You are on page 1of 9

Sejarah Perkembangan Epidemiologi

Sesuai dengan sejarah kelahirannya, epidemiologi memberikan perhatian terhadap penyakit yang menimpa penduduk. Penyakit yang banyak menimpa penduduk pada saat itu hingga akhir abad 19 adalah penyakit wabah atau epidemi (penyakit yang mengenai penduduk secara luas). Epidemiologi memberikan perhatian tentang epidemi yang banyak menelan korban kematian. Pada awal perkembangannya, epidemiologi mempunyai pengertian sempit. Epidemiologi dianggap sebagai ilmu tentang epidemi. Pada perkembangan selanjutnya hingga dewasa ini Epidemiologi dapat diartikan sebagai ilmu tentang distribusi (penyebaran) dan determinan (faktor-faktor penentu) masalah kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk pembuatan perencanaan dan pengambilan keputusan dalam menanggulangi masalah kesehatan. Dengan demikian, epidemiolgi tidak hanya mempelajari penyakit epidemi saja, tetapi menyangkut masalah kesehatan secara keseluruhan. Sebagai ilmu yang berkembang, epidemiologi mengalami perkembangan pengertian dan karena itu pula mengalami modifikasi dalam batasan atau definisi. Berbagai definisi telah dikemukakan oleh para penulis dan mereka para para pakar yang mencurahkan waktunya dalam epidemiologi. Sejarah Epidemiologi dapat diikuti dari teori yang berkembang dan kejadian penting oleh beberapa ahli Epidemiologi antara lain: Wade Hampton Frost (1972), Guru Besar Epidemiologi di School of Hygiene, Universitas John Hopkins mendifinisikan epidemiologi sebagai suatu pengetahuan tentang fenomena massal (mass phenomen) penyakit infeksi atau sebagai riwayat alamiah (natural history) penyakit menular. Disini tampak bahwa pada waktu itu penekanan perhatian epidemiologi hanya ditujukan kepada masalah penyakit infeksi yang mengenai massa (masyarakat). Greenwood (1934), Profesor di School of Hygiene and Tropical Medicine, London, mengemukakan batasan epidemiologi yang lebih luas dimana dikatakan bahwa epidemiologi mempelajari tentang penyakit dan segala macam kejadian yang mengenai kelompok penduduk. Kelebihan pengertian ini adalah dengan adanya penekanan pada kelompok penduduk yang memberikan arahan distribusi dan metodologi terkait. Brian Mac Mahon (1970), pakar epidemiologi di Amerika Serikat yang bersama dengan Thomas F. Pugh menulis buku Epidemiology: Pricipals and Methods menyatakan bahwa Epidemiology is the study of the distribution and determinants of disease frequency in man. Epidemiologi adalah studi tentang penyebaran dan penyebab frekuensi penyakit pada manusia dan mengapa terjadi distribusi semacam itu. Walaupun defenisinya cukup sederhana, disini tampak bahwa MacMahon menekankan epidemiologi sebagai suatu pendekatan metodologi dalam menentukan distribusi penyakit dan mencari penyebab mengapa terjadi distribusi yang demikian dari suatu penyakit. Gary D. Friedman (1974) dalam bukunya Primer of Epidemiology menuliskan bahwa Epidemiology is the study of disease occurance in human populations. Batasan ini lebih sederhana dan tampak sepadan dengan apa yang dikemukakan oleh Mac-Mahon. Dan ini pula yang kurang lebih dikemukakan oleh Anders Ahlbom dan Staffan Norel (1989) dalam bukunya

Introduction of Modern Epidemiology. Dikatakan bahwa Epidemiologi adalah ilmu pengetahuan mengenai terjadinya penyakit pada populasi manusia. Hanya saja perlu ditambahkan bahwa dalam kata pengantarnya, dia mengatakan antara lain : Suatu lelucon lama mengatakan bahwa seorang ahli epidemiologi telah berubah: tidak lagi sebagai wilayah dari sejumlah kecil dokter yang berdedikasi, tapi telah berkembang menjadi suatu disiplin riset yang nyata. Ungkapan ini mengingatkan akan latar belakang sejarah Epidemiologi yang semula mendapat perhatian dan dikembangkan oleh para dokter dalam menggeluti masalah penyakit, yang kemudian berkembang sebagai suatu pendekatan metodologi.

Batasan Epidemiologi Pada saat ini epidemiologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang frekwensi dan penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok menusia serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dari batasan yang seperti ini, segera terlihat bahwa dalam pengertian epidemiologi terdapat tiga hal yang bersifat pokok yakni: a) Frekuensi masalah kesehatan

Frekuensi masalah kesehatan dini dimaksudkan untuk menunjuk kepada besarnya masalah kesehatan yang terdapat pada sekelompok manusia. Untuk dapat mengetahui frekuensi suatu masalah kesehatan dengan tepat ada dua hal pokok yang harus dilakukan yakni menemukan masalah kesehatan yang dimaksud untuk kemudian dilanjutkan dengan melakukan pengukuran atas masalah kesehatan yang ditemukan tersebut. b) Penyebaran masalah kesehatan

Yang dimaksud dengan penyebaran masalah kesehatan disini ialah menunujuk kepada pengelompokkan masalah kesehatan menurut suatu keadaan tertentu. Keadaan tertentu yang dimaksudkan banyak macamnya, yang dalam epidemiologi dibedakan atas tiga macam yakni menurut ciri-ciri manusia (man), menurut tempat (place), dan menurut waktu (time) c) Faktor-faktor yang memepengaruhi

Yang dimaksud dengan faktor-faktor yang mempengaruhi disini ialah menunujuk kepada faktor penyebab dari suatu masalah kesehatan, baik yang menerangkan frekuensi, penyebaran dan ataupun yang menerangkan penyebab munculnya masalah kesehatan itu sendiri. Untuk itu ada tiga langkah pokok yang lazim dilakukan yakni merumuskan hipotesa tentang penyebab yang dimaksud, melakukan pengujian terhadap rumusan hipotesa yang telah disusun dan setelah itu menarik kesimpulan terhadapnya. Dengan diketahuinya penybab suatu masalah kesehatan, dapatlah disusun langkah-langkah penanggulangan selanjutnya dari masalah kesehatan tersebut.
PERANAN EPIDEMIOLOGI

Peranannya dalam pemecahan masalah kesehatan di masyarakat

Meninjau dari penjelasan tentang pengertian epidemiologi, serta ruang lingkupnya, seorang ahli epidemiologi atau epidemiolog memiliki peran-peran penting dalam kesehatan masyarakat. Ada beberapa peranan epidemiolog dalam kesehatan masyarakat, diantaranya adalah: 1. Mencari / mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi timbulnya gangguan kesehatan atau penyakit dalam suatu masyarakat tertentu dalam usaha mencari data untuk penanggulangan serta cara pencegahannya. 2. Menyiapkan data / informasi untuk keperluan program kesehatan dengan menilai status kesehatan dalam masyarakat serta memberikan gambaran tentang kelompok penduduk yang terancam. 3. Membantu menilai beberapa hasil program kesehatan. 4. Mengembangkan metodologi dalam menganalisis penyakit serta cara mengatasinya, baik penyakit perorangan ( tetapi dianalisis dalam kelompok ) maupun kejadian luar biasa ( KLB ) / wabah dalam masyarakat. Epidemiologi juga memiliki manfaat penting dalam menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat yaitu memberikan gambaran (deskripsi) tentang penyebaran (distribusi), besar dan luasnya masalah kesehatan dan lainnya ,menjelaskan interaksi faktor-faktor agent, host and environment ,menguraikan kelompok Penduduk yang dalam risiko dan risiko tinggi terhadap kelompok Penduduk yang tidak mempunyai Risiko ,mengevaluasi efektivitas dan efisiensi serta keberhasilan kegiatan , membantu pekerjaan administratif kesehatan yaitu planning (perencanaan) ,monitoring (pengamatan) ,dan evaluation (evaluasi) , menerangkan penyebab masalah kesehatan sehingga dapat disusun langkah-langkah penanggulangannya, Dapat menerangkan perkembangan alamiah suatu penyakit, Dapat menerangkan keadaan suatu masalah kesehatan yaitu: Epidemi, Pandemi, Endemi, dan Sporadik. Ruang Lingkup Epidemiologi Seperti berbagai cabang ilmu lainnya, epidemiologi juga mempunyai ruang lingkup kegiatan tersendiri. Ruang lingkup yang dimaksud secara sederhana dapat dibedakan atas tiga macam yakni: 1. Masalah kesehatan sebagai subjek dan objek epidemiologi Epidemiologi tidak hanya sekedar mempelajari masalah-masalah penyakit-penyakit saja, tetapi juga mencakup masalah kesehatan yang sangat luas ditemukan di masyarakat. Diantaranya masalah keluarga berencana, masalah kesehatan lingkungan, pengadaan tenaga kesehatan, pengadaan sarana kesehatan dan sebagainya. Dengan demikian, subjek dan objek epidemiologi berkaitan dengan masalah kesehatan secara keseluruhan. 2. Masalah kesehatan pada sekelompok manusia Pekerjaan epidemiologi dalam mempelajari masalah kesehatan, akan memanfaatkan data dari hasil pengkajian terhadap sekelompok manusia, apakah itu menyangkut masalah penyakit, keluarga berencana atau kesehatan lingkungan. Setelah dianalisis dan diketahui penyebabnya dilakukan upaya-upaya penanggulangan sebagai tindak lanjutnya.

3. Pemanfaatan data tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan dalam merumuskan penyebab timbulnya suatu masalah kesehatan. Pekerjaan epidemiologi akan dapat mengetahui banyak hal tentang masalah kesehatan dan penyebab dari masalah tersebut dengan cara menganalisis data tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan yang terjadi pada sekelompok manusia atau masyarakat. Dengan memanfaatkan perbedaan yang kemudian dilakukan uji statistik, maka dapat dirumuskan penyebab timbulnya masalah kesehatan.

PENGERTIAN ENDEMIK
Endemik adalah suatu keadaan dimana penyakit secara menetap berada dalam masyarakat pada suatu tempat / populasi tertentu. Epidemik ialah mewabahnya penyakit dalam komunitas / daerah tertentu dalam jumlah yang melebihi batas jumlah normal atau yang biasa.Sedangkan pandemik ialah epidemik yang terjadi dalam daerah yang sangat luas dan mencakup populasi yang banyak di berbagai daerah / negara di dunia. Suatu infeksi dikatakan sebagai endemik pada suatu populasi jika infeksi tersebut berlangsung di dalam populasi tersebut tanpa adanya pengaruh dari luar. Suatu infeksi penyakit dikatakan sebagai endemik bila setiap orang yang terinfeksi penyakit tersebut menularkannya kepada tepat satu orang lain (secara rata-rata). Bila infeksi tersebut tidak lenyap dan jumlah orang yang terinfeksi tidak bertambah secara eksponsial, suatu infeksi dikatakan berada dalam keadaan tunak endemik (endemic steady state) suatu infeksi yang dimulai sebagai suatu epidemik pada akhirnya akan lenyap atau mencapai tunak endemik, bergantung pada sejumlah faktor termasuk virotensi dan cara penulisan penyakit bersangkutan. Dalam bahasa percakapan, penyakit endemik sering diartikan sebagai suatu penyakit yang ditemukan pada daerah tertentu, sebagai contoh AIDS sering dikatakan endemik di Afrika. Walaupun kasus AIDS di Afrika masih terus meningkat (sehingga tidak dalam keadaan tunak endemik) lebih tepat untuk menyebut kasus AIDS di Afrika sebagai suatu epidemi.

1. Epidemi Wabah atau epidemi adalah istilah umum untuk menyebut kejadian tersebarnya penyakit pada daerah yang luas dan pada banyak orang, maupun untuk menyebut penyakit yang menyebar tersebut. Epidemi dipelajari dalam epidemiologi. Dalam epidemiologi, epidemi berasal dari bahasa Yunani yaitu epi berarti pada dan demos berarti rakyat. Dengan kata lain, epidemi adalah wabah yang terjadi secara lebih cepat daripada yang diduga. Jumlah kasus baru penyakit di dalam suatu populasi dalam periode waktu tertentu disebut incide rate (laju timbulnya penyakit). Dalam peraturan yang berlaku di Indonesia , pengertian wabah dapat dikatakan sama dengan epidemi, yaitu kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah

penderitanya meningkat secara nyata melebihi daripada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka. 2. Endemi Endemi adalah penyakit yang umum terjadi pada laju konstan namun cukup tinggi pada suatu populasi. Berasal dari bahasa Yunani en yang artinya di dalam dan demos yang artinya rakyat. Terjadi pada suatu populasi dan hanya berlangsung di dalam populasi tersebut tanpa adanya pengaruh dari luar. 3. Pandemi Pandemi atau epidemi global atau wabah global adalah kondisi dimana terjangkitnya penyakit menular pada banyak orang dalam daerah geografi yang luas. Berasal dari bahasa Yunani pan yang artinya semua dan demos yang artinya rakyat. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), suatu pandemi dikatakan terjadi bila ketiga syarat berikut telah terpenuhi : Timbulnya penyakit bersangkutan merupakan suatu hal baru pada populasi bersangkutan, Agen penyebab penyakit menginfeksi manusia dan menyebabkan sakit serius, Agen penyebab penyakit menyebar dengan mudah dan berkelanjutan pada manusia. Suatu penyakit atau keadaan tidak dapat dikatakan sebagai pandemic hanya karena menewaskan banyak orang. Sebagai contoh, kelas penyakit yang dikenal sebagai kanker menimbulkan angka kematian yang tinggi namun tidak digolongkan sebagai pandemi karena tidak ditularkan.

Sumber: http://id.shvoong.com/medicine-and-health/epidemiology-public-health/2194406pengertian-epidemi-endemi-dan-pandemi/#ixzz1uTEbKHht
Epidemiologi Penyakit Menular Ditinjau dari sudut epidemiologi, perlu diketahui dan dipelajari batasan, definisi, periodisitas dan dinamika penularan suatu penyakit agar tindakan dan penanganan terhadap penyakit dapat dilakukan dengan baik. 1. Batasan dan Definisi a. Infeksi Masuk dan berkembangnya agen penyakit di dalam tubuh manusia atau binatang serta timbul reaksi tubuh terhadap agen penyakit. b. Inokulasi (Inoculation) Masuknya agen penyakit atau bibit yang berasal dari artropoda ke dalam tubuh manusia melalui gigitan

pada kulit atau deposit pada membran mukosa. Contoh: gigitan nyamuk aedes menyebabkan demam berdarah dengue. c. Infestasi (Infestation) Masuknya artropoda pada permukaan tubuh manusia kcmudian berkembang biak disebut sebagai infestasi. Contoh: penyakit skabies. d. Kontaminasi Agen penyakit terdapat di dalam makanan dan air yang digunakan oleh manusia. e. Penyakit infeksius Jenis penyakit yang berasal dan orang atau binatang yang menderita sakit atau mengalami infeksi. f. Penyakit contagious Jenis penyakit yang ditularkan melalui kontak langsung dan orang sakit kepada orang sehat. g. Penyakit menular Jenis penyakit yang disebabkan oleh agen penyakit yang spesifik atau racun yang ciihasilkannya dan ditularkan melalui reservoar atau kontak tidak langsung mclalui vektor kepada orang. h. Penyakit tidak menular Ditujukan kepada jenis-jenis penyakit seperti tumor, jantung koroner, diabetes mellitus dan lain-lain. 2. Periodisitas Berjangkitnya Penyakit a. Epidemik Berjangkitnya suatu penyakit pada sekelompok orang di masyarakat dengan jenis penyakit, waktu dan sumber yang sama di luar keadaan yang biasa (Kejadian Luar Biasa). Contoh: wabah penyakit kolera. b. Endemik Suatu keadaan berjangkitnya prevalensi suatu jenis pcnyakit yang terjadi sepanjang tahun dengan frekuensi yang rendah di suatu tempat. Contoh: penyakit malaria dan kaki gajah c. Sporadik Jenis penyakit yang tidak tersebar merata pada tempat dan waktu yang tidak sama, pada suatu saat dapat terjadi epidemik. Contoh: penyakit poliomielitis d. Pandemik Jenis penyakit yang berjangkit dalam waktu cepat dan terjadi bcrsamaan di berbagai tempat di seluruh dunia. Contoh: penyakit influenza (1957) dan cholera el for (1962).

MENGAPA PETUGAS KESEHATAN MEMBUTUHKAN PENGETAHUAN EPIDEMIOOGI ?


Untuk menjawab pertnaya tersebtu di atas apt di jelasakan melalui bebrapa hal berikut ini: Walaupun teknologi kedokteran telah menngalami kemajuan yang sangat pesat, tetapi masih

banyak faktor penyebab penyakit yang belum terungkap terutama penyakit-penyakit kronis, dan penyakit yang belum pernah terjadi atau penyakit baru dan belum pernah di laporkan sebelumnya. Dalam hal demikian, pendekatan epidemiologi merupakan cara yang paling efektif dan efisien untuk mengungkapkan penyebabnya. Keberhasilan percobaan pengobatan penyakit atau pencegahan penyakit yang dilakukan di klinik atau di laboratorium masih harus di uji kemampuannya di masyarakat Frekuensi distribusi penyakit yang diperoleh di rumah sakit harus di sesuaikan dengan kondisi di masyarakat. Dalam upaya peningkatan derajat kesahatan masyarakat melalui pelayanan kesahatan di butuhkan informasi tentang yang terkena, jumlah orang yang terkena, dimana dan bilaman terkenanya. Penyebaran dan penyebabnya. Informasi tersebut dapat diperoleh melalui studi epidemiologis Dalam menghadapi masalah kesehatan masyarakat seperti pencegahan penyakit atau fenomena lain seperti ledakan penduduk dapat dilakukan dalam upaya imunisasi, penyaringan terhadap orang yang mempunyai risiko terkena suatu penyakit walaupun penyakit belum tampak, dan upaya keluarga berencana untuk mengatasi ledakan penduduk.
PENDAHULUAN Untuk dapat memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, mencegah dan mengobati penyakit serta memulihkan kesehatan masyarakat perlu disediakan dan diselenggarakan Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Public Health Sevice) yang sebaik-baiknya. Oleh karena itu pelayanan kesehatan masyarakat yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan (Health Need). Namun dalam praktek sehari-hari ternyata tidaklah mudah untuk menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat yang maksimal. Masalah pokok yang dihadapi adalah sulitnya merumuskan kebutuhan kesehatan yang ada dalam masyarakat karena pola kehidupan masyarakat yang beranega ragam sehingga mengakibatkan kebutuhan kesehatan yang ditemukan juga beraneka ragam. Untuk mengatasinya telah diperoleh semacam kesepakatan bahwa perumusan kebutuhan kesehatan dapat dilakukan jika diketahui masalah kesehatan yang ada di masyarakat. Misalnya ; apabila dalam suatu masyarakat banyak ditemukan masalah kesehatan berupa penyakait menular (TBC), maka pelayanan kesehatan yang disediakan akan lebih diarahkan kepada upaya untuk mengatasi masalah penyakit menular tersebut. Apabila hal ini kemudian dikaitkan dengan upaya untuk mengetahui frekuensi , penyebaran dan faktor-faktor yang mempengaruhi suatu masalah kesehatan dalam masyarakat, maka tercakup dalam suatu cabang ilmu khusus yang disebut dengan Epidemiologi dan Epidemiologi ini merupakan inti dari Ilmu Kesehatan Masyarakat. (Gordis, 2000). Adapun penggunakaan/aplikasi epidemiologi dalam pelayanan kesehatan khususnya kebidanan salah satunya adalah dalam penentuan abnormalitas, misalnya menentukan batas seseorang dapat disebut sakit atau mempunyai masalah kesehatan seperti : pada tenkanan darah berapakah seseorang ibu hamil dikatakan mereka hipertensi?? pada kadar Hb berapakah seorang ibu hamil dikatakan anemia dan bagaimana pengaruhnya terhadap janin, apa penyebab faktor resikonya?? Jawaban pertanyaanpertanyaan tersebut dapat diketemukan dengan pendekatan epidemiologis. Dengan demikian secara umum dapat disebutkan beberapa kemungkinan aplikasi epidemiologi dalam kebidanan yaitu :

a. Untuk membantu menentukan keadaan abnormalitas/penyakit b. Untuk membantu menetapkan akurasi diagnosis c. Untuk mengetahui riwayat penyakit d. Untuk mencari efektifitas suatu tindakan dalam asuhan kebidanan e. Dipergunakan untuk mencari bentuk-bentuk upaya pencegahan terhadap suatu penyakit/masalah kesehatan khususnya yang berkaitan dengan kebidanan B. BATASAN dan PENGERTIAN EPIDEMIOLOGI Jika ditinjau dari asal kata (Bahasa Yunani) Epidemiologi berarti Ilmu yang mempelajari tentang penduduk (Epi = pada/tentang; Domos = penduduk; Logis = Ilmu). Sedangkan dalam pengertian modern saat ini EPIDEMIOLOGI adalah : " Ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan distribusi (penyebaran) maslah kesehatan pada sekelompok orang/masyarakat serta determinannya (faktor-faktor yang mempengaruhi)". Dari definisi diatas dapat dilihat bahwa dalam pengertian epidemiologi terdapat 3 hal pokok yaitu : 1. Frekuensi Masalah Kesehatan Frekuensi yng dimaksud disini menunjukkan berapa besarnya masalah kesehatan yang terdapat pada sekelompok manusia/masyarakat. Untuk dapat mengetahui frekuensi suatu masalah kesehatan dengan tepat ada 2 hal yang harus dilakukan yaitu : a. Menemukan masalah kesehatan yang dimaksud b. Melakukan pengukuran atas masalah kesehatan yang ditemukan tersebut 2. Distribusi (penyebaran) Masalah Kesehatan Yang dimaksud dengan penyebaran/distribusi masalah kesehatan disini adalah menunjuk kepada pengelompokan masalah kesehatan menurut suatu keadaan tertentu. Keadaan tertentu yang dimaksud dalam epidemiologi adalah : a. Menurut ciri-ciri manusia (MAN) b. Menurut tempat (PLACE) c. Menurut waktu (TIME) 3. Determinan (faktor-faktor yang mempengaruhi) Yang dimasud disini adalah menunjukkan kepada faktor penyebab dari suatu penyakit/masalah kesehatan baik yang menjelaskan frekuensi, penyebaran ataupun yang menerangkan penyebab menculnya masalah kesehatan itu sendiri. Dalam hal ini ada 3 langkah yang lazim dilakukan yaitu : a. Merumuskan hipotesa tentang penyebab yang dimaksud b. Melakukan pengujian terhadap rumusan hipotesa yang telah disusun c. Menarik kesimpulan C. TUJUAN EPIDEMIOLOGI

Tujuan epidemiologi menurut Risser 2002, Gordis 2000, Gerstman 1998 adalah : 1. Mendeskripsikan distribusi, kecenderungan dan riwayat alamiah suatu penyakit atau keadaan kesehatan suatu populasi. 2. Menjelaskan etiologi suatu penyakit. 3. Meramalkan kejadian penyakit 4. Mengendalikan distribusi penyakit dan masalah kesehatan populasi D. KEGUNAAN/MANFAAT EPIDEMIOLOGI 1. Membantu pekerjaan administrasi kesehatan 2. Dapat menerangkan penyebab suatu masalah kesehatan 3. Dapat menerangkan perkembangan alamiah suatu penyakit 4. Dapat menerangkan keadaan suatu masalah kesehatan Keadaan masalah kesehatan yaitu : 1. EPIDEMI adalah : Keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit) yang ditemukan pada suatu daerah tertentu dalam waktu yang singkat berada dalam frekuensi yang meningkat. 2. PANDEMI adalah : Suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit) yang ditemukan pada suatu daerah tertentu dalam waktu yang singkat memperlihatkan peningkatan yang amat tinggi serta penyebarannya telah mencakup suatu wilayah yang amat luas. 3. ENDEMI adalah : Suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit) yang frekuensinya pada suatu wilayah tertentu menetap dalam waktu yang lama. 4. SPORADIK adalah : Suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit) yang ada disuatu wilayah tertentu frekuensinya berubah menurut perubahan waktu.

You might also like