Professional Documents
Culture Documents
KELOMPOK 6 INDRI ISWARDHANI DECKY FIRMANSYAH MIRA IRAWATI A311 09 011 A311 09 101 A311 09 273
mengembangkan informasi yang bermanfaat untuk mengevaluasi kinerja sosial perusahaan dan mengkomunikasikan informasi tersebut kepada kelompok sosial yang tertarik, baik di dalam maupun di luar perusahaan (Angraini, 2006: 5). Akuntansi pertanggungjawaban sosial merupakan usaha yang dilakukan perusahaan untuk bertanggungjawab secara umum. Menurut Ahmed Belkaoui (2001:248), pengertian akuntansi pertanggungjawaban sosial adalah: The process of ordering, measuring, and disclosing, the impact of canged between is firm and its social environment. (Proses penataan, pengukuran dan pengungkapan, dampak pertukaran antara perusahaan dengan lingkungan masyarakat). Tujuan Akuntansi Sosial Tujuan akuntansi sosial menurut Hendriksen (1994) adalah untuk memberikan informasi yang memungkinkan pengaruh kegiatan perusahaan terhadap masyarakat dapat di evaluasi. Tujuan akuntansi sosial menurut Ramanathan (1976) antara lain: (1) mengidentifikasikan dan mengukur kontribusi sosial neto periodik suatu perusahaan, (2) membantu menentukan apakah strategi dan praktik perusahaan yang secara langsung mempengaruhi relatifitas sumberdaya dan status individu, masyarakat dan segmensegmen sosial (3) memberikan dengan cara yang optimal, kepada semua kelompok sosial, informasi yang relevan tentang tujuan, kebijakan, program, strategi dan kontribusi suatu perusahaan terhadap tujuan-tujuan sosial perusahaan. Akuntansi untuk Biaya dan Manfaat Sosial Sebagian landasan teori Akuntansi Sosial muncul dari analisis biaya dan manfaat dari A.C. Pigou pada tahun 1948. A.C. Pigou adalah pakar ekonomi klasik yang memperkenalkan konsep biaya dan manfaat ekonomi mikro pada tahun 1920. Pertimbangan pentingnya adalah bahwa Optimalitas-Pareto (nilai kemakmuran ekonomi bilamana nilai ini tidak
memungkinkan untuk meningkatkan kemakmuran seseorang tanpa mengurangi kemakmuran orang lain) tidak dapat dicapai sepanjang jika produk bersih sosial dan produk bersih privat tidak sama. Sebuah analisis serupa dapat dilakukan melalui pemusatan biaya. Menurut Pigou, biaya-biaya sosial terdiri dari semua biaya pembuatan produk, biaya yang berkaitan dengan siapa yang membiayanya. Biaya-biaya yang dikeluarkan oleh produsen disebut biaya privat. KELOMPOK 6
Teori Akuntansi Sosial Berdasarkan analisis Pigou dan konsep ikatan sosial, K.V. Ramanathan
mengembangkan sebuah landasan teori untuk akuntansi biaya dan manfaat sosial. Menurut pendapat Ramanathan, perusahaan memiliki ikatan (kontrak) yang dinyatakan untuk memberikan manfaat sosial nyata kepada masyarakat. Manfaat nyata adalah perbedaan antara dukungan perusahaan kepada masyarakat dengan hambatan perusahaan terhadap kemunduran masyarakat. Pada pendekatan Ramanathan, terdapat dua masalah penting. Pertama, untuk mengetahui kontribusi nyata kepada masyarakat, beberapa jenis sistem manfaat digunakan. Sebuah argument dapat digunakan untuk kesesuaian kepentingan, apakah perusahaan harus berupaya mengembangkan pernyataan kontribusi sosial berdasarkan pada nilai-nilai manajemen atau harus melibatkan pihak luar untuk melakukan audit sosial. Masalah kedua adalah mengenai pengukuran. Disini sulit untuk mengukur jumlah item yang akan dilibatkan pada sebuah pernyataan mengenai kontribusinyata untuk masyarakat. Pengukuran Dalam penerapannya, akuntansi pertanggungjawaban sosial mengalami berbagai kendala, terutama dalam masalah pengukuran elemen-elemen sosial dan dalam rangka penyajiannya di laporan keuangan yang bersifat kuantitatif. Masalah pengukuran timbul terutama karena tidak semua elemen sosial dapat diukur dengan satuan uang serta belum terdapatnya standar akuntansi yang baku mengenai pengukuran dan pelaporan pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan. Satu alasan penting terhadap lambatnya kemajuan Akuntansi Sosial adalah kesulitan dalam pengukur dukungan dan hambatan. Disini merupakan proses tiga-tahap: (1) Menetapkan apa saja biaya dan manfat sosial. (2) Mencoba menjumlahkan semua item-item (pernyataan) yang relevan. (3) Menetapkan nilai dollar pada jumlah terakhir. Metode yang biasa dipakai dalam pengukuran Akuntansi sosial yaitu; KELOMPOK 6
KELOMPOK 6
KELOMPOK 6
Angraini. 2006. Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Keuangan Tahunan (Studi Empiris pada Perusahaan-Perusahaan yang Terdaftar Bursa Efek Jakarta). Disampaikan di Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang. Bewley. 2008. The Impact of A Change in Regulation on Environmental Disclosure: SAB92 and the US Chemical Industry. Issues in Social and Enviromental Accounting. Vol. 2, No. 1, June 2008, pp. 6188. Deegan, Craig. 2004. Financial Accounting Theory. Australia: McGraw-Hill Mahoney, Lois, LaGore, W., dan Scazzero, J. A. 2008. Corporate Social Performance, Financial Performance for Firm that Restate Earnings. Issues in Social and Enviromental Accounting. Vol. 2, No. 1, June 2008, pp. 104130. Suaryana, Agung. Implementasi Akuntansi Sosial dan Lingkungan di Indonesia. Universitas Udayana (www.google.co.id), diakses 24 April 2012. www.google.co.id
KELOMPOK 6