Professional Documents
Culture Documents
dewi/fungs-epid/dinkes/2012
METODOLOGI EHRA
PENENTUAN WILAYAH SASARAN CLUSTER
PENENTUAN SAMPEL
dewi/fungs-epid/dinkes/2012
PENENTUAN KLASTER
KATEGORI KLASTER KRITERIA WILAYAH TIDAK MEMENUHI sama sekali kriteria indikasi lingkungan berisiko. Memenuhi minimal 1 kriteria indikasi lingkungan berisiko Memenuhi minimal 2 kriteria indikasi lingkungan berisiko Memenuhi minimal 3 kriteria indikasi lingkungan berisiko Memenuhi minimal 4 kriteria indikasi lingkungan berisiko
dewi/fungs-epid/dinkes/2012
KLASTER 0 KLASTER 1
KLASTER 2
KLASTER 3 KLASTER 4
HASIL KLATERING
dewi/fungs-epid/dinkes/2012
CLUSTER DESA/KELURAHAN
KECAMATAN
CLUSTER RW
dewi/fungs-epid/dinkes/2012
DESA /KELURAHAN
dewi/fungs-epid/dinkes/2012
ILLUSTRA SI
Langkah 1
: DAFTAR KECAMATAN
KEC. F KEC. K KEC. L KEC. M KEC. N KEC. 0 KEC. P KEC. Q KEC. R
KEC. A
KEC. B
KEC. C KEC. D KEC. E
KEC. G
KEC. H KEC. I KEC. J
K0 =
K1 =
K2 =
K3 =
K4 =
dewi/fungs-epid/dinkes/2012
ILLUSTRA SI
KEC. B
KEC. C KEC. D KEC. E
KEC. G
KEC. H KEC. I KEC. J
KEC. L
KEC. M KEC. N KEC. 0
K0 =
K1 =
K2 =
K3 =
K4 =
dewi/fungs-epid/dinkes/2012
ILLUSTRASI
KEC. C
KEC. K
KEC. D
KEC. J
KEC. F
KEC. L KEC. Q
dewi/fungs-epid/dinkes/2012
ILLUSTRASI
Desa H1 Desa CI Desa B4 Desa N2 Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa O1 C2 Q2 M1 M3 D3 R2
Desa C3 Desa D2 Desa J1 Desa P2 DesaH1 DesaD2 Desa L1 DesaQ2 Desa E1 DesaR1
dewi/fungs-epid/dinkes/2012
Desa K1
Desa E2
Desa F2
Desa L2 Desa Q1 Desa F1 Desa Q3 Desa P3 Desa J3
Desa M4
Desa R3 Desa L3 Desa P3 Desa H3 Desa E3
dewi/fungs-epid/dinkes/2012
METODE SAMPLING
Cara ideal adalah dengan melakukan penelitian pada total sampling Sebagian besar keadaan, total sampling tidak bisa dilakukan Sampel yg diambil mewakili populasi sehingga hasil yg diperoleh pada sampel dapat digeneralisasikan ke populasi Menghitung besar sampel minimal , penelitian menjadi efisien dan etis
dewi/fungs-epid/dinkes/2012
dewi/fungs-epid/dinkes/2012
TEKNIK SAMPLING
PROBABILITY SAMPLING NON PROBABILITY SAMPLING
1. Simple random sampling 2. Proportional stratified random sampling 3. Disproportional stratified random sampling 4. Cluster sampling
dewi/fungs-epid/dinkes/2012
Contoh: Jumlah populasi rumah tangga di Kabupaten A adalah 155.000 KK dengan menggunakan Rumus Slovin pada tingkat kesalahan 5%, maka jumlah sampel yang harus diambil adalah 155,000 = 389 (155,000 x 0.05^2) + 1 Apabila dikehendaki pengambilan sampel yang lebih tinggi presisi dengan tingkat kesalahan 2.5% dan anggaran biaya survey mencukupi maka jumlah sampel respondennya menjadi 155,000/(1+155,000 x 0.025^2) = 1,584. dewi/fungs-epid/dinkes/2012
Dimana: n adalah jumlah sampel N adalah jumlah populasi X2 adalah nilai Chi kuadrat asumsi tingkat kepercayaan 95%, karena menggunakan nilai Chi kuadrat = 3.841 yang artinya memakai =0,05 pada derajat bebas 1 d adalah persentase toleransi ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir 5% (d = 0,05) Asumsi keragaman populasi yang dimasukan dalam perhitungan adalah P(1-P), dimana P = 0,5
dewi/fungs-epid/dinkes/2012
TABEL Krejcie-Morgan
--- hal 9 * 10
dewi/fungs-epid/dinkes/2012
dewi/fungs-epid/dinkes/2012
dewi/fungs-epid/dinkes/2012
ALTERNATIF 1
1. Ambil porsi tertentu dari jumlah desa/kelurahan pada tiap klasternya sebagai area survey 2. Misalkan:
a. Jumlah desa/kelurahan dalam kabupaten/kota = 225 b. Diambil 10% dari tiap klaster sebagai desa/kelurahan area survey sehingga jumlah desa/kelurahan area survey =25 c. Dalam 1 desa/kelurahan harus ada 40 responden maka jumlah sampel yang dibutuhkan sebanyak 25 X 40 = 1.000 responden (>384 maka secara statistik mencukupi).
3. Untuk keperluan penyesuaian dengan ketersediaan anggaran biaya survey, tentukan besaran prosentase jumlah desa/kelurahan yang akan djadikan area survey 4. Setiap klaster harus terwakili minimal oleh 1 desa/kelurahan
dewi/fungs-epid/dinkes/2012
Jumlah
dewi/fungs-epid/dinkes/2012
ALTERNATIF 2
dewi/fungs-epid/dinkes/2012
LANGKAH ALTERNATIF 2 Proporsionate Stratified Random Sampling populasi tidak homogen dan strata berbeda, sehingga sampel diambil berdasarkan Persentase (%) untuk tiap strata/klaster
Misalnya : Dana yang tersedia 480 responden --- 480 / 40 = 12 Desa
Klaster 0 Klaster 1 Klaster 2 Klaster 3 Klaster 4 JUMLAH Jml desa 10 7 13 12 15 57
% Klaster 0 18 Klaster 1 12 Klaster 2 23 Klaster 3 21 Klaster 4 26 dewi/fungs-epid/dinkes/2012 JUMLAH 100 Klaster 0 Klaster 1 Klaster 2 Klaster 3 Klaster 4 JUMLAH jml 2 1 3 3 3 12
MANFAAT KLASTERING
a. Penentuan target area survei EHRA, bilamana anggaran survei terbatas b. Gambaran umum profil risiko kesehatan lingkungan berdasarkan 4 kriteria (geografi dan demografi) c. Dapat digunakan sebagai dasar penentuan prioritas lokasi target pemicuan STBM
dewi/fungs-epid/dinkes/2012
2. Dengan metoda Cluster Random Sampling dan Proporsionate Startified Random Sampling memberikan fleksibilitas kepada Pokja untuk menyesuaikan jumlah sampel yang pada akhirnya berpengaruh pada pembiayaan, dengan tetap memperhatikan kualitas/validitas hasil studi
dewi/fungs-epid/dinkes/2012
KEL. I : POKJA MEMPUNYAI DANA RP. 40.000.000,KEL 2 : POKJA MEMPUNYAI DANA UNTUK 5.200 RESPONDEN
SELAMAT BERLATIH
TERIMAKASIH
dewi/fungs-epid/dinkes/2012