You are on page 1of 95

SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN BALITA DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANTARA MAKASSAR TAHUN 2009

OLEH: M. ABDUL ROZAK C 121 08 528


Penelitian Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Studi di Program Studi Ilmu Keperawatan

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2009

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

SKRIPSI Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kunjungan Balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar Tahun2009

Skripsi ini diterima dan disetujui untuk dipertahankan di depan tim penguji.

Pembimbing I

Pembimbing II

(Abdul Haris, S.Kp.)

(Bestfy Anitasari, S.Kep, Ns.)

Mengetahui, Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar

DR. dr. Ilhamjaya Patellongi, M.Kes. NIP. 195801281989031002

iii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kunjungan Balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar

Yang disusun dan diajukan oleh : Nama : M. Abdul Rozak NIM : C 121 08 528

Telah dipertahankan di depan panitia ujian skripsi pada : Hari/ Tanggal Tempat : Kamis, jam 11.00, 11 Februari 2010 : Ruang Hyogo, Lt 4

Dinyatakan telah memenuhi syarat Tim Penguji Abdul Haris, S.Kp. Bestfy Anitasari, S.Kep, Ns. Dra. Hj. Werna Nontji, S.Kp. M.Kep. Kadek Ayu Erika, S.Kep. Ns., M.Kes (.) (.) (.) (.)

Mengetahui, A.n. Dekan Pembantu Dekan Bidang Akademik FK- Universitas Hasanuddin Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Univesitas Hasanuddin

Prof. Dr. dr. Suryani Asad, M. Sc, Sp. GK NIP. 196005041986012002

DR.dr. Ilhamjaya Patellongi,M.Kes. NIP. 195801281989031002

iv

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN BALITA DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANTARA MAKASSAR TAHUN 2009 Yang disusun dan diajukan oleh : M. Abdul Rozak C 121 08 528 Telah dipertahankan di depan panitia ujian skripsi Pada hari : Kamis, 11 Februari 2010 Tempat : Ruang Hyogo PSIK-FK UNHAS Dan dinyatakan telah memenuhi syarat Tim Penguji 1. Abdul Haris, S.Kp. 2. Bestfy Anitasari, S.Kep, Ns. 3. Dra. Hj. Werna Nontji, S.Kp, M.Kep 4. Kadek Ayu Erika, S.Kep. Ns., M.Kes (.) (.) (.) (.)

Mengetahui,

a.n Dekan Pembantu Dekan I Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran

Prof. Dr. dr. Suryani Asad, M.Sc, Sp.GK NIP. 196005041986012002

Dr. dr. Ilhamjaya Patellongi, M.Kes NIP. 195801281989031002

ABSTRAK

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan judul Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kunjungan Balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar Dalam menyelesaikan penelitian ini, penulis menyadari bahwa itu tak lepas dari bantuan berbagai pihak, baik secara moril maupun secara materil. Olehnya itu, penulis mengucapkan terimah kasih kepada: 1. Bpk. Prof. dr. Irawan Yusuf, Ph.D selaku dekan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. 2. Ibu Prof. DR. Dr. Suryani Asad, M.Sc, Sp.GK selaku pembantu dekan bidang akademik Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. 3. Bpk. DR. dr. Ilhamjaya Patellongi selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin 4. Bapak Abdul Haris, S.Kp.dan Ibu Bestfy Anitasari, S.Kep, Ns. selaku pembimbing dalam pembuatan laporan penelitian. 5. Ibu Dra. Hj. Werna Nontji, S.Kp. M.Kep.dan Ibu Kadek Ayu Erika, S.Kep. Ns., M.Kes selaku penguji dalam pembuatan laporan penelitian. 6. Kepala puskesmas Antara Makassar yang telah memberi izin untuk meneliti di Wilayah Kerja puskesmas Antara Makassar. 7. Para dosen dan staf Program Pendidikan Ners Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.

vii

8. Rekan-rekan Ners B angkatan 2008 yang telah banyak memberi bantuan dan dukungan dalam penyusunan laporan ini. Menyadari keterbatasan kemampuan, pengetahuan dan pengalaman dalam menyelesaikan skripsi ini, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan sehingga penulisan ini lebih baik dan bermanfaat. Makassar, Desember 2009

Penulis

viii

ABSTRAK M. Rozak, Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kunjungan Balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar. Yang dibimbing oleh Abdul Haris dan Bestfy Anitasari (xi + 61 halaman + 11 tabel + 6 lampiran) Salah satu upaya untuk mengetahui kondisi gizi balita adalah dengan membawa anak ke posyandu untuk dilakukan penimbangan walaupun sudah tidak lagi mendapatkan imunisasi dan makanan tambahan dari petugas kesehatan. Kesadaran masyarakat yang kurang akan pentingnya peran posyandu menyebabkan terhambatnya proses pelayanan kesehatan yang baik bagi para balita, karena posyandu di Indonesia banyak yang tidak berfungsi sehingga menyebabkan temuan balita bergizi buruk. Olehnya itu, tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dengan metode survei deskriptif yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran informasi yang jelas tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar, kemudian hasilnya diuji dengan cara Fishers Exact Test dengan tingkat kemaknaan = 0,05. Hasil dari penelitian ini didapatkan ada hubungan yang bermakna tingkat pengetahuan ibu dengan kunjungan balita di Posyandu (p=0,014), peran petugas kesehatan dengan kunjungan balita di Posyandu (p=0,013), peran kader dengan kunjungan balita di Posyandu (p=0,023) dan ada hubungan revitalisasi posyandu dengan kunjungan balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar (p=0,049). Variabel yang paling dominan atau yang paling berhubungan dengan kunjungan balita di posyandu adalah tingkat pengetahuan ibu. Saran dari hasil penelitian ini adalah perlunya perhatian dari petugas kesehatan tentang penyuluhan kesehatan kepada masyarakat khususnya ibu yang mempunyai anak balita tentang pentingnya berkunjung ke posyandu, bagi institusi terkait dalam hal ini pihak puskesmas supaya memperhatikan penyegaran untuk kader posyandu agar terus termotivasi dalam menjalankan fungsi dan perannya di posyandu. Mengingat keterbatasan peneliti, maka diharapkan kepada peneliti berikutnya supaya melakukan penelitian dengan menggunakan metode yang lain agar penelitian dapat lebih optimal. Kata Kunci : tingkat pengetahun, peran serta kader, peran petugas kesehatan, revitalisasi, dan kunjungan balita di Posyandu.

ix

DAFTAR ISI Halaman Judul Halaman Persetujuan . Lembar Pengesahan Kata pengantar Abstrak ... Daftar Isi Daftar Tabel .. Daftar Lampiran ...... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ......................................................... B. Rumusan Masalah ................................................................... C. Tujuan Penelitian . D. Manfaat Penelitian .................................................................. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Posyandu........................................... B. Tinjauan Umum tentang Balita.................................................... C. Tinjauan Umum Tentang Puskesmas.......................................... 7 16 20 1 3 4 5 i ii iii iv vi vii ix x

D. Tinjauan Umum tentang Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Jumlah Kunjungan Posyandu....................................................... BAB III KERANGKA KERJA PENELITIAN A. Kerangka Konsep..................................................................... B. Hipotesis .................................................................................. 28 29 22

BAB IV METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian .............................................................. B. Tempat dan Waktu Penelitian.................................................. C. Populasi dan Sampel ................................................................ D. Alur Penelitian. ........................................................................ E. Variabel Penelitian................................................................... F. Instrumen Pengumpulan Data ................................................. G. Prosedur pengambilan atau pengumpulan data. ...................... H . Pengolahan dan Analisa Data ................................................. I. Etika Penelitian.............. .......................................................... BAB V : HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil .......... .. B. Pembahasan ........... .. BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ....... .. B. Saran ...... ... DAFTAR PUSTAKA Lampiran 56 56 41 50 30 30 31 32 33 35 36 37 40

xi

DAFTAR TABEL Hal. Tabel 5.1 : Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Demografi di Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar..................... 40 : Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar......... 41 : Distribusi Responden Berdasarkan Peran Serta Kader di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar.......................... 41 : Distribusi Responden Berdasarkan Peran Petugas Kesehatan di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar......... 42 : Distribusi Responden Berdasarkan Revitalisasi Posyandu di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar......... 42 : Distribusi Responden Berdasarkan Kunjungan Balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar.......................... 43 : Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dengan kunjungan balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar......... 44 : Hubungan Peran Serta Kader dengan kunjungan balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar........................... 45 : Hubungan Peran Petugas Kesehatan dengan kunjungan balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar........... 46 : Hubungan revitalisasi posyandu dengan kunjungan balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar..............47 : Analisis Multivariat Faktor-Faktor yang berhubungan dengan kunjungan balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar.....................................................................................50

Tabel 5.2

Tabel 5.3

Tabel 5.4

Tabel 5.5

Tabel 5.6

Tabel 5.7

Tabel 5.8

Tabel 5.9

Tabel 5.10

Tabel 5.11

xii

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 6 : Lembaran Kusioner Penelitian : Lembaran Surat Ijin Penelitian : Lembaran Surat Keterangan Penelitian : Lembar Master Tabel Kuesioner : Hasil Uji Statistik Dengan Program SPSS 15

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Salah satu bentuk peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan adalah Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang dibentuk oleh dan untuk masyarakat itu sendiri. Posyandu merupakan salah satu upaya pelayanan kesehatan yang dikelola oleh masyarakat dengan dukungan tekhnis petugas Puskesmas. Kegiatan Posyandu meliputi 5 program pelayanan kesehatan dasar, yaitu Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Imunisasi, Keluarga Berencana (KB), Perbaikan Gizi dan Penanggulangan Diare (Firyadi, 2008). Posyandu merupakan wadah untuk mendapatkan pelayanan dasar terutama dalam bidang kesehatan dan keluarga berencana yang dikelola oleh masyarakat, penyelenggaraanya dilaksanakan oleh kader yang telah dilatih dibidang kesehatan dan KB, dimana anggotanya berasal dari PKK, tokoh masyarakat dan pemudi. Kader kesehatan merupakan perwujutan peran serta aktif masyarakat dalam pelayanan terpadu, dengan adanya kader yang dipilih oleh masyarakat, kegiatan diperioritaskan pada lima program dan mendapat bantuan dari petugas kesehatan terutama pada kegiatan yang mereka tidak kompeten memberikannya (Zulkifli, 2003). Posyandu sebagai upaya kesehatan berbasis masyarakat apabila kita amati akhir-akhir ini seperti telah kehilangan keterpaduannya, sehingga persepsi

masyarakat bahwa posyandu hanya sebagai pos penimbangan balita. Hal ini cukup beralasan karena keberadaan posyandu di tengah-tengah masyarakat hanya dapat dimanfaatkan untuk mengetahui tumbuh kembang anak secara dini (Nain, 2008). Salah satu upaya untuk mengurangi angka kesakitan dan kematian anak balita adalah dengan melakukan pemeliharaan kesehatannya. Pemeliharaan kesehatan anak balita dititik beratkan kepada upaya pencegahan an peningkatan kesehatan dan pada pengobatan dan rehabilitasi. Pelayanan kesehatan anak balita ini dapat dilakukan dipuskesmas, puskesmas pembantu, polindes terutama di posyandu. Saat ini posyandu sangat primadona. Pemerintah Indonesia dengan kebijakan Kepmenkes mengupayakan untuk mengaktifkan kembali kegiatan di posyandu, karena posyandulah tempat paling cocok untuk memberikan pelayanan kesehatan pada balita secara menyeluruh dan terpadu. Salah satu upaya untuk mengetahui kondisi gizi balita adalah dengan membawa anak ke posyandu untuk dilakukan penimbangan walaupun sudah tidak lagi mendapatkan imunisasi dan makanan tambahan dari petugas kesehatan. Penimbangan balita dilakukan setiap bulan mulai umur 1 tahun sampai 5 tahun di Posyandu (Haryamin, 2009). Kesadaran masyarakat yang kurang akan pentingnya peran posyandu menyebabkan terhambatnya proses pelayanan kesehatan yang baik bagi para balita, karena posyandu di Indonesia banyak yang tidak berfungsi sehingga menyebabkan temuan balita bergizi buruk (Trihono, 2005).

Puskesmas Antara Makassar merupakan salah satu puskesmas di Makassar yang telah melaksanakan program revitalisasi posyandu dengan jumlah 16 posyandu. Dari 16 posyandu yang ada, terdapat 2 buah posyandu mandiri, 1 buah posyandu purnama, dan 13 buah posyandu madya. Adapun data jumlah balita pada tahun 2007 sebanyak 1378 orang, tahun 2008 sebanyak 1641 orang, dan pada bulan Maret 2009 sebanyak 1218 orang anak balita. Sedangkan rata-rata jumlah kunjungan balita ke posyandu pada tahun 2007 sebanyak 652 (47,3%) anak balita tiap bulannya, tahun 2008 sebanyak 912 (55,6%) orang anak balita setiap bulannya, dan pada tahun 2009 sampai pada bulan Oktober sebanyak 1065 (87,4%) tiap bulannya. Data kunjungan balita ke posyandu oleh balita per

triwulan tahun 2009, menunjukkan bahwa pada bulan Januari sampai Maret sebanyak 3087 kunjungan, bulan April sampai Juni sebanyak 3624 kunjungan dan pada bulan Juli sampai September sebanyak 3868 kunjungan (Data Puskesmas Antara Makassar, 2009). Dari data tersebut di atas memberikan gambaran bahwa jumlah kunjungan balita ke posyandu terus meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun dan dari bulan ke bulan. Oleh karena itu peneliti merasa tertarik untuk mengetahui faktorfaktor yang berhubungan dengan kunjungan balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar. B. Rumusan Masalah Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti memfokuskan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah tingkat pengetahuan ibu berhubungan dengan kunjungan balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar? 2. Apakah peran serta kader posyandu berhubungan dengan kunjungan balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar? 3. Apakah peran petugas kesehatan berhubungan dengan kunjungan balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar? 4. Apakah revitalisasi posyandu berhubungan dengan kunjungan balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar?. 5. Faktor apakah yang paling berhubungan dengan kunjungan balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar?. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar. 2. Tujuan Khusus a. Diketahuinya hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan kunjungan balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar. b. Diketahuinya hubungan peran serta kader posyandu dengan kunjungan balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar. c. Diketahuinya hubungan peran petugas kesehatan dengan kunjungan balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar.

d. Diketahuinya hubungan revitalisasi posyandu dengan kunjungan balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar. e. Diketahuinya faktor yang paling berhubungan dengan kunjungan balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Dinas Kesehatan Hasil penelitian ini merupakan informasi yang berharga tentang peran serta masyarakat dalam kegiatan Posyandu sehingga dapat ditentukan upaya-upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan melalui Posyandu di wilayah kerjanya. 2. Bagi puskesmas Hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu acuan bagi puskesmas dalam upaya meningkatkan pemberdayan posyandu sehingga jumlah kunjungan balita ke posyandu dapat optimal. 3. Bagi Ilmu pengetahuan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan kita dan dapat dijadikan sebagai salah satu bahan bacaan bagi peneliti berikutnya. 4. Bagi institusi pendidikan Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pembelajaran bagi mahasiswa dalam konsep pengelolaan posyandu.

5. Bagi peneliti Penelitian ini merupakan pengalaman yang berharga dalam memperluas wawasan dan pengetahuan melalui penelitian di lapangan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Posyandu 1. Definisi Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis dari petugas kesehatan dan keluarga. berencana yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini (Sembiring, 2004). Departemen kesehatan RI (2006) dalam Buku Kader Posyandu menambahkan bahwa yang dimaksud dengan Posyandu adalah wadah atau tempat pemeliharaan kesehatan yang dilakukan dari, oleh dan untuk masyarakat serta dibimbing petugas kesehatan terkait dalam hal ini petugas dari puskesmas. Zulkifli (2003) dalam Posyandu dan Kader Kesehatan menjelaskan tiga defenisi posyandu yaitu secara sederhana dapat diartikan sebagai pusat kegiatan masyarakat dimana pelayanan KB Kesehatan dapat diperoleh sekaligus oleh masyarakat; dari aspek prosesnya, posyandu didefenisikan sebagai wujud peran serta masyarakat di dalam pembangunan, khususnya di dalam bidang kesehatan dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

yang optimal dengan cara menciptakan kemampuan (upaya) untuk hidup sehat bagi setiap penduduk; serta dipandang dari hirarki sistem upaya pelayanan kesehatan, posyandu adalah wadah yang menghubungkan ahli teknologi dan ahli kelola dalam hal upaya-upaya kesehatan yang profesional yang ditujukan kepada masyarakat sebagai upaya untuk menciptakan kemampuan masyarakat agar bisa hidup sehat. 2. Tujuan Posyandu Tujuan penyelenggaran posyandu menurut Departemen Kesehatan RI (Sembiring 2004) yaitu : a. Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu ( ibu hamil, melahirkan dan nifas) b. Mempercepat penerimaan atau membudayakan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS). c. Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk

mengembangkan kegiatan kesehatan dan Keluarga Berencana beserta kegiatan lainnya yang dapat menunjang tercapainya masyarakat hidup sehat sejahtera. d. Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera, Gerakan Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera 3. Sasaran Posyandu Adapun sasaran Posyandu menurut Departemen Kesehatan RI (2006) Nain ( 2008) dan Sembiring (2004) adalah bayi berusia kurang dari 1 tahun,

anak balita usia 1 sampai 5 tahun, ibu hamil, ibu menyusui, ibu nifas, pasangan usia subur (PUS) dan wanita usia subur (WUS). 4. Pengelola posyandu Adapun pengelola Posyandu sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 1990 tentang Peningkatan Pembinaan mutu posyandu ditingkat desa kelurahan (dikutip dalam Sembiring 2004) sebagai berikut : a. Penanggungjawab umum : Ketua Umum Lembaga Kesehatan Masyarakat Desa atau LKMD (Kades/Lurah). b. Penggungjawab operasional, Ketua I LKMD (Tokoh Masyarakat) c. Ketua Pelaksana : Ketua II LKMD/Ketua Seksi 10 LKMD ( Ketua Tim Penggerak PKK). d. Sekretaris : Ketua Seksi 7 LKMD e. Pelaksana: Kader PKK, yang dibantu Petugas KB Kesehatan. 5. Kegiatan pokok posyandu Adapun kegiatan pokok posyandu yang harus dilaksanakan di semua posyandu (Nain 2008 & Sembiring 2004) yaitu : a. Perbaikan gizi Permasalahan kesehatan secara umum sangat dihubungkan dengan status gizi seseorang karena dapat menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan secara individual disamping sebagai faktor predisposisi yang memperparah penyakit infeksi. Status gizi ibu hamil dan ibu menyusui sangat mempengaruhi status gizi janin yang masih berada dalam

kandungan begitupun halnya dengan bayi yang sedang menyusui (Dinas Kesehatan Sul-Sel 2007). Adapaun indikator-indikator status gizi masyarakat menurut Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (2007) antara lain bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), status gizi balita, status gizi wanita usia subur Kurang Energi Kronis (KEK), Anemia Gizi Besi (AGB) pada ibu dan pekerja wanita dan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY). Kader Posyandu dan petugas kesehatan yang terkait bertugas melakukan perbaikan gizi berdasarkan hasil pencatatan di Kartu Menuju Sehat (KMS) Bayi, Balita dan ibu hamil berupa penyuluhan tentang tumbuh kembang balita, makanan sehat, kurang darah (anemia), Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), Vitamin A, pemanfaatan pekarangan, dan penyuluhan pemberian makanan tambahn (PMT) dan pemberian Vitamin A dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi yang membutuhkan (Depkes RI 2006). b. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Salah satu prioritas utama pembangunan kesehatan di Indonesia seperti yang dikemukakan oleh Wakur et al. (2007) adalah program kesehatan ibu dan anak (KIA) dan bertanggung jawab terhadap pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu melahirkan dan bayi neonatal. Tujuan utama program ini adalah menurunkan kematian dan kejadian sakit dikalangan ibu.

10

Kader dan petugas kesehatan bertugas

melakukan pemantauan

kesehatan terhadap kehamilan, kelahiran dan tumbuh kembang balita melalui buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta memberikan

pelayanan kesehatan berupa imunisasi, pemberian tablet zat besi, vitamin A, pemeriksaan kehamilan, penyuluhan dan pelayanan kesehatan lain sesuai masalah yang tengah dihadapi di masyarakat khususnya kesehatan ibu dan anak (Wakur, 2007). c. Keluarga Berencana (KB) Keluarga Berencana atau KB merupakan salah satu program pemerintah dalam upaya mengatasi atau menekan laju pertumbuhan

penduduk untuk menciptakan keluarga yang bahagia dan Sejahtera dengan cara mengurangi jumlah kelahiran (Hermawan, 2007). Tugas Kader dan petugas kesehatan adalah memberikan penyuluhan mengenai KB kepada masyarakat dan memberikan pelayanan KB berupa pemberian pil maupun suntikan serta konseling KB (Hermawan, 2007). d. Imunisasi Imunisasi seperti yang telah dikemukakan oleh Notoatmodjo dalam bukunya Ilmu Kesehatan Masyarakat (2003) merupakan salah satu program pemerintah yang bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi seperti disentri, Tetanus, batuk rejan (pertusis), campak, polio dan tuberculosis (TBC).

11

Kader Posyandu bertugas untuk mengajak masyarakat yang memiliki atau yang termasuk sasaran dari imunisasi untuk ke posyandu dan memberikan peyuluhan mengenai imunisasi sedangkan mengenai pemberian imunisasi dilakukan oleh petugas kesehatan. Pemantauan imunisasi harus dilakukan oleh semua petugas baik pimpinan program, supervisor dan petugas vaksinasi (Notoatmodjo 2003). e. Penanggulangan penyakit Diare (P2 Diare) Menurut Depkes RI (2006) bahwa kader dan petugas kesehatan bertugas untuk memberikan penyuluhan mengenai diare terutama tentang penggunaan oralit dan larutan gula garam dan pelayanan pemberian bubuk Oralit bagi yang mengalami diare. 6. Sistem 5 (lima) meja posyandu Pelayanan masyarakat dengan menggunakan sistem 5 (lima) meja biasanya dilakukan pada hari buka posyandu (Adisasmito 2007; Depkes RI 2006; Sembiring 2004; Zulkifli 2003) yakni : a. Meja I : Pendaftaran dan pencatatan b. Meja II : Penimbangan c. Meja III : Pengisian Kartu Menuju Sehat (KMS) d. Meja IV : Penyuluhan kesehatan perorangan berdasarkan KMS. e. Meja V : Pelayanan tenaga propesional meliputi pelayanan KIA, KB, Imunisasi dan pengobatan, serta pelayanan disesuaikan dengan kebutuhan setempat.

12

Mengenai balita berdasarkan penimbangan, berat badan yang naik/tidak naik, diikuti dengan pemberian makanan tambahan, oralit dan vitamin A dosis tinggi, terhadap ibu hamil yang resiko tinggi, diikuti dengan pemberian zat gizi sedangkan pasangan usia subur diharapkan agar menjadi peserta KB lestari, diikuti dengan pemberian kondom, pil ulangan atau tablet. 7. Jenjang (strata) posyandu Strata atau tingkat perkembangan posyandu dapat dilihat pada pola pembinanan posyandu yang dikenal dengan telaah kemandirian posyandu (Depkes 1995, dikutip dalam Nain 2008) yaitu semua posyandu didata tingkat pencapaiannya dari segi pengorganisasian dan pencapaian programnya. Strata posyandu dari terendah sampai tertinggi (Hasanbasri dan Saripawan 2007; Nain 2008; Sembiring 2004) sebagai berikut : a. Posyandu Pratama (warna merah) : Merupakan posyandu yang belum mantap, kegiatan belum rutin dengan kader terbatas, kurang dari 5 (lima) orang b. Posyandu Madya (warna kuning) : Merupakan posyandu dengan kegiatan lebih teratur yaitu lebih dari 8 (delapan) kali per tahun dengan jumlah kader 5 orang atau lebih, tetapi cakupan 5 (lima) kegiatan pokok masih rendah yaitu kurang dari 50 %. c. Posyandu Purnama (warna hijau) : Merupakan posyandu madya yang cakupan kelima kegiatan pokoknya lebih dari 50 %, mampu melaksanakan program tambahan dan

13

sudah memperoleh sumber pembiyaaan dari dana sehat yang dikelola masyarakat yang jumlah peserta masih terbatas yakni kurang dari 50 % kepala keluarga (KK) di wilayah kerja posyandu. d. Posyandu Mandiri (warna biru) : Merupakan posyandu purnama yang sumber pembiayaannya diperoleh dari dana sehat yang dikelola oleh masyarakat dengan jumlah peserta lebih dari 50 % KK di wilayah kerja posyandu. 8. Fungsi keluarga dalam posyandu Fungsi-fungsi keluarga menurut UU Nomor 10 tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera serta Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 1994 tentang Pembangunan Keluarga Sejahtera yang dikembangkan melalui posyandu (Haryono, 2006) yaitu: a. Fungsi Keagamaan Posyandu diharapkan dapat merangsang untuk dapat dan memacu keluaga

menjadi wahana pertama dan utama dengan membawa

seluruh anggota keluarga beriman dan bertaqwa terhadapTuhan Yang Maha Esa. b. Fungsi Kebudayaan Posyandu diharapkan memberdayakan keluarga menjadi tempat untuk melestarikan budaya nasional yang luhur dan bermartabat.

14

c. Fungsi Cinta Kasih Posyandu diharapkan dapat menyiapkan keluarga menjadi tempat yang utama untuk menumbuhkan cinta kasih antar sesama anggota keluarga, antara ayah dengan ibu, antara anak dengan orang tuanya, dan antara sesama anak-anak sendiri. d. Fungsi Perlindungan Posyandu diharapkan dapat membantu menjadi pelindung yang kokoh dan utama bagi anak-anak dan keturunannya dalam memperoleh kebenaran dan keteladanan. e. Fungsi Reproduksi Posyandu diharapkan dapat mewujudkan anak Indonesia yang handal dengan mengembangkan keluarga menjadi pengatur reproduksi keturunan secara sehat dan berencana. f. Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan Posyandu diharapkan dapat membantu keluarga menjadi tempat memperoleh pendidikan pertama dan utama dalam mengantarkan anak menjadi panutan masyarakat luas dan terutama bagi dirinya sendiri. g. Fungsi Ekonomi Posyandu membantu keluarga siap dan sanggup menajdi mandiri dan dapat meningkatkan kesejahteraaan lahir dan batin dengan kesanggupan yang membaggakan dan penuh kemandirian.

15

h. Fungsi Pemeliharaan Lingkungan Posyandu membantu keluarga untuk menyiapkan diri dan sanggup dalam memelihara kelestarian lingkungan demi memberikan yang terbaik untuk generasi penerus. B. Tinjauan Umum Tentang Balita Anak adalah aset bagi orang tua dan di tangan orangtualah anak-anak tumbuh dan menemukan jalan-jalannya. Saat si kecil tumbuh dan berkembang, ia begitu lincah dan memikat. Anda begitu mencintai dan bangga kepadanya. Namun mungkin banyak dari kita para orangtua yang belum menyadari bahwa sesungguhnya dalam diri si kecil terjadi perkembangan potensi yang kelak akan berharga sebagai sumber daya manusia (Soekresno, 2009) Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik dari waktu kewaktu. Sedangkan perkembangan adalah bertambahnya fungsi tubuh seperti

pendengaran, penglihatan, kecerdasan, tanggung jawab dan lain-lain. Anda juga harus tahu bahwa setiap anak memiliki garis pertumbuhan yang berbeda-bedah, anak tersebut akan tumbuh mengikuti pola pertumbuhan normalnya. Demikian pula dengan perkembangan fungsi tubuh, setiap anak memiliki tahapan perkembangan menujuh ke fungsi yang lebih baik. Cirinya adalah dapat diukur secara kuantitatif, mengikuti perjalanan waktu dan dalam keadaan normal setiap anak memiliki jalur pertumbuhan tertentu. Bagaimana mengetahui pertumbuhan normal anak balita, Pertama-tama anda harus mengukur berat badan dan tinggi badannya. Kedua : tentukan berat

16

badan ideal anak, anda juga bisa melihat apakah anak anda tinggi atau pendek, gemuk atau kurus. Ketiga : anak anda harus punya KMS (Kartu Menujuh Sehat) Anda bisa dapatkan secara gratis di Puskesmas terekat Anda. Dan Keempat : Isi berat badam balita anda pada KMS tentunya sesuai umur dan tarik garis mengikuti pita pada KMS. Satu hal yang penting juga adalah pola pertumbuhan berat badan sebenarnya tergantung dari Tinggi Badan dan Proporsi (keseimbangan) Berat Badan dan Tinggi Badan. Polanya akan terlihat pada Kartu Menuju Sehat (KMS) pertumbuhan status berat badan ideal anak. 1. Pengertian Bawah lima tahun atau sering disingkat sebagai balita merupakan salah satu periode usia manusia setelah bayi sebelum anak awal. Rentang usia balita dimulai dari satu sampai dengan lima tahun (Kresno, 2008) 2. Ciri khas perkembangan balita a. Perkembangan fisik Pertambahan berat badan menurun, terutama di awal balita. Hal ini terjadi karena balita banyak menggunakan energi untuk bergerak. b. Perkembangan psikologis 1) Psikomotor Terjadi perubahan yang cukup drastis dari kemampuan psikomotor balita yang mulai terampil dalam pergerakannya. Mulai melatih kemampuan motorik kasar misalnya berlari, memanjat, melompat,

17

berguling, berjinjit, menggenggam, melempar yang berguna untuk mengelola keseimbangan tubuh dan mempertahankan rentang atensi. Pada akhir periode balita kemampuan motorik halus anak juga mulai terlatih seperti menulis, menggambar, memegang benda dengan hanya menggunakan jari telunjuk dan ibu jari seperti memegang alat tulis atau mencubitserta memegang sendok dan menyuapkan makanan ke mulutnya, serta mengikat tali sepatu (Kresno, 2008). 2) Aturan Pada masa balita adalah saatnya dilakukan latihan mengendalikan diri atau biasa disebut sebagai toilet training. Freud mengatakan bahwa pada usia ini individu mulai berlatih untuk mengikuti aturan melalui proses penahanan keinginan untuk membuang kotoran. 3) Kognitif Pada periode usia ini pemahaman terhadap objek telah lebih baik. Balita memahami bahwa objek yang disembunyikan masih tetap ada, dan akan mengetahui keberadaan objek jika proses penyembunyian terlihat oleh mereka. Akan tetapi jika proses penghilangan objek tidak terlihat, balita tersebut mengetahui bahwa benda tersebut masih ada namun tidak mengetahui dengan tepat letak objek tersebut. Balita akan mencari pada tempat terakhir ia melihat objek tersebut. Oleh karena itu, pada permainan sulap sederhana balita masih kesulitan untuk membuat prediksi tempat persembunyian objek sulap.

18

4) Sosial dan individu Pada periode usia ini, balita mulai belajar berinteraksi dengan lingkungan sosial di luar keluarga, pada awal masa balita, bermain bersama berarti bersama-sama berada pada suatu temapt dengan teman sebaya, namun tidak bersama-sama dalam satu permainan interaktif. Pada akhir masa balita, bermain bersama berarti melakuan kegiatan bersama-sama dengan melibatkan aturan permainan dan pembagian peran (Kresno, 2008). 3. Pendidikan dan pengembangan Cara belajar yang diberikan pada anak balita adalah melalui bermain serta rangsang dari lingkungannya, terutama lingkungan rumah. Terdapat ula pendidikan di luar rumah yang melakukan kegiatan belajar yang lebih terprogram dan lebih terstruktur, walau tidak selamanya lebih baik. Permainan peran, melatih kemampuan pemahaman sosial. Permainan motorik melatih kemampuan motoriknya yang akan mendorong daya nalarnya berkembang lebih cepat lagi. 4. Makanan sehat Balita kana terus tumbuh dan membutuhkan gizi yang lebih dari orang dewasa untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal. Balita membutuhkan lembak yang lebih banyak dan serat yang lebih sedikit dibanding orang dewasa. Untuk mendapatkan gizi seimbang dan energi yang sesuai, balita

19

membutuhkan makanan bergizi seimbang dalam jumlah kecil 3 kali sehari ditambah makanan selingan yang teratur di antara waktu makan. C. Tinjauan Umum Tentang Puskesmas 1. Pengertian Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/ kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja (Trihono, 2005). 2. Visi Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat. Kecamatan Sehat adalah gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya (Trihono, 2005). Indikator kecamatan sehat yang ingin dicapai mencakup 4 indikator utama yakni (1) lingkungan sehat, (2) perilaku sehat, (3) cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu serta (40 derajat kesehatan penduduk kecamatan (Trihono, 2005).

20

3. Misi Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional. Misi tersebut adalah: (Trihono, 2005) a. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya. b. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah kerjanya c. Memelihara dan meningkatkanv mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya 4. Tujuan Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional, yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas, agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka

mewujudkan Indonseisa Sehat 2010 (Trihono, 2005). 5. Fungsi Ada 3 fungsi puskesmas, yaitu: (Trihono, 2005) a. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan b. Pusatpemberdayaan masyarakat

21

c. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama D. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Jumlah Kunjungan balita ke posyandu 1. Pengetahuan Ibu Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui atau segala sesuatu yang berkenan dalam hal mata pelajaran (Notoatmojo, 2007). Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan melalui panca indera manusia, yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behavior). Jika ibu mengetahui manfaat dan pelayanan yang dilakukan diposyandu serta gunanya balita dibawa terus-menerus keposyandu dan arti pentingnya KMS sebagai alat untuk mencatat dan mengamati perkembangan kesehatan anak yang mudah dilakukan ibu, maka sang ibu dapat menilai dan berbuat sesuatu untuk berusaha memperbaiki dan meningkatkan kesehatan anaknya. Hal ini sesuai dengan teori bahwa pengetahuan yang dimiliki seseorang merupakan dasar untuk berbuat, karena itu kemampuan seseorang melakukan sesuatu tergantung pengetahuan yang ia miliki. Atas dasar pengetahuan tentang posyandu, tujuan dan manfaat yang diperoleh di posyandu memungkinkan ibu untuk hadir pada setiap pelaksanaan posyandu.

22

2. Peran Kader Posyandu Jika motivasi kader rendah atau kader menjadi jenuh dalam kegiatan posyandu maka bisa menyebakan kader drop out karena seperti yang kita ketahui bahwa menjadi kader merupakan pekerjaan sosial yang tidak mempunyai kekuatan mengikat jadi mereka leluasa untuk keluar menjadi kader apalagi ditambah regenerasi kader yang belum terencana dengan baik. Faktor lain yang menyebabkan kader tidak aktif adalah umur kader sudah lebih dari 50 tahun dan lama menjadi kader kurang dari 10 tahun sehingga posyandu dikelola oleh kader yang telah berpengalaman menjadi kader sekurangnya 60 bulan atau 5 tahun (Yuwono 2000 dan Irawati 2001 dikutip dalam Ridwan et al 2007) Nain (2008) dalam bukunya Posyandu : Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat mengemukakan hal yang serupa bahwa keterbatasan kader disebabkan karena : a. Kader lebih tertarik bekerja ditempat lain yang memberikan keuntungan ekonomis sehingga kader drop out. b. Kader ikut suami dan tidak mau menjadi kader setelah bersuami c. Kader sebagai relawan sudah jenuh d. Tidak ada penghargaan yang dapat memotivasi kader. Kader posyandu sebagai kader pembangunan kesehatan di desa, dalam pelayanan di posyandu mempunyai peran sejak mulai pelayanan pada meja

23

satu sampai meja empat, bahkan sejak persiapan pelayanan sebelum hari pelaksanaan. Adapun kegiatan yang dapat dilakukan oleh kader di pos pelayanan terpadu KB kesehatan adalah : a. Melaksanakan pendaftaran. b. Melaksanakan penimbangan balita. c. Melaksanakan pencatatan hasil penimbangan. d. Memberikan penyuluhan. e. Memberi dan membantu pelayanan. Selain yang disebutkan di atas, peran serta kader di luar Posyandu KBKesehatan: a. Merencanakan kegiatan antara lain menyiapkan dan melaksanakan survei mawas diri, membahas hasil survei, menyajikan dalam MMD, menentukan masalah dan kebutuhan kesehatan masyarakat desa, menentukan kegiatan penanggulangan masalah kesehatan bersama masyarakat, membantu pembagian tugas menurut jadwal kerja. b. Melakukan komunikasi, informasi dan motivasi wawan muka (kunjungan) alat peraga dan percontohan. c. Menggerakkan masyarakat untuk gotong-royong. d. Melakukan pembinaan mengenai 5 program keterpaduan KB-Kesehatan dan upaya kesehatan lainnya.

24

e. Keluarga binaan untuk masing-masing berjumlah 10 20 KK atau diserahkan dengan kader setempat dengan memberikan informasi tentang upaya kesehatan yang dilaksanakan. f. Melakukan penyuluhan rumah kepada masyarakat terutama keluarga binaan. g. Melakukan pertemuan kelompok. Kader yang benar-benar melakukan perannya dengan baik, maka ia akan memberikan dampak pelayanan yang optimal bagi masyarakat di sekitarnya. 3. Peran petugas kesehatan Peran petugas kesehatan yang bertugas sebagai juru imunisasi dan penyuluh kesehatan menurut Ridwan et al (2001) dianggap penting oleh kader karena tingkat kunjungan ibu-ibu ke posyandu sangat dipengaruhi oleh kehadiran petugas. Berdasarkan studi pelayanan kesehatan Tucker (1986 dikutip dalam Nain 2008) menunjukkan bahwa para petugas penyedia pelayanan yang memberikan informasi yang tidak benar dan tidak memberikan pelayanan yang ramah, cermat dan cekatan membuat warga desa yang menolak untuk pergi ke klinik-klinik. Chambers dalam Bryant dan White (1987 dikutip dalam Nain 2008) mengemukakan bahwa petugas kesehatan yang kurang siap dan kurang diberi bekal untuk melaksanakan tugas di masyarakat dapat membuat masyarakat

25

kurang senang dan seorang petugas kesehatan yang efektif harus memiliki kemampuan di bidang teknis dan pemahaman tentang perilaku manusia untuk pembuatan keputusan tentang hal-hal yang baru. 4. Revitalisasi Posyandu Revitalisasi posyandu adalah usaha untuk memfungsikan kembali posyandu agar dapat meningkatkan pelayanan dalam upaya menjangkau sasaran yang lebih tepat yaitu kelompok yang paling rentan (anak dibawah 2 tahun dan ibu hamil) yang mengalami kekurangan gizi sehingga meningkat status gizinya dan tidak memperburuk kesehatan sumber daya manusia (Nain, 2008). Revitalisasi posyandu menurut Kurniasih (2002 dikutip dalam Ferizal 2007) adalah upaya pemberdayaan posyandu dengan meningkatkan fungsi kerja dan kinerja posyandu untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh krisis ekonomi terhadap penurunan status gizi dan kesehatan ibu dan anak. Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah (2001) dalam Pedoman Umum Revitalisasi Posyandu menjelaskan bahwa revitalisasi posyandu

adalah upaya mencegah terjadinya hilangnya generasi penerus dengan mengoptimalkan fungsi posyandu untuk menyelamatkan dan meningkatkan status gizi maupun derajat kesehatan anak dan ibu. Revitalisasi posyandu ini dimaksudkan untuk meningkatkan fungsi dan kinerja Posyandu untuk mempertahankan dan meningkatkan status gizi

26

maupun derajat kesehatan ibu dan anak serta memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anak sejak dalam kandungan. Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah (2001) dalam Pedoman Umum Revitalisasi Posyandu memaparkan tentang komponen kegiatan revitalisasi posyandu yaitu pelatihan pelatih dan pelatihan kader;

meningkatkan jangkauan pelayanan melalui kegiatan pelayanan pada hari buka posyandu dan kunjungan rumah; meningkatkan peran serta masyarakat dan membangun kemitraan; optimalisasi kegiatan posyandu dengan memenuhi sarana dan prasarananya; pelayanan menggunakan sistem kafetaria (pilihan jenis layanan) dengan tidak menghilangkan tugas pokok posyandu untuk menjadi unit pemantau tumbuh kembang anak; memberikan perhatian khusus pada kelompok sasaran berdasar azas kecukupan (terutama pada baduta); serta memperkuat dukungan pendampingan dan pembinaan oleh tenaga profesional dan tokoh masyarakat.

27

BAB III KERANGKA KERJA PENELITIAN

A. Kerangka Konsep Berdasarkan konsep di atas, maka disusun pola pikir variabel yang diteliti sebagai berikut: Variabel Independen Variabel Dependen

Tngkat Pengetahuan Ibu

Peran Serta Kader

Kunjungan balita di Posyandu

Peran petugas kesehatn

Revitalisasi posyandu Jarak posyandu Sosial ekonomi Variabel Moderat Keterangan : : Variabel independen : Variabel dependen : Varibel Yang Diteliti : Variabel Yang Tidak Diteliti

28

B. Hipotesis Penelitian a. Ada hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan kunjungan balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar. b. Ada hubungan peran serta kader posyandu dengan kunjungan balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar. c. Ada hubungan peran petugas kesehatan dengan kunjungan balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar. d. Ada hubungan revitalisasi posyandu dengan kunjungan balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar.

29

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

A. Rancangan penelitian Rancangan penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan rancangan cross sectional study untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar. B. Tempat dan waktu penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian ini akan dilakukan di posyandu yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar dimana Puskesmas Antara Makassar merupakan salah satu puskesmas yang telah melaksanakan program revitalisasi posyandu dengan jumlah 16 posyandu yang terdiri atas 2 buah posyandu mandiri, 1 buah posyandu purnama, dan 13 buah posyandu madya. Adapun posyandu yang dipilih sebagai tempat pengambilan sampel adalah posyandu Borong Taipa, Posyandu Perintis kemerdekaan, posyandu Kera-Kera, Posyandu Nuruttarbiyah Kopertis, posyandu Bung, dan posyandu Ramsis. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 4 minggu mulai tanggal 16 November 2009 sampai dengan 16 Desember 2009.

30

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah kerja generalisasi yang terdiri atas objek dan subjek yang karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar sebanyak 1000 balita. 2. Sampel Sampel adalah sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah balita yang datang berkunjung ke posyandu yang berada di wilayah kerja puskesmas Antara Makassar yang terdiri atas 6 posyandu yakni posyandu Borong Taipa, Posyandu Perintis kemerdekaan, posyandu Kera-Kera, Posyandu

Nuruttarbiyah Kopertis, posyandu Bung, dan posyandu Ramsis, dengan kriteria: a. Kriteria inklusi 1) Ibu yang mempunyai balita yang berumur 1-5 tahun yang berada di wilayah kerja Puskesmas Antara Makassar 2) Ibu yang mempunyai balita sehat maupun sakit 3) Ibu yang mempunyai balita yang berkunjung di posyandu madya. 4) Bersedia untuk menjadi responden b. Kriteria Eksklusi 1) Tidak bersedia berpartisipasi

31

2) Tidak hadir saat dilakukan penelitian 3. Estimasi Besar Sampel Cara pengambilan sampel adalah menggunakan metode random sampling dengan mengambil sampel dari 6 posyandu madya dari total 13 posyandu madya. Adapun teknik pemilihan posyandu dilakukan dengan mengundi posyandu madya yang ada dimana 6 posyandu yang keluar berurutan ditetapkan sebagai tempat pengambilan sampel. Adapun jumlah sampel di setiap posyandu adalah sebanyak 20 responden dimana total responden sebanyak 120 responden (Nursalam 2008). D. Alur Penelitian

Izin pengambilan data awal

Penetapan sampel (kriteria inklusi)

Pemberian Inform Consent

Pemberian kuisioner

Pengolahan Data

Analisa Data

Penyajian Hasil

32

E. Variabel Penelitian 1. Identifikasi variabel a. Variabel Independen (Bebas) Variabel independen dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan ibu, peran serta kader, peran petugas kesehatan, dan revitalisasi posyandu.. b. Variabel Dependen (Tergantung) Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kunungan balita di posyandu. c. Variabel moderat Variabel moderat dalam penelitian ini adalah jarak posyandu dan tingkat social ekonomi keluarga.. 2. Definisi Variabel dan Kriteria Objektif a. Tingkat pengetahuan ibu Yang dimaksud dengan pengetahuan ibu dalam penelitian ini adalah segala sesuatu yang diketahui ibu tentang posyandu berupa pengertian posyandu, tujuan posyandu, pelayanan posyandu, sasaran posyandu, peran kader, imunisasi, kegiatan posyandu, dan penimbangan berat badan yang diukur dengan kuesinoer skala Guttman yang terdiri atas 10 pertanyaan. Kriteria objektif : Baik Kurang : bila responden menjawab dengan benar 7 pertanyaan : bila responden menjawab dengan benar < 7 pertanyaan

33

b. Peran serta kader Yang dimaksud dengan peran serta kader dalam penelitian ini adalah persepsi ibu tentang peran yang ditampilkan kader pada saat kegiatan pelayanan diposyandu yang diukur dengan kuesinoer skala Likert yang terdiri atas 5 pertanyaan. Kriteria objektif : Baik Kurang : bila responden menjawab dengan skore 15 : bila responden menjawab dengan total skore < 15

c. Peran petugas kesehatan Yang dimaksud dengan peran petugas kesehatan dalam penelitian ini adalahpersepsi ibu tentang keaktifan petugas kesehatan melakukan perannya dalam penyelenggaraan posyandu terutama pada hari buka posyandu yang diukur dengan kuesinoer skala Likert yang terdiri atas 7 pertanyaan. Kriteria Obyektif: Baik Kurang : bila responden menjawab dengan nilai 17 : bila responden menjawab dengan nilai < 17

d. Revitalisasi posyandu Yang dimaksud revitalisasi Posyandu adalah pemberdayaan posyandu dengan cara meningkatkan frekuensi kegiatan posyandu, penyediaan fasilitas operasional posyandu (tempat pelaksanaan posyandu, dacin, kartu

34

menuju sehat (KMS), dll) penyuluhan bagi seluruh sasaran posyandu, dan pelayanan oleh petugas professional yang diukur dengan kuesinoer skala Likert yang terdiri atas 8 pertanyaan. Kriteria objektif : Baik Kurang : bila responden menjawab dengan skore 25 : bila responden menjawab dengan total skore < 25

e. Kunjungan balita di posyandu Yang dimaksud dengan kunjungan balita di posyandu adalah partisipasi balita dalam kegiatan yang dilakukan oleh posyandu berupa pemeriksaan kesehatan terjadap anak balita yang diukur dengan kuesinoer skala Likert yang terdiri atas 4 pertanyaan. Kriteria objektif : Baik Kurang : Apabila skor responden 12 : Apabila skor responden < 12

F. Instrumen Penelitian Instrumen atau alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket atau kuisioner. Pengukuran tingkat pengetahuan dilakukan dengan menggunakan skala guttman sedangkan variabel yang lain diukur dengan menggunakan skala Likert yang dibuat dengan mengacu pada konsep dan teori terkait berisi tentang data demografi dan pertanyaan yang berhubungan dengan faktor yang berhubungan dengan kunjungan balita di

35

Posyandu wilayah kerja puskesmas Antara Makassar dengan penilaian Selalu =4, Sering = 3, Kadangkala = 2, Jarang = 1, dan tidak pernah = 0. Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan kuisioner yang dikembangkan sendiri oleh peneliti yang mengacu pada teori. G. Prosedur pengambilan atau pengumpulan data Dalam rancangan penelitian ini, data yang digunakan meliputi dua jenis sumber data yaitu : 1. Data primer Data primer dikumpulkan melalui pembagian kuisioner atau angket secara langsung dengan personel yang tahu tentang obyek yang sedang diteliti. 2. Data sekunder Data sekunder bersifat kualitatif serta informasi yang berkaitan dengan topik yang akan diteliti. Untuk memperoleh fakta dari informasi yang dibutuhkan dilakukan dengan cara penulusuran data dengan pengkajian laporan puskesmas Antara Makassar kota Makassar Sulawesi Selatan, selain itu juga dilakukan dengan membaca atau mempelajari buku-buku teks, catatan kuliah, makalah-makalah, bahan seminar dan lain-lain. Adapun prosedur pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan di posyandu di wilayah kerja puskesmas Antara Makassar kota Makassar Sulawesi Selatan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

36

a. Mengajukan surat permohonan izin pengambilan data di Dinas kesehatan Kota Makassar yang direkomendasikan kepada kepala puskesmas Antara Makassar kota Makassar Sulawesi Selatan. b. Setelah memperoleh izin maka peneliti akan mengadakan pendekatan kepada kepala puskesmas, bagian posyandu puskesmas Antara Makassar dan calon responden dengan memberikan penjelasan tentang penelitian yang akan dilaksanakan untuk menandatangani surat persetujuan menjadi responden. c. Setelah ditandatangani, maka peneliti akan memberikan dan mejelaskan cara pengisian angket kepada responden. d. Peneliti harus berada pada saat pengisisan angket untuk memberikan keterangan secara langsung kepada responden bila ada pertanyaan dari responden. H. Pengolahan Data dan Analisa Data Data yang diperoleh kemudian diolah, sedangkan penyajian datanya dilakukan dalam bentuk table distribusi frekuensi dengan presentasi dan

pengolahan tabel. Sebelum data diolah secara sistematik terlebih dahulu dinyatakan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Seleksi Hal ini bertujuan untuk mengklasifikasi data yang telah masuk menurut kategori 2. Editing

37

Merupakan langkah pemeriksaan ulang atau pengecekan jumlah dan kelengkapan pengisian kuisioner, apakah setiapa pertanyaan sudah dijawab dengan tepat. Artinya setelah lembar wawancara diisi kemudian dikumpulkan dalam bentuk data, dilakukan pengecekan dengan memeriksa kelengkapan data, kesinambungan dan keseragaman data. 3. Koding Setelah data masuk, setiap jawaban dikonversi atau disederhanakan ke dalam angka-angka atau symbol-simbol tertentu sehingga memudahkan dalam pengolahan data selanjutnya. 4. Tabulasi Pengelompokan data ke dalam suatu table menurut sifat-sifat yang dimiliki, kemudian data dianalisa secara statistik. 5. Analisa Data Dilakukan melalui uji hipotesis dan pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program SPSS 15. a. Analisis univariat Dilakukan terhadap tiap-tiap variabel penelitian untuk melihat tampilan didtrisbusi frekuensi dan persentase dari tiap-tiap variabel independen dan dependen. b. Analisis bivariat

38

Analisis ini dilakukan untuk menjawab tujuan penelitian dan menguji hipotesis peneliti. Untuk maksud tersebut uji statistic yang digunakan adalah uji Fishers Exact Test dengan tingkat kemaknaan (a) : 0,05.

c. Analisis multivariat Dalam analisis multivariat ini dilakukan pengujian secara bersamasama sehingga dapat dilihat variabel mana yang paling berhubungan dengan kunjungan balita di posyandu. Karena variabel terikat merupakan variabel dikotomis maka digunakan analisis regresi logistik. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui bersarnya OR murni dari variabel bebas setelah memperhitungkan variabel lain. Hasil dari analisis ini adalah nilai odds rasio murni yang sudah dikontrol dengan menghilangkan pengaruh variabel yang di diduga sebagai konfounding dan memperhitungkan adanya interaksi antara variabel lain dengan variabel bebas utama. Variabel yang akan dilakukan dalam analisis multivariate adalah variasi kovariat yang mempunyai nilai P lebih kecil atau sama dengan 0,05 dalam analisis bivariat tentang hubungan variabel dengan variabel bebas atau variabel tersebut secara substansif diduga adanya hubungan yang erat. Model logistik regresi dengan menggunakan program SPSS. I. Masalah Etika

39

Dalam melaksanakan penelitian, peneliti mengajukan permohonan izin kepada Ketua PSIK Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin dan kepala puskesmas Antara Makassar. Kemudian dilakukan penelitian kepada subjek yang diteliti dengan menekankan pada masalah etika yang meliputi : 1. Lembar persetujuan penelitian diberikan kepada calon sampel/ subjek penelitian. Tujuannya adalah subjek mengetahui maksud dan tujuan penelitian serta dampak yang diteliti selama pengumpulan data. Jika subjek bersedia diteliti maka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika subjek menolak untuk diteliti maka peneliti tetap menghormati haknya. 2. Anonimity (tanpa nama) Untuk menjaga kerahasiaan identitas subjek, peneliti tidak akan mencantumkan nama subjek pada lembar pengumpulan data yang diisi oleh subjek. Lembar tersebut hanya diberi inisial atau nomor kode tertentu. 3. Confidentiality Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh subjek dijamin oleh peneliti.

40

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ini dilaksanakan selama 4 minggu mulai tanggal 16 November 2009 sampai dengan 16 Desember 2009. Hasil penelitian ini di peroleh melalui penyebaran kuesioner yang memuat pertanyaan pertanyaan tentang pengetahuan ibu, peran serta kader, peran serta petugas kesehatan, revitalisasi, dan kunjungan balita ke posyandu. Jumlah responden dalam penelitan ini adalah 120 responden. Pengambilan sampel menggunakan metode random sampling dengan mengambil sampel dari 6 posyandu madya dari total 13 posyandu madya. Adapun teknik pemilihan posyandu dilakukan dengan mengundi posyandu madya yang ada dimana 6 posyandu yang keluar berurutan ditetapkan sebagai tempat pengambilan sampel. Adapun keenam posyandu tersebut adalah posyandu Borong Taipa, Posyandu Perintis kemerdekaan, posyandu Kera-Kera, Posyandu Nuruttarbiyah Kopertis, posyandu Bung, dan posyandu Ramsis. Jumlah sampel di setiap posyandu adalah sebanyak 20 responden dimana total responden sebanyak 120 responden. Adapun jumlah kunjungan kunjungan posyandu saat dilakukan penelitian di posyandu Borong Taipa sebanyak 35 balita dari 65 jumlah balita yang terdaftar, posyandu Perintis sebanyak 30 balita dari 65 jumlah balita yang terdaftar, posyandu Kera-Kera sebanyak 25 balita dari 54 jumlah balita yang

41

terdaftar, posyandu Nuruttarbiyah kopertis sebanyak 30 balita dari 55 jumlah balita yang terdaftar, posyandu Bung sebanyak 25 balita dari 60 jumlah balita yang terdaftar, dan posyandu Ramsis sebanyak 35 balita dari 50 jumlah balita yang terdaftar. Setelah data terkumpul dilakukan pemeriksaan kelengkapan dan kemudian data diolah, maka berikut ini peneliti akan menyajikan analisa data univariat terhadap setiap variabel dengan menghasilkan distribusi frekuensi dan prosentasi serta analisa bivariat untuk mengetahui hubungan dari variabel bebas dan variabel tergantung dengan menggunakan uji statistic chi square dengan menggunakan komputer program SPSS 15. Distribusi responden berdasarkan karakteristik demografi yang meliputi umur, pendidikan, dan pekerjaan diperoleh gambaran bahwa rata-rata responden berumur 20-30 tahun (51.7%), tingkat pendidikannya sebagian besar SMP (44,2%), dan pekerjaannya sebagian besar sebagai ibu rumah tangga (IRT) (96,7%). Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.1.

42

Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Demografi di Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar

Karakteristik f Umur: 20 tahun 4 20-30 tahun 62 > 30 tahun 54 Pendidikan: PT 4 SMU/SMK 29 SMP 53 SD 34 Pekerjaan: Swasta 116 IRT 4 Jumlah 120 Sumber : Data Primer, 2009 1. Analisa Univariat a. Tingkat Pengetahuan Ibu

% 3,3 51,7 45,0 3,3 24,2 44,2 28,3 96,7 3,3 100,0

Distribusi responden berdasarkan tingkat pengetahuan ibu

di

Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar menunjukkan bahwa sebagaian besar ibu pengetahuannya baik (93,3%). Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.2.
Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu Di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar

Pengetahuan Ibu f Baik 112 Kurang 8 Jumlah 120 Sumber : Data Primer, 2009

% 93,3 6,7 100,0

43

b. Peran serta kader Distribusi responden berdasarkan peran serta kader di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar menunjukkan bahwa sebagian besar ibu telah menganggap peran serta kader baik (80,8%). Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.3.
Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Peran Serta Kader Di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar

Peran Serta Kader f Baik 97 Kurang 23 Jumlah 120 Sumber : Data Primer, 2009 c. Peran petugas kesehatan

% 80,8 19,2 100,0

Distribusi responden berdasarkan peran petugas kesehatan di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar menunjukkan bahwa sebagian besar responden menganggap peran petugas kesehatan telah baik (85,8%). Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.4.
Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Peran Petugas Kesehatan di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar

Peran Petugas Kesehatan f Baik 103 Kurang 17 Jumlah 120 Sumber : Data Primer, 2009

% 85,8 14,2 100,0

44

d. Revitalisasi posyandu Distribusi responden berdasarkan revitalisasi posyandu di

Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengganggap revilaisasi posyandu telah baik (74,2%). Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.5.
Tabel 5.5 Distribusi Responden Berdasarkan Revitalisasi Posyandu di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar

Revitalisasi Posyandu f Baik 89 Kurang 31 Jumlah 120 Sumber : Data Primer, 2009 e. Kunjungan Balita di Posyandu

% 74,2 25,8 100,0

Distribusi responden berdasarkan kunjungan balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar menunjukkan kunjungan balita di posyandu telah baik (92,5%) Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.6.
Tabel 5.6 Distribusi Responden Berdasarkan Kunjungan Balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar

Kunjungan Balita di Posyandu Baik Kurang Jumlah

f 111 9 120

% 92,5 7,5 100,0

Sumber : Data Primer, 2009

45

2. Analisa Bivariat Analisa bivariate berfungsi untuk melihat hubungan variabel bebas terhadap variabel independen dengan menggunakan program komputer SPSS 15 dimana hubungan antar variabel. a. Hubungan Tingkat pengetahuan ibu dengan kunjungan balita di Posyandu Distribusi responden berdasarkan hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan kunjungan balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar menunjukkan bahwa kunjungan balita ke posyandu yang baik pada ibu yang tingkat pengetahuan baik sebanyak 106 (88,3%) dan yang pengetahuannya kurang sebanyak 5 (4,2%). Berdasarkan rumus Fishers Exact Test dan (0,05) diperoleh nilai p=0,014. Hal ini berarti ada

hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan kunjungan balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar. Adapun nilai OR=10,600 yang berarti ibu yang mempunyai pengetahuan yang baik berpeluang 10 kali kunjungan balitanya di posyandu baik dibandingkan dengan ibu yang pengetahuannya kurang. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.7.

46

Tabel 5.7. Hubungan Tingkat Tingkat Pengetahuan Ibu dengan kunjungan balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar

Tingkat Pengetahuan Ibu f Baik Kurang

Kunjungan Balita di Posyandu Baik Kurang % 88,3 4,2 f 6 3 % 5,0 2,5 f

p Total Value % 93,3 6,7 0,014

106 5

112 8

Total 111 92,5 9 7,5 120 100,0 Sumber : Data Primer, 2009 =0,05 OR= 10,600 (2,034 - 55,240) b. Hubungan peran serta kader dengan kunjungan balita di Posyandu Distribusi responden berdasarkan hubungan peran serta kader dengan kunjungan balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar menunjukkan bahwa kunjungan balita ke posyandu yang baik pada responden yang menganggap peran serta kader baik sebanyak 93 (77,5%) dan yang menganggap peran serta kader kurang sebanyak 18 (15,0%). Berdasarkan rumus Fishers Exact Test dan (0,05) diperoleh nilai p=0,013. Hal ini berarti ada hubungan peran serta kader dengan kunjungan balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar. Adapun nilai OR=6,458 yang berarti ibu yang menganggap peran serta kader baik berpeluang 6 kali kunjungan balitanya di posyandu baik dibandingkan dengan ibu yang menganggap peran serta kader kurang. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.8.

47

Tabel 5.8. Hubungan Peran Serta Kader dengan kunjungan balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar

Peran Serta Kader f Baik Kurang 93 18

Kunjungan Balita di Posyandu Baik Kurang % 77,5 15,0 f 4 5 % 3,3 4,2 f 97 23

p Total Value % 80.8 19.2 0,013

Total 111 92,5 9 7,5 120 100,0 Sumber : Data Primer, 2009 =0,05 OR= 6,458 (1,579 26,409) c. Hubungan peran petugas kesehatan dengan kunjungan balita di Posyandu Distribusi responden berdasarkan hubungan peran petugas kesehatan dengan kunjungan balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar menunjukkan bahwa kunjungan balita ke posyandu yang baik pada responden yang menganggap peran petugas kesehatan baik sebanyak 98 (81,7%) dan yang menganggap peran petugas kesehatan kurang

sebanyak 13 (10,8%). Berdasarkan rumus Fishers Exact Test dan (0,05) diperoleh nilai p=0,023. Hal ini berarti ada hubungan peran petugas kesehatan dengan kunjungan balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar. Adapun nilai OR=6,031 yang berarti ibu yang menganggap peran petugas kesehatan baik berpeluang 6 kali kunjungan balitanya di posyandu baik dibandingkan dengan ibu yang menganggap peran petugas kesehatan kurang. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.9.

48

Tabel 5.9. Hubungan Peran Petugas Kesehatan dengan kunjungan balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar

Peran Petugas Kesehatan f Baik Kurang 98 13

Kunjungan Balita di Posyandu Baik Kurang % 81,7 10,8 f 5 4 % 4,2 3,3 f

p Total Value % 85,8 14,2 0,023

103 17

Total 111 92,5 9 7,5 120 100,0 Sumber : Data Primer, 2009 =0,05 OR= 6,031 (1,434 25,364) d. Hubungan revitalisasi posyandu dengan kunjungan balita di Posyandu Distribusi responden berdasarkan hubungan revitalisasi posyandu dengan kunjungan balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar menunjukkan bahwa kunjungan balita ke posyandu yang baik pada responden yang menganggap revitalisasi posyandu baik sebanyak 85 (70,8%) dan yang menganggap revitalisasi posyandu kurang sebanyak 26 (21,7%). Berdasarkan rumus Fishers Exact Test dan (0,05) diperoleh nilai p=0,049. Hal ini berarti ada hubungan revitalisasi posyandu dengan kunjungan balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar. Adapun nilai OR=4,087 yang berarti ibu yang menganggap revitalisasi posyandu baik berpeluang 4 kali kunjungan balitanya di posyandu baik dibandingkan dengan ibu yang menganggap revitalisasi posyandu kurang. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.10.

49

Tabel 5.10. Hubungan Revitalisasi Posyandu dengan kunjungan balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar

Revitalisasi Posyandu f Baik Kurang 85 26

Kunjungan Balita di Posyandu Baik Kurang % 70,8 21,7 f 4 5 % 3,3 4,2 f 89 31

p Total Value % 74,2 25,8 0,049

Total 111 92,5 9 7,5 120 100,0 Sumber : Data Primer, 2009 =0,05 OR= 4,087 (1,022 16,345) 3. Analisa multivariate Analisis multivariate digunakan untuk melihat faktor yang berhubungan dengan kunjungan balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar. Dari analisis bivariat diperoleh 4 variabel independent meliputi pengetahuan, peran petugas kesehatan, dan revitalisasi posyandu yang berhubungan dengan kunjungan balita di Posyandu. Setelah dilakukan analisis logistik regresi keempat variabel independen tersebut sebagaimana hasilnya diuraikan pada tabel 5.11.

50

Tabel 5.11. Analisis Multivariat Faktor-Faktor yang berhubungan dengan kunjungan balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar

Koefisien Variabel Regresi Pengetahuan Peran Kader 1,953 1,581 4,694 4,339 1 1 0,030 0,037 7,047 4,895 Wald df Sig OR

Sumber : Data Primer, 2009 Berdasarkan tabel di atas, hasil analisis menunjukkan dari empat variabel independen, yang paling berpengaruh adalah pengetahuan ibu. B. Pembahasan 1. Hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan kunjungan balita di Posyandu Hasil penelitian ini didapatkan bahwa ada hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan kunjungan balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar. Dalam analisa multivariat menunjukkkan bahwa faktor yang paling berhubungan dengan kunjungan balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar adalah pengetahuan ibu. Hasil penelitian ini didukung oleh Notoatmojo (2007) yang mengungkapkan bahwa pengetahuan dapat mengubah perilaku ke arah yang diinginkan. Begitu juga kaitannya dengan partisipasi ibu dalam berkunjung ke posyandu. Adanya hubungan yang kuat antara tingkat pengetahuan ibu dengan kunjungan balita di posyandu disebabkan karena pengetahuan merupakan

51

dasar bagi seseorang untuk betindak termasuk dalam hal membawa anaknya ke posyandu. Dari hasil observasi, peneliti mendapatkan tingkat pengetahuan responden yang sebagian besar sudah baik dan mereka sudah memahami dengan baik manfaat dari posyandu sehingga mereka dengan suka rela membawa anaknya keposyandu. Menurut Kresno (2008) Hal ini disebabkan karena jika ibu mengetahui manfaat dan pelayanan yang dilakukan diposyandu serta gunanya balita dibawa terus-menerus ke posyandu dan arti pentingnya KMS sebagai alat untuk mencatat dan mengamati perkembangan kesehatan anak yang mudah dilakukan ibu, maka ibu dapat menilai dan berbuat sesuatu untuk berusaha memperbaiki dan meningkatkan kesehatan anaknya. Hal ini sesuai dengan teori bahwa pengetahuan yang dimiliki seseorang merupakan dasar untuk berbuat, karena itu kemampuan seseorang melakukan sesuatu tergantung pengetahuan yang ia miliki. Atas dasar pengetahuan tentang posyandu, tujuan dan manfaat yang diperoleh diposyandu memungkinkan ibu untuk hadir pada setiap pelaksanaan posyandu. Ditemukannya responden yang tingkat pengetahuannya baik tetapi kunjungan balitanya kurang atau sebaliknya ibu yang pengetahuannya kurang tetapi kunjungan balitanya baik menunjukkan bahwa pengetahuan bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi kunjungan balita di posyandu, tetapi dipengaruhi pula oleh faktor yang lain seperti peran kader dan petugas kesehatan. Walaupun masyarakat sudah tahu tentang arti pentingnya osyandu

52

bagi balita tetapi petugas kesehatan yang bertugas di posyandu kurang simpatik atau menurut masyarakat kurang bersahabat maka dapat menghabat ibu untuk membawa anaknya ke posyandu tersebut. Selain itu jikalau kader tidak berperan secara optimal termasuk dalam hal mensosialisasikan program posyandu dan jadwal posyandu kepada masyarakat, maka kunjungan balita ke posyandu juga akan kurang. Sebaliknya, jika peran petugas kesehatan dan kader baik maka walaupun pengetahuan ibu kurang atau tidak terlalu memahami dengan baik manfaat posyandu bagi balita tetapi merasa bahwa petugas kesehatan dan kader sangat baik terhadap dirinya maka dapat membuat ibu membawa anaknya ke posyandu tersebut. 2. Hubungan peran serta kader posyandu dengan kunjungan balita di Posyandu Hasil penelitian ini didapatkan bahwa ada hubungan peran serta kader dengan kunjungan balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar. Hal ini berarti bahwa peran serta kader mempunyai peranan dalam peningkatan jumlah kunjungan balita ke posyandu dimana apabila peran serta kader baik maka ibu mempunyai kemungkinan yang lebih besar dalam hal berkunjung ke posyandu. Sebaliknya bila peran serta kader kurang maka jumlah kunjungan balita ke posyandu cenderung kurang. Hasil penelitian ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Yuwono 2000 dan Irawati 2001 (dikutip dalam Ridwan et al 2007) bahwa jika motivasi kader rendah atau kader menjadi jenuh dalam kegiatan posyandu maka bisa

53

menyebakan kader drop out karena seperti yang kita ketahui bahwa menjadi kader merupakan pekerjaan sosial yang tidak mempunyai kekuatan mengikat jadi mereka leluasa untuk keluar menjadi kader apalagi ditambah regenerasi kader yang belum terencana dengan baik. Faktor lain yang menyebabkan kader tidak aktif adalah umur kader sudah lebih dari 50 tahun dan lama menjadi kader kurang dari 10 tahun sehingga posyandu dikelola oleh kader yang telah berpengalaman menjadi kader sekurangnya 60 bulan atau 5 tahun. Berdasarkan hasil observasi peneliti, persepsi ibu tentang peran kader sudah cukup baik sehingga secara umum tidak mempermasalahkan tentang kader. Tetapi saat peneliti menanyakan tentang uraian tugas dari kader, sebagian besar responden tidak memahami dengan baik tugas dari kader. Hal ini menyebabkan kader merasa tidak dapat berbuat banyak dalam meningkatkan jumlah kunjungan posyandu karena kurang dianggap oleh masyarakat.Hal ini disebabkan karena responden berada di daerah perkotaan dimana waktu mereka terbatas dan biasanya mereka hanya perhatian pada petugas kesehatan atau membawa anaknya ke tempat praktek. Olehnya itu, saat melakukan penyuluhan kesehatan atau saat kader melakukan tugasnya termasuk sosialisasi tentang posyandu sebaiknya petugas kesehatan mendampingi kader sehingga fungsi kader dapat dipahami oleh masyarakat sehingga kunjngan balita di posyandu dapat meningkat seiring dengan proaktifnya kader dalam menjalankan tugasnya bukan hanya saat

54

kegiatan posyandu berlangsung tetapi juga kegiatan sosialisasi dan penyuluhan. Peran serta kader sangat dibutuhkan dalam meningkatkan jumlah kunjungan ke posyandu dimana kader merupakan ujung tombak petugas kesehatan di masyarakat walaupun berdasarkan penelitian ini masyarakat perkotaan cederung tidak terlalu memperhatikan apa yang dianjurkan kader. Tetapi di daerah pedesaan kader sangat berperan dimana kader berfungsi untuk mensosialisasikan tentang manfaat posyandu dan kegiatan-kegiatan posyandu sehingga apabila peran serta kader baik maka jumlah kunjungan balita ke posyandu juga akan baik. Disamping itu pula, peranan kader dalam posyandu cukup besar dimana dalam pelayanan di posyandu kader mempunyai peran sejak mulai pelayanan pada meja satu sampai meja empat, bahkan sejak persiapan pelayanan sebelum hari pelaksanaan. 3. Hubungan peran petugas kesehatan dengan kunjungan balita di Posyandu Hasil penelitian ini didapatkan bahwa ada hubungan peran petugas kesehatan dengan kunjungan balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar. Menurut Ridwan (2001) peran petugas kesehatan yang bertugas sebagai juru imunisasi dan penyuluh kesehatan dianggap penting oleh masyarakat karena tingkat kunjungan ibu-ibu ke posyandu sangat dipengaruhi oleh kehadiran petugas.

55

Berdasarkan studi pelayanan kesehatan Tucker (1986 dikutip dalam Nain 2008) menunjukkan bahwa para petugas penyedia pelayanan yang memberikan informasi yang tidak benar dan tidak memberikan pelayanan yang ramah, cermat dan cekatan membuat warga desa yang menolak untuk pergi ke klinik-klinik. Selain itu, Chambers dalam Bryant dan White (1987 dikutip dalam Nain 2008) mengemukakan bahwa petugas kesehatan yang kurang siap dan kurang diberi bekal untuk melaksanakan tugas di masyarakat dapat membuat masyarakat kurang senang dan seorang petugas kesehatan yang efektif harus memiliki kemampuan di bidang teknis dan pemahaman tentang perilaku manusia untuk pembuatan keputusan tentang hal-hal yang baru. Berdasarkan hasil observasi peneliti di enam posyandu yang ada, peran petugas kesehatan dianggap sebagian besar sudah baik oleh masyarakat. Mereka mengatakan bahwa petugas kesehatan sudah menjalankan tugasnya dengan baik temasuk mereka sudah cukup responsif terhadap kebutuhan masyarakat termasuk kebutuhan balita. Responden yang menganggap peran petugas kesehatan baik tetapi kunjungan balitanya kurang dapat dipengaruhi oleh pengetahuan masyarakat yang kurang tentang fungsi posyandu sehingga tidak merasa bahwa posyandu penting bagi balitanya. Selain itu karakteristik responden adalah masyarakat perkotaan dimana mereka sebagian besar bekerja sehingga tidak memiliki waktu luang untuk membawa anaknya ke posyandu. Walaupun demikian,

56

kunjungan balita yang kurang ke posyandu dapat pula disebabkan mereka membawa anaknya ke tempat praktek atau puskesmas dan rumah sakit karena akses pelayanan kesehatan di wilayah perkotaan termasuk di Makassar sudah cukup baik sehingga jika mereka tidak memiliki waktu membawa anaknya ke posyandu karena kegiatan posyandu biasanya bertepatan dengan hari kerja, mereka dapat membawa anaknya ke pelayanan kesehatan yang lain seperti Puskesmas, rumah sakit atau tempat praktek dokter. 4. Hubungan revitalisasi posyandu dengan kunjungan balita di Posyandu Hasil penelitian ini didapatkan bahwa ada hubungan revitalisasi posyandu dengan kunjungan balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar. Hal ini berarti bahwa revitalisasi posyandu yang baik mempunyai peranan dalam peningkatan jumlah kunjungan balita ke posyandu dimana revitalisasi ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dalam menunjang upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan status gizi dan kesehatan ibu, anak, melalui peningkatan kader, manajemen dan fungsi posyandu. Menurut Kurniasih (2002) seperti dikutip dalam Ferizal (2007) revitalisasi adalah upaya pemberdayaan posyandu dengan meningkatkan fungsi kerja dan kinerja posyandu untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh krisis ekonomi terhadap penurunan status gizi dan kesehatan ibu dan anak.

57

Revitalisasi posyandu ini dimaksudkan untuk meningkatkan fungsi dan kinerja Posyandu untuk mempertahankan dan meningkatkan status gizi maupun derajat kesehatan ibu dan anak serta memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anak sejak dalam kandungan. Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah (2001) dalam Pedoman Umum Revitalisasi Posyandu memaparkan tentang komponen kegiatan revitalisasi posyandu yaitu pelatihan pelatih dan pelatihan kader;

meningkatkan jangkauan pelayanan melalui kegiatan pelayanan pada hari buka posyandu dan kunjungan rumah; meningkatkan peran serta masyarakat dan membangun kemitraan; optimalisasi kegiatan posyandu dengan memenuhi sarana dan prasarananya; pelayanan menggunakan sistem kafetaria (pilihan jenis layanan) dengan tidak menghilangkan tugas pokok posyandu untuk menjadi unit pemantau tumbuh kembang anak; memberikan perhatian khusus pada kelompok sasaran berdasar azas kecukupan (terutama pada baduta); serta memperkuat dukungan pendampingan dan pembinaan oleh tenaga profesional dan tokoh masyarakat. Berdasarkan hasil observasi peneliti, walaupun mereka menilai revitalisasi posyandu sudah baik, namum mereka secara umum tidak mengetahui tentang revitalisasi posyandu itu sendiri. Mereka memberikan penilaian yang subjektif berdasarkan pengalaman mereka dan apa yang mereka harapkan dari posyandu. Walaupun demikian, dari hasil observasi peneliti sebagian besar posyandu yang peneliti jadikan sebagai tempat

58

penelitian sudah melakukan revitalisasi posyandu dengan baik dimana mereka sudah melakukan kegiatan posyandu sesuai dengan pedoman pelaksanaan posyandu secara nasional hal ini disebabkan karena posyandu yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah posyandu madya dimana kader sudah berperan menurut fungsinya dan kegiatan posyandu sudah rutin dilakukan tiap bulan sehingga masyarakat sudah tahu jadwal posyandu tiap bulannya. C. Keterbatasan Penelitian Beberapa kendala atau keterbatasan yang dihadapi dan dirasakan oleh peneliti dalam penelitian ini diantaranya adalah: 1. Kemampuan dan pengalaman peneliti yang kurang optimal karena ini merupakan pengalaman pertama bagi peneliti dalam melakukan penelitian. 2. Waktu penelitian yang agak terbatas sehingga peneliti tidak dapat melakukan observasi dan wawancara yang mendalam kepada responden untuk mendapatkan data yang menunjang hasil penelitian ini. 3. Instrumen pengukuran dirancang berdasarkan persepsi ibu sehingga penilaiannya bersifat objektif sesuai dengan apa yang diketahui oleh ibu,karena tidak semua ibu memahami dengan baik tentang posyandu, tugas petugas kesehatan,peran kader dan tentang revitalisasi posyandu sehingga tidak dapat menilai yang sebenarnya dengan baik.

59

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil pengolahan data penelitian yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa: 1. Ada hubungan pengetahuan ibu dengan kunjungan balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar 2. Ada hubungan peran serta kader pengetahuan ibu dengan kunjungan balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar. 3. Ada hubungan peran petugas kesehatan dengan kunjungan balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar 4. Ada hubungan revitalisasi posyandu dengan kunjungan balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar 5. Faktor yang paling berhubungan dengan kunjungan balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar adalah tingkat pengetahuan ibu. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat diberikan beberapa saran berupa: 1. Perlunya perhatian dari petugas kesehatan tentang penyuluhan kesehatan kepada masyarakat khususnya ibu hamil dan ibu yang mempunyai anak balita tentang pentingnya berkunjung ke posyandu.

60

2. Bagi Institusi terkait dalam hal ini pihak puskesmas supaya memperhatikan penyegaran untuk kader posyandu agar terus termotivasi dalam menjalankan fungsi dan perannya di posyandu. 3. Mengingat keterbatasan peneliti, maka kepada peneliti berikutnya supaya melakukan penelitian dengan menggunakan metode yang lain agar penelitian dapat lebih optimal. 4. Bagi masyarakat sebagai bahan informasi dalam hal pemanfaatan posyandu untuk meningkatkan kesehatan balita.

61

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmito, W 2007, Sistem kesehatan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Dahlan, M S 2008, Statistik untuk kedokteran dan kesehatan, Salemba Medika, Jakarta Departemen Kesehatan RI, 2006, Buku kader posyandu : dalam usaha perbaikan gizi, Departemen Kesehatan, Jakarta. Departemen Kesehatan RI, 2006, Pedoman umum pengelolaan posyandu, Departemen Kesehatan, Jakarta. Dinas Kesehatan Sul-Sel, 2007, Profil kesehatan provinsi Sulawesi Selatan 2006, [ebook], diakses pada 21 Desember 2008, <http://bankdata.depkes.go.id/Profil/Indo05/Bab%20IV.pdf> Ferizal, Y & Hasanbasri, M 2007, Proses pelaksanaan manajemen pelayanan posyandu terhadap intensitas posyandu : analisis data sakerti 2000, KMPK Universitas Gadjah Mada, diakses 10 Januari 2009, <http://lrckmpk.ugm.ac.id/id/UP-PDF/_working/No.12_Yon_Ferizal_04_07.pdf>. Firyadi, I (2008) Evaluasi Penimbangan Balita di Kota Tanjung Pinang, www.muslimpinang.com, Diakses diakses 10 September 2009 Haryamin (2009) Timbanglah Balita anda Setiap Bulan, www.tribuntimur.com, Diakses diakses 10 September 2009 Haryono, 2006, Membangun posyandu mandiri, Damandiri, diakses 10 September 2009, <http://www.damandiri.or.id/file/buku/bukuharyonoposdayabab3a.pdf> Hermawan, D 2007, Posyandu mendesak direvitalisasi, Jurnal keluarga ; Informasi KB dan kependudukan, p.21-22 Hidayat, A.A, 2007, Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data, Salemba Medika, Jakarta. Kresno, M. (2008) Laporan Penelitian Studi Pemanfaatan Posyandu di Kelurahan Cipinang Kec. Jatinegara Kodya Jakarta Timur, FKM Universitas Indonesia, Jakarta

62

Mendagri, 2001, Pedoman umum revitalisasi posyandu, Wordpress, diakses tanggal 28 Januari 2008, <http://sintanauli.files.wordpress.com/2008/07/se-mendagri193-2001-pedoman-umum-revitalisasi-posyandu.pdf> Nain, U 2008, Posyandu : upaya kesehatan berbasis masyarakat, Kareso, Yogyakarta. Notoatmodjo, S 2003, Ilmu kesehatan masyarakat : Prinsip-prinsip dasar cetakan ke dua, PT Rineka Cipta, Jakarta. Notoatmodjo, S 2005, Metodologi penelitian kesehatan, PT Rineka Cipta, Jakarta. Nursalam, 2008, Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian ilmu Keperawatan, Edisi II, Salemba Medika, Jakarta. Saryono, 2008, Metodologi Penelitian Kesehatan, Mitra Cendikia Press, Jakarta. Sembiring, N, 2004, Posyandu sebagai saran peran serta masyarakat dalam usaha peningkatan kesehatan masyarakat, USU Digital Library, diakses 10 tanggal Januari 2009, <http://library.usu.ac.id/download/fkm/biostatistik-nasap.pdf>. Pratiknya, A.W. 2008, Dasar-Dasar Metodologi penelitian Kedokteran dan Kesehatan, Raja Grafindo Persada, Jakarta. Sugiyono, 2008, Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R &D, Alfabeta, Bandung. Tim Pengajar, 2008, Keperawatan Komunitas, Trans Info Media, Jakarta. Trihono, 2005, Arrimes Manajemen Puskesmas Berbasis Paradigma sehat, Sagung Seto, Yakarta Zulkifli, 2003, Posyandu dan kader kesehatan, USU Digital Library, diakses 10 September 2009, <http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-zulkifli1.pdf>.

63

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada yth. Ibu Calon Responden Dengan Hormat, Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar, dengan : Nama NIM : M. ABDUL ROZAK : C 121 08 528

Hendak melaksanakan penelitian dengan judul Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kunjungan Balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar. Bahwa penelitian ini tidak menimbulkan akibat yang merugikan bagi responden. Kerahasiaan semua informasi yang diberikan akan dijaga dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Jika ibu tidak bersedia menjadi responden tidak ada ancaman maupun sanksi bagi ibu. Jika ibu telah menjadi responden dan terjadi hal yang merugikan, maka ibu boleh mengundurkan diri dan tidak berpartisipasi dalam penelitian. Saya sebagai peneliti mengucapkan banyak terima kasih atas kesediaan ibu menjadi responden dalam penelitian ini. Peneliti

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya bertanda tangan di bawah ini , bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar, dengan : Nama Alamat : :

Judul Penelitian : Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kunjungan Balita di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Antara Makassar. Saya berharap penelitian ini tidak akan mempunyai dampak negatif serta merugikan bagi saya dan keluarga saya, sehingga pertanyaan yang akan saya jawab, benar-benar dapat dirahasiakan. Demikian lembar persetujuan ini saya tanda tangani dan kiranya dipergunakan sebagaimana mestinya

Makassar,

.. Responden

Kuesioner

No. Responden: .........

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN BALITA DI POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANTARA MAKASSAR Petunjuk: Berilah Tanda Silang (X) Pada Jawaban Yang Anda Anggap Benar

I.

Karakteristik Responden Inisial Umur : :

Pendidikan : Pekerjaan : : :

Penghasilan perbulan Jarak rumah dari posyandu

II. Pengetahuan Ibu 1. Wadah atau tempat pemeliharaan kesehatan yang dilakukan dari, oleh dan untuk masyarakat serta dibimbing petugas kesehatan terkait dalam hal ini petugas puskesmas disebut dengan. a. Poskamling b. Posyandu c. Puskesmas d. Rumah Sakit e. Rumah bersalin 2. Tujuan dari posyandu adalah .... a. Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu ( ibu hamil, melahirkan dan nifas) b. Mempercepat penerimaan atau membudayakan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS)

c. Meningkatkan

peran

serta

dan

kemampuan

masyarakat

untuk

mengembangkan kegiatan kesehatan dan Keluarga Berencana d. Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera, Gerakan Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera e. Semua benar 3. Pelayanan di posyandu meliputi..... a. pelayanan KB b. kesehatan ibu dan anak c. perbaikan gizi d. imunisasi e. Semua benar 4. Pelayanan di posyandu ditujukan kepada .... a. bayi berusia kurang dari 1 tahun b. anak balita usia 1 sampai 5 tahun c. ibu hamil dan ibu nifas d. pasangan usia subur e. Semua benar 5. Tugas dan peran kader posyandu adalah... a. Melaksanakan pendaftaran b. Melaksanakan penimbangan Balita c. Melaksanakan pencatatan hasil penimbangan d. Memberi penyuluhan dan membantu pelayanan kesehatan e. Semua benar 6. Obat yang disuntikkan pada bayi untuk mencegah penyakit disebut... a. Imunisasi b. Polio c. Tetanus d. Campak e. DPT

7. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi adalah, kecuali: a. Polio b. Campak c. Hepatitis d. Tetanus e. Kusta 8. Kegiatan posyandu rutin dilakukan tiap ... a. 1 kali per bulan b. 1 kali per tri wulan c. 1 kali per catur wulan d. 1 kali per semester e. 1 kali pertahun 9. Penimbangan anak balita diperlukan untuk, kecuali.... a. Mengetahui status gizi balita b. Mengetahui penyakit balita c. Mengetahui pertumbuhan balita d. Mengetahui berat badan balita e. Mengetahui kelainan gizi penderita 10. Penimbangan balita rutin dilakukan tiap... a. Jam b. Hari c. Minggu d. Bulan e. Tahun

III. Revitalisasi Posyandu Berilah tanda silang (X) pada pertanyaan yang anda anggap paling sesuai! Ada 5 alternatif jawaban yaitu SL :Selalu SR :Sering KD :Kadang kala JR :Jarang TP :Tidak Pernah Jawaban No Pertanyaan SL SR KD JR 1 Apakah pelaksanaan kegiatan posyandu ditempat ibu rutin dilaksanakan 1 kali dalam sebulan ? 2 Apakah dilakukan kegiatan penimbangan balita, penyuluhan, dan pemberian pelayanan kesehatan saat pelaksanakan Posyandu? 3 Apakah tempat pelaksanaan posyandu ditempat anda telah disediakan? 4 Apakah tersedia dacin (timbangan) pada pelaksanaan posyandu ? 5 Apakah anak ibu diberikan KMS (Kartu Menuju Sehat) ? 6 Selama ibu datang diposyandu, apakah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang imunisasi, diare, dll yang dilakukan oleh petugas kesehatan? 7 Apakah pemberian makanan tambahan (PMT) diberikan setiap kegiatan posyandu? 8 Apakah petugas kesehatan yang ada pada kegiatan posyandu bekerja dengan baik?

TP

IV. Peran Kader Berilah tanda silang (X) pada pertanyaan yang anda anggap paling sesuai! Ada 5 alternatif jawaban yaitu SL :Selalu SR :Sering KD :Kadang kala JR :Jarang TP :Tidak Pernah

No 1 2

Pertanyaan Apakah setiap mengikuti kegiatan Posyandu kader melakukan penimbangan? Apakah kader mecatat hasil berat badan anak ibu pada KMS (Kartu Menuju Sehat)? Apakah kader mengingatkan ibu untuk pergi ke Posyandu? Apakah kader melakukan penyuluhan pada kegiatan posyandu ? Apakah selain kegiatan di Posyandu, kader juga melakukan kunjungan rumah?

SL

SR

Jawaban KD JR

TP

3 4 5

V.

Peran Petugas Kesehatan Berilah tanda silang (X) pada pertanyaan yang anda anggap paling sesuai! Ada 5 alternatif jawaban yaitu SL :Selalu SR :Sering KD :Kadang kala JR :Jarang TP :Tidak Pernah Jawaban No Pertanyaan SL SR KD JR 1 Apakah petugas kesehatan berkunjung pada hari buka posyandu? 2 Apakah petugas kesehatan membimbing kader dalam penyelenggaraan posyandu? 3 Apakah petugas kesehatan melaksanakan pelayanan KB,pemeriksaan ibu hamil imunisasi, vitamin A dan makanan tambahan? 4 Apakah petugas kesehatan menyelenggarakan penyuluhan kesehatan, KB dan gizi kepada pengunjung posyandu? 5 Apakah petugas kesehatan ramah terhadap pengguna posyandu? 6 Apakah petugas kesehatan melayani pasien tidak membeda-bedakan? 7 Apakah petugas kesehatan berpenampilan rapi dan menarik?

TP

VI. Kunjungan Balita di Posyandu Berilah tanda silang (X) pada pertanyaan yang anda anggap paling sesuai! Ada 5 alternatif jawaban yaitu SL :Selalu SR :Sering KD :Kadang kala JR :Jarang TP :Tidak Pernah Jawaban No Pertanyaan SL SR KD JR 1 Saat dilakukan imunisasi balita di posyandu apakah anak anda diikutsertakan? 2 Apakah setiap bulan anak anda dibawa keposyandu untuk ditimbang? 3 Apakah anda datang keposyandu bersama anak anda atas kemauan anda sendiri? 4 Apakah anda menanyakan tentang kegiatan-kegiatan apa saja yang dilakukan diposyandu?

TP

MASTER TABEL FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN BALITA DI POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANTARA MAKASSAR No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 No 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 Umu r 28 30 34 37 30 25 23 37 28 32 25 26 28 35 29 28 50 30 26 37 27 30 32 27 27 22 25 26 23 37 30 24 22 38 40 32 26 27 Umu r 25 18 25 31 29 32 38 30 37 35 25 25 31 20 25 29 35 30 24 26 33 33 32 37 19 39 29 29 25 25 35 50 25 29 24 25 30 35 27 24 36 23 Pnddkn Pkrjaan D III SMA SD SMP SMP SMP SMP SMA SMA SD SMP SD SMA SMP SD SMU SD SMK SMP SMP SD SMP SD SMP SMA SLTA SMP SMP SMP SMP SMP SMP SMP SD SD SMP SD SMP IRT IRT IRT IRT IRT IRT IRT IRT IRT IRT IRT IRT IRT IRT IRT IRT IRT IRT IRT IRT IRT IRT IRT IRT IRT IRT IRT IRT IRT IRT IRT IRT IRT IRT IRT IRT IRT IRT Pengetahuan 4 5 6 7 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 Pengetahuan 4 5 6 7 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Peran Kader No 2 3 4 5 Ket 4 4 2 2 16 1 4 4 4 2 18 2 3 3 3 1 14 3 4 4 1 2 15 4 4 4 2 2 16 5 4 4 2 1 15 6 4 4 2 2 16 7 4 4 2 1 15 8 4 4 1 2 15 9 4 4 2 2 16 10 4 4 4 2 18 11 4 4 2 1 15 12 4 4 4 2 18 13 4 4 4 1 17 14 4 4 4 2 18 15 4 4 2 2 16 16 4 4 2 1 15 17 4 4 2 2 16 18 4 4 2 1 15 19 4 4 3 2 17 20 4 4 2 2 16 21 4 4 2 2 16 22 4 4 4 3 19 23 4 4 4 3 19 24 4 4 4 2 18 25 4 4 2 0 14 26 4 4 3 3 18 27 4 4 4 2 18 28 4 4 4 3 19 29 4 4 2 4 18 30 4 4 2 2 16 31 4 4 3 3 18 32 2 3 2 1 12 33 4 4 2 2 16 34 4 4 4 1 17 35 4 4 4 4 20 36 4 4 4 4 20 37 4 4 4 4 20 38 Peran Kader No 2 3 4 5 Ket 4 4 4 2 18 39 4 4 2 1 15 40 3 4 3 2 15 41 4 3 2 1 14 42 3 4 3 2 15 43 3 4 3 1 15 44 0 1 1 0 6 45 2 2 2 2 10 46 4 3 3 1 15 47 0 4 1 0 9 48 4 3 3 1 15 49 4 4 4 0 16 50 4 3 1 1 13 51 3 4 2 0 12 52 4 4 3 0 15 53 4 4 3 0 15 54 3 4 3 0 13 55 3 4 2 0 12 56 4 4 3 1 16 57 4 4 4 0 16 58 2 4 4 1 15 59 4 4 3 0 15 60 4 3 2 2 15 61 4 4 3 3 18 62 4 3 3 2 16 63 4 4 4 1 17 64 4 3 3 2 16 65 4 4 4 2 18 66 4 3 2 1 14 67 4 3 2 1 14 68 4 4 2 4 18 69 4 4 4 2 18 70 4 4 4 2 18 71 4 3 4 4 19 72 4 4 4 2 18 73 4 4 4 2 18 74 4 4 2 1 15 75 4 4 1 2 15 76 4 3 2 2 15 77 4 4 3 2 17 78 4 4 1 2 15 79 4 4 4 2 18 80 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN BALITA DI POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANTARA MAKASSAR Peran Petugas 3 4 5 6 7 Ket 2 1 4 4 4 20 2 2 4 4 4 21 1 2 4 0 2 16 4 4 4 0 4 22 2 4 4 4 4 24 2 2 4 4 4 20 4 4 4 4 4 23 2 2 4 0 4 17 2 2 4 4 4 23 4 2 4 4 4 21 2 2 4 4 4 21 2 2 4 4 4 19 2 4 4 4 4 21 4 4 4 4 4 23 4 4 4 4 4 23 4 4 4 4 4 25 2 2 4 4 4 21 2 2 4 4 4 19 4 4 4 0 4 21 2 2 4 0 4 17 4 2 4 0 4 19 3 3 3 4 4 24 2 3 4 4 4 24 3 4 3 4 4 25 2 3 4 4 4 24 2 0 4 4 3 13 3 4 4 4 4 26 1 4 4 4 4 24 3 3 4 4 4 25 3 4 2 4 4 25 3 3 3 4 4 24 3 3 4 4 4 22 4 3 3 3 3 22 4 2 4 0 4 22 4 4 4 0 4 20 4 4 4 0 4 24 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 4 28 Peran Petugas 3 4 5 6 7 Ket 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 4 28 3 3 4 4 3 22 3 3 4 4 3 24 3 3 4 4 3 22 4 4 4 4 4 27 2 2 4 2 4 18 2 2 2 2 2 14 3 3 4 3 4 25 4 3 3 4 4 25 4 3 4 4 4 27 4 4 4 0 4 24 3 3 4 4 4 25 4 1 4 4 1 22 3 4 4 3 1 23 3 4 4 3 4 26 4 1 4 4 4 25 4 1 4 4 4 25 3 3 4 4 4 25 4 0 4 4 3 23 3 3 4 4 2 23 3 3 3 3 4 20 3 3 4 4 4 25 3 3 3 3 4 22 3 2 4 4 4 25 4 4 4 0 4 23 4 4 4 0 4 23 4 4 4 0 4 24 3 3 4 4 4 25 4 3 4 4 4 25 4 4 4 4 4 25 4 3 4 0 4 22 4 3 4 0 4 22 3 3 4 4 4 26 4 3 4 0 4 22 4 4 4 0 4 24 3 3 4 4 4 26 3 3 4 4 4 26 4 2 4 4 4 25 4 2 4 4 4 25 3 3 4 4 4 26 2 3 4 3 4 24 Revitalisasi 4 5 6 7 4 4 2 2 4 4 3 2 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 2 2 4 4 2 2 4 2 1 1 4 4 2 2 4 4 2 2 4 4 2 2 4 4 2 2 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 2 2 4 4 2 2 4 4 2 2 4 4 2 2 4 3 2 1 4 4 4 2 4 4 4 2 4 2 2 3 4 4 2 2 4 4 0 0 4 4 3 2 4 2 3 1 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 0 2 1 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 1 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 Revitalisasi 4 5 6 7 2 4 4 2 4 0 4 1 4 4 2 1 4 4 1 1 4 4 2 1 4 4 4 1 4 0 1 1 4 4 4 2 4 4 4 2 4 0 1 1 4 0 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 0 1 1 4 4 2 1 4 4 2 1 4 0 1 1 4 0 1 1 4 3 4 1 4 4 4 1 4 2 4 1 4 0 2 1 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 2 2 Kunjungan Balita 1 2 3 4 Ket 4 4 4 1 13 4 4 4 2 14 4 4 4 2 14 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 2 14 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 2 14 4 4 4 2 14 4 4 4 4 16 4 4 4 2 14 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 2 14 4 4 4 2 14 4 4 4 3 15 4 4 4 2 14 4 4 4 2 14 4 2 4 4 14 3 4 4 2 13 4 3 4 2 13 4 3 4 2 13 4 4 4 0 12 3 3 4 3 13 4 2 4 3 13 3 4 3 4 14 3 3 3 4 13 4 2 4 4 14 4 4 2 2 12 3 3 3 2 11 4 4 4 0 12 4 4 4 2 14 4 4 4 0 12 4 4 4 4 16 4 4 4 1 13 Kunjungan Balita 1 2 3 4 Ket 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 3 15 4 4 4 2 14 4 4 4 2 14 4 4 4 4 16 2 1 2 0 5 2 2 2 2 8 3 4 4 2 13 4 4 4 4 16 4 4 4 3 15 4 4 3 3 14 4 4 4 3 15 4 4 4 1 13 4 4 3 1 12 4 4 3 1 12 4 4 4 0 12 4 4 4 1 13 4 4 4 3 15 4 4 4 4 16 3 4 4 3 14 0 4 4 0 8 4 4 4 2 14 3 4 4 1 12 4 4 4 2 14 4 4 3 3 14 4 3 4 2 13 4 4 4 2 14 4 4 4 2 14 2 2 2 2 8 4 4 4 4 16 4 4 4 0 12 4 4 4 2 14 4 3 4 1 12 4 4 4 2 14 4 4 4 0 12 4 3 4 1 12 4 3 4 1 12 4 4 4 2 14 4 4 3 1 12 4 3 4 1 12 4 4 4 4 16

1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

2 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0

3 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

9 10 Ket 1 1 10 1 1 10 0 1 5 1 1 9 1 1 9 1 1 9 1 1 9 1 1 9 0 1 7 1 1 9 1 1 9 1 1 9 1 1 9 1 1 9 1 1 9 1 1 9 1 1 9 1 1 9 1 1 9 1 1 9 1 1 8 0 1 8 0 1 8 1 1 10 1 1 10 0 1 6 0 1 7 0 1 5 0 1 8 0 1 7 0 1 8 0 1 9 1 1 9 1 1 8 0 1 7 0 1 7 0 1 7 1 1 7

1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

1 1 1 4 2 2 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 3 0 4 3 4 4 4 2 3 4 0 4 4 4

2 4 4 3 4 4 3 2 4 3 2 4 2 2 2 2 4 4 2 4 4 4 3 3 3 4 0 3 4 3 4 3 2 3 4 4 4 4 4

1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4

2 2 3 4 4 4 4 4 2 2 2 3 2 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 3 2 4 4 3 4 4 2 3 4 4 4 4 4

3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 0 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4

8 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4

Ket 26 28 30 30 30 28 28 26 19 26 27 26 28 30 30 28 28 26 28 28 24 30 29 25 27 16 28 26 30 30 30 20 28 30 29 30 32 32

Pnddkn Pkrjaan SD SD SMP SMP SMA SD SD SMA SMP SD SD SMP SD SD SD SD SMP SMP SD SD SD SMP SMP SD SMP S1 SD SMA SMA SMP SMP SD SMA SMP SMP SMP SMP SMA SD SMP SMP SMP

1 IRT 1 IRT 1 IRT 1 IRT 1 SWASTA 1 IRT 1 IRT 1 IRT 1 IRT 1 IRT 1 IRT 1 IRT 1 IRT 1 IRT 1 IRT 1 IRT 1 IRT 1 IRT 1 IRT 1 IRT 1 IRT 1 IRT 1 IRT 1 IRT 1 IRT 1 IRT 1 IRT 1 IRT 1 IRT 1 IRT 1 IRT 1 IRT 1 SWASTA 1 IRT 1 IRT 1 IRT 1 IRT 1 IRT 1 IRT 1 IRT 1 IRT 1 IRT 1

2 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0

3 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0

8 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

9 10 Ket 1 1 7 1 1 7 1 1 10 0 1 8 0 1 9 1 1 10 0 1 5 0 1 5 0 1 9 0 1 7 0 1 8 0 1 8 0 1 7 0 1 8 0 1 6 0 1 7 0 1 7 0 1 7 0 1 8 0 1 9 0 1 7 0 1 5 0 1 9 1 0 8 1 1 8 0 1 7 1 1 10 1 1 10 1 1 10 0 1 8 1 0 9 0 1 8 0 1 7 0 1 5 0 1 7 1 1 10 1 1 10 1 1 10 1 1 10 1 1 10 1 1 10 0 1 7

1 4 4 3 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

1 4 4 3 4 3 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 0 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

2 4 4 2 3 2 3 2 2 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 1 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4

1 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

2 4 1 3 2 3 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3

3 4 4 4 2 4 4 0 2 0 0 0 4 4 4 4 4 4 4 0 0 1 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4

8 4 4 3 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Ket 28 22 25 22 25 29 18 22 24 18 24 30 30 22 27 27 22 22 24 25 24 23 30 29 28 31 30 31 29 31 32 30 30 32 30 31 31 30 31 31 31 27

No 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120

Umu r 28 33 28 34 24 31 31 22 28 31 25 27 24 34 27 31 19 19 43 28 22 25 32 38 23 34 40 35 27 22 39 25 25 41 24 25 32 39 38 25

1 SMP IRT 1 SMP IRT 0 SMA IRT 1 SMP IRT 1 SMP IRT 1 SLTA IRT 1 SMA IRT 1 SMP IRT 1 SMP IRT 1 SMP IRT 1 SMP IRT 1 SMP IRT 1 SMA IRT 1 SD IRT 1 SMA IRT 1 SD IRT 1 SMK IRT 1 SMA IRT 1 SMA Wiraswasta 1 SMU IRT 1 SMA IRT 1 SMA IRT 1 SMP IRT 1 SD IRT 1 SLTP IRT 1 SMA IRT 1 SD IRT 1 DIII IRT 1 SMP IRT 1 MAN IRT 1 SD IRT 1 S1 IRT 1 SMA IRT 1 SD Wiraswasta 1 SMP IRT 1 SMP IRT 1 SMP IRT 1 SD IRT 1 SMP IRT 1 SMA IRT 1

Pnddkn Pkrjaan

2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Pengetahuan 4 5 6 7 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

9 10 Ket 0 1 8 0 1 8 1 1 10 1 1 10 0 1 8 0 1 7 0 1 7 0 1 7 0 1 7 0 1 7 0 1 8 0 1 7 0 1 7 0 1 7 0 1 7 0 1 8 0 1 7 0 1 8 0 1 7 0 1 9 0 1 9 1 1 10 0 1 9 0 1 9 0 1 9 0 1 9 1 1 9 1 1 10 1 1 10 1 1 10 1 1 10 1 1 10 1 1 10 1 1 10 1 1 10 1 1 8 1 1 9 1 1 10 1 1 10 1 1 10

1 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 0 4 3 4

Peran Kader Peran Petugas No 3 4 5 Ket 1 2 3 4 5 6 7 Ket 4 4 4 20 81 4 4 3 3 4 4 4 26 4 4 4 20 82 4 4 4 4 4 4 4 28 4 3 2 17 83 4 3 4 3 4 4 4 26 4 3 3 18 84 4 4 3 4 4 4 4 27 4 4 2 18 85 4 4 1 4 4 4 4 25 3 4 1 15 86 4 3 3 3 4 3 4 24 3 4 1 15 87 4 3 3 3 4 3 4 24 3 4 1 15 88 4 3 3 3 4 3 4 24 3 4 1 15 89 4 3 3 3 4 3 4 24 3 4 1 15 90 4 3 3 3 4 3 4 24 3 4 1 15 91 4 3 3 3 4 3 4 24 3 4 1 15 92 4 3 3 3 4 3 4 24 3 4 1 15 93 4 3 3 3 4 3 4 24 4 4 1 17 94 4 4 2 1 4 4 4 23 4 4 2 18 95 4 4 1 4 4 0 4 21 4 4 4 20 96 4 3 3 2 4 4 4 24 4 4 1 17 97 4 4 3 1 4 4 4 24 4 4 4 20 98 4 3 2 4 4 4 4 25 4 1 1 12 99 0 2 0 4 2 0 2 10 4 2 1 15 100 4 4 1 2 4 4 4 23 4 3 3 18 101 4 4 3 3 4 4 4 26 4 0 3 15 102 4 4 2 1 4 4 4 23 4 2 2 16 103 4 4 2 2 4 4 4 24 4 4 0 13 104 4 4 2 3 4 4 4 25 3 3 1 15 105 3 3 4 2 4 4 4 24 3 3 1 15 106 4 4 2 2 4 4 1 21 4 4 1 17 107 4 4 2 4 4 0 4 22 4 0 1 13 108 4 4 1 2 4 4 1 20 4 2 0 14 109 4 4 4 1 4 0 4 21 4 1 0 13 110 3 4 4 2 2 4 4 23 2 1 0 11 111 3 4 4 2 4 0 4 21 4 0 3 15 112 4 4 2 1 4 4 4 23 4 0 2 14 113 4 4 2 1 4 4 4 23 2 1 0 11 114 3 4 4 2 4 0 4 21 2 1 0 11 115 3 4 4 2 4 0 4 21 3 4 1 16 116 0 4 2 2 4 0 2 14 4 0 0 8 117 0 4 2 2 4 4 4 20 4 4 3 19 118 4 3 4 4 4 0 4 23 4 4 4 19 119 4 3 4 3 4 0 4 22 4 4 1 17 120 4 4 2 4 4 0 4 22

1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 3 1 3 4 2 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4

3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 3 0 4 0 1 0 0 1 1 4 4 4 4 4

Revitalisasi 4 5 6 7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 3 4 4 1 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 1 4 4 2 1 4 4 2 4 4 4 2 1 4 4 3 4 4 4 1 1 4 4 1 4 4 4 4 2 4 1 2 1 4 4 2 2 4 0 4 1 4 0 1 2 4 3 2 2 4 4 2 2 4 0 1 1 4 0 2 1 4 4 1 1 4 4 1 0 4 1 2 1 4 1 2 2 4 4 1 0 4 4 1 0 4 0 0 0 4 0 0 1 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 1

8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4

Ket 31 32 29 31 28 28 28 28 28 28 28 28 28 20 26 29 23 30 26 27 29 20 27 25 23 26 27 18 23 22 22 20 21 22 22 20 19 29 31 29

1 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2

Kunjungan Balita 2 3 4 Ket 4 4 4 16 4 4 4 16 4 4 3 15 4 4 4 16 4 4 4 16 3 3 4 13 3 3 4 13 3 3 4 13 3 3 4 13 3 3 4 13 3 3 4 13 3 3 4 13 3 3 4 13 3 3 3 12 4 4 2 14 4 4 2 14 4 4 2 14 4 4 4 16 3 4 3 14 4 4 1 13 4 4 4 16 4 4 4 16 4 4 2 14 4 4 1 13 4 0 0 8 4 4 2 14 4 4 1 11 2 2 1 8 4 4 1 13 4 4 0 12 4 4 4 16 4 4 4 16 4 4 2 14 4 4 4 16 4 4 4 16 4 2 2 12 4 4 0 12 4 4 4 16 3 4 4 15 4 4 1 11

FREQUENCIES VARIABLES=umur penddkn pkrjaan pngthuan prnkader ptugas revitali kunjunga /ORDER=ANALYSIS.

Frequencies
Notes Output Created Comments Input Data D:\Radhy Kuliah\Skripsi2\Rozak\Data Rozak. sav DataSet1 <none> <none> <none> 120 User-defined missing values are treated as missing. Statistics are based on all cases with valid data. FREQUENCIES VARIABLES=umur penddkn pkrjaan pngthuan prnkader ptugas revitali kunjunga /ORDER=ANALYSIS. Processor Time Elapsed Time 00:00:00.000 00:00:00.031 14-Jul-2010 16:04:35

Active Dataset Filter Weight Split File N of Rows in Working Data File Definition of Missing Cases Used Syntax

Missing Value Handling

Resources

[DataSet1] D:\Radhy Kuliah\Skripsi2\Rozak\Data Rozak.sav


Statistics Umur Responden N Valid Missing Statistics Revitalisasi Posyandu N Valid Missing 120 0 Kunjungan Balita di Posyandu 120 0 120 0 Pendidikan Responden 120 0 Pekerjaan Responden 120 0 Pengetahuan 120 0 Peran Kader 120 0 Peran Petugas 120 0

Page 1

Frequency Table
Umur Responden Frequency Valid < 20 tahun 20-29 tahun > 30 tahun Total 4 62 54 120 Percent 3.3 51.7 45.0 100.0 Valid Percent 3.3 51.7 45.0 100.0 Cumulative Percent 3.3 55.0 100.0

Pendidikan Responden Frequency Valid PT SD SMA SMP Total 4 34 29 53 120 Percent 3.3 28.3 24.2 44.2 100.0 Valid Percent 3.3 28.3 24.2 44.2 100.0 Cumulative Percent 3.3 31.7 55.8 100.0

Pekerjaan Responden Frequency Valid IRT Swasta Total 116 4 120 Percent 96.7 3.3 100.0 Pengetahuan Frequency Valid Baik Kurang Total 112 8 120 Percent 93.3 6.7 100.0 Peran Kader Frequency Valid Baik Kurang Total 97 23 120 Percent 80.8 19.2 100.0 Valid Percent 80.8 19.2 100.0 Cumulative Percent 80.8 100.0 Valid Percent 93.3 6.7 100.0 Cumulative Percent 93.3 100.0 Valid Percent 96.7 3.3 100.0 Cumulative Percent 96.7 100.0

Page 2

Peran Petugas Frequency Valid Baik Kurang Total 103 17 120 Percent 85.8 14.2 100.0 Valid Percent 85.8 14.2 100.0 Cumulative Percent 85.8 100.0

Revitalisasi Posyandu Frequency Valid Baik Kurang Total 89 31 120 Percent 74.2 25.8 100.0 Valid Percent 74.2 25.8 100.0 Cumulative Percent 74.2 100.0

Kunjungan Balita di Posyandu Frequency Valid Baik Kurang Total 111 9 120 Percent 92.5 7.5 100.0 Valid Percent 92.5 7.5 100.0 Cumulative Percent 92.5 100.0

CROSSTABS /TABLES=pngthuan prnkader ptugas revitali BY kunjunga /FORMAT=AVALUE TABLES /STATISTICS=CHISQ RISK /CELLS=COUNT EXPECTED COLUMN /COUNT ROUND CELL.

Crosstabs
Notes Output Created Comments Input Data D:\Radhy Kuliah\Skripsi2\Rozak\Data Rozak. sav DataSet1 <none> <none> <none> 14-Jul-2010 16:05:30

Active Dataset Filter Weight Split File

Page 3

Notes Input Missing Value Handling N of Rows in Working Data File Definition of Missing Cases Used 120 User-defined missing values are treated as missing. Statistics for each table are based on all the cases with valid data in the specified range(s) for all variables in each table. CROSSTABS /TABLES=pngthuan prnkader ptugas revitali BY kunjunga /FORMAT=AVALUE TABLES /STATISTICS=CHISQ RISK /CELLS=COUNT EXPECTED COLUMN /COUNT ROUND CELL. Processor Time Elapsed Time Dimensions Requested Cells Available 00:00:00.187 00:00:00.094 2 174762

Syntax

Resources

[DataSet1] D:\Radhy Kuliah\Skripsi2\Rozak\Data Rozak.sav


Case Processing Summary Cases Valid N Pengetahuan * Kunjungan Balita di Posyandu Peran Kader * Kunjungan Balita di Posyandu Peran Petugas * Kunjungan Balita di Posyandu Revitalisasi Posyandu * Kunjungan Balita di Posyandu 120 120 120 120 Percent 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% N 0 0 0 0 Missing Percent .0% .0% .0% .0% N 120 120 120 120 Total Percent 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

Pengetahuan * Kunjungan Balita di Posyandu

Page 4

Crosstab Kunjungan Balita di Posyandu Baik Pengetahuan Baik Count Expected Count % within Kunjungan Balita di Posyandu Count Expected Count % within Kunjungan Balita di Posyandu Count Expected Count % within Kunjungan Balita di Posyandu Chi-Square Tests Value Pearson Chi-Square Continuity Correction Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases b 11.027 120 1 .001
b

Kurang 106 6 8.4 66.7% 3 .6 33.3% 9 9.0 100.0%

Total 112 112.0 93.3% 8 8.0 6.7% 120 120.0 100.0%

103.6 95.5% 5 7.4 4.5% 111 111.0 100.0%

Kurang

Total

df 1 1 1

Asymp. Sig. (2-sided) .001 .008 .010

Exact Sig. (2sided)

Exact Sig. (1sided)

11.120 a 6.969 6.554

.014

.014

a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .60. b. Computed only for a 2x2 table Risk Estimate 95% Confidence Interval Value Odds Ratio for Pengetahuan (Baik / Kurang) For cohort Kunjungan Balita di Posyandu = Baik For cohort Kunjungan Balita di Posyandu = Kurang N of Valid Cases 10.600 1.514 .143 120 Lower 2.034 .884 .044 Upper 55.240 2.595 .468

Peran Kader * Kunjungan Balita di Posyandu

Page 5

Crosstab Kunjungan Balita di Posyandu Baik Peran Kader Baik Count Expected Count % within Kunjungan Balita di Posyandu Count Expected Count % within Kunjungan Balita di Posyandu Count Expected Count % within Kunjungan Balita di Posyandu Chi-Square Tests Value Pearson Chi-Square Continuity Correction Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases b 8.246 120 1 .004
b

Kurang 93 89.7 4 7.3 44.4% 5 1.7 55.6% 9 9.0 100.0%

Total 97 97.0 80.8% 23 23.0 19.2% 120 120.0 100.0%

83.8% 18 21.3 16.2% 111 111.0 100.0%

Kurang

Total

df 1 1 1

Asymp. Sig. (2-sided) .004 .015 .011

Exact Sig. (2sided)

Exact Sig. (1sided)

8.316 a 5.970 6.507

.013

.013

a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.73. b. Computed only for a 2x2 table Risk Estimate 95% Confidence Interval Value Odds Ratio for Peran Kader (Baik / Kurang) For cohort Kunjungan Balita di Posyandu = Baik For cohort Kunjungan Balita di Posyandu = Kurang N of Valid Cases 6.458 1.225 .190 120 Lower 1.579 .984 .055 Upper 26.409 1.526 .651

Peran Petugas * Kunjungan Balita di Posyandu

Page 6

Crosstab Kunjungan Balita di Posyandu Baik Peran Petugas Baik Count Expected Count % within Kunjungan Balita di Posyandu Count Expected Count % within Kunjungan Balita di Posyandu Count Expected Count % within Kunjungan Balita di Posyandu Chi-Square Tests Value Pearson Chi-Square Continuity Correction Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases b 7.274 120 1 .007
b

Kurang 98 95.3 5 7.7 55.6% 4 1.3 44.4% 9 9.0 100.0%

Total 103 103.0 85.8% 17 17.0 14.2% 120 120.0 100.0%

88.3% 13 15.7 11.7% 111 111.0 100.0%

Kurang

Total

df 1 1 1

Asymp. Sig. (2-sided) .007 .027 .020

Exact Sig. (2sided)

Exact Sig. (1sided)

7.335 a 4.890 5.376

.023

.023

a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.28. b. Computed only for a 2x2 table Risk Estimate 95% Confidence Interval Value Odds Ratio for Peran Petugas (Baik / Kurang) For cohort Kunjungan Balita di Posyandu = Baik For cohort Kunjungan Balita di Posyandu = Kurang N of Valid Cases 6.031 1.244 .206 120 Lower 1.434 .952 .061 Upper 25.364 1.625 .692

Revitalisasi Posyandu * Kunjungan Balita di Posyandu

Page 7

Crosstab Kunjungan Balita di Posyandu Baik Revitalisasi Posyandu Baik Count Expected Count % within Kunjungan Balita di Posyandu Count Expected Count % within Kunjungan Balita di Posyandu Count Expected Count % within Kunjungan Balita di Posyandu Chi-Square Tests Value Pearson Chi-Square Continuity Correction Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases b 4.449 120 1 .035
b

Kurang 85 82.3 4 6.7 44.4% 5 2.3 55.6% 9 9.0 100.0%

Total 89 89.0 74.2% 31 31.0 25.8% 120 120.0 100.0%

76.6% 26 28.7 23.4% 111 111.0 100.0%

Kurang

Total

df 1 1 1

Asymp. Sig. (2-sided) .034 .085 .048

Exact Sig. (2sided)

Exact Sig. (1sided)

4.486 a 2.966 3.904

.049

.049

a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.33. b. Computed only for a 2x2 table Risk Estimate 95% Confidence Interval Value Odds Ratio for Revitalisasi Posyandu (Baik / Kurang) For cohort Kunjungan Balita di Posyandu = Baik For cohort Kunjungan Balita di Posyandu = Kurang N of Valid Cases 4.087 1.139 .279 120 Lower 1.022 .970 .080 Upper 16.345 1.337 .972

LOGISTIC REGRESSION VARIABLES kunjunga /METHOD=ENTER pngthuan prnkader ptugas revitali

Page 8

/CONTRAST (ptugas)=Indicator /CONTRAST (revitali)=Indicator /CONTRAST (pngthuan)=Indicator /CONTRAST (prnkader)=Indicator /CRITERIA=PIN(0.05) POUT(0.10) ITERATE(20) CUT(0.5).

Logistic Regression
Notes Output Created Comments Input Data D:\Radhy Kuliah\Skripsi2\Rozak\Data Rozak. sav DataSet1 <none> <none> <none> 120 User-defined missing values are treated as missing LOGISTIC REGRESSION VARIABLES kunjunga /METHOD=ENTER pngthuan prnkader ptugas revitali /CONTRAST (ptugas)=Indicator /CONTRAST (revitali)=Indicator /CONTRAST (pngthuan)=Indicator /CONTRAST (prnkader)=Indicator /CRITERIA=PIN(0.05) POUT(0.10) ITERATE(20) CUT(0.5). Processor Time Elapsed Time 00:00:00.063 00:00:00.062 14-Jul-2010 16:07:40

Active Dataset Filter Weight Split File N of Rows in Working Data File Definition of Missing

Missing Value Handling Syntax

Resources

[DataSet1] D:\Radhy Kuliah\Skripsi2\Rozak\Data Rozak.sav


Case Processing Summary Unweighted Cases a Selected Cases Included in Analysis Missing Cases Total N 120 0 120 Percent 100.0 .0 100.0

a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.

Page 9

Case Processing Summary Unweighted Cases Unselected Cases Total


a

N 0 120

Percent .0 100.0

a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases. Dependent Variable Encoding Origi Baik Kurang Internal Value 0 1 Categorical Variables Codings Parameter coding Frequency Revitalisasi Posyandu Peran Kader Peran Petugas Pengetahuan Baik Kurang Baik Kurang Baik Kurang Baik Kurang 89 31 97 23 103 17 112 8 (1) 1.000 .000 1.000 .000 1.000 .000 1.000 .000

Block 0: Beginning Block


Classification Tablea,b Predicted Kunjungan Balita di Posyandu Observed Kunjungan Balita di Posyandu Overall Percentage a. Constant is included in the model. b. The cut value is .500 Variables in the Equation B Step 0 Constant -2.512 S.E. .347 Wald 52.545 df 1 Sig. .000 Exp(B) .081 Baik Baik Kurang 111 9 Kurang 0 0 Percentage Correct 100.0 .0 92.5

Step 0

Page 10

Variables not in the Equation Score Step 0 Variables pngthuan(1) prnkader(1) ptugas(1) revitali(1) Overall Statistics 11.120 8.316 7.335 4.486 17.956 df 1 1 1 1 4 Sig. .001 .004 .007 .034 .001

Block 1: Method = Enter


Omnibus Tests of Model Coefficients Chi-square Step 1 Step Block Model 11.780 11.780 11.780 df 4 4 4 Model Summary Step 1 -2 Log likelihood 52.153 a Cox & Snell R Square .094 Nagelkerke R Square .226 Sig. .019 .019 .019

a. Estimation terminated at iteration number 6 because parameter estimates changed by less than .001. Classification Tablea Predicted Kunjungan Balita di Posyandu Observed Kunjungan Balita di Posyandu Overall Percentage a. The cut value is .500 Variables in the Equation B Step 1a pngthuan(1) prnkader(1) ptugas(1) revitali(1) Constant -1.476 -1.168 -.802 -.512 .455 S.E. 1.077 .892 .960 .882 .891 Wald 1.878 1.715 .698 .337 .261 df 1 1 1 1 1 Sig. .171 .190 .404 .561 .609 Exp(B) .228 .311 .448 .599 1.577 Baik Baik Kurang 110 7 Kurang 1 2 Percentage Correct 99.1 22.2 93.3

Step 1

a. Variable(s) entered on step 1: pngthuan, prnkader, ptugas, revitali.

Page 11

You might also like