You are on page 1of 3

From: "<--- agus --->" <agus_ref@yahoo.co.id> To: smaproject@yahoogroups.

com Sent: Thursday, February 5, 2009 9:30:32 AM Subject: smaproject- Misteri Batu Hajar Aswad Misteri Batu Hajar Aswad

Hajar Aswad

Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Mekah adalah pusat dari planet Bumi. Fakta ini telah di diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah. Ketika Neil Amstrong untuk pertama kalinya melakukan perjalanan ke luar angkasa dan mengambil gambar planet Bumi, di berkata : Planet Bumi ternyata menggantung di area yang sangat gelap, siapa yang menggantungnya ?. Para astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi, secara resmi mereka mengumumkannya di Internet, tetapi sayang nya 21 hari kemudian website tersebut raib yang sepertinya ada asalan tersembunyi dibalik penghapusan website tersebut. Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari KaBah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite ( tidak berujung ), hal ini terbuktikan ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus. Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara KaBah di di planet Bumi dengan Kabah di alam akhirat. Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama Zero Magnetism Area, artinya adalah apabila kita mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub. Itulah sebabnya jika seseorang tinggal di Mekah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Oleh sebab itu lah ketika kita mengelilingi KaBah, maka seakanakan diri kita di-charged ulang oleh suatu energi misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah. Penelitian lainnya mengungkapkan bahwa batu Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia dan juga bisa mengambang di air. Di sebuah musium di negara Inggris, ada tiga buah potongan batu tersebut ( dari KaBah ) dan pihak musium juga mengatakan bahwa bongkahan batu-batu tersebut bukan berasal dari sistem tata surya kita. Dalam salah satu sabdanya, Rasulullah SAW bersabda, Hajar Aswad itu diturunkan dari surga, warnanya lebih putih daripada susu, dan dosa-dosa anak cucu Adamlah yang menjadikannya hitam. ( Jami al-Tirmidzi al-Hajj (877) ) Untuk bacaaan lebih lanjut mengenai kota Mekah adalah pusat dari Planet Bumi, kantor berita BBC telah membahasanya dan bisa dilihat di sini http://www.supermance.com/misteri-batu-hajar-aswad/

Agus Supriyanto, MT Subdit Kelembagaan Sekolah 0818722535

Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Mekah adalah pusat dari planet Bumi. Fakta ini telah di diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah. Ketika Neil Amstrong untuk pertama kalinya melakukan perjalanan ke luar angkasa dan

mengambil gambar planet Bumi, di berkata : Planet Bumi ternyata menggantung di area yang sangat gelap, siapa yang menggantungnya ?. Para astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi, secara resmi mereka mengumumkannya di Internet, tetapi sayang nya 21 hari kemudian website tersebut raib yang sepertinya ada asalan tersembunyi dibalik penghapusan website tersebut. Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari KaBah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite ( tidak berujung ), hal ini terbuktikan ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus. Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara KaBah di di planet Bumi dengan Kabah di alam akhirat. Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama Zero Magnetism Area, artinya adalah apabila kita mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub. Itulah sebabnya jika seseorang tinggal di Mekah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Oleh sebab itu lah ketika kita mengelilingi KaBah, maka seakanakan diri kita di-charged ulang oleh suatu energi misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah. Penelitian lainnya mengungkapkan bahwa batu Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia dan juga bisa mengambang di air. Di sebuah musium di negara Inggris, ada tiga buah potongan batu tersebut ( dari KaBah ) dan pihak musium juga mengatakan bahwa bongkahan batu-batu tersebut bukan berasal dari sistem tata surya kita. Dalam salah satu sabdanya, Rasulullah SAW bersabda, Hajar Aswad itu diturunkan dari surga, warnanya lebih putih daripada susu, dan dosa-dosa anak cucu Adamlah yang menjadikannya hitam. ( Jami al-Tirmidzi al-Hajj (877) ) *artikel ini gw translate dari berbagai video di YouTube, mengenai benar atau tidaknya, Wallahualam dan ambil sisi positifnya aja untuk meningkatkan keimanan kita terhadap kebesaran Allah Swt *Untuk bacaaan lebih lanjut mengenai kota Mekah adalah pusat dari Planet Bumi, kantor berita BBC telah membahasanya dan bisa dilihat di sini

Muslim call to adopt Mecca time


By Magdi Abdelhadi

BBC Arab affairs analyst Muslim scientists and clerics have called for the adoption of Mecca time to replace GMT, arguing that the Saudi city is the true centre of the Earth. Mecca is the direction all Muslims face when they perform their daily prayers. One cleric said science had proved Mecca to be the centre of the Earth

The call was issued at a conference held in the Gulf state of Qatar under the title: Mecca, the Centre of the Earth, Theory and Practice. One geologist argued that unlike other longitudes, Mecca's was in perfect alignment to magnetic north. He said the English had imposed GMT on the rest of the world by force when Britain was a big colonial power, and it was about time that changed. Mecca watch A prominent cleric, Sheikh Youssef al-Qaradawy, said modern science had at last provided evidence that Mecca was the true centre of the Earth; proof, he said, of the greatness of the Muslim "qibla" - the Arabic word for the direction Muslims turn to when they pray. The meeting also reviewed what has been described as a Mecca watch, the brainchild of a French Muslim. The watch is said to rotate anti-clockwise and is supposed to help Muslims determine the direction of Mecca from any point on Earth. The meeting in Qatar is part of a popular trend in some Muslim societies of seeking to find Koranic precedents for modern science. It is called "Ijaz al-Koran", which roughly translates as the "miraculous nature of the holy text". The underlying belief is that scientific truths were also revealed in the Muslim holy book, and it is the work of scholars to unearth and publicise the textual evidence. But the movement is not without its critics, who say that the notion that modern science was revealed in the Koran confuses spiritual truth, which is constant, and empirical truth, which depends on the state of science at any given point in time.

You might also like