You are on page 1of 16

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Lengkap Praktikum Biologi Dasar dengan Judul Respirasi disusun oleh : Nama NIM Kelas/Kelompok : Devita Sarasak : 101304038 : A/III

telah diperiksa secara seksama oleh Asisten dan Koordinator Asisten maka dinyatakan diterima. Makassar, Koordinator Asisten Desember 2010 Asisten

MUH. RISWAN RAMLI NIM. 081404038 Dosen Penanggung Jawab

NENGSI NIM. 081404043

DR. A. MUNISA, S.Si., M.Si. NIP. 19720526 199802 2 001

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Beberapa aspek fisiologi tumbuhan berbeda dengan fisiologi hewan atau fisiologi sel. Tumbuhan dan hewan pada dasarnya telah berkembang melalui pola atau kebiasaan yang berbeda. Tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang melalui pola atau kebiasaan yang berbeda. Tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang sepanjang hidupnya. Kebanyakan tumbuhan tidak berpindah, memproduksi makanannya sendiri, menggantungkan diri pada apa yang diperolehnya dari lingkungannya sampai batas-batas yang tersedia. Hewan sebagian besar harus bergerak, harus mencari makan, ukuran tubuhnya terbatas pada ukuran tertentu dan harus menjaga integritas mekaniknya untuk hidup dan untuk pertumbuhan. Proses oksidasi bahan organik yang terjadi dalam sel yang tidak hanya mengenai pengertian dari respirasi, tetapi semua yang berhubungan mengenai respirasi bagi organisme tersebut. Respirasi dapat dikatakan sebagai suatu proses pemecahan senyawa-senyawa yang kompleks menjadi senyawa sederhana dengan melepaskan sejumlah energi. Respirasi merupakan proses oksidasi bahan organik yang terjadi di dalam sel. Pada umumnya ada dua macam jenis respirasi yaitu respirasi aerob dan respiasi anaerob. Respirasi aerob adalah jenis respirasi yang dilakukan makhluk hidup yang membutuhkan oksigen dan menghasilkan atau

mengeluarkan sejumlah senyawa karbondioksida dan energi. Sedangkan respirasi anaerob merupakan porses pernapasan yang tidak membutuhnkan oksigen. Pernapasan ini umumnya terjadi karena jumlah satuan zat yang sama, maka akan diperoleh energi yang lebih rendah, misalnya pernapasan anaerob dihasilkan energi sebanyak dua puluh delapan kalori.

B. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini yaitu mahasiswa diharapkan mampu : 1. Membuktikan bahwa organisme hidup membutuhkan oksigen untuk respirasinya. 2. Membandingkan kebutuhan oksigen beberapa organisme menurut jenis dan ukuran berat tubuhnya.

C. Manfaat Praktikum
Adapun manfaat dari percobaan ini yaitu : 1. Mahasiswa dapat mengetahui bahwa organisme hidup membutuhkan oksigen untuk respirasinya. 2. Mahasiswa dapat membandingkan kebutuhan oksigen beberapa organisme menurut jenis dan ukuran beratnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Respirasi adalah proses oksidasi bahan makanan atau bahan organik yang terjadi di dalam sel yang dapat dilakukan secara aerob maupun secara anaerob. Dalam kondisi aerob, respirasi ini memerlukan oksigen bebas dan melepaskan karbondiksida serta energi. Apabila yang dioksidasi adalah gula, maka reaksi yang terjadi adalah : C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O + energi Jumlah CO2 yang dihasilkan dan jumlah O2 yang digunakan dalam respirasi aerob tidak selalu sama. Hal ini tergantung pada jenis bahaya yang digunakan. Perbandingan antara jumlah CO2 yang dilepaskan dan jumlah O2 yang dibutuhkan disebut Respiratory Quotient (RQ). Untuk karbohidrat nilai RQ-nya = 1. Nilai RQ ini dapat bervariasi tergantung pada bahan untuk respirasi serta sempurna tidaknya respirasi dan kondisi-kondisi lainnya (Tim Pengajar, 2010). Respirasi yaitu suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber energi melalui proses kimia dengan menggunakan oksigen. Dari respirasi akan dihasilkan energi kimia ATP untak kegiatan kehidupan, seperti sintesis (anabolisme), gerak, pertumbuhan (Anonim, 2008). Respirasi dibedakan atas dua jenis, yaitu respirasi luar yang merupakan pertukaran antara O2 dan CO2 antara darah dan udara serta respirasi dalam yang merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah ke sel-sel tubuh (Anonim, 2008). Pengertian pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Menusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbondioksida ke lingkungan (Anonim, 2008). Respirasi adalah proses pernapasan sel. Ini merupakan salah satu contoh dari katabolisme. Respirasi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu respirasi aerobik yakni pernapasan yang tidak membutuhkan oksigen untuk mendapatkan energi.

Respirasi aerobik dapat dituliskan persamaan reaksinya secara sederhana yaitu C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O + 675 kal (energi). Dalam kenyataannya reaksi yang terjadi dari awal hingga terbentuk energi. Reaksi itu dapat dibedakan menjadi tiga tahapan yaitu glikolisis, siklus krebs, dan transfer electron (Kimbal, 1983). Sifat-sifat glikolisis adalah dapat beerlangsung secara aerob maupun anaerob. Siklus krebs adalah perubahan asam piruvat menjadi asetil KoA. Memasuki siklus krebs, asetil KoA direaksikan dengan asam oksaloasetat (4C) menjadi asam sitrat (1C). Selanjutnya, asam oksaloasetat memasuki daur menjadi berbagai macam zat yang akhirnya akan kembali menjadi asam oksaloasetat. Dalam perjalanannya, 1C (CO2) dilepaskan. ATP yang dihasilkan langsung dapat digunakan. Sebaliknya hidrogen berenergi digabungkan dengan penerima hidrogen yaitu NAD dan FAD, untuk dibawa ke sistem transfer elektron. Seluruh reaksi siklus krebs berlangsung di dalam matriks mitokondria. Proses transfer elektron ini sangat kompleks, namun yang berperan dalam peristiwa tersebut adalah NADH, FAD, dan molekul-molekul khusus yang berperan dalam proses respirasi (Kimbal, 1983). Menurut Anonim (2008), dalam mengambil nafas ke dalam tubuh dan membuang napas ke udara dilakukan dengan dua cara pernapasan, yaitu : 1. Respirasi / Pernapasan Dada a. Otot antartulang rusuk luar berkontraksi atau mengerut. b. Tulang rusuk terangkat ke atas. c. Rongga dada membesar yang mengakibatkan tekanan udara dalam dada kecil sehingga udara masuk ke dalam badan. 2. Respirasi / Pernapasan Perut a. Otot difragma pada perut mengalami kontraksi. b. Diafragma datar. c. Volume rongga dada menjadi besar yang mengakibatkan tekanan udara pada dada mengecil sehingga udara pasuk ke paru-paru. Perpindahan gas melalui permukaan membran pernapasan masuk dan keluar sel tubuh secara difusi jika tersedia dalam air, gas itu akan larut dalam membran yang

permukaannya basah dan melewatinya menurut gradien konsentrasi. Karena itu oksigen dipergunakan oleh sel-sel maka kadarnya dalam sel dan tubuh akan selalu rendah daripada dalam lingkungan, baik didalam air maupun di udara tempat hewan itu hidup. Sebaliknya sel-sel tersebut memproduksi CO2 karena itu dalam sel dan gas itu terdapat jumlah yang lebih besar daripada lingkungannya (Campbell,2000). Normalnya manusia butuh kurang lebih 300 liter oksigen perhari. Dalam keadaan tubuh bekerja berat maka oksigen atau O2 yang diperlukan pun menjadi berlipat-lipat kali dan bisa sampai 10 hingga 15 kali lipat. Ketika oksigen tembus selaput alveolus, hemoglobin akan mengikat oksigen yang banyaknya akan disesuaikan dengan besar kecil tekanan udara (Anonim, 2008). Pada pembuluh darah arteri, tekanan oksigen dapat mencapat 100 mmHg dengan 19 cc oksigen. Sedangkan pada pembuluh darah vena tekanannya hanya 40 milimeter air raksa dengan 12 cc oksigen. Oksigen yang kita hasilkan dalam tubuh kurang lebih sebanyak 200 cc di mana setiap liter darah mampu melarutkan 4,3 cc karbondioksida/CO2. CO2 yang dihasilkan akan keluar dari jaringan menuju paruparu dengan bantuan darah (Anonim, 2008). Proses respirasi pada serangga sama pada organisme lain, merupakan proses pengambilan oksigen, untuk diproses dalam mitokondria. Baik serangga terrestrial maupun akuatik membutuhkan oksigen dan membuang CO2, namun pada keduanya terdapat perbedaan jelas. Diudara terdapat 20% O2 sedangkan di air 10%. Oleh karena itu, kecepatan difusinya berbeda (Winoto,2008). Sistem penapasan pada serangga mengenal dua sistem, yaitu sistem tebuka dan sistem tertutup. Digunakan alat atau organ yang disebut spirakulum, juga tabungtabung trakea dan trakeola. Tekanan total dari udara sebenarnya merupakan jumlah tekanan gas N2, O2, CO2 dan gas lain. O2 sendiri masuk kedalam jaringan dengan satu proses tunggal adanya tekanan udara dalam jaringan. Tekanan O2 dengan demikian harus lebih besar daripada tekanan udara dalam jaringan. Laju difusi diukur dengan rumus 1/d (Winoto,2008).

BAB III METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat Hari/Tanggal Waktu Tempat B. Alat dan Bahan 1. Alat a. Satu set respirometer simple b. Pipet kecil c. Stopwatch/jam tangan 2. Bahan a. Kapas b. Vaselin c. KOH Kristal d. Kecoa (Blatta orientalis) e. Belalang (Dissosteira carolina) C. Prosedur Kerja Percobaan 1 1. Mengambil satu ekor belalang kecil. 2. Memasukkan belalang tersebut ke dalam tabung respirometer. 3. Membungkus dua butir Kristal KOH dengan kapas, kemudian : Kamis, 16 Desember 2010 : Pukul 12.00 s.d. 13.40 WITA : Laboratorium Biologi Lantai III Sebelah Timur FMIPA UNM

memasukkannya/meletakkannya di leher tabung respirometer. 4. Menutup tabung respirometer dengan penutupnya yang berhubungan dengan pita kaca berskala, kemudian meletakkan pada sandarannya. 5. Mengolesi vaselin pada sambungan tabung respirometer dengan penutupnya untuk mencegah kebocoran.

6. Menetesi larutan eosin pada ujung pipa kaca berskala sampai ada yang masuk ke salurannya. 7. Mengamati pergeseran eosin sepanjang saluran pipa kaca berskala, kemudian mencatat berapa jarak dari skala 0,0 setiap satu menit. 8. Melakukan pengamatan selama lima menit. Percobaan 2 1. Membersihkan respirometer simple yang telah digunakan. 2. Dengan tata urutan kerja yang sama pada percobaan 1, melakukan percobaan 2 dengan menggunakan belalang yang ukuran berat tubuhnya lebih besar dengan melakukan penimbangan. Percobaan 3 1. Membersihkan respirometer simple yang telah digunakan. 2. Dengan tata urutan kerja yang sama pada percobaan 1, melakukan percobaan 3 dengan menggunakan belalang yang ukuran berat tubuhnya besar. Percobaan 4 1. Membersihkan respirometer simple yang telah digunakan. 2. Dengan tata urutan kerja yang sama pada percobaan 1, melakukan percobaan 4 dengan menggunakan kecoa yang ukuran berat tubuhnya hampir sama dengan belalang pada percobaan 3.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan 1. Bahan 1 (Belalang Kecil) No. 1. 2. 3. 4. 5. Menit ke-n I II III IV V Skala 0,06 0,16 0,22 0,27 0,31

2. Bahan 2 (Belalang Besar) No. 1. 2. 3. 4. 5. Menit ke-n I II III IV V Skala 0,31 0,47 0,49 0,67 0,77

3. Bahan 3 (Belalang Besar) No. 1. 2. 3. 4. 5. Menit ke-n I II III IV V Skala 0,31 0,47 0,49 0,67 0,77

4. Bahan 4 (Kecoa Besar) No. 1. 2. 3. 4. 5. Menit ke-n I II III IV V Skala 0,15 0,36 0,55 0,75 0,87

B. Analisis Data 1. Bahan 1 (Belalang Kecil) V = = 0,0010 skala/s 2. Bahan 2 (Belalang Besar) V = = 0,0025 skala/s 3. Bahan 3 (Belalang Besar) V = = 0,0025 skala/s 4. Bahan 4 (Kecoa Besar) V = = 0,0029 skala/s

C. Pembahasan Percobaan yang telah dilakukan dengan menggunakan dua perbandingan yakni perbandingan berat hewan sejenis dan perbandingan hewan berbeda jenis yang beratnya hampir mirip, maka didapatkan hasil pada percobaan 1 yakni percobaan yang dilakukan terhadap belalang kecil dimana skala yang diperoleh tiap menitnya semakin lama semakin panjang sehingga kecepatannya juga semakin cepat. Pada percobaan 2 yang dilakukan terhadap belalang besar dimana skala yang diperoleh tiap menitnya semakin lama semakin panjang sehingga kecepatannya semakin cepat juga. Pada percobaan 3 yang dilakukan terhadap belalang besar sama seperti percobaan 2 namun pada percobaan ini belalang digunakan untuk membandingkan kecepatan pada hewan yang hampir mirip berat badannya dimana skala yang diperoleh sama dengan percobaan 2. Pada percobaan 4 yang dilakukan terhadap kecoa yang hampir mirip berta badannya dengan belalang pada percobaan 3, skala yang diperoleh tiap menitnya juga semakin panjang dan kecepatannya semakin cepat pula. Kecepatan rata-rata belalang yang diperoleh dari percobaan 1 dan 2 yakni 0,0010 skala/s dan 0,0025 skala/s menunjukkan bahwa semakin berat

tubuh suatu organisme maka semakin cepat pula laju pernapasan organisme tersebut. Sedangkan pada percobaan 3 dan 4, kecepatan belalang dan kecoa yang hampir sama ukuran berat badannya diperoleh yakni 0,0025 skala/s dan 0,0029 skala/s menunjukkan bahwa beratnya yang hampir sama sehingga laju pernapasan organisme tersebut juga hampir sama akan tetapi meskipun berat badannya hampir sama namun jenis hewannya berbeda kecepatan yang diperoleh juga berbeda pula. Hal ini menunjukkan bahwa bukan hanya berat badan yang mempengaruhi kecepatan respirasi tetapi juga jenis hewannya.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa : 1. Organisme hidup membutuhkan oksigen untuk respirasinya. 2. Jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh tiap organime hidup berbeda, tergantung pada jenis dan ukuran tubuh organisme tersebut. B. Saran 1. Praktikan Praktikan disarankan agar lebih teliti saat mengamati skala dan pengamatan waktu agar mendapat data yang sesuai dengan yang diharapkan. 2. Laboran Laboran disarankan agar memperhatikan penyediaan alat dan bahan yang akan digunakan saat praktikum. 3. Asisten Asisten disarankan agar dapat membimbing praktikan dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2008. Proses Sistem Pernapasan/Respirasi Pada Manusia/Orang Belajar Biologi Online. http://organisasi.org/proses-sistem-pernapasan-respirasi pada-manusia-orang-belajar-biologi-online. Diakses pada tanggal 12 Desember 2010. Makassar. Campbell. 2000. Biologi Umum jilid 1. Jakarta : Erlangga. Kimbal. 1983. Biologi Umum. Jakarta : Erlangga. Tim Pengajar. 2010. Penuntun Praktikum Biologi Dasar. Makassar : Jurusan Biologi FMIPA UNM. Winoto. 2008. Biologi. Jakarta : Bumi Aksara.

LAMPIRAN Menjawab Pertanyaan


1. Apa fungsi KOH yang dibungkus dengan kapas? Jawab : Fungsi KOH yang dibungkus dengan kapas adalah agar karbondioksida yang dikeluarkan oleh hewan sewaktu bernapas terikat oleh KOH dan dibungkus dengan kapas untuk melindungi tubuh hewan dari sentuhan langsung dengan KOH yang dapat merusak tubuh hewan karena KOH bila menyentuh kulit akan terasa panas. 2. Mengapa eosin mengalami pergeseran ke arah tabung respirometer (ke arah dalam)? Jawab : Eosin mengalami pergeseran ke arah tabung respirometer (ke arah dalam) karena hewan bernapas mengisap udara dalam tabungnya sehingga volumenya berkurang dan udara luar mendesak eosin bergerak maju sehingga eosin berfungsi sebagai indikator untuk menunjukkan pergeseran O2 yang akan digunakan oleh organisme tersebut.

Proses Sistem Pernapasan/Respirasi Pada Manusia/Orang - Belajar Biologi Online


Thu, 31/01/2008 - 3:43am godam64 Respirasi yaitu suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber energi melalui proses kimia dengan menggunakan oksigen. Dari respirasi akan dihasilkan energi kimia ATP untak kegiatan kehidupan, seperti sintesis (anabolisme), gerak, pertumbuhan. Pengertian pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Menusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbondioksida ke lingkungan. Respirasi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu : 1. Respirasi Luar yang merupakan pertukaran antara O2 dan CO2 antara darah dan udara. 2. Respirasi Dalam yang merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah ke selsel tubuh. Dalam mengambil nafas ke dalam tubuh dan membuang napas ke udara dilakukan dengan dua cara pernapasan, yaitu : 1. Respirasi / Pernapasan Dada - Otot antar tulang rusuk luar berkontraksi atau mengerut - Tulang rusuk terangkat ke atas - Rongga dada membesar yang mengakibatkan tekanan udara dalam dada kecil sehingga udara masuk ke dalam badan. 2. Respirasi / Pernapasan Perut - Otot difragma pada perut mengalami kontraksi - Diafragma datar - Volume rongga dada menjadi besar yang mengakibatkan tekanan udara pada dada mengecil sehingga udara pasuk ke paru-paru. Normalnya manusia butuh kurang lebih 300 liter oksigen perhari. Dalam keadaan tubuh bekerja berat maka oksigen atau O2 yang diperlukan pun menjadi berlipat-lipat kali dan bisa sampai 10 hingga 15 kalilipat. Ketika oksigen tembus selaput alveolus, hemoglobin akan mengikat oksigen yang banyaknya akan disesuaikan dengan besar kecil tekanan udara.

Pada pembuluh darah arteri, tekanan oksigen dapat mencapat 100 mmHg dengan 19 cc oksigen. Sedangkan pada pembuluh darah vena tekanannya hanya 40 milimeter air raksa dengan 12 cc oksigen. Oksigen yang kita hasilkan dalam tubuh kurang lebih sebanyak 200 cc di mana setiap liter darah mampu melarutkan 4,3 cc karbondioksida / CO2. CO2 yang dihasilkan akan keluar dari jaringan menuju paruparu dengan bantuan darah. Proses Kimiawi Respirasi Pada Tubuh Manusia : 1. Pembuangan CO2 dari paru-paru : H + HCO3 ---> H2CO3 ---> H2 + CO2 2. Pengikatan oksigen oleh hemoglobin : Hb + O2 ---> HbO2 3. Pemisahan oksigen dari hemoglobin ke cairan sel : HbO2 ---> Hb + O2 4. Pengangkutan karbondioksida di dalam tubuh : CO2 + H2O ---> H2 + CO2
http://organisasi.org/proses-sistem-pernapasan-respirasi-pada-manusia-orang-belajarbiologi-online

You might also like