You are on page 1of 3

Ada Bola Beton, Penumpang Tak Berani di Atas Langkah PT Kereta Api Indonesia memasang bola-bola beton untuk

mencegah penumpang naik di atas gerbong ternyata efektif. Hasil pantauan SCTV, di Stasiun Bekasi, Jawa Barat, Rabu (18/1), tak terlihat penumpang yang duduk di atap kereta. "Harapan saya upaya ini efektif. Memang kemarin setelah pemasangan masih ada tiga orang naik di atas. Namun mudah-mudahan dalam waktu lima hari menambah lagi pemasangan bandul TambunCikarang, Cikarang-Tanah Abang," kata Kepala Stasiun Bekasi Eman Sulaeman. Bola-bola beton penangkal para penumpang nakal dipasang pada kereta diesel. Di sepanjang tiangnya dipasang 12 bola beton. Untuk pemasangannya memakan biaya Rp 15 juta. PT KAI berencana untuk memasang ranjau tersebut di jalur lainnya agar penumpang nakal berkurang. Pemasangan bola-bola beton disambut beragam penumpang kereta api. Ada yang setuju, ada pula yang menganggap hal tersebut tidak manusiawi. "Ya enggak manusiawi saja. Kalau nanti kena kepalanya gimana? Kan ada hal lebih layak dari pada batu beton," kata Rida. Tanggapan berbeda dilontarkan Lily. Ia berharap langkah ini membuat jera penumpang nakal. "Boleh saja, supaya mereka nggak naik ke atas. Kalau berbahaya makanya jangan naik," ujar Lily. Sebelumnya, PT KAI telah mencoba berbagai cara untuk mencegah penumpang naik ke atap gerbong. Di antaranya dengan memasang papan penampar dari serat kaca dan memasang penyemprot cairan berpewarna. Namun sejauh ini berbagai upaya tersebut membuahkan hasil.(APY/JUM)

MUI Minta Perda Miras Dipertahankan Ketua Harian Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ma'ruf Amin mengatakan Peraturan Daerah (Perda) Pelarangan Minuman Keras sebaiknya dipertahankan. Menurut Ma'ruf, pihak MUI dan ormas-ormas Islam sepakat bahwa Perda Miras sebaiknya dipertahankan. Karena menurutnya, Perda Miras merupakan aspirasi masyarakat yang telah dibuat secara demokratis dan kostitusional. "Perda Miras juga tidak hanya dibuat di daerah mayoritas muslim, tapi juga muslimnya minoritas seperti di Manokwari dan lainya. Perda Miras ternyata memberikan kebaikan yang dirasakan masyarakat. Karena itu Perda Miras harus dipertahankan," ujar Ma'ruf dalam jumpa pers di kantornya, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu (18/1). Selain itu, lanjut Ma'ruf, pihak MUI dan ormas Islam juga menyayangkan kebijakan Kementeri Dalam Negeri (Kemendagri) yang mengistilahkan klarifikasi soal Perda Miras ini. Padahal pada kenyataanya

menurut Ma'ruf Kemendagri secara tidak langsung justru telah menginstruksikan untuk menghapus Perda Miras tersebut. "Kalau dilihat di dalam klarifikasi itu isinya pertama itu supaya menghentikan pelaksanaan Perda yang dimaksud. Dan kedua mengusulkan agar proses pencabutan kepada DPRD. Jadi ada upaya pengehentian dan pencabutan," ujarnya. "Karena itu ini setelah dipahami, bukan klarifikasi tapi instruksi. Ini tak layak, karena Perda Mirasa jusrtru bawa kebaikan masyarakat," tandasnya. Karena itu Ma'ruf menegaskan, Mendagri harusnya kembali mengevaluasi kembali Keputusan Presiden (Kepres) dan mendorong untuk menjadi undang-undang larangan miras, bukan sebaliknya. (ARI)

Menanti Aksi Barongsai Saat Imlek Atraksi unik barongsia memang selalu dinanti apalagi jelang Tahun Baru Cina atau Imlek pada 23 Januari nanti. Sempat dibatasi kemunculannya di publik beberapa dekade lalu, kini barongsai terus berkembang dan tak lagi hanya milik warga Tionghoa. Tarian singa berusia ribuan tahun ini membutuhkan kekuatan, kelincahan, dan ekspresi yang khas. Ada beberapa gerakan khas tarian singa ini seperti mengangkat badan pemain depan atau mahfu serta gerakan satu kaki pemain depan bertumpu pada pemain belakang. Atraksi yang paling digemari penonton adalah menangkap angpao atau laysee yang cukup menantang. Risiko jatuh tidak dapat dihindari jika ingin menjadi pemain barongsai yang mumpuni. Namun ini tidak menyurutkan langkah orang yang ingin jadi pemain barongsai. Setiap kelenteng atau vihara umumnya memiliki perkumpulan barongsai. Pemainnya harus berlatih sejak usia dini mulai umur enam tahun hingga 20 tahun. Para pemain barongsai berlatih hampir setiap. Salah satunya gerakan tonggak-tonggak besi yang butuh kekuatan. Barongsai dipercaya bermula dari abad kelima masehi. Panglima Perang Raja Song Wen membentuk boneka singa untuk mengusir musuh. Legenda lain menyebut tarian barongsai mampu mengusir gangguan roh jahat yang mengganggu penduduk desa. Karenanya sampai sekarang barongsai dipercaya bisa menolak bala.(JUM)

Sekjen DPR Berhak Menolak Usulan Tak Wajar Wakil Ketua DPR Pramono Anung menilai renovasi ruang sidang Badan Anggaran yang menghabiskan uang Rp 20 miliar itu berlebihan. Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini menegaskan Sekretaris Jenderal DPR Nining Indra Saleh seharusnya berhak menolak setiap permintaan tidak wajar dari anggota Dewan.

Seperti diberitakan sebelumnya perombakan ruang rapat Banggar diusulkan oleh empat orang. Keempat orang itu akan diperiksa Badan Kehormatan DPR terkait pelanggaran etika. Ketua BK DPR Muhammad Prakosa menolak menyebutkan identitas keempat orang dan asal fraksinya. "Kita tidak bisa sebutkan," kata politisi dari PDIP tersebut. Selain proyek perbaikan ruang sidang Banggar, sejumlah proyek lain kini dalam sorotan. Salah satunya biaya cetak kalender yang mencapai Rp 1,3 miliar dan pewangi ruangan yang konon mencapai Rp 1,5 miliar. Proyek DPR lainnya adalah area parkir sebesar Rp 3 miliar dan papan reklame yang dianggarkan sebesar Rp 4,8 miliar.(JUM)

You might also like