You are on page 1of 5

Statistik merupakan kumpulan dari data data yang sering dinyatakan atau disajikan dalam bentuk daftar/ tabel,

, diagram garis, diagram batang, diagram lingkaran, histogram, polygon frekuensi dan ogive yang mengambarkan suatu persoalan tertentu. Statistika bisa diartikan sebagai ilmu yang mempelajari / mendasari tentang bagaimana pengumpulan data, pengolahan data, penganalisaan data sampai dengan penarikan kesimpulan yang benar.

Statistika: populasi, sampel, unit sampel, dan probabilitas. Statistic:

Statistika deskriptif berkenaan dengan bagaimana data dapat digambarkan dideskripsikan) atau disimpulkan, baik secara numerik (misalnya menghitung rata-rata dan deviasi standar) atau secara grafis (dalam bentuk tabel atau grafik), untuk mendapatkan gambaran sekilas mengenai data tersebut, sehingga lebih mudah dibaca dan bermakna. Statistika inferensial berkenaan dengan permodelan data dan melakukan pengambilan keputusan berdasarkan analisis data, misalnya melakukan pengujian hipotesis, melakukan estimasi pengamatan masa mendatang (estimasi atau prediksi), membuat permodelan hubungan (korelasi, regresi, ANOVA, deret waktu), dan sebagainya.

Mengapa kita butuh statistika? Karena di sekitar kita ada begitu banyak data kuantitatif (dalam bentuk angka) dan tentu saja kita tidak dapat mengelakkan diri dari data-data tersebut. Dan seringkali kita perlu menggunakan data tersebut atau menyajikannya baik pada diri sendiri maupun orang lain. Tidak jarang juga kita mengambil keputusan berdasarkan data tersebut

a. Landasan Kerja Statistik

Ada tiga jenis landasan kerja statistik, menurut Sutrisno Hadi (1994:222-223) yaitu :

1) Variasi. Didasarkan atas kenyataan bahwa seorang peneliti atau penyelidik selalu menghadapi persoalan dan gejala yang bermacam-macam (variasi) baik dalam bentuk tingkatan dan jenisnya.

2)

Reduksi. Hanya sebagian dan seluruh kejadian yang hendak diteliti (Penelitian Sampling).

3) Generalisasi. Sekalipun penelitian dilakukan terhadap sebagian dari seluruh kejadian yang hendak diteliti, namun kesimpulan dari penelitian ini akan diperuntukkan bagi keseluruhan kejadian atau gejala yang hendak diambil.

b. Karakteristik atau Ciri-ciri Pokok Statistik

Ada beberapa karakteristik atau ciri-ciri pokok statistik adalah sebagai berikut :

1)

Statistik Bekerja dengan Angka. Angka-angka ini dalam statistik mempunyai dua pengertian, yaitu :

a) Pertama, angka statistik sebagai jumlah atau frekuensi dan angka statistik sebagai nilai atau harga. Pengertian ini mengandung arti bahwa data statistik adalah data kuantitatif. Contoh : jumlah pegawai Pemda Kota Surabaya, jumlah dosen UPI Bandung yang diangkat tahun 2001, jumlah anggota MPR dari F-PDIP, harga vila di kawasan puncak Bogor, harga sirip ikan Hiu di Manado, harga bandenga di Sidoarjo, harga mangga arum manis di Bangil. Angka-angka yang menyatakan nilai atau harga sesuatu.

b) Kedua, angka statistik sebagai nilai mempunyai arti data kualitatif yang diwujudkan dalam angka. Contoh : nilai kepribadian, nilai kecerdasan mahasiswa, metode mengajar dosen, kualitas sekolah, mutu pemerdayaan guru, pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), dan sebagainya.

2) Statistik Bersifat Objektif. Statistik bekerja dengan angka sehingga mempunyai sifat objektif, artinya angka statistik dapat digunakan sebagai alat pencari fakta, pengungkap kenyataan yang ada dan memberikan keterangan yang benar, kemudian menentukan kebijakan sesuai fakta dan temuanya diungkapkan apa adanya.

3) Statistik Bersifat Universal (Umum). Statistik tidak hanya digunakan dalam salahsatu disiplin ilmu saja, tetapi dapat digunakan secara umum dalam berbagai bentuk disiplin ilmu pengetahuan dengan penuh keyakinan.

Statistika parametrik -> ilmu statistika yang mempertimbangkan jenis sebaran/distribusi data, yaitu apakah data menyebar normal atau tidak. Pada umumnya, Jika data tidak menyebar normal, maka data harus dikerjakan dengan metode Statistika non-parametrik, atau setidak2nya dilakukan transformasi agar data mengikuti sebaran normal, sehingga bisa dikerjakan dg statistika parametrik. Contoh metode statistika parametrik: uji-z (1 atau 2 sampel), uji-t (1 atau 2 sampel), korelasi pearson, Perancangan Percobaan (1 or 2-way ANOVA parametrik), dll. Statistika non-parametrik -> Menurut literatur yang ditulis dosen saya (Bu Ani), statistika non-parametrik adalah statistika bebas sebaran (tdk mensyaratkan bentuk sebaran parameter populasi, baik normal atau tidak). Statistika non-parametrik biasanya digunakan untuk melakukan analisis pada data berjenis Nominal atau Ordinal. Data berjenis Nominal dan Ordinal tidak menyebar normal. Contoh metode Statistika non-parametrik:Binomial test, Chi-square test, Median test, Friedman Test, dll.

Manfaat statistika dalam kehidupan sehari-hari sangat beragam sebagai contoh sederhana: Bagi ibu-ibu rumah tangga mungkin tanpa disadari mereka telah menerapkan statiska. Dalam membelanjakan uang untuk kebutuhan keluarganya sering melakukan perhitungan untung rugi, berapa jumlah uang yang harus dikeluarkan setiap bulannya untuk uang belanja, listrik, dll. Sebagai mahasiswa, selain statistika dipelajari secara formal sebenarnya kita sudah menggunakannya dalam perhitungan Indeks prestasi. Dalam dunia bisnis, para pemain saham atau pengusaha sering menerapkan statistika untuk memperoleh keuntungan. Seperti peluang untuk menanamkan saham. Sedangkan dalam bidang industri, statistika sering digunakan untuk menentukan keputusan. Contohnya berapa jumlah produk yang harus diproduksi dalam sehari berdasarkan data historis perusahaan, apakah perlu melakukan pengembangan produk atau menambah varian produk, perlu tidaknya memperluas cabang produksi, dll

TUGAS
STATISTIK DALAM ADMINISTRASI PUBLIK

Hilda Herdiani E21111105 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin Makassar

You might also like