Professional Documents
Culture Documents
x L
= 0,2 (m)
2. Kerugian head dalam jalur pipa (Hf2)
Untuk menghitung kerugian head dalam jalur pipa dapat
digunakan rumus yang terdapat Dalam buku "Pompa dan Kompresor"
oleh Ir. Sularso, MsME dan Prof. DR. Haruo Tahara, hal 32, berikut ini :
Hf2 =
Keterangan ;
g = Percepatan Grafitasi
= 9,8 (m/s
2
)
v = Kecepatan aliran dalam pipa
?
xL
D C
Q
85 . 4 85 . 1
85 . 1
.
. 666 . 10
g
V
f
2
.
2
Desain Kapal IV
SISTEM PENDINGIN MESIN Andi Rachmianty AM
D331 08 259
(kecepatan aliran dalam pipa dapat dilihat di buku . "Pompa
dan Kompres" oleh Ir. Sularso, MsME dan Prof. DR. Haruo
Tahara, hal 29, Gb. 2.4.).
= 1 (m/s
2
)
f = koefisien kerugian pada belokan pipa
Untuk menghitung koefisien kerugian akibat belokan pipa
digunakan rumus Fuller, yaitu sebagai berikut:
f =
Keterangan ;
D = Diameter dalam pipa (m)
R = Jari-jari lengkung sumbu belokan (m)
(nilai R/D dpt dilihat di buku "Pompa dan
Kompresor" oleh Ir. Sularso, MsME dan Prof. DR.
Haruo Tahara, hal 34, Gb. 2.11.).
R/D = 1 (m)
D/2R = 1 (m)
= sudut belokan pipa ()
= 90 ()
Diperoleh,
f = 1,978
sehingga, nilai Hf2 dapat diperoleh :
Hf2 =
=
= 0,101 (m) (untuk satu belokan)
karena dalam perencanaa terdapat 8 belokan, maka:
n = jumlah belokan
= 16 belokan.
Sehingga,
Hf2 = 0,101 x 8
= 1,61 (m)
3. kerugian head pada katub dan saringan (Hf3)
5 . 0 5 . 3
90 2
847 . 1 131 . 0 |
.
|
\
|
(
(
|
.
|
\
|
+
u
R
D
g
V
f
2
.
2
Desain Kapal IV
SISTEM PENDINGIN MESIN Andi Rachmianty AM
D331 08 259
Untuk menghitung kerugian head pada katub dan saringan
dapat digunakan rumus yang terdapat Dalam buku "Pompa dan
Kompresor" oleh Ir. Sularso, MsME dan Prof. DR. Haruo Tahara, hal 36,
berikut ini :
Hf3 =
Dimana,
v = Kecepatan aliran dalam pipa (m/s)
= 1 (m/s)
g = percepatan grafitasi
= 9,8 (m/s
2
)
f = koefisien kerugian katup
Dalam perencanaan digunakan beberapa jenis katup,
diantaranya adalah :
Jenis katup/
sambungan Jumlah koefisien
hasil
kali
n f n x f
gate valve 5 0,19 0,95
katup
saringan 1 1,97 1,97
samb. T 3 1,8 5,4
f 8,32
Sehingga diperoleh :
Hf3 =
= 0,424
Setelah Hf1, Hf2, dan Hf3 diketahui, maka Hf total bisa di hitung :
Hf = Hf1 + Hf2 + Hf3
Diketahui,
Hf1 = 0,2 (m)
Hf2 = 1,61 (m)
Hf3 = 0,42 (m)
Sehingga diperoleh,
Hf = 2,242 (m)
g
v
f
2
.
2
g
v
f
2
.
2
Desain Kapal IV
SISTEM PENDINGIN MESIN Andi Rachmianty AM
D331 08 259
D. Kerugian head akibat kecepatan keluar (Vd/2g)
Diketahui,
Vd = kecepatan aliran dalam pipa (m/s)
= 1 (m/s)
g = percepatan grafitasi
= 9,8 (m/s
2
)
Sehingga diperoleh,
Vd
2
/2g = 0,051
Setelah semuanya diketahui, maka nilai Head Total (Ht) bisa di hitung
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Ht = ha + hp + hf + (Vd
2
/2g) (m)
Diamana,
ha = 0,39 (m)
hp = 0 (m)
Hf = 2,242 (m)
Vd
2
/2g = 0,051
Sehingga diperoleh head total (Ht) pompa :
Ht = 2,683
4.3. Penentuan Daya Pompa
Dalam buku "Marine Power Plan" by P. Akimov hal 495 diberikan
formula untuk menghitung daya pompa :
N =
Dimana,
Q = Laju aliran air
= 28,97 (m
3
/jam)
H = Kerugian Head Total
= 2,6893 (m)
= Efisiensi Pompa
= 0,9
= Massa jenis air laut
q
. 75 . 3600
. .H Q
Desain Kapal IV
SISTEM PENDINGIN MESIN Andi Rachmianty AM
D331 08 259
= 1025 (kg/m
3
)
Sehingga, daya pompa (N) dapat diperoleh :
N = 0,33 Hp
= 0,24 Kw
Jadi mesin yang digunakan dengan brosur adalah :
Merek : Ampco Centrifugal Pump
Tipe : KC2 1 X 1
Daya : 2 HP
Putaran : 3500 RPM
(Brosur terlampir)
4.4. Desain Shell and tube heat Exchanger
Sheel and Tube Exchanger adalah alat penukar kalor yang
menghasilkan perpindahan suhu diantara benda atau fluida. Alat penukar kalor ini
Desain Kapal IV
SISTEM PENDINGIN MESIN Andi Rachmianty AM
D331 08 259
digunakan sebagai alat untuk mendinginkan air tawar bersuhu tinggi yang berasal
dari mesin ke suhu yang diinginkan yang ideal untuk mesin induk yang
didinginkan oleh air laut yang berasal dari sea chest.
Parameter penentuan STHE yang akan digunakan berdasarkan data mesin yaitu :
Fresh water cooling
- Engine content = m
3
- Pressure at Engine Inlet Min/Max = 2,5 / 6,0 bar
- Header tank capacity = 0,1 m
3
- Temperatur at engine outlet = 60 65 C
o
Heat Dissipation
- Spesific jacket water heat = 550 kJ / kwh
- Jacket water = 158 kw
-
jadi tipe STHE yang digunakan sesuai dengan brosur adalah:
Merek : PILAN STHE
MODEL /TYPE : TP-E4M
DIMENSI :
Panjang (A) = 1204 (mm)
(B) = 901 (mm)
(C) = 766 (mm)
Diameter Tabung (D) = 198 (mm)
Diameter Pipa msk air laut (E-F) = 2 (inchi)
Weight = 54 (kg)
Part and Material
Part Name Material
1 Shell
aluminium/Bronze/Cast
Iron
Desain Kapal IV
SISTEM PENDINGIN MESIN Andi Rachmianty AM
D331 08 259
2 Tube Stack
2,1 Tube
Cooper-Nickel/St.steel/Copper
2,2 Tubes plates Brass / Bronze
2,3 Baffles
Aluminium
2,4 Welding
Tin welded 60/40
3
End
caps
Brass / Bronze
4 Seals
NBR /Viton
5 Cover Screws steel
6 Drain plugs Brass
Flow Rate
Heat dissipated : 175 kw
fresh water flow : 420 L/min
Sea water flow : 210 L/min
fresh water pressure drop : 1,1 bar
sea water pressure drop : 0,25 bar
surface : 6,82 m
2
DATA
PENETUAN DIMENSI SHEEL AND TUBE HEAT EXCHANGER
Selongsong / Tabung Luar (Shell)
Diameter dalam (Di) = 190 (mm) = 0,190 (m)
Diameter Luar (Do) = 198 (mm) = 0,198 (m)
Panjang selongsong = 1000 (mm) = 1,000 (m)
Pipa (Tube)
Diameter dalam (di) = 10 (mm) = 0,010 (m)
Diameter luar (do) = 12 (mm) = 0,012 (m)
Panjang Pipa (Lp) = 1000 (mm) = 1,0 (m)
Jumlah Pipa (n) = 121
Material Pipa = Cooper-Nickel/St.steel/Copper
Konduktifitas Thermal Material = 379 (w/m.
o
C)
Susunan Pipa Kapiler = kotar yang diputar 45 derajat
Kapasitas fluida air tawar = 60 m
3
/jam
Kapasitas fluida air laut = 28,97 m
3
/jam
Diameter pipa Air tawar yg masuk ke Cooler = 40 (mm) = 0,04 (m)
Diameter pipa Air laut yg masuk ke Cooler = 80 (mm) = 0,08 (m)
Desain Kapal IV
SISTEM PENDINGIN MESIN Andi Rachmianty AM
D331 08 259
Luas permukaan pipa air tawar = 0,0013 m
2
Luas permukaan pipa air laut = 0,0050 m
2
Kecepatan aliran untuk air tawar = 47770,7 m/jam = 13,27 m/s
Kecepatan aliran untuk air Laut = 5765,5 m/jam = 1,6 m/s
Berdasarkan brosur mesin, volume Fresh water pada mesin (Engine
Content) maka dimensi cooler dapat diperoleh engine content sebesar 0,12 m
3
Pada sistem pendingin ini akan mengguanakan type Central Cooling
dengan menggunakan dua fluida pendinginan yaitu :
- Pendinginan dengan menggunakan air laut
- Pendinginan dengan menggunakan air tawar
Dibawah ini akan diberikan karakteristik dari fluida-fluida tersebut :
1. Air Laut
Air laut ini digunakan untuk pendingin air tawar, air laut ini
dimasukan dengan melalui seachest sehingga dari sini air laut digunakan
sebagai objek penerima panas dari air tawar yang digunakan. Sedangakan
sirkulasi dari air laut ini adalah sirkulasi terbuka artinya air laut ini dihisap
dari seachest, kemudian disirkulasikan dan dibuang melalui outboard kapal.
2. Air Tawar
Sistem pendinginan air tawar ini berupa sistem tertutup dengan semua
komponen dihubungkan secara paralel dengan pompa sirkulasi air tawar
yang terpisah. Pemakaian air tawar ini mempunyai keuntungan yang paling
menonjol adalah tidak menimbulkan korosi pada instalsi pipa yang
digunakan.
- Temperatur air tawar pendingin yang mesin yang masuk ke cooler adalah
Thi = 90
o
C
- Temperatur air tawar pendingin yang mesin yang keluar dari cooler adalah
Tho = 71,6
o
C
- Temperatur air laut pendingin yang masuk ke cooler adalah Tci = 32
o
C
- Temperatur air laut pendingin yang keluar dari cooler adalah Tco = 47,4
o
C
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Desain Kapal IV
SISTEM PENDINGIN MESIN Andi Rachmianty AM
D331 08 259
Dari hasil perancangan dan perhitungan yang telah dilakukan, maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Sistem instlasi tertutup di kapal dengan menggunakan air tawar dan air laut
lebih bagus dari system pendinginan terbuka.
2. Sistem instalasi pendinginan tertutup lebih efisien dan dapat membantu
mesin untuk bekerja tetaop pada suhu yang paling efisiennya tanpa merusak
mesin akibat korosi.
3. Daya Pompa yang digunakan untuk instalasi system pendingin mesin
sebesar 2 HP.
Desain Kapal IV
SISTEM PENDINGIN MESIN Andi Rachmianty AM
D331 08 259
LAMPIRAN -LAMPIRAN