You are on page 1of 56

Panduan Anatomi

Petunjuk Praktikum

ANATOMI
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Oleh:
Tim Penyusun

LABORATORIUM ANATOMI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG 2011


Program Studi Ilmu Keperawatan/UMM

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Robbil'Alamin.. Kita panjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang dengan sifat Rahman dan Rahim-Nya kita semua tetap dalam Iman dan Islam. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita N. Muhammad SAW serta umatnya yang sholeh. Buku Petunjuk Praktikum Anatomi PSIK ini disusun dengan maksud untuk membimbing mahasiswa mengenal istilah-istilah anatomi bangunan-bangunan anatomis, organ-organ tubuh manusia serta fungsi struktur anatomi tersebut. Dengan penguasaan istilah dan dilanjutkan dengan pengamatan preparat kadafer secara langsung diharapkan mahasiswa dapat menguasai ilmu anatomi manusia secara mendalam sebagai dasar mempelajari amu keperawatan pada umumnya. Penyusun menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan dan penerbitan buku ini, dan senantiasa mengharap segala perbaikan demi kebaikan. Semoga Allah SWT meridhai semua amal dan perbuatan kita. Amin. Wassalamu'alaikum Wr.wb Magelang, Tim Penyusun 2011

Panduan Anatomi

DAFTAR ISI
1. 2. 3. 4. 5. Kata Pengantar...................................................... Daftar Isi................................................................ Pendahuluan ........................................................ Pengantar dan Systema Sceletale ....................... Systema Nervosum Centrale, Endokrin dan Indera .............................................................................. 6. Systema Musculi, Vascularisasi dan Nervosum Periphericum ........................................................ 7. Sistem Kardiorespirasi ......................................... 8. Apparatus Digestorius .......................................... 9. Systema Urogenital .............................................. 10. Daftar Pustaka ......................................................

Program Studi Ilmu Keperawatan/UMM

PENDAHULUAN
Praktikum Anatomi merupakan bagian dari praktikum Anatomi-Histologi, dilaksanakan selama setengan semester (berbagi dengan prakikum Histologi). Pelaksanaan praktikum berupa demonstrasi osteologi dan pengamatan langsung kadafer. TATA TERTIB PRAKTIKUM ANATOMI I. Pendaftaran Praktikum Sebelum mengikuti praktikum Anatomi, mahasiswa harus mendaftarkan diri di Laboratorium Anatomi dengan syarat: 1. Membawa KRS/Kartu mahasiswa yang berlaku. 2. Membawa Foto 3x4 cm 2 lembar. 3. Mengisi biodata yang telah disediakan 4. Mengisi Kartu Praktikum II. Pelaksanaan Praktikum 1. Masuk ruangan praktikum harus tepat pada waktunya, praktikan yang datang setelah pretest selesai tidak diperkenankan praktikum pada hari itu. 2. Setiap masuk ruang praktikum harus berpakaian sopan sesuai syanah dan memakai jas praktikum. 3. Setiap kali praktikum harus membawa buku petunjuk praktikum, buku kerja praktikum, pinset, dan handscoen serta Atlas Anatomi (1 kelompok minimal 1 atlas). 4. Setiap akan praktikum semua praktikan harus sudah mengisi buku kerja praktikum yang jelas sesuai dengan petunjuk praktikum serta mengerjakan semua tugas/pekerjaan rumah yang diberikan oleh asisten. 5. Sebelum praktikum dilaksanakan pretest selama 10 menit. 6. Setiap praktikan harus mempunyai rasa hormat terhadap kadaver/ preparat. 7. Untuk praktikum harus sudah dipelajari apa yang akan dipelajari untuk hari itu. 8. Praktikum harus dikerjakan sesuai dengan rencana kerja dan petunjuk praktikum, kecuali ada

Panduan Anatomi

pembentahuan lain dan asisten. 9. Praktikum harus dikerjakan dengan sungguhsungguh, rapih dan tepat waktu. 10. Waktu praktikum tidak diperbolehkan makan, merokok, bersenda gurau dan berbicara keraskeras. 11. Keluar-masuk praktikum harus seijin Asisten jaga. 12. Setelah praktikum selesai, dilakukan postest dengan 10 soal berupa identifikasi struktur Anatomi. 13. Praktikum diakhiri tepat pada waktunya. 14. Setiap praktikan wajib mentaati tata-tertib ini, bila melanggar asisten berhak mengeluarkan dan ruang praktikum. 15. Tata tertib ini berlaku sejak diumumkan. III. Pelaksanaan Inhal 1. Praktikan diwajibkan hadir dalam setiap acara praktikum. Kehadiran <80%, praktikan dinyatakan tidak lulus praktikum dan harus mengulang pada semester berikutnya. 2. Praktikan yang tidak bisa hadir pada jadwal yang telah ditentukan dengan alasan yang dibenarkan (dengan menyerahkan surat ijin), dapat mengganti praktikum dengan cara ikut praktikum kelompok lainnya atas seijin asisten. 3. Inhal harus dilakukan oleh mahasiswa yang karena sesuatu hal telah dinyatakan harus mengulang atau mengganti praktikum. Beberapa hal yang dapat menjadikan praktikan dinyatakan Inhal: a. Nilai pretes 4 atau kurang, praktikan diijinkan mengikuti praktikum dengan syarat mengerjakan tugas yang diberikan oleh asisten. Praktikan cukup mengulang pretes di akhir periode praktikum. b. Tidak mengikuti praktikum atas seijin asisten (dengan surat ijin/surat keterangan) dan belum mengikuti praktikum kelompok lainnya. c. Melanggar tata tertib. Untuk poin b dan c praktikan wajib melaksanakan
Program Studi Ilmu Keperawatan/UMM

pretes, praktikum (mandiri), dan postes. 4. Inhal dilakukan pada jadual yang telah ditentukan. 5. Mahasiswa harus terdaftar resmi dan dikenakan biaya administrasi Rp.5.000, perkali. 6. Selama menjalani Inhal mahasiswa harus mentaati tata tertib praktikum.

IV.

Tentamen 1. Tentamen anatomi diadakan 1 kali pada akhir keseluruhan praktikum anatomi. 2. Syarat-syarat yang harus dipenuhi mahasiswa untuk mengikuti tentamen a. Telah menyelesaikan semua tugas praktikum sebelumnya b. Membawa kartu praktikum c. Membawa alat tulis d. Pakaian sesuai dengan tata tertib praktikum secara umum 3. Tata tertib selama tentamen a. Mahasiswa masuk ruangan dengan tertib b. Menempati tempat sesuai dengan nomor yang ada pada lembar jawaban c. Tidak boleh berbicara atau berbisik d. Tidak boleh menulis apapun sebelum ada perintah untuk menulis e. Tidak boleh melihat lembar jawaban mahasiswa yang lain f. Mahasiswa mulai mengerjakan soal tentamen setelah ada tanda (bel) g. Mahasiswa bergeser ke arah nomor yang lebih besar (kecuali nomor terakhir bergeser ke nomor 1.) h. Jawaban yang salah dicoret, selanjutnya yang benar dituliskan di sampingnya. i. Apabila telah ada tanda tentamen berakhir, mahasiswa harus segera meletakkan hasil pekerjaannya di meja yang ada di

Panduan Anatomi

j.

hadapannya dan meninggalkan ruangan dengan tertib. Mahasiswa yang diketahui melakukan kecurangan, akan diberikan sanksi nilainya dikurangi 5 poin.

V.

Sistem Penilaian Praktikum Anatomi 1. Penilaian dilakukan terhadap kegiatan: a. Pretest : Pr b. Postest : Po c. Tugas : Tu d. Tentamen : Tt 2. Cara penilaian Nilai akhir praktikum = (2.Pr) + Po + Tu + (6.Tt) / 10

Program Studi Ilmu Keperawatan/UMM

PELAKSANAAN PRAKTIKUM
I. a. b. c. d. e. f. Alat dan Bahan Seperangkat Iengkap tulang manusia asli Preparat kadafer Maket/tinuan tulang/organ tubuh manusia Film-film foto rontgen Handscoen Pinset anatomi

II. Materi Praktikum Terdiri atas 7 mata praktikum, yaitu: 1. Pengantar Praktikum Anatomi dan Systema sceletal 2. Systema nervosum centrale, endokrin dan alat indera. 3. Systema musculi, vasculer dan nervosum periphericum 4. Systema kardiorespirasi. 5. Systema alimentarium. 6. Systema urogenital 7. Tentamen

PRAKTIKUM KE-1

Panduan Anatomi

PENGANTAR PRAKTIKUM ANATOMI SYSTEMA SCELETALE


A. PENDAHULUAN Anatomi sering diartikan sebagai ilmu urai tubuh oleh karena mempelajari bentuk dan susunan tubuh manusia sampai pada bagian terkecil. Tubuh manusia merupakan kesatuan dan beberapa sistem antara lain: - Sistem kulit (Integumentum) - Sistem otot dan tulang (Systema musculosceletale) - Sistem syaraf (Systema nervosum) - Sisters pencernaan (Systema digestoria/gastrointestinale) - Sistem peredaran darah (Systema cardiovasculare) - Sistem pernafasan (Systems respiratoria) - Sistem perkemihan (Systema urinaria) - Sistem reproduksi (Systems genitalia) Sistem-sistem tersebut di atas tersusun oleh organorgan penyusunnya yang bekerja saling mempengaruhi satu dengan lainnya. Praktikum anatomi bertujuan untuk mengenal, mengidentifikasi bentuk dan susunan manusia secara terperinci. Dengan pengetahuan ini praktikan (mahasiswa yang mengikuti praktikan) diharapkan dapat memahami susunan tubuh secara keseluruhan sebagai satu kesatuan fungsional. B. CARA BELAJAR DI LABORATORIUM ANATOMI 1. Persiapan di rumah a. Bacalah buku petunjuk anatomi di rumah, pelajari teoriteori yang berkaitan dengan topik yang akan dipraktikumkan. Bahan dapat berasal dari buku-buku anatomi, catatan kuliah dl. b. Lihatlah atlas atau gambar-gambar untuk memahami apa yang anda pelajari. 2. Di laboratorium.
Program Studi Ilmu Keperawatan/UMM

a. Masuklah sebelum waktu praktikun dimulai. b. Ikuti pretes dengan baik c. Siapkan Atlas, gambar-gambar, buku petunjuk dan kertas untuk catatan. d. Ambillah preparat atau sarana praktikus yang ada. e. Kenalilah bentuk, nama, jenis, hubungannya satu sama lain dan kalau mungkin fungsinya dengan cara mencocokkan benda aslinya dengan gambarnya serta teori yang ada. f. Tanyakan hal-hal yang meragukan/tidak diketahui kepada Assisten/ Dosen yang membimbing. 3. Selesai Praktikum. a. Kembalikan dan rapikan preparat dengan tertib. b. Buat catatan terhadap hal-hal yang penting. c. Ikuti/ kerjakan Post test atau tugas-tugas yang diberikan. d. Klarifikasikan pengetahuan yang masih meragukan dengan Asisten/ Dosen. C. BEBERAPA PENGERTIAN YANG HARUS DIKETAHUI. 1. Posisi anatomis: adalah posisi tubuh manusia, berdiri tegak, pandangan lurus ke depan telapak tangan menghadap ke depan, ibu jari menjauhi sumbu tubuh. 2. Arah. Berbagai arah dalam anatomi menggunakan istilah latin. (Dikelompokkan sekedar untuk memudahkan menghafal secara bertahap). Istiah yang menunjukkan arah: a. Anterior : Arah depan. b. Posterior : Arah belakang. c. Superior : Arah atas. d. Inferior : Arah bawah. e. Cranial : Arah kepala. f. Caudal : Arah ekor. g. Dorsal : Arah punggung. h. Ventral : Arah perut. i. Dextra/dexter : Arah kanan. j. Sinister/sinistra : Arah kiri. k. Medial : Arah tengah / mendekati sumbu tubuh.

Panduan Anatomi

Lateral : Arah samping / menjauhi sumbu tubuh. m. Proximal : Arah pangkal. n. Distal : Arah ujung. o. External : Arah luar. p. Internal : Arah dalam (ruangan). q. Superfisial : Arah permukaan. r. Profundal : Arah dalam (jaringan). 3. Garis/sumbu/axis a. Longitudinal : Garis semu sesuai dengan surnbu memanjang tubuh. b. Transversal : Garis semu melintang dari arah kanan ke kiri. c. Sagital : Garis semu memanjang dari arah depan ke belakang. 4. Gerakan a. Flexi :Gerakan membengkok/menekuk b. Extensi : Gerakan melurus. c. Abduksi : Gerakan menjauhi sumbu tubuh. d. Adduksi : Gerakan mendekati sumbu tubuh. e. Endorotasi : Gerakan memutar ke dalam. f. Exorotasi : Gerakan memutar keluar.

l.

5. Bagian tubuh dan rongganya. a. Cranium : Kepala rongganya disebut cavitas crania b. Orbita : Mata rongganya disebut cavitas orbitalis c. Nasus : Hidung rongganya disebut cavitas nasi d. Oris :Mulut rongganya disebut cavitas oris e. Thorax : Dada rongganya disebut cavitas thoracis f. Abdomen : Pert rongganya disebut cavitas abdominalis g. Pelvis : Panggul rongganya disebut
Program Studi Ilmu Keperawatan/UMM

cavitas pelvis h. Tympanum : Telinga rongganya disebut cavitas tympanica i. Pharynx : Batang tenggorokan rongganya disebut cavitas pharyngealis j. Larynx: Tenggorokan rongganya disebut cavitas laringis 6. Bagian tubuh yang tak berongga a. Collum : Leher b. Brachium : Lengan atas c. Ante brachium : Lengan bawah d. Carpus : Pergelangan tangan e. Manus : Telapak tangan f. Gluteus : Pantat g. Femur : Tungkai atas (paha) h. Cruris: Tungkai bawah i. Tarsus : Pergelangan kaki j. Pedis : Kaki k. Digitus : Jari D. ANATOMI PERMUKAAN Anatomi permukaan mempelajari bangunan-bangunan anatomi yang bisa dilihat atau diraba dari permukaan tubuh. Hal ini penting dalam melakukan pemeriksaan fisik pada pasien yang meliputi inspeksi (periksa lihat), palpasi (periksa raba), perkusi (periksa ketok) dan auskultasi (periksa dengar). 1. Anatomi permukaan kepala: a. Processus mastoideus b. Sinus paranasales c. Fontanella anterior d. Fontanella posterior e. Arteria temporalis 2. Anatomi permukaan leher a. Cartilago thyroidea b. Trachea c. Glandulla thyroidea d. M. Stemomastoideus e. Pulsasi a. carotis communis (teraba di tepi anterior m.

Panduan Anatomi

a. b. c. d. e. f. a. b. c. d. e. f. g.

stemomastoideus) 3. Anatomi permukaan dada Clavicula Sternum, processus xyphoideus Glandulla mammae Garis khayal (linea axillares, linea stemalis, linea mediocalvicularis) Ictus cordis Spatium intercostalis 4. Anatomi permukaan abdomen Arcus costae Regio abdomen Umbilicus Spina iliaca anterior superior Crista iliaca Spina iliaca posterior superior Sudut costovertebrae

Program Studi Ilmu Keperawatan/UMM

SYSTEMA SCELETALE
Systema musculosceletale tersusun atas dua komponen utama yaitu tulang dan otot, oleh karena itu istilah yang sering digunakan adalah sistem penyangga (tulang) dan penggerak (otot). Persambungan dua tulang atau lebih tulang membentuk persendian (articulatio). Otot melekat pada dua tempat, di dua tulang yang berbeda dengan melintasi satu atau lebih persendian. Dengan demikian, otot sebagai alat gerak aktif, menggerakkan sendi-sendi yang dilintasinya, sedangkan tulang merupakan alat gerak pasif. Pada praktikum ini akan dipelajari systema sceletale. SYSTEMA SCELETALE A. Pembagian tulang 1. Menurut bentuknya: - Tulang panjang (os longum), contoh : Os femur, Os clavicula. - Tulang pendek (os breve). contoh : Os vertebrae, phalanges. - Tulang pipih (os planum), contoh : Scapula, Os parietale. - Tulang berongga (os pneumaticum), contoh : os frontale, os ethmoidale. - Tulang tak beraturan (os irregulare), contoh : os calcaneus. 2. Menurut posisi anatomis: - Rangka penyusun sumbu tubuh (sceleton a)iale), terdiri atas - Tulang tengkorak (ossa cranii). - Tulang batang tubuh (sceleton trunci). - Tulang-tulang anggota (sceleton appendiculare), terdiri atas - Tulang anggota atas (ossa membri superiores). - Tulang anggota bawah (ossa membri inferiores). B. Nama-nama tulang 1. Sceleton axiale.

Panduan Anatomi

a. Ossa crania : sering dibagi menjadi calvaria cranii (atap kepala) dan basis cranii (dasar kepala), yang terdiri atas: - Tulang yang berpasangan (kanan-kiri): Os Parietale Os Temporale Os Zygomaticum Os Lacrimale Tulang-tulang yang tidak (tunggal). Frontale Os Sphenoidale Mandibula Os Owipitale Maxilla Os Ethrnoidale Palatinum Os Vomer berpasangan

Os Os Os Os

b. Sceleton trunci 1) Collumna Vertebralis, terdiri dari beberapa vertebrae yang membentuk pilar. Di bagian dalamnya terdapat saluran disebut canalis vertebralis. Dapat bergerak flexi, extensi, rotasi dan lateroflexi. Dibagi beberapa regio: Regio cervicales, terdiri dari 7 vertebrae cervicalis dan membentuk kelengkungan kedepan. Regio thoracalis, terdiri dari 12 vertebrae thoracalis dan membentuk kelengkungan kebelakang. Regio lumbalis, terdiri dari 5 vertebrae lumbalis dan membentuk kelengkungan kebelakang.

Program Studi Ilmu Keperawatan/UMM

Regio sacralis, terdiri dari 5 vertebrae sacralis yang bergabung menjadi satu membentuk os sacrum - Regio coccygeus, terdiri dari 3-5 vertebrae coccygeus yang bergabung menjadi satu membentuk os cocygeus. 2) Sternum, terdiri dari 3 bagian : - Manubrium stemi - Corpus sterni - Processus xyphoideus 3) Costae Terdapat 12 pasang costae yang bersendi dengan vertebrae thoracalis di dorsal dan bersendi dengan sternum di ventral. Berdasarkan perlekatannya pada sternum costae dibagi 3 kelompok: - Costae verae, terdiri dari costa ke 1-7 langsung melekat pada sternum melalui cartilago costalisnya masing-masing. - Costae spuriae, terdiri dari costae ke 8-10, cartilago costanya bergabung kemudian melekat pada sternum. - Costae fluitantes, terdiri dari costae ke 11-12 dan tidak melekat pada sternum. 2. Sceleton Appendicuiare a. Ossa Membri Superiores - Clavicula Ulna - Scapula - Ossa carpalia - Humerus Ossa metacarpalia - Radius - Ossa phalanges b. Ossa Memberi Inferiores Coxae - Patella Femur - Ossa tarsalia

Panduan Anatomi

Tibia Fibula

Ossa metatarsalia - Ossa phalanges

C. Bangunan-bangunan pada tulang Istilah -istilah umum untuk menamai bagian dari tulang Carput = Kepala Sulcus = Alur Saluran/pi Collum = Leher Canalis = pa Corpus Condylu s Ramus Angulus Margo Tuber Process us Arcus = Badan = Bonggol = Cabang = Sudut = Tepi = Tonjolan = Semenanjung = Lengkung Fossa Facies Foramen Fissure Incisura Crista Spina = Cekungan Permukaa = n = Lubang = Celah = Takik = Rigi = Duri

NOMINA ANATOMICA OSTEOLOGIA SCELETON AXIALE 1. CRANIUM a. Cavitas cranii - Peri cranium - Lamina extema - Lamina interna - Sulcus sinus sagitatis Superior - Foveolae granulares - (Impressiones digitatae) [gylorum]
b. Orbita
Program Studi Ilmu Keperawatan/UMM

c. Cavitas nasi d. Basis Cranii interna - Fossa cranii anterior - Fossa cranii media - Fossa cranii posterior - Fonticuli cranii e. Fonticulus anterior - Fonticulus posterior - Fonticulus sphenoidalis (Anterolateralis) - Fonticulus mastoideus (Posterolateralis) OSSA CRANII (CRANIALIA) a. Os occipitale - Foramen magnum - Condylus occipitalis - Sulcus sinus transversi - Sulcus sinus sigmoidea - Sulcus sinus occipitalis b. Os sphenoidale - Fossa hypophysialis - Sinus sphenoidalis - Canalis opticus c. Os temporale - Pars petrosa - Processus mastoideus - Sulcus sinus sigmoidea - Meatus acusticus externus - Porus acusticus externus d. Os parietale - Sulcus sinus sigmoidei e. Os frontale - Sulcus sinus saaitalis superior - Pars nasalis - Pars orbitalis - Sinus frontalis f. Os ethmoidale g. Os lacrimale h. Os nasale

Panduan Anatomi

i. j.

Vomer Maxilla - Corpus maxilla - Sutura zygomaticomaxillaris - Sinus Maxillaris k. Os palatinum l. Os zygomaticum m. Mandibulae - Corpus mandibulae - Ramus mandibulae - Angulus mandibulae - Processus condylaris 2. SCELETON TRUNCI a. Collumna Vertebralis - Canalis vertebralis - Corpus vertebrae (vertebrale) - Arcus vertebrae (vertebralis) - Foramen intervertebrale Processus spinosus - Processus costalis b. Vertebrae cervicales (CI-CVII) - Atlas (Cl) - Axis (CII) - Dens axis - Vertebra prominens (C VII) c. Vertebrae tharoracicae (TI-TXII) - Fovea costalis superior - Fovea costalis inferior - Fovea costalis procesus transversi d. Vertebrae lumbalis (Lumbares) (LI-LV) - Processus accessoris - Processus mammilaris e. Os sacrum (sacrale) (vertebrae sacrales) Basis ossis sacri Promontorium Apex ossis sacri
Program Studi Ilmu Keperawatan/UMM

f.

Os coccygis (Coccyx) (Vertebrae coccygeae I-IV) - OSSATHORACIS - Costae (I-XII) Costae verae (I-VII) - Costae spuriae (VII-XII) - Costae fluitantes (XI XII) - Cartilago costalis g. Os costale (Costa) - Caput costae - Collum costae h. Sternum - Manubrium sterni - Corpus sterni - Processus xyphoideus i. Compages thoracis (sceleton thoracicus) - Sceleton thoracicus - Cavitas thoracis - Arcus costale - Spatinum intercostale SCELETON APPENDICULARE 1. Ossa Membri Superioris Cingulum membri superioris (Cingulum pectorale) a. Scapula - Facies costalis (anterior) - Facies posterior - Spina scapuiae - Acromion - Cavitas glenoidalis b. Clavicula - Extremitas sternalis - Extremitas acromialis - Pars libera membri superioris c. Humerus d. Radius Caput humeri (humerale) Collum anatomicum Collum chirurgicum Corpus humeri Condylus humeri

Panduan Anatomi

e. Ossa Ossa

f.

Ossa Ossa

- Caput radii (radiale) - Collum radii - Corpus radii - Processus styloideus Manus carpi (carpilia) (Os centrale) - Os scaphoideum - Os lunatum - Os triquetrum - Os trapezium - Os trapezoideum - Os capitatum - Os hamatum metacarpi (Meta carpalia) (I-V) digitorium (phalanges)

2. OSSA MEMBRI INFERIOR Cingulum membn inferior (Cingulurn pelvicun) a. Os coxae (pelvicum) - Acetabulum - Foramen obturatum (obturatorium) b. Os illium (Illium, Os iliacum) - Linea arcuata - Crista iliaca - Spina iliaca anterior superior / inferior - Spina iliaca posterior superior/ inferior c. Os ischii (Ischium) - Corpus ossis ischi - Ramus ossis ischi - Tuber ischiadicum (ischiale) d. Os Pubis (pubis) - Corpus ossis pubis - Ramus superior ossis pubis - Ramus inferior ossis pubis - Symphisis ossis pubis e. PeIvis - Cavitas pelvis (pelvica) - Arcus pubicus
Program Studi Ilmu Keperawatan/UMM

Pelvis major Pelvis minor

Pars libera membri inferioris a. Femur (Os femoris) - Caput femoris - Collum femoris - Corpus femoris b. Patella c. Tibia - Corpus tibiae (tibiale) - Malleolus medialis d. Fibula - Caput fibulae (fibulare) - Corpus fibulae - MaIleolus lateralis e. Ossa Pedis f. Ossa Tarsi (Tarsalia) - Talus - Calcaneus - Os naviculare - Os cuneforme mediale - Os cuneiforme mediale - Os cuneiforme laterale - Os cuboideum g. Ossa metatarsi (Metatarsalia) (I-V) h. Ossa digitorium (Phalanges) i. Ossa sesamoidea

Panduan Anatomi

PRAKTIKUM KE-2 SYSTEMA NERVOSUM CENTRALE ENDOKRIN DAN INDERA


SYSTEMA NERVOSUM CENTRALE Sistem Saraf Pusat (Systema Nervosum Centrale): terdiri dari 2 bagian besar yaitu: 1. Otak (encephalon) 2. Medulla spinalis OTAK/ENCEPHALON Terdiri dari otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum) dan batang otak (truncus cerebri) CEREBRUM Terdiri dari 2 belahan (Hemispherium cerebri) yang berbentuk seperti sarung tinju. Tiap hemispherium mempunyai lobus-lobus: Lobus frontales Lobus parietalis Lobusoccipitalis Lobustemporalis Lobus insularis Bangunan lain : Cortex cerebri, bagian terluar dari cerebrum . Mempunyai 2 bagian yang penting yaitu cortex sensoris dan cortex motoris. Ventriculus lateralis, ventriculus tertius dan ventriculus quartus, yaitu ruangan di dalam otak yang berisi cairan otak (liquor cerebrospinalis/LCS) CEREBELLUM : Otak kecil yang berfungsi dalam mengatur gerak tubuh dan keseimbangan. TRUNCUS CEREBRI : Terdiri dari:
Program Studi Ilmu Keperawatan/UMM

a. Diencephalon: Thalamus Hypothalamus b. c. d. Mesencephalon Tecturn Tegmentum Aquductus mesencephali Medulla oblongata Pons

MENINGES Meninges adalah selaput pembungkus otak yang terdiri dari 3 lapisan, yaitu (dari luar ke dalam) : a. Dura mater : dura mater cranialis (encephali) dura mater spinalis rongga di atas duramater : spatium epidurale rongga di bawah duramater : spatium subdurale b. Arachnoidea mater : arachnoidea mater cranialis (encephal) arachnoidea mater spinalis rongga dibawah arachnoidea mater : spabum subarachnoidalis, dilalui oleh LCS c. Pia mater : pia mater cranialis (encephali) pia mater spinalis MEDULA SPINALIS Medulla spinalis terdapat didalam canalis vertebralis. Pada irisan horisontal tampak bangunan: a. Canalis centralis, dilalui oleh LCS b. Substantia grissea c. Substanha alba

Panduan Anatomi

A. PARS PERIPHERICA (SYSTEMA NERVOSUM PERIPHERICUM) NERVI CRANIALES (ENCEPHAUCI) Nervus Olfactorius (I) Nervus Opticus (II) Nervus oculomotorius (III) Nervus trochealis (IV) Nervus trigeminus (V), dibagi 3 bagian : - Nervus ophthalmicus - Nervus maxillaris - Nervus mandibularis Nervus abducens (VI) Nervus facialis (Nerves intermediofacialis) (VII) Nervus vestibulocochlearis (VIII) Nervus glossopharyngeus (IX) Nerves vagus (X) Nerves accessories (XI) Nervushypoglossus (XII) B. PARS AUTONOMICA (SYSTEMA AUTONOMICUM) 1. PARS SYMPATHETIC - Truncus sympatheticus - Ganglion cervicale superius - Ganglion cervicale medium - Ganglia thoracica - Ganglia lumbalis 2. PARS PARASYMPATHETICA - Pars cranialis - Pars pelvica NERVOSUM

Program Studi Ilmu Keperawatan/UMM

GLANDULAE ENDOCRINAE Glandula endocrinae (kelenjar hormon) adalah kelenjar yang mengirimkan hasi sekresinya langsung ke dalam darah tanpa melewati saluran (ductus). Hasil sekresinya disebut hormon. Glandula endocrinae dalam tubuh manusia adalah : 1. Glandula thyroidea Terdiri dari 2 lobus yang dihubungkan oleh isthmus glandula thyroidea. Menghasilkan hormon tiroksin. 2. Glandula parathyroidea Terdapat 4 buah glandula parathyroidea. Terletak di bagian belakang glandula thyroidea, menghasilkan hormon paratiroid. 3. Hypophysis (Glandula pituitaria) Ada 2 bagian yaitu adenohypophyse (lobus anterior) dan neurohypophyse (lobus posterior). Adenohyophyse menghasilkan hormon-hormon yang dapat mempengaruhi fungsi kelenjar endokrin yang lain. Sedang neurohypophyse menghasilkan hormon anti diuretik dan oksitosin yang berperan dalam mengatur kontraksi uterus dan produksi ASI. 4. Corpus pineale (Glandula pinealis) 5. Glandula suprarenalis (adrenalis) Ada 2 buah terletak di bagian kranial ren. Mensekresi kortisol dan adrenalin. 6. Pancreas Terdapat di kelengkungan duodenum, bekerja sebagai kelenjar eksokrin (menghasilkan enzim pencernaan) dan sebagai kelenjar endokrin (menghasilkan insulin dan glukagon). 7. Ovarium (dipelajari dalam organa genitalia feminina) 8. Testis (dipelajari dalam organa genitalia masculina)

ORGANA SENSORIA (SENSUUM)


Organum Visus (Visuale) Oculus Organon visus adalah indra penglihatan yang terdiri dari bulbus oculi (bola mata) dan organs oculi acessoria (alat bantu mata). Indra penglihatan disarafi oleh nervus opticus (N.II) BULBUS OCULI, terdiri dari beberapa lapisan yaitu : 1. Tunica fibrosa bulbi a. Sclera b. Cornea

Panduan Anatomi

2. a. b. c.

Tunica vasculosa bulbi (Tractus uvealis) Choroidea Corpus ciliare Iris, tedapat 2 otot: - Musculus sphincter pupillae - Musculus dilator pupillae d. Pupil, lubang ditengah iris berguna untuk menaahurahava yapg masuk ke mata 3. Tunica interna bulbi a. Retina d. Humor aquosus b. Lens c. Camerae bulbi e. Camera vitrea f. Humor vitreus

ORGANA OCULI ACCESSORIA 1. Musculi bulbi 4. Appratus lacrimalis 2. Supercilium palpebrae 5. Saccus lacrimalis 3. Tunica conjunctiva 6. Ductus nasolacrimalis ORGANUM VESTIBULOCOCHLEARIS Organum vestibulocochlear adalah indra pendengaran. Terdiri atas 3 bagian, dari luar ke dalam: auris ekstema, auris media dan auris interna. Saraf yang terlibat dalam indra pendengaran adalah N. vestibulocochlear (N.VIII). AURIS EXTERNA 1. Meatus acusticus externus 2. Auricula 3. Lobulus auricularis 4. Tragus AURIS MEDIA 1. Cavitas tympanica (Cavum tympani) 2. Membrana tympanica 3. Ossicula auditoria (auditus) - Stapes - Incus - Malleus 4. Tuba auditoria (auditiva)
Program Studi Ilmu Keperawatan/UMM

AURIS INTERNA 1. Labyrinthus vestibularis 2. Cochlea ORGANUM OLFACTORIUM (OLFACTUS) Organum olfactorium adalah indra penghidu, terdapat di cavui nasalis. Rangsang penciuman/ penghidu diterima oleh ujung-ujung saraf N.olfactorius (N.I) dan diteruskan ke otak. ORGANUM GUSTATOR IUM (GUSTUS) Organum gustatorium adalah indra pencecap, terdapat di Iidah valata, papilla fungiformis dan papila filiformis. INTEGUMENTUM COMMUNE 1. Cutis (Kulit), lapisan: a. Epidermis b. Dermis (corium) c. Pelengkap kulit Pili Unguis (kuku) 2. Mamma 3. Papilla Mammaria 4. Corpus mammae 5. Areola mammae

Panduan Anatomi

PRAKTIKUM KE- 3 SYSTEMA MUSCULI, VASKULARISASI DAN NERVOSUM PERIPHERICUM


A. SYSTEMA MUSCULI Otot merupakan alat yang memungkinkan tubuh untuk dapat bergerak. Jika sel otot mendapat rangsangan, maka sitoplasma sel otot yang berupa benang-benang halus (miofibril) akan memendek (kontraksi). Secara umum otot ada 3 golongan yaitu otot polos, otot jantung dan otot seran lintang. Otot seran lintang pada umumnya melekat pada tulang (otot rangka) dan bergerak secara aktif sehingga dapat menggerakkan tulang. Dalam praktikum ini akan dipelajari otot rangka. Bagian-bagian otot rangka: - caput (kepala otot) - venter (perut otot) - tendo (ujung otot yang melekat pada tulang) Tiap otot dibungkus oleh fascia yang berupa jaringan ikat. Klasifikasi Otot : Otot diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Berdasarkan bentuknya: - musculus fusiformis - musculus quadratus - musculus sphincter 2. Berdasarkan jumlah caput : - 2 caput : contoh m.biceps brachii - 3 caput : contoh m. triceps brachii 3. Berdasarkan fungsinya - otot fleksor - otot pronator - otot ekstensor - otot supinator - otot adductor 4. Menurut tempatnya : - MUSCULI CAPITIS Musculi bulbi Musculi facialis
Program Studi Ilmu Keperawatan/UMM

Musculi masticatorii Musculi linguae

MUSCULI COLLI (CERVICIS) Platysma Musculi sternomastodieus Musculi suprahyoidei Musculi infrahyoidei Fascia cervicalis MUSCULI DORSI M. trapezius M. latissimus dorsi MUSCULI THORACIS M. pectoralis major M. pectoralis minor Mm.intercostales extermi Mm.intercostales intermi MUSCULI ABDOMINIS M. rectus abdominis M. obliiquus externus abdominis Ligamentum inguinale (arcus inguinalis) M. obliquus internus abdominis M. transversus abdominis MUSCULI PELVIS Pelvis mayor : psoas mayor m. psoas minor m. iliacus Pelvis minor Diaphragma pelvicum (otot yang membentuk dasar panggul): M. levator ani, ada 3 bagian : - m.pubococcygeus - iliococcygeus - ischicoccygeus

Panduan Anatomi

Antara kedua m.pubococcygeus terdapat celah diaphragma urogenitale yang pada wanita ditembus oleh urethrae dan vaginae Perineum (bagian permukaan dari exitus pelvis), dibagi 2 regio : - Regio analis M. sphincter ani externus - Regio urogenitale M. bulbocavemosus M. ischiocavemosus M. transversus perinei MUSCULI MEMBRI SUPERIOR, dibagi beberapa berdasarkan fungsi: - M. Deltoideus - Otot fleksor lengan atas M. biceps brachii M. tricep brachii M. coraco brachialis - Otot ekstensor lengan atas : M. triceps brachialis - Otot fleksor lengan bawah - Otot ekstensor lengan bawah - Otot thenar - Otot hipothenar kelompok

MUSCULI MEMBRI INFERIOR - Otot di regio glutealis : M. gluteus maximus M. gluteus medius M. guteus minimus - Otot di regio femoralis: Otot ekstensor di regio femoralis : m. Quadriceps femoris Otot fleksor di regio femoralis : m.biceps femoris Otot adduktor di regio femoralis : mm. adductor longus
Program Studi Ilmu Keperawatan/UMM

Otot di regio cruris : Otot ekstensor Otot fleksor M. triceps surae, tendonya menjadi satu disebut tendo achilles/tendo calcanei

RUANG-RUANG ANATOMIK YANG PENTING : - Fossa axillaris, dilalui oleh : a dan v. axillaris cabang plexus brachialis - Fossa cubA dilalui oleh : A. radialis N. medianus V. mediana cubiti, tempat pengambilan darah vena - Fossa poplitea, dilalui oleh : A dan v poplitea Cabang n. Ischiadicus B. SYSTEMA VASCULARE SISTEM ARTERIAL: CABANG - CABANG ARCUS AORTAE: 1. Truncus brachiocephalicus/a. anonyma, cabangnya: a. b. c. d. a. b. a. b. a. Arteria carotis communis dextra Arteria subclavia dextra Arteria carotis communis sinistra Arteria subcavia sinistra 2. Arteria carotis communis, cabangnya: A. carotiss externa: - Arteria temporalis superficialis A carotis interna : - Arteriae cerebrales 3. Arteria subclavia, cabangnya : A. Vertebralis Arteria yang menuju ke membrum superior 4. Arteriae membri superioris : Arteri axilaris

Panduan Anatomi

b. Arteria brachialis c. Arteria radialis d. Artena ulnaris CABANG - CABANG PARS DESCENDENS AORTAE AA. Intercostales posteriores CABANG - CABANG PARS ABDOMINALIS AORTAE 1. Truncus coeliacus 2. Arteria mesenterica superior 3. Arteria mesenterica inferior 4. Arteria suprarenalis media 5. Arteria renalis 6. Arteria testicularis 7. Artera ovarica 8. Arteria iliaca communis, cabangnya: a. A. iliaca externa, cabang-cabangnya menuju ke membrum inferior b. A. iliaca interna, cabang-cabangnya menuju ke pelvis ARTERIAE MEMBRI INFERIORIS 1. Arteria fernoralis 2. Arteria poplitea 3. Arteria tibialis anterior 4. Arteria dorsales pedis 5. Arteria tibialis posterior 6. Arteria fibularis SISTEM VENAE Vena yang menuju ke jantung: a. Venae cordis (darah dari myocardium) b. V. cava superior (darah dari tubuh atas, kepala dan leher) c. V. cava inferior (darah dari tubuh bawah dan membrum inferior) d. V. pulmonalis (darah dari pulmo, berisi darah kaya oksigen) VENA CAVA SUPERIOR, mendapat darah dari: 1. Vena brachiocephalica (dextra/sinistra)
Program Studi Ilmu Keperawatan/UMM

2. 3. 4. 5.

Vena jugularis interna Vena cerebri Vena azygos Vena membri superioris : a. Vena axillaris b. Venae superficiales membri superior: - Cephalica - V. Basilica - V mediana cubiti, vena yang digunakan untuk tempat pengambilan darah vena di membrum superior. c. Vena profundae membri superior - Vv. brachiales - Vv. ulnaris - Vv. radialis

VENA CAVA INFERIOR, mendapat darah dari: 1. Venae hepaticae 2. Venae renalis 3. Vena porta hepatis 4. Vena mesenterica superior 5. Vena splenica 6. Vena illiaca communis 7. Vena illiaca interna 8. Venae membri irferioris: a. Venae superficiales membri inferioris: - V. saphena magna - V. saphena parva b. Vena profundae membri inferioris: - Vena femoralis - Vena poplitea - Vv.tibiales anteriores - Vv. tibiales posteriores SYSTEM LYMPHATICUM a. Vasa lymphatica b. Trunci lymphatici c. Ductus lymphatici d. Ductus thoracicus

Panduan Anatomi

NODI REGIONALES 1. Caput et collum a. occipitales b. cervicales anteriores c. cervicales superficiales (jugulares anteriores) d. cervicales profundi e. cervicales laterales f. cervicales superficiales g. cervicales profundi superiores h. cervicales profundi inferiores 2. Membrum superius 3. Plexus lymphaticus axilares 4. Thorax 5. Nodi lymphatica paramammarii 6. Abdomen 7. Nodi lymphatici parietales a. lumbales (lumbares) sinistri b. lumbales (lumbares) intermedii c. lumbales (lumbares) dextri 8. Nodi lymphatici viscerales 9. Pelvis 10. Nodi lymphatici parietales a. iliaci communes 11. Nodi lymphatici a. Inguinales b. Superficiales c. profundi d. Popliteales 12. Spleen (Lien) 13. Hilum splenicum C. SYSTEMA NERVOSUM PERIPHERICUM Systema Nervosum (sistem saraf) berfungsi untuk mengorganisasi dan mengkordinasi kegiatan tubuh. Pembagian susunan saraf adalah sebagai berikut: 1. Saraf pusat (Systema Nervosum Centrale ): a. Otak (encephalon) b. Medulla spinalis
Program Studi Ilmu Keperawatan/UMM

2. Saraf tepi (Systema Nervosum Periphericum) a. Saraf somatik saraf cranialis (Nervi cranialis) saraf spinalis (Nervi spinalis) b. Saraf otonom Simpatis Parasimpatis

NERVI SPINALES 1. Nervi cervicales 2. Plexus brachialis a. Nervus medianus b. Nervus ulnaris c. Nervus radialis 3. Nervi thoracici 4. Rami Posteriores 5. Rami anteriores (Nervi intercostales) 6. Nervi lumbales 7. Nervi sacrales et Nervus coccygeus 8. Plexus lumbalis 9. Plexus sacralis a. Nervus pudendus b. Nervus ischiadicus (sciaticus) c. Nervus tibialis

Panduan Anatomi

PRAKTIKUM KE- 4 SISTEM KARDIORESPIRASI


A. COR Jantung (cor) berbentuk seperti jantung pisang, bagian kranial tumpul (basis cordis) dan bagian bawah runcing (apex cordis). Bila jantung berdenyut, apex cordis akan memukul dinding dada. Pukulan ini disebut ictus cordis yang pada orang normal bisa teraba di spatium intercostale V, 2 cm di lateral linea medioclaviculare kiri. Bangunan bangunan di jantung: 1. Atrium dextrum: - Auricula dextra - Septum interatriale, terdapat fossa ovalis - V. Cava superior - V. cava inferior 2. Ventriculus dextrum : - Valva atrioventricularis dextrum (valvula tricuspidalis) - Musculi papillares - Chordaetendineae - Valva trunci pulmonalis - Septum interventricularee 3. Atrium sinistrum - a. pulmonalis - auricula sinistra 4. Ventriculus - valva atrioventncularis sinistrum (valvula bicuspidalis) - musculi papillares - chordaetendineae - valva aortae, terdapat pangkal a. coronaria cordis dextra dan a. coronaria cordis sinistra - septum interventriculare 5. Lapisan dinding jantung (dari dalam ke luar): - endocardium - myocardium - pericardium
Program Studi Ilmu Keperawatan/UMM

6. Arteri besar yang keluar dari jantung: - Aorta, ada 3 bagian : pars ascendens aortae arcus aortae, pars descendens aortae - Truncus pulmonalis, bercabang 2: arteria pulmonalis dextra arteria pulmonalis sinistra, dengan arcus aortae dihubungkan oleh ductus arterisus 7. Vena yang masuk ke jantung - V. cava superior - V. cava inferior - V pulmonalis - V. cordis B. APPARATUS RESPIRATORIUS (Systems Respiratorium) Systema respiratorium terdiri atas: nasus, pharynx, larynx, trachea, bronchus dan pulmones. NASUS 1. Nasus externus Bangunan pada nasus externus permukaan luar : apex nasi, ala nasi. Nasus externus tersusun alas os nasi dan cartilago nasi. 2. Cavitas nasi Cavitas nasi terletak dari nares sampai choana, terbagi menjadi 2 bagian kanan dan kiri oleh septum nasi. Dalam cavitas nasi terdapat alur dan lekukan secara berturutan dari atas ke bawah: - meatus nasi suprema, terdapat muara sinus sphenoidalis - concha nasalis superior - meatus nasi superior, terdapat muara sinus ethmoidalis - concha nasalis media - meatus nasi media, tempat muara sinus maxillaris, sinus frontalis dan sinus ethmoidalis

Panduan Anatomi

concha nasalis inferior meatus nasi inferior, merupakan tempat muara ductus nasolacrimalis. Organ olfactoria (alat penghidu) terdapat pads mukosa cavitas nasi bagian atap dan lateral, rangsangannya diteruskan melalui N. I (n. olfactorius). Sinus paranasalis adalah ruangan yang terdapat di dalam tulang di sekitar nasus, terdiri atas: sinus maxillaris, - sinus sphenoidalis, - sinus ethmoidalis, - sinus frontalis. PHARYNX Pharynx merupakan ruangan yang terdapat di sebelah posterior cavitas nasi dan cavum oris, terbagi atas: 1. Nasopharynx - terletak di sebelah posterior cavitas nasi - pada dinding lateralnya terdapat ostium tuba auditiva (muara tuba eustachius) - pada dinding posteriornya terdapat tonsila pharyngea 2. Oropharynx - terletak di sebelah posterior cavum oris 3. Iaryngopharynx - terletak di sebelah posterior larynx, dan berhubungan dengan oesdophagus - bukan sebagai saluran respirasi LARYNX 1. Larynx tersusun atas : - cartilago thyroidea - cartilago cricoidea - cartilago arytenoidea 2. Bangunan di dalam larynx: - epiglotis - musculi laryngis - plica aryepiglotica
Program Studi Ilmu Keperawatan/UMM

cavitas laryngis, terdapat: 2 buah plica vestibuli yang membentuk rima vestibuli, 2 buah olica vocalis, yang membentuk rima alotidis (menghasilkan suara)

TRACHEA - merupakan suatu saluran terbuka yang terletak di antara larynx (setinggi cartilago cricoidea) sampai bifurcatio trachea (setinggi angulus sterni), dengan panjang 10 cm dan diameter 2,5 cm - tersusun atas 16-20 cartilago berbentuk tapal kuda terbuka di bagian posterior. BRONCHI - merupakan saluran yang terletak setelah bifurcatio trachea (percabangan trachea menjadi bronchus primarius dexter dan sinister) sampai pulmo - perbedaan bronchus dexter dan sinister : Jenis Bronchus dexter Bronchus perbedaan sinister Panjang pendek panjang Diameter Arah lebih besar lebih vertikal lebih kecil lebih mendatar

Percabangan bronchi (respiratory tree) : bronchus primarius bronchus secundus bronchus tertius bronchiolus bronchiolus terminalis alveolus pulmonalis

PULMONES - terdapat 2 buah, yaitu pulmo dexter dan sinister - masing-masing pulmo terdapat : apex pulmonis (pulmonalis)

Panduan Anatomi

basis pulmonis (pulmonalis) facies costalis facies mediastinalis margo anterior margo posterior margo inferior hilus pulmonalis, - terdapat pada facies mediastinalis - merupakan tempat masuk dan keluarnya bronchi, vasa darah, vasa lymphatica dan nervi dari dan ke pulmo - Pulmo dexter terdiri atas 3 lobus, yaitu: 1. lobus superior dipisahkan dan lobus medius oleh fissura horizontalis 2. lobus medius dipisahkan dari lobus inferior oleh fissura obliqua 3. lobus inferior - Pulmo sinister terdiri atas 2 lobus, yaitu : 1. lobus superior dipisahkan dan lobus inferior oleh fissura obliqua 2. lobus inferior Masing-masing lobus terdiri atas beberapa segmen yang mempunyai vaskularisasi dan tractus respiratorii. Vaskularisasi : a.v. pulmonalis, untuk proses respirasi a.v. bronchialis, untuk nutrisi pulmo Inervasi : n. vagus (parasimpatis) & truncus simpaticus (simpatis) CAVITAS THORACIS Di dalam cavitas thoracis (rongga thorax) terdapat pulmones, pleura (pembungkus pulmo) dan mediastinum. Pleura terdiri atas 2 lapisan, yaitu : 1. pleura parietalis, melekat pada facies interna cavitas thoracis
Program Studi Ilmu Keperawatan/UMM

2. pleura visceralis, melekat pada pulmo Cavum pleura merupakan ruangan yang terdapat di antara kedua pleura. Mediastinum, merupakan organ-organ yang terletak di antara pulmo dexter dan sinister, yang terbagi menjadi 2 bagian oleh bidang angulus sterni menjadi : 1. mediastinum superior, berisi: - arcus aorta dan cabang-cabangnya - vena cava superior - trachea - ductus thoracicus - n. vagus - n. phrenicus - oesophagus - thymus 2. mediastinum inferior, terdiri atas - bagian anterior : thymus dan jaringan lemak - bagian medial : cor, pericardium, vasa darah besar - bagian posterior : aorta descendens, oesophagus, ductus thoracicus, n. vagus, n. phrenicus

PRAKTIKUM KE - 5 APPARATUS DIGESTORIUS (Systema Alimentarium)

Apparatus digestorius terdiri atas: cavitas oris dan isinya, pharynx, oesophagus, gaster, intestinum tenue, intestinum crassum, rectum dan canalis analis. CAVITAS ORIS 1. Cavitas oris (rongga mulut), terdiri atas: vestibulum oris cavitas oris propia (terletak diantara dentes dan bucal) 2. Labia oris (bibir) 3. Palatum sebagai atap cavitas oris, terdiri atas: palatum durum, dibentuk oleh os mandibula dan os palatinum

Panduan Anatomi

palatum molle, terdiri atas jaringan muskuler dan fibrosa 4. Dindingnya dilapisi oleh tunica mucosa oris 5. Lingua tersusun atas musculi linguae dan terbagi menjadi : apex linguae corpus linguae radix linguae dorsum linguae, padanya terdapat: - sulcus terminalis, yang bagian tengahnya terdapat foramen caecum - organon gustatorium terdiri atas papillae filiformes, papillae fungiformes dan papillae valatae 6. Gingivae, melapisi bagian mandibula yang ditempati dentes 7. Dentes (gigi), terbagi menjadi bagian corona dan radix dentis 8. Glandulae oris (kelenjar saliva) terdiri atas : a. glandulae salivares majores: - glandula parotidea, ductus parotidea-nya bermuara pada cavitas oris propia di depan gigi molar 2 atas. - glandula sublingualis, terletak di dasar cavitas oris, tertutup corpus lingua, bermuara pada dasar cavitas oris. - glandula submandibularis, terletak di sebelah medial corpus mandibula b. glandulae salivares minores - makanan keluar dari cavitas oris melalui lubang ostium (fauces), yang dibentuk oleh palatum molle, uvula, tonsils palatina dan dorsun lingua OESOPHAGUS 1. Merupakan saluran muskuler dengan panjang 25 cm, darid larynx sampai gaster dan menembus diafragma melalui hiatus oesophagus setinggi VT-10. 2. Oesophagus mengalami 3 penyempitan, yaitu: a. angustia superior, pada pangkalnya di leher b. angustia medialis, di tempat persilangannya dengan
Program Studi Ilmu Keperawatan/UMM

bronchus primaries sinister c. angustia inferior, di tempat daifragma

oesophagus

menembus

GASTER (VENTRICULUS) 1. Gaster yang kosong berbentuk huruf J, terletak intraperitoneal, pads kuadran kiri atas abdomen 2. Bagian-bagian gaster a. pars cardiaca ventriculi : fundus b. corpus ventriculi : curvatura ventriculi major, curvatura ventriculi minor c. pars pylorica ventriculi : canalis pyloricus, pylorus 3. Pada curvatura ventriculi major melekat omentum majus dan pada curvatura ventriculi minor melekat omentum minus 4. Vaskularisasinya oleh a. gastrica dan v. porta 5. Inervasi : n. vagus INTESTINUM TENUE 1. Duodenum - berbentuk huruf U dengan cekungnya menghadap ke superior dan sinister dengan panjang sekitar 24 cm, dan terletak retroperitoneal - pada dinding posteromedialnya terdapat papilla duodeni major yang merupakan muara ductus choledochus dan ductus pancreaticus 2. Jejenum Dan Ileum - kedua intestinum tenue ini panjangnya 6-7 m, dengan batas tidak tegas, karena cirinya berubah secara berangsur-angsur, 2/5 bagian proksimalnya sebagai jejenum dan 3/5 bagian distalnya sebagai ileum - jejenum, biasanya dalam keadaan kosong, dindingnya ih tebal, Iebih vaskuler, sebagian besar terletak di regio umbilicalis - ileum, dindingnya lebih tipis dan vaskularisasinya sedikit, terletak di regio hypogastrica dengan bagian distalnya di pelvis. - vaskularisasinya oleh a. mesenterica superior dan v. porta

Panduan Anatomi

inervasinya: n. vagus

INTESTINUM CRASSUM - Panjang seluruhnya sampai 1,5 m, dengan bangunan khas : taenia coli, haustrae dan appendices epiploicae: 1. Cecum (caecum) yaitu kantong buntu yang bersambung dengan colon ascendens, yang terletak pads fossa iliaca dextra pada dinding posteromedialnya terdapat valva ileocecalis (muara ileum) di sebelah inferior valva ileocecalis terdapat muara appendix vermiformis 2. Appendix vermiformis merupakan pipa buntu dengan panjang 3-10 cm, yang bentuknya seperti cacing mesoappendix menggantung appendix vermiformis ke mesenterium ileum 3. Colon Ascendens panjangnya 12-20 cm, dari cecum ke flexura coli dextra pada kuadran kanan atas letaknya retroperitoneal pada sulcus paravertebralis dextra 4. Colon Transversum panjangnya 40-50 cm dari flexura coli dextra sampai flexura coli sinistra pada kuadran kiri atas paling besar dan paling mobile bagian posteriornya digantung oleh mesocolon transversum 5. Colon Descendens dari flexura coli sinistra sampai colon sigmoideum pada fossa iliaca sinistra 6. Colon Sigmoideum biasanya berbentuk huruf S, namun juga tergantung pada jumlah isinya (feces), dengan panjang 15-50 cm
Program Studi Ilmu Keperawatan/UMM

dari colon descendens sampai ke rectum penggantungnya mesocolon sigmoideum Canalis Analis mulai dari batas colon sigmoideum, dengan panjang 12 cm bagian yang melebar sebagai ampulla recti canalis analis merupakan bagian terakhir tractus digestivus yang berakhir sebagai anus padas perineum. pada dindingnya terdapat m. sphincter ani internus dan m. sphincter ani externus. GLANDULA DIGESTORIA 1. Hepar - terletak pada regio hypochondriaca dextra dan epigastrium atau pada kuadran kanan atas abdomen - memproduksi cairan empedu, yang dialirkan melalui ductus hepaticus dexter dan sinister ductus hepaticus communis ductus choledochus (ductus biliferus communis) bermuara pada papilla duodeni major (pada duodenum), kalau sphincter-nya tertutup cairan empedu kembali lagi dan disimpan pada vesica fellea ductus cysticus ductus choledochus bennuara pada papilla duodeni major - hepar terdiri atas 2 lobus, yaitu : a. Iobus dextra hepatis, terdiri atas lobus quadratus, lobus caudatus kedua lobi tersebut dipisahkan oleh daerah yang disebut porta hepatis, b. lobus sinister hepatis bangunan-bangunan pada permukaan hepar: - faces diafragmatica - margo inferior - facies visceralis - vena cava inferior - vena portae, berasal dari v. mesenterica superior dan v. lienalis

7. Rectum dan

Panduan Anatomi

a. hepatica propia, cabang a. hepatica communis - ductus hepaticus - ductus cysticus - ductus choledochus Penggantung hepar : ligamentum falciforme hepatis ligamentum tares hepatis VESICAE FELLEA merupakan kantong berbentuk buah pir, yang terletak di sepanjang tepi kanan lobus quadratus berfungsi memekatkan empedu, dengan daya tampung 30-60 ml -

2. Pancreas - merupakan glandula eksokrin yang mengeskresi cairan pancreas ke duodenum (pada papilla duodeni major) melalui ductus pancreaticus, dan glandula endokrin yang mengsekresi glukagon dan insulin ke dalam darah. - terdiri atas bagian caput, corpus dan cauda pancreatis - bagian ujung cauda pancreatis berhubungan dengan hilum lienalis

PRAKTIKUM KE 6 SYSTEMA UROGENITAL


A. SYSTEMA URINARIA Systema urinaria terdiri atas : ren, ureter, vesicae urinaria dan urethra. REN Terletak retroperitoneal pada bagian superior paravertebralis Bentuknya seperti kacang buncis, dengan ukuran 10x5x2,5 cm Pada ren terdapat hilum renalis, sebagai masuknya a.v.renalis dan pelvis renalis
Program Studi Ilmu Keperawatan/UMM

Pada potongan koronal ren tampak : cortex, medulla, pyramis renalis, columna renalis, papilla renalis, calyces renalis mino, calyces renalis major, pelvis renalis Vaskularisasi : a.v.renalis

URETER - Saluran muskuler dengan panjang 25 cm, dari pelvis renalis sampai vesica urinaria - Berjalan ke bawah di sepanjang m.psoas dan pada dinding lateral pelvis VESICAE URINARIA - Sebagai kantong berbentuk pyramid dengan 3 sisi, yang terletak di sebelah cranial prostate - Vesicae urinaria yang penuh dapat teraba dari luar di superior symphisis pubis. - Bagian-bagian vesicae urinaria : apex vesicae, fundus vesicae, dan corpus vesicae - Bangunan pada facies interna vesicae urinaria : ostium ureteris (muara ureter pada sudut kanan dan kiri basis vesicae), ostium uretha internum, trigonum vesicae - Peritoneum menutupi bagian superior vesicae urinaria, selanjutnya membentuk excavation rectovesicalis (cekungan antara rectum dan vesicae urinaria) pada laki-laki dan excavation vesicouterina (cekungan antara vesicae urinaria dan uterus) pada wanita. URETHRA Pada wanita - panjangnya hanya 3-4 cm, dari ostium urethra internum pada vesicae urinaria sampai ostium urethra externum pada pubis. Pada laki-laki - terbagi menjadi 3 bagian: 1. pars prostatica urethrae - pada waktu urethrae menembus glandula prostata - mulai dari ostium urethrae internum pada vesicae urinaria - pada facies internanya terdapat colliculus seminalis

Panduan Anatomi

(muara ductus ejaculatorius), sinus prostaticus (muara glandula prostata) 2. pars membranacea urethrae - sewaktu urethrae menembus trigonum urogenitale 3. pars spongiosa urethrae - sewaktu urethrae melalui corpus cavernosum urethrae (corpus spongiosum penis), sampai muara urethrae pada ostium urethrae externum B. ORGANA GENITALIA MASCULINA Organa genitalia masculina terdiri atas: 1. Organa genitalia masculina externa: scrotum, penis 2. Organa genitalia masculina interna: testis, epididymidis, ductus deferens, ductus ejaculator urethrae, vesicula seminalis (glandula seminalis), glandula prostate SCROTUM - berbentuk kantong yang berisi testis, epididymidis, funiculus spermaticus dan selubungnya PENIS terdiri atas: 1. pars fixa = radix penis, melekat pada pelvis 2. pars libera, bagian yang menggantung bebas terdiri atas corpus penis dan glans penis corpus penis, terdiri atas: a. 2 corpora cavernosa penis, di bagian tengahnya terdapat arteria dan serabut saraf b. 1 corpus cavernosum urethrae (corpus spongiosum penis), di bagian tengahnya terdapat urethrae. glans penis : ostium urethrae eksternum, preputium, corona glandis, frenulum preputii terdapat di dalam scrotum, sebagai bangunan

TESTIS -

Program Studi Ilmu Keperawatan/UMM

berbentuk bulat panjang - memproduksi sperma EPIDIDYMIDIS - merupakan bangunan yang menempel pada margo posterior testis - berfungsi sebagai tempat penimbunan spermatozoa DUCTUS DEFERENS - merupakan saluran mulai dari cauda epididymidis sampai ductus ejaculatorius - berjalan di dalam funiculus spermaticus - bagian yang melebar di sebelah inferior vesicae urinaria : ampula ductus deferentis FUNICULUS SPERMATICUS - berisi: ductus deferens, vasa darah, vasa lymphatica dan nervi yang menuju dan meninggalkan testis - mulai dari annulus inguinalis profundus - canalis inguinalis -annulus inguinalis superficialis - sampai ketestis DUCTUS EJACULATORIUS - sebagai lanjutan dari ductus deferens setelah bersatu dengan ductus excretonus vesicula seminalis - bermuara pada colliculus seminalis pada urethrae pars prostatica GLANDULA SEMINALIS - terletak di sebelah lateral vesicae urinaria PROSTATA - merupakan bangunan berbentuk konus, terletak di sebelah inferior vesicae urinaria, sehingga ditembus di bagian tengahnya oleh urethrae pars prostatica, - menghasilkan getah alkalis, dengan ductus excretoriusnya bermuara ke dalam sinus prostaticus ALIRAN SPERMA - testis ductus deferens (di dalam funiculus spermaticus) ductus ejaculatorius urethrae ostium urethrae externmum.

Panduan Anatomi

C. ORGANA GENITALIA FEMININA Organ Genitalia Feminina Externa 1. Mons Pubis: peninggian membulat jaringan lemak didepan symphisis pubis. Pada gadis dewasa ditumbuhi pubes (rambut kemaluan) yang merupakan salah satu tanda kelamin sekunder. 2. Labium majus: Ada 2 kanan dan kiri, keduanya membatasi celah rima pudendi. Di depan dihubungkan oleh commisura labiorum anterior. Di belakang dihubungkan oleh commisura labiorum posterior. Mengandung akhiran ligamentum teres uteri, otot polos, saraf dan lemak. 3. Labium minus: Ke dorsocaudal kedua labium minus dihubungkan oleh frenulum labiorum minorum, Ke ventrocranial kedua labium minus berhubungan dan membentuk preputium clitoridis dan frenulum clitoridis. 4. Vestibulum vaginae: yaitu ruangan yang sebelah lateral dibatasi oleh labium minus, sebelah ventrocranial oleh frenulum clitoridis dan dorsocaudal oleh frenulum labiorum pudendi. Disini terdapat lubang-lubang : ostium urethrae externum ostium vaginae muara glandula vestibularis major, di kanan kiri ostium vaginae muara glandula vestibularis minor, diantara ostium urethrae externum dan ostium vaginae.
Program Studi Ilmu Keperawatan/UMM

muara glandula paraurethralis, di kanan kiri ostium urethrae externum. Di bagian bawah terdapat cekungan fossa vestibule/fossa navicularis. 5. Clitoris, homolog jaringan erektil. dengan penis, mengandung

6. Bulbus vestibuli, jaringan erektil pada sisi ostium vagina dan ditutup oleh m. bulbospongiosus. Homolog dengan bulbus penis pada pria. 7. Glandula vestibularis major (Glandula Bartholini), di belakang bulbus vestibuli.

Organ Genitalia Feminia Interna 1. Ovarium - Terdapat dalam fossa ovarica dengan aksis hampir vertikal. - Terdiri dari 2 lapisan yaitu cortex dan medulla. Di dalam medulla inilah terdapat folliculi dan corpus luteum. - Penggantung: ligamentum supensorium ovarii (dari externitas tubaria ke kranial), ligamentum ovarii proprium (dari extremitas uterina ke corpus uteri) dan mesovarium. 2. Tuba uterina/ Tuba Fallopii/Salphynx Dibagi menjadi 4 bagian: a. Pars uterina tubae uterinae: dalam dinding uterus, berawal sebagai ostium uterinum tubae. b. Isthmus tubae uterinae: bagian tersempit. c. Ampula tubae uterinae: bagian yang melebar, berdinding tipis. Merupakan tempat fertilisasi sperma dan ovum. d. Infundibulum: bangunan berbentuk corong, berakhir sebagai ostium abdominale tubae uterinae yang di sekitarnya terdapat fimbriae tubae. Salah satu fimrbiae melekat pada ovarium disebut dengan fimbria ovarica.

Panduan Anatomi

Penggantung: mesosalphinx,bagian dari ligamentum latum mulai dari perlekatan mesovarium sampai tepi bebasnya. Di dalamnya terdapat cabang vasa ovarica, cabang vasa uterina, paroophoron (sisa bagian distal ductus mesonephridicus) dan epoophoron (sisa tubulus mesonephridicus). 3. Uterus / Hystera Berbentuk seperti buah jambu tetapi agak pipih dan terdiri dari bagianbagian: 1. Cervix uteri: bagian dalamnya terdapat canalis cervicis yang berpangkal di ostium uteri interna dan berakhir sebagai ostium uteri internum. Permukaan canalis cervicis terdapat lipatan seperti daun palem sehingga disebut plica palmatae. Bagian distal cervix menonjol ke dalam vagina, bagian ini disebut portio vaginalis, sedangkan bagian cervix yang tidak menonjol dalam vagina disebut portio supravaginalis. 2. Isthmus: bagian yang tersempit dan merupakan batas antara cervix dan corpus uteri. Selama kehamilan bagian ini bisa melebar disebut segmen bawah rahim. 3. Corpus uteri: puncaknya disebut fundus uteri. Didalamnya terdapat cavumuteri yang disebelah proksimal berhubungan dengan ostium tubae kanan dan kiri sedangkan di sebelah distal berhubungan dengan canalis cervicis melalui ostium uteri internum. Padanya terdapat facies vesicalis (diliputi oleh peritoneum dan membentuk excavatio vesicouterina) dan facies intestinalis (diliputi peritoneum dan membentuk excavatio rectouterina/cavum douglassi). Pemeiksaan tinggi fundus uteri biasa digunakan untuk memperkirakan umur kehamilan. Penggantung: 1. Ligamentum latum uteri, diantara 2 lembar ligamentum latum terdapat tuba uterina, lig. teres uteri, a. Uterina, plexus venosus, plexus nervosus uterovaginalis, lig. ovarii proprium dan ureter.
Program Studi Ilmu Keperawatan/UMM

2. Mesometrium, bagian lig. Latum mesosalpinx dan mesovarium. 3. Ligamentum cardinale, diantara ligamentum latum. 4. Ligamentum uterosacrale. -

di 2

kaudal lembar

Ligamentum teres uteri lig. rotundum, berawal dan sudut antara uterus dan tubae, masuk ke lig. menuju ke canalis inginalis dan berakhir di labium majus. Dinding uterus terdiri dari 3 lapisan : 1. Endometrium, mempunyai 2 bagian yaitu stratum fungsionale yang mengalami perubahan sesuai dengan siklus menstruasi dan stratum basale. 2. Myometrium 3. Perimetrium, merupakan peritoneum yang menutupi uterus. Ke lateral melanjutkan diri ke dalam ligamentum latum. 4. Vagina Bangunan berupa tabung yang membentuk sudut 600 dengan bidang horisontal. Di sebelah proksimal berhubungan dengan ostium uteri internum sedang di sebelah distal berakhir sebagai ostium vaginae. Bangunan-bangunan: a. Ostium vaginae, ditepinya ditutupi oleh hymen. b. Hymen. Berdasarkan bentuknya ada beberapa jenis yaitu: - hymen anularis, berbentuk cincin - hymen semilunaris, berbentuk bulan sabit - hymen cribriformis, berlubanglubang seperti saringan - hymen imperforata, hymen yang tidak berlubang. Hymen bisa robek karena coitus sehingga hanya tinggal sisanya disebut caruncula hymenalis. c. Rugae vaginae, yaitu lipatan-lipatan di dinding vagina. d. Fomix vaginae, yaitu vagina yang mengelilingi portio vaginalis cervicis. Dapat dibedakan fornix anterior, fornix

Panduan Anatomi

posterior dan fornix lateralis. Dinding vagina terdiri darri 3 lapis yaitu : a. Tunica mucosa, terdapat rugae vaginais dan collumna rugarum anterior dan collumna rugarum posterior. b. Tunica muscularis, mengandung otot seran lintang dari m. pubococygeus yang merupakan sphincter dari vagina. c. Tunica fibrosa.

Program Studi Ilmu Keperawatan/UMM

DAFTAR PUSTAKA
Anonim,1994, Buku Panduan Program Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran UMY, Yogyakarta. Busono, 1990, Nomira Anatomica, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Kanagasiaitheran,R., Krisnamurti,A., Sikanandasingham,P,1980, A New Approach to Dissection od The Human Body, 2nd Edition, JBW Printers and Binders Pte. Ltd., Singapore Moore, KL, 1990, Clinically Oriented Anatomy, and Edition, Williams and Wilkins, Baltimore, London. Suwasono,R., . Osteologi, Dewan Mahasiswa Fakultas Kedokteran UGM, Yogyakarta Trangono,U.,111989, Anatomi Umum, Edisi ke-1, Laboratorium Anatomi Fakultas Kedokteran UGM, Yogyakarta. Tranggono, U., 1989, Petunjuk Pelaksanaan Demonstrasi Osteologi, Laboratorium Anatomi UGM, Yogyakarta. Williams,PL, etc, 1989, Gray's Anatomy, 27th Edition, Churchill Livingstone, London.

You might also like