You are on page 1of 5

Konstanta Planck

Evfrat Sinna A, 1006703332, Fiky Firdaus 1006703345 ,Fitria, 1006703351, Fisika 2010 , UNIVERSITAS INDONESIA
Abstrak salah satu sifat real yang diiliki manusia adalah tidak pernh puas, baik dalam hal pendidikan, kehidupan, atau hal lainya. Begitu juga dengan mahasiswa, para pemikir muda yang memuliki rasa ingin tahu yang tinggi sehingga mereka membutuhkan suatu bukti nyata dari apa yang mereka pelajari selama ini. Terlihat sangat nyata pada ilmu alam, dimana para scientist jaman dahulu yang telah banyak menemukan hal-hal penting, seperti misalnya Max Planck yang mengemukakan bahwa sebuah ato yang bergetar hanya dapat menyerap dan meancarkan energy kembali dalam betuk buntelan-buntelan energy yang disebut dengan quanta. Sehingga pada percobaan ini dilakukan dengan sebaik-baiknya agar tujuan dapat tercapai, dimana tujuan tersebut adalah mempelajari karakteristik LDR (light Dependence Radiation) dan menentukan kostanta Planck.
Kata Kunci inframerah, intensitas, LDR, probabiltas, radiasi, ultraviolet, quanta.

I.

PENDAHULUAN

fisika biasanya dikaitkan dengan berbagai perkembangan yang dimulai dari teori klasik sampai teori kuantum. Bidang study ini menyangkut penerapan kedua teori baru tersebut untuk memahami sifat atom serta berbagi partikael penyusun lainnya, kelompok atom dalam berbagai molekul zat padat , juga pada skala jagad raya , tentang asal mula dan evolusi alam semesta . tetapan alam mendasar lainnya adalah tetapan Planck, h, yang memiliki nilai h= 6,63x10-34Js tetapan Planck jelas memiliki dimensi energi x waktu , tetapi juga dengan sedikit perhitungan, kita juga dapat m,elihat bahwa ini juga memiliki dimensi momentum linear xperpindahan yang adalah dimensi momentum sudut. Tetapan Planck ini akan muncul selalu dalam berbagai terapan ketika kita mulai mempelajari fisika kuantum, dan bahwa dimensinya beragam dan akan tampak besar manfaatnya. Karena telah dikemukakan bahwa kita juga menggunakan satuan energi dalam elektron-volt dibanding dengan joule, jadi digunakan h = 414x 10-14 eV.n

I.

METODA

I.1 RADIASI BENDA HITAM ( BLACKBODY RADIATION) Kita mengetahui bahwa dalam perpindahan panas terjadi dalam tiga mekanisme yaitu secara konduksi, konveksi, dan radiasi. Sejak dahulu ketiga mekanisme tersebut digunakan untuk menjelaskan perpindahan panas pada suatu bahan atau suatu alat. Daalm Teknik Kimia konsep perpindahan panas sangatlan berperan penting, sebagai contoh dalam Alat Pengukar Panas, alat tersebut dirancang dengan memeperhitungkan nilai-nilai koefisien perpindahan panasnya. Baik secara konduksi maupun secara konveksi. Radiasi sering digunakan untuk mengisolasi suatu bahan atau alat agar tidak berkontak dengan udara langsung atau diisolasi untuk tujuan tertentu. Misalkan pada pipa yang diisolasi, dengan tujuan untuk menjaga suhu pipa dalam sebesar suhu yang diinginkan.

Perpindahan panas secara konveksi ialah perpindahan panas dari daerah yang bersuhu tinggi menuju daerah yang bersuhu rendah dalam suatu medium (pada umunya padatan), atau antara medium-medium yang bersinggungan secara langsung. Perpindahan panas secara konveksi ialah perpindahan panas tanpa melalui zat perantara, umumnya terjadi antar fluida, proses mixing salah satunya. Sedangkan proses perpindahan panas secara radiasi ialah perpindahan panas secara pancaran dari benda yang bersuhu menuju benda yang bersuhu rendah. Perpindahan panas secara konduksi dan konveksi merupakan perpindahan panas karena adanya gerakan molekul-molekul akibat driving force yaitu temperatur, sedangkan pada perpindahan secara radiasi, panas ditransfer melalui gelombang-gelombang yaitu gelombang elektromagnetik, dimana kecepatan gelombang tersebut sama dengan kecepatan cahaya. Gelombang elektromagnetik ini didasarkan pada hipotesis James Clark Maxwell. Contoh sederhana pada kita adalah pancaran sinar matahari yang berradiasi melewati angkasa dan atmosfer bumi, dimana terakhir bumi akan menyerap radiasi tersebut. Udara hanya dapat menyerap sedikit radiasi dari sinar matahari tersebut, karena gelombang elektromagnetik tersebut dapat menembus udara, oleh karena itu tidak diserap. Berbeda halnya dengan pada gas-gas seperti CO2 dan H2O yang akan menyerap sebagian besar dari energi radiasi yang dipancarkan oleh sumber radiasi. Bumi sebagai contoh penyerap radiasi dari sinar matahari merupakan salah satu benda yang dapat menyerap pancaran sinar radiasi yang disebut dengan benda hitam. Dalam ilmu fisika benda hitam merupakan obyek yang dapat menyerap seluruh radiasi elektromagnetik yang jatuh kepadanya serta tidak ada radiasi yang dapat keluar atau dipantulkan. Meskipun demikian, secara teori benda hitam juga dapat memancarkan seluruh panjang gelombang energi yang mungkin ada padanya. Jumlah dan jenis radiasi elektromagnetik yang dipancarkannya bergantung pada suhu benda hitam tersebut. Bila seberkas sinar yang masuk kedalam lubang suatu benda, sinar akan dipantulkan berkali-kali sehingga intensitas sinar lama-kelamaan akan berkurang (karena sebagian sinar yang diserap, diserap oleh dinding),

sampai pada suatu waktu energi radiasi akan menjadi nol. Hal inilah yang disebut dengan benda hitam.

Gambar 2. Radiasi Benda Hitam Jumlah radiasi yang dipancarkan oleh suatu benda padat tidak hanya bergantung temperatur saja tetapi juga tergantung pada faktor lain seperti sifat permukaan benda (kemampuan untuk memantulkan cahaya). Untuk mengatasi hal itu, maka dapat diasumsikan bahwa benda yang mempunyai permukaan yang seluruhnya hitam sehingga radiasi elektromagnetik yang mengenai permukaan tersebut akan diarbsorbsi secara keseluruhan yang disebut dengan benda hitam atau Blackbody radiation. Intensitas total radiasi yang terjadi dalam benda hitam adalah u=(8/4)kT(c/4)

Gambar 1. Benda Hitam Apabila benda hitam tersebut kita panaskan dengan temperatur tertentu, maka dinding atau permukaan dari benda hitam akan memancarkan radiasi secara merata pada saat suhunya merata pada bagian dinding atau semua bagian permukaan. Dimana radiasi dari benda hitam akan memancarkan radiasinya bila ada lubang pada benda hitam tersebut, maka radiasi itu disebut dengan radiasi benda hitam. Berdasarkan hal tersebut, dengan adanya kenaikan temperatur atau dengan temperatur yang tinggi, benda hitam akan dapat memancarkan radiasinya kelingkungan bila ada celah atau lubang pada suatu bagian dari benda hitam tersebut. Dan suatu benda dikatakan benda hitam apabila dapat menyerap pancaran radiasi dari sumber bila ada sebagian kecil celah atau lubang pada benda hitam. Intensitas radiasi gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh suatu benda hitam sempurna dengan temperatur T berdasarkan konsep termodinamika dan elektromagnetik klasik dikenal dengan hukum stefan adalah I=T4 Dengan adalah konstanta Stefan-Boltzman, 5,56x10-8W/m2K Panjang gelombang ketika intensitas radiasi mencapai harga maksimum ternyata berbanding terbalikterhadap temperatur yang dikenal dengan hukum pergeseran wien yaitu maxT=2.898x10-3mK

dengan c adalah kecepatan cahaya dalam ruang vakum. Persamaan diatas dikenal dengan hukum Rayleigh-Jeans. Penurunannya menggunakan teori klasik elektromagnet dan termodinamika. Eksperimen Rayleigh dan Jeans ternyata hanya cocok pada daerah panjang gelombang besar dan daerah inframerah sedang untuk panjang gelombang kecil atau daerah ultra violet gagal. Kegagalan rumus Rayleigh-Jeans klasik menghasilkan kurava ramalan yang cocok dengan spektrum pengamatan intensitas radiant. Pada daerah panjang gelombang yang panjang, ramalan teori klasik tampak menghampiri data pengamatan, tetapi pada daerah panjang gelombang pendek , rumus klasik ternyata sama sekali gagal. Kegagalan hukum Rayleigh- Jeans pada daerah panjang gelombang yang pendek ini dikenal sebagai bencana Ultra violet (ultra-violet catastrophe), yang memperlihatkan suatu permasalahan serius yang dihadapi fisika klasik. Sehingga pada tahun 1900, seorang ahli fisika berkebangsaan jerman bernama Max Planck memberikan koreksi pada radiasi benda hitam. Menurutnya osilasi partikel yang berada dalam bneda hitam sebanding dengan frekuensi radiasi. Dalam teori Planck setiap ossilator dapat ,enyerap energi cahaya dalam jumlah yang merupakan kelipatan bulat dari suatu energi. Partikel dapat menyerap dan memancarkan radiasi dalam bentuk paket atau quanta dan energi total dari pertikel dinyatakan

ini di depan salah satu pertemuan Himpunan Fisikawan Jerman pada tahun 1900, tidak ada masalah yang timbuldalam dunia teori fisika yang telah maju pada saat itu. Penemuan yang tak disangka oleh Planck dikuatkan dengan pernyataan Einstein dalm analisisnya terhadap efek Fotolistrik I.2 Light dependence Resistor (LDR) LDR adalah ingkatan dari Light dependence Resistor adalah suatu resistor yang nilai hambatannya bergantung pada intensitas cahaya yang mengenainya.dalam keadaan gelap, komponen penyusun LDR bersifat isolator tetapi jika ada cahaya yang mengenainya, maka pembawa muatan dalam LDR akan teraktivasi sehingga arus akan mengalir melalui LDR. Hubungan hambatan LDR dengan intensitas penerangan dapt dituliskan

R=bE-
Gambar 3. Ultra violet catastrophe E=n Dimana b adalah konstanta yang bergantung penyusun dan bentuk LDR, E adalah intensitas penerangan dan adalah konstanta tak berdimensi.seca teoritis nilai ideal = 1 tetapi dalam faktanya < 1. Untuk menentukan nlai dapat ditentukan dgan perbandingan nilai R dan E dengan menghitung kofisien transmisi gelombang yang melalui filter grey sebsar 51,2 % artinya intensitas cahaya yang ditransmisikan sebesar E`= 0.512E. maka nilai R` yaitu nilai hambatan LDR setelah keluar da ri filter Grey. R`= b(0.512E)- Dengan ensubstitusi persamaan maka Ln(R`/R)= ln(0,512) Hubungan antara hambatan LDR R denagn intensitas penerangan E berhubungan dengn kerapatan Energi dari kawat filament lampu , sehingga secara umum, bentuk hambatan LDR merupakan fungsi temperature dan panjang gelombang adalah R=C3ec2/0T Dimana c2 dan c3 adalah konstanta yang ditentukan secara eksperimen. I.3 Sifat Optis Filter Gelombang tampak (cahaya) mempunyai jangkauan panjang gelombang antara 400-750nm. Jika cahaya melewati suatu filter misalkan filter bitu , maka distribusi intesitasnya berubah atau spektrumya berubah sesuai dengan karakteristik filter tersebut. Contoh spectrum cahaya yang melewati berbagai filter. I.4 Hambatan Kawat Filamen Hambatan kawan filament lampu RB dapat ditentukan dengan menggunakan RB= (/s)l Dimana adalah hambatan jenis kawat, l adalah panjang kaat dan s adalah penampang kawat . hambatan kawat filament ini uga bergantung pada temperature. Untuk kawat filament

n=1,2,3,.....

Dengan n adalah jumlah Quanta dan energi tiap quanta sebanding dengan frekuensi

= hv
Dimana h adalah konstanta planck 6,3x 10-34 Js dan v adalah frekuesi kuanta. Dengan hipotesis ini Planck menghitunh intensitas total radiasi pada benda hitam yaitu u=(8 2/4 5)(1/e hc
(hc/ kT)

-1)

menurut pemikiran dan nalar Planck radiasi yang terpantul dari dinding rongga logam berasal dari radiasi yang diserap dan kemudian dipancarkan kembali dengan segera oleh atomatom dinding rongga, selama selang waktu ini, atom-atom bergetar pada frekuansi yang sama dengan frekuansi radiasi, karena energi dari suatu sistem yang bergetar bergantung pada frekuensinya, maka Planck mencoba menemukan suatu cara untuk memperkecil jumlah gelombang berdiri berfrekuensi tinggi dalam dinding ruang vakum. Planck mengemukakan bahwa sebuah atom yang bergetar hanya dapat menyerap dan memancarkan energi kembali dalam bentuk buntelan-buntelan energi yang disebut quanta.jika energi kuanta berbanding lurus dengan frekuensi radiasi , maka apabila frekuensi radisi meningkat, maka energi akan turut besar pula dan tidak ada energi yang kuantumnya melebihi kT, dengan demikikian persolan bencana ultra violet terpecahkan. Jadi lebih tepat dikatakan bahwa sumbangan Planck dalam ilmu fisika adalah menemukan cara membuat sekecil mungkin probabilitas menemukan suatu modus (mode) getaran berenergi lebih besar daripada kT. Kecocokan antara percobaan dengan rumus Planck diilustraikan pada gambar dibawah ini, yang memperlihatkan betapa baiknya kura rumus Planck berimpit dengan data pengamatan. Ketika Planck mengumumkan hasil temuannya

terbuat dari bahan tungsten dan pada interval temperature 300- 3655 K secara mpirik dapat dinyatakan T= 3.05 X 1080.83 Denga mengabaikan efek dilatasi termal pada kawat filament karena kecil pengaruh nya hambatan maka persamaan dapat ditliskan T=a RB0,83 Konstanta a dapat ditentukan jika nilai T diketahui yaitu dengan mengukur ni ai hambatan RB0 pada temperature T0. Walaupun sudah ditemukan nya besar konstanta planck, kita sebagai mahasiswa yang bersikap kritis melakukan eksperimen tentang konstanta Planck ini. Berasarkan teoriteori diatas yang telah menjadi acuan buat kita ntuk melaksanakan eksperimen ini II.

, bisa kita cari nilai h nya. Langkah pertama yakni dengan me-Ln-kan RLDR ( Ln( R LDR ) untuk masing-masing filter sebagai sumbu y. Setelah itu mencari nilai sumbu x dengan menggunakan rumus

untuk masing-masing filter. 0T

Karena ada 3 filter, maka ada 3 data untuk sumbu x dan y yang bisa di-plot. Lalu setelah di-plot didapatkan nilai b dan sb, yang mana nilai b ini didapatkan yakni 0,0082 dan 0,000313 untuk nilai sb. Untuk mencari konstanta Planck, digunakan rumus

bk , dimana nilai k yakni 1,38x10e-23 dan T

nilai c yakni 3x10e+8. Dengan menggunakan rumus tersebut, didapatkan nilai dari h (konstanta Planck) percobaan, yakni 3,7904x10e-34. Untuk kesalahan relatif, didapatkan dengan menggunakan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil yang didapat dari data pengamatan, nantinya akan diolah hingga didapatkan nilai h (Konstanta Planck). Langkah pertama setelah didapatkan data V,I,dan R dari yellow, green, dan blue filter untuk tiap perpindahan 1cm hingga 40cm, yakni mencari nilai RLDR dengan menggunakan rumus

sb x100% , yakni 4%. Lalu untuk kesalahan literatur, b hperc hlit x100% yakni dengan menggunakan rumus hlit
rumus 43%.
2 ,2 5

V Lalu setelah itu dicari nilai RLDR rata-rata dari R= I


masing-masing filter. Setelah ditemukan nilai RLDR rata-rata, langkah kedua yakni menentukan nilai T. Nilai T didapatkan dengan cara menggunakan rumus

E q u a tion W e ig h t

y = a + b *x N o W e ig h tin g

B L in e a r F it o f S h e e t1 B

R e s id u a l S u m 2 ,9 6 6 2 4 E -5 o f S q u a r es 0 ,9 9 9 2 8 P e ar s o n 's r

d e m o d e m o d e m o d e m o d e m o

d e m o
0 ,0 9 7 7 2 0 ,0 0 8 2 4

d e m o

d e m o d e m o d e m o d e m o d e m o d e m o d e m o d e m o
260

2 ,2 0

A d j. R - S q u a re B B

0 ,9 9 7 1 2

d Va ee mta n dor d E r ro r e m o d lu S a
0 ,0 7 8 1 8 3 ,1 2 6 3 2 E - 4

In te r c e p t S lo p e

T = aR b

0 , 83

. Saat 0cm,
2 ,1 5

d e m o d e m o d e m o d e m o d e m o d e m o
245

d e m o d e m o d e m o d e m o d e m o d e m o
250 255

nilai T ditentukan yakni 300K, dengan menggunakan rumus tersebut, kita dapat menemukan nilai a. Setelah dapat nilai a, baru nilai a tersebut disubstitusi ke semua data dari 1cm 40cm untuk mendapatkan nilai T. Setelah didapat nilai T, selanjutnya dicari rata-rata dari nilai T tersebut. Data pengamatan menggunakan yellow, green, dan blue untuk perpindahan 1cm hingga 40cm udah selesai. Untuk data pengamatan yang kedua, kita menentukan nilai gamma dari masing-masing filter. Data pengamatan yang kedua ini didapat dari masing-masing filter, yakni dengan cara mencari nilai V,I,dan R saat LDR diberi filter grey ataupun tidak. Caranya dengan memberi supply dari tegangan 1V-2,2V dengan menembakkan cahaya melewati LDR dan filter grey. Dan untuk yang lainnya diberi tegangan 1V-2,2V, masingmasing filter diberi tambahan filter grey sebelum ditembakkan ke LDR. Dari hasil yang didapat saat tanpa filter grey, hasil yang didapat berupa R. Dan ketika menggunakan filter grey, hasilnya berupa R. Setelah didapatkan nilai R dan R, lalu diLn-kan dan dibagi nilai dari Ln 0,512 untuk mendapatkan nilai gamma. Gamma yang didapatkan yakni <1, dimana nilai gamma paling besar yakni 1. Lalu setelah didapatkan nilai dari RLDR, T,

B
2 ,1 0

d e m o
2 ,0 5

d e m o d e m o

2 ,0 0 235 240

IV. KESIMPULAN

R' Ln , dan R

1. LDR adalah suatu alat yang berfungsi untuk menghitung tegangan dari cahaya yang ditangkap, dimana cara kerjanya adalah bersifat isolatro pada kondisi gelap dan pada saat ada cahaya , pembawa muatan akan teraktivasi sehingga arus melewati komponen penyusun LDR. 2. konstanta planck yang didapatkan dari eksperimen ini adalah 3,7904 E -34 dengan kesalah relatif 4 % dan kesalahan terhadap literatur 43%

REFERENSI
[1] beiser, atrhur ; fisika modern , Jurusan Fisika FMIPA Universitas Indonesia. [2] Krane, krennet ; fisika modern , universitas indonesia press, 1982. [3] Jung, Walt ; Op Amp Aplication Hand Book, Ninth Edition, Prentice Hall, NJ, 2005. [4] Malvino, Albert Paul. Electronic Principles 6th Edition. Tata McGrawHill Publishing Company Limited.1999. [5] Penuntun Praktikum fisika lanjutan FMIPA-UI, 2012. Saat menempuh pendidikan sekolah dasar, dia pernah menjadi juara pertama lomba matematika tingkat kecamatan, juara pertama lomba matematika tingkat kotamadya, dan juara ketiga lomba matematika tingkat provinsi. Lalu saat menempuh sekolah menengah pertama, dia berprestasi dalam olimpiade matematika dan mendapat juara ketiga Kini, Evfrat kuliah di Universitas Indonesia.

BIOGRAFI

Evfrat Sinna Al Akbar lahir di Kota Depok, Provinsi Jawa Barat dilahirkan pada tanggal 23 Januari 1991. Lalu memulai jenjang pendidikan sejak umur 5 tahun dengan menghabiskan 2 tahun untuk pendidikan taman kanak kanak. Kemudian umur tujuh tahun, dia mulai belajar di sekolah dasar. Lalu enam tahun setelahnya menduduki pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMP KS, dan tiga tahun setelahnya Sekolah Menengah Atas di SMAN 2 KS Cilegon. disekolahnya dan berprestasi dengan menjadi peringkat pertama pada kelas 1 sma dan 3 besar pada kelas 2 dan 3 ipa sma, dan pernah berpartisipasi dalam olimpiade matematika. Setelah lulus dari jenjang pendidikan, dia bekerja disebuah perusahaan minyak sawit sebagai Quality Control (QC) selama 2 tahun sebelum akhirnya memutuskan untuk melanjutkan kembali pendidikannyake jenjang universitas disalah satu Universitas terbaik di negaranya, yaitu Universitas Indonesia di Fakultas MIPA jurusan Fisika.

Fiky Firdaus lahir di Jakarta Utara, Provinsi DKI Jakarta dilahirkan pada tanggal 26 Oktober 1990. Lalu memulai jenjang pendidikan sejak umur 6 tahun di sekolah dasar SDN Lagoa 02 Pg. Lalu enam tahun setelahnya menduduki pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMP 279 Jakarta, dan tiga tahun setelahnya Sekolah Menengah Atas di SMAN 75 Jakarta. Selama menempuh pendidikan, dia sudah mulai menorehkan beberapa prestasi individu dan aktif dalam mengikuti berbagai ekstrakulikuler/keorganisasian. Saat menempuh pendidikan sekolah dasar, dia mengikuti ekstrakulikuler Pramuka selama 2 tahun dan dilanjutkan pada jenjang sekolah menengah pertama selama 1 tahun. Pada jenjang sekolah menengah pertama dia mulai berprestasi dengan menjadi peringkat 2 dari kelas 1 s/d 3 smp dan dia juga pernah menjadi juara pertama lomba catur disekolahnya dan di tingkat RW, dan menjadi finalis lomba cerdas cermat beregu tingkat rayon. Pada jenjang sekolah menengah atas, dia mulai aktif dalam berbagai kegiatan yang disenggelarakan

Fitria lahir di suatu daerah yang bernama desa Tanjung Jati, Kecamatan Guguak Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat. Fitria dilahirkan pada tanggal 20 maret 1992. Kemudian memulai jenjang pendidikan sejak umur 4 tahun. Dan menghabiskan 2 tahun untuk pendidikan taman kanak-kanak, kemudian umur tujuh tahun, dia mulai belajar di sekolah dasar. Sampai akhirnya sekolah pendidikan pertama pun ia capai di MTsN Limbanang, dan sekolah menengah atas dilanjutkan di MAN 2 Payakumbuh Sumatera Barat. Saat menempuh pendidikan selanjutnya yaitu kuliah di Universitas Indonesia, beliau telah memulai karirnya sebagai seorang guru private, buat pelajar SMP dan SMA. Serta beberapa job lain disekitar lingkungannya yang mendukung untuk mencerdaskan anak bangsa. Fitria adalah seorang mahasiswa Fisika disalah satu Universitas terbaik di negaranya, yaitu Universitas Indonesia. Dia juga pernah berprestasi sebelumnya yaitu sebagai peserta terbaik dalam lomba kerya tulis ilmiah. Dan pemenang olimpiade biologi pada saat Sekolah Menengah Atas.

You might also like