You are on page 1of 14

BAB I PENDAHULUAN 1.

1 Definisi Polimer Polimer adalah suatu molekul raksasa yang tersusun dari monomer-monomer yang sangat panjang dengan unit berulang. Molekul-molekul penyusun polimer dikenal dengan istilah monomer. Karakteristik polimer pada umumnya adalah memiliki densitas yang rendah, dibandingkan dengan logam dan keramik. Rasio kekuatan terhadap berat yang baik untuk beberapa jenis polimer, ketahanan korosi yang tinggi, dan konduktivitas listrik dan panas yang rendah. Istilah plastik, yang sering digunakan oleh masyarakat awam untuk menyebut sebagian besar bahan polimer, mulai digunakan pada tahun 1909. Istilah tersebut berasal dari kata Plastikos yang berarti mudah dibentuk dan dicetak. Teknologi modern plastik baru dimulai tahun 1920-an, yaitu dengan mulai digunakannya polimer yang berasal dari produk derivatif minyak bumi, seperti misalnya polyethylene. Salah satu jenis plastik yang sering kita jumpai adalah LDPE (Low Density Poly Ethylene) yang banyak digunakan sebagai plastik pembungkus yang lunak dan sangat mudah dibentuk. Di samping pembagian di atas, yaitu natural polymer yang berasal dari alam misalnya cellulose dan sintetik yang merupakan hasil polimer rekayasa manusia misalnya bakelite dan

plyethylene. Polimer umumnya dikelompokkan berdasarkan perilaku mekanik dan struktur rantai atau molekulnya. Polimer thermoplastik, misalnya polyethylene, adalah jenis polimer yang memiliki sifat-sifat thermoplastik yang disebabkan oleh struktur rantainya yang linear , bercabang (branched) atau sedikit bersambung (cross linked). Polimer dari jenis ini akan bersifat lunak dan viskos pada saat dipanaskan dan menjadi keras dan kaku pada saat didinginkan secara berulang-ulang.

Sementara itu, polimer thermoset (termosetting), misalnya bakelite, hanya melebur pada saat pertama kali dipanaskan dan selanjutnya mengeras secara permanen pada saat didinginkan. Polimer jenis ini bersifat lebih keras dan kaku karena strukturnya molekulnya yang membentuk saling berhubungan. Polimer jenis elastomer, misalnya karet alam, memiliki daerah elastis non linear yang sangat besar yang disebabkan oleh adanya sambungan-sambungan antar rantai yang berfungsi sebagai pengingat bentuk sehingga karet dapat kembali ke bentuknya semula, pada saat beban eksternal dihilangkan. Proses pembentukan rantai molekul raksasa polimer dari unit-unit molekul terkecilnya melibatkan reaksi yang kompleks. Proses polimerisasi tersebut yang secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua jenis reaksi, yaitu polimerisasi adisi, dan polimerisasi kondensasi Saat ini produk polimer sangat penting dalam kehidupan karena banyak jejaring tiga dimensi yang

kenggunaannya dalam sehari-hari. Seperti untuk alat kesehatan, alat rumah tangga, alat elektronik, transportasi, dan sebagainya. Di industri komoditas utama polimer yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk ada enam yaitu polietilen, polipropilen, polivin clorida, polietilen therepthalate, polistrine, dan polikarbonat. Semuanya membentuk 98% dari seluruh polimer dan plastik yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Masing-masing dari polimer tersebut memiliki sifat degradasi dan ketahanan panas, cahaya, dan kimia. Dalam pembahasan ini, polimer yang akan dibahas lebih rinci adalah polypropylene. Polipropilen adalah sebuah polimer termoplastik yang dibuat oleh industri kimia dan digunakan dalam berbagai aplikasi, diantaranya pengemasan, tekstil contohnya tali, pakaian dalam termal, dan karpet. kemudian alat tulis, berbagai tipe wadah terpakaikan ulang serta bagian plastik, perlengkapan labolatorium, pengeras suara, komponen otomotif, dan uang kertas polimer.

Gambar 1.1 polimer isotactic polypropylene

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Polipropilena Polipropilen merupakan salah satu polimer yang paling cepat berkembang, dengan tingkat pertumbuhan permintaan yang tinggi, selain di masa sekarang maupun masa depan. Hal ini dikarenakan polipropilen mampu menggantikan bahan konvensional seperti kayu, kaca , logam dan termoplastik lainnya dengan biaya pembuatan yang lebih rendah.

Gambar 2.1 polipropilen Lummus novelen tecnologi (novelen),sebuah divisi dari Lummus teknologi,per usahaan CB dan I, menurut lisensi teknologinnya propilena fase gas dapat diproduksi menjadi berbagai macam resin PP (polipropilen). Perusahaan ini dapat dipercaya, ahli dalam bidangnya, dan lingkungan prosesnya yang bersih sehingga menghasilkan produk yang memenuhi syarat bahkan untuk aplikasi produk yang paling menuntut. Polipropilen adalah salah satu jenis plastic yang sangat baik untuk tubuh manusia. plastic jenis ini memiliki kelebihan dan kekurangan yakni mampu menahan material kimia meski dipanaskan pada suhu 800 900 oC. inilah rekor terbaik yang menunjukan keunggulan dari polipropilen. Namun memiliki kekurangan seperti mudah pecah bila dibuat seperti gelas plastik.

2.2 Karakteristik dan kegunaan polipropilen Sifat polipropilen serupa dengan sifat-sifat polietilen. Massa jenisnya rendah ( 0,9-0,92 ) gr/cm3.Termasuk kelompok yang paling ringan diantara bahan polimer dan dapat terbakar jika dinyalakan. Karakteristik lainnya seperti kekuatan tarik, kekuatan lentur dan kekakuannya lebih tinggi, tetapi ketahanan impaknya lebih rendah terutama pada suhu rendah. Sifat tembus cahayanya pada polimer jenis ini lebih baik jika dibandingkan dengan polimer jenis lainnya dengan permukaannya yang mengkilap.penyusutannya pada pencetakan kecil, kemudian memiliki ketelitian dimensinya lebih baik. Sifat mekaniknya dapat ditingkatkan sampai batas tertentu dengan jalan mencampurkan serat gelas. Pemuaian termal juga dapat diperbaiki sampai setingkat dengan resin thermosetting. Molekul polipropilen mengandung atom karbon tersier dengan gugus metil sebagai rantai utamanya. Atom hydrogen terikat pada atom karbon tersier yang mudah bereaksi dengan oksigen dan ozon, yang menyebabkan ketahanan oksidasinya lebih kecil dari pada jenis polimer lainnya. Di lain pihak karena suhu pengolahan lebih tinggi dari pada polimer jenis lain oksidasi harus dicegah. Fenol alkil dipakai sebagai oksidasi yang dikombinasi dengan senyawa belerang organic atau senyawa amin. Polipropilen mempunyai tembus cahaya jauh lebih baik dari pada jenis yang lainnya. Karena itu dapat dipakai sebagai pembuatan film. Dengan menggunakan bahan penginti Kristal, ukuran Kristal dapat dibuat lebih kecil agar lebih transparan. Senyawa sebagai penginti biasanya adalah Na, Zn, Al dan garam garam lainnya. Polipropilen banyak digunakan sebagai bahan dalam produksi peralatan meja makan, keranjang, peralatan kamar mandi, keperluan rumah tangga, peralatan listrik, komponen mobil dan sebagainya. Penggunaan yang luas berkat kemampuan cetaknya yang baik, permukaannya yang licin, mengkilap dan tembus cahaya. Film yang diregangkan pada dua arah sumbu kuat dan baik ketahanan impaknya pada suhu rendah. Untuk memperbaiki permeabilitas gas dan ketahanan terhadap panas telah dikembangkan berbagai macam laminasi film.

2.3 Proses Pembuatan Polipropilen Bahan baku polipropilen didapat dengan menguraikan petroleum ( naftan ) dengan cara yang sama seperti pada etilen. Menurut proses yang serupa dengan metoda tekanan rendah, untuk polipropilen menggunakan katalis Zieger, Natta atau TiCl4. Berikut merupakan contoh reaksi pembuatan polipropilen dengan menggunakan katalis TiCl4. Katalis = TiCl4 Co katalis = H2O Tahap inisiasi : TiCl4 + H2O TiCl4OHTiCl4OH- + H+ H+ + CH2=CH-CH3 H + TiCl4OHCH2-+CH CH3 Tahap propagasi : CH3-+CH-CH2=CH-CH3 CH CH3-CH-CH2-+CH CH3CH3

Tahap Terminasi : CH3-CH-CH2-CH+ + CH2=CH CH3 CH3 CH3 CH3CH- CH2-CH- CH2-CH+ CH3 CH n CH3

Polipropilen adalah sebuah polimer termoplastik yang dibuat oleh industri kimia dan digunakan dalam berbagai aplikasi, diantaranya pengemasan, tekstil contohnya tali, pakaian dalam termal, dan karpet. kemudian alat tulis, berbagai tipe wadah terpakaikan ulang serta bagian plastik, perlengkapan labolatorium, pengeras suara, komponen otomotif, dan uang kertas polimer. Polipropilen terbentuk dari monomer senyawa propilen dengan cara polimer adisi, permukaannya tidak rata serta memiliki sifat resistan yang tidak biasa terhadap kebanyakan pelarut kimia, basa dan asam. Pengolahan lelehnya polipropilen bisa dicapai melalui ekstrusi dan pencetakan. Metode ekstrusi yang umum menyertakan produksi serat pintal ikat dan tiup leleh untuk membentuk gulungan yang panjang buat nantinya diubah menjadi beragam produk yang berguna seperti masker muka, penyaring, popok dan lap. Teknik pembentukan yang paling umum adalah pencetakan suntik, yang digunakan untuk berbagai bagian seperti cangkir, alat pemotong, botol kecil, topi, wadah, perabotan, dan suku cadang otomotif seperti baterai. Teknik pencetakan tiup dan injection-stretch blow molding juga digunakan, yang melibatkan ekstrusi dan pencetakan. Ada banyak penerapan penggunaan akhir untuk PP karena dalam proses pembuatannya bisa ditailor grade dengan aditif serta sifat molekul yang spesifik. Sebagai misal, berbagai aditif antistatik bisa ditambahkan untuk memperkuat resistensi permukaan PP terhadap debu dan pasir. Kebanyakan teknik penyelesaikan fisik, seperti pemesinan, bisa pula digunakan pada PP. Perawatan permukaan bisa diterapkan ke berbagai bagian PP untuk meningkatkan adhesi (reaktan) cat dan tinta cetak. Proses pembuatan polimer jenis polipropilena secara umum dapat digambarkan seperti di bawah ini.

Gambar 2.2 Proses pembuatan propilena secara umum Proses ini merupakan modifikasi dari fase cair yang menggunakan bahan baku propilena cair sebagai pengganti pelarut dalam proses fase cair. Fae liquid bulk dikembangkan oleh Himunt spheripol dari Italia. Pada proses shperipol ini untuk menghasilkan komopolimer atau rendem digunakan reaktor unggun terfluidakan. Reaktan dan katalis dimasukkan ke dalam reaktor pipe berbentuk loop pada suhu 30-80
o

C dan tekanan 30-35natm. Reaktan cair disirkulasikan menggunakan pompa pada

dasar loop. Produk rekator masuk ke dalam flash drum pada tekanan 15-20 atm. Gas propilena dikondesasikan menggunakan water cooled heat exchanger dan didaur ulang ke dalam reaktor. Produk yang dihasilkan lebih seragam, karena kondisi laju cairan yang mempunyai turbulensi tinggi dalam loop reaktor menghasilkan campuran yang homogen. Reaktor dilengkapi dengan water cooled jacket untuk menjaga suhu di dalam reaktor. Proses ini mampu menghasilkan konversi 99% dengan biaya operasi rendah. Adapun salah satu teknologi yang dapat digunakan dalam proses produksi polipropilen adalah teknologi novocene. Teknologi novocene dikembangkan dan dimiliki oleh novolen, yang merupakan sebuah perusahaan terkemuka di bidang teknologi metalosena, katalis, teknologi, polimerisasi, produk polimer, dan semua layanan terkait. dengan memperkenalkan suatu generasi terbaru dengan kinerja tinggi novocene katalis yaitu metalosena PP (MPP) . teknologi ini memiliki biaya yang kompetitif dibandingkan dengan katalis Ziegler-Natta. teknologi novocene telah juga tersedia terbukti mampu menurunkan untuk proses fasa gas novolen dan

untuk fasa gas lain dan proses massal. Novolen PP dengan proses pemanfaat satu atau dua jenis reaktor vertical lalu dicampur ke dalam reactor dengan fasa zat berupa gas. Homopolimer dan kopolimer acak dapat diproduksi baik dalam reactor tunggal atau dalam operasi parallel dari dua reactor tergantung pada kapasitas yang diperlukan. Kopolimer membutuhkan dua reactor penghubung secara seri. Pada reaktor pertama, homopolimer propilen atau kopolimer acak dipolimerisasi. Pada reactor kedua terjadi penambahan karet campuran ke dalam monomer-monomer propilen. Konsep reactor yang unik serbaguna novolen ini, memungkinkan untuk menggunakan diantara dua metode di atas dan dengan fitur proses yang unik ini, memungkinkan untuk memproduksi produk dengan luas serta investasi minimum. Propylene, eliten dan setiap komonomernya lainnya dimasukkan ke dalam raktor. Lalu hydrogen ditambahkan untuk mengontrol berat molekul polimerisasi

kondisi (suhu, tekanan, dan konsentrasi reaktan) ditetapkan oleh kelas polimer yang dibuat reaksi itu sendiri adalah eksotermik dan pendingin reaktor dicapai dengan flash pertukaran panas, di mana reaktor gas cair (terutama propilena) dicampur dengan umpan masuk dan disuntikan ke dalam reaktor, cairan polimer dipanaskan diproses evaporasi hal ini untuk memastikan pertukaran panas maksimum. Padatan dibuang dari reactor dan dipisahkan dari monomer yang tidak bereaksi dalam suatu bejana pada tekanan atmoster, monomer dikompresi dan didaur ulang ke dalam reaktor dan sebagian dikembalikan ke unit hulu olefin untuk memulihkan dalam rangka untuk menghilangkan akumulasi propane. Polimer dibilas dengan nitrogen dalam sebuah vessel agar sisa propilena tidak ada. Pembilasan dilakukan gas dilewatkan unit membrane untuk membersihkan monomer yang tersisa dan nitrogen untuk digunakan kembali. Bubuk yang diangkut ke silo bubuk dan kemudian diubah menjadi pellet yang menggabungkan berbagai macam aditif juga tersebar. Untuk aplikasi yang sangat kompleks yang memerlukan sifat volatile yang rendah dan menimbulkan bau, prose nivolen menawarkan unit degassing opsional untuk memperbaiki pellet setelah proses ekstruksi. proses ekstruksi dapat dipaparkan pada gambar di bawah ini.

Gambar 2.3 Proses ekstruksi

2.3 Teknologi terbarukan polipropilen Pabrik polypropilen memproduksi polipropilen dengan menggunakan Teknologi LyondellBasell Spherizone yang diciptakan oleh perusahaan Al-Waha Petrochemical yang bekerja sama dengan Kota Industri Al-Jubail yang mencakup KT

450 pabrik polypropylene per tahun berdasarkan proses teknologi Spherizone LyondellBasell. Al-Waha dibentuk pada tahun 2006 dan merupakan perusahaan gabungan antara Perusahaan Sahara Petrokimia (75%) dan LyondellBasell (25%). Mereka telah mengembangkan kompleks kelas dunia dengan terpadu Timur Tengah dengan menguntungkan biaya produksi dan campuran yang sangat kompetitif pada produk polypropylene di pasaran KSA, Asia, Eropa, Afrika dan Timur Tengah. Dengan teknologi canggih polypropylene LyondellBasell dan kemampuan global pemasaran, perusahaan gabungan ini akan mempertahankan operasi yang kuat dan menguntungkan dalam industri yang semakin menantang. Adapun produknya yang dihasilkan oleh resin Spherizone ialah benang kaset untuk menghasilkan kain tenun, produk injeksi, dan film. Al-Waha juga menghasilkan serat dan bukan tenunan, dan berbagai macam kopolimer. Selain itu juga resin Spherizone polypropylene digunakan produksi pipa yang berkualitas. Resin Polypropylene Al-Waha akan dipasarkan secara global oleh LyondellBasell. Usaha gabungan ini memungkinkan pemimpin poliolefin global untuk memasok kopolimer acak heterophasic ke Timur Tengah untuk pertama kalinya. Produk Al-Waha Timur Tengah dengan jaringan pemasaran yang ada LyondellBasell di Uni Emirat Arab, Mesir, India dan Afrika Utara, menunjukkan pertumbuhan persaingan pasar di Timur Tengah dan Asia serta Eropa.

BAB III KESIMPULAN

Polipropilen adalah sebuah polimer termoplastik yang dibuat oleh industri kimia dan digunakan dalam berbagai aplikasi, diantaranya pengemasan, tekstil contohnya tali, pakaian dalam termal, dan karpet. kemudian alat tulis, berbagai tipe wadah terpakaikan ulang serta bagian plastik, perlengkapan labolatorium, pengeras suara, komponen otomotif, dan uang kertas polimer. Polipropilen terbentuk dari monomer senyawa propilen dengan cara polimer adisi. Adapun salah satu teknologi yang dapat digunakan dalam proses produksi polipropilen adalah teknologi novocene. Teknologi novocene dikembangkan dan dimiliki oleh novolen,yang merupakan sebuah perusahaan terkemuka di bidang teknologi metalosena. Pada zaman globalisasi sekarang ini telah ditemukan teknologi terbaru polipropilen yaitu Teknologi LyondellBasell Spherizone. Perusahaan Al-Waha Petrochemical telah berhasil memulai kompleks baru di Al-Jubail Industrial City berdasarkan proses teknologi Spherizone LyondellBasell. Produk dari teknologi canggih ini adalah benang kaset yaitu untuk menghasilkan kain tenun, produk injeksi, dan film. Selain itu resin Spherizone polypropylene juga digunakan dalam pembuatan pipa dalam kualitas tinggi.

You might also like