Professional Documents
Culture Documents
Adalah besarnya gaya yang diberikan oleh molekul-molekul persatuan luas benda. Besarnya teganganyang dialami sebuah benda memiliki persamaan:
2. Regangan (strain)
Adalah perbandungan pertambahan panjang suatu benda terhadap panjang benda mula-mula karena ada gaya luar yang memengaruhi benda.
Adalah perbandingan antara tegangan dan regangan dari suatu benda. Dikenal juga sebagai modulus Young. Modulus Young (E) = tegangan () regangan (e)
Sehingga:
E = F 0 A
Atau:
= F 0 A E
Persamaan diatas sering disebut dengan Hukum Hooke yang menyatakan hubungan pertambahan panjang suatu benda sebanding dengan gaya luar yang memengaruhinya. Persamaan tersebut juga hanya berlaku jika benda masih dalam keadaan elastis.
Gerak Harmonik
Adalah gerak bolak-balik di sekitar titik kesetimbangannya. Gerak harmonik merupakan gerak periodik paling dasar dari berbagai jenis gerak periodik.
1. Persamaan Gerak Harmonik
T = 1 f atau f = 1 T
Dengan:
T
f
= periode
= frekuensi
Untuk gerak harmonik yang bergerak melingkar, waktu yang diperlukan oleh sebuah titik dari P0 P adalah:
t = T 2
Dan sudut () yang ditempuh dalam waktu t adalah: = ( 2 T ) t
Gerak Harmonik
Besarnya simpangan pada sumbu-y atau sumbu-x dapat dituliskan sebagai berikut y = A sin t atau x = A cos t
Dengan : x, y = simpangan getaran
A
t
Kecepatan gerak harmonik merupakan turunan pertama dari persamaan simpangan gerak yang dapat dituliskan sebagai berikut:
Gerak Harmonik
y = A sin t v = y t v = (A sin t) t
v = A cos t
Jika persamaan simpangan gerak merupakan fungsi sinus, persamaan kecepataan merupakan fungsi cosinus. Sebaliknya jika persamaan simpangan gerak merupakan fungsi cosinus , persamaan kecepatannya merupakan fungsi sinus.
Persamaan percepatan gerak harmonik dapat ditentukan dari turunan pertama persamaan kecepatan v terhadap waktu t, atau turunan kedua dari persamaan simpangan gerak y terhadap waktu t.
a = v t a = (A cos t) t
a = A 2 sin t
a = 2 y
Gerak Harmonik
Gerak harmonik selalu dipengaruhi oleh sebuah gaya (F) yang besarnya sebanding dengan simpangannya dan arahnya selalu menuju titik setimbangnya. Besar gaya tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut: F = - k y (1) Dengan k adalah suatu tetapan, y besarnya simpangan diukur dari keadaan setimbang, dan tanda (-) menunjukkan arah gaya F selalu berlawanan dengan arah simpangannya. Gaya F pada persamaan (1) dapat ditinjau dengan menggunakan Hukum II Newton, yaitu:
F=ma
Karena a= 2 y, maka: F = m 2 y (2)
Gaya Harmonik
Dengan menyamakan ruas kanan pada pesamaan (1) dari persamaan (2), dapat diperoleh persamaan untuk frekuensi sudut () m 2 y = k y 2 = k m
=k m
Juga dapat digunakan untuk mencari periode pegas (T):
= 2 T T = 2 T = 2 k m
T = 2 m k
Persamaan untuk frekuensi pegas (f) merupakan kebalikan dari periode pegas, yaitu:
f = 1 2 k m
Selesai.