You are on page 1of 7

I. Pendahuluan Endapan bijih Emas dapat terbentuk pada zona permukaan bumi yang sangat panas.

Berasal dari larutan hidrotermal yang syngenetic ataupun epiginetik yang bercampur dan berasosiasi di batuan samping (country rock) yang mengalami intrusi magma sehingga membentuk endapan bijih Pembentukan endapan bijih emas ini dapat terjadi di daerah yang dalam dalam permukaan bumi. Sedangkan batubara terbentuk dari material organik purba yang mengalami proses sedimentasi yang membentuk gambut serta proses tekanan dan pemanasan akibat dari aktifitas geologi dalam waktu yang sangat-sangat lama lalu terbentuklah batubara.

II. Studi literatur dan Penelitian yang pernah dilakukan Menurut penelitian yang dilakukan oleh Wen Xianduan Li Baofang Zheng Qingwen (China University of Geosciences,Beijng ) dalam jurnalnya yang berjudul Research On Gold In Coal Formation In Pingzhuang Basin, Inner Mongolia mengungkapkan hal berikut: Para penulis menyimpulkan bahwa penelitian eksploratif pada emas menemukan patahan di cekungan. dan memberikan pengetahuan awal dari kandungan emas di berbagai batubara dan batu. terjadinya emas dan kondisi pengkayaan emas di Pingzhuang cekungan. Isi latar belakang emas semua lebih besar dari 10 10-9, dengan maksimum 28 10-9. Media pengurangan alkali yang bermanfaat bagi konsentrasi emas. Asosiasi emas dengan pirit, namun tidak didistribusikan dengan baik. Aktivitas magmatik Cekungan memperdalam pembatubaraan dengan coalification dan membuat emas jejak dalam batubara dan tanah liat untuk remobilized dan reconcentrated. sehingga isi emas dapat naik menjadi 75 10-9. Bahan organik bertindak sebagai reduktor selama pembentukan emasbantalan pirit. Setelah batubara pembentuk periode, aktivitas magmatik tidak

sering cukup dan tidak cukup intensif, sehingga emas dalam pembentukan batubara tidak bisa berkonsentrasi dan membentuk endapan bijih. Adapun jua studi literatur lain yang dibuat oleh v.v seredin,2007 dalam jurnalnya yang berjudul Distribution and formation conditions of noble metal mineralization in coal-bearing basins yang mengungkapkan hal berikut: Data asli dan survei literatur menunjukkan bahwa Au dan Au-PGE mineralisasi yang berlimpah dalam pengukuran batubara. Kandungan anomali logam mulia telah dibentuk di cekungan dengan berbagai jenis ruang bawah tanah, yang terdiri dari granit, batuan vulkanik, schist, dan batu gamping. Ini cekungan terletak di Au-dan PGE-bantalan daerah bijih, serta pada jarak yang cukup dari cadangan bijih dikenal dan kejadian. Bijih yang terbentuk pada batubarabantalan cekungan (coal bearing basin) mungkin terjadi selama sedimentasi, akumulasi gambut, dan diagenesis bahan organik atau mungkin epigenetik. Logam mulia dipasok untuk cekungan sedimen sebagai mineral yang diangkut oleh air dan udara dan sebagai spesies ion bermigrasi bersama dengan solusi permukaan dan didalam bawah permukaan dan sebagai exfiltrasi dari berbagai reaksi kimia dan epi-genetik. Mineralisasi bijih konsentrat dalam lapisan batubara dan lapisan pembentuk sedimen dengan ukuran butir yang berbagai, termasuk konglomerat, pasir, dan tanah liat, serta zona alterasi hidrotermal ditumpangkan pada batuan dasar serta penutup sedimen. Modus terjadinya logam mulia dalam cekungan batubara yang beragam juga (mineral logam mulia, admixtures isomorfis dalam sulfida, dan senyawa organik). Data yang disajikan memungkinkan batubara-bantalan cekungan dianggap sebagai menjanjikan untuk logam mulia mineralisasi yang baik ekonomis untuk pemulihan sebagai produk sampingan dalam proses penambangan batubara.

III. Analisis dari tinjauan studi literatur Terdapatnya emas pada batubara sangat-sangat tidak biasa, jika terdapat emas pun maka recovery dari emas tersebut mungkin tidak ekonomis jika ditambang emasnya saja. Namun emas tersebut dapat ditambang bersama batubara sebagai produk sampingan (by-product) penambangan batubara tentunya dengan pengolahan metode pemisahan seperti gravity concentration ataupun secara manual dengan hand sorting. Hal ini dikarena emas yang terdapat pada batubara dapat berupa butiran kecil (emas sekunder) bukan merupakan endapan emas alluviial. Karena terbentuknya emas pada batubara maka lapisan batubara yang telah terbentuk memerlukan intrusi magma yang mungkin terjadi pada zona subdiksi ataupun intrusi keluarnya magma, serta larutan hidrotermal yang cukup baik seperti air meteoit yang berasosiasi dengan dekat lapisan dekat batubara tersebut. sehingga dapat terjadilah proses alterasi dan terbentuklah mineral-mineral sulfida, terbentuknya emas sangat kecil terjadi bila itu terjadi maka banyak pirit yang berasosisi pada batubara tersebut. Namun batubara tersebut mendapati keuntungan yaitu dengan adanya intrusi magma, maka batubara tersebut mengalami penurunan kadar abu dan peningkatan kalori serta pertambahan total sulfur karena adanya pembentukan pirit. emas yang terbentuk pada lingkungan pembentuk batubara bisa terdapat di lapisan batubara itu sendiri ataupun terdapat pada batuan penutup ataupun parting dari batubara misalnya emas mungkin terdapat pada batuan shale. Hal ini sangat mungkin terjadi karena shale berasal dari mudstone yang membatu/metamorfosa akibat intrusi magma tersebut dan kandungan mud yang mengandung air memungkinkan terjadinya proses alterasi.

IV. Tempat yang mungkin terjadinya pembentukan emas pada batubara Tempat-tempat yang mensupport terbentuknya emas pada batubara ialah tempat-tempat dengan struktur geologi yang kompleks ada patahan rekahan dan pastinya dekat dengan intrusi magma ataupun adanya zona subdiksi, dengan berdanya air yang cukup untuk diserap dan memasuki batuan samping dekat batubara yang akan mengalami intrusi. Hal ini juga memungkinkan batubara yang mempunyai emas dapat terbentuk dalam lingkungan laut (belum ada studi/kajian yang mempelajari ini). Adapun tumbuhan yang menandai tempat terdapatnya zona terbentuknya emas yang biasa dilihat untuk survey prospecting yaitu Equisetum arvense (paku ekor kuda).

V. Kesimpulan 1. Emas yang terdapat pada batubara jarang terjadi, namun bila itu terjadi maka emas tersebut berupa ukuran butir kecil &halus yang berasosiasi dengan mineral pirit 2. Emas dalam batubara terbentuk karena proses sedimentasi yang jarang terjadi dan tidak dapat membentuk endapan bijih (ore deposit) sehingga tidak ekonomis bila ditambang emasnya saja. 3. Namun Emas tersebut dapat dijadikan produk sampingan yang tentu memerlukan alat untuk pemisahan antara batubara dan emas yang berasosiasi dengan pirit. 4. Adanya emas dalam batubara mengindikasikan adanya intrusi magma yang memberikan dampak meningkatnya kualitas batubara. 5. Lokasi-lokasi Terdapatnya emas dalam batubara merupakan lokasi yang memiliki struktur geologi yang kompleks seperti patahan, zona subduksi dan intrusi magma, lokasi itupun harus mensupport air dari luar untuk menjadi

larutan hidrotermal saat berada pada batuan samping agar terjadinya alterasi pada daerah intrusi yang ada batubaranya, maka emas dapat terbentuk dalam batubara tersebut ataupun terdapat pada lapisan yang menutupi batubara tersebut.

Daftar Pustaka V.V. Seredin, 2007, Distribution and formation conditions of noble metal mineralization in coal-bearing basins, published in Geologiya Rudnykh Mestorozhdenii Wen Xianduan dkk, 2003, Research On Gold In Coal Formation In Pingzhuang Basin, Inner Mongolia, China University of Geosciences,Beijng http://answers.yahoo.com/question/index?qid=20070330233446AANKN4M http://en.cnki.com.cn http://www.springerlink.com http://www.thenakedscientists.com/forum/index.php?topic=4132.0

TUGAS IV TERBENTUKNYA EMAS PADA LAPISAN BATUBARA

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Geologi dan Geofisika Kelautan pada Jurusan Teknik Pertambangan

Oleh :

M.Afif Al Haqqi Ismail

(03081002039) (03081002078)

UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTAS TEKNIK 2012

You might also like