Professional Documents
Culture Documents
Tipologi Sistem Dasar Konstruksi Bangunan Tahan Gempa
Tipologi Sistem Dasar Konstruksi Bangunan Tahan Gempa
Pengertian Gempa
Menurut Teori Pelat Tektonik, para ahli geologi mengasumsikan bahwa dunia terdiri dari beberapa lempengan yang mengambang, dimana masingmasing lempengan tersebut bergerak pada arah yang berlainan sehingga tabrakan/tumbukan antara dua atau lebih dari lempengan tersebut tidak dapat dihindari, dimana lempeng yang kuat akan melengkung ke atas, itulah peristiwa terjadinya pegunungan, sedangkan lempeng yang lemah akan terdesak ke bawah atau patah, peristiwa terjadi jurang. Bila terjadi patahan pada lempengan, akan terjadi peristiwa gempa tektonik.
Bila terjadi Gempa Ringan, bangunan tidak boleh mengalami kerusakan baik padakomponen non-struktural (dinding retak, genting dan langit-langit jatuh, kaca pecah, dsb) maupun pada komponen strukturalnya (kolom dan balok retak, pondasi amblas, dsb). Bila terjadi Gempa Sedang, bangunan boleh mengalami kerusakan pada komponen non-strukturalnya akan tetapi komponen struktural tidak boleh rusak. Bila terjadi Gempa Besar, bangunan boleh mengalami kerusakan baik pada komponen non-struktural maupun komponen strukturalnya, akan tetapi jiwa penghuni bangunan tetap selamat, artinya sebelum bangunan runtuh masih cukup waktu bagi penghuni bangunan untuk keluar/mengungsi ketempat aman.
Pemakaian bahan bambu untuk bangunan ini sebaiknya diawetkan dgn cara diberi bahan pengawet (mis. Garam wolman) atau direndam dalam air. Bambu yg dipakai harus tua dan kering.
Bunga Mulia