You are on page 1of 3

TAUSIAH

MULIAKANLAH ORANG TUA-MU Terkadang kita tidak menyadari betapa pentingnya peranan orang tua terhadap diri kita, cobalah kita merenung sejenak, bisakah kita hidup tanpa bimbingan orang tua? Ketika kita masih berada di dalam kandungan, ibu sudah begitu merasakan betapa susahnya mengandung (demikian apa yang pernah dikatakan oleh seorang ibu), betapa kerasnya perjuangan ibu ketika sedang melahirkan kita, mempertaruhkan nyawa. Tengah malam, waktu kita bangun dan menangis kemudian, ibu dengan sabar dan telaten kita ketika kita masih bayi. Sejalan dengan bertambahnya usia, kedua orang tua kita dengan sepenuh hati tak kenal susah membesarkan diri kita, menyiapkan berbagai macam kebutuhan seperti kebutuhan makanan, aneka permainan, menyiapkan sandang, bahkan sampai menyekolahkan sampai ke jenjang pendidikan yang tinggi. Pastilah tak terhitung berapa beaya atau perjuangan yang dikeluarkan oleh orang tua kita demi anak kesayangannya, siang malam ayah-ibu bekerja keras banting tulang untuk mencukupi kebutuhan putra-putrinya, berusaha keras agar putraputrinya hidup layak dan bahagia. Belum lagi kedua orang tua kita direpotkan oleh permintaan-permintaan kita yang kadang di luar kemampuan mereka, direpotkan oleh kenakalan-kenakalan kita, disusahkan oleh kebandelan-kebandelan kita. Dan semua itu kadang kita tidak menyadarinya. Melihat betapa besarnya peran orang tua terhadap hidup kita, maka sudah selayaknya agar kita selalu patuh, taat dan selalu berbakti kepada mereka, memuliakan mereka. Berusahalah untuk membantu mereka, selalu mendoakan mereka baik apakah mereka masih hidup atau sudah menghadap yang kuasa. Bila kita rajin mendoakannya maka insyaallah kita termasuk anak yang sholeh atau sholihah, yang pahalanya mengalir kepada orang tua yang sudah meninggal dunia. Setidaknya berusahalah agar kita melakukan sesuatu yang membuat orang tua bangga dan senang hati dan jangan sekali-kali menyusahkan kedua orang tua kita. Secara jelas dan gambling ada beberapa ayat dan juga hadits nabi, yang menjelaskan pentingnya kita berbuat baik dan memuliakan orang tua kita. Dalam Surah Al-Ahqaaf ayat 15-16 Allah SWT. berfirman,Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri. Mereka itulah orang-orang yang Kami terima dari mereka amal yang baik yang telah mereka kerjakan dan Kami ampuni kesalahan-kesalahan mereka, bersama penghuni-penghuni surga, sebagai janji yang benar yang telah dijanjikan kepada mereka.? (Surat 46 Al-Ahqaaf Ayat 15-16) Cobalah kita renungkan pula firman Allah SWT dalam QS Al-Israa 17:23-24 Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaknya kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau keduanya sampai berusia lanjut dan dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali jangan kamu mengatakan Ah dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah

kepada mereka perkataan mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: Wahai Tuhanku kasihilah kedua orang tuaku, sebagaimana mereka berdua telah mengasuhku ketika aku masih kecil. Ayat dia atas secara tegas menunjukkan betapa pentingnya taat patuh serta hormat kepada orang tua, yang hanya satu tingkat di bawah keimanan dan ibadah kepada Allah SWT. Jadi sesudah beriman dan beibadah kepada Allah SWT selanjutnya adalah berbakti kepada kedua orang tua. Di dalam Quran Surah Ath-Thuur 52:16 Allah SWT juga mengingatkan: Kamu diberi balasan terhadap apa yang kamu kerjakan. Dan balasan itu tak perlu menunggu hingga hari kiamat namun langsung diberikan kepada di dunia seperti sabda Rasulullah SAW dalam hadits yang diriwayatkan oleh Thabrani Semua perbuatan dosa (balasannya) ditangguhkan oleh Allah sesuai dengan kehendak-Nya hingga hari kiamat, kecuali dosa menyakiti hati orang tua, karena sesungguhnya azab perbuatan tersebut disegerakan atas pelakunya sewaktu ia masih hidup, sebelum mati. Mengamati ayat dan hadits tersebut, kita bisa menyimpulkan bahwa semua perbuatan dosa itu akan ditangguhkan balasannya hingga datangnya hari kiamat, kecuali dosa kepada kedua orang tua yang azabnya disegerakan, tidak perlu hingga hari kiamat. Allah akan memberi balasan atas dosa-dosa kita terhadap orang tua, maka jika kita menyia-nyiakan orang tua kita maka kita akan hidup susah dan sengsara. Bila kita tidak mohon ridho dan doa kepada kedua orang tua maka kita tidak akan hidup dalam ridho Allah. Masih ingatkah kita berbagai ilustrasi cerita seperti Malin Kondang yang tak lagi ingat orang tuanya ketika berada di puncak kejayaan dan berakhir dengan laknat Tuhan, seluruh hartanya habis hanya karena menghardik orang tuanya. Kalau kita sering menyepelekan orang tua kita, maka jalan hidup kita akan selalu mengalami kesulitan, kesusahan dan berliku. Sebaliknya bila kita selalu menyayangi, memuliakan ayah maupun ibu, insyaalah jalan hidup kita akan lebih mudah, lancar dan penuh berkah, akan mendapatkan kemudahan dalam menggapai suatu cita. Maka sudah selayaknyalah kalau ketika kita akan melakukan sesuatu rencana, menghadapi suatu masalah atau pekerjaan yang besar, kita memohon doa restu kepada kedua orang tua agar semua dapat kita jalani dengan sukses dan lancar. Jangan sekali-kali mengabaikan kepada keduanya dalam keadaan apapun kalau kita ingin hidup dengan penuh barokah dan sejahtera. Selalulah bersikap santun, taat dan patuh kepada kedua orang tua kita, lebih-lebih kepada ibu kita, ingatlah bahwa surga itu berada di bawah telapak kaki ibu, Aljannatu tahta aqdaamil ummahaat demikian suatu ungkapan Arab yang tidak asing lagi bagi kita. Doa dan kasih saying, serta ridha ibu itu amat besar pengaruhnya terhadap diri kita, kalau ingin bahagia dan sukses jangan sekali-kali melupakan jasa-jasa ibu. Ungkapan ini juga mengingatkan kepada para ibu agar selalu berpikiran positif terhadap anaknya, seorang ibu disarankan untuk tidak mengutuk anaknya dengan kutukan yang buruk karena hal itu bisa menjadi kenyataan. Seorang ibu dianjurkan untuk selalu berkata dan berpikiran positif terhadap anaknya agar anak akan menuai kebaikan di kemudian hari. Doakan selalu agar anaknya sukses meski kadang anak menyebalkan, nakal dan bandel, dan inilah suatu uji kesabaran bagi orang tua, khususnya ibu. Ada satu hikmah apabila kita memuliakan orang tua yakni kelak kalau kita sudah beranjak usia tua, anak-anak kita pun akan memuliakan kita, seperti sabda Rasulullah SAW, Muliakanlah orang tuamu, niscaya anak-anakmu pun kelak memuliakanmu. Suatu pesan mulia untuk kita laksanakan agar generasi kita menjadi generasi yang santun dan taat serta memuliakan orang tua, guna meraih hidup dengan ridha orang tua. Apa yang kita tanam saat ini akan kita panen di hari tua, kita berbuat baik dan memuliakan orang tua, kelak jika kita sudah uzur juga akan dihormati dan dimuliakan oleh anak-anak kita.

Ada lima hikmah yang bisa kita petik apabila kita berperilaku berbakti, menghormati dan memuliakan orang tua: 1. Berbakti kepada orang tua adalah amalan yang paling utama. Hanya satu tingkat di bawah keimanan dan ibadah kepada Allah. (Q.S. Al-Israa 17:23-24) Abdullahh Bin Masud pernah bertanya kepada Rasullah,Amalan apa yang paling utama dan dicintai Allah?, Rasulullah menjawab Pertama sholat tepat pada waktunya, kedua berbakti kepada kedua orang tua, ketiga jihad di jalan Allah. (HR Bukhori & Muslim) 2. Bahwa ridha Allah SWT tergantung ridha orang tua. Janganlah sekali-kali membangkang orang tua kita, berusahalah untuk taat dan patuh agar mendapat ridhanya, bila usaha kita tidak diridhai oleh orang tua, Allah SWT tidak akan meridhai kita. Dari Abdillah bin Amr bin Ash Radhiyallahu anhuma dikatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, Ridla Allah tergantung kepada keridlaan orang tua dan murka Allah tergantung kepada kemurkaan orang tua .[Hadits Riwayat Bukhari dalam Adabul Mufrad (2), Ibnu Hibban (2026-Mawarid-), Tirmidzi (1900), Hakim (4/151-152) 3. Berbakti kepada orang tua dapat menghilangkan kesulitan yang sedang kita alami yaitu dengan beramal sholeh dan bertawasul. 4. Berbakti kepada orang tua dapat diluaskan rizqinya dan dipanjangkan umur. Barang kali kita sudah tak serumah dengan orang tua, sudah mandiri dan berdikari, namun demikian tetaplah mengutamakan silaturrahmi kepada kedua orang tua kita, sebelum silaturahmi kepada orang lain. Jangan sekali-kali melupakannya. 5. Orang yang berbakti kepada orang tua akan dimasukan ke Jannah (surga), bila kita ingin menjadi orang yang bahagia dunia akhirat maka muliakanlah dan berbaktilah kepada kedua orang tua kita. Betapa indahnya ajaran Islam tentang pentingnya berbakti dan memuliakan orang tua. Ketika kita berada di sekolah/madrasah, bapak ibu guru juga menjadi orang tua kita, maka sudah selayaknya pula untuk patuh dan taat kepada mereka. Karena bapak & ibu guru kita juga mendidik, mengajarkan ilmu pengetahuan secara tulus dan ikhlas yang insyaallah tanpa pamrih demi kemajuan murid-muridnya. Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang berbakti dan taat serta memuliakan kedua orang tua kita, juga termasuk kepada guru-guru kita. Wallahu alam bishshowab.

You might also like