You are on page 1of 19

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini banyk kemudahan yang dapat dinikmati oleh manusia, jika dimasa lalu pergi ke mekkah memerlukan waktu berbulan-bulan, maka sekarang hanya membutuhkan waktu berjam-jam saja jika pergi kebulan dimasa lalu merupakan impian semata, maka sekarang bukan lagi sekedar impian jika dimasa dapat berkomunikasi jarak jauh harus mesu raga, sekarang cukup angkat telepon, HP atau sejenisnya disaat seperti ini lah iman seseorang diuji apakah mampu untuk menghadapi godaan dan melawan semua keinginan yang muncul tersebut, bukan hanya menjadi seorang yang kuat secara spiritual tetapi juga dibutuhkan juga kekuatan tekad dan motivasi yang besar dalam menjalaninya.

B. Rumusan Masalah Penulis akan merumuskan beberapa masalah yang nantinya akan penulis bahas dalam Karya Tulis ini adapun rumusan masalah yang akan penulis bahas adalah : 1. Apa yang dimaksud dengan globalisasi ? 2. Bagaimanakah cara menjaga keimanan seseorang dalam era globalisasi ini 3. Mengapa kita harus beriman ?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan 1. Untuk mencari Ridho Allah SWT 2. Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian akhir Madrasah Aliyah Futuhiyyah-1 3. Untuk mengasah kemampuan penulis dalam memahami dan menuangkan isi buku yang dibuat rujukan 4. Mengajak pembaca untuk mengerti bagaimana menjaga iman dalam era Globalisasi

D. Penegasan Istilah Agar para pembaca yang budiman tidak salah faham dan keliru dalam mengartikan judul dalam Karya Tulis ini, maka penulis memeparkan maksud judul dalam Karya Tulis ini sebagai berikut : Pengaruh Globalisasi Terhadap : Daya kekuatan yang datang dari keadaan (kekuasaan dan sebagainya : Proses masuknya ke ruang lingkup dunia : Berasal dari kata hadap yang mendapat awalan ter yang berarti muka (sisi atau bidang sebelah muka) Keimanan : Berasal dari kata Iman yang mendapat awalan ke yang berarti kepercayaan (yang berkenaan dengan agama) Seseoranga : Berasal dari kata orang yang mendapat awalan se yang berarti bangsa manusia dalam arti khusus.
1

E. Metode Penulisan Metode yang digunakan penulis dalam penulisan Karya Tulis ini untuk pembahasan tentang PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP KEIMANAN SESEORANG Penulisan mengumpulkan buku-buku yang berkaitan dengan masalah masalah yang ada dalam Karya Tulis ini kemudian menerangkan dan menyusun dalam Karya Tulis ini.

F. Sistematika Penulisan Penulis Karya Tulis yang berjudul : PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP KEIMANAN SESEORANG ini terdiri dari beberapa bab yang tersusun rapi dan mudah dimengerti dengan ketentuan sebagai beikut : BAB I : Pendahuluan yang meliputi : Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penulisan, Penegasan Istilah, Metode Penulisan, Sistematika Penulisan BAB II : Globalisasi dan Iman Pengertian Globalisasi, Teori-teori Globalisasi, Pengertian Iman, Tanda Tanda Beriman, Ayat-Ayat tentang Iman BAB III : Runtuhnya Iman Akibat Era Globalisasi Penyebab Runtuhnya Iman, Dampak Globalisasi, Problematika Masyarakat Moderen, Kegalauan Masyarakat Moderen BAB IV : Penutup Kesimpulan, Saran-saran, Kata Penutup

BAB II GLOBALISASI DAN IMAN

A. Pengertian Globalisasi Kata Globalisasi diambil dari kata globe yang artinya bola bumi tiruan, kemudian globe menjadi global yang berarti Universal atau keseluruhan yang saling berkaitan jadi globalisasi adalah proses menyatunya kelompok warga dunia secara umum dan menyeluruh menjadi kelompok masyarakat. Sungguh banyak fenomena yang terjadi dekade ini dan sulit terbayangkan sebelumnya fakta-fakta yang seolah-olah hanya sebuah hayalan buah kemajuan yang dihasilkan oleh rekayasa manusia, saat ini telah memunculkan satelit ratusan satelit komunikasi di orbit geostationer yang bergerak anggun mengikuti rotasi bumi, sementara ribuan kilometer kabel serta optik merambah di dasar samudra perkawinan antara teknologi transmisi mutakhir ini dengan komputer telah melahirkan sebuah era baru, yati era Informasi, suatu era dimana manusia bisa saling berhubungan dari ujung bumi jarak jauh pengiriman data lintas batas wilayah. Konverensi yang dinyatakan oleh marshall melutan tentang akan hadirnya desa global (Global Village) dalam beberapa hal menjadi kenyataan. Sering dengan kian lajunya kontak kami melalui beragam media pertemuan langsung antar manusia juga terjadi sangat intens akibat kemajuan yang mencengankan dalam bidang transportasi, laut udara dan darat jutaan internasional lalu lalang dari kontinen satu ke kontinen yang lain. Adapun dalam IPTEK, terbilang lebih dari 10 ribu pertemuan internasional dilangsungkan setiap tahun sehingga rasanya tidak terlampau berlebihan jika kita mendominasikan kata globalisasi sebagai World of yeard. Saat ini konsep jarak jauh antar satu kelompok masyarakat dengan masyarakat lain dalam satu batas suatu wilayah negara seperti jarak antara planet satu dengan planet yang lainnya secara teknologi lewat sudah, kini kesadaran baru manusia hadir sebagai penghuni planet manusia merasa berada dalam pesawat antariksa yang sama, yang bernama bumi, dimana tidak ada batas penumpang tapi semuanya awak pesawat manusia menyadari keberadaannya itu di teatre bum, pelakon dengan demikian betapa dominannya IPTEK dalam mewarnai kebudayaan suatu bangsa, termasuk bangsa Indonesia di era globalisasi ini. Tentang globalisasi, salah satu pandangan yang dapat disimak adalah pandangan Akhbar Ahmad dan hasting, ia memberi arti bahwa globalisasi pada dasarnya mengacu pada perkembangan yang cepat di dalam teknologi komunikasi dunia jauh bisa dijangkau dengan mudah, globalisasi merupakan kelanjutan saya dari modernisasi yang pada dasarnya berisi skulerisasi yang isinya merupakan kelanjutan dari misi moderen dan moderen yang semakin skuler semakin maju dan semakin menjauh dari agama, dari sisi lain, Globalisasi adalah pada proses pengintegrasian ekonomi nasional kepada sistem ekonomi dunia berdasarkan keyakinan dan perdagangan bebas, yang sesungguhnya telah dicanangkan sejak zaman kolonialisme, para teori kritis sejak lama sudah meramalkan bahwa kapitalisme. Akan berkembang maju pada
3

dominasi ekonomi, politik budaya berskala global setelah perjalanan panjang melalui era kolonialisme. Demikian, dunia di masa globalisasi saat ini seolah-olah tanpa memiliki batas wilayah dan waktu yang jelas di belahan dunia, orang dengan mudah berkomunikasi lewat telepon atau satelit melalui televisi, kita dapat pula melihat angkatan perang amerika dan sekutunya membumi menghanguskan bangunan bangunan bersejarah di irak, kita melihat pula bagaimana tentara israel menembaki pejuang palestina yang hanya bersenjatakan batu kita juga melihat berbagai pendataan yang di alami orang-orang Ethopia di Afrika karena perang atau karena gempa bumi atau karena kelaparan kita juga melihat gelombang tsunami yang menelan korban ratusan ribu orang diaceh serta ratanya bangunan dengan tanah. Itulah salah satu gambaran kemudahan hidup manusia saat ini dalam kontek sepak bola suatu yang menyenangkan namun dalam kontek peristiwa yang memilukan dan mengenaskan

B. Teori-teori Globalisasi Sejak konsep globalisasi muncul dalam dunia akademik maka telah banyak ahli yang mencoba mengemukakan konsep-konsepnya. Rosenan dalam bukunya Turbulance in World Politics. Politics mengidenfifikasi lima sumber proses globalisasi: 1. Globalisasi yang diakibatkan oleh dinamika teknologi yang mengurangi, jarak global serta gerakan manusia yang serba cepat, demikian pula ide-ide dan sumber-sumber yang ada dibumi ini. 2. Globalisasi yang muncul dari masalah bumi ini, misalnyadiakibatkan muncul dalam dunia kademik mak 3. Proses globalisasi sebgai akibat mundurnya kemampuan negara memecahkan masalahnya atas dasar nasional, misalnya ozon, penyakit seperti Aids, dan berbagai jenis kejahatan yang sifatnya bukan saja terbatas pada batas-batas negara, tetapi antar negara. 4. Munculnya sub-sub sekelompok yang semakin kuat dalam dalam masyarakat bangsa, misalnya lahirnya berbagai jenis dan bentuk LSM (non Geovermenttal Organization) 5. Globalisasi sebagai akibat meningkatnya keahlian, pendidikan dan keberdayaan reflrktif warga negara dewasa sehingga mampu melihat masalah-masalah diluar batas negara dewasa misalnya solidaritas di dalam bencana alam yang terjadi di luar daerahnya dan rasa senasib dengan dengan penderitaan yang dialami oleh bangsa-bangsa lain.

C. Pengertian Iman Pengertian Iman menurut bahasa adalah percaya, Yaitu mempercayai akan keesaan Allah dengan segala sifat-sifat-Nya sempurna, sedang menurut istilah pengertian iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan tindakan (perbuatan) jadi seorang dapat dikatakan sebagaimukmin (orang yang beriman) sempurna apabila memenuhi ketiga unsur keimanan diatas apabila seseorang mengakui dalam hatinya tentang keberadaan Allah tetapi tidak diikrarkan dengan lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan, maka orang

tersebut tidak dapat dikatakan sebagai mukmin yang sempurna, sebab ketiga unsur keimanan tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan. Adapun rukun Iman dalam Agama Islam antara lain : 1. Iman Kepada Allah Iman kepada Allah adalah keyakinan yang kuat bahwa Allah Adalah Rabb dan raja segala sesuatu dialah yang mencipta, yang memebri rizki yang menghidupkan dan yang mematikan hanya dia yang berhak di Ibadahi, kepasrahan, kerendahan diri, ketundukan dan segala jenis ibadah tidak boleh diberikan kepada selainnya Dia memeiliki sifat sifat kesempurnaan, keagungan dan kemuliaan, serta dia bersih dari segala cacat dan kekurangan. 2. Iman Kepada Malaikat Allah memiliki Malaikat-malaikat yang diciptakan dari cahaya, Iman kepada malaikat tersebut termasuk rukun iman yang ke dua, iman kepada malaikat berarti meyakini dan membenarkan dengan sepenuh hatibahwa Allah SWT menciptakan malaikat yang diutus untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu dari Allah maka, sebagai seorang yang beriman harus mengimani serta secara terperinci. 3. Iman kepada kitab-kitab Maksudnya adalah meyakini dengan sebenarnya bahwa Allah memiliki kitab-kitab yang diturunkan kepada rosul-rosulnya, yang benar-benar merupakan kalam (firman Ucapan)Nya. Maka orang yang beriman wajib baginya mengimani kitab-kitab Allah SWT yaitu taurot, Injil, Zabur dan Al-Quran. Selain wajib mengimani bahwa Al-Quran diturunkan di sisi Allah SWT, wajib baginya mengimani bahwa Allah telah mengucapkansebagaimana Dia telah mengucapkan seluruh kitab-kitablain yang diturunkan, wajib pula melaksanakan berbagai perintah dan kewajiban serta menjauhi berbagai larangan yang terdapat didalamnya, Al-Quran merupakan tolak ukur kebenaran kitab-kitab terdahulu. Hanya AlQuran lah yang dijaga Allah SWT yang diturunkan, dan bukan makhluk yang berasal dariNya dan akan kembali kepadanya. 4. Iman kepada Rosul-Rosul Iman kepada Rosul-rosul adalah keyakinan yang kuat bahwa Allah SWT telah mengutus para rosul untuk mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya. Adapun jumlah rosul dan nabi yang wajib diketahui, yaitu ada 25 orang diantaranya mereka disebutkan oleh Allah di dalam Al-Quran. Wajib pula beriman bahwa nabi Muhammad SAW adalah yang paling mulia dan penutup para nabi dan rosul, risalahnya meliputi bangsa jin, manusia serta tidak ada nabi setelahnya. 5. Iman kepada Hari Kiamat Kita mengimani kebenaran hari kiamat yaitu hari yang tiada kehidupan lain sesudah hari tersebut, untuk itu kita mengimani kebangkitan, yaitu dikehidupannya semua mahluk yang sudah mati. 6. Iman kepada Taqdir Iman kepada taqdir adalah menyikini sungguh-sungguh segala kebaikan dan keburukan itu terjadi karena taqdir Allah SWT, Allah SWT telah mengetahui kadar dan waktu sebelum
5

menciptakan dan mengadakannya dengan kekuasaan dan kehendak-Nya, sesuai dengan apa yang telah diketahui-Nya, Allah telah menulisnya pula dalam Lauh mahfudz sebelum menciptakannya.

D. Tanda Tanda Beriman Berdasarkan ayat-ayat Al-Quran ada beberapa tanda orang beriman, disini kita simpulkan kepada 7 macam tanda-tanda sangat cinta kepada Allah : 1. Apabila disebut nama Allah bergetar hatinyamarifah/cinta kepada Allah SWT. Aqidah yang kuat dan tauhid yang benar 2. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah bertambah imannya membaca diri penuntun alam (AlQuran) dan membaca alam semesta (IPA) tiga bacaan diri alam Al-Quran. 3. Tawakal dalam pengertian berserah diri setelah berdaya upaya secara maksimal (7 T) tenang, Tahan, Tabah, Tekun, Tertib, Tanggalangi, dan Tawakal 4. Mendirikan sholat yang khususk mengerjakan sholat dengan rohani dan jasmani (Sholat yang khususk) 5. Menafkahkan sebagian harta yang dianugrahkan Allah kepada yang berhak menerimanya. Kemakmuran dan kedamaian Infak Zakat Sedekah / Sosial Jembatan emas berkasih sayang. 6. Orang yang benar imannya apabila mendapat nikmat mereka bersyukur kepada Allah, tidak sombong dan tidak lupa daratan RKS (Rawat-kembangkan-selamatkan) 7. Apabila mendapat musibah mereka bersabar / tidak keluh kesah, tahan banting (Surat AliImron, ayat 120 dan 200)

E. Ayat-Ayat tentang Iman 1. Surat Al Baqoroh, Ayat 165 :


Artinya : Orang-orang yang beriman itu sangat cinta kepada Allah Untuk dapat cinta kepada Allah. Harus dengan pandai bersyukur. 2. Surat AL-Anfal, ayat 2 s/d 4 :


Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu, ialah apabila disebut nama Allah gemetar hatinya. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah kepadanya bertambah imannya, mereka bertawakal (menyerah) kepada Tuhan.


Artinya : Dan orang-orang yang mengerjakan sholat orang-orang yang membelanjakan rizki yang kami berikan kepada-Nya.


Artinya : Mereka itulaah orang-orang yang sebenarnya beriman, mereka mendapat pangkat yang tinggi dati Tuhannya, dan ampunan beserta rizki yang mulia.

3. Surat Al-Anam, ayat 82 :


Artinya : Orang-orang yang beriman dan tiada bercampur Imannya dengan Aniaya, beroleh keamanan dan mendapat petunjuk. 4. Surat Al-Hujarat, ayat 7 :


Artinya : Ketahuilah bahwa padamu ada Rosul Allah jika ia mengikutimu dalam kebanyakan urusan, niscaya kamu menjadi susah karenanya tetapi Allah mengasihkan keimanan kepadamu dan menjadikan perhiasan dalam hatimu dan memberikan kepada kekafiran pasikmu dan durhaka mereka itulah orang-orang yang sebenarnya cerdik. 5. Surat Yunus, Ayat : 98


Artinya : Mengapakah tiada juga beriman penduduk negeri itu, yang mana iman itu berguna kepadanya : kecuali kaum Yunus. Tatkala mereka beriman, kami bukakan (buangkan) siksa dari padanya diatas dunia, dan kami, sedangkan dia sampai matinya. 6. Surat Yunus, Ayat : 9


Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berbakti/ beramal shaleh, Tuhan memberi Petunjuk-Nya karena Iman mereka, mengalir air sungai dibawahnya, didalamnya syurga nikmat kesenangan. 7. Surat Ali-Imron, Ayat : 200


Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan tawakallah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.

BAB III RUNTUHNYA IMAN AKIBAT ERA GLOBALISASI

A. Penyebab Runtuhnya Iman Sebagaimana Iman mempunyai penyebab yang mematikan dan mengembangkannya, begitupula iman mempunyai penyebab yang menurunkan dan melemahkannya. Sebagaimana dibutuhkan oleh seorang muslim untuk bersikap waspada kepada penyebab naiknya imannya, dalam rangka untuk menerapkan penyebab tersebut dalam kehidupannya, begitu juga dia dituntut untuk mengetahui faktor-faktor penyebab menurunnya keimanan, sehingga dengan begitu dia bisa menghindarinya. Kewajiban ini memancar dari sudut pandang yang ditemukan di dalam sebuah peribahasa berikut : Aku mempelajari kejahatan, tidaklah untuk menjadi jahat. Tapi untuk menjaga diri melawan kejahatan itu ... bagi siapa saja diantara manusia yang tidak waspada atas kejahatan, maka dia akan jatuh kedalamnya1 Lebih lagi, itu ditetapkan dalam shahihain dari Hudzaifah bin yaman ra, bahwa ia berkata : Para sahabat terbiasa untuk bertanya kepada Rosulullah SAW. Mengenai kebaikandan saya terbiasa kepada beliau mengenai kejahatan dalam ketakutan hal itu akan menyedihkan aku2 Kemudian, belajar mengenai penyebab dibalik penurunan iman seseorang dan menjadi waspada kepada faktor-faktor yang melemahkannya dan tenatng bagaimana menjaga keselamatan seseorang dari faktor-faktor itu, adalah hal yang sangat penting yang harus diperhatikan kenyataannya, mendapat ilmu mengenai penyebab-penyebabpenurunan ini tidak kurang pentingnya dari pada mempelajari penyebab kenaikan iman seseorang. Syaikh Muhammad al-Ustaimin menyatakan : Penurunan iman, mempunyai banyak alasan ... dia kemudian menyebutkan beberapa hal, salah satunya; meninggalkan kepatuhan, bisa menurunkan iman Penurunan ini sesuai dengan amal shaleh tertentu yang ditinggalkan, semakin berarti dan utama amalan tersebut, maka semakin besar penurunan yang dihasilkan akibat tidak melakukannya, hal itu mungkin saja bahwa iman menghilang secara keseluruhan, seperti dalam meninggalkan sholat.3.

.
Sesungguhnya, beruntunglah orang-orang yang mensucikan jiwa itu, dan merugilah orangtorang yang mengotorinya (Asy-Syams 91 : 9 - 10 Naskah Al-Quran yang mulia ini menunjukkan pentingnya kepatuhan dan pemeliharaan dan bahwa ini adalah salah satu dari alasan terbesar bagi pemurnian jiwa. Sebaliknya hal itu juga menunjukkan bahayanya melainkan kewajiban untuk patuh dan jatuh ke dalam ketidakpatuhan dan bahwa ini adalah salah satu alasan terbesar bagi kegagalan dan kehilangan Iman.

1 2

HR. Bukhori, 8/93 dan HR Muslim, 3/1475 Talbiis Iblis, Halaman 4 dan lihat Al-Fatawa Karya 3 Fath Rabb al-Barittah, halaman 66

Beliau berkata : sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang mensucikan jiwanya, sehingga dia mensucikan dari kekufuran dan ketidak patuhan dan dia memperbaiki jiwanya melalui amal-amal shaleh At-Thobari kemudian meriwayatkan dari salaf beberapa pernyataan yang mendukung hal ini : Dia meriwayatkan dari Qutadah Barang siapa berbuat baik, mensucikan jiwanya dengan berlaku taat kepada Allah At-Thobari kemudian meriwayatkan darinya : sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwanya dengan amal kebajikan. Dia menyatakan dari ibnu zaid, bahwa ia berkata : beruntunglah orang yang Allah telah mensucikan jiwanya Dia meriwayatkan dari mujahid, said bin jubair dan ikrimah, sesungguhnya, beruntunglah Dia mensucikan jiwanya mereka mengarakan : Barang siapa yang membersihkan jiwanya.4 Ibnul Qoyyum menceritakan bahwa hasan al-basri berkata : Beruntunglah dia, yang mensucikan jiwanya dengan membersihkannya dan mengarahkan kepada kekuatan kepada Allah dan merugilah dia ketidak patuhan kepada Allah Dia juga memindahkan dari ibnu qutaybah bahwa dia berkata : itu berarti, beruntunglah dia mensucikan jiwanya, yakni yang memperbaikinya dan meninggikannya dengan kepatuhan, kebajikan, kebenaran dan mengerjakan perbuatan yang baik-baik. Firman Allah :

.
Dan sesungguhnya, merugilah dia yang mengotorinya (jiwanya) Asy-Syams : 9 : 10 Ibnu Jarir menyataka : Allah SWT berfirman : dan merugilah dia dalam permohonannya, yang mengotori jiwanya tidaklah mendapat kebajikan yang dia cari, yakni Allah mengotorinya dengan melalaikan dan mengabaikannya, dengan membiarkan jiwanya tanpa petunjuk sampai dia berbuat dosa dan meninggalkan ketaatan kepada Allah5 Kemudian beliau menceritakan sebuah riwayat dari mujahid bahwa dia berkata : sesungguhnya gagallah dia mengotorinya yani tertipu dia menceritakan Qatadah Yani menybebabkan berdosa dan menyesatkan itu6 Ibnu Qoyyim berkata : yakni, dia mengurangi dan menyembunyikan itu dengan meninggalkan amal-amal shaleh dan melakukan ketidak taatan orang yang tidak bermoral adalah selalu ditempat tersembunyi, mempunyai tingkah laku buruk yang sudah kronis, orangorang yang tersembunyi dan mempunyai kepala lebih rendah; orang yang melakukan perbuatan tidak senonoh dan hina sesungguhnya merusak menindas jiwanya.7 Kemudian siapa saja yang mensucikannya dengan melakukan perintah-Nya dan menghindari larangan-Nya sesungguhnya telah beruntung dan barang siapa yang mengotori

4 5

Tafsir at-thabari, 15/211-212 Ighaatsah al-lahfaan, 1/65 6 Tafsir at-Thabari, 15/212-213 7 Ighaatsah al-lahfaan, 1/65

jiwanya dengan meninggalkan perintah-Nya melakukan perbuatan terlarang, sesungguhnya telah rugi dan gagal.

B. Dampak Globalisasi Kemajuan sains dan teknologi telah mencapai perkembangan yang sangat pesat, termasuk di negara kita Indonesia. Pembangunan di Negara kita juga telah mencapai kemajuan yang demikian pesat, terutama sejak bergulirnya era reformasi sehingga saat ini. Karenanya seiring dengan itu marilah kita umat islam secara bersama-sama ikur ambil bagian dengan secara aktif, terutama dalam pembangunan mental spiritual, agar umat islam tidak sekedar maju dalam segi fisik saja, namun juga kokoh mentalnya, tidak mudah terjebak dalam pemikiran yang merusak. Dalam abad teknologi ultra modern sekarang ini, manusia telah diruntuhkan eksistensinya sampai ketingkat mesin akibat pengaruh globalisasi, roh dan kemuliaan manusia telah diremehkan.begitu rendah manusia adalah mesin yang dikendalikan oleh kepentingan finansial untuk menuruti arushidup yang materialistis dan skuler, martabat manusia berangsurangsur telah dihancurkan dan kedudukannya benar-benar telah direndahkan. Globalisasi adalah merupakan gerakan yang telah atau sedang dilakukan oleh negara-negara barat, skuler untuk secara sadar atau tidak akan menggiring kita pada kehancuran peradaban. Sebagaimana telah kita saksikan dalam kehidupan sehari-haribaik secara langsung maupun melalui media cetak elektronik mulai dari perilaku, gaya hidup, norma pergaulan dan kehidupan yang dipraktekkan, di pertontonkan dan dicontohkan oleh orang-orang barat akhir-akhir ini msemakin menjurus kepada kemaksiatan Globalisasi ini membawa dampak positif dan negatif bagi kepentingan kepentingan bangsa dan umat kita. a. Dampak Positif Misalnya, makin mudahnya kita memperoleh informasi diluar sehingga dap[at membantu kita menemukan alternatif alternatif baru dalam usaha memecahkan masalah yang kita hadapi, misalnya melalaui internet kita dapat mencari informasi dari seluruh dunia tanpa harus mengeluarkan banyak dana seperti dulu. Demikian pula dalam hal tenaga kerja, dana, maupun barang. Dibidang ekonomi, perdagangan bebas antar negara berarti makin terbukanya pasar dunia bagi produk-produk kita, baik yang berupa barang atau jasa. b. Dampak Negatif Masuknya informasi-informasi yang tidak diperlukan atau bahkan merusak tatanan nilainilai yang selama ini kita anut. Misalnya budaya perselingkuhan yang dibawa oleh film-film italiy melalui gambar atau video porno yang masuk lewat jaringan internet, majalah, atau cdrom, masuknya faham-faham politik yang kita anut, dsb. Dibidang ekonomi perdagangan bebas juga berarti terbukanya pasar negeri kita bagi barang dan jasa dari negara lain.

10

C. Problematika Masyarakat Moderen Revolusi teknologi dapat meningkatkan kontrol manusia pada materi, ruang dan waktu, menimbulkan evolusi ekonomi, gaya hidup pola pikir dan sistem rujukan. Dan kehadiran ilmu pengetahuan dan teknologi telah melahirkan sejumlah problematika masyarakat modern sebagai berikut : 1. Disintegrasi ilmu pengetahuan Kehidupan modern antara lain ditandai oleh adanya spesialisasi dibidang ilmu pengetahuan, masing-masing ilmu pengetahuan memiliki paradigma (cara pandang)nya sendiri dalam memecahkan masalah yang dihadapi. 2. Kepribadian yang terpecah (plit personality) Karena kehidupan modern dipolakan oleh ilmu pengetahuan yang coraknya kering dari nilainilai spiritual dan terkotak-kotak itu maka manusianya menjadi pribadi yang terpecah (split personality) kehidupan manusia modern diatur menurut rumus ilmu yang eksak dan kering. 3. Penyalahgunaan IPTEK Sebagai akibat dan terlepasnya ilmu pengetahuan dan teknologi dari ikatan spiritual, maka iptek telah disalah gunakan dengan segala implikasi negatifnya sebagaimana disebutkan diatas. 4. Pendangkalan Iman Sebagai akibat lain dari pola pikiran keilmuan tersebut diatas, khususnya ilmu-ilmu yang hanya mengakui fakta fakta yang bersifat empiris menyebabkan manusia dangkal imannaya. 5. Pola Hubungan Materialistil Semangat persaudaraan dan rasa saling tolong menolong yang didasarkan atas panggilan iman sudah tidak nampak lagi. Karena imannya memang sudah dangkal. 6. Menghalalkan segala cara Sebagai akibat lebih jauh dari dangkalnya iman dan pola hidup materialistik sebagaimana disebutkan diatas, maka manusia dengan mudah dapat menggunakan prinsip menghalalkan segala cara dalam mencapai tujuan frustasi 7. Stress dan frustasi Kehidupan modern yang demikian kompetitif menyebabkan manusia harus mengerahkan seluruh pikiran, tanga dan kemampuannya. 8. Kehilangan harga diri dan masa depannya Terdapat sejumlah orang yang terjerumus atau salah memilih jalan kehidupan. Masa mudanya dihabiskan untuk memperturutkan hawa nafsu dan segala daya dan cara telah ditempuhnya.

D. Kegalauan Masyarakat Moderen Salah satu ciri masyarakat modern yang paling menonjol ialah sikapnya yang sangat agresif terhadap kemajuan (progres). Didorong oleh berbagai prestasi yang dicapai oleh ilmu pengetahuan dan teknologi(iptek). Masyarakat modern berusaha mementahkan mitos

kesakralan alam kedigdayaan iptek yang berporos pada rasionalitas. Realitas alam raya yang
11

oleh doktrin-doktrin agama selalu dikaitkan dengan selubung metafisika dan kebesaran sang pencipta, kini hanya dipahami semata-mata sebagai benda otonom yang tidak ada kaitannya dengan tuhan. Alam Raya dipahami sebagai jam raksasa yang bekerja mengikuti gerak mesin yang telah diciptakan dan diatur sedemikian rupa oleh tukang jam yang maha super (tuhan) untuk selanjutnya Tuhan pensiun dan tidak ada lagi urusannya dengan kehidupan ini. Sampai saat ini paradigma The idea of Progres (gagasan tentang kemajuan) masih sangat dominan dalam pikiran masyarakat modern (baca;barat). Dan diakui atau tidak , hal itu telah menjadi penyangga bagi kemajuan teknologi modern yang memiliki arti yang sangat vital bagi kelangsungan hidup manusia. Tetapi justru di titik ini pula berbagai kritik mulai banyak dilontarkan orang tatkala prestasi dibidang iptek dijadikan satu-satunya acuan dan ukuran keberhasilan, maka yang terjadi adalah proses pendangkalan kualitas hidup. Nilai-nilai kehidupan seperti kebersamaan solidaritas sosial, kasih sayang antarsesama, mulai tergeser dari keprihatinan dan wacana keseharian ketika keserakahan pada materi yang dominan. Pada sisi lain, orang juga mulai menyesalkan hilangnya fungsi peranan agama yang seharusnya bisa membimbing manusia dalam memahami dan menghayati nilai-nilai transendental maupaun sosial sehingga masyarakat modern tidak terjerat pada kebanggan materi belaka, tetapi sebagaimana dikatakan oleh E.F. Schu macher, penyesalan akan memudarnya fungsi agama itu sebenarnya tidak berasal dari wawasan rohani, melainkan dari kecemasan materialistik yang ditimbulkan oleh krisis lingkungan, krisis bahan bakar, ancaman krisis bahan makanan dan petunjuk akan datangnya krisis kesehatan, namun sebagai orang yang beriman kita bisa mentransendensikan kenyataan-kenyataan krisis tersebut sebagai bagian dari ulah manusia itu sendiri, sebagaimana ditegaskan dalam Al-Quran surat : Al-Isro/17 ayat 72 yang mengatakan Kerusakan yang timbul didarat maupun dilaut akibat perbuatan tangan manusia. Schumancher lebih lanjut mendasarkan bahwa kini semakin banyak orang yang menyadari akan percobaan modern telah gagal, percobaan itu mendapat rangsangannya mulamula dari revolusi ala Descartes yang berusaha memisahkan manusia dari tuhan. Manusia tandas Schumancher. Menutup gerbang-gebang surga terhadap diri sendiri dan mencoba dengan daya kerja dan kecerdikan yang besar sekali, membutakan dan mengurungkan diri mereka di bumi yang sempit. Jelaslah bahwa yang dimaksud oleh schumacher dengan percobaan modern yang gagal itu ialah percobaan manusia untuk hidup tanpa tuhan dan agama. Pernyataan schumacher itu mengingatkan kita kepada penegasan Al-Quran dalam surat Tha ha ayat 124 Barang siapa berpaling dari penglihatan-Ku maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan kami akan menghimpunnya pada hari kiamat dalam keadaan buta.

12

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan Di zaman sekarang ini, tidak sedikit dari umat islam yang lemah, karena telah salah kaprah dalam menyikapi isu globalisasi mereka seakan-akan kedatangan tamuistimewa, tamu pujaan hati yang telah lama diagung-agungkan sehingga dalam bayangan mereka, globalisasi adalah segala-galanya dan merupakan puncak dari modernisasi, padahal ia sesungguhnya adalah tipu daya dari bangsa barat belaka yang sengaja menjerat dan akan menjerumuskan umat islam, sesungguhnya globalisasi hampir tidak jauh bedanya dengan imperealisme. Penyebaran globalisme hampir sejalan dengan penghambaan dan penjajahan terhadap bangsa bangsa di dunia agar tunduk pada prinsip barat yang rusak dan untuk mendayagunakan teknologi sebagai alat untuk mengokohkan kedudukan kepentingan negara adidayanya, memadanikan

kekuatannya menghapus identitasnya

dan mengubur keasliannya, reformasinya serta

pembangunan peradabannya, dengan kata lain globalisasi merupakan gurita yang menelikung dan mencekik ke leher dunia Islam.

B. Saran-saran Kepada rekan-rekan generasi muda umat Islam yang kini sedang menempuh study di lembaga pendidikan islam, baik di pondok-pondok pesantren, Madrasah Diniytah, ataupun diperguruan tinggi mari kita bekali diri dengan ilmu pengetahuan agama dan sains serta teknologi kami harapkan kepada pondok pondok pesantren jangan hanya semata-mata mengajarkan ilmu agama dari kitab-kuning saja, namun harus membuka pendidikan yang berorientasi pada sains dan teknologi.

C. Kata Penutup Dengan telah terselesaikannya Karya Tulis ini penulis mengucapkan banyak syukur kepada Allah SWT, walaupun penulis mengetahui bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan oleh karena itu, penulis serta dari pembaca yang budiman semoga dikabulkan, Amin. Berguna bagi semua kalangan, dan demi kesempurnaan karya tulis ini penulis

mengharapkan kritik dan sarannya yang bersifat membangun Begitu pula atas arahan bapak pembimbing serta bapak pengajar Madrasah Aliyah Futuhiyyah-1, saya selaku anak didik dan sebagai manusia biasa yang selalu bergelimang dosa, banyak sekali kesalahan dan kekurangan kepada bapak pengajar Madrasah Aliyah Futuhiyyah-1 yang sengaja dan tidak sengaja, maka penulis mohon ampunan dan mohon maaf yang sebesarbesarnya.

13

DAFTAR PUSTAKA

H.A.R. TILAAR.1997. Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Era Globalisasi, Jakarta ; Gramedia Widisarana Indonesia. K.H. Mawardi Labay El Sulthani, 2000. Iman Pengaman Dunia, Jakarta Selatan ; Al Mawardi Prima Syaikh Abdur Razzaaq Al Abbaad, 2004. Sebab-sebab Naik turunnya Iman, Jakarta; Cakrawala Publising DR. Nur Cholish Majid et.al, 2005. Kemampuan Spiritual Masyarakat Modern Forum Komunikasi Guru PAI MA JATENG, 2011, Hikmah Aqidah Akhlak, Jawa Tengah; CV. Akik Pusaka.

14

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama No. Induk Tempat Tanggal Lahir Alamat Agama Jenis Kelamin Pendidikan

: Ahmad Labibul Lubab : : Demak, 23 November 1993 : Jetaksari Rt.02/06 Kembangarum Mranggen Demak : Islam : Laki-Laki : 1. MI Infarul Ghoy Penggaron Semarang Lulus tahun 2005/2006 2. MTs Futuhiyyah-1 Mranggen Demak, Lulus tahun 2008/2009 3. Madrasah Aliyah Futuhiyyah-1 Mranggen Demak

Mranggen, Desember 2011 Penulis,

Ahmad Labibull Lubab

15

MOTTO DAN PERSEMBAHAN


MOTTO

)69(
Jika sekiranya penduduk negeri-negeri tiu beriman dan bertaqwa, pastilah kami melimpahkan kepada mereka berkah dan langit dan bumi. Tetapi mereka mendustakan ayat-ayat kami maka kami siksa mereka disebabkan usahanya itu (QS. Al-Araaf:96)

PERSEMBAHAN Dengan landasan rasa syukur kepada Allah SWT, bahwasanya Karya Tulis ini selesai, maka penulis persembahkan kepada : 1. Allah SWT yang telah selalu memberikan rahmat-Nya 2. Ayah Bunda yang selalu mendukung dalam segala hal apapun. 3. Bapak KH. A. Adib Masruhan, Lc., M.Pd.I, selaku Kepala Madrasah Aliyah Futuhiyyah-1 4. Seluruh Guru Madrasah Aliyah Futuhiyyah-1 5. Seluruh orang yang bisa membaca

16

KATA PENGATAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah mnemberikan taufiq hidayat dan inayah-Nya kepada seluruh makhluk-Nya, khususnya mereka yang beriman dan selalu berusaha untuk bertaqwa, serta berkat bimbingan dan petunjuk-nyalah penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis ini semoga sholawat dan salam kita selalu sanjungkan kepada beliau Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan menju kebenaran dengan segala ucapan maupun tindakannya, yang selalu kita jadikan panutan contoh dan tauladan serta termasuk dalam berakhlaq mulia beliaupun syarat untuk kita jadikan panutan umat sepanjang masa. Dengan rasa rendah hati perkenankanlah penulis ikhlas menyampaikan Karya Tulis ini yang berjudul PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP KEIMANAN SESEORANG judul sangat menarik bagi penulis karena bisa mengerti / berwawasan luas untuk membentengi Iman di era globalisasi. Dalam penulisan Karya Tulis ini penulis menyadari betul bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, maka Karya Tulis ini tak mungkin terwujud.oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat : 1. Bapak KH. A. Adib Masruhan, Lc., M.Pd.I, selaku Kepala Madrasah Aliyah Futuhiyyah-1 Suburan Mranggen Demak 2. Bapak Masud Jaelani, selaku Pembimbing Karya Tulis ini 3. Semua Dewan Asatidz Madrasah Aliyah Futuhiyyah-1 Suburan Mranggen Demak 4. Kedua Orang tua yang selalu membantu baik berupa materiil maupun spiritual 5. Semua Pihak yang membantu dalam pembuatan Karya Tulis ini Penulis yakin bahwa manusia masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis ingin meminta saran dan kritik yang bersifat membangun dari sang penulis ini. Kemudian penulis berdoa memohon kepada Allah SWT, semoga Karya Tulis ini dapat memberikan manfaat kepada penulis khususnya, dan bagi para pembaca pada umumnya.

Mranggen, Penulis

Ahmad Labibul Lubab

17

DAFTAR ISI

Halaman Judul Lembar Pengsahan Motto dan Persembahan Kata Pengantar Daftar Isi

BAB I

: Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan dan Manfaat Penulisan D. Penegasan Istilah E. Metode Penulisan F. Sistematika Penulisan

BAB II

: Globalisasi dan Iman A. Pengertian Globalisasi B. Teori-teori Globalisasi C. Pengertian Iman D. Tanda Tanda Beriman E. Ayat-Ayat tentang Iman

BAB III

: Runtuhnya Iman Akibat Era Globalisasi A. Penyebab Runtuhnya Iman B. Dampak Globalisasi C. Problematika Masyarakat Moderen D. Kegalauan Masyarakat Moderen

BAB IV

: Penutup A. Kesimpulan B. Saran-saran C. Kata Penutup

Daftar Pustaka Daftar Riwayat Hidup

18

19

You might also like