You are on page 1of 15

PENDAHULUAN

Imunisasi adalah Induksi imunitas dengan cara menginjeksi bentuk pathogen mati atau yang telah dilemahkan agar kebal terhadap suatu penyakit. Imunisasi yang diwajibkan oleh pemerintah kepada semua bayi ( usia 0-11 bulan ) adalah BCG untuk mencegah penyakit tuberculosis, DPT untuk mencegah penyakit Diphteri, Pertusis dan Tetanus, imunisasi campak untuk mencegah penyakit campak, imunisasi polio untuk mencegah penyakit polio, plus Hepatitis B untuk mencegah penyakit Hepatitis B ( penyakit hati ). Hasil penelitian dari sisi epidemiologis yang membuktikan manfaat perlunya imunisasi dasar untuk bayi. Kondisi yang menjadi halangan imunisasi Pada dasarnya, sedikit sekali kondisi yang menyebabkan imunisasi harus ditunda. Pilek, batuk, suhu sedikit meningkat, bukan halangan untuk imunisasi. Kondisi dimana imunisasi tidak dapat diberikan Sakit berat dan akut; demam tinggi; Reaksi alergi yang berat atau reaksi anafilaktik; Bila anak menderita gangguan sistem imun berat (sedang menjalani terapi steroid jangka lama, HIV) tidak boleh diberi vaksin hidup (polio oral, MMR,BCG, cacar air). Alergi terhadap telur, hindari imunisasi influenza

Beberapa kondisi di bawah ini bukan halangan untuk imunisasi Gangguan saluran napas atas atau gangguan saluran cerna ringan Riwayat efek samping imunisasi dalam keluarga. Riwayat kejang dalam keluarga. Riwayat kejang demam Riwayat penyakit infeksi terdahulu Kontak dengan penderita suatu penyakit infeksi Kelainan saraf menetap seperti palsi serebral, sindrom Down

Eksim dan kelainan lokal di kulit Penyakit kronis (jantung, paru, penyakit metabolik) Terapi antibiotika; terapi steroid topikal (terapi lokal, kulit, mata) Riwayat kuning pada masa neonatus atau beberapa hari setelah lahir Berat lahir rendah Ibu si anak sedang hamil Usia anak melebihi usia rekomendasi imunisasi

Tujuan imunisasi Pemberian vaksin BCG pada bayi, diharapkan dapat memberikan daya lindung atau kekebalan aktif terhadap penyakit TBC (Tuberkulosis) berat yang diantaranya adalah penyakit meningitis tuberkulosis. Imunisasi DPT adalah suatu vaksin 3-in-1 yang melindungi terhadap difteri, pertusis dan tetanus. Vaksin imunisasi DPT diberikan pada anak-anak untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh Pemberian vaksin Polio bertujuan untuk memberikan kekebalan aktif terhadap virus polio dan mencegah penularannya. Oleh sebab itu dilaksanakanlah Program Eradikasi Polio Global, dengan maksud untuk menurunkan angka kejadian polio liar di seluruh belahan dunia.

ISI Analisi masalah kesehatan Penyakit merupakan masalah yang sangat pelik di masa sakarang ini. Tingginya angka kematian di Indonesia yang dikarenakan penyakit yang berbahaya cukup tinggi. Contohnya penyakit TBC, Diphteri, Pertusis, Tetanus, Campak, Polio, dan Hepatitis B (penyakit hati). Jumlah penderita Tuberculosis (TBC) di Indonesia menempati posisi nomor tiga terbesar di dunia setelah India dan China. Dengan angka insiden (kasus baru) sebesar 107 per 100 ribu penduduk. Besarnya angka penderita TBC ini, menurut Carmelia, selain karena faktor jumlah penduduk yang cukup besar yakni 210 juta jiwa, juga karena prevalence rate (kasus penderita lama yang baru ditemukan) juga lumayan besar, yakni 160 per 100 ribu penduduk. Hingga saat ini, tingkat temuan penderita penyakit TBC di Provinsi Lamung baru mencapai 41,5 persen, dengan perhitungan 160 penderita berbanding 100 ribu penduduk. Dari 8.031 target penemuan kasus baru penderita tuberkulosis (TBC) atau basil tahan asam (BTA) positif di Provinsi Lampung, hingga triwulan ketiga 2005 (September) baru ditemukan 2.721 kasus baru. Penemuan ini terdapat di pusat kesehatan masyarakat (puskesmas). Sedangkan penderita yang datang ke rumah sakit (RS) hanya 87 kasus. Dari 2.721 kasus baru TBC di Lampung, 1.533 laki-laki dan 1.101 wanita. Staf Seksi Pemberantasan Penyakit (P2) Subdinas Pencegahan Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P3PL) Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Elvi Suryati, mendampingi Kepala Seksinya Herry Djoko Subandriyo, mengatakan angka target penemuan kasus ditentukan dari penghitungan angka nasional perkiraan BTA positif, yaitu 160/100.000 penduduk dikalikan jumlah penduduk. Dengan data Biro Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk Lampung 6.983.707 jiwa, ditemukan angka 8.031.

Menkes, Dr. dr. Siti Fadilah Supari Sp.Jp(K) menyatakan, imunisasi yang diwajibkan oleh pemerintah kepada semua bayi ( usia 0-11 bulan ) adalah BCG untuk mencegah penyakit tuberculosis, DPT untuk mencegah penyakit Diphteri, Pertusis dan Tetanus, imunisasi campak untuk mencegah penyakit campak, imunisasi polio untuk mencegah penyakit polio, plus Hepatitis B untuk mencegah penyakit Hepatitis B ( penyakit hati ). Hasil penelitian dari sisi epidemiologis yang membuktikan manfaat perlunya imunisasi dasar untuk bayi. Hal ini telah tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI tentang Program Imunisasi tersebut. Tuberkulosis, Tetanus dan Campak adalah penyakit penyebab kematian utama pada bayi. Polio juga merupakan ancaman kematian dan kecacatan pada bayi. Penyakit ini belum ada obatnya tetapi dapat dicegah dengan imunisasi. Sedangkan Hepatitis B adalah penyakit yang dapat menyebabkan serosis (pengerasan) dan kanker hati. Vaksin yang digunakan pada program imunisasi dasar tersebut sepenuhnya menggunakan vaksin produksi dalam negeri yang telah memiliki ijin edar dari Badan POM sehingga kualitas dan mutunya terjamin, ujar Menkes. Dengan capaian program Imunisasi dasar rutin lebih dari 80 %, selama 10 tahun sejak tahun 1995 sampai 2005, maka di Indonesia tidak diketemukan kasus polio. Tetapi pada Maret 2005, ditemukan virus polio liar yang berasal dari Nigeria di desa Cidahu Jawa Barat. Kemudian kasus polio menyebar ke beberapa propinsi. Untuk memutus rantai penularan pemerintah segera melakukan imunisasi serentak pada daerah-daerah yang terdapat kasus polio. Kemudian imunisasi dilanjutkan dengan 5 kali putaran Pekan Imunisasi Nasional pada tahun 2005 dan 2006. Dengan dilakukannya upaya imunisasi tersebut, sampai saat ini tidak ada lagi kasus polio liar di Indonesia. Imunisasi BCG dikembangkan sejak 1973. Tahun 1976 mulai dikembangkan imunisasi DPT dibeberapa kecamatan di pulau Bangka. Tahun 1977 ditetapkan sebagai fase persiapan Pengembangan Program Imunisasi (PPI), kemudian pada tahun 1980 program imunisasi secara rutin terus dikembangkan dengan memberikan beberapa antigen, yaitu BCG, DPT, Polio dan Campak. Mulai tahun 1992 diperkenalkan imunisasi Hepatitis B di beberapa kabupaten di beberapa propinsi dan mulai tahun 1997 imunisasi Hepatitis B dilaksanakan secara nasional.

Sampai saat ini program imunisasi di Indonesia secara rutin memberikan antigen BCG, DPT, Polio, Campak, dan hepatitis B. Ada penyakit-penyakit yang berhasil dihilangkan dari muka bumi ( eradikasi ) dengan melakukan imunisasi, contohnya penyakit cacar sehingga dunia dinyatakan bebas cacar pada tahun 1976. Target penyakit berikutnya yang akan dieradikasi adalah penyakit polio. Vaksin BCG, DPT, Polio, Campak dan Hepatitis B dalam program imunisasi dasar tersedia di Posyandu, Puskesmas dan sarana kesehatan lainnya. Vaksin-vaksin tersebut gratis.

Desain komunikasi Khalayak sasaran Primer : ibu-ibu yang memiliki anak yang berumur dibawah 12 tahun.dengan harapan ada kesadaran untuk melakukan imunisasi pada anaknya. Sekunder : tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, dan sebagainya. Dengan harapan dapat memberikan pengetahuan tentang imunisasi kepada masyarakat disekitarnya. Tersier : para pembuat keputusan atau penentu kebijakan baik di tingkat pusat maupun daerah. Dengan kebijakan-kebijakan atau keputusan yang dikeluarkan akan berdampak terhadap perilaku para tokoh masyarakat (sasaran sekunder) dan juga kepada masyarakat umum (sasaran primer)

Tujuan Meningkatkan kesadaran masyarakat pada imunisasi dasar Meningkatkan kesehatan masyarakat

Mengurangi jumlah penderita penyakit TBC, Diphteri, Pertusis, Tetanus, Campak, Polio, dan Hepatitis B

Isi pesan dan media Isi pesan yang digunakan dalam program ini mencakup hal-hal dibawah ini: 1. Dapat diterima dengan mudah dan dapat menyadarkan masyarakat tentang pentingnya imunisasi dasar. 2. Mencakup pengetahuan tentang penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, 3. Menerangkan program imunisasi dasar, yang meliputi jadwal dan tempat pelakasanaan imunisasi. Contohnya : Dengan imunisasi dasar kita cegah anak kita dari penyakit TBC, Diphteri, Pertusis, Tetanus, Campak, Polio, dan Hepatitis B, Bawa anak anda ke puskesmas untuk imunisasi dasar polio, Media yang digunakan agar program imunisasi dasar ini dapat tercapai menggunakan : Penyuluhan tatap muka Radio, TV, media elektronik lain Poster, pamflet, surat kabar, papan iklan, media cetak lain.

Contoh poster:

Strategi Strategi yang digunakan sesuai dengan 3 strategi pokok yang dikeluarkan WHO,yaitu: Advocate : melakukan pendekatan atau lobbying dengan para pembuat keputusan setempat seperti kepala desa, ketua rt, ketua rw, dan lain-lain, agar mereka ini menerima dan akhirnya mereka bersedia mengeluarkan kebijakan, atau keputusankeputusan untuk membantu atau mendukung program ini. Social support : melakukan pendekatan dan pelatihan-pelatihan kepada tokoh masyarakat setempat baik tokoh formal maupun informal. membantu Diharapkan para tokoh masyarakat program dapat kepada menyebarkan informasi

masyarakat. Contohnya memberikan penyuluhan kepada tokoh-tokoh masyarakat untuk ikut mensukseskan imunisasi

dasar. Empowerment : meningkatkan pengetahuan, sikap, perilaku masyarakat untuk hidup sehat melalui petugas kesehatan dan tokoh masyarakat. Contohnya mengajak ibu-ibu pkk untuk memberdayakan posyandu dan puskesmas setempat. Rencana tindakan Rencana komunikasi yang dilakukan meliputi beberapa cara, diantaranya: 1. Melakukan pendekatan kepada tokoh pembuat kebijakan seperti keala desa, ketua adat, dan lain sebagainya untuk mengadakan program imunisasi dasar. 2. Mempublikasikan program imunisasi dasar baik melalui media cetak dan elektronik 3. Mengadakan penyuluhan mengenai imunisasi dasar kepada tokoh masyarakat. 4. Memberdayakan masyarakat dan petugas kesehatan untuk mengadakan imunisasi dasar. Jadwal pemberian imunisasi Vaksin BCG diberikan 1 kali sebelum anak berumur 2 bulan, namun pemberian vaksin BCG (bacilius calmette guirine) pada anak-anak tidak bisa menjamin si anak akan bebas dari infeksi kuman penyebab penyakit tuberkulosis (TB), terutama pada anak yang kondisi kesehatannya buruk. Oleh sebab itu dianjurkan untuk melakukan vaksinasi kembali pada saat anak akan masuk sekolah. Biasanya vaksin DPT terdapat dalam bentuk suntikan, yang disuntikkan pada otot lengan atau paha. Imunisasi DPT diberikan sebanyak 3 kali, yaitu pada saat anak berumur 2 bulan (DPT I), 3 bulan (DPT II) dan 4 bulan (DPT III); selang waktu tidak kurang dari 4 minggu. Imunisasi DPT ulang diberikan 1 tahun setelah DPT III dan pada usia prasekolah (5-6 tahun). Jika anak mengalami reaksi alergi terhadap vaksin pertusis,

maka sebaiknya diberikan DT, bukan DPT. Imunisasi polio yang harus diberikan sesuai dengan rekomandasi WHO adalah diberikan kepada bayi sejak lahir sebanyak 4 kali dengan interval 6-8 minggu. Kemudian diulang saat anak berusia 1 tahun, 5 tahun dan usia 15 tahun atau sebelum meninggalkan sekolah.

PENUTUP Kesimpulan 1. Imunisasi dasar merupakan Imunisasi yang diwajibkan oleh pemerintah kepada semua bayi ( usia 0-11 bulan ) adalah BCG untuk mencegah penyakit tuberculosis, DPT untuk mencegah penyakit Diphteri, Pertusis dan Tetanus, imunisasi campak untuk mencegah penyakit campak, imunisasi polio untuk mencegah penyakit polio, plus Hepatitis B untuk mencegah penyakit Hepatitis B ( penyakit hati ) 2. Sasaran utama dari program imunisasi dasar ini adalah ibu-ibu yang memiliki anak berusia kurang dari 12 tahun. 3. Tujuan dari perencanaan program imunisasi dasar diantaranya: a. Meningkatkan kesadaran masyarakat pada imunisasi dasar b. Meningkatkan kesehatan masyarakat c. Mengurangi jumlah penderita penyakit TBC, Diphteri, Pertusis, Tetanus, Campak, Polio, dan Hepatitis B

DAFTAR PUSTAKA
NN. 2009. BCG, DPT, Polio, Campak dan Hepatitis B Imunsasi Wajib Bagi Semua Bayi. Diakses dari http://m.depkes.go.id/ tanggal 30 September 2009

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

PROGRAM IMUNISASI DASAR


(Tugas Promosi Kesehatan)

Disusun oleh: Affan Nurrochman (0618011042) Egi Zainal Muttaqien (0618001152) Yaksi Paberan (0618011091)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER PERSIAPAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG

2009

You might also like