You are on page 1of 11

INFEKSI SALURAN KEMIH ...

INFEKSI SALURAN KEMIH


( ISK )

Kencing menetes, air matapun berlinang


Kode ICD.10: N.39 (mohon koreksi)

by cakmoki samarinda 2007 SERI ARTIKEL POPULER

cakmoki, Palaran-Samarinda, 2007

INFEKSI SALURAN KEMIH ... 2

DAFTAR ISI

cover Prolog Pengertian Penyebab Perjalanan Penyakit Faktor Pencetus Gejala Pemeriksaan Pengobatan Penyulit Anjuran Lampiran Pengobatan

................... 1 ................... 3 ................... 4 ................... 5 ................... 5 ................... 6 ................... 6 ................... 7 ................... 8 ................... 8 ................... 9 ..................10

cakmoki, Palaran-Samarinda, 2007

INFEKSI SALURAN KEMIH ... 3

Prolog: cuplikan episode di ruang praktek:


Episode 1: Seorang pria masuk ruang praktek dengan wajah meringis menahan sakit, memegangi perut bagian samping sambil merintih. Kerabatnya memapah lalu membantunya naik ke tempat tidur periksa. Menurut penuturan sang istri, sebelum ini suaminya mengeluh anyang-anyangen (bhs jawa, artinya: kencing sedikit-sedikit dan sering) disertai rasa nyeri (dysuri) saat kencing terutama pada akhir kencing. Kencing serasa tidak tuntas, dikencingkencingkan tetap terasa ada sisa. Awalnya tidak begitu dirasakan, lantaran dianggap biasa, hanya diikat karet pada jempol kakinya. (kabar dari tetangga) Sedang enak-enaknya nonton TV, tiba-tiba perut terasa sakit luar biasa hingga serasa tembus ke pinggang. Kencing tidak lancar, sedikit-sedikit mau kencing dan nyeri. Keringat dingin bercucuran, air mata ikut meleleh saking sakitnya. Episode 2: Seorang wanita dipapah 2 orang kerabatnya sembari memegang erat perutnya. Badan agak terbongkok, pucat, wajah memelas menahan sakit, seakan berkata: "cepat tolongin dong !". Menurut penuturannya: perut terasa kaku dan nyeri, makin lama makin nyeri serasa tembus, disertai anyang-anyangen (bhs jawa, artinya: kencing sedikit-sedikit dan sering). Pokoknya nyeri sekali, sulit digambarkan saking nyerinya. Tak ayal, keringat dingin keluar, air matapun berlinang. Duhhhh Kencing tidak lancar, kadang nyeri, kadang tidak. Ilustrasi di atas dialami oleh seseorang saat menderita: Infeksi Saluran Kemih (ISK). Pada umumnya orang awam mengidentifikasi sebagai penyakit Ginjal. Nggak salah-salah amat sih, hanya perlu sedikit pelurusan. Masa sih segitu menderitanya ? Jawabannya beragam. Ada yang tidak sesakit gambaran di atas, ada pula yang mirip-mirip episode di atas. Konon nyerinya seperti saat melahirkan. Ada lho yang sampai terguling-guling, merangkak menahan rasa nyeri alang kepalang.

cakmoki, Palaran-Samarinda, 2007

INFEKSI SALURAN KEMIH ... 4

Tindakan awal
Menghadapi kondisi seperti di atas, diperlukan tindakan cepat dan kepekaan klinis seorang dokter. Jika yakin infeksi saluran kencing (kemih) berdasarkan wawancara dan pemeriksaan fisik, maka tindakan awal adalah menanggulangi penderitaan pasien dengan injeksi analgetik (pereda nyeri) dan antispasmodik (mengurangi ketegangan otot polos, misalnya: saluran kencing, saluran cerna) Bukannya periksa laboratorium, rontgen atau USG ? Ho-oh, itu nantilah, kelamaan, pasien sudah meringis kesakitan nih. Nah, barulah setelah rasa nyeri berkurang dapat dilanjutkan pemeriksaan penunjang seperti laboratorium, rontgen atau USG, jika diperlukan.

PENGERTIAN
Infeksi Saluran Kemih adalah adanya infeksi oleh mikro-organisme dalam saluran kemih. Mikro-organisme sebagai penyebab ISK kebanyakan bakteri aerob. Selain itu ISK dapat disebabkan oleh virus dan jamur. ISK tidak pandang bulu, dapat menimpa semua umur, pria maupun wanita. Angka kesakitan pada wanita lebih banyak dibanding pria. Proporsinya variatif, tidak ada angka pasti yang menyatakan perbandingan antara wanita dan pria selain disebutkan bahwa wanita lebih banyak menderita ISK daripada pria. Hal ini dapat dipahami mengingat saluran kencing wanita bagian bawah dihuni bakteri yang makin kurang jumlahnya ke arah kandung kemih. David S Howes, MD (University of Chicago, 2005) memperkirakan sekitar 20% wanita mengalami masalah saluran kemih selama hidupnya. Keberhasilan penatalaksanaan ISK bergantung kepada pemeriksaan dini para penderita, penilaian laboratorium, ketepatan pemilihan jenis antimikroba (termasuk dosis dan lama pemberian), faktor kondisi penderita dan follow up selama masa pengobatan.

cakmoki, Palaran-Samarinda, 2007

INFEKSI SALURAN KEMIH ... 5

Kendati ISK disyaratkan adanya bakteri dalam urine dalam jumlah bermakna, tidak menutup kemungkinan tanpa bakteri dalam urine. Hal ini dapat terjadi pada keadaan sebagai berikut: 1. Tempat infeksi tidak dilalui urine sehingga bakteri tidak ditemukan dalam urine 2. Adanya bendungan pada saluran yang terinfeksi 3. Pemberian antibiotika, sehingga bakteri dalam urine tersamarkan. Kondisi lain yang patut diperhatikan dan beberapa istilah yang juga digunakan dalam klinik antara lain: 1. Asymptomatik Significant Bacteriuria, yakni ISK dengan bakteri dalam urine bermakna tanpa disertai gejala. 2. Bacterial cystitis, yakni suatu kumpulan gejala yang terdiri dari: sakit waktu kencing dan sering kencing. 3. Abacterial cystitis (urethra syndrome), yakni suatu kumpulan gejala yang terdiri dari: sakit waktu kencing dan sering kencing tanpa disertai bakteri dalam kandung kemih.

PENYEBAB
Mikro-organisme terbanyak sebagai penyebab ISK adalah Escherichia coli sebanyak 5090%, lalu berturut-turut disusul Klebsiella atau Enterobacter, Proteus, Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus epidermidis, Enterococci, Candida albicans dan Staphylococcus aureus. (L. Barth Ruller). Adapun jenis virus yang dapat menyebabkan ISK adalah Adenivirus (diduga sebagai penyebab infeksi kandung kemih)

PERJALANAN PENYAKIT
Bagaimana mikro-organisme masuk ke saluran kencing hingga menimbulkan infeksi ? Kadang pasien ISK merasa heran, mengapa bisa terjangkit padahal dirinya tidak jorok. Ok, mikro-organisme masuk ke saluran kencing melalui beberapa cara, yakni: 1. Penyebaran langsung dari tempat infeksi terdekat. 2. Penyebaran mikro-organisme melalui aliran darah (hematogen) 3. Penyebaran mikro-organisme melalui saluran getah bening 4. Dari luar, misalnya karena pemakaian kateter, dan lain-lain.
cakmoki, Palaran-Samarinda, 2007

INFEKSI SALURAN KEMIH ... 6

Faktor pencetus
Selain beberapa cara penyebaran di atas, ISK mudah terjadi karena kondisi-kondisi di bawah ini:

Bendungan aliran urine Kembalinya urine dari kandung kemih ke saluran kencing bagian atas ( refluks vesiko-ureter) Adanya sisa urine dalam kandung kemih Gangguan metabolisme Peralatan medis, misalnya kateter Wanita hamil, karena bendungan dan ph urine yang tinggi.

GEJALA
Tanda-tanda ISK tidak khas, sebagian diantaranya bahkan tanpa gejala. Biasanya, keluhan yang sering dijumpai antara lain:

Nyeri saat kencing (disuria) Kencing sedikit-sedikit dan sering (polakisuria) * bhs jawa: anyang-anyangen * Nyeri di atas tulang kemaluan atau perut bagian bawah (suprapubik)

Tanda-tanda tersebut dapat dikelompokkan berdasarkan bagian saluran kencing yang terinfeksi. 1. ISK bagian bawah: biasanya ditandai dengan keluhan nyeri atau rasa panas saat kencing, kencing sedikit-sedikit dan sering, rasa tidak nyaman di atas tulang kemaluan (suprapubik) 2. ISK bagian atas: ditandai dengan keluhan nyeri atau rasa tidak nyaman di pinggang, mual, muntah, lemah, demam, menggigil, sakit kepala. Catatan penulis: Biasanya kalau membaca tanda atau gejala penyakit, pembaca ada kecenderungan mencocok-cocokkan. Tidak salah sih, sebagai langkah waspada. Di sisi lain tidak perlu terlalu risau jika mendapati ada salah satu gejala yang kebetulan dialaminya. Tidak lantas berpikiran "jangan-jangan" menderita ini dan itu. Eit, ntar dulu. Ini bukan berarti menutup pintu diskusi. Kita tetap terbuka dengan semangat berbagi.
cakmoki, Palaran-Samarinda, 2007

INFEKSI SALURAN KEMIH ... 7

PEMERIKSAAN
Bagi yang mampu (banyak uang cak), bisa jadi pemeriksaan lengkap tidak menjadi masalah berarti. (hiks, tetap masalah kalo terlampau mahal ya) Masalah besar jika ISK menimpa pasien tak mampu, mahal sih, alih-alih mau periksa nan lengkap dengan biaya aduhai, untuk makan saja sudah teramat berat. Pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang lainnya adalah sebagai berikut:

Analisa Urin (urinalisis) Pemeriksaan bakteri (bakteriologis) Pemeriksaan kimia Tes Dip slide Pemeriksaan penunjang lain meliputi: radiologis (rontgen), IVP (pielografi intra vena), USG dan Scanning. Pemeriksaan penunjang ini dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya batu atau kelaianan lainnya.

Analisa Urin (urinalisis)

Leukosuria (ditemukannya leukosit dalam urin). Dinyatakan positif jika terdapat 5 atau lebih leukosit (sel darah putih) per lapangan pandang dalam sedimen urine. Hematuria (ditemukannya eritrosit dalam urin). Merupakan petunjuk adanya ISK jika ditemukan eritrosit (sel darah merah) 5-10 per lapangan pandang sedimen urin. Hemeturia bisa juga karena adanya kelainan atau penyakit lain, misalnya batu ginjal dan penyakit ginjal lainnya.

Pemeriksaan bakteri (bakteriologis) Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan secara mikroskopis dan biakan bakteri.

Mikroskopis. Bahan: urin segar (tanpa diputar, tanpa pewarnaan). Positif jika ditemukan 1 bakteri per lapangan pandang. Biakan bakteri. Ditujukan untuk memastikan diagnosa ISK.

Pemeriksaan kimia (tes kimiawi) Tes ini dimaksudkan sebagai penyaring adanya bakteri dalam urin. Contoh, tes reduksi griess nitrate, untuk mendeteksi bakteri gram negatif. Batasan: ditemukan lebih 100.000 bakteri. Tingkat kepekaannya mencapai 90 % dengan spesifisitas 99%.
cakmoki, Palaran-Samarinda, 2007

INFEKSI SALURAN KEMIH ... 8

Tes Dip slide (tes plat-celup) Berguna untuk menentukan jumlah bakteri per cc urin. Kelemahan cara ini tidak mampu mengetahui jenis bakteri.

PENGOBATAN
Prinsip pengobatan adalah memberantas (eradikasi) bakteri dengan antibiotika dan koreksi terhadap kelainan organ. Tujuan pengobatan:

Menghilangkan bakteri penyebab ISK Menanggulangi keluhan (gejala) Mencegah kemungkinan gangguan organ (terutama ginjal)

Upaya di atas dilakukan dengan menggunakan obat yang sensitif, murah, aman, dan efek samping minimal Tatacara pengobatan:

Menggunakan pengobatan dosis tunggal Menggunakan pengobatan jangka pendek antara 10-14 hari Menggunakan pengobatan jangka panjang, 4-6 minggu Menggunakan pengobatan pencegahan (profilaksis) dosis rendah Menggunakan pengobatan supresif, yakni pengobatan lanjutan jika pemberantasan (eradikasi) bakteri belum memberikan hasil, terutama pada kasus ISK yang disertai dengan sumbatan (obstruksi) saluran kencing.

Spesifikasi pengobatan terhadap berbagai jenis ISK: pre memori aja deh (maaf, kebanyakan dan terlalu medis). Jika diperlukan boleh juga (menyusul)

PENYULIT

Urolithiasis (batu saluran kemih) Infeksi jaringan ginjal ISK berulang (kambuhan) Obstruksi (sumbatan) dengan segala konsekwensinya Dan lain-lain
cakmoki, Palaran-Samarinda, 2007

INFEKSI SALURAN KEMIH ... 9

ANJURAN
Bagi penderita ISK berulang (kambuhan), hendaknya memeriksakan diri secara berkala, setidaknya 1-2 bulan sekali untuk mengetahui kepekaan bakteri terhadap antibiotika dan evaluasi fungsi ginjal.

Semoga bermanfaat
Bacaan:
1. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II, hal 369-376, 2004 2. The Family Practice Handbook, Mark A. Grabber, MD, 3 ed, 1997 3. Urinary Tract Infection, Female, David S Howes, MD, University of Chicago, 2005 4. Urinary Tract Infection, Male, David S Howes, MD, University of Chicago, 2005

Samarinda, April 2007 cakmoki http://cakmoki86.wordpress.com

cakmoki, Palaran-Samarinda, 2007

INFEKSI SALURAN KEMIH ... 10

Lampiran: Pengobatan

Sindrom uretra akut atau sistitis


Selain pengobatan konvensional selama 3-10 hari, pengobatan dosis tunggal pada kasus ini terbukti efektif. Obat yang biasa dipakai pada pengobatan dosis tunggal yakni:

Amoksisilin 3 gram Kotrimoksazol 320-1600 mg Trimetoprim 400 mg Kanamisin 500 mg injeksi (intramuskuler) Gentamisin 120 mg injeksi (intramuskuler)

Untuk pengobatan jangka pendek ataupun jangka panjang pilihan obat disesuaikan dengan hasil biakan bakteri dan tes kepekaan. Jika biakan bakteri tidak dimungkinkan, bisa diberikan obat sebagai berikut:

Kotrimoksazol 320-1600 mg, 2 kali sehari Sefaleksin 500 mg, 4 kali sehari Amoksisilin 500 mg, 4 kali sehari

Pielonefritis akut ( PNA )


Pada kasus PNA berat sebaiknya dirawat di RS (rawat inap). Sambil menunggu hasil biakan bakteri, dapat diberikan obat golongan aminoglikosida, misalnya: Gentamisin, 11/2 mg/kg berat badan ( dosis awal ) dilanjutkan dengan 1 mg/kg berat badan setiap 8 jam, ditambah ampisilin 1 gram setiap 4 jam iv (intavena), diberikan hingga 48 jam bebas panas. Cara lain, dapat dengan sefalosporin generasi ketiga, misalnya: sefotaksim, maksolaktam atau sefazon. Setelah 48 jam bebas panas, obat injeksi (parenteral) diganti dengan obat oral (obat minum). Pada kasus Pielonefritis akut ( PNA ) ringan yang rawat jalan, dapat diberi:

Kotrimoksazol 320-1600 mg, 2 kali sehari Sefaleksin 500 mg, 4 kali sehari Amoksisilin 500 mg, 4 kali sehari

cakmoki, Palaran-Samarinda, 2007

INFEKSI SALURAN KEMIH ... 11

Bakteriuria Tanpa Gejala


Bakteriuria Tanpa Gejala pada wanita hamil, diberikan obat dosis tunggal, selanjutnya dilakukan pemantauan selama 2-4 minggu. Jika ternyata masih ditemukan bakteri dalam urin, maka diberi antibiotika selama 2 minggu dan dimonitor lagi. Jika masih kambuh, pengobatan dilanjutkan hingga 6 minggu atau sampai melahirkan. Antibiotika dipilih yang tidak tosik terhadap janin, misalnya Ampisilin atau Nitrofurantoin.

ISK Kambuhan
Tatacara pengobatan pada wanita dengan ISK kambuhan, yang ditandai dengan 3-4 kali episode ISK selama 1 tahun, maka diberikan pengobatan profilaksis (pencegahan) dengan antibiotika spektrum luas, yakni:

Kotrimoksazol 40-200 mg Trimetoprim 50-100 mg dosis tunggal Amoksisilin atau amoksisilin 250 mg Nitrofurantoin 100 mg Asam pipemidik 200 mg

Berapa lama ? Belum ada kesepakatan soal ini. Ada ahli memberikan selama 6 bulan. Pengobatan cara profilaksis tidak efektif untuk pria, karena tingginya angka kesakitan kelainan anatomis, misalnya: hipertrofi prostat, dan lain-lain.

cakmoki, Palaran-Samarinda, 2007

You might also like