You are on page 1of 2

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada penelitian ini dilakukan pada 6 respoden yang merupakan orang tua penderita gizi buruk pada tahun 2010 di wilayah kerja puskesmas Sewon II Bantul ,Yogyakarta. Penelitian dilakukan dengan cara penyebaran kuisioener, wawancara langsung terhadap responden dan observasi langsung terhadap lingkungan, adapun informasi yang diambil dari penelitian berupa pengetahuan keluarga tetang gizi buruk , perilaku keluarga, sikap keluarga dan fungsi keluarga serta keadaan ligkungan. Fakta fakta yang terjadi dilapangan 1. Tidak ada perbedaan pengetahuan antara orang tua penderita gizi buruk tahun 2010 dengan pengetahuan orang tua balita penderita gizi buruk tahun 2010 dan berulang kembali di tahun 2011. 2. Perilaku orang tua dari anak yang mengalami pengulangan kasus gizi buruk tahun 2011 ternyata kurang baik jika dibandingkan dengan orang tua dari anak yang orag tuanya tidak mengalami pengulangan gizi buruk. 3. Ditemukan adanya perilaku merokok dari semua keluarga yang memiliki anak penderita gizi buruk yang berulang di tahun 2011. 4. Ditemukan adany kebiasaan tidak cuci tangan memakai sabun sebelum makan pada semua keluarga yang memiliki anak penderita gizi buruk yang berulang di tahun 2011. 5. Adanya kenyataan bahwa makanan PMT tidak dikonsumsi hanya olah balita penderita gizi buruk melainkan oleh anggota keluarga yag lain , kecuali susu karena adanya batasan umur pada jenis susu yang diberikan. Alternatif Jalan Keluar Masalah Balita Gizi Buruk Penyebab Perilaku yang tidak sesuai Alternatif Jalan Keluar Pendampingan kader gizi, pelatihan ibu tentang cara dan keterampilan memberikan makanan. Penyuluhan PHBS dan klinik berhenti merokok Mengobati penyakit penyerta

Lingkungan kurang bersih Penyakit penyerta

Dari alternatif jalan keluar masalah gizi buruk pada balita yang telah didapatkan maka dibuatlah prioritas jalan keluar, seperti di bawah ini.

Prioritas Jalan Keluar No Daftar Alternatif Jalan keluar Efektifitas M 1 2 Pendampingan kader gizi Pelatihan ibu tentang cara dan keterampilanmemberikan makanan Penyuluhan PHBS Klinik berhenti merokok Mengobati penyakit penyerta 5 5 5 5 I V 3 3 Efisiens i C 2 2 Jumlah (MxIxV) / C 37,5 37,5

3 4 5

3 3 4

4 5 5

3 3 5

1 4 3

36 11,25 33,33

Dari prioritas jalan keluar diatas, pendampingan kader gizi pada pelatihan ibu tentang cara dan keterampila memberikan makanan mendapatkan skor yang sama tinggi. Maka prioritas jalan keluar yang dipilih untuk mengatasi masalah adalah dengan mengadakan pendampingan kader gizi bagi orang tua balita gizi buruk ( kita bisa menyebut hal tersebut sebagai program one child one kader ) serta mengadakan pelatihan untuk ibu tentang cara dan keterampilan memberikan makanan. Pelatihan untuk ibu tentang cara dan keterampilan memberikan makanan bagi balita dapat dilaksanakan saat dilakukan posyandu tiap bulan di tempat posyandu masing masing. Sedangkan program one child one kader dilakukan dengan cara menugaskan seorang kader untuk mendampingi serta mengawasi seorang anak penderita gizi buruk agar dapat dipastikan anak tersebut mendapatkan makanan tambahan secara tepat baik dalam hal jenis makanan , jumlah makanan serta cara pemberian makanannya tersebut.

You might also like