You are on page 1of 3

N.

Contoh sikap anti korupsi

Korupsi adalah kejahatan yang harus diberantas sampai ke akar-akarnya. Namun, memang tidak mudah memberantas korupsi sampai tuntas. Pemberantasan korupsi harus dimaknai sebagai bentuk tindakan yang komprehensif, meliputi pencegahan, penindakan, dan perbaikan. Mengenai pengawasan terhadap penyelenggara Negara/pemerintah dalam rangka pemberantasan koru[si, Kwik Kian Gie berpendapat bahwa tindakan harus dimulai dari membersihkan manusia agar bebas korupsi atau setidaknya takut melakukan korupsi. Menurut Kwik Kian Gie, memberikan kesejahteraan dan mempertegas hukuman (carrot and stick) bagi penyelenggara Negara/pemerintah seharusnya menjadi titik tolak yang sangat penting dalam pemberantasan korupsi. Tentu saja dengan tidak mengabaikan perbaikan perangkat hokum, kelembagaan, system prosedur pengambilan keputusan dan transparansi. Pada saat metode carrot and stick tersebut diterapkan, peran komisi Ombudsman Nasional sangat dibutuhkan. Peran komisi ini dibutuhkan karena selain menghukum para pelaku korupsi, tidak kalah penting adalah mengawasi proses pemberian hukuman tersebut, apakah sudah sesuai prosedur atau penuh penyimpangan. Dengan demikian, dalam gerakan anti korupsi di Indonesia, Komisi Ombudsman Nasional berperan aktif melakukan pencegahan secara dini agar dalam setiap aspek pemberantasan korupsi tidak terjadi penyimpangan atau kesalahan administrasi.

P. Macam-macam Gerakan dan Organisasi Anti Korupsi


Macam-macam gerakan anti korupsi di Indonesia: 1. GEMPITA (Gerakan Masyarakat Peduli Harta Negara). 2. OAK (Organisasi Anti Korupsi) 3. ICW (Indonesian Corruption Watch) 4. SoRAK (Solidaritas Gerakan Anti Korupsi) 5. SAMAK (Solidaritas Masyarakat Anti Korupsi) 6. MTI (Masyarakat Transparansi Indonesia) 7. TII (Transparency International Indonesia)

8. GERAK (Gerakan Rakyat Anti Korupsi)Dengan denikian, orang akan terhindar dari perilaku 9. KPK (Komisi Pemberantas Korupsi)

Ketidakberdayaan lembaga antikorupsi melaksanakan fungsi dan perannya itu dipengaruhi, antara lain sebagai berikut. 1. LSM/Ornop tidak mempunyai wewenang untuk memeriksa instansi pemerintah. Kalaupun berwenang untuk mengawasi, hanya sebatas dari luar. 2. LSM/Ornop memiliki keterbatasan dalam kuailtas Sumber Daya Munuisa(SDM) Ornop seperti keahlian investigasi dan auiditing (pemeriksaan keuangan) 3. LSM/Ornop memiliki keterbatasan dalam mencari sumber dana. Hampir semua aktivitas LSM/Ornop dijalankan drengan biaya sendiri tanpa dukungan pihak lain, apalagi pemerintah. 4. LSM/Ornop kurang mendapat dukungan dari masyarakat. Sebagai sebuah gerakan, tentu kekuatan LSM/Ornop ada pada dukungan public. Namun yang terjadi adalah kurangnya kepedulian masyarakat terhadap LSM/Ornop.

Q. Sikap Anti Korupsi


Sikap anti korupsi haruslah dimulai dari diri sendiri dan lingkungan keluarga. Dari dalam diri, sejak dini harus ditanamkan sikap jujur, terbuka, adil dan mandiri. Begitu pula dalam lingkungan keluarga. Antaranggota keluarga harus ditanamkan nilai-nilai kejujuran dan keterbukaan. Dalam lingkungan sekolah pun harus ada kejujuran dan keterbukaan lembaga pendidikan pada warga sekolah. Para siswa dididik untuk slealu percaya diri, mandiri, beretos kerja tinggi sehingga terhindar dari perilaku buruk, seperti menyontek, mencuri, dan sebagainya. Saat ini, masyarakat telah menganggap bahwa korupsi dan kolusi merupakan tindakan yang berbahaya dan tidak terpuji. Namun sebagian masyarakat masih belum sadar bahwa nepotisme pun merupakan tindakan yang merugikan masyarakat umum. Harga korupsi dan kolusi sangat mahal, tidak hanya dilihat dari nilai material berupa kerugian uang negara, tapi juga dilihat dari terganggunya modal sosial masyarakat, yakni hilangnya kepercayaan di antara kelompok masyarakat. Sedangkan nepotisme sangat berbahaya terutama atas hilanganya kesempatan bekerja atau berusaha bagi putra-putri terbaik bangsa.

You might also like