You are on page 1of 1

Teori kekuasaan dan diskursusdalam perubahan sosial Teori ini lahir dari inspirasi pandangan Foucault tentang diskursus,

kekuasaan dan pengetahuann, terutama dalam hal bagaimana diskursus dan pengetahuan mampu menjadi alat berkuasa. Teori-teori feminis sangatlah beragam dan telah berubah dramatis sejak awal kemunculannya. Dibawah ini adalah suatu tinjauan sistematik mengenai teori-teori feminis utama. Diambil dari kerangka konseptual yang digambarkan oleh jagger dan Rothenberg dalam feminist frameworks (1984). Meskipun banyak teori yang lahir dari zaman modernisasi yang pada umumnya meyakini satu hal, yakni bahwa factor manusia yang menjadi focus utama perhatian mereka. Tetapi tidak terdapat teori-teori yang lebih krusial membahas mengenai konflik masalah sosial yang berhubungandengan ketidak adilan sosial dari aspek antara hubungan jenis kelamin. Para pelopor gerakan feminisme memandang kebebasan dan persamaan hak perempuan dan laki-laki sebagai penyempurnaan dan pencapaian tujuan gerakan hak asasimanusia. Mereka percaya bahwa segala kesulitan di dalam keluarga timbul, karena tidak adanya kebebasan perempuan, dan karena perbedaan hak mereka dengan laki-laki.Bilapersamaan hak tersebut dipenuhi, maka seluruh kesulitan dalam keluarga akan terpecahkan.Perbedaan perspektif tersebut melahirkan- sejauh ini- 4 aliran besar, yakni feminismeliberal, marxisme, radikal, dan sosialis, dan sejmulah aliran feminisme lain, sepertifeminisme psikoanalisis dan gender, eksistensialis, anarkis, postmodern, multicultural danglobal, teologis, feminisme kegemukan, dan ekofeminisme.

Dalam tahun 1960-an teori-teori feminis mengalami perkembangan, tujuan-tujuan politik feminis terfokus pada penentuan wanita agar sederajat dengan laki-laki.setelah berabad-abad diabaikan disingkirkan dan diremahkan oleh disiplin-disiplin patriarkis, wanita masuk dalam objek penyelidikan teori-teori tradisional kerap dimodifikasi oleh kaum feminis untuk menerangkan penindasan wanita. Dengan memusatkan pada pencantuman persamaan wanita dalam kerangka teoritis masa lalu itu, kesamaan-kesamaan dengan laki-laki ditekankan(gross, 1986).

You might also like