Professional Documents
Culture Documents
Soxhlet Corong buchner Corong Labu alas bulat Beaker glass Gelas ukur Pengaduk Timbangan gram Perkamen Silikagel Spektro UV\ Chamber Lemari pengering Selang air Klem dan stap Tiang penyangga Gabus penutup Lem Etiket Aluminium foil
BAHAN Aseton Etanol Serbuk kayu ( Usnea thallus ) Kloroform Metanol Lempeng kromatografi Air
METODE KERJA 1. Serbuk kayu angin ( 30 g ) di ekstraksi dengan etanol ( 200 ml ) dua kali volume sirkulasi awal ( 200 ml ) dengan menggunakan soxhlet selama 8jam. 2. Ampas kemudian diekatraksi dengan pelarut aseton ( 200ml ) dua kali sirkulasi awal ( 200ml ) dengan menggunakan soxhlet selama 6jam. 3. Hasil dari ekstraksi ditambahkan aseton panas, saring panas. 4. Filtrat ditambahkan air ( 100ml ) sampai terjadi pengendapan atau keruh,namun secara perlahan-lahan. 5. Diamkan filtrat tadi selama semalam. 6. Saring endapan yang terbentuk dengan corong Buchner, cuci dengan air. 7. Endapan direkristalisasi dengan pelarut aseton. 8. Kristal yang terbentuk disaring dengan corong Buchner. 9. Keringkan kristal di almari pengering. 10. Timbang berat kristal,hitung % asam usnat dalam serbuk kayu angin,lalu masukkan dalam botol tertutup. 11. Lakukan identifikasi KLT dengan fase diam ( silikagel ) dna fase gerak ( kloroformmethanol), kemudian lihat dipenampak noda,apakah positif asam usnat. 12. Lakukan uji penentuan titik lebur dengan thiele. 13. Lakukan uji spektra ultraviolet dalam pelarut kloroform. 14. Catat hasil pengamatan.
ampas Aseton q.s Ekstraksi dgn soxhlet selama 6jam Ampas dibuang
Filtrat dibuang
filtrat
Identifikasi dgn KLT : fase diam ( silikagel ) fase gerak ( kloroform-methanol), penampak noda ( UV 365 nm ) Penentuan titik lebur dengan Thiele