You are on page 1of 25

SELAMAT DATANG PESERTA SOSIALISASI KALIBRASI ARAH KIBLAT BAGI PENGURUS MASJID MATARAM, 30 APRIL 2012

PERHITUNGAN ARAH KIBLAT H. MARIFUDDIN


SOSIALISASI KALIBRASI ARAH KIBLAT BAGI PENGURUS MASJID
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA

PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Mataram, 30 April s.d 02 Mei 2012

A. Pengertian Arah Kiblat Masalah kiblat tiada lain adalah masalah arah, yakni arah Ka`bah di Makah. Arah ka`bah ini dapat ditentukan dari setiap titik atau tempat di permukaan Bumi dengan melakukan perhitungan dan pengukuran. Oleh sebab itu, perhitungan arah kiblat pada dasarnya adalah perhitungan untuk mengetahui guna menetapkan ke arah mana ka'bah di Makah itu dilihat dari suatu tempat di permukaan Bumi ini, sehinga semua gerakan orang yang sedang melaksanakan shalat, baik ketika berdiri, ruku', maupun sujudnya selalu berimpit dengan arah yang menuju ka'bah.

Umat Islam telah bersepakat bahwa menghadap kiblat dalam shalat merupakan syarat sahnya shalat, sebagaimana dalil-dalil syar'i yang ada. Bagi orang-orang di kota Makah dan sekitarnya suruhan demikian ini tidak menjadi persoalan, karena dengan mudah mereka dapat melaksanakan suruhan itu. Namun bagi orangorang yang jauh dari Makah tentunya timbul permasalahan tersendiri, terlepas dari perbedaan pendapat para ulama tentang cukup menghadap arahnya saja sekalipun kenyataannya salah, ataukah harus menghadap ke arah yang sedekat mungkin dengan posisi ka'bah yang sebenarnya.

Arah kiblat adalah arah atau jarak terdekat sepanjang lingkaran besar yang melewati kota Makah (Ka'bah) dengan tempat kota ybs. Dengan demikian tidak dibenarkan, misalkan orangorang Mataram melaksanakan shalat menghadap ke arah timur serong ke selatan sekalipun bila diteruskan juga akan sampai ke Makah, karena arah atau jarak yang paling dekat ke Makah dari Mataram adalah arah barat serong ke utara sebesar 23 32' 21.96" (B-U).

B. Dasar Perhitungan Arah Kiblat


Bahwa setiap titik di permukaan bumi ini berada di permukaan bola Bumi maka perhitungan arah kiblat dilakukan dengan bantuan menggunakan rumus Ilmu Ukur Segitiga Bola (Spherical Trigonometri). Dalam perhitungan arah Kiblat, ada 3 (tiga) buah titik yang harus dibuat,yaitu : 1. titik A, diletakkan di Ka`bah (Makah) 2. titik B, diletakkan di lokasi yang akan dihitung arah kiblatnya. 3. titik C, diletakkan di titik kutub Utara bumi

Titik A dan titik C adalah dua titik yang tidak berubah, karena titik A tepat di Kabah dan titik C tepat di kutub utara bumi. Sedangkan titik B senantiasa berubah tergantung pada lokasi tempat mana yang dihitung arah kiblatnya, misalnya kota Mataram ( = -08 36' = 116 08'). Bila ketiga titik tersebut dihubungkan dengan garis lengkung pada lingkaran besar, maka terjadilah segitiga bola ABC seperti gambar di bawah ini. Titik A adalah Posisi Kabah (Makah), titik B adalah posisi lokasi tempat/kota, dan titik C adalah kutub utara bumi.

Titik A,B,C pada gambar diatas dinamakan Sudut, sedangkan BC, CA, AB dinamakan sisinya : sisi BC dinamakan sisi a (berhadapan dengan titik sudut A) sisi CA dinamakan sisi b (berhadapan dengan titik sudut B) sisi AB dinamakan sisi c (berhadapan dengan titik sudut C) sudut diantara sisi b dan sisi c dinamakan sudut A sudut diantara sisi c dan sisi a dinamakan sudut B sudut diantara sisi a dan sisi b dinamakan sudut C

Dengan gambar si atas, dapatlah diketahui bahwa yang dimaksud dengan perhitungan arah kiblat adalah suatu perhitungan untuk mengetahui berapa besar nilai sudut B, yakni sudut yang diapit (diantara) oleh sisi a dan sisi c.

C. Perhitungan Arah Kiblat


Untuk menghitung Arah Kiblat suatu tempat, diperlukan data-data, sebagai berikut ; a. Lintang tempat Kabah ( Makkah ) b. Bujur tempat Kabah ( Makkah ) c. Lintang tempat d. Bujur tempat

Perhitungan arah kiblat dengan menggunakan rumus sbb. :

cotan B =cotan b sin a cos a cotan C sin c

Keterangan Rumus :
B adalah arah Kiblat suatu tempat a adalah jarak antara titik kutub utara sampai garis lintang yang melewati tempat/kota yang dihitung arah kiblatnya, sehinga dapat dirumuskan

a = 90 kota ybs

b adalah jarak antara titik kutub utara sampai garis lintang yang melewati Ka'bah , sehinga dapat dirumuskan :

b = 90 Kabah

D. Contoh Perhitungan ;
Menghitung arah kiblat kota Mataram. Data : Ka`bah Lintang = 21 25 ( LU ) Bujur = 39 50 ( BT ) Mataram Lintang = -08 36 ( LS ) Bujur = 116 08 ( BT ) Rumus : cotan B =
cotan b sin a cos a cotan C sin C

C adalah jarak bujur atau


Fadhlut Thulain, yakni jarak antara bujur tempat yang dihitung arah kiblatnya dengan bujur Ka`bah

Mencari nilai harga : a,b,C ; a = 90 (-08 30) b = 90 21 25 C = 116 08 39 50

= 98 36 = 68 35 = 76 18

Nilai harga : a, b dan C dimasukkan dalam rumus ;

cotan B = cotan 68o 35 x sin 98o 36 cos 98o 36 x cotan 76o 18 sin 76o 18

cotan B = 0,392231316 x 0,988756381 (- 0,149535343)x0,243773723


0,97154912

cotan B = 0,435630974 B = 23,53943298 B = 23 32 21,96 ( B U ) = 66 27 38,04 ( U B ) = 293 32 21,9 ( UTSB ) Dengan demikin, dapatlah diketahui bahwa arah kiblat Mataram adalah ; 23 32 21,96 dari titik Barat ke-arah Utara atau 66 27 38,04 dari titik Utara ke-arah Barat atau 293 32 21,9 dari titik Utara ke-arah Timur Selatan Barat

Mencari Arah terdekat ke Ka'bah ( Makah ) :


Ke arah Barat = 11608 - 3950 = 7618x 111 = 8469.3km

Ke arah Timur = 180+(180-7618) = 180+10342=28342

Lingkaran Busur Derajat = 7618 + 28342 = 360

Arah terdekat

= Ke Barat

E. Pengukuran Arah Kiblat di Lapangan ( Lokasi )


Cara pengukuran arah kiblat di lapangan (lokasi) setelah diketahui hasil perhitungan arah Kiblat, sebagai berikut ;
A. Tentukan titik arah utara dengan menggunakan Kompas, atau Tongkat Istiwa' atau Theodolit. Jika menggunakan Kompas ( perhatikan Variasi Magnit ) B. Letakkan Kompas pada tempat yang datar dan rata ( gunakan Waterpas ) C. Perhatikan arah Jarum Kompas. Arah Jarum Kompas selalu menunjuk ke- arah utara Magnit, bukan arah utara Bumi sejati. D. Untuk menentukan arah utara sejati, maka dilakukan koreksi dengan menggunakan data yang terdapat pada Peta MAGNETIK VARIATION EPOCH 2005.

S Pengukuran Arah Kiblat dengan menggunakan Kompas ( perhatikan Gambar di bawah ) ;

Kiblat

K
81 cm

216 cm 22 02 21, 96 B B>


200cm O

Sudut Arah Kiblat ( AK ) Koreksi Variasi Magnit AK = = OK =

23 32 21,96 01 30 22 02 21,96 tan AK x 200 cm tan 22 02 21,96 x 200 cm 80.96540735 cm 81 ( dibulatkan ) OB> : cos AK 200 cm : cos 22 02 21,96 215.7669974 cm 216 ( dibulatkan ) = =

DAFTAR LINTANG DAN BUJUR TEMPAT DI NUSA TENGGARA BARAT WAKTU INDONESIA TENGAH (BUJUR 120)
NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. TEMPAT/KOTA Ampenan Batulante Bima Cakranegara Dompu Gn. Punikan Gn. Rinjani Labuhanbajo Labuhanhaji LINTANG ( ) - 08 34' LS - 08 40' LS - 08 - 08 - 08 - 08 - 08 - 08 - 08 27' LS 35' LS 30' LS 30' LS 25' LS 32' LS 40' LS BUJUR ( ) 116 05' BT 117 10' BT 118 45' BT 116 118 116 116 119 116 10' BT 28' BT 10' BT 27' BT 54' BT 34' BT

NO

TEMPAT/KOTA

LINTANG ( ) - 08 - 08 21 - 08 - 08 - 08 - 08 30' LS 58' LS 25' LU 36' LS 46' LS 48' LS 43' LS

BUJUR ( ) 116 117 39 116 116 117 116 38' BT 14' BT 50' BT 08' BT 30' BT 46' BT 17' BT

10. Lombok 11. Lunyukbesar 12. Makkah 13. Mataram 14. Pantai Malimbu Barat 15. Piju 16. Plampang 17. Praya

- 08 26' 40.8" LS

116 02' 01.2 BT

18. Pringgabaya 19. Raba


20. Sanggar 21. Sape

- 08 - 08
- 08 - 08

34' LS 30' LS
21' LS 35' LS

116 118
118 119

36' BT 45' BT
17' BT 00' BT

NO 21. 22. 23. 24. 25.

TEMPAT/KOTA Sape Selong Besar Taliwang Tanjung Ringgit

LINTANG ( ) - 08 35' LS - 08 - 08 - 08 - 08 38' LS 30' LS 45' LS 52' LS

BUJUR ( ) 119 00' BT 116 117 116 116 30' BT 25' BT 50' BT 36' BT

TERIMAKSIH

You might also like