You are on page 1of 2

Apakah Itu Denaturasi Protein, Salting in, Salting out, dan Zwitter Ion

Januari 2, 2010 vicioussss Tinggalkan komentar Go to comments

Protein Denaturasi protein adalah kondisi di mana struktur sekunder, tersier maupun kuartener dari suatu protein mengalami modifikasi tanpa ada pemecahan ikatan peptida. Denaturasi dapat berupa rusaknya struktur tiga matra dari suatu protein. Denaturasi protein ada dua macam, yaitu pengembangan rantai peptide (terjadi pada polipeptida) dan pemecahan protein menjadi unit yang lebih kecil tanpa disertai pengembangan molekul (terjadi pada ikatan sekunder). Denaturasi protein sangat berpengaruh sekali pada sifat fungsionalnya. Terutama enzim dan protein pembawa. Pada enzim, rusaknya struktur tiga matra menjadikan enzim inaktif. Hal ini karena konformasi bentuk molekulnya berubah sehingga substrat tidak cocok lagi dengan bentuk enzim. Pada protein pembawa seperti haemoglobin, denaturasi protein mampu menghilangkan kemampuan mengikat oksigen oleh darah. Hal-hal yang dapat menyebabkan denaturasi di antaranya pemanasan, pH ekstrem, perlakuan mekanis, logam berat, dan pelarut organik. Pemanasan mampu memecah ikatan intramolekuler protein seperti ikatan disulfida pada metionin, sistein, sistin. Padahal ikatan disulfida ini cukup berpengaruh dalam pembentukan struktur tiga matra. Pemanasan dapat menyebabkan protein terkoagulasi, contohnya pada telur rebus maupun goreng. Zwitter ion adalah molekul yang memiliki dua muatan (positif dan negatif) sekaligus, Pada protein, gugus karboksilnya cenderung membentuk ion negatif. Sedang pada gugus aminanya akan membentuk ion positif. Amphoter adalah larutan yang dapat bersifat asam atau basa. Sebagai contoh adalah air. Dalam air, ion H+ dan OH- dalam keadaan seimbang. Sehingga air dapat bersifat asam ataupun basa. Titik isoelektris adalah nilai pH di mana jumlah ion positif dan negative dalam protein terdapat dalam jumlah yang seimbang. Pada titik ini, protein akan mengalami koagulasi karena gaya untuk mengikat air lebih lemah daripada gaya untuk mengikat antar molekul protein. Biasanya dalam air murni, protein sukar larut. Dengan adanya penambahan garam, kelarutan protein akan meningkat. Hal ini disebabkan oleh ion anorganik yang terhidrasi sempurna akan mengikat permukaan protein dan mencegah penggabungan (agregasi) molekul protein. Hal ini disebut salting in. pada konsentrasi garam yang tinggi, garam akan lebih cenderung mengikat air dan menyebabkan agregasiSehingga molekul protein mengalami presipitasi. Peristiwa ini disebut salting out.

http://cacingkecil.wordpress.com/2010/01/02/apakah-itu-denaturasi-protein-salting-insalting-out-dan-zwitter-ion/

You might also like