You are on page 1of 3

Konflik Kepentingan (Conflict of Interest)

Pengantar Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Menurut Taquiri dalam Newstorm dan Davis (1977), konflik merupakan warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat daripada berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih pihak secara berterusan. Konflik dalam organisasi sering terjadi tidak simetris terjadi hanya satu pihak yang sadar dan memberikan respon terhadap konflik tersebut. Atau, satu pihak mempersepsikan adanya pihak lain yang telah atau akan menyerang secara negatif (Robbins, 1993). Sedang menurut Pace & Faules (1994), Konflik merupakan ekspresi pertikaian antara individu dengan individu lain, kelompok dengan kelompok lain karena beberapa alasan. Dalam pandangan ini, pertikaian menunjukkan adanya perbedaan antara dua atau lebih individu yang diekspresikan, diingat, dan dialami. Dapat disimplukan bahwa konflik adalah situasi dalam obyektifitas individu mungkin berada dibawah sadar pada satu titik yang memotivasi seseorang untuk bertindak sesuai kepentingan orang lain yang bukan kepentingan dirinya. Adapun penyebab konflik adalah : 1. 2. 3. 4. Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat

Dari konflik ini dapat muncul sebuah hasil sebagai berikut : 1. meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok (ingroup) yang mengalami konflik dengan kelompok lain. 2. keretakan hubungan antar kelompok yang bertikai. 3. perubahan kepribadian pada individu, misalnya timbulnya rasa dendam, benci, saling curiga dll. 4. kerusakan harta benda dan hilangnya jiwa manusia. 5. dominasi bahkan penaklukan salah satu pihak yang terlibat dalam konflik Contoh Kasus Konflik Kepentingan A. Real, yaitu timbul jika aksi dengan motivasi yang tidak tepat terjadi Akhir ini kita diramaikan dengan tertangkapnya Nunun Nurbaiti sebagai tersangka kasus pemilihan Deputi Senior Bank Indonesia di Thailand. Nunun tak lain adalah istri dari Adang Darajatun mantan Wakapolri. Dalam kasus ini kita bisa lihat bahwa dengan kekuasaannya

mantan Wakaplori bisa melindungi sang istri selama bertahun tahun. Disinilah terlihat konflik kepentingan antara seorang suami dan mantan wakapolri untuk membela kepetingan negara atau istri tercinta. B. Potensial, timbul jika adanya kesempatan bagi satu komunitas menggiring seseorang untuk bertindak tidak sesuai dengan haknya Dalam kasus pemilihan Deputi Senior Bank Indonesia diindikasikan tidak hanya melibatkan sang suami yang ikut membela selama pelarian. Namun ada pihak pihak lain seperti Miranda G, dan anggota DPR pada era tersebut. Hal ini mengindikasikan bahwa ada sekelompok besar yang juga andil dalam perlarian Nunun selama ini guna melindungi mereka dari hukum. Hasilnya bisa kita lihat kasus ini berlarut larut sampai sekarang bahkan KPK pun belum menemukan titik terang mengenai kasus tersebut. C. Imaginer, timbul pada imainasi sesorang saja dan tidak ada secara realitas BLOKADE SELAT HORMUS. EKONOMI DUNIA. bea-indonesia.org _ Jakarta. Blokade Selat Hormuz, jika jadi diwujudkan Iran, berpotensi merusak perekonomian dunia di tengah kondisi krisis finansial Eropa yang belum tuntas. Bahkan, pasar langsung bereaksi negatif begitu Wakil Presiden Iran Mohammad Reza Rahimi melontarkan ancaman blokade Selat Hormuz, Selasa (27/12). Harga minyak langsung naik hingga lebih dari 1 dollar AS per barrel di bursa New York dan London. Minyak mentah light sweet crude untuk kontrak pengiriman bulan Februari di bursa New York Mercantile Exchange ditutup pada harga 101,34 dollar AS per barrel, Selasa, atau naik 1,66 dollar AS dari harga penutupan Jumat pekan lalu. Di London, minyak mentah Brent naik menjadi 109,27 dollar AS per barrel, atau naik 1,31 dollar AS dari pekan lalu. Konsultan energi The Schork Group memperkirakan, harga minyak dunia bisa melonjak hingga di atas 140 dollar AS per barrel apabila Iran benar-benar menutup Selat Hormuz. Kami meragukan manuver politik ini akan diwujudkan. Meski demikian, harga minyak akan tetap berada di atas 100 (dollar AS per barrel), ungkap laporan The Schork Group. Carl Larry, Presiden Oil Outlook di New York, AS, mengatakan, lonjakan harga minyak yang terjadi jika Iran benar-benar menutup Selat Hormuz akan merusak perekonomian global. (Selat) itu adalah jalur ekonomi utama. Jika ditutup akan terjadi dampak besar bagi ekonomi negaranegara Timur Tengah. Yang kedua, Arab Saudi sendiri tak punya cadangan minyak yang cukup untuk mengganti kekurangan suplai minyak dari Iran (jika Iran diembargo), ujar Larry. Beberapa pekan lalu, Presiden Perancis Nicolas Sarkozy mengusulkan sanksi embargo minyak terhadap Iran untuk memaksa negara itu meninggalkan program nuklirnya. Namun, rencana ini ditentang banyak pihak, termasuk dari dalam Uni Eropa.

Ancaman terbuka Iran selama ini berusaha tidak terang-terangan menyatakan ancamannya untuk menutup salah satu jalur pasokan minyak tersibuk di dunia ini. Namun, pernyataan Rahimi merupakan ancaman terbuka. Jika sanksi dijatuhkan terhadap ekspor minyak Iran, tak ada setetes pun minyak yang akan melewati Selat Hormuz, kata Rahimi seperti dikutip kantor berita resmi Iran, IRNA. Ancaman itu diperkuat Kepala Staf Angkatan Laut Iran Laksaman Muda Habibollah Sayyari, Rabu (28/12), dengan mengatakan, sangat mudah bagi militer Iran menutup Selat Hormuz. Menutup selat itu bagi Angkatan Bersenjata Iran sangat mudah, lebih mudah daripada minum segelas air, tuturnya. Sayyari mengatakan, AL Iran dibentuk dengan tujuan mampu menutup Selat Hormuz sewaktu-waktu dibutuhkan. Meski demikian, lanjut dia, penutupan Selat Hormuz belum dipandang perlu oleh Iran. Hari ini kami tidak perlu menutup selat itu karena kami masih bisa mengendalikan Laut Oman serta lalu lintas kapal-kapal di laut tersebut, ungkap Sayyari yang ingin menegaskan bahwa Iran menguasai sepenuhnya Selat Hormuz. Iran memang menguasai hampir seluruh titik strategis di sekitar satu-satunya pintu keluar dari Teluk Persia itu. Kapal-kapal tanker pembawa minyak mentah dari negara-negara produsen minyak di Teluk Persia, seperti Arab Saudi, Bahrain, Kuwait, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Iran sendiri, harus melewati selat sempit itu untuk menuju lautan lepas. AS sendiri menganggap enteng ancaman Iran ini. Jubir Departemen Luar Negeri AS Mark Toner menganggap pernyataan Rahimi itu sekadar gertakan. Menurut saya, itu hanya sekadar upaya mengalihkan perhatian dari masalah sebenarnya, yakni pelanggaran terhadap kewajiban internasional mereka terkait nuklir, yang dilakukan terus-menerus, ujar Toner. AS menempatkan Armada Kelima Angkatan Laut AS di Bahrain, negara pulau di Teluk Persia, dengan salah satu misi utama menjaga agar jalur Selat Hormuz tetap terbuka dan aman. (AFP/AP/Reuters/DHF) Sumber: Blokade Selat Hormus Ancam Perekonomian Dunia Kesimpulan : Dari semua kasus diatas dapat disimpulkan bahwa ketika seseorang atau kelompok mempunyai kepentingan terhadap suatu hal, keadaan, atau kasus maka mereka akan mencoba mengintervensi permasalahan tersebut guna melindungi hak hak atau kepentingan mereka. Dalam bentuk apapun konflik itu, semuanya mengandalkan kekuasaan, dimana etika atau bahkan hukum dilanggar. Keterkaitan dengan Etika profesi adalah, ketika menghadapi konflik seperti ini maka harus ingat dengan kode etik, nilai integritas akan sangat dinilai oleh semua orang. Ambil contoh seorang auditor, dia tidak dijinkan memerikasa laporan keuangan perusahaan yang masih mempunyai relasi dengannya karena hal ini akan mempengaruhi hasil audit. Dan dengan adanya kode etik profesi diharapkan orang yang mempunyai profesi bisa terlepas dari konflik dan menjunjung profesi.

You might also like