You are on page 1of 3

BAB I PENDAHULUAN 1.

1 Latar Belakang Strategi nasional bagi upaya penurunan kematian bayi dan balita adalah pemberdayaan keluarga, pemberdayaan masyarakat, meningkatkan kerja sama dan koordinasi lintas sektor, dan meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan anak yang komprehensif dan berkualitas . Dengan luas yang hampir mencapai dua juta kilometer persegi, jumlah populasi nomor empat tertinggi di dunia dan 60% berada di pedesaan, kondisi geografi yang sulit, serta berbagai keterbatasan sumber daya kesehatan, menyebabkan upaya menurunkan angka kematian bayi dan balita di Indonesia merupakan tantangan yang berat. Upaya kesehatan melalui program pelayanan kesehatan dasar, seperti promosi kesehatan dan usaha pencegahan, telah memberikan kontribusi besar dalam menurunkan angka kematian bayi dan balita di Indonesia. Upaya ini akan lebih dipercepat dengan mengembangkan program yang dapat meningkatkan akses anak untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang berkualitas. Sejak tahun 1980-an di Amerika Serikat, telah dikembangkan suatu bentuk pelayanan yang disebut sistem pelayanan kedaruratan medik untuk anak Sistem pelayanan kedaruratan medik ini merupakan bagian penting dari sistem pelayanan kesehatan. Program pelayanan kedaruratan medik telah mendukung upaya menurunkan angka kesakitan dan kematian. Pelayanan kedaruratan medik tersebut tidak dimaksudkan untuk menggantikan pelayanan kesehatan dasar, tetapi menawarkan bantuan medik dan transportasi yang cepat ke unit-unit yang dilengkapi dengan fasilitas menangani masalah kedaruratan. Dengan demikian sistem ini membantu mendekatkan akses masyarakat ke fasilitas pelayanan kesehatan khususnya di daerah rural yang tidak memiliki rumah sakit lokal. Secara tradisional, di negara sedang berkembang program pelayanan kedaruratan belum merupakan fokus dari sistem kesehatan. Walaupun promosi kesehatan dan usaha pencegahan tetap dijadikan inti utama upaya suatu sistem kesehatan, namun masalah gangguan kesehatan akut akan tetap terjadi. Sebab itu, menempatkan pelayanan kedaruratan sebagai bagian dari pelayanan sistem kesehatan akan memberi dampak bermakna bagi upaya pembangunan kesehatan.

Gawat Darurat Medis (GDM) serta Perawatan Gawat Darurat (PGD) harus berdasarkan anggapan publik atas kegawat-daruratan. Bila kebanyakan publik melihat proses medis mungkin menyebabkan kesakitan atau kematian, maka keadaan tsb.adalah gawat darurat yang memerlukan perhatian medis segera. Kepercayaan publik ini mungkin termasuk, namun tidak terbatas pada : nyeri akut atau berat, perdarahan ekstemal atau kemungkinan perdarahan internal, sesak nafas berat atau akut, nyeri dada, nyeri kepala berat atau akut, nyeri perut berat atau akut, demam berat atau akut, penurunan kesadaran, cedera traumatik akut, gangguan adekuasi sirkulasi, gangguan fungsi motor, perubahan tingkah akut, gangguan akut fungsi sensori, evaluasi dan tindakan atas penyalah-gunaan dan kelalaian, fungsi ginekologis abnormal, persalinan, disfungsi kemih atau usus akut, tindakan atas kelainan yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat, infeksi akut, wabah, peradangan, reaksi alergi akut, krisis kesehatan mental akut, perawatan neonatal, kelainan yang berkaitan dengan penyalahgunaan obat/zat. Semua masyarakat berhak mendapat perawatan kesehatan gawat darurat, pencegahan, primer, spesialistik serta kronik. Perawatan GD harus dilakukan tanpa memikirkan kemampuan pasien untuk membayar. Semua petugas medis harus diberi kompensasi yang adekuat, adil dan tulus atas pelayanan kesehatan yang diberikannya. Diperlukan mekanisme pembayaran penggantian atas pelayanan gratis, hingga tenaga dan sarana tetap tejaga untuk setiap pelayanan. Ini termasuk mekanisme kompensasi atas penderita yang tidak memiliki asuransi, bukanpenduduk setempat atau orang asing. Semua pasien harus mendapatpengobatan, tindakan medis dan pelayanan memadai yang diperlukan agar didapat pemulihan yang baik dari penyakit atau cedera akut yang ditindak secara gawat darurat. Akses yang mudah kepada pelayanan gawat darurat adalah kunci keberhasilan atas outcome. Semua masyarakat harus terjangkau oleh 118. Peningkatan kemampuan 118 adalah usaha utama dalam menjangkau masyarakat. 118 memberikan akses yang mudah kepelayanan gawat darurat sehingga keterlambatan yang tidak perlu dalam penanganan keadaan gawat darurat dapat dicegah. Instruksi pra kedatangan petugas harus digunakan dalam semua sistem pelayanan gawat darurat tanpa memperdulikan keberadaan 118. Pelayanan Gawat Darurat Medik adalah kesinambungan perawatan dan pelayanan yang juga mencakup pelayanan pra-rumah sakit dan diluar rumah sakit. Pelayanan pra-rumah sakit

termasuk dukungan, instruksi, pelayanan dan tindakan yang diberikan sejak saat dimulainya permintaan pelayanan gawat darurat hingga pasien dikirim ke pusat pelayanan penerima. Pelayanan diluar rumah sakit termasuk semua aspek pelayanan dan tindakan yang diberikan petugas pelayanan gawat darurat termasuk pemindahan pasien, tanggapan dan tindakan atas bencana massal yang menimpa masyarakat serta kedaruratan masyarakat lainnya, dan mempersiapkan dukungan medik untuk pelayanan gawat darurat medik terpadu. Semua petugas pelayanan gawat darutat medik berperan serta dalam mengembangkan pelayanan gawat darurat medik dengan bermottokan masyarakat menolong masyarakat. Personil pelayanan gawat darurat medik adalah para professional pelayanan kesehatan yang waspada, terampil dan cerdas dengan tujuan memberikan peiplayanan yang terbaik yang paling mungkin diberikan bagi pasien, menghormati pengharapan dan kepercayaan serta secara konsisten berusaha melakukan apa yang memadai pagi pasien, mengerti rumitnya keadaan lingkungan, terlatih memberi keputusan yang tepat serta dapat memanfaatkan sumber yang ada secara tepat. Pelayanan medik adalah seni yang berdasarkan pengetahuan. Pelayanan gawat darurat medik sering diberikan dalam keadaan rang diluar kendali dan pada saat

lingkungan yang tidak bersahabat hingga menyebabkan penerapan seni dan pengetahuan profesi tsb. menjadi lebih sulit. Personil pelayanan gawat darurat medik harus berusaha untuk

1.2 Tujuan Tujuan Umum : Untuk mengetahui system kedaruratan medik Tujuan Khusus : Agar mengetahui falsafah kegawat daruratan Mengerti definisi dari gawat darurat Dapat mengetahui klasifikasi kegawat daruratan medic Mengetahui cara mendapatkan kegawat daruratan Mengetahui klasifikasi pemberi pelayanan pra rumah sakit. Mengetaui peran bidan sebagai tenaga medis dalam kedawat daruratan medik

You might also like