Professional Documents
Culture Documents
A. Pengertian Arah Kiblat Masalah kiblat tiada lain adalah masalah arah, yakni arah Ka`bah di Makah. Arah ka`bah ini dapat ditentukan dari setiap titik atau tempat di permukaan Bumi dengan melakukan perhitungan dan pengukuran. Oleh sebab itu, perhitungan arah kiblat pada dasarnya adalah perhitungan untuk mengetahui guna menetapkan ke arah mana ka'bah di Makah itu dilihat dari suatu tempat di permukaan Bumi ini, sehinga semua gerakan orang yang sedang melaksanakan shalat, baik ketika berdiri, ruku', maupun sujudnya selalu berimpit dengan arah yang menuju ka'bah.
Umat Islam telah bersepakat bahwa menghadap kiblat dalam shalat merupakan syarat sahnya shalat, sebagaimana dalil-dalil syar'i yang ada. Bagi orang-orang di kota Makah dan sekitarnya suruhan demikian ini tidak menjadi persoalan, karena dengan mudah mereka dapat melaksanakan suruhan itu. Namun bagi orangorang yang jauh dari Makah tentunya timbul permasalahan tersendiri, terlepas dari perbedaan pendapat para ulama tentang cukup menghadap arahnya saja sekalipun kenyataannya salah, ataukah harus menghadap ke arah yang sedekat mungkin dengan posisi ka'bah yang sebenarnya.
Arah kiblat adalah arah atau jarak terdekat sepanjang lingkaran besar yang melewati kota Makah (Ka'bah) dengan tempat kota ybs. Dengan demikian tidak dibenarkan, misalkan orangorang Mataram melaksanakan shalat menghadap ke arah timur serong ke selatan sekalipun bila diteruskan juga akan sampai ke Makah, karena arah atau jarak yang paling dekat ke Makah dari Mataram adalah arah barat serong ke utara sebesar 23 32' 21.96" (B-U).
Titik A dan titik C adalah dua titik yang tidak berubah, karena titik A tepat di Kabah dan titik C tepat di kutub utara bumi. Sedangkan titik B senantiasa berubah tergantung pada lokasi tempat mana yang dihitung arah kiblatnya, misalnya kota Mataram ( = -08 36' = 116 08'). Bila ketiga titik tersebut dihubungkan dengan garis lengkung pada lingkaran besar, maka terjadilah segitiga bola ABC seperti gambar di bawah ini. Titik A adalah Posisi Kabah (Makah), titik B adalah posisi lokasi tempat/kota, dan titik C adalah kutub utara bumi.
Titik A,B,C pada gambar diatas dinamakan Sudut, sedangkan BC, CA, AB dinamakan sisinya : sisi BC dinamakan sisi a (berhadapan dengan titik sudut A) sisi CA dinamakan sisi b (berhadapan dengan titik sudut B) sisi AB dinamakan sisi c (berhadapan dengan titik sudut C) sudut diantara sisi b dan sisi c dinamakan sudut A sudut diantara sisi c dan sisi a dinamakan sudut B sudut diantara sisi a dan sisi b dinamakan sudut C
Dengan gambar si atas, dapatlah diketahui bahwa yang dimaksud dengan perhitungan arah kiblat adalah suatu perhitungan untuk mengetahui berapa besar nilai sudut B, yakni sudut yang diapit (diantara) oleh sisi a dan sisi c.
Keterangan Rumus :
B adalah arah Kiblat suatu tempat a adalah jarak antara titik kutub utara sampai garis lintang yang melewati tempat/kota yang dihitung arah kiblatnya, sehinga dapat dirumuskan
a = 90 kota ybs
b adalah jarak antara titik kutub utara sampai garis lintang yang melewati Ka'bah , sehinga dapat dirumuskan :
b = 90 Kabah
D. Contoh Perhitungan ;
Menghitung arah kiblat kota Mataram. Data : Ka`bah Lintang = 21 25 ( LU ) Bujur = 39 50 ( BT ) Mataram Lintang = -08 36 ( LS ) Bujur = 116 08 ( BT ) Rumus : cotan B =
cotan b sin a cos a cotan C sin C
= 98 36 = 68 35 = 76 18
cotan B = cotan 68o 35 x sin 98o 36 cos 98o 36 x cotan 76o 18 sin 76o 18
cotan B = 0,435630974 B = 23,53943298 B = 23 32 21,96 ( B U ) = 66 27 38,04 ( U B ) = 293 32 21,9 ( UTSB ) Dengan demikin, dapatlah diketahui bahwa arah kiblat Mataram adalah ; 23 32 21,96 dari titik Barat ke-arah Utara atau 66 27 38,04 dari titik Utara ke-arah Barat atau 293 32 21,9 dari titik Utara ke-arah Timur Selatan Barat
Arah terdekat
= Ke Barat
Kiblat
K
81 cm
23 32 21,96 01 30 22 02 21,96 tan AK x 200 cm tan 22 02 21,96 x 200 cm 80.96540735 cm 81 ( dibulatkan ) OB> : cos AK 200 cm : cos 22 02 21,96 215.7669974 cm 216 ( dibulatkan ) = =
DAFTAR LINTANG DAN BUJUR TEMPAT DI NUSA TENGGARA BARAT WAKTU INDONESIA TENGAH (BUJUR 120)
NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. TEMPAT/KOTA Ampenan Batulante Bima Cakranegara Dompu Gn. Punikan Gn. Rinjani Labuhanbajo Labuhanhaji LINTANG ( ) - 08 34' LS - 08 40' LS - 08 - 08 - 08 - 08 - 08 - 08 - 08 27' LS 35' LS 30' LS 30' LS 25' LS 32' LS 40' LS BUJUR ( ) 116 05' BT 117 10' BT 118 45' BT 116 118 116 116 119 116 10' BT 28' BT 10' BT 27' BT 54' BT 34' BT
NO
TEMPAT/KOTA
BUJUR ( ) 116 117 39 116 116 117 116 38' BT 14' BT 50' BT 08' BT 30' BT 46' BT 17' BT
10. Lombok 11. Lunyukbesar 12. Makkah 13. Mataram 14. Pantai Malimbu Barat 15. Piju 16. Plampang 17. Praya
- 08 26' 40.8" LS
- 08 - 08
- 08 - 08
34' LS 30' LS
21' LS 35' LS
116 118
118 119
36' BT 45' BT
17' BT 00' BT
BUJUR ( ) 119 00' BT 116 117 116 116 30' BT 25' BT 50' BT 36' BT
TERIMAKSIH