You are on page 1of 21

Perubahan Tingkat Konsumsi Oksigen terhadap Jumlah Kepadatan Berbeda pada Juvenil Ikan Bandeng (Chanos chanos Forsskal)

Dian Pratiwi Rukka L 221 07 032


Pembimbing

Dr. Ir. M. Iqbal Djawad, M.Sc Dr. Ir. H. Zainuddin, M.Si

Latar Belakang
Ketersediaan Benih
Kekurangan atau kelebihan akan mempengaruhi hasil budidaya ikan itu sendiri

Kondisi Lingkungan Fisiologi


Kepadatan yang tidak sesuai memacu munculnya stress pada ikan, yang akan memengaruhi pertumbuhannya

Konsumsi Oksigen

Waktu dan tempat

Pada bulan September 2011 di Hatchery Mini dan Laboratorium Ektosikologi dan Fisiologi Biota Laut FIKP UH

benih Ikan bandeng dengan bobot tubuh 0,7-1,0 g/ekor

Adaptasi
Tiap aquarium diisi air media sebanyak 45 liter. Air media yang digunakan salinitsnya adalah 45 ppt (air laut)

Aquariu m
Pxlxt = 50 cm x 40 cm x 35 cm

Alat dan Bahan


Alat Fungsinya Akuarium volume 45 liter sebanyak Wadah pemeliharaan ikan 12 buah Glass syringes volume 10 ml 10 buah Tempat memasukkan sampel yang akan diukur oksigen terlarutnya

Ultra DO Meter (UD-901)

Alat yang digunakan untuk mengukur oksigen terlarut

Neraca analitik

Menimbang bobot kering ikan

Termometer Refractometer pH meter Pipet tetes

Mengukur suhu air Mengukur salinitas air Mengukur keasaman air Mengambil aquades dalam pengukuran oksigen terlarut

Lanjutan
Gayung Serok Peralatan aerasi Pompa Mengalirkan air dari dan ke dalam wadah akuarium Mengambil air Mengambil ikan dari wadah fiber Mengalirkan oksigen di dalam air

Bahan Ikan bandeng (usia 50 hari) Air laut Aquades Hewan sampel yang diberi perlakuan Wadah Menetralkan nilai oksigen terlarut pada alat dan untuk membersihkan syringe glass Mengeringkan alat Tissue Kertas label Plastik hitam Memberi label pada wadah dan glass syringe Menutupi wadah akuarium agar tidak terlalu terekspos cahaya matahari

Persiapan alat dan bahan

Pemasangan aerator dan saluaran filtrasi

Sorti r

dimasukkan ke dalam wadah pemeliharaan.

Penebaran dengan Kepadatan yang berbeda

Adaptasikan dengan lingkungan dan pakan

Rancangan Percobaan

C1

C2

A1
D2 B3

D3 D1
C3

A3

B2 B1

A2

Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan yaitu : A : 15 ekor, B : 25 ekor, C : 35 ekor, dan D : 45 ekor

suhu pH

dilakukan setiap hari

Salinitas Penyiponan

suhu

Pada awal dan akhir penelitian

A A Ultra DO meter C Akuarium C B B

Botol Syringe

Timbangan Elektrik

Peukur dan Peubah


Formula laju konsumsi oksigen oleh Djawad dkk (1996): 1. Untuk mengetahui jumlah oksigen terlarut tanpa sampel (mg/jam) digunakan rumus : X = (DO awal DO akhir) x v/1000 : T/60 2. Untuk mengetahui jumlah oksigen dengan sampel (mg/jam) digunakan rumus : Y = (DO awal DO akhir) x V/1000 : T/60 Dimana : X = Konsumsi oksigen dalam syringe tanpa sampel (mg/jam) Y = Konsumsi oksigen dalam syringe menggunakan sampel (mg/jam) V = Volume syringe (ml) DO awal = Kelarutan oksigen awal (mg/l) DO akhir = Kelarutan oksigen akhir (mg/l) T = Waktu (menit/jam)

Lanjutan
Untuk mengetahui jumlah oksigen terlarut sebenarnya (mg/jam) digunakan rumus: Z=YX Untuk mengubah satuan jumlah oksigen sebenarnya kedalam satuan O2/jam) digunakan rumus : Z x 1000 W= Berat molekul oksigen Untuk mengubah satuan jumlah oksigen terlarut sebenarnya kedalam LO2/jam digunakan rumus : U = W x 22,4 dengan asumsi bahwa 1 mol gas O2 = 22,4 Untuk mengetahui laju konsumsi O2 per berat badan ikan (O2/mgBB/jam) digunakan rumus : U N= Mg Berat Badan Dimana : N = Konsumsi Oksigen

Grafik Konsumsi Oksigen Benih Ikan Bandeng (Chanos chanos Forsskal) pada Perlakuan A

Lanjutan

Grafik Konsumsi Oksigen Benih Ikan Bandeng (Chanos chanos Forsskal) pada Perlakuan B

Lanjutan

Grafik Konsumsi Oksigen Benih Ikan Bandeng (Chanos chanos Forsskal) pada Perlakuan C

Lanjutan

Grafik Konsumsi Oksigen Benih Ikan Bandeng (Chanos chanos Forsskal) pada Perlakuan D

Lanjutan

Grafik Konsumsi Oksigen Benih Ikan Bandeng (Chanos chanos Forsskal) pada Semua Perlakuan

Parameter Suhu (oC) Salinitas (ppt) Ammoniak (ppm)

A 26-29 30-34

B 26-29 31-35

C 26-29 31-34

D 26-29 30-35

0,008-0,018 0,006-0,018 0,011-0,022 0,010-0,033

pH

6,35-7,36

6,86-7,23

6,85-7,40

7,13-7,43

Kepadatan yang berbeda berpengaruh terhadap tingkat konsumsi oksigen. Semakin tinggi kepadatan organisme maka tingkat konsumsi oksigen akan semakin tinggi pula. Kepadatan yang sesuai untuk budidaya adalah 1000-1500 ekor/m3.

kesimpul an

Sara n

Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut mengenai konsumsi oksigen pada juvenil yang dilihat bagaimana tingkah laku dan respon fisiologi organisme dalam perlakuan kepadatan yang berbeda.

Terima Kasih

You might also like