You are on page 1of 36

ASSALAMUALAIKUM WR. WB.

KAMI DARI TUTORIAL 7

Pemicu 3

Morfologi gigi susu, histologi gigi dan jaringan periodontal serta dental material logam

Insisivus Pertama Atas


Sudut disto-insisal membulat
Sudut mesio-insisal lancip Singulum palatal besar dan jelas menonjol pada

permukaan labial Mahkota mirip I1 permanen, tetapi lebih kecil dan lebih gemuk Akar miring ke distal

Insisivus Pertama Bawah


Akar tunggal meruncing dan lebih membulat

daripada I1 tetap bawah dan cenderung berinklinasi ke distal Gigi terkecil pada gigi geligi sulung Menonjol pada permukaan labial Vertikal margin paling berkelok pada sisi mesial

Insisivus Kedua Atas


Bentuk serupa dengan gigi I1 atas, tetapi mahkota

lebih kecil Singulum palatal kurang menonjol Sudut disto-insisal membulat, sudut mesio insisal lancip Akar tunggal

Insisivus Kedua Bawah


Sudut disto-insisal membulat, sudut mesio-insisal

lancip Akar tunggal meruncing dengan potongan melintang bulat, cenderung berinklinasi ke distal Tepi insisal miring ke distal Lebih besar daripada gigi I1 bawah Permukaan lingual bisa lebih cekung daripada I1 bawah Akar tunggal umumnya lebih panjang daripada gigi I1 susu bawah

Kaninus Atas
Mahkota kerucut, dengan tonjolan servikal yang jelas

dan cusp yang runcing Mahkota lebih kecil dan lebih bulat daripada kaninus tetap atas Sisi insisal menunjukkan bentuk intan dengan sudut membulat dari sisi insisal Akar tunggal meruncing dan ramping, sering dua kali lebih panjang daripada mahkota

Kaninus Bawah
Lebih kecil dan lebih ramping daripada kaninus atas
Lereng distal lebih panjang daripada mesial Permukaan lingual cekung Margin servikal lebih melekuk pada sisi mesial Akar tunggal meruncing, bengkok ke distal dan

sedikit ke labial

Molar Pertama Atas


Tonjolan jelas pada sisi mesial permukaan bukal Bentuk korona trapezoid dengan permukaan oklusal

sempit Permukaan palatal lebih pendek mesio-distal daripada permukaan bukal Memiliki 3 atau 4 cusp, cusp mesio palatal terbesar dan paling runcing Ukuran mahkota labio-palatal terlebar pada ujung mesial Memiliki 3 akar yang sangat divergen

Molar Pertama Bawah


Molar tuberkel merupakan tonjolan servikal pada

permukaan bukal mahkota di atas akar mesial\ Memiliki 4 cusp, cusp mesio-bukal adalah cusp yang terbesar Marginal ridge mesial lebih menonjol daripada distal Dua akar gepeng mesio-distal

Molar Kedua Atas


Mirip dengan molar oertama tetap atas, dengan skala

lebih kecil Tonjolan lebih jelas pada pbagian servikal permukaan bukal Memiliki 3 akar

Molar Kedua Bawah


Cusp dan akar mempunya susunan yang sama seperti

molar pertama tetap bawah Lebih kecil dan lebih putih daripada molar pertama tetap bawah, tetapi lebih besar daripada gigi molar pertama susu bawah Tonjolan servikal jelas pada permukaan bukal mahkota Oklusal berbentuk persegi panjang Cusp bukal berukuran kira-kira sama Dua akar sangat divergen

perbed I1 RA aan

Perbedaan antar Gigi Geligi Susu I1 RB


Perbeda an I2 RA

I2 RB

1. Lebih Tidak ada singulum menonjo singulum l


2. Akar Panjang Panjang dan dan ramping membul at Panjang sempit simetris dan sngat kecil

1. singulum
2. Akar

Kurang menonjol
Tunggal, panjang dan ramping Sempit dan polos Lurus

kecil
Lebih panjang

3. Pendek Mahkota lebar dan simetris

3. Mahkota 4. Edge insisal

Lebih besar Mereng kedistal

Perbeda C RA an
1. Mahkota Lebih lebar

C RB
Lebi panjang dan ramping L ebih mereng kemesial Lebih jauh pada servikal

Perbeda M1 RA an 1. Akar

M1 RB

3(Mb,Db, 2(mesial dan P) dan distal) 3 sampai 4(MB,Db, 4(Mb,Db, Ml,Dl) Mp,Dp) Bp lebih Md lebih lebar dari lebar dari pada Md pada Bl

2. Cusp

Lebih tajam dan di tengah Lebih dekat pada servikal

2. Cusp

3. Titik kontak mesial

3. Mahkota

Perbedaan 1. Cusp carabelli

M2 RA ada

M2 RB Tidak ada

2. Akar
3. Mahkota

3(Mb,Db,P)
Menyerupai M1 tetap RA

2(mesial dan distal)


Menyarupai M1 tetap RB

Histologi gigi 1. Email


Komposisi: Anorganik (HA) 86% Air 12% Organik (protein dan peptida) 2% Struktur histologi: 1. Rod (prisma), terdiri dari kristal. Kristal terdiri dari latis 2. Garis Retzius 3. Garis Hunter-Schreger 4. Lamela enamel atau enamel crack 5. Spindel enamel 6. Enamel tuft 7. Garis Perikymata

2. Dentin
Komposisi:
Anorganik 70% Organik 18% Air 12%

Struktur mikroskopik:
1.Tubulus dentin 2.Prosessus odontoblas / Serat Tomes 3.Odontoblas

3. Pulpa
Di dalamnya terdapat pembuluh darah, pembuluh limfe, dan saraf 1. Tanduk Pulpa 2. Atap pulpa 3. Ruang Pulpa 4. Orifis 5. Saluran pulpa 6. Saluran tambahan 7. Foramen apikal

Jaringan Periodontal

Adalah jaringan yang menyangga dan melindungi serta mengikat gigi ke tulang rahang.

Gingiva

Bagian mukosa mulut yang menegelilingi gigi, melekat ke gigi dan tulang alveolar Struktur mikroskopik: 1. Marginal gingiva (unattached gingiva) 2. Attached gingiva 3. Interdental papilla 4. Sulkus gingiva 5. Jaringan epitel 6. Jaringan ikat, yang terdiri dari fibroblas, darah, sel mast, substansi dasar, dan serat

Ligamen Periodontal
Adalah suatu jaringan ikat yang melekatkan gigi ke tulang alveolar. Pada foramen apikal, LP menyatu dengan pulpa. Struktur mikroskopik: 1. Sel fibroblas 2. Sel mast 3. Serat-serat jaringan ikat yang membentuk kelompok

Serat krista alveolar Serat horizontal Serat oblique Serat apikal

4. 5.

Sedikit serat elastis Substansi dasar

Sementum
Adalah jaringan termineral yang melapisi akar gigi. Strukturnya sama seperti tulang kompak, tetapi avaskuler dan tidak mengalami resorpsi dan remodelling. Komposisi : anorganik 65 % Organik 23% Air 12%

Struktur sementum:
1. Permukaannya dilapisi sementoblas 2. Ada lakuna, kanalikuli, serat matriks, dan serat Sharpey 3. Substansi dasar yaitu proteoglikans dan glikoprotein.

Tulang Alveolar
Adalah tulang penyangga gigi. Mempunyai 3 bagian: 1. Lamina dura 2. Crest alveolar 3. Prosessus alveolar Komposisi: Organik ( serat kolagen) 25% Anorganik (HA) 55%-60% Air 15%-20%

Tulang Alveolar
Struktur mikroskopik sama seperti tulang di seluruh tubuh. Ada serat Sharpey Substansi dasar yaitu komponen kolagen dan proteoglikans Terdapat banyak saluran Volkmann yang mengandung banyak pembuluh darah.

Vaskularisasi
Arteri Arteri maxila mempunyai 3 cabang, yaitu 1. bagian mandibula yang mensuplai darah ke gigi mandibula melalui inferior alveolar arteri. 2. bagian pterygoid mensuplai darah ke otot mastikasi. 3. dan bagian pterygopalatin mensuplai darah ke gigi maksila dan ligamen periodontal melalui superior alveolar arteri

2. Vena
Darah kotor dari mandibula dan gigi mandibula akan dibawa oleh inferior alveolar vena, sedangkan darah dari maksila dan mandibula akan dibawa oleh superior alveolar vena. Keduanya vena ini akan bersatu pada plexus pterygoid vena lalu ke maksila vena, retromandibular vena, brachiochepalic vena, vena cava superior, dan akhirnya masuk ke atrium kanan jantung.

Inervasi
Saraf pada gigi berasal dari percabangan nervus trigeminal yang terbagi dalam 3 divisi, yaitu: Nervus ophtalmic: mensuplai sensory inervasi ke kulit kepala, bolamata, hidung, sinus maxila, dsb. Nervus maxila: mensuplai sensori inervasi bagian tengah muka, termasuk palatal dan gigi maksila melalui foramen rotundum dan melewati pterygopalatin space dan bercanag menjadi 4; pterygopalatin, PSA, infraorbital, dan zygomatik. Nervus mandibula: terdiri dari saraf aferen dan eferen, melewati foramen mandibula dan bercabang: auriculotemporal, buccinator, lingual, dan inferior, alveolar nervus. Pada gigi rahang atas, ada nervus superior alveolar, sedangkan gigi rahang bawah terdapat nervus inferior alveolar.

Dental Material Logam


Apa itu Logam???

Logam adalah kumpulan atom yang tersusun secara teratur membentuk kristalin. Sifat logam : keras, mengkilat, padat, konduktor panas dan listrik, opaque, ductile dan malleable, ikatan logam pada titik lelehnya tinggi, terdiri dari kristal, ukuran dan besar grain mempengaruhi sifat mekanis logam.

Jenis logam
Direct Logam Indirect logam

Direct Logam 1. dental amalgam


Adalah campuran antara alloy dengan merkuri sebagai bahan tambalan gigi. Komposisi: Pokok: tembaga, perak, timah, merkuri Tambahan: indium, palladium, dan zinc. Sifat: tahan terhadap korosi.Tanda awal terjadinya korosi adanya tarnish (perubahan warna pada permukaan). ekspansi termal mendekati sama dengan jaringan gigi. Bersifat opaq Kurang creep Kuat terhadap tekanan

Indirect Logam
1. Casting Alloy
Pengecoran logam Klasifikasi: High noble-alloy (40% emas), noble alloy (emas, platinum, dan palladium) dan base metal alloy (tembaga, nikel, perak, timah, titanium, dan nikel). Sifat Titik leleh tinggi lebih tinggi noble alloy daripada base alloy. Kerapatan rendah, terutama pada perak. Noble alloy lebih biokompatibel daripada base alloy.

2. Solder
Alloy yang digunakan untuk menghubungkan 2 logam. Klasifikasi dan sifatnya: Soft solder: high-tin alloy (kurang resisten korosi dan titik leleh 260 C. Hard solder: lebih tinggi titik lelehnya, lebih kuat dan keras

Gold based solder: resisten terhadap korosi Silver based solder

3. Implant metal
Penanaman logam pada rahang untuk menahan dan menstabilisasi gigi tiruan.
Komposisi dan sifatnya Titanium murni : lebih biokompatibel Titanium alloy: lebih kaku dan kuat Ceramic. Composite, dan polymer

You might also like