Professional Documents
Culture Documents
Topik Pembahasan :
Bidang Pendidikan
Disusun Oleh :
13504076
1
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui,
Deputi WRMA Bidang Pengembangan Dosen Pembimbing
Kegiatan Non-Kurikuler
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulilah penulis panjatkan ke hadirat Allah swt yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya
Tulis yang berjudul “Pendidikan Teknologi Informasi lewat Cluster-cluster “IT
Training Center” di Daerah, Modal Dasar untuk Meningkatkan Daya Saing Bangsa di
Era Globalisasi” dengan baik.
Penyusunan Karya Tulis ini merupakan hasil studi dari penulis baik melalui
studi literatur maupun wawancara. Adapun tujuan dari penulisan Karya Tulis ini
adalah untuk diajukan dalam Lomba Karya Tulis Mahasiswa ITB.
Penyusunan Karya Tulis ini tidak mungkin terlaksana dengan baik tanpa
bantuan yang sangat berarti dari berbagai pihak baik moril maupun materiil. Untuk
itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
Penulis
4
DAFTAR ISI
ABSTRACT ..................................................................................................................7
ABSTRAKSI .................................................................................................................9
6
ABSTRACT
7
technology people of Indonesia can also participate actively to develop information
technology field in Indonesia.
8
ABSTRAKSI
Melihat keadaan Indonesia yang seperti ini, perlu diambil langkah strategis
untuk mengejar ketertinggalan dengan negara-negara maju. Pendidikan Teknologi
Informasi merupakan salah satu jawaban yang pasti untuk mengembangkan manusia
Indonesia yang lebih cerdas dan berdaya saing di era globalisasi. Idenya, perlunya
dibangun pusat-pusat pendidikan teknologi informasi (IT Training Center) di daerah-
daerah di Indonesia yang siap menghasilkan tenaga-tenaga trampil di bidang
teknologi informasi sekaligus mendukung proses pembelajaran bagi instansi
pemerintahan dan pendidikan. Langkah ini juga dapat mendukung program e-
government yang penulis nilai telah gagal dan tidak efektif. Lewat cluster-cluster
inilah semua komponen masyarakat bisa tersentuh oleh teknologi informasi. Dengan
9
biaya murah, mereka bisa memperoleh banyak pengetahuan tentang teknologi
informasi untuk bisa digunakan sebagai komponen pendukung proses pembelajaran
secara berkelanjutan. Dengan pengetahuan teknologi informasi inilah masyarakat
juga bisa berpartisipasi aktif dalam mengembangkan dunia teknologi informasi di
Indonesia.
10
BAB I PENDAHULUAN
Dari berbagai media untuk mengakses informasi, Internet lah yang paling
kaya akan informasi. Tidak seperti media lain, internet tidak hanya memberikan
informasi tetapi juga melayani informasi apa yang kita inginkan sehingga
efektivitasnya lebih tinggi. Jika dibandingkan, dengan mengakses internet selama
satu jam kita bisa mendapatkan lebih dari apa yang kita inginkan daripada kita
menonton televisi selama satu jam dan belum tentu kita mendapatkan apa yang kita
inginkan apabila kita menonton televisi.
12
- Menularkan virus-virus kepada pembaca bahwa kita sebagai kaum
intelektual harus selalu mengajarkan kepada kaum non-intelektual
dalam hal ini bisa berupa teknologi informasi (seperti yang dilakukan
Bapak Onno W Purbo).
a. Studi literatur
b. Wawancara ( dengan pak Onno W Purbo lewat email)
13
BAB II PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI
Indonesia
Data Informasi Pengetahuan Kebijakan
Maju
• lebih cepat
14
• lebih luas sebarannya
• lebih lama penyimpanannya
Internet adalah salah satu teknologi informasi yang paling mutakhir saat ini.
Dengan internet informasi dapat dicari, tidak hanya disebarkan.
15
2.3 Perkembangan Teknologi Informasi di Indonesia
Seperti halnya di negara lain, perkembangan Internet juga mengguncang
Indonesia. Istilah Information Technology (IT), Telematika, ICT (Information and
Computing Technology), dan lain-lain mulai banyak muncul dalam seminar dan
publikasi. Tahun 2000 banyak bermunculan perusahaan-perusahaan “dotcom
wannabee” yang ingin meniru perusahaan di Amerika. Terpuruknya perusahaan
dotcom di Amerika, ditandai dengan anjloknya Nasdaq, juga mempengaruhi
perusahaan dotcom di Indonesia. Namun, perkembangan IT di Indonesia tidak mati.
Masih banyak usaha-usaha untuk melakukan bisnis di bidang IT atau bisnis di bidang
lain tapi menggunakan IT.
16
yang berkedok sosial? Ataukah usaha untuk sekedar menghabiskan dana proyek saja?
Yang pasti, ada usaha untuk mempopulerkan Internet dari berbagai pihak. Tidak ada
yang salah, asal tujuannya jelas dan transparan.
Banyak pelaku bisnis infrastuktur internet masih percaya bahwa pasar internet
di Indonesia pasti ada. Mereka tidak mencoba untuk membuat pasar (market
creation) lewat pendidikan atau pelatihan ke masyarakat. Hal itulah yang dilakukan
oleh praktisi internet seperti Pak Onno W Purbo. Beliau adalah salah satu tokoh yang
paling aktif dalam pendidikan teknologi informasi. Beliau juga gencar
mempromosikan pentingnya teknologi informasi kepada masyarakat. Selain itu beliau
juga mengajarkan hal-hal teknis mulai dari bagaimana membuat jaringan internet,
internet murah, VOIP, dll. Dari situlah masyarakat bisa mempraktekkan secara
langsung sehingga mereka pun antusias untuk berpartisipasi dalam meramaikan dunia
17
internet di Indonesia. Onno W Purbo juga berpendapat bahwa praktisi dan pelaku
bisnis teknologi informasi sekarang cenderung lamban dan statis. Mereka tidak
berusaha membuat pasar dengan mencerdaskan masyarakat lewat training, workshop,
dan sebagainya.
18
BAB III DAYA SAING BANGSA
Daya Saing suatu negara diukur dari pendidikan, kesehatan, dan produktivitas
lewat GDP. Hampir di semua komponen itu Indonesia terpuruk. Bila dibandingkan
dengan Malaysia dan India, Indonesia sangat ketinggalan jauh. India dan Malaysia
kini masuk dalam kategori negara yang hampir maju. Sementara Indonesia masih
terpuruk di dunia ketiga.
Sebenarnya daya saing manusia Indonesia tidak kalah dengan bangsa lain
asalkan semua penduduk merata mendapatkan kesempatan yang sama dalam hal
pendidikan. Fakta itu ditunjukkan dengan kemenangan Tim Olimpiade Fisika
Indonesia dalam Olimpiade Fisika Internasional. Dalam ajang ini Indonesia mampu
menyingkirkan negara lain yang notabene negara maju.
19
Tanda-tanda globalisasi tampaknya sudah mulai muncul di Indonesia. Dengan
hadirnya perusahaan korporasi Internasional di Indonesia hal itu cukup menjadi bukti
bahwa globalisasi mulai menancapkan akar-akarnya. Kalau saja tingkat daya saing
Indonesia (direpresentasikan dari tingkat daya saing SDMnya) tidak mengalami
perkembangan, bisa saja Penjajahan ekonomi baru akan melanda negeri ini. Hal yang
paling menyakitkan adalah masyarakat Indonesia bisa-bisa menjadi kacung di negeri
sendiri. Hal inilah yang tidak kita inginkan bersama dari dampak adanya globalisasi.
Penulis sangat yakin bahwa globalisasi total akan hadir di dunia ini. Untuk itu
langkah yang paling strategis menurut penulis adalah dengan menigkatkan daya saing
SDM Indonesia dengan bangsa lain.
Teknologi informasi yang kini berkembang amat pesat, tak bisa dipungkiri
memberikan kontribusi yang signifikan terhadap seluruh proses globalisasi ini. Mulai
dari wahana teknologi informasi yang paling sederhana berupa perangkat radio dan
televisi, hingga internet dan telepon gengam dengan protokol aplikasi tanpa kabel
(WAP), informasi mengalir dengan sangat cepat dan menyeruak ruang kesadaran
banyak orang.
Perubahan informasi kini tidak lagi ada dalam skala minggu atau hari atau
bahkan jam, melainkan sudah berada dalam skala menit dan detik. Perubahan harga
saham sebuah perusahaan farmasi di Bursa Efek Jakarta hanya membutuhkan waktu
kurang dari sepersepuluh detik untuk diketahui di Surabaya. Indeks nilai tukar dollar
yang ditentukan di Wall Street, AS, dalam waktu kurang dari satu menit sudah
dikonfirmasi oleh Bank Indonesia di Medan Merdeka. Demikian juga peragaan
busana di Paris, yang pada waktu hampir bersamaan bisa disaksikan dari Gorontalo,
Sulawesi.
20
digital yang serba cepat dan mengandalkan interaksi sumber daya informasi secara
global. Peran Internet tidak bisa dipungkiri dalam hal penyediaan informasi global ini
sehingga dalam derajat tertentu, teknologi internet disamaratakan dengan internet.
internet sendiri memang fenomenal kemunculannya sebagai salah satu tiang pancang
penanda kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. internet menghilangkan
semua batas-batas fisik yang memisahkan manusia dan menyatukannya dalam dunia
baru, yaitu dunia “maya”. Setara dengan perkembangan perangkat keras komputer,
khususnya mikro-prosesor, dan infrastruktur komunikasi, Teknologi informasi di
internet berkembang dengan kecepatan yang sukar dibayangkan. Konsep
perdagangan elektronik melalui internet, yang dikenal dengan nama e-Commerce
yang lahir karena perkawinan teknologi informasi dengan globalisasi ekonomi belum
lagi genap berusia sepuluh tahun dikenal ketika sudah harus merelakan dirinya digilas
dengan konsepsi e-Business yang lebih canggih. Jika e-Commerce “hanya”
memungkinkan seseorang bertransaksi jual beli melalui internet dan melakukan
pembayaran dengan kartu kreditnya secara on-line, atau memungkinkan seorang ibu
rumah tangga memprogram lemari-esnya untuk melakukan pemesanan saribuah
secara otomatis jika stok yang disimpan di kulkas itu habis dan membayar berbagai
tagihan rumah tangganya melalui instruksi pada bank yang dikirim dengan menekan
beberapa tombol pada telepon genggamnya, maka dengan e-Business, transaksi
ekspor impor antar negara lengkap dengan pembukaan LC dan model cicilan
pembayarannya juga bisa dilakukan dengan wahana dan media yang sama.
21
missal sehingga daya saing mereka semakin meningkat. Sementara itu apabi
apabila kita
lihat penduduk di Afrika, mereka sama sekali belum tersentuh oleh hadirnya
teknologi informasi. Hal itu menyebabkan mereka tidak bisa mendapatkan akses
informasi yang mengakibatkan tidak bertambahnya pengetahuan mereka. Apa yang
terjadi adalah daya saing mereka semakin merosot bila di bandingkan negara lain
yang sudah memiliki akses teknologi informasi. Kasus seperti inilah yang dinamakan
digital divide.
Digital divide tidak hanya terjadi antar negara tetapi ke level individu masing
masing-
masing dan bahkan
an antar daerah di Indonesia. Contoh yang sangat jelas adalah daerah
Papua dengan Jakarta. Sangat jelas terjadi ketimpangan dalam hal percepatan
perolehan pengetahuan yang membuat daerah Papua semakin merosot dan daerah
Jakarta semakin melesat. Sudah sahar
saharusnya
usnya pemerintah menanggulangi hal tersebut
agar kesenjangan tidak semakin melebar sehingga dapat seimbang.
Negara
Negara Maju
Berkembang
Akses Teknologi
kecil besar
Perolehan Informasi
kecil besar
Tingkat Kecerdasan
Kondisi Negara
Akibatnya
22
3.5 Upaya Pemerintah
Pemerintah lewat Kementrian Komunikasi dan Informatika telah
mengupayakan beberapa hal untuk menghadapi globalisasi terutama meningkatkan
akses ke teknologi informasi.Menurut IDC (Information Data Corporation), dana
yang sudah dibelanjakan untuk kepentingan teknologi informasi di Indonesia cukup
besar. Tahun 2000 ini diperkirakan US$ 772,9 juta, naik dari US$ 638,4 juta tahun
lalu. Jumlah ini belum termasuk investasi dotcom yang sempat bergairah dalam
beberapa tahun terakhir. Dari US$ 772,9 juta itu, sebagian besar (57,7%)
dibelanjakan untuk perangkat keras seperti PC dan notebook. Sebagian yang lain
(14,4%) dibelanjakan untuk perangkat lunak. Seharusnya, angka untuk perangkat
lunak ini jauh lebih besar daripada untuk perangkat kerasnya. Hal ini diduga keras
karena di Indonesia tingkat pembajakan masih di atas 90%. Sementara dari 17 sektor
yang membelanjakan uang untuk teknologi informasi tadi, sektor yang paling banyak
mengeluarkan uang adalah komunikasi & media (19,3%), diikuti oleh discreet
manufacturing (16,9%), pemerintah (12,4%), dan perbankan (11,8%).
23
BAB IV CLUSTER “IT TRAINING CENTER” DAERAH
25
tidak asal menggunakan teknologi tersebut, melainkan bagaimana menggunakannya
dengan benar, atau bahkan berkarya membuat aplikasi pendukung teknologi
informasi. Dengan berkarya inilah mereka akan bisa lebih antusias untuk terus
berpartisipasi dalam pengembangan dunia teknologi informasi. Diharapkan target
pembangunan sumber daya manusia Indonesia berkelanjutan pun dapat dicapai.
Konsep “IT Training Center” ini telah diterapkan oleh pemerintah DKI
Jakarta namun belum untuk daerah lain. Disinilah pendidikan teknologi informasi
untuk masyarakat Jakarta dilakukan. Tanpa harus mengeluarkan banyak dana,
masyarakat bisa memperoleh pelatihan untuk meningkatkan kompetensi mereka.
Setiap minggunya “IT Training Center” ini juga menggelar seminar dan workshop
untuk masyarakat Jakarta. Konsep ini hendaknya dilakukan oleh daerah lain sehingga
cluster-cluster Pusat pelatihan dan pengembangan teknologi informasi dapat
mencerdaskan masyarakat di daerah-daerah.
Pendidikan merupakan modal dasar dari sebuah negara yang paling penting. Dengan
pendidikan penduduk bisa memperoleh kecerdasan. Pendidikan teknologi informasi
merupakan alat untuk mendukung proses pendidikan tersebut. Sehingga, dengan memperoleh
pendidikan teknologi informasi diharapkan objek bisa mengembangkan ke hal-hal yang
positif seperti riset dengan mahasiswa di negara lain, dan lain-lain yang bisa dimanfaatkan.
Fenomena yang terjadi saat ini adalah penyelesaian masalah pendidikan yang tidak
berkelanjutan, contohnya dengan memberikan bantuan operasional sekolah kepada siswa.
Dengan memberikan bantuan berupa uang, masyarakat akan semakin konsumsi. Hal ini
dikarenakan mereka belum cerdas sehingga tidak bijak dalam mempergunakan dana ini. Apa
yang terjadi justru menguntungkan bagi para pebisnis asing yang bermain di Indonesia
dikarenakan produk mereka semakin lagi dengan konsumtifnya masyarakat Indonesia yang
didapat dari dana bantuan pemerintah. Peristiwa ini penulis gambarkan dalam model berikut :
26
Kembali Pemberian
terpuruk Uang
Masyarakat
Masyarakat
tetap tidak
konsumtif
cerdas
Pengusaha
asing
diuntungkan
Solusi yang pasti untuk mencerdaskan masyarakat adalah dengan pendidikan yang
berkelanjutan. Pendidikan teknologi informasi merupakan salah satu bentuk dari itu.
Dengan pendidikan teknologi informasi masyarakat akan semakin memiliki
kemampuan untuk memperoleh informasi dengan cepat. Dengan begitu mereka akan
lebih cerdas didukung dengan kemampuan teknologi informasi. Kecerdasan ini akan
menjadikan masyarakat lebih bijak dalam mengambil keputusan sehingga
terwujudnya masyarakat yang madani.
27
Pendidikan
IT
Kebutuhan
terpenuhi Masyarakat
termasuk Cerdas
pendidikan
Masyarakat
Semakin
Semakin
bijak
maju
28
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Pendidikan merupakan komponen strategis untuk memajukan bangsa. Lewat
pendidikan, masyarakat bisa menjadi lebih maju dan berdaya saing. Proses
pendidikan dilakukan dengan penyampaian informasi kepada objek pendidikan. Salah
satu jalur untuk mempercepat proses pendidikan adalah mempercepat perolehan
informasi.
29
memperkenalkan teknologi informasi, bagaimana membuat jaringan, membuat
aplikasi pendukung teknologi informasi , dll lewat pembangunan cluster-cluster “IT
Training Center” di daerah-daerah. Dengan cara ini diharapkan kesenjangan digital
pun dapat di atasi baik antar negara Indonesia dengan negara maju lainnya ataupun
antar daerah maju dengan daerah terpencil di Indonesia.
5.2 Saran
Dari kesimpulan di atas maka penulis menyarankan :
30
DAFTAR PUSTAKA
31