You are on page 1of 10

PENERAPAN METODE ANALISIS TREND DALAM MENDETEKSI RESIKO LIKUIDITAS DI PERBANKAN

Disusun oleh : Awit Widya Lestari / NIM. 13409005 / Angkatan 2009

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA MADIUN MADIUN 2012

PENERAPAN METODE ANALISIS TREND DALAM MENDETEKSI RISIKO LIKUIDITAS DI PERBANKAN Awit Widya Lestari Prodi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Katolik Widya Mandala Madiun ABSTRAK Pertumbuhan perekonomian suatu Negara ditentukan oleh banyak faktor. Salah satunya adalah sektor perbankan yang memiliki fungsi pokok sebagai lembaga perhimpunan masyarakat. Setiap perusahaan perbankan di dalam menjalankan usahanya selalu memerlukan modal kerja yang cukup untuk menjaga kelancaran usahanya. Hal tersebut mendorong perusahaan mengantisipasi kebutuhan modal kerja guna meningkatkan nilai atau kelancaran aktiva bank dalam menentukan tingkat kebutuhan atau besarnya modal kerja, karena modal kerja yang cukup memungkinkan perusahaan untuk beroperasi dengan seekonomis mungkin. Bank yang mampu mempertahankan tingkat modal kerja yang tinggi maka hal itu akan berpengaruh terhadap likuiditas bank, yaitu bank harus memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo (Hetna, 2008:2). Untuk memperkirakan seberapa besar tingkat likuiditas bank di waktu mendatang, bank dapat menggunakan metode analisis trend. Analisis Trend merupakan suatu metode analisis statistika yang ditujukan untuk melakukan suatu estimasi atau peramalan pada masa yang akan datang (www.wikipedia.org, 10 Mei 2012). Kata kunci: Analisis Trend; Risiko Perbankan; Likuiditas; Bank.

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian dan Jenis-Jenis Bank 1. Pengertian Bank Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti tempat penukaran uang. Sedangkan menurut undangundang perbankan, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (www.wikipedia.org, 10 Mei 2012). Menurut UU RI No. 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan, yaitu menghimpun dana, menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya (www.wikipedia.org, 10 Mei 2012). Kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana merupakan kegiatan pokok bank sedangkan memberikan jasa bank lainnya hanya kegiatan pendukung. Kegiatan menghimpun dana berarti mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito. Kegiatan menyalurkan dana berarti pemberian pinjaman kepada masyarakat. Sedangkan jasajasa perbankan lainnya diberikan untuk mendukung kelancaran kegiatan utama tersebut. 2. Jenis-jenis Bank Pada dasarnya bank dibagi menjadi 3, yaitu Bank Sentral, Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (www.andrieswien.wordpress.com, 10 Mei 2012). Bank sentral merupakan bank yang mengatur berbagai kegiatan yang berkaitan dengan dunia perbankan dan dunia keuangan di suatu negara. Di setiap negara hanya ada satu bank sentral yang dibantu oleh cabang-cabangnya. Indonesia memiliki bank sentral yaitu Bank Indonesia yang merupakan bank yang dapat membuat uang kartal baik dalam bentuk kertas ataupun logam (www.andrieswien.wordpress.com, 10 Mei 2012). Bank Indonesia memiliki tugas-tugas sebagai Bank Sentral Indonesia yaitu: a) Mengatur peredaran uang di Indonesia. b) Sebagai tempat penyimpanan terakhir, c) Mengatur perbankan Indonesia, d) Mengatur perkreditan, e) Menjaga stabilitas mata uang, f) Mengajukan percetakan/penambahan mata uang rupiah, dll. Bank Umum merupakan bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran (www.andrieswien.wordpress.com, 10 Mei 2012). Yang membedakan Bank Umum dengan Bank Sentral adalah Bank Sentral dapat menerbitkan Uang Kartal sedangkan Bank Umum hanya dapat menerbitkan Uang Giral. Bank Perkreditan Rakyat merupakan bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvesional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran (www.andrieswien.wordpress.com, 10 Mei 2012). B. Jenis-jenis Risiko Bank Risiko adalah suatu ketidakpastian dari net return yang terjadi, atau secara komprehensif risiko merupakan suatu potensi terjadinya peristiwa (event) yang dapat memberikan pengaruh negatif terhadap nilai suatu portofolio aset yang dapat diukur dengan probabilitas tertentu dalam rentang waktu yang diketahui. Adapun jenis risiko yang wajib dikelola bank adalah:

1. Risiko Kredit Risiko kredit diartikan sebagai risiko yang timbul akibat kegagalan counterparty memenuhi kewajibannya atau risiko kerugian yang berhubungan dengan kemungkinan bahwa suatu counterparty akan gagal untuk memenuhi kewajibankewajibannya ketika jatuh tempo (www.avartara.com, 10 Mei 2012). 2. Risiko Pasar Risiko yang muncul disebabkan oleh adanya pergerakan variabel pasar dari portofolio yang dimiliki oleh bank, yang dapat merugikan bank (www.avartara.com, 10 Mei 2012). 3. Risiko Operasional Risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya problem eksternal yang mempengaruhi operasional bank (www.avartara.com, 10 Mei 2012). 4. Risiko Likuiditas Risiko yang antara lain disebabkan karena bank tidak mampu memenuhi kewajiban yang telah jatuh waktu (www.avartara.com, 10 Mei 2012). Risiko likuiditas dikategorikan menjadi: a. Risiko likuiditas pasar, yaitu risiko yang timbul karena bank tidak mampu melakukan offsetting posisi tertentu dengan harga pasar karena kondisi likuiditas pasar yang tidak memadai atau gangguan pasar (market disruption). b. Risiko likuiditas pendanaan, yaitu risiko yang timbul karena bank tidak mampu mencairkan asetnya atau memperoleh pendanaan dari sumber dana lain. 5. Risiko Hukum Risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis (www.avartara.com, 10 Mei 2012). 6. Risiko Reputasi Risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha bank atau persepsi negatif terhadap bank (www.avartara.com, 10 Mei 2012). 7. Risiko Strategik Risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan strategi bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya bank terhadap perubahan eksternal (www.avartara.com, 10 Mei 2012). 8. Risiko Kepatuhan Risiko yang disebabkan bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku (www.avartara.com, 10 Mei 2012). C. Likuiditas Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Pengertian lain adalah kemampuan seseorang atau perusahaan untuk memenuhi kewajiban atau utang yang segera harus dibayar dengan harta lancarnya (www.wikipedia.org, 10 Mei 2012). Likuiditas diukur dengan rasio aktiva lancar dibagi dengan kewajiban lancar. Perusahaan yang memiliki likuiditas sehat paling tidak memiliki rasio lancar sebesar 100%. Ukuran likuiditas perusahaan yang lebih menggambarkan tingkat likuiditas perusahaan ditunjukkan dengan rasio kas (kas terhadap kewajiban lancar). Rasio likuiditas antara lain terdiri dari: 1. Current ratio adalah membandingkan antara total aktiva lancar dengan kewajiban lancar. 2. Quick ratio adalah membandingkan antara aktiva lancar dikurangi persediaan dengan kewajiban lancar. D. Analisis Trend Analisis trend merupakan suatu metode analisis statistika yang ditujukan untuk melakukan suatu estimasi atau peramalan pada masa yang akan datang. Untuk

melakukan peramalan yang baik maka dibutuhkan berbagai macam informasi (data) yang cukup banyak dan diamati dalam periode waktu yang relatif cukup panjang, sehingga hasil analisis tersebut dapat mengetahui sampai berapa besar fluktuasi yang terjadi dan faktorfaktor apa saja yang mempengaruhi terhadap perubahan tersebut. Secara teoritis, dalam analisis runtun waktu (time series) hal yang paling menentukan adalah kualitas dan keakuratan dari data-data yang diperoleh serta waktu atau periode dari data-data tersebut dikumpulkan. Jika data yang dikumpulkan tersebut semakin banyak maka semakin baik pula estimasi atau peramalan yang diperoleh. Sebaliknya, jika data yang dikumpulkan semakin sedikit maka hasil estimasi atau peramalannya akan semakin jelek (www.wikipedia.org, 10 Mei 2012). Metode yang dapat digunakan untuk analisis time series ini adalah: 1. Metode semi rata-rata 2. Metode kuadrat terkecil 3. Metode kuadratis 4. Trend eksponensial Persamaan garis linier dari analisis time series adalah: = + Keterangan : Y adalah variabel dependen (tak bebas) yang dicari trendnya. X adalah variabel independen (bebas) dengan menggunakan waktu (biasanya dalam tahun). Sedangkan untuk mencari nilai konstanta a dan b dapat dipakai persamaan: = dan =

PEMBAHASAN

Dalam perbankan, perkiraan likuiditas suatu bank sangat penting. Hal tersebut dikarenakan perkiraan atau estimasi tersebut dapat dijadikan patokan apakah bank masih dapat memenuhi kewajibannya ketika jatuh tempo serta dapat menghindarkan dari risiko likuiditas. Keberhasilan bank dalam manajemen likuiditas dapat diketahui dengan melihat dalam bagaimana kemampuan bank memprediksi kebutuhan dana di waktu yang akan datang, kemampuan untuk memenuhi permintaan akan cash dengan menukarkan harta lancarnya, kemampuan memperoleh cash secara mudah dengan biaya yang sedikit, kemampuan pendapatan pergerakan cash in dan cash out dana, dan kemampuan untuk memenuhi kewajibannya tanpa harus mencairkan aktiva tetap apapun ke dalam cash (Hetna, 2008:3 2008:3-4). Untuk memperkirakan likuiditas, dapat menggunakan beberapa metode analisis. Salah satunya menggunakan adalah metode analisis trend yang merupakan bagian/komponen dari metode deret berkala (time series). A. Metode Analisis Trend Trend adalah suatu gerakan kecenderungan naik/turun dalam jangka panjang yang diperoleh dari rata rata perubahan dari waktu ke waktu dan nilainya cukup rata rata-rata (smooth) (Abdul Rosid, 2012). Y

X Tahun X Tahun X Trend Positif Trend Negatif Macam-macam metode analisis trend adalah: macam 1. Metode Semi rata-rata rata Langkah-langkahnya: langkahnya: a. Membagi data menjadi 2 bagian. b. Menghitung rata rata kelompok. Kelompok 1 (K1) dan kelompok 2 (K2). rata-rata c. Menghitung perubahan trend dengan rumus: 2 1 = 2 1 d. Merumuskan persamaan trend = + . Contoh: Bank ABC menggunakan Rasio Lancar dengan rumus:

untuk

menentukan likuiditas tiap tahun. Berikut data besarnya likuiditas bank tersebut pada tahun 1996-2001. Tentukan persamaan trendnya! 2001. Tahun Likuiditas 1996 4,2 1997 5,0 1998 5,6 1999 6,1 2000 6,7 2001 7,2 Penyelesaian:

a. Kita bagi ke-6 data tersebut menjadi 2. K1 = tahun 1996 1998, K2 = tahun 1999 6 1996-1998, 19992001. b. Menghitung rata rata-rata masing-masing kelompok. K1 rata-ratanya 4,93. Karena ratanya rata-rata K1 mendekati likuiditas tahun 1997 maka tahun 1997 merupakan tahun rata dasar K1. K2 rata rata-ratanya 6,67. Karena rata-rata K2 mendekati likuiditas tahun rata 2000 maka tahun 2000 merupakan tahun dasar K2. c. = 6,67 4,93 3 = 2000 1997 = 0,58 d. Maka persamaan trendnya pada tahun 1997 adalah 1997 = 4,93 + 0,58 . 1997 Dan persamaan trendnya pada tahun 2000 adalah 2000 = 6,67 + 0,58 . 2000 2. Metode kuadrat terkecil Menentukan garis trend yang mempunyai jumlah terkecil dari kuadrat selisih data asli dengan data pada garis trendnya. Persamaan trendnya: = + dengan = dan = Contoh: Berikut data besarnya likuiditas Bank ABC pada tahun 1997 1997-2001. Tentukan persamaan trendnya! Kode X Tahun Likuiditas (Y) (tahun) 1997 5,0 -2 1998 5,6 -1 1999 6,1 0 2000 6,7 1 2001 7,2 2 Penyelesaian:

30,6 = 6,12 5 5,5 = = 0,55 10 Jadi persamaan trendnya adalah = 6,12 + 0,55 . 3. Metode kuadratis Untuk jangka waktu pendek, kemungkinan trend tidak bersifat linear. Metode kuadratis adalah contoh metode non linear. = Persamaan trendnya =

, dengan

, dan

Contoh: Tentukan persamaan trend dari data Bank ABC berikut. Tahun 1997 1998 1999 2000 2001 Penyelesaian: Likuiditas (Y) 5,0 5,6 6,1 6,7 7,2 Kode X (tahun) -2 -1 0 1 2

a = (Y) (X ) ( Y) (X ) = {(30,6)(34)-(61,1)(10)}/{(5)(34)-(10) }=6,13 X (10) 4 2 2 n (X ) - (X ) 2 b = XY/X = 5,5/10=0,55 2 2 2 c = n(X Y) (X ) ( Y) = {(5)(61,1)-(10)(30,6)}/{(5)(34)-(10) }=-0,0071 (10) 4 2 2 n (X ) - ( (X ) 2 Jadi persamaan kuadratisnya adalah Y =6,13+0,55x =6,13+0,55x-0,0071x 4. Trend eksponensial Persamaan eksponensial dinyatakan dalam bentuk variable waktu (X) dinyatakan sebagai pangkat. Untuk mencari nilai a dan b dari data Y dan X, digunakan rumus sebagai berikut: X Y = a (1 + b) Ln Y = Ln a + X Ln (1+b) Sehingga a = anti ln ( (LnY)/n b = anti ln (X. LnY) - 1 2 (X) Contoh: Tentukan persamaan trend menggunakan Trend Eksponensial dari data Bank ABC berikut. Kode X Tahun Likuiditas (Y) (tahun) 1997 5,0 -2 1998 5,6 -1 1999 6,1 0 2000 6,7 1 2001 7,2 2 Penyelesaian:

Nilai a dan b didapat dengan: a = anti ln (LnY)/n = anti ln 9/5=6,049 LnY)/n b = anti ln (X. LnY) - 1 = {anti ln0,9/10}-1=0,094 2 (X) x Sehingga persamaan eksponensial Y =6,049(1+0,094)

KESIMPULAN Persamaan trend yang telah didapat dapat digunakan untuk: 1. Mengetahui kecenderungan nilai likuiditas suatu bank dari waktu ke waktu, 2. Meramal nilai likuiditas pada waktu tertentu. Sehingga metode analisis trend ini dapat digunakan untuk memperkirakan bagaimana kemampuan likuiditas suatu bank pada waktu yang akan datang. Bank akan dapat mendeteksi munculnya risiko likuiditas baik risiko likuiditas pasar maupun pendanaan.

DAFTAR PUSTAKA

Avartara. (2011, Desember 13). Risiko-risiko Perbankan. Dipetik Mei 10, 2012, dari Avartara[dot]com: www.avartara.com Darma, H. (2008). Universitas Muhammadiyah Malang. Analisis Likuiditas pada Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur di Samarinda , 1-4. Wikipedia Bahasa Indonesia. (2011, Februari 17). Analisis Tren. Dipetik Mei 10, 2012, dari Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas: www.wikipedia.org Wikipedia Bahasa Indonesia. (2012, Mei 6). Bank. Dipetik Mei 10, 2012, dari Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas: www.wikipedia.org Wikipedia Bahasa Indonesia. (2012, April 26). Likuiditas. Dipetik Mei 10, 2012, dari Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas: www.wikipedia.org

10

You might also like