You are on page 1of 10

TUGAS KELOMPOK HUKUM PERDATA INTERNASIONAL

ANALISIS KASUS STATUS PERSONAL STATUS PERSONAL DALAM PERKAWINAN SESAMA JENIS

Disusun Oleh : AiniNurulIman Ade Dharmawan FitriaAdiyta RezkyFebriyani 110111090068 110111090090 110111090138 110111090161

Dosen Pengajar :

UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS HUKUM BANDUNG 2011

BAB I PENDAHULUAN
Dalam peristiwa hukum kita sering menghadapi orang dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam bidang hukum perdata, hukum pidana, hukum administrasi Negara, hukum bisnis, serta bidang hukum lainnya. Dalam kehidupan sehari-hari ini kita mengenal Hukum Perdata Internasional (HPI). HPI berarti berbicara tentang hukum perdata yang mengandung unsur asing (foreign elements). Suatu kasus akan dianggap HPI apabila unsur asing (foreign elements) didalamnya . HPI pada prinsipnya hanya sebagai kaidah penunjuk yaitu yang berkaitan dengan kaidah mana yang akan berlaku terhadap suatu kasus (choice of law/ choice of court) dan juga pengadilan mana yang berhak mengadilinya (choice of forum). Asas-asas dan pola berpikir HPI sudah dapat dijumpai dan tumbuh di dalam pergaulan masyarakat di masa Kekaisaran Romawi (abad ke-2 SM s/d abad ke-6 SM) seiring dengan pertumbuhan kebudayaan Barat (western civilization) di Eropa Daratan. Seperti yang dikatakan diatas, unsur asing tersebut harus dikualifikasikan. Istilah kualifikasi Qualification (Prancis), Clasification / Characterisierug (Inggris), Qualificatie (Belanda). Kualifikasi adalah penggolongan peristiwa atau hubungan hukum ke dalam kaidah-kaidah HPI dan hukum materiil. Contoh berkaitan dengan Domisili. Macam-macam kualifikasi: Kualifikasi fakta: Adalah Kualifikasi atas sekumpulan fakta dalam suatu peristiwa hukum untuk ditetapkan menjadi satu atau lebih peristiwa hukum berdasarkan kaidah-kaidah hukum dan system hukum yang seharusnya berlaku Kualifikasi Hukum Adalah Penggolongan seluruh kaidah hukum ke dalam bidang-bidang kategori hukum tertentu yg telah ditetpkann sebelumnya Contoh:

Kita mengenal klasifikasi hukum perdata ke dalam hukum tentang orang, benda, perikatan, pewarisan dsb. Lebih lanjut hukum tentang benda dibedakan ke dalam hukum intestatis benda bergerk dan tetap atau peristiwa pewarisan testamenter dan ab

TEORI KUALIFIKASI Menurut sudargo Teori Kualifikasi dibedakan pada 3 macam: Teori Kualifikasi menurut Lex Fori Teori Kualifikasi menurut Lex Causae Teori kualifikasi yang dilakukan secara otonom (autonom qualification)

Kualifikasi menurut Lex Fori Franz Kahn dan Bastin Adalah Kualifikasi yang harus dilakukan menurut hukum materiil pihak hakim yang mengadili perkara yang bersangkutan Artinya perkara HPI ini hars dikualifikasi menurt system hukum Negara sang hakim kecuali berkaitan dengan: Kualifikasi kewaganegaraan Kualifikasi benda bergerak tetap Kualifikasi suatu kontrak yg ada pilihan hukumnya Kualifikasi berdasarkan konvensi Internasional

Kelebihan Lex Fori 1. hakim sangat menganl dan menguasai hukumnya 2. Perkara relative lebih mudh diselesaikan Kelemahan Lex Fori

1. menumbulkan ketidak adilan. Kualifikasi menurut Lex Causae Adalah Kualifikasi harus dilakukan sesuai dengan system serta ukuran dari keseluruhan hukum yang berkaitan dengan perkara. Artinya harus ditentukan kaidah HPI mana dari Lex Fori yang erat kaitannya dengan hukum asing yang seharusnya berlaku.

Dasar2 Teori Statuta Tumbuhnya teori statuta diawali oleh seorang tokoh Post Glassator : Accursius yang mengatakan: Bila seseorang yang berasa dari kota tertentu di Italia, digugat di sebuah kota lain, maka ia tidak dapat dituntut berdasarkan hukum dari kota lain itu, karena ia bukan subjek hukum dari kota lain itu. Gagasan Accursius menarik perhatian Bartolus de Sassoferato (Bapak HPI). Bartolus mencetuskan Teori Statuta, yang dianggap sebagai teori pertama yang mendekati persoalan-persoalan hukum perselisihan secara metodik dan sistematik. Upaya yang dilakukan oleh Bartolus : a. Mengembangkan asas2 yang dapat digunakan secara praktis mementukan wilayah berlaku dari setiap aturan hukum untuk

yang berlaku di sebuah kota di Italia.

b. Mengklasifikasi tentang jenis-jenis hubungan atau persoalan hukum apa saja yang mungkin dimasukkan ke dalam lingkup berlaku statuta2 sebuah kota. c. Menyimpulkan apakah statuta dari sebuah kota di Italia : - dapat diberlakukan juga bagi orang2 yang bukan warga kota yang bersangkutan ? - dapat memiliki daya berlaku juga di wilayah kota yang teritorialitas) bersangkutan (ekstra-

Kesimpulan Teori Statuta : 1. Statuta-statuta suatu kota dapat diklasifikasikan ke dalam 3 kelompok : a. Statuta Personalia Statuta-statuta yang berkenaan dengan kedudukan hukum personal orang. b. Statuta Realia Statuta-statuta yang berkenaan dengan status benda. c. Statuta Mixta Statuta-statuta yang berkenaan dengan perbuatan-perbuatan 2. yaitu : A. Statuta Personalia hukum. atau status

Setiap jenis statuta dapat ditentukan ruang lingkup atau wilayah berlakunya secara tepat,

Objek pengaturan : orang dalam persoalan-persoalan hukum yang menyangkut pribadi dan keluarga. Lingkup berlaku : ekstra-teritorial, berlaku juga di luar wilayah.

Statuta personalia hanya berlaku terhadap warga kota yang berkediaman tetap di wilayah kota yang bersangkutan, namun statuta ini akan tetap melekat dan berlaku atas mereka, diamana pun mereka berada. B. Statuta Realia

Objek pengaturan : benda dan status hukum dari benda. Lingkup berlaku : penguasa. prinsip territorial, hanya berlaku di dalam wilayah kota kekuasaan

Statuta ini akan tetap berlaku terhadap siapa saja (warga kota ataupuan pendatang / orang asing) yang berada dalam teritorial yang bersangkutan C. Statuta Mixta perbuatan-perbuatan hukum oleh subjek hukum atau perbuatan-

Ojek pengaturan :

perbuatan hukum terhadap benda-benda. Lingkup berlaku : prinsip teritorial, berlaku atas semua perbuatan hukum yang terjadi

atau dilangsungkan dalam wilayah pengusaan kota. Statuta ini berlaku terhadap siapa saja (warga kota ataupun pendatang / orang asing) yang berada di wilayah kota yang bersangkutan. Pembedaan ke dalam statuta Personalia, Realia, dan Mixta tidak lagi dilihat sebagai hukum yang mengatur suatu kota akan tetapi sebagai kategori untuk mengkualifikasikan pokok perkara yang sedang dihadapi dan kemudian digunakan sebagai titik tolak untuk menentukan lex cause.

BAB II STATUS HUKUM PERKAWINAN SESAMA JENIS WARGA NEGARA INGGRIS


A. KASUS POSISI
Terdapatduawarga Negara Inggris yang bernama Susan Wilkinson dan Celia Kitzinger yang sama-

samaberjeniskelaminperempuan.Merekamempunyaihubungansesamajenisdankemudianmerek amelangsungkanpernikahanpadatanggal 26 Agustus 2003 di Yaletownyaitusebuahkota di Vancouver, Brithis Columbia, Canada.Merekamelangsungkanpernikahannya di Canada

karenadinegaratersebutpernikahanantarsesamajenissepertiinidiakuisecarasaholehhukum yang berlakusedangkan di Inggristidakadasatu pun Konstitusi yang

mengakuipernikahanantarsesamajenis. KeduanyekemudiankembalikenegaranyayaituInggris.Mereka pun

menyadaribahwaperkawinansesamajenis yang merekalakukan di Canada tidakmemiliki status hukum yang sahdalamhukum yang berlaku di Inggris.KemudianpasangansesamajenisSusan

Wilkinson dan Celia Kitzingerinimengajukanpermohonannyake High Court of Justice Family Division untukmemintapengakuanatas status perkawinan yang merekalangsungkan di Canada. Sidangdimulaipadatanggal 5 Juni 2006 danpadatanggal 31 Juli 2006 keluarlahputusan hakim yang menyatakanbahwa status perkawinansesamajenis yang dilakukan Susan Wilkinson dan Celia Kitzingerhanyadapatdiakuisebagaihubunganperdatabiasaatau Civil Partnership

dantidakdiakuisebagaihubunganperkawinan.

FAKTA-FAKTA SubyekHukum:
1. Susan Wilkinson (warga Negara Inggris) 2. Celia Kitzinger (warga Negara Inggris)

PerstiwaHukum:
Susan Wilkinson dan Celia KitzingeradalahwarganegaraInggris yang di

mempunyaihubungansesamajenis.Merekamelangsungkanpernikahannya

Yaletownsebuahkota di Vancouver, British Columbia, Canada padatanggal 26 August 2003. Di Negara tersebutperkawinansesamajenisdiakuisecarasaholehhukum yang berlaku.Di

Inggrisperkawinansesamajenistidakdiakui. Kemudian, merekamengajukanpermohonanke High Court of Justice Family Division untukmemintapengakuanatas status perkawinansejenismereka.

AkibatHukum:
Di Inggris status perkawinansejenisantaraSusan Wilkinson (Civil dan Celia

Kitzingerhanyadapatdiakuisebagaihubunganperdatabiasa bukandiakuisebagaihubunganperkawinan.

Partnership)

B. INDIKATOR PENYELESAIAN
a) Pengadilanmana yang berwenanguntukmengadiliberkaratersebut? Pengadilan yang berwenangdalammengadilikasusiniadalahPengadilannegaraInggris. Hal inididasarkanpadaprinsip Forum Actoris, yaitubahwapengadilan yang

berwenangmengadilidilihatberdasarkantempattinggalsipemohon.Karenasipemohon Celia Kitzinger and Susan Wilkinson berdomisili di Inggris.

b) Apakahperkaratersebuttermasukhukumperdatainternasional? Menurut hakim pengadilan Negara

InggrisperkaratersebuttermasukhukumperdataInternasionalkarenaterdapatsuatuunsura sing (foreign elements) yaitudariletakperistiwaperkawinantersebut (locus delicti).Di mana Susan Wilkinson dan Celia Kitzingermerupakanwarga9egaraInggris yang melangsungkanperkawinan di Vancouver, British Columbia, Canada.

c) Termasukdalambidang9egarapakahperkaratersebut?

Menurut

hakim

pengadilan10egaraInggris, status status

perkaratersebuttermasukdalamkualifikasi10egar personilkarenadalamperkaranyakeduabelahpihakmemperkarakanpengakuan perkawinansejenis di negaranya yang telahdilakukanolehpasangantersebut.

d) Hukummana yang seharusnyaditerapkandalamperkaratersebut? Untukmenentukan10egarmana yang berlakumaka yang Hakim Negara telahterjadi. yang Hakim yang

Inggrisharusmengkualifikasikanperbuatanapa Setelahdikualifikasikanoleh terjaditerkaitdengan 10egaraInggris status Hakim Negara

Inggristernyataperbuatan

personal

dalambidangperkawinan.Maka

menganutasasDomisilimemutuskanbahwauntukmenyelesaikankasusinidigunakanHukum Inggris, karenaCelieKitzingerdan Susan Wilkinson merupakanwarga Negara

Inggrisdanberdomisili di Inggris.

BAB III KESIMPULAN

You might also like