You are on page 1of 12

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN MIKRO ASUHAN KEBIDANAN II (PERSALINAN) INISIASI MENYUSU DINI (IMD)

Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas Praktik Mikro Teaching

Oleh ARI PUJI ASTUTI 030111b005

PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO 2012

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN MIKRO ASUHAN KEBIDANAN II

Nama Mata kuliah Kode Mata Kuliah Beban Studi Penempatan Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Waktu Pertemuan Pertemuan Ke Hari/Tanggal

: Asuhan Kebidanan II (Persalinan) : Bd.302 : 4 SKS (T: P) : D III Kebidanan Semestrer III : Pemberian Asi Awal : Inisiasi Menyusu Dini (IMD) : 20 menit :3 : Senin, 5 Mei 2012

A. Tujuan Pembelajaran 1. Tujuan Pembelajaran Umum Setelah menyelesaikan pokok bahasan ini mahasiswa diharapkan mampu memahami dan mempraktikkan pemberian ASI awal. 2. Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah menyelesaikan pokok bahasan ini, mahasiswa diharapkan mampu: a. Menjelaskan pengertian inisiasi menyusu dini. b. Menjelaskan manfaat inisiasi menyusu dini. c. Menjelaskan penatalaksanaan inisiasi menyusu dini.

B. Tujuan Keterampilan Dasar Mengajar Setelah melakukan latihan ini, praktikum mampu: 1. Membuka pelajaran, dengan mengaitkan, menarik perhatian, dan menyampaikan tujuan. 2. Menjelaskan materi pembelajaran sesuai dengan karateristik bahan dan mahasiswa . 3. Menutup pelajaran, dengan menerangkan, melakukan review, mengevaluasi dan memberikan tindak lanjut.

C. Pokok-Pokok Materi 1. Pengertian inisiasi menyusu dini. 2. Manfaat inisiasi menyusu dini. 3. Penatalaksanaan inisiasi menyusu dini

D. Kegiatan Pembelajaran

Waktu Pendahuluan 3 menit

Kegiatan Pengajar 1. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri. 2. Menginformasikan pokok materi yang akan di sampaikan. 3. Menjelaskan manfaat dan relevensi pokok bahasan ini dengan profesi bidan. 4. Menjelaskan tujuan umum dan tujuan khusus pembelajaran. 5. Melakukan apersepsi berkaitan dengan materi yang akan disampaikan

Kegiatan Mahasiswa Memperhatikan dan salam menjawab

Media -

Metode Ceramah

Ceramah

Memperhatikan Ceramah

Memperhatikan Ceramah

Memperhatikan

Ceramah

Memperhatikan

Penyajian 14 menit

1. Menjelaskan pengertian inisiasi menyusu dini (IMD) a. Menanyakan kepada mahasiswa tentang pengertian Inisiasi menyusu dini b. Menguatkan jawaban yang telah disebutkan mahasiswa c. Mengklarifikasikan jawaban mahasiswa dan menjelaskan Inisiasi menyusu dini Memperhatikan dan mencatat Laptop LCD Ceramah Memperhatikan dan mencatat Ceramah Menjawab pertanyaan White Board Tanya jawab

2. Menjelaskan manfaat inisiasi menyusu dini. a. Menanyakan mahasiswa mengenai manfaat inisiasi menyusu dini b. Menguatkan jawaban yang telah disebutkan mahasiswa c. Mengklarifikasikan jawaban mahasiswa dan menjelaskan manfaat inisiasi menyusu dini 3. Menjelaskan mengenai penatalaksanaan inisiasi menyusu dini a. Menanyakan mahasiswa tentang pelaksanaan inisiasi menyusu dini b. Menguatkan jawaban yang telah disebutkan mahasiswa c. Mengklarifikasikan jawaban mahasiswa dan menjelaskan pelaksanaan inisiasi menyusu dini Memperhatikan dan mencatat Laptop LCD Ceramah Memperhatikan Ceramah Menjawab pertanyaan White Board Tanya jawab Memperhatikan dan mencatat Laptop LCD Ceramah Memperhatikan Ceramah Menjawab pertanyaan White board Tanya jawab

Penutup 3 menit

1. Memberikan kesempatan Menjawab kepada mahasiswa untuk pertanyaan bertanya.

Tanya Jawab

2. Menyimpulkan

secara Memperhatikan

Ceramah

singkat materi yang telah dan mencatat disampaikan. 3. Mengevaluasi materi Menjawab Tanya jawab

yang telah disampaikan pertanyaan dengan cara memberi kepada

pertanyaan mahasiswa. 4. Memberikan

penguatan Memperhatikan dan Mencatat

Ceramah

kepada mahasiswa. 5. Menutup dengan

pertemuan Memperhatikan memberikan

Ceramah

tugas kepada mahasiswa. 6. Mengucapkan penutup salam Menjawab salam. -

E. Evaluasi Prosedur : Postest Jenis Bentuk Alat Soal : Lisan : Tes Subyektif : Test yang di buat oleh dosen : Terlampir

F. Referensi 1. Buku Wajib ( BW ) : Dr.Hj.Utami Roesli,SPA,MBA,IBCLC. Inisiasi Menyusu Dini. Cetakan Kedua. 2008. Pustaka Bunda. Jakarta. 2. Buku Anjuran ( BA ) : a. Varney, Helen, dkk. 2007. Buku Ajar asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC. b. Depkes RI. 2008. Pesan-pesan tentang Inisiasi Menyusu Dini dan ASI Esklusif untuk Tenaga Kesehatan dan Keluarga Indonesia. Jakarta : Direktorat Jendral Bina Gizi Masyarakat.

c. UNICEF. 2007. Breast Crawl Initiation of Breast Feeding by Breast Crawl. Diunduh pada tanggal 16 November 2011, melalui

http://www.breastcrawl.org/brfeed.htm.

G. Lampiran Lampiran 1 : Hand out Lampiran 2 : Evaluasi Lampiran 3 : Media Ppt Lampiran 4 : GBPP

Lampiran 1

Hand Out INISIASI MENYUSU DINI

A. PENGERTIAN Inisiasi Menyusu Dini (early initiation) adalah usaha aktif bayi untuk menyusu dalam satu jam pertama kelahiran, baik persalinan normal maupun seksio sesaria. Bayi diletakkan di perut dan dada ibu segera setelah lahir dan diberi kesempatan untuk mulai menyusu sendiri dengan cara merangkak mencari payudara (the breast crawl) dan membiarkan kontak kulit bayi dan ibu setidaknya selama satu jam bahkan lebih sampai bayi menyusu sendiri (Roesli. 2008). Inisiasi Menyusu Dini merupakan program yang sedang gencar dianjurkan pemerintah. Menyusu dan bukan menyusui merupakan gambaran bahwa inisiasi menyusu dini bukan program ibu menyusui bayi tetapi bayi yang harus aktif menemukan sendiri puting susu ibu. Program ini dilakukan dengan cara langsung meletakkan bayi yang baru lahir di dada ibunya dan membiarkan bayi ini merayap untuk menemukan puting susu ibu untuk menyusu selama satu jam. Inisiasi menyusu dini harus dilakukan langsung saat lahir, tanpa boleh ditunda dengan kegiatan menimbang atau mengukur bayi. Bayi juga tidak boleh dibersihkan, hanya dikeringkan kecuali tangannya. Proses ini harus berlangsung skin to skin antara bayi dan ibu (Keluarga Sehat.2008)

B. MANFAAT Manfaat Inisiasi Menyusu Dini menurut Depkes RI, (2008) : 1. Bagi Bayi antara lain : a. Memberikan kesehatan pasif yang segera kepada bayi, karena kolostrum adalah imunisasi pertama. b. Meningkatkan kecerdasan. c. Membantu bayi mengkoordinasikan hisap, telan dan nafas. Mencegah terlewatnya puncak refleks mengisap pada bayi yang terjadi 20-30 menit setelah lahir. Jika bayi tidak disusui, refleks akan berkurang cepat, dan hanya akan muncul kembali dalam kadar secukupnya 40 jam kemudian selain itu

juga bayi akan terlatih motoriknya saat menyusu, sehingga mengurangi kesulitan menyusu d. Meningkatkan jalinan dan kasih sayang ibu-bayi. e. Mencegah kehilangan panas. f. Merangsang kolostrum segera keluar. 2. Bagi Ibu antara lain : a. Meningkatkan keberhasilan produksi ASI. b. Meningkatkan jalinan kasih sayang ibu-bayi. c. Merangsang hormon oksitosin, menyebabkan terjadinya reflek pengeluaran ASI dan kontraksi rahim yang mencegah perdarahan usai persalinan. Sentuhan, kuluman/emutan, dan jilatan bayi pada puting ibu akan merangsang keluarnya oksitosin yang penting karena: 1) Menyebabkan rahim berkontraksi membantu mengeluarkan plasenta dan mengurangi perdarahan ibu. 2) Merangsang hormon lain yang membuat ibu menjadi tenang, rileks, dan mencintai bayi, lebih kuat menahan sakit/nyeri (karena hormon meningkatkan ambang nyeri), dan timbul rasa sukacita/bahagia. 3) Merangsang pengaliran ASI dari payudara, sehingga ASI matang (yang berwarna putih) dapat lebih cepat keluar

C. PENATALAKSANAAN Langkah-langkah yang perlu diperhatikan untuk menyukseskan terjadinya inisiasi menyusu dini Roesli, (2008) : 1) Anjurkan suami atau keluarga mendampingi ibu saat persalinan. 2) Dibersihkan dan dikeringkan, kecuali tangannya, tanpa menghilangkan caseosanya. 3) Bayi ditengkurapkan diperut ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu. Keduanya diselimuti, bayi dapat diberi topi. 4) Bayi dibiarkan mencari putting susu ibu sendiri. 5) Biarkan kulit bayi bersentuhan dengan kulit ibu selama paling tidak satu jam,sampai selesai menyusu awal. 6) Tunda menimbang, mengukur, suntikan vitamin K, dan tetes mata bayi sampai proses menyusu awal selesai. 7) Ibu bersalin dengan tindakan operasi, tetap berikan kesempatan kontak kulit. vernik

8) Berikan ASI saja tanpa minuman atau makanan lain kecuali atas indikasi medis. Rawat Gabung; ibu dan bayi dirawat dalam satu kamar, dalam jangkauan ibu selama 24 jam.

Inisiasi Menyusu Dini yang Kurang Tepat Saat ini umumnya praktik inisiasi menyusu dini seperti berikut: 1. Begitu lahir, bayi diletakkan di perut ibu yang sudah dialasi kain kering 2. Bayi segera dikeringkan dengan kain kering. Tali pusat dipotong lalu diikat 3. Karena takut kedinginan, bayi dibungkus (dibedong) dengan selimut bayi 4. Dalam keadaan dibedong, bayi diletakkan di dada ibu (tidak terjadi kontak dengan kulit ibu). Bayi dibiarkan di dada ibu (bonding) untuk beberapa lama (10-15 menit) atau sampai tenaga kesehatan selesai menjahit perineum. 5. Selanjutnya, diangkat dan disusukan pada ibu dengan cara memasukkan putting susu ibu ke mulut bayi 6. Setelah itu, bayi dibawa ke kamar transisi atau kamar pemulihan (recovery room) untuk ditimbang, diukur, dicap, diazankan oleh ayah, diberi suntikan vitamin K dan kadang diberi tetes mata. (Utami Roesli .2008)

D. PERILAKU PENTING SEBELUM BAYI BERHASIL MENYUSU Jika bayi baru lahir, segera dikeringkan dan diletakkan di perut ibu dengan kontak kulit ke kulit dan tidak dipisahkan dari ibunya setidaknya 1 jam, semua bayi akan melalui lima tahapan perilaku (pre-feeding behavior) sebelum ia berhasil menyusui. Berikut ini lima tahap perilaku bayi tersebut : 1. Dalam 30 menit pertama : stadium istirahat/diam dalam keadaan siaga (rest/quiet alert stage). Bayi diam tidak bergerak. Sesekali matanya terbuka lebar melihat ibunya. Masa tenang yang istimewa ini merupakan penyesuaian peralihan dari keadaan dalam kandungan ke keadaan diluar kandungan. Bonding (hubungan kasih sayang) ini merupakan dasar pertumbuhan bayi dalam suasana aman. Hal ini meningkatkan kepercayaan diri ibu terhadap kemampuan menyusui dan mendidik bayinya

kepercayaan diri ayahpun menjadi bagian keberhasilan menyusui dan mendidik anak bersama-sama ibu. Langkah awal keluarga sakinah. 2. Antara 30-40 menit : mengeluarkan suara, gerakan mulut seperti mau minum, mencium dan menjilat tangan. Bayi mencium dan merasakan cairan ketuban yang ada ditangannya. Bau ini sama dengan bau cairan yang dikeluarkan payudara ibu. bau dan rasa ini akan membimbing bayi untuk menemukan payudara dan puting susu ibu. 3. Mengeluarkan air liur. Saat menyadari bahwa ada makanan di sekitarnya, bayi akan mulai mengeluarkan air liurnya. 4. Bayi mulai bergerak kearah payudara. Areola (kalang payudara) sebagai sasaran, dengan kaki menekan perut ibu. Ia menjilat-jilat kulit ibu, menghentak-hentakkan kepala ke dada ibu, menoleh kekanan dan kekiri, serta menyentuh dan meremas daerah puting susu dan sekitarnya dengan tangannya yang mungil. 5. Menemukan, menjilat, mengulum puting, membuka mulut lebar dan melekat dengan baik. (Utami Roesli .2008)

Lampiran 2 EVALUASI

Soal-soal : 1. Jelaskan pengertian IMD 2. Jelaskan manfaat IMD 3. Jelaskan penatalaksanaan IMD

Kunci jawaban : 1. Pengertian IMD adalah usaha aktif bayi untuk menyusu sendiri dalam satu jam pertama kelahiran, baik persalinan normal maupun seksio sesaria. 2. Manfaat Inisiasi Menyusu Dini: a. Bagi Bayi antara lain : 1) Memberikan kesehatan pasif yang segera kepada bayi. 2) Meningkatkan kecerdasan. 3) Membantu bayi mengkoordinasikan hisap, telan dan nafas. 4) Meningkatkan jalinan dan kasih sayang ibu-bayi. 5) Mencegah kehilangan panas. 6) Merangsang kolostrum segera keluar. b. Bagi Ibu antara lain : 1) Meningkatkan keberhasilan produksi ASI. 2) Meningkatkan jalinan kasih sayang ibu-bayi. 3) Merangsang hormon oksitosin, menyebabkan terjadinya reflek pengeluaran ASI dan kontraksi rahim yang mencegah perdarahan pasca persalinan. 3. Penatalaksanaan IMD: a. Anjurkan suami atau keluarga mendampingi ibu saat persalinan. b. Dibersihkan dan dikeringkan. c. Bayi ditengkurapkan diperut ibu, diberi topi. d. Bayi dibiarkan mencari putting susu ibu sendiri. e. Biarkan kulit bayi bersentuhan dengan kulit ibu. f. Tunda pengukuran antropometri. g. Ibu bersalin dengan operasi, tetap berikan IMD h. Berikan ASI saja. Rawat Gabung dengan ibu selama 24 jam

You might also like