You are on page 1of 14

ASUHAN KEBIDANAN PADA PERSALINAN PATOLOGIS DENGAN KETUBAN PECAH DINI

PENGUMPULAN DATA DASAR A. DATA SUBJEKTIF 1. Identitas Nama Istri Umur Agama Suku Pendidikan Pekerjaan Alamat : Ny. A. R. : 24 Tahun : Islam : Jawa : SMA : IRT : Jln. Bumi Manti, No.40 Metro Nama Suami Umur Agama Suku Pendidikan Pekerjaan Alamat : H. S. : 27 Tahun : Islam : Jawa : SMA : POLRI : Jln. Bumi Manti, No.40 Metro

Anamnesa pada tanggal: 25 Maret 2012

2. Keluhan utama Ibu mengatakan dirinya hamil anak ke-2, tidak pernah keguguran, usiakehamilan 9 bulan, mengeluh nyeri perut bagian bawah. Dari vaginakeluar lendir berwarna kecoklatan bercampur darah dan air sejak pukul 13.00 3. Tanda-tanda persalinan Ibu datang pukul 20.00 WIB, his jarang, mengeluarkan lendir agak kecoklatan, air ketuban sudah tidak ada.

4. Masalah-masalah khusus Tidak mengalami kelainan yaitu air ketuban pecah sebelum waktunya,yang akan beresiko terhadap infeksi. 5. Riwayat kehamilan sekarang Riwayat haidMenarche: 13 tahun Siklus: 28 hariLamanya : 5-7 hari Keluhan : tidak adaJumlah : 2-3 kali ganti pembalut HPHT : 14-12-2006TP : 21-9-2007 6. Pemeriksaan kehamilan a. Trimester I ANC Keluhan Anjuran Terapi Keluhan Anjuran Terapi Keluhan Anjuran : 2 x di bidan

: tidak ada : banyak istirahat : berikan ibu vitamin C : 2 x di puskesmas

b. Trimester II ANC

: ibu sering mengalami nyeri perut : ANC secara teratur : berikan ibu tablet Fe 1x 1 Tab/hari : 2 x di bidan

c. Trimester III ANC

: ibu sering BAK : ANC secara teratur

7. Riwayat Hamil, Bersalin Dan Nifas Yang Lalu Hamil ke Tahun lahir Lama jenis persalinan dan Penyulit Penolong BB /PB Keadaan anak

komplikasi Dan tempat

2003

12 jam spontan Pervaginam

Tdk ada

Bidan

3000 gr/52 cm

Sehat

2007

12

jam Tdk ada

Bidan

2800 gr/50 cm

Sehat

spontan pervaginam Hamil ini

8. Riwayat immunisasi a. TT I : usia kehamilan 4 bulan di bidan A b. TT II : usia kehamilan 5 bulan di bidan A 9. Pergerakan janin dalam 24 jam terakhir Ibu merasa gerakan janin sangat kuat 10. Pola kebiasaan sehari-sehari a. Nutrisi 1. Sebelum hamil : ibu makan 3x seharidengan porsi 1 piring nasi, 1 potong lauk, 1mangkuk sayur, serta minum 7-8 gelas /hari. 2. Sesudah hamil : ibu mengatakan pada awalkehamilan, ibu kurang nafsu makan, karenasering merasa mual pada pagi hari b. Eliminasi 1. Sebelum hamil : BAB : 1-2 X sehari BAK : 2-6 X sehari 2. Sesudah hamil : BAB : 1X sehari BAK : 8-9 X sehari 3. Istirahat dan tidur Sebelum hamil Sesudah hamil : ibu tidur malam 7-8 jam /hari, tidur siang 2 jam : ibu mengatakan kurang bisa tidur, karena pegal pada

pinggang, nyeri menjalar ke perut bagian bawah, dan sering BAK 11. Psikologis a) Ibu tampak gelisah dan cemas mengahadapi persalinan

B. DATA OBJEKTIF 1. Keadaan umum : baik 2. Pemeriksaan tanda-tanda vital TD : 110/70 mmHg Nadi : 82 X/meni Suhu : 36oC RR : 22 X/menit Kesadaran : compasmentis

Berat badan ibu Sebelum hamil : 48 kgSetelah hamil : 59 kg Kenaikan : 11 kg Tinggi badan ibu :157 cm 3. Pemeriksaan fisik a. Rambut b. Mata : warna hitam, bersih, tidak rontok : kanan kiri simetris, ikterik, fungsi penglihatan baik konjungtiva agak pucat c. Muka d. Hidung :bentuk simetris, tidak pucat, tidak ada cloasmagravidarum. : bentuk simetris, keadaan bersih, tidak ada pembesaran polip,

fungsi penciuman norma,simetris, tidak ada polip e. Mulut dan gigi : bentuk simetris, tidak ada caries maupun samotis,keadaan

mulut bersih, fungsi pengecapan baik,kebersihan cukup, tidak ada caries f. Telinga g. Leher vena jugularis h. Dada i. Payudara : bentuk dada simetris kanan kiri, pergerakan nafasteratur : membesar simetris kanan kiri, putting susumenonjol, : bentuk simetris, keadaan bersih, fungsi pendengaran baik : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada pembersaran

hyperpigmentasi, tidak ada bekas luka operasi j. Perut : bentuk simetris, pembesaran sesuai dengan usiakehamilan, letak memanjang, tidak ada bekas lukaoperasi k. Punggung : keadaan lordisis, Michaelis simetris

l. Genetalia : tidak ada haemaroid m. Ekstremitas : a) Atas :bentuk simetris, tidak ada cacat, tidak ada oedema. b) Bawah: bentuk simetris, keadaan bersih, tidak ada oedema.

5.990Palpasi a.Leopaold I:TFU : 29 cmTBJ : (29-11) x 155 = 2790 gr b.Leopaold II:Bagian kiri teraba bulat, lebar dan keras yang brarti punggung dan kanan teraba bagian-bagian kecil anak c.Leopaold III: Bagian bawah teraba bulat, keras, dan melenting yang berarti kepala d.Leopaold VI:bagian bawah janin sudah masuk PAP / konvergen.Konvergen 4/5 6.AuskultasiDJJ terdengar jelas di bawah pusat sebelah kiri dengan frekwensi134x/menit teratur. 7.PerkusiReflek platena (+) ada 8.Pemeriksaan dalam jam 22.00 WIB a.Vulva / vagina :Slym ada b.Dinding vagina :teraba rugae, tidak ada benjolan c.Promantorium :tidak teraba d.Partio :tipis, pembukaan 3 cm e.Ketuban :tidak ada/segatif f.Presentasi :kepala g.Penurunan :hodge I, 4/5 h.HIS :ada2x setiap 10 menit i.Lama :20 detik Kekuatan < 20-40 detik II.ANALISA 1.Diagnosa : multiparaIbu G3P2A0 hamil 36 minggu, janin hidup, tunggal, intrautrei, letak memanjang, presentasi kepala posisi puki, inpartu kala I (fase laten) denganKPD. Sejak pukul 13.00 ketuban (-). Terdapat pengeluaran lendir bercampur darah. 2.MasalahCemas menghadapi persalinan.

a.Dasar:Ibu mengatakan cemas karena ketuban sudah pecah, tetapi bayi belum juga lahir. b.HIS :ada, 2x setiap 10 menit c.Lama20 detik kekuatan 20-40 detik 3.Ketuban a.Dukungan psikologis b.Penyuluhan cara mengurangi rasa nyeri dan relaksasi c.Penyuluhan cara mengedan/meneran efektif d.Mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung protein,mineral, vitamin cukup sayursayuran, tempe, tahu, telur, ikan, buah- buahan, apalagi ia mampu membeli susu dan mencobanya walau tidak suka minum susu. Menganjurkan ibu untuk minum 3 liter setiap hari (8-12 gelas) setiap hari untuk mencegah dehidrasi. 4.Rencana manajemen a.Jelaskan pada ibu tentang kondisi saat ini.Keadaan ibu baik, ibu tampak gelisah dan cemas menghadapi persalinan b.Observasi kala I dengan partograf. Kala I persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus yang teratur dan meningkat (frekuensi dan kekuatannya) hingga serviks membukalengkap (10cm). kala I persalinan terdiri atas dua fase, yaitu fase latendan fase aktif. Fase laten berlangsung hingga serviks membuka kurangdari 4 cm, fase aktif dari pembukaan 4 cm hingga lengkap atau 10 cm. c.Anjurkan ibu untuk miring Anjurkan ibu untuk mencoba posisi-posisi yang nyaman selama persalinan dan melahirkan bayi serta anjurkan suami dan pendampinglainnya untuk membantu ibu untuk berganti posisi, ibu boleh berjalan, berdiri, duduk, jongkok, berbaring miring, atau merangkak. Posisi tegak seperti berjalan, berdiri, atau jongkok dapat membantu turunnya kepala bayi dan sering kali memperpendek waktu persalinan. Bantu ibu untuk sering berganti posisi selama persalinan.

d.Siapkan ruang bersalin, alat, kebutuhan fisik, dan psikologisibu serta kesiapan bidan/penolong. 1.Pastikan kelengkapan jenis dan jumlah bahan-bahan yang di perlukan dalam keadaan siap pakai pada setiap persalinan dankelahiran bayi. Siapkan ruang persalinan yang hangat dan bersih,memiliki sirkulasi udara yang baik dan terlindung dari tiupan angin. 2.Periksa semua peralatan sebelum dan setelah memberikanasuhan. Segera ganti peralatan yang hilang atau rusak. 3.Anjurkan ibu untuk mendapatkan asupan (makanan ringan danminum air) selama persalinan dan proses kelahiran bayi. 4.Riwayat psikologis : ibu mengatakan saat ini bahagia dengankelahiran bayinya, karena sudah lama menantikannya dan jeniskelamin bayi sesuai dengan keinginannya. e.Anjurkan teknik relaksasiAnjurkan ibu untuk duduk santai, menarik nafas,

berendam,mendengarkan musik. f.Ajarkan ibu cara mengedan yang baik 1.Anjurkan ibu untuk meneran mengikuti dorongan alamiahnyaselama kontraksi. 2.Beritahukan untuk tidak menahan nafas saat meneran 3.Minta untuk berhenti meneran dan beristirahat diantara kontraksi 4.Jika ibu berbaring miring atau setengah duduk, ia akan lebihmudah untuk meneran jika lutut ditarik kearah dada dan daguditempelkan ke dada. 5.Minta ibu untuk tidak mengangkat bokong saat meneran 6.Tidak diperbolehkan untuk mendorong fundus untuk membantukelahiran bayi. g.Beri ibu dukungan psikologis Bahwa ibu melewati persalinan ini dengan lancar. Berikan ibu support,dan dampingi ibu dalam persalinan h.Siapkan oksigenPersiapkan oksigen untuk mencegah terjadinya asfeksia pada bayi barulahir.

i.Pemberian cairan infus RL dengan 20 tetes / menitPasang infuse menggunakan jarum diameter besar (ukuran 16 atau 18)dan berikan RL atau NS. Infuskan1 liter dalam 15 sampai 20 menit. Jikamungkin infuskan 2 liter dalam waktu 1 jam pertama, kemudianturunkan ke 125 cc/ jam. j.Pemberian obat ampicilin 1 mg atau menurut advis dokter Berikan ampisilin 2 gr atau amoksilin 2 gr per oral.

III.KALA II pukul 02.15 WIB S :ibu mengatakan seperti ingin BAB dan keluar lendir bercampur darah darikemaluannyaO :1.Keadaan umum :baik Kesadaran :composmentis 2.Tanda-tanda vital : a.TD:110/70 mmHg b.Nadi:88 x/menit c.RR :22 x/menit d.Suhu : 36,50C 3.DJJ : 146x / menit 4.His :ada, 4x10 menitLamanya :40 detik 5.Anus dan vulva membuka, perimium menonjol 6.Hasil pemeriksaan dalamPorsio tidak teraba, pembukaan 10 cm, presentasi kepala perineum kepalahodge IV pukul 02.30 WIB A: 1.Diagnosa G3P2A0 hamil aterm. Dari vagina keluar lendir berwarna kecoklatan bercampur darah dan air, janin tunggal, hidup, intrauterine, inpartu kala II. 2.Masalah

Ibu cemas menghadapi persalinan, karena ketiban pecah dini sebelum proses persalinan berlangsung P: 1.Jelaskan pada ibu bahwa ia memasuki kala II atau kala pengeluaran. Padakala II, persalinan di mulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala II juga disebut sebagai kala pengeluaran bayi

2.Pantau persalinan kala IIKondisi ibu, bayi dan kemajuan persalinan harus selalu di pantau secara berkala dan ketat selama berlangsungnya kala II persalinan.Pantau, periksa dan catat: a.Nadi ibu setiap 30 menit b.Ferkuensi dan lama kontraksi setiap 30 menit c.DJJ setiap selesai meneran atau setiap 5-10 menit d.Penurunan kepala bayi setiap 30 menit melalui pemeriksaan abdomen (periksa luar) e.Warna cairan ketiban jika selaputnya sudah pecah(jernih atau bercampur mekonium atau darah) f.Apakah ada presentasi majemuk atau tali pusat disamping atau terkemuka g.Putaran paksi luar segera setelah kepala bayi lahir h.Kehamilan kembar yang tidak diketahui sebelumnya bayi pertama lahir i.Catatan semua pemeriksaan dan intervensi yangdilakukan pada catatan persalinan

3.Atur posisi ibu senyaman mungkinBantu ibu untuk memperoleh posisi yang paling nyaman. Ibu dapatmengubah-ubah posisi secara teratur selama kala II, karena hal ini dapatmembantu kemajuan persalinan, mencari posisi meneran yang palingefektif dan menjaga sirkulasi utera-plasenta tetap baik

4.Penuhi kebutuhan cairan dan nutrisi , Anjurkan ibu untuk mendapat asupan (makanan ringan dan minum air)selama persalinan dan proses kelahiran bayi. Sebagian ibu masih inginmakan selama fase laten persalinan tetapi setelah setelah memasuki faseaktif, mereka hanya ingin mengkonsumsi cairan saja. Anjurkan agar anggota keluarga sesering mungkin menawarkan minum dan makanan ringan selama proses persalinan.

5 . A n j u r k a n i b u u n t u k m e n e r a n s e t i a p a d a h i s Jika ibu tetap ada dorongan untuk meneran setelah 60 menit pembukaanlengkap, anjurkan untuk memulai meneran di setiap puncak kontraksi,anjurkan ibu mengubah posisinya secara teratur, tawarkan untuk minumdan pantau DJJ setiap 5-10 menit. Lakukan stimulasi putting susu untuk memperkuat kontraksi.

6.Observasi tanda-tanda vital a.Nadi ibu setiap 30 menit b.Frekuensi dan kontraksi setiap 30 menit c.DJJ setelah selesai meneran atau setiap 5 -10 menit d.Penurunan kepala b a yi setiap 30 menit melalui pemeriksaan

a b d o m e n (pemeriksaan luar) dan periksa setiap 60 menit atau juga ada indikasi,hal ini dilakukan lebih cepat.

7.Lakukan

pertolongan

asuhan

persalinan

normal

dengan

teknik

s e p t i c dan aseptic.Teknik aseptic membuat prosedur menjadi lebih aman bagi ibu, bayi barul a h i r dan penolong persalinan. Teknik antiseptic

: p e n g g u n a a n perlengkapan pelindung pribadi, antisepsi, menjaga tingkat sterilitas ataudisinfeksi tingkat tinggi.

8.Berikan spiritual,

dukungan

pada

ibu

baik

mental

maupun

s e r t a anjurkan suami untuk mendampingi Ibu.Anjurkai ibu selalu

didampingi oleh keluarganya selama proses persalinandan kelahiran bayinya, dukungan dari suami orang tua dan kerabat yangdisukai ibu sangat diperlukan dalam menjalani proses persalinan.

9.Menolong melahirkan kepala, bahu, badan. a.Bayi lahir spontan pukul 04.30 WIB dengan

keluarnya lendir

bercampur darah

b.Jenis kelamin perempuan, BB 3000gr, PB 52 cm Tanda-tanda asfiksia : 1 ) T i d a k b e r n a f a s a t a u b e r n a f a s m e n g a p - m e n g e p 2)Warna kulit kebiruan 3 ) K e j a n g 4)Penurunan kesadaran c.Apgar score : 8/9

IVKALAIII pukul 02.30 S : a. Ibu merasa bahagia, karena bayi sudah lahir dengan selamat b.Ibu mengatakan perut masih mulas O: 1 . K e a d a a n u m u m : b a i k Kesadaran : coposmentis 2.Periksaa TD:110/70mmHG. Nadi:84 x/menitc . RR :22 x/menit Suhu : 36,50C .

3.TFU 1 jari bawah pusat, kontraksi uterus A: a. DiagnosaP2A0, lakukan kala III b . M a s a l a h Mulas pada perut bagian bawah dan pedih pada jalan lahir c . K e t i b a n Manajemen aktif kala III 1.Pemberian suntikan Oksitosin dalam 1 menit pertama setelah bayi lahir a)Serahkan bayi yang telah di bungkus kain pada ibu untuk di beri ASI b)Letakkan kain bersih diatas perut ibu (handuk bersih) c)Periksa uterus untuk memastikan tidak ada bayi yang la ind)Beritahu ibu bahwa ibu akan di suntik Oksitosine ) S e g e r a ( d a l a m 1 m e n i t p e r t a m a s e t e l a h bayi lahir) suntikan O k s i t s i n 10 unit 1 M pada1/3 bagian

a t a s p a h a b a g i a n l u a r (aspektus latelaris) 2.Penegangan tali pusat terkendali a)Berdiri Disamping ibu b)Pindahkan klem pada tali pusat sekitar 5 -20 cm dari vulva c)Letakkan tangan yang lain pada abdomen ibu (beralaskan kain) tepat di atas simfisis publis. Gunakan tangan ini untuk merabakontraksi uterus dan menekan uterus pada saat melakukan penegangan pada tali pusat. Setelah terjadi kontrasi yang kuat,tegangkan tali pusat dengan satu tangan dan tangan yang lainmenekan uterus kearah lumbal dan kepal ibu (Droso-Kranil).Lakukan secara hati-hati untuk mencegah terjadinya infersio uteri. d)Bila plasenta belum lepas, tunggu hingga uterus berkontraksi kembali, untuk mengulangi kembali penegangan tali pusatterkendali. e)Saat mulai berkontraksi, tegangkan tali pusat ke arah bawah, lakukan tekanan Dorso-Kranil hingga tali pusat makin menjulur dan korpus uteri bergerak ke atas yang menandakan plasenta telahlepas dan dapat dilahirkan. 3.Masase fundus

P: 1. Lakukan pengawasan kala IIIOtot uterus (miometrium) berkontraksi mengikuti penyusutan volumerongga uterus setelah lahirnya bayi. Hal ini menyebabkan berkurangnyaukuran tempat perlekatan plasenta. Karena pelekatan menjadi semakink e c i l , sedangkan ukuran plasenta tidak berubah maka

p l a s e n t a a k a n terlibat, menebal dan kemudian lepas dari dinding uterus 2. .Lakukan vulva hygieneVulva hygiene ibu dari labia mayora dari atas kebawah 1x usap. Apabila belum bersih ulangi lagi. Bersihkan labia minora dari atas ke bawah 1xusap. Dan bersihkan dari vestibulum ke anus 1x usap 3. .Lakukan manajemen aktif kala III a.Pemberian suntikan oksitosin dalam 1 menit pertama setelah bayilahir b.Penegangan t a l i p u s a t t e r k e n d a l i c . M a s a s e f u n d u s u t e r i , 1 5 d e t i k p e r t a m a s e t e l a h b a yi l a h i r P l a s e n t a l a h i r p u k u l 0 2 . 4 5 d e n g a n s e l a p u t k e t u b a n d a n k a t i l e d o n lengkap 4 . Awasi perdarahan dan tanda-tanda vital dan kontrasi uterusa.Pantau nadi ibu setiap 30 detik b.Pantau DJJ setelah selesai meneran atau setelah setiap 5-10 menitc.Pantau frekuensi dan lama kontraksi setiap 30 menit 5 . Periksa robekan jalan lahir dan perdarahan Periksa apakah ada robekan jalan lahir dan perdarahan atau tidak

KALA V pukul 02.45 WIB

S : a. Ibu bahagia karena bayinya lahir dengan selamat. b.Ibu merasa lega, karena plasenta sudah lahir c . Ibu mengatakan perut masih mulas dan pedih pada jalan lahir O : 1 . K e a d a a n u m u m : b a i k Kesadaran : coposmentis 2. Periksa a. TD:110/70 mmHg

b.Nadi:88 x/menit

c . RR :24 x/menit d . Suhu : 36,50C 3 . TFU 1 jari bawah pusat, kontraksi uterus baik 4.Pengeluaran pervaginam, Lochea Alba, dan ASI sudah keluar. 5.EliminasiBAB: 1x sehariBAK: 3 - 4 x s e h a r i

A: a. Diagnosa P2A0,

partus kala IV

b.MasalahGangguan rasa nyaman sehubungan dengan nyeri pada perut baginan bawah. c. KebutuhanPersonal hygiene ibu dan pemenuhan nutrisi dan cairan P: 1. Observasi keadaan umum 2.Bersihkan ibu tempat dan alat 3.Periksa kontraksi pada fundus, perdarahan dan tanda-tanda vital 15 menit pada 12 menit pertama setelah persalinan, setiap 30 menit pada jam ke-2 setelah persalinan 4. ASI sudah keluarlancar 5.Loche alba 6.Observasi pengeluarandarah pervaginam 7.pastikan kandung kemih kosong agar tidak menghalangi uterus berkontraksi 8.periksa keadaan ibu 9.Periksa kondisi bayi baru lahir 10.jika keadaan umum ibu baik, langsung pindahkan ke ruang perawatan untuk dirawat gabung.

You might also like