You are on page 1of 12

KASUS II

INDUSTRI BAN DI INDONESIA


GADJAH TUNGGAL

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


YAYASAN KELUARGA PAHLAWAN NEGARA
YOGYAKARTA
2008
LATAR BELAKANG MASALAH

Pada tahun 1970-an, ekonomi jepang mulai berkembang dengan pesat.


Perusahaan-perusahaan jepang, khusunya dalam bidang idustri ekonomi, melihat ke asia
tenggara sebagai pangsa pasar untuk produk-produknya.
Meskipun demikian, Indonesia menerapkan kebijakan subtitusi impor untuk melindungi
basis industrinya yang masih muda. Perusahaan-perusahaan asing yang ingin masuk ke
pasar Indonesia harus menempatkan partner lokal yang merancang operasi perakitan di
Indonesia.
Ketika pulang dari tugas di inggris, sjamsul nursalim memikul tanggung jawab
dari ayahnya untuk mnjalankan bisnis penjualan karet keluarga, pada tahun1965 di
sumatera. Dia mengerti pntingnya kualitas pada pasar dunia, perusahaan tersebut telah
mengekspor karet mentah ke amerika serikat dan jepang tahun 1950-an. Pada tahun 1969,
sjamsul menggerakkan operasinya ke Jakarta dan bergabung dengan sebuah pabrik ban
kecil NV Hock Thay Hin pada tahun 1951, yang merupakan perusahaan yang
memproduksi ban domestic untuk ban becak dan sepeda. Lalu perusahaan mengubah
namanya menjadi gadjah tunggal tahun 1961, ketika sjamsul mngambil alih perusahaan
yang memproduksi merek ban becak yang popular di Indonesia tersebut.
Perekonomian pada masa orde baru tahun 1966, telah mnggerakkan dan
meluncurkan perubahan ekonomi di Indonesia, yang berarti akan lbih banyak lagi sepeda
motor dan mobil. Sjamsul memutuskan bahwa masa depan gadjah tunggal terletak pada
pembuatan ban kendaraan bermotor.
Sjamsul dan perusahaannya hanya mengetahui sedikit mengenai pembuatan ban
kndaraan bermotor. Kekuatan dan standar kualitas untuk ban kendaraan bermotor adalah
jauh lbih tinggi disbanding untuk ban becak.
Gadjah tunggal memiliki suatu yang bias ditawarkan pada perusahaan-perusahaan
jpang yang ingin menjual ban di Indonesia. Pada tahun 1970, gadjah tunggal mulai
memproduksi ban kendaraan bermotor dibawah kesepakatan bantuan teknis dengan Inour
Rubber Company (IRC), perusahaan ban sepeda motor terbesar di jepang. Pada tahun
1972, IRC memberi kekuasaan pada gadjah tunggal untuk mmproduksi 118.500ban
sepeda motor pertahun. Kekuatan produksi meningkatmenjadi 1, 9 juta pada tahun 1978
yang mengharuskan gerakan ke sebuah perusahaan baru.
Pabrik yang baru menjadikan sjamsul untuk mulai bergerak pada tujuan utamanya
yaitu pembuatan ban mobil. Tetapi dia harus bergerak perlahan karena transisi pada
pembuatan ban mobil akan sulit. Masuk pasar harus kuat karena goodyear dan
bridgestone merupakan perusahaan ban dibawah lisensi dari B.F Goodrich, yaitu
perusahaan ban utama di Amerika. Deler dan konsumen sudah mengena goodyear dan
bridgestone sebagai ban yang bagus untuk kendaraan mobil. Sedangkan nama gadjah
tunggal terkenal sebagai ban becak.
Jepang menawarkan bantuan teknis pada tahun 1980 dengan
persetujuanyokohama RubberCo. (YTC), produsen ban truk dan bus yang paling besar di
jepang. Pada tahun 1988, gadjah tunggal mendapatkan suatu segmen yang penting dari
pasar ban Indonesia dengan reputasi bagus pada harga yang rendah.
Gadjah tunggal telah sukses menjual ban biasa yang harganya relatif rendah.
Proses produksi gadjah tunggal di masa lalu adalah ketinggalan zaman, sehingga tidak
menghasilkan ban radial berkualitas tinggi yang direkomondasikan unutk digunakan pada
sedan baru.
Penjualan mobil jatuh tajam pada tahun 1992 karena mahalnya harga mobil sedan.
Tingginya harga sedan sebagian besar karena tingginya impor dan pajak barang mewah.
Sebagian lagi, kendaraan penumpang yang paling laris di Indonesia ada;ah Toyota dan
kijang, sebuah minibus tinggi chassis pada bawah truk yang ringan. Daihatsu, Suzuki,
Mitsubishi dan isuzu menjual kendaraan serupa. Sistem suspense truk yang ringan tidak
memerlukan ban radial berkulitas tinggi.
Pemerintah Indonesia mengumumkan rencana pada tahun 1993 untuk secara
berangsur-angsur menderegulasi industry mobil pada jangka panjang dan tenaga ahli
mngharapkan pnjualan sedan penumpang ditingkatkan.
Dengan bantuan teknis dari Yokohama Tire Company (YTC), gadjah tunggal
melengkapi instalasi permesinan terbaru untuk menghasilkan ban radial di dalam tahun
1993. Tujuannya adalah meningkatkan produksi sampai 900.000 ban radial pertahun,
sekitar 33% dari total produksi.
TAHUN-TAHUN PENTING GADJAH TUNGGAL Tbk
No. Tahun Keterangan
Sjamsul Nursalim bergabung dengan NV Hock Thay
Hin untuk membuat ban sepeda da becak. Tahun
1 1951 1961 berubah nama gadjah tunggal
Gadjah Tunggal mulai memproduksi ban sepeda
motor atas persetujuan asisten teknis dengan Inour
2 1971 Rubber Company (IRC) dari jepang
Perusahaan mulai memproduksi ban biasa untuk
kendaraan umum dengan asisten teknis dari
3 1981 yokohama Rubber Company dari jepang
perusahaan mulai memproduksi ban radial untuk
4 1989 mobil dan light truck
Gadjah Tunggal terdaftar di bursa efek Jakarta dan
5 1990 Surabaya
Gadjah Tunggal mendirikan GT Petrochem
Industries, sebagai produsen cord ban nylon
6 1991 filament
Gadjah Tunggal tercatat dalam bursa efek di
7 1992 Singapura
Gadjah Tunggal menerima sertefikat kualitas seperti
E-Mark dari European Community yang merupakan
sertifikat kualitas hasil uji coba dari Departemen
8 1994 Transportasi U.S
Gadjah Tunggal mengakusisi Meshindo Alloy Wheel
Cororation dan GT Petrochem Industries serta
memperluas produksi yang mncakup karet sintetik,
ethylne glycol, polyester filament dan serat
9 1996 polyester

10 1995 Gadjah Tunggal mengakuisisi Langgeng Brajatama


Gadjah Tunggal mengadakan kerjasama dengan
Pirelli Tye unutk memproduksi desain Pirelli unutk
ban radial mobil penumpang di Amerika Utara dan
memperolh ISO 9001 untuk kualitas desain
11 1997 pngmbangan dan sistem instalasi
Gadjah Tunggal memperoleh ISO 9001 unutk
12 1999 kualitas desain pengmbangan dan sistem instalasi
Gadjah Tunggal memperoleh ISO 9002 untuk
13 2000 kualitas produksi ban radial
14 2002 Gadjah Tunggal memperoleh sertifikat QS 9000
PT Gadjah Tunggal Petrochem Industries Tbk,
15 2003 menyetujui rekstukturisasi utang
Michelin dan Garibaldi mengambil alih pada bulan
mei sebesar 70% dari saham perusahaan. Gadjah
Tunggal mengadakan perjanjian dengan Michelin
untuk mendistribusikan ban Michelin di Indonesia
dan memproduksi merek ban Michelin, meluncurkan
"TireZone" konsep toko retail yang menjual produk
16 2004 GT Radial, Michelin dan BF Goodrich
Gadjah Tunggal memperoleh ISOTS 16949, upgrade
17 2005 dari QS 9000, mendivestasi Meshindo Alloy Wheel

SHAREHOLDER LIST
No. Shareholder Name Procentage
1 Koperasi 0,16%
2 Garibaldi Venture Fund Limited 21,11%
3 Direktur 0,08%
4 Compagnie Financiere Michelin Limited 10,00%
5 Denham Pte Limited 22,48%
6 Global Union Fiber Investment Limited 11,00%
7 Public 35,17%
PROFIL PT. GADJAH TUNGGAL, Tbk

1. PT. GADJAH TUNGGAL,Tbk


merupakan produsen ban dalam urutan 20 besar di dunia yang memproduksi ban se-Asia
tenggara dan masuk dalam 20 besar produsen ban di dunia. Perusahaan Gadjah Tunggal
di dirikan pada tahun 1951 dengan pabrik ban sepeda, dan perusahhan mulai melakukan
ekspansi dengan meningkatkan kemampuan dan pertama mendiversifikasi ban motor dan
ban untuk alat transportasi umum.
2. PABRIK KELAS DUNIA
Perusahaan sekarang ini mengoprasikan 5 pabrik ban yang memproduksi bermacam-
macam tipe dan ukuran ban dari radial, bias, ban sepeda motor dan 2 pabrik yang
berhubungan dengan ban.
3. PERUSAHAAN MANUFAKTUR BAN YANG TERINTEGRASI
Perusahaan terus mengurangi biaya produksi dengan melakukan strategi integrasi vertikal
dimana perusahaan mengakuisisi da asset yang memproduksi bahan baku kunci.
Perusahaan itu telah mengintegrasi asset yang memproduksi cord ban dan karet sintetis
untuk mensuplai bahan baku dalam operasi pembuatan ban. Sekitar separuh dari produksi
cord ban dan karet sintetis di gunakan dalam produksi GT ban, separuhnya dijual ke
pihak lain. Kontrol perusahaan terhadap pabrik karet sintesisnus dan merupakan satu-
satunya produsen SBR di Indonesia. Dan cord ban perusahaan menyebabkan perusahaan
memperoleh prioritas suplai sehingga menyebabkan prusahaan dapat meningkatkan
kemampuan untuk meningkatkan biaya.
4. SERTIFIKASI KUALITAS INTERNASIONAL
Perusahaan terus-menerus meningkatkan kualitas produk. Hal ini terlihat dari pencapaian
perusahaan dalam memperoleh ISO 9002 untuk kualitas produksi ban radial pada tahun
1995. pada tahun 1997 pabrik ban radial memproleh sertifikasi ISO 9001 untuk kualitas
desain pengembangan dan sistem instalansi. Pada tahun 2002 Gadjah Tunggal
memperoleh sertifikasi dalam industri otomotif, di ISO 9000 dari TUY Internasional. Dan
pada tahun 2004 perusahaan memperoleh ISO/TS 16949 yang merupakan afgret dengan
QS 9000, perusahaan juga memperoleh sertifikasi kualitas dari berbagai Negara termasuk
E-Mark dari komunitas Negara-negara eropa.
5. ALIANSI DENGAN PEMIMPIN PERUSAHAAN BAN MICHELIN
Pada mei 2004 Gadjah Tunggal dan Michelin menyetujui kerjasama bisnis yang berfokus
pada pembuatan ban mobil penumpang untuk pasar Michelin aktifitas distribusi di
Indonesia berkaitan dengan kerjasama bisnis tersebut, Michelin memiliki 10% modal
Gadjah Tunggal di bawah persetujuan perusahaan. Dalam persetujuan distribusi Gadjah
Tunggal akan di distribusikan di Indonesia melalui jaringan ekstensifnya dalam pasar
pengganti.
6. Pada akhir 2004 perusahaan mempunyai 10.521 pegawai dimana sebelumnya
pada tahun 2003 perusahaan mempunyai 15.049 pegawai dari 10.521 pegawai, 8.159
bekerja di divisi ban, 1.250 bekerja di divisi cord ban, 340 di divisi karet sintetik, 722 di
PT. Meshindo Alloy Wheell.
7. JARINGAN DISTRIBUSI GLOBAL
Perusahaan telah meningkatkan jaringan domestik dan internasional. produk dari Gadjah
Tunggal di pasarkan di lebih dari 100 negara dan dapat dibeli di lebih dari 5000 outlet
retailer di seluruh dunia.

STRUKTUR KORPORASI
Gadjah Tunggal adalah sebuah pabrik ban kelas dunia, tetap melakukan peningkatan
kualitas produksi untuk bersaing dengan mengimplementasikan strategi. Gadjah Tunggal
berkonsentrasi pada keuntungan dengan melakukan integrasi vertikal dengan adanya
sinergi aktivitasnya. Perusahaan juga mulai menggunakan tehnologi yang lebih modern
dan memperluas operasi internasionalnya.
Gadjah Tunggal menggunakan strategi harga rendah dengan melakukan intergrasi vertikal
dalam operasinya.
Radial tires
Bias tire & tubes
Motorcycle tires &tubes
Tire cord
Synthetic rubber (sbr)

Tire Cord
& Ethylene Glycol &Ethoxylate
Syntethic Rubber polyester Filament
Distributor Polyester Staple Fiber

Nylon Filament

IDENTIFIKASI MASALAH
Perusahaan Gadjah Tunggal telah mengidentifikasi beberapa masalah untuk
pencapaian tujuan perusahaan:
1. menandingi tehnologi pesaing dalam menciptakan produk ban baru yang
berkualitas.
2. memproduksi ban radial untuk memenuhi kebutuhan pasar.
3. mengubah pemikiran konsumen mengenai nama Gadjah Tunggal yang
terkenal sebagai ban becak.
4. kurangnya dealer eksklusif dalam pemasaran produk Gadjah Tunggal,
kenyataannya pengecer yang menjual produk Gadjah Tunggal juga
menjual ban Goodyear dan bridgestone.

ANALISIS MASALAH
PT. Gadjah Tunggal Tbk. Mengadakan kerjasama teknis dengan Michelin untuk
membuat ban produk Michelin. Sehingga dengan demikian, PT. Gadjah Tunggal dapat
mengadopsi dan mengambil sebagian besar teknik ban Michelin.
Pada tahun 1992, PT. Gadjah Tunggal Tbk. Perlahan-lahan membuat ban radial dengan
bantuan teknis dari Yokohama Tire Company (YTC).
Perkembangan sekarang ini PT. Gadjah Tunggal telah mampu memproduksi ban radial
dengan kualitas yang mampu bersaing. Produk yang dihasilkan PT. Gadjah Tunggal
bernama GT. RADIAL dengan berbagai macam merk.
Dalam perkembangan sekarang ini, PT. Gadjah Tunggal hanya memproduksi ban untuk
kendaraan bermotor dan tidak lagi memproduksi ban becak dan sepeda. Sehingga
konsumen sekarang ini hanya mengenal produk ban yang di hasilkan untuk kendaraan
bermotor.
PT. Gadjah Tunggal Tbk. Hingga sekarang ini belum mempunyai dealer eksklusif yang
hanya menjual produk ban dari PT. Gadjah Tunggal. PT. Gadjah Tunggal masih bekerja
sama dengan Michelin dan BF. Goodrich untuk membuat jaringan distribusi di dalam
negeri

Informasi terbaru dari PT. Gadjah Tunggal,Tbk


Produsen ban PT. Gadjah Tunggal Tbk. (GJTL) akan membangun pabrik ban
radial dan ban sepeda motor dalam kurun waktu tiga tahun ini. Nilai investasi masing-
masing pabrik sebesar US$100 juta dan US$70 juta.
Pembangunan pabrik baru ini, seiring dengan meningkatnya permintaan dan
adanya capacity demand dari Michelin dan GT. Perseroan menargetkan kapasitas
produksi setelah adanya pabrik baru untuk ban radial akan naik 50% menjadi 45 ribu ban
per hari pada akhir tahun 2008. sedangkan kapasitas produksi ban sepeda motor tahun
2009 akan menjadi 105 ribu ban dan 155 ribu ban per hari.
Gadjah Tunggal merupakan produsen ban terintegrasi terbesar di Asia Tenggara.
Tiga produk utama perseroan adalah ban radial, ban bias, dan ban sepeda motor, untuk
kendaraan penumpang, bus, truk, dan sepeda motor. Kapasitas produksi saat ini ban radial
30ribu ban per hari, ban sepeda motor 37 ribu ban per hari dan ban bias 12 ribu ban per
hari. Secara rata-rata pangsa pasar Gadjah Tunggal adalah 18% ban radial, 58% ban
sepeda motor dan 37%ban bias.
Dana pengembangan pabrik tersebut diambil dari hasil penerbitan obligasi yang
dilakukan pada juli lalu sebesar US$325 juta. Obligasi ini memberikan tingkat kupon
bunga sebesar 10.25% per tahun dengan jangka waktu lima tahun yang akan jatuh tempo
pada 2010.
Obligasi ini dikeluarkan anak usaha Gadjah Tunggal yang ada di Belanda dengan
di jamin oleh induk perusahaan. Dana dari hasil penerbitan obligasi sebesar US$220 juta
ini di gunakan untuk melunasi sebagian floating rate note (FRN) dan sisanya untuk
ekspansi usaha.
Komposisi pemegang saham perseroan ini adalah Garibaldi Venture Fund ltd
sebesar 43.6%, Global Union Fiber Investment Ltd sebesar 11%, Compagnie Financiere
Michelin sebesar 10%, dan publik 35.4%.
FINANCIAL STATEMENT 2003 -3Q 2005
PT. GADJAH TUNGGAL Tbk
Income Statement Summary
9 month period First Half 2005 First Quarter 2005 End of 2004 9 months period 2004
(unaudited) (unaudited) (unaudited) (unaudited) (unaudited)
In million Rp - except stated
Net Sales 3,618,015 2,327,637 1,158,434 6,807,579 5,240,772
Gross Profit 558,801 371,891 191,537 1,124,385 881,746
Income From Operations 338,140 237,404 124,460 683,774 565,867
Net Income 227,902 204,353 204,905 478,150 262,975
Net Earning per Share (in 72 65 65 151 83
Rp)

Balance Sheet Summary


9 month period First Half 2005 First Quarter 2005 End of 2004 9 months period 2004
(unaudited) (unaudited) (unaudited) (unaudited) (unaudited)
Current Assets 3,005,635 2,267,923 1,970,265 1,849,338 3,286,426
Fixed Assets 3,137,230 3,100,443 3,100,147 3,186,298 6,326,464
Total Assets 8,010,371 6,672,195 6,747,376 6,341,117 9,651,358
Current Liabilities 1,335,838 1,439,977 1,356,318 1,297,817 1,448,992
Long Term Liabilities 4,762,708 3,343,040 3,228,695 3,358,802 6,669,367
Total Liabilities 6,099,546 4,783,107 4,585,013 4,656,615 8,118,359

You might also like