You are on page 1of 3

Dengan mengambil system crossbar switching sebagai suatu contoh, struktur secara umum dari system common control

dilukiskan pada Gbr. 2.2.3. Juga Daftar 2.2.1 menunjukkan variasi-variasi dan komponen-komponen dari crossbar switching yang sekarang dipergunakan. Sub system: Tugas2 DLU:

Melaksanakan penyambungan secara fisik untuk berbagai jenis pelanggan (max 952) Merubah informasi suara dan signaling kedalam benruk sinyal PCM

Tugas2 LTG:

Melaksanakan penyambungan secara fisik untuk berbagai jenis Memproses dan merubah informasi suara dan signaling dari max 2000 pelanggan, atau dari 120 saluran dengan max trafik capacity=100 erl.

Jenis LTG: LTGA:

untuk melayani hub pelanggan analog max(256) LTGB:untuk melayani hub pelanggan DLU (max2000)atau switch board(max 64) LTGC: untuk melayani hub trunk PCM 30 (max120) LTGD:untuk melayani digital trunk dengan sistim in-band-signaling dan echo supressor

Tugas utama SN(Switch network):


Menghubungkan speech channel antara LTG satu dengan LTG yang lain secara elektrinik dan langsung (fullavailability) dengan nilai kegagalan<5.10-5> Menghubungkan message chanel antara LTG dengan CP tanpa hambatan SN diklasifikasikan menurut besarnya sentral

Tugas2 utama dari CP(coordination processor):


Mengontrol call-processing Memproses tugas administratif dan tugas2 penunjang.menjamin keandalan dari pusat sinkronisasi sentral. Tipe dari CP disesuaikan dengan besarnya sentral.

Fungsi sub system dalam melakukan penyambungan: DLU:


berfungsi sebagai fisikal interface mengkonsentrasikan hubungan (traffic) terhadap pelanggan merubah digit2 dekadik memonitor subscriber loop membangkitkan dan mengirimkan ringing current LTG

Mengatur data2 pelanggan Melakukan pre-process dari digit2 Membangkitkan dan mengirimkan nada2 . Memproses informasi signalling Mengontrol fisikal interface SN Melaksanakan hubungan tembus CP Menterjemahkan digit2 Menentukan zone biaya Merubah tarif biaya Memilih hubungan tembus yang terbaik melalui SN Melakukan routing

Fungsi sub system dalam melakukan pengoperasian dan perawatan(operation&maintenance) DLU:

membangkitkan dan mengirimkan pulsa2 biaya kepada pelanggan2 yang memiliki unir penghitung pulsa sendiri, misalnya telpon umum.

LTG:

Menghitung jumlah pulsa biaya Mengamati kelancaran hubungan

CP:

Memonitor dan menyimpan data-data pengukuran hubungan Menyimpan data2 biaya Mengatur kelancaran pelayanan2 khusus untuk pelanggan Melaksanakan tugas2 pengoperasian dan perawatan Membuat statistika Mengatur administrasi data2

Fungsi sub system dalam melakukan safeguarding DLU:

Bila hubungan dengan LTG terputus, DLU tetap dapat melaksanakan hubungan telpon antara pelanggan2 DLU itu sendiri.

LTG:

Mengecek hubungan dengan DLU Mengecek hubungan antara A-LTG dengan B-LTG

CP:

Menganalisa kerusakan2 Melaksanakan tugas2 pengetesan dan diagnosa.

Safe guarding dalam STDI: DLU:


Hubungan anatara DLU dengan LTG dirangkap dua . dalam keadaan normal beban sambungan dibagi merata. Bila ada kerusakan , kapasitas penyambungan berkurang. Unit2 sentral DLU dirangkap dua

SN:

SN dipasang rangkap dua, baik dalam bentuk keseluruhan (SN1&SN0) maupun intern dalam SN secara bersilangan(crossconnection). Dalam keadaan normal, informasi suata disambungkan dari A-LTG ke B-LTG melaui salutan yang sama dalam kedua SN. Bila terjadi kerusakan, LTG dihubungkan oleh SN yang masih bekerja

CP:

Unit2 utama(central function blocks) didalam CP dirangkap dua atau beroperasi secara n+1. span>

You might also like