You are on page 1of 32

Karbohidrat ('hidrat dari karbon', hidrat arang) atau sakarida (dari bahasa Yunani , skcharon, berarti "gula") adalah

segolongan besar senyawa organik yang paling melimpah di bumi. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur). Pada proses fotosintesis, tetumbuhan hijau mengubah karbon dioksida menjadi karbohidrat. Secara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton, atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis. Karbohidrat mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan banyak gugus hidroksil. Pada awalnya, istilah karbohidrat digunakan untuk golongan senyawa yang mempunyai rumus (CH2O)n, yaitu senyawasenyawa yang n atom karbonnya tampak terhidrasi oleh n molekul air. Namun demikian, terdapat pula karbohidrat yang tidak memiliki rumus demikian dan ada pula yang mengandung nitrogen, fosforus, atau sulfur. Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana yang disebut monosakarida, misalnya glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Banyak karbohidrat merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta dapat pula bercabang-cabang, disebut polisakarida, misalnya pati, kitin, dan selulosa. Selain monosakarida dan polisakarida, terdapat pula disakarida (rangkaian dua monosakarida) dan oligosakarida (rangkaian beberapa monosakarida). Peran biologis Fotosintesis menyediakan makanan bagi hampir seluruh kehidupan di bumi, baik secara langsung atau tidak langsung. Organisme autotrof seperti tumbuhan hijau, bakteri, dan alga fotosintetik memanfaatkan hasil fotosintesis secara langsung. Sementara itu, hampir semua organisme heterotrof, termasuk manusia, benar-benar bergantung pada organisme autotrof untuk mendapatkan makanan. Pada proses fotosintesis, karbon dioksida diubah menjadi karbohidrat yang kemudian dapat digunakan untuk mensintesis materi organik lainnya. Karbohidrat yang dihasilkan oleh fotosintesis ialah gula berkarbon tiga yang dinamai gliseraldehida 3-fosfat.menurut rozison (2009) Senyawa ini merupakan bahan dasar senyawa-senyawa lain yang digunakan langsung oleh organisme autotrof, misalnya glukosa, selulosa, dan amilum. Peran sebagai bahan bakar dan nutrisi Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh makhluk hidup. Monosakarida, khususnya glukosa, merupakan nutrien utama sel. Misalnya, pada vertebrata, glukosa mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengambil tenaga yang tersimpan di dalam molekul tersebut pada proses respirasi seluler untuk menjalankan sel-sel tubuh. Selain itu, kerangka karbon monosakarida juga berfungsi sebagai bahan baku untuk sintesis jenis molekul organik kecil lainnya, termasuk asam amino dan asam lemak. Sebagai nutrisi untuk manusia, 1 gram karbohidrat memiliki nilai energi 4 Kalori. Dalam menu makanan orang Asia Tenggara termasuk Indonesia, umumnya kandungan karbohidrat cukup tinggi, yaitu antara 7080%. Bahan makanan sumber karbohidrat ini misalnya padi-padian atau serealia (gandum dan beras), umbi-umbian (kentang, singkong, ubi jalar), dan gula. Namun demikian, daya cerna tubuh manusia terhadap karbohidrat bermacam-macam bergantung pada sumbernya, yaitu bervariasi antara 90%98%. Serat menurunkan daya cerna karbohidrat menjadi 85%. Manusia tidak dapat mencerna selulosa sehingga serat selulosa yang dikonsumsi manusia hanya lewat melalui saluran pencernaan dan keluar bersama feses. Serat-serat selulosa mengikis dinding saluran pencernaan dan merangsangnya mengeluarkan lendir yang membantu makanan melewati saluran pencernaan dengan lancar sehingga selulosa disebut sebagai bagian penting dalam menu makanan yang sehat. Contoh makanan yang sangat kaya akan serat selulosa ialah buah-buahan segar, sayur-sayuran, dan biji-bijian.

Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh, berperan penting dalam proses metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan lemak. Peran sebagai cadangan energi Beberapa jenis polisakarida berfungsi sebagai materi simpanan atau cadangan, yang nantinya akan dihidrolisis untuk menyediakan gula bagi sel ketika diperlukan. Pati merupakan suatu polisakarida simpanan pada tumbuhan. Tumbuhan menumpuk pati sebagai granul atau butiran di dalam organel plastid, termasuk kloroplas. Dengan mensintesis pati, tumbuhan dapat menimbun kelebihan glukosa. Glukosa merupakan bahan bakar sel yang utama, sehingga pati merupakan energi cadangan. Sementara itu, hewan menyimpan polisakarida yang disebut glikogen. Manusia dan vertebrata lainnya menyimpan glikogen terutama dalam sel hati dan otot. Penguraian glikogen pada sel-sel ini akan melepaskan glukosa ketika kebutuhan gula meningkat. Namun demikian, glikogen tidak dapat diandalkan sebagai sumber energi hewan untuk jangka waktu lama. Glikogen simpanan akan terkuras habis hanya dalam waktu sehari kecuali kalau dipulihkan kembali dengan mengonsumsi makanan. Peran sebagai materi pembangun Organisme membangun materi-materi kuat dari polisakarida struktural. Misalnya, selulosa ialah komponen utama dinding sel tumbuhan. Selulosa bersifat seperti serabut, liat, tidak larut di dalam air, dan ditemukan terutama pada tangkai, batang, dahan, dan semua bagian berkayu dari jaringan tumbuhan. Kayu terutama terbuat dari selulosa dan polisakarida lain, misalnya hemiselulosa dan pektin. Sementara itu, kapas terbuat hampir seluruhnya dari selulosa. Polisakarida struktural penting lainnya ialah kitin, karbohidrat yang menyusun kerangka luar (eksoskeleton) arthropoda (serangga, laba-laba, crustacea, dan hewan-hewan lain sejenis). Kitin murni mirip seperti kulit, tetapi akan mengeras ketika dilapisi kalsium karbonat. Kitin juga ditemukan pada dinding sel berbagai jenis fungi. Sementara itu, dinding sel bakteri terbuat dari struktur gabungan karbohidrat polisakarida dengan peptida, disebut peptidoglikan. Dinding sel ini membentuk suatu kulit kaku dan berpori membungkus sel yang memberi perlindungan fisik bagi membran sel yang lunak dan sitoplasma di dalam sel. Karbohidrat struktural lainnya yang juga merupakan molekul gabungan karbohidrat dengan molekul lain ialah proteoglikan, glikoprotein, dan glikolipid. Proteoglikan maupun glikoprotein terdiri atas karbohidrat dan protein, namun proteoglikan terdiri terutama atas karbohidrat, sedangkan glikoprotein terdiri terutama atas protein. Proteoglikan ditemukan misalnya pada perekat antarsel pada jaringan, tulang rawan, dan cairan sinovial yang melicinkan sendi otot. Sementara itu, glikoprotein dan glikolipid (gabungan karbohidrat dan lipid) banyak ditemukan pada permukaan sel hewan. Karbohidrat pada glikoprotein umumnya berupa oligosakarida dan dapat berfungsi sebagai penanda sel. Misalnya, empat golongan darah manusia pada sistem ABO (A, B, AB, dan O) mencerminkan keragaman oligosakarida pada permukaan sel darah merah. Klasifikasi karbohidrat Monosakarida Monosakarida merupakan karbohidrat paling sederhana karena molekulnya hanya terdiri atas beberapa atom C dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis menjadi karbohidrat lain. Monosakarida dibedakan menjadi aldosa dan ketosa. Contoh dari aldosa yaitu glukosa dan galaktosa. Contoh ketosa yaitu fruktosa. Disakarida dan oligosakarida Disakarida merupakan karbohidrat yang terbentuk dari dua molekul monosakarida yang berikatan melalui gugus -OH dengan melepaskan molekul air. Contoh dari disakarida adalah sukrosa, laktosa, dan maltosa. Polisakarida Polisakarida merupakan karbohidrat yang terbentuk dari banyak sakarida sebagai monomernya. Rumus umum polisakarida yaitu C6(H10O5)n. Contoh polisakarida adalah selulosa, glikogen, dan

amilum. Monosakarida merupakan karbohidrat dalam bentuk gula sederhana. Sebagaimana disakarida, monosakarida berasa manis, larut air, dan bersifat kristalin. Monosakarida digolongkan berdasarkan jumlah atom karbon yang dikandungnya (triosa, tetrosa, pentosa, heksosa, dan heptosa) dan gugus aktifnya, yang bisa berupa aldehida atau keton. Ini kemudian bergabung, menjadi misalnya aldoheksosa dan ketotriosa. Selanjutnya, tiap atom karbon yang mengikat gugus hidroksil (kecuali pada kedua ujungnya) bersifat optik aktif, sehingga menghasilkan beberapa karbohidrat yang berlainan meskipun struktur dasarnya sama. Sebagai contoh, galaktosa adalah aldoheksosa, namun memiliki sifat yang berbeda dari glukosa karena atom-atomnya disusun berlainan. Contoh lainnya: triosa: gliseraldehida dan dihidroksiaseton tetrosa: eritrosa pentosa: liksosa, ribosa, dan deoksiribosa heksosa: idosa, glukosa, fruktosa, dan galaktosa Dihidroksiaseton atau DHA, juga dikenal sebagai glycerone, adalah karbohidrat sederhana (triose a) dengan rumus C3H6O3. DHA terutama digunakan sebagai bahan dalam produk penyamakan sunless. Hal ini sering berasal dari sumber tanaman seperti bit gula dan tebu, dan oleh fermentasi gliserin. Kimia DHA adalah bubuk kristal higroskopik putih. Rasanya manis dan pendinginan memiliki bau yang khas. Ini adalah sederhana dari semua ketoses dan tidak memiliki pusat kiral, adalah satusatunya yang tidak memiliki aktivitas optik. Bentuk normal adalah suatu dimer yang perlahan larut dalam air satu bagian dan 15 bagian etanol. Ketika baru disiapkan, ia beralih cepat ke dalam larutan monomer. monomer ini sangat larut dalam air, eter etanol, dietil dan aseton. DHA dapat dibuat, bersama dengan gliseraldehida, oleh oksidasi ringan dari gliserol, misalnya dengan peroksida hidrogen dan garam besi sebagai katalis. Hal ini juga dapat dibuat dengan rendemen tinggi dan selektivitas pada suhu kamar dari gliserol menggunakan katalis paladium neocuproine berbasis kationik dengan oksigen atau udara yang bertindak sebagai oksidanco. gliseraldehida adalah tautomer dari dihidroksiaseton. Biologi bentuk fosfat Its, fosfat dihidroksiaseton (DHAP) mengambil bagian dalam glikolisis, dan merupakan produk setengah jadi dari metabolisme fruktosa. Penggunaan DHA pertama kali dikenal sebagai zat pewarna kulit oleh ilmuwan Jerman pada tahun 1920. Melalui penggunaannya dalam proses X-ray, tercatat sebagai menyebabkan permukaan kulit untuk berubah menjadi cokelat saat tumpah. Pada tahun 1950, Eva Wittgenstein di Universitas Cincinnati melakukan penelitian lebih lanjut dengan dihidroksiaseton. Studinya terlibat menggunakan DHA sebagai obat oral untuk membantu anak-anak dengan penyakit penyimpanan glikogen. Anak-anak menerima dosis besar DHA melalui mulut, dan kadang-kadang meludah atau tumpah substansi ke kulit mereka. Petugas kesehatan melihat bahwa kulit menjadi cokelat setelah beberapa jam paparan DHA. Eva Wittgenstein terus bereksperimen dengan DHA, lukisan solusi cairan itu ke kulit sendiri. Dia mampu secara konsisten mereproduksi efek pigmentasi, dan mencatat bahwa DHA tidak menembus luar stratum korneum atau lapisan permukaan kulit mati. Penelitian kemudian dilanjutkan pada kulit DHA's mewarnai efek sehubungan dengan perawatan untuk pasien yang menderita vitiligo. Efek kulit kecoklatan ini tidak beracun, dan mirip dengan reaksi Maillard. DHA bereaksi secara kimia dengan asam amino dalam kulit, yang merupakan bagian dari protein yang mengandung lapisan keratin pada permukaan kulit. Berbagai asam amino bereaksi secara berbeda

terhadap DHA, menghasilkan nada yang berbeda warna dari kuning menjadi coklat. Pigmen yang dihasilkan melanoidins disebut. Ini mirip dalam pewarnaan dengan melanin, substansi alam di lapisan kulit yang lebih dalam yang coklat atau "tan", dari paparan sinar UV. Anggur Kedua asam asetat bakteri A. aceti dan oxydans G. menggunakan gliserol sebagai sumber karbon untuk membentuk dihidroksiaseton. DHA dibentuk oleh ketogenesis gliserol. Hal ini dapat mempengaruhi kualitas sensori anggur dengan manis / properti etherish. DHA juga dapat bereaksi dengan prolin untuk menghasilkan "kerak-seperti" aroma. dihidroksiaseton dapat mempengaruhi aktivitas anti-mikroba dalam anggur, karena memiliki kemampuan untuk mengikat SO2. Sunless tanning Coppertone memperkenalkan konsumen pertama sunless tanning lotion ke pasar pada tahun 1960. Produk ini disebut "Quick Tan" atau "QT". Itu dijual sebagai agen penyamakan semalam, dan perusahaan lain diikuti dengan produk sejenis. Konsumen segera bosan produk ini karena hasil tidak menarik seperti pohon jeruk, bergaris dan warna miskin. Karena pengalaman QT, banyak orang saat ini masih penyamakan sunless bergaul dengan kulit cokelat oranye yang tampak palsu. Pada 1970-an Amerika Serikat Food and Drug Administration (FDA) menambahkan DHA secara permanen ke daftar mereka bahan kosmetik disetujui. Pada 1980-an, baru formulasi penyamakan sunless muncul di pasar dan perbaikan dalam proses manufaktur produk yang diciptakan DHA yang menghasilkan warna tampak lebih alami dan lebih baik memudar. keprihatinan Konsumen sekitarnya kerusakan yang berkaitan dengan UV penyamakan pilihan memacu popularitas lebih lanjut dari produk penyamakan sunless sebagai alternatif untuk penyamakan UV. Puluhan merek muncul di rak toko obat, dalam formulasi banyak. Hari ini, DHA adalah komponen aktif utama dalam semua persiapan sunless tanning perawatan kulit. Ini dapat digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan komponen penyamakan lainnya seperti erythrulose. DHA dianggap paling efektif aditif penyamakan matahari bebas. Sunless produk penyamakan mengandung DHA dalam konsentrasi yang berkisar antara 1% sampai 15%. Kebanyakan toko obat produk berkisar antara 3% sampai 5%, dengan produk profesional berkisar antara 5% sampai 15%. Persentase sesuai dengan tingkat produk warna dari terang ke gelap. produk Lighter lebih pemula-friendly, tapi mungkin membutuhkan beberapa mantel untuk menghasilkan kedalaman warna yang diinginkan. Darker menghasilkan produk cokelat gelap di satu mantel, tetapi juga lebih rentan terhadap goresan, ketidakrataan, atau off-warna nada. The tan buatan membutuhkan waktu 2 sampai 4 jam untuk mulai muncul di permukaan kulit, dan akan terus gelap selama 24 sampai 72 jam, tergantung pada jenis formulasi. Setelah efek gelap telah terjadi, tan tidak akan keringat dari atau membasuh dengan sabun atau air. Ini akan memudar secara bertahap selama 3 sampai 10 hari, dalam hubungannya dengan proses pengelupasan kulit normal kulit. Pengelupasan, air lama perendaman, atau berkeringat berat dapat meringankan tan, karena semua ini berkontribusi untuk pengelupasan sel kulit cepat mati (selsel kulit mati adalah bagian gelap dari sunless tan.) penyamak kulit sunless kini diformulasikan ke dalam semprotan, lotion, gel, mousses, dan tisu kosmetik. Profesional diterapkan produk termasuk tanning spray booths, aplikasi airbrush tan, dan tangan diterapkan lotion, gel, mousses dan tisu. DHA tidak merusak kulit, dan dianggap aman pewarnaan kulit agen dan suplemen gizi. Dermatitis kontak jarang dilaporkan, Namun sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa DHA menyebabkan dermatitis kontak yang parah pada anjing berbulu Meksiko. Kebanyakan kasus sensitivitas disebabkan bahan-bahan lain dalam penyusunan produk kulit, seperti pengawet, ekstrak tanaman , pewarna atau wewangian. DHA telah disetujui untuk digunakan kosmetik oleh FDA, Canadian Departemen Kesehatan, dan sebagian besar negara anggota Uni Eropa. penyamakan sunless DHA berbasis telah direkomendasikan oleh Skin Cancer Foundation, American Academy of Dermatology Association, Kanada Dermatology Association dan American Medical Association. DHA pertimbangan keselamatan

Selama 24 jam setelah self-penyamak kulit (mengandung tingkat tinggi DHA, ~ 5%) diterapkan, kulit sangat rentan terhadap kerusakan akibat radikal bebas dari sinar matahari, menurut sebuah studi 2007 yang dipimpin oleh Katinka Jung dari Gematria Test Lab di Berlin Empat puluh menit setelah para peneliti diobati sampel kulit dengan tingkat tinggi DHA mereka menemukan bahwa lebih dari 180 persen radikal bebas tambahan yang terbentuk selama paparan sinar matahari dibandingkan dengan kulit yang tidak diobati.. Lain bahan penyamak kulit-diri, erythulose, menghasilkan respons yang sama pada tingkat tinggi. Untuk hari setelah aplikasi self-penyamak, paparan sinar matahari yang berlebihan harus dihindari dan tabir surya harus dipakai di luar ruangan, mereka mengatakan, sebuah krim antioksidan juga dapat mengurangi produksi radikal bebas. Meskipun beberapa diri penyamak kulit mengandung tabir surya, pengaruhnya tidak akan bertahan lama setelah aplikasi, dan cokelat palsu itu sendiri tidak akan melindungi kulit dari paparan sinar UV. Penelitian oleh Jung et al. lebih lanjut menegaskan hasil sebelumnya menunjukkan bahwa dihidroksiaseton dalam kombinasi dengan dimethylisosorbide meningkatkan proses (berbasis matahari) tanning. Studi sebelumnya juga menemukan bahwa dihidroksiaseton juga memiliki efek pada asam amino dan asam nukleat yang buruk bagi kulit. radikal bebas karena generasi UMUR (Advanced glikasi Produk) seperti produk amadori (tipe dari USIA) sebagai hasil dari reaksi DHA dengan kulit. AGEs Gliseraldehida adalah monosakarida triose dengan rumus kimia C3H6O3. Ini adalah sederhana dari semua aldoses umum. Ini adalah manis berwarna kristal padat yang merupakan senyawa antara dalam metabolisme karbohidrat. Kata berasal dari menggabungkan gliserin dan aldehid, sebagai gliseraldehida hanyalah gliserin dengan satu kelompok hydroxymethylene berubah menjadi aldehida. Struktur Gliseraldehida memiliki pusat kiral dan oleh karena itu ada sebagai dua enantiomer berbeda dengan putaran optik berlawanan: * R dari bahasa Latin yang berarti rektus kanan, atau * S dari bahasa Latin yang berarti jahat kiri Sedangkan putaran optik gliseraldehida adalah () untuk R dan (-) untuk S, hal ini tidak benar untuk semua monosakarida. Rotasi stereokimia hanya bisa ditentukan oleh struktur kimia, sedangkan rotasi optik hanya bisa ditentukan secara empiris (melalui percobaan). Ini adalah dengan menebak beruntung bahwa d molekul-geometri ditugaskan untuk ()gliseraldehida di akhir abad 19, seperti ditegaskan oleh kristalografi x-ray pada tahun 1951. Tata nama Dalam sistem d / l, gliseraldehida digunakan sebagai standar konfigurasi untuk karbohidrat. Monosakarida dengan konformasi identik dengan (R)-gliseraldehida pada stereocentre terakhir, untuk C5 misalnya dalam glukosa, yang diberi deskriptor-d-stereo. Mereka gliseraldehida-sama dengan (S) ditugaskan l-. Baik, d dan l, harus huruf kecil. Sintesis dan peran biokimia Gliseraldehida dapat dipersiapkan, bersama dengan dihidroksiaseton, oleh oksidasi ringan dari gliserol, misalnya dengan peroksida hidrogen dan garam besi sebagai katalis. Dihidroksiaseton, yang ketose sederhana, merupakan isomer dari gliseraldehida. Interkonversi fosfat kedua senyawa, dikatalisis oleh enzim isomerase triosephosphate, merupakan langkah menengah penting dalam glikolisis, berada di balik kerusakan kulit yang terjadi dengan gula darah tinggi pada diabetes mana glikasi serupa terjadi. Erythrose adalah monosakarida empat-karbon dengan kelompok aldehida sebagai milik kelompok aldoses dan dalam ini ke aldotetrosas. Di alam ini adalah dalam bentuk D-erythrose. Erythrose memiliki dua karbon asimetris, 2 dan 3, baik dengan konfigurasi yang sama sebagai Dgliseraldehida: menurut struktur Fischer, OH-karbon 2 dan 3 akan ditampilkan ke kanan. Namun, dalam molekul, dua-OH menghadapi sisi yang berlawanan. Ini kontradiksi diberikan karena proyeksi Fischer hanyalah bentuk representasi. A-OH ke kanan berarti konfigurasi identik dengan

D-gliseraldehida, dan bukan ruang aktual-OH di molekul. Ribosa, atau D-ribosa, adalah sebuah aldopentosa sebuah monosakarida yang terdiri dari lima atom karbon, dan termasuk sebuah gugus fungsional aldehida dalam bentuk linearnya. Ribosa memiliki formula kimia C5H10O5, dan ditemukan pada 1905 oleh Phoebus Levene. Sebagai sebuah komponen RNA yang digunakan untuk transkripsi genetika, ribosa sangat penting bagi makhluk hidup. Dia berhubungan dengan deoksiribosa, yang merupakan komponen dari DNA. Ribosa juga komponen dari ATP, NADH, dan beberapa kimia lainnya yang sangat penting bagi metabolisme. Deoksiribosa, lebih tepatnya 2-deoksiribosa, adalah monosakarida dengan rumus ideal H-(C = O) - (CH2) - (CHOH) 3-H. Namanya menunjukkan bahwa itu adalah gula deoksi, artinya berasal dari gula ribosa oleh hilangnya sebuah atom oksigen. Karena gula pentosa ribosa arabinosa dan hanya berbeda oleh stereokimia pada C2 ', 2-deoksiribosa dan 2-deoxyarabinose adalah sama, meskipun istilah yang terakhir ini jarang digunakan karena ribosa, tidak arabinosa, adalah prekursor deoksiribosa. Struktur Ada beberapa isomer dengan rumus H-(C = O) - (CH2) - (CHOH) 3-H, tapi di deoksiribosa semua kelompok hidroksil berada di sisi yang sama pada proyeksi Fischer. Istilah "2-deoksiribosa" dapat merujuk kepada salah satu dari dua enantiomer: D biologis penting-2-deoksiribosa dan gambar jarang ditemui cermin L-deoksiribosa 2- D-2-deoksiribosa adalah prekursor ke nukleat. asam DNA. 2-deoksiribosa adalah aldopentose, yaitu, sebuah monosakarida dengan lima atom karbon dan memiliki gugus fungsional aldehida. Dalam larutan air, terutama deoksiribosa ada sebagai campuran tiga struktur: bentuk linear H-(C = O) - (CH2) - (CHOH) 3-H dan bentuk cincin dua, deoxyribofuranose ("C3'-endo"), dengan cincin beranggota lima, dan deoxyribopyranose ("C2'-endo"), dengan sebuah cincin beranggota enam. Bentuk yang terakhir ini dominan (sedangkan bentuk C3'-endo lebih disukai untuk ribosa). Pentingnya biologi Sebagai komponen DNA, turunan 2-deoksiribosa memiliki peran penting dalam biologi. DNA (asam deoksiribonukleat) molekul, yang merupakan repositori utama informasi genetik dalam kehidupan, terdiri dari rantai panjang deoksiribosa yang mengandung unit yang disebut nukleotida, dihubungkan melalui gugus fosfat. Dalam nomenklatur standar asam nukleat, sebuah nukleotida DNA terdiri dari molekul deoksiribosa dengan basa organik (biasanya adenin, timin, guanin atau sitosin) yang melekat pada karbon ribosa 1 '. The 5 'hidroksil dari setiap unit deoksiribosa digantikan oleh sebuah fosfat (membentuk nukleotida) yang melekat pada 3' karbon dari deoksiribosa dalam unit sebelumnya. Tulang punggung RNA dan DNA secara struktural sama, tetapi RNA beruntai tunggal dan, tentu saja, itu dibangun dari ribosa tidak deoksiribosa. Tidak adanya kelompok hidroksil 2 'di deoksiribosa tampaknya bertanggung jawab atas fleksibilitas mekanik meningkat dibandingkan dengan DNA RNA, yang memungkinkan untuk menganggap konformasi double-helix, dan juga (dalam eukariota) yang harus kompak digulung dalam sel kecil inti. Molekul DNA double-stranded juga biasanya lebih lama daripada molekul RNA. turunan biologis penting lainnya deoksiribosa termasuk mono-, di-, dan trifosfat, serta monophosphates siklik 3'-5 '. Biosintesis Deoksiribosa dihasilkan dari ribosa 5-fosfat oleh enzim disebut reductases ribonucleotide. Enzim ini mengkatalisis proses deoksigenasi. Sejarah Hal ini ditemukan pada tahun 1929 oleh matahari Levene. Idosa adalah monosakarida enam-karbon dengan kelompok aldehida sebagai milik kelompok aldoses dan dalam ini ke aldoheksosa. Bagian dari gula yang membuat glukosaminoglikan tertentu seperti sulfat dermatan dan sulfat heparan, sebuah komponen penting dari matriks ekstraseluler. Kelompok hidroksil pertama dan ketiga diatur dalam posisi yang

berlawanan dengan hidroksil dari posisi kedua dan keempat. Almarhum dapat diperoleh dengan kondensasi aldol gliseraldehida D-dan-L. L-Gone adalah epimer D-glukosa. Glukosa, suatu gula monosakarida, adalah salah satu karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa merupakan salah satu hasil utama fotosintesis dan awal bagi respirasi. Bentuk alami (D-glukosa) disebut juga dekstrosa, terutama pada industri pangan. Glukosa (C6H12O6, berat molekul 180.18) adalah heksosamonosakarida yang mengandung enam atom karbon. Glukosa merupakan aldehida (mengandung gugus -CHO). Lima karbon dan satu oksigennya membentuk cincin yang disebut "cincin piranosa", bentuk paling stabil untuk aldosa berkabon enam. Dalam cincin ini, tiap karbon terikat pada gugus samping hidroksil dan hidrogen kecuali atom kelimanya, yang terikat pada atom karbon keenam di luar cincin, membentuk suatu gugus CH2OH. Struktur cincin ini berada dalam kesetimbangan dengan bentuk yang lebih reaktif, yang proporsinya 0.0026% pada pH 7. Glukosa merupakan sumber tenaga yang terdapat di mana-mana dalam biologi. Kita dapat menduga alasan mengapa glukosa, dan bukan monosakarida lain seperti fruktosa, begitu banyak digunakan. Glukosa dapat dibentuk dari formaldehida pada keadaan abiotik, sehingga akan mudah tersedia bagi sistem biokimia primitif. Hal yang lebih penting bagi organisme tingkat atas adalah kecenderungan glukosa, dibandingkan dengan gula heksosa lainnya, yang tidak mudah bereaksi secara nonspesifik dengan gugus amino suatu protein. Reaksi ini (glikosilasi) mereduksi atau bahkan merusak fungsi berbagai enzim. Rendahnya laju glikosilasi ini dikarenakan glukosa yang kebanyakan berada dalam isomer siklik yang kurang reaktif. Meski begitu, komplikasi akut seperti diabetes, kebutaan, gagal ginjal, dan kerusakan saraf periferal (peripheral neuropathy), kemungkinan disebabkan oleh glikosilasi protein. Dalam respirasi, melalui serangkaian reaksi terkatalisis enzim, glukosa teroksidasi hingga akhirnya membentuk karbon dioksida dan air, menghasilkan energi, terutama dalam bentuk ATP. Sebelum digunakan, glukosa dipecah dari polisakarida. Glukosa dan fruktosa diikat secara kimiawi menjadi sukrosa. Pati, selulosa, dan glikogen merupakan polimer glukosa umum polisakarida). Dekstrosa terbentuk akibat larutan D-glukosa berotasi terpolarisasi cahaya ke kanan. Dalam kasus yang sama D-fruktosa disebut "levulosa" karena larutan levulosa berotasi terpolarisasi cahaya ke kiri. Isomerisme Gula terdapat dalam dua enantiomer ( isomer cermin), D-glukosa dan L-glukosa, tapi pada organisme, yang ditemukan hanya isomer D-isomer. Suatu karbohidrat berbentuk D atau L berkaitan dengan konformasi isomerik pada karbon 5. Jika berada di kanan proyeksi Fischer, maka bentuk cincinnya adalah enantiomer D, kalau ke kiri, maka menjadi enantiomer L. Sangat mudah diingat, merujuk pada D untuk "dextro, yang merupakan akar bahasa Latin untuk "right" (kanan), sedangkan L untuk "levo" yang merupakan akar kata "left" (kiri). Struktur cincinnya sendiri dapat terbentuk melalui dua cara yang berbeda, yang menghasilkan glukosa- (alfa) jeungt (beta). Secara struktur, glukosa- jeung - berbeda pada gugus hidroksil yang terikat pada karbon pertama pada cincinnya. Bentuk memiliki gugus hidroksil "di bawah" hidrogennya (sebagaimana molekul ini biasa digambarkan, seperti terlihat pada gambar di atas), sedangkan bentuk gugus hidroksilnya berada "di atas" hidrogennya. Dua bentuk ini terbentuk bergantian sepanjang waktu dalam larutan air, hingga mencapai nisbah stabil : 36:64, dalam proses yang disebut mutarotasi yang dapat dipercepat. Sintesis 1. sebagai hasil fotosintesis pada tumbuhan dan beberapa prokariota. 2. terbentuk dalam hati dan otot rangka dari pemecahan simpanan glikogen (polimer glukosa). 3. disintesis dalam hati dan ginjal dari zat antara melalui proses yang disebut glukoneogenesis. Peran dalam metabolisme Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia, yang menyediakan 4 kalori (17 kilojoule) energi pangan per gram. Pemecahan karbohidrat (misalnya pati) menghasilkan

mono- dan disakarida, terutama glukosa. Melalui glikolisis, glukosa segera terlibat dalam produksi ATP, pembawa energi sel. Di sisi lain, glukosa sangat penting dalam produksi protein dan dalam metabolisme lipid. Karena pada sistem saraf pusat tidak ada metabolisme lipid, jaringan ini sangat tergantung pada glukosa. Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melalui saluran pencernaan. Sebagian glukosa ini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak, sedangkan yang lainnya menuju hati dan otot, yang menyimpannya sebagai glikogen ("pati hewan") dan sel lemak, yang menyimpannya sebagai lemak. Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali menjadi glukosa pada saat dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun lemak simpanan dapat juga menjadi sumber energi cadangan, lemak tak pernah secara langsung dikonversi menjadi glukosa. Fruktosa dan galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari pemecahan karbohidrat, langsung diangkut ke hati, yang mengkonversinya menjadi glukosa. Fruktosa, atau gula buah, adalah monosakarida sederhana ditemukan dalam banyak makanan. Ini adalah salah satu dari tiga monosakarida makanan penting bersama dengan glukosa dan galaktosa. Molekul organik fruktosa pertama kali ditemukan oleh Augustin-Pierre Dubrunfaut pada tahun 1847 Fruktosa adalah putih padat yang larut dalam air -. Ini adalah yang paling larut air dari semua gula Madu, pohon buah-buahan, berry,. melon, dan beberapa sayuran akar mengandung sejumlah besar molekul fruktosa, biasanya dalam kombinasi dengan glukosa, disimpan dalam bentuk sukrosa. Sekitar 240.000 ton fruktosa kristalin yang diproduksi setiap tahunnya. Fruktosa merupakan komponen sukrosa. Sukrosa merupakan disakarida berasal dari larutan glukosa dan fruktosa. Fruktosa berasal dari pencernaan gula meja (sukrosa). Kristal fruktosa dan sirup jagung tinggi fruktosa sering bingung sebagai produk yang sama. Crystalline fruktosa, yang sering dihasilkan dari sirup jagung fruktosa-diperkaya, memang monosakarida tersebut. sirup jagung tinggi fruktosa Namun, mengacu pada sebuah keluarga campuran dari berbagai jumlah fruktosa dan glukosa. Sifat kimia Fruktosa adalah polyhydroxyketone 6-karbon. Ini merupakan isomer glukosa, yaitu keduanya memiliki rumus molekul yang sama (C6H12O6) tetapi mereka berbeda secara struktural. fruktosa Crystalline mengadopsi struktur beranggota enam siklik karena stabilitas hemiketal dan internal perusahaan-ikatan hidrogen. Formulir ini secara resmi bernama D-fructopyranose. Dalam larutan, fruktosa ada sebagai campuran ekuilibrium fructopyranose 70% dan sekitar 22 fructofuranose%, serta sejumlah kecil dari tiga bentuk lain, termasuk struktur acylic. Reaksi Fruktosa dan fermentasi Fruktosa mungkin anaerobik difermentasi oleh ragi atau bakteri. enzim ragi mengubah gula (glukosa, atau fruktosa) untuk etanol dan karbon dioksida. Karbon dioksida dilepaskan selama fermentasi akan tetap terlarut dalam air di mana ia akan mencapai keseimbangan dengan asam karbonat kecuali ruang fermentasi dibiarkan terbuka ke udara. Karbon dioksida terlarut dan asam karbonat menghasilkan karbonasi dalam botol minuman fermentasi. Fruktosa dan reaksi Maillard Fruktosa mengalami reaksi Maillard, pencoklatan non-enzimatis, dengan asam amino. Karena fruktosa ada untuk tingkat yang lebih besar dalam bentuk rantai terbuka daripada glukosa, tahap awal reaksi Maillard terjadi lebih cepat dibandingkan dengan glukosa. Oleh karena itu, fruktosa berpotensi dapat menyebabkan perubahan dalam palatabilitas makanan, serta efek gizi lain, seperti berlebihan, volume pencoklatan dan pengurangan kelembutan selama persiapan kue, dan pembentukan senyawa mutagenik. Dehidrasi Fruktosa mudah dehidrasi untuk memberikan hydroxymethylfurfural ("HMF"). Proses ini mungkin di masa depan menjadi bagian dari biaya-rendah, sistem karbon netral untuk menghasilkan pengganti untuk bensin dan solar dari perkebunan.

Sifat fisik dan fungsional Relatif kemanisan Alasan utama yang fruktosa digunakan secara komersial dalam makanan dan minuman, selain biaya rendah, yang manis relatif tinggi. Ini adalah termanis dari semua karbohidrat alami. Fruktosa umumnya dianggap sebagai 1,73 kali lebih manis seperti sukrosa Namun, itu adalah bentuk 5-cincin fruktosa yang manis;. Selera 6-cincin bentuk hampir sama dengan gula meja yang biasa. Pemanasan fruktosa menyebabkan pembentukan bentuk 6-cincin. Manisnya fruktosa dirasakan lebih awal dari itu sukrosa atau dekstrosa, dan sensasi rasa mencapai puncaknya (lebih tinggi dari sukrosa) dan berkurang lebih cepat daripada sukrosa. Fruktosa juga dapat meningkatkan rasa lain dalam sistem. Manisnya sinergi pameran Fruktosa efek sinergi manis bila digunakan dalam kombinasi dengan pemanis lain. Manisnya relatif dari fruktosa dicampur dengan sukrosa, aspartam, atau sakarin dianggap lebih besar daripada manisnya dihitung dari komponen individu. Fruktosa kelarutan dan kristalisasi Fruktosa mempunyai kelarutan lebih tinggi dibandingkan gula lainnya serta alkohol gula lainnya. Fruktosa Oleh karena itu sulit untuk mengkristal dari larutan air. Gula yang mengandung campuran fruktosa, seperti permen, lebih lembut selain yang mengandung gula-gula lain karena kelarutan fruktosa lebih besar. Fruktosa hygroscopicity dan humectancy Fruktosa lebih cepat untuk menyerap kelembaban dan lambat untuk melepaskannya ke lingkungan selain sukrosa, dekstrosa, atau pemanis nutrisi lain Fruktosa adalah. Merupakan humektan yang sangat baik dan mempertahankan kelembaban untuk jangka waktu yang panjang bahkan pada kelembaban relatif rendah (RH). Oleh karena itu, fruktosa dapat berkontribusi untuk meningkatkan kualitas, tekstur yang lebih baik, dan kehidupan rak lagi ke produk makanan di mana ia digunakan. Titik beku Fruktosa memiliki efek yang lebih besar terhadap depresi titik beku dari disakarida atau oligosakarida, yang dapat melindungi integritas dinding sel buah dengan mengurangi terbentuknya kristal es. Namun, karakteristik ini mungkin tidak diinginkan dalam soft-melayani atau makanan penutup susu keras-beku. Fruktosa dan pati fungsi dalam sistem pangan Fruktosa meningkatkan viskositas pati lebih cepat dan mencapai kekentalan yang lebih tinggi akhir selain sukrosa karena fruktosa menurunkan suhu yang dibutuhkan selama gelatinizing pati, menyebabkan viskositas final lebih besar. Makanan sumber Sumber Alam fruktosa termasuk buah-buahan, sayuran (termasuk tebu), dan madu Fruktosa adalah. sering lebih terkonsentrasi dari sumber-sumber. Sumber makanan tertinggi fruktosa, selain fruktosa kristalin murni, adalah makanan yang mengandung gula meja (sukrosa), sirup jagung tinggi fruktosa, nektar agave, madu, molasses, sirup maple, dan jus buah, karena memiliki persentase tertinggi fruktosa ( termasuk fruktosa dalam sukrosa) per porsi dibandingkan dengan makanan umum lainnya dan bahan. Fruktosa ada dalam makanan baik sebagai monosakarida gratis, atau terikat dengan glukosa sebagai sukrosa, disakarida sebuah. Fruktosa, glukosa, dan sukrosa semua mungkin ada dalam makanan, namun makanan yang berbeda akan memiliki berbagai tingkat masing-masing dari ketiga gula. isi gula buah-buahan dan sayuran yang umum disajikan pada Tabel 1. Secara umum, dalam makanan yang mengandung fruktosa bebas, rasio fruktosa menjadi glukosa adalah sekitar 1:1, yaitu makanan dengan fruktosa biasanya berisi tentang jumlah yang sama glukosa bebas. Sebuah nilai yang di atas 1 mengindikasikan proporsi yang lebih tinggi dari fruktosa menjadi glukosa, dan di bawah 1, proporsi yang lebih rendah. Beberapa buah-buahan memiliki proporsi yang lebih besar dari fruktosa menjadi glukosa dibandingkan dengan orang lain. Misalnya, apel dan pir mengandung lebih dari dua kali fruktosa gratis sebanyak glukosa, sedangkan untuk aprikot proporsinya kurang

dari setengah fruktosa sebanyak glukosa. Jus apel dan pear yang menarik khusus untuk dokter anak karena konsentrasi tinggi fruktosa gratis dalam jus ini dapat menyebabkan diare pada anak-anak. Sel (enterosit) yang garis usus kecil anak-anak memiliki kedekatan kurang untuk penyerapan fruktosa daripada glukosa dan sukrosa fruktosa tidak diserap menciptakan. Osmolaritas tinggi di usus kecil, yang menarik air ke dalam saluran pencernaan, menyebabkan diare osmotik. Fenomena ini dibahas secara lebih rinci dalam bagian Efek Kesehatan. Tabel 1 juga menunjukkan jumlah sukrosa yang ditemukan dalam buah-buahan umum dan sayuran. Gula tebu dan bit gula memiliki konsentrasi tinggi sukrosa, dan digunakan untuk persiapan komersial sukrosa murni. Diekstrak tebu atau jus bit adalah diklarifikasi, menghilangkan kotoran; dan berkonsentrasi dengan membuang kelebihan air. Produk akhirnya adalah sukrosa murni 99,9%. Sukrosa yang mengandung gula termasuk gula meja biasa pasir putih dan gula bubuk, serta gula merah. Data yang diperoleh pada . Semua data dengan unit g (gram) didasarkan pada 100 g item makanan. The fruktosa / rasio glukosa dihitung dengan membagi jumlah sukrosa fruktosa gratis plus setengah oleh jumlah glukosa bebas ditambah sukrosa setengah. Fruktosa juga ditemukan dalam pemanis sintetik dibuat, tinggi jagung sirup fruktosa (HFCS). Menghidrolisis pati jagung digunakan sebagai bahan baku untuk produksi HFCS. Melalui perlakuan enzimatik, molekul glukosa diubah menjadi fruktosa Ada tiga jenis HFCS, masingmasing dengan proporsi berbeda fruktosa:. HFCS-42, HFCS-55, dan HFCS-90. Jumlah untuk setiap HFCS sesuai dengan persentase fruktosa disintesis hadir dalam sirup. HFCS-90 memiliki konsentrasi tertinggi fruktosa, dan biasanya digunakan untuk memproduksi HFCS-55; HFCS-55 digunakan sebagai pemanis dalam minuman ringan, sedangkan HFCS-42 digunakan dalam banyak makanan olahan dan barang dipanggang. Galaktosa atau gula lendir, adalah senyawa kimia alami dari kelompok monosakarida (gula sederhana) . Galaktosa ditemukan dalam organisme hidup yang paling dari sebuah blok bangunan karbohidrat dalam berbagai selaput lendir, di mana nama Jerman berasal. Dalam hal sukrosa memiliki 10% D-Galactoselsung kekuatan pemanis 63% galaktosa,. Seperti kebanyakan konfigurasi D-gula. Properties Galaktosa adalah heksosa heksosa dan, seperti semua rumus molekul C6H12O6. Hal ini stereoisomerically (lebih tepatnya, C 4-epimer) untuk glukosa dan merupakan subset dari aldoheksosa. Perilaku dalam larutan air Dalam larutan air, itu adalah bagian, untuk siklisasi intramolekul, menghasilkan keseimbangan antara Aldoform dan bentuk cincin dua (pyranose dan bentuk-bentuk furanose) set: Pada 20 C larut dalam air sebelum D-galaktosa menjadi 32% di pyranose -, 64% di pyranose -, 1% pada furanose -dan 3% di furanose -. [6 ] rotasi spesifik * -D-galactopyranose (= enam-cincin): [] 20 / D = 150,7 * -D-galactopyranose: [] 20 / D = 52,8 Galaktosa menunjukkan mutarotation. Rotasi larutan: [] 20 / D = 80,2 Kejadian Galaktosa terjadi di samping bentuk monosakarida juga sebagai sebuah blok bangunan di di-, oligo-dan polisakarida (laktosa, raffinose) dan zat biokimia lainnya. Sebagai komponen ASI yang lebih penting sumber energi untuk bayi. galaktosa yang diserap di usus kecil dan dimetabolisme di hati baik oleh galaktosidase- enzim, atau dimasukkan oleh Uridindiphosphatglucose dalam glikogen (lihat "metabolisme Energi"). Penyakit Sebuah penyakit genetik di mana enzim galaktosa terpengaruh karena cacat sama sekali dapat menggunakan disebut galaktosemia. Ia datang ke dalam bermain segera setelah lahir.

Metabolisme energi Jadi, galaktosa untuk energi dapat digunakan, maka harus dimasukkan ke dalam jalur metabolisme yang normal - dalam hal ini di glikolisis ini. Degradasi galaktosa adalah sebagai berikut: * Dengan bantuan dari galactokinase (GK, EC 2.7.1.6) adalah galaktosa (1) untuk galaktosa1-fosfat (2) terfosforilasi dengan konsumsi ATP. * Langkah berikutnya adalah uridyltransferase galaktosa-1-fosfat enzim (Galt, EC 2.7.7.12) dengan partisipasi UDP-glukosa (3) para pendahulu untuk, menghasilkan UDP-galaktosa (4) dan glukosa-1-fosfat ( 5). Enzim ini rusak dalam sebuah galaktosemia. * The fosfoglukomutase enzim (PGM, EC 5.4.2.2), glukosa-1-fosfat menjadi glukosa-6fosfat (6), perantara glikolisis, yang isomerized. Selain itu, dari glukosa-1-fosfat dengan UTP (trifosfat uridin) oleh pyrophosphorylase UDP-glukosa (EC 2.7.7.9) untuk menumbuhkan UDPglukosa. * Enzim UDP-glukosa-4-epimerase (Uge, EC 5.1.3.2) memastikan bahwa hal itu dapat diregenerasi dari UDP-galaktosa-glukosa UDP. Lagi dapat digunakan untuk reaksi pada langkah kedua atau biosintesis glikogen. Laktosa adalah bentuk disakarida dari karbohidrat yang dapat dipecah menjadi bentuk lebih sederhana yaitu galaktosa dan glukosa. Laktosa ada di dalam kandungan susu, dan merupakan 2-8 persen bobot susu keseluruhan. Pencernaan laktosa Mamalia yang baru dilahirkan disusui oleh induknya. Air susu ini kaya dengan laktosa. Untuk mencerna air susu digunakan enzim laktase. Enzim ini membelah molekul laktosa menjadi dua bagian: glukosa dan galaktosa, yang kemudian dapat diserap usus. Pada kebanyakan mamalia produksi enzim pencernaan laktase ini berangsur-angsur menurun seiring dengan semakin bertambahnya umur. Ini juga terjadi pada manusia.Ketidakmampuan mencerna laktosa ini menyebabkan intoleransi laktosa. Orang yang mempunyai masalah intoleransi laktosa tidak boleh mengonsumsi produk makanan dan minuman yang mengandung laktosa. Banyak orang yang tinggal di Eropa, Timur Tengah, India, dan sebagian Afrika Timur mempertahankan produksi laktase normal sampai masa dewasa. Di banyak daerah ini, susu dari mamalia seperti sapi, kambing, dan biri-biri digunakan sebagai sumber gizi. Karena itu di daerahdaerah tersebutlah gen untuk produksi laktase seumur hidup pertama kali berkembang. Gen toleransi laktosa telah berkembang secara terpisah di berbagai etnis. Laktosa adalah gula disakarida yang ditemukan terutama di susu dan dibentuk dari galaktosa dan glukosa. Laktosa membuat sampai sekitar 2 ~ 8% susu (berat), walaupun jumlahnya bervariasi di antara spesies dan individu. Hal ini diekstrak dari whey manis atau asam. Nama berasal dari lac, kata Latin untuk susu, ditambah akhir-ose digunakan untuk nama gula. Ia memiliki rumus C12H22O11. Sejarah Laktosa ditemukan dalam susu pada tahun 1619 oleh Fabriccio Bartoletti, dan diidentifikasi sebagai gula pada tahun 1780 oleh Carl Wilhelm Scheele. Struktur dan reaksi Laktosa adalah disakarida berasal dari kondensasi galaktosa dan glukosa, yang membentuk -1 4 linkage glikosidik. nama sistematik adalah -D-galactopyranosyl-(1 4)-D-glukosa. glukosa bisa baik dalam bentuk -pyranose atau bentuk -pyranose, sedangkan galaktosa hanya dapat memiliki bentuk -pyranose: maka -laktosa dan -laktosa mengacu untuk membentuk anomeric dari cincin glukopiranosa saja. Laktosa adalah dihidrolisis menjadi glukosa dan galaktosa, isomerised dalam larutan basa untuk laktulosa, dan katalis dihidrogenasi ke polihidrat alkohol yang sesuai, laktitol.

Isolasi Beberapa juta ton diproduksi setiap tahun sebagai produk sampingan dari industri susu. Whey terbuat dari naik 6,5% padatan yang 4,8% adalah laktosa yang dapat dimurnikan dengan kristalisasi . Whey atau plasma susu adalah cairan yang tersisa setelah susu mengental dan tegang, misalnya dalam produksi keju. Laktosa membuat sampai sekitar 2-8% dari berat susu. Laktosa adalah dimurnikan dari whey dengan menambahkan etanol. Karena tidak larut dalam etanol, laktosa presipitat dalam sekitar 65 hasil%. Katabolisme Artikel utama: Intoleransi laktosa mamalia Bayi perawat pada ibu mereka untuk minum susu, yang kaya laktosa. Vili usus mengeluarkan yang disebut enzim lactase (-D-galaktosidase) untuk mencernanya. Enzim ini memotong molekul laktosa menjadi dua subunit, gula sederhana glukosa dan galaktosa, yang dapat diserap. Karena laktosa terjadi terutama di susu, pada kebanyakan mamalia produksi laktase secara bertahap menurun dengan jatuh tempo karena kurangnya konsumsi konstan. Banyak orang dengan keturunan di Eropa, Asia Barat, India, dan bagian Afrika Timur mempertahankan produksi laktase menjadi dewasa. Di banyak daerah-daerah, susu dari mamalia seperti sapi, kambing, dan domba digunakan sebagai sumber besar makanan. Oleh karena itu, di wilayah ini bahwa gen untuk produksi laktase seumur hidup pertama kali berevolusi. Gen toleransi laktosa telah berevolusi secara independen dalam berbagai kelompok etnis. Dengan keturunan, lebih dari 70% dari Eropa Barat bisa minum susu sebagai orang dewasa, dibandingkan dengan kurang dari 30% orang dari wilayah Afrika, timur dan tenggara Asia dan Oceania . Pada orangorang yang laktosa intoleran, laktosa tidak rusak dan menyediakan makanan untuk flora usus yang memproduksi gas, yang dapat menyebabkan kembung, perut kembung, dan gejala gastrointestinal lainnya. Aplikasi Aplikasi industri makanan, baik laktosa murni dan laktosa yang mengandung susu dengan produk, telah nyata meningkat sejak tahun 1960-an. Sebagai contoh, rasa hambar yang telah dipinjamkan kepada penggunaannya sebagai pembawa dan stabilizer dari aroma dan produk farmasi. Purified laktosa juga bisa dibeli, sebagai makanan berkalori tinggi aditif. Laktosa sedikit difermentasi dengan ragi roti dan selama pembuatan bir, yang dapat digunakan untuk keuntungan Dengan demikian kadang-kadang digunakan untuk mempermanis bir hitam seperti yang non-fermentasi dalam bir;. Bir yang dihasilkan biasanya disebut gemuk susu atau krim gemuk. Lain penggunaan utama laktosa adalah industri farmasi. Laktosa ditambahkan ke pil sebagai pengisi karena sifat fisik (yaitu, kompresibilitas) dan harga murah. Sukrosa merupakan suatu disakarida yang dibentuk dari monomer-monomernya yang berupa unit glukosa dan fruktosa, dengan rumus molekul C12H22O11. Senyawa ini dikenal sebagai sumber nutrisi serta dibentuk oleh tumbuhan, tidak oleh organisme lain seperti hewan Penambahan sukrosa dalam media berfungsi sebagai sumber karbon. Sukrosa atau gula dapur diperoleh dari gula tebu atau gula beet. Unit glukosa dan fruktosa diikat oleh jembatan asetal oksigen dengan orientasi alpha. Struktur ini mudah dikenali karena mengandung enam cincin glukosa dan lima cincin fruktosa. Proses fermentasi sukrosa melibatkan mikroorganisme yang dapat memperoleh energi dari substrat sukrosa dengan melepaskan karbondioksida dan produk samping berupa senyawaan alkohol. Penggunaan yeast ini dalam proses fermentasi diduga merupakan proses tertua dalam bioteknologi dan sering disebut dengan zymotechnology. Sukrosa adalah senyawa organik yang umumnya dikenal sebagai gula meja dan saccharose kadang disebut. A, putih tidak berbau, serbuk kristal dengan rasa manis, yang terbaik adalah dikenal karena perannya dalam gizi manusia. Molekul adalah disakarida berasal dari glukosa dan fruktosa dengan rumus molekul C12H22O11. Tentang 150.000.000 ton (metrik ton) diproduksi setiap tahun.

Fisik dan sifat kimia Sukrosa adalah molekul dengan lima stereocenters dan banyak situs yang reaktif atau dapat reaktif. Molekul ada sebagai isomer tunggal. Struktural -D-fructofuranulosyl-(2 1)--D-glucopyranoside Dalam sukrosa, glukosa dan fruktosa komponen dihubungkan melalui ikatan eter antara C1 pada subunit glucosyl dan C2 pada unit fructosyl. Obligasi tersebut disebut keterkaitan glikosidik. Glukosa ada terutama sebagai dua isomerik "pyranoses" ( dan ), tetapi hanya salah satu bentuk link ke fruktosa tersebut. Fruktosa sendiri ada sebagai campuran "furanoses", masing-masing memiliki dan isomer, tapi sekali lagi hanya satu link isomer tertentu ke unit glucosyl. Apa yang penting tentang sukrosa adalah bahwa tidak seperti kebanyakan disakarida, ikatan glikosidik terbentuk antara ujung-ujung mengurangi kedua glukosa dan fruktosa, dan bukan antara akhir mengurangi satu dan akhir nonreducing yang lain. linkage ini menghambat ikatan lebih lanjut untuk unit sakarida lainnya. Karena tidak mengandung gugus hidroksil anomeric, diklasifikasikan sebagai gula nonreducing. Kristalografi adalah teknik yang memberikan informasi yang sangat tepat pada struktur molekul. Sukrosa mengkristal dalam kelompok ruang monoklinik P21, dengan nilai pada 300 K menjadi nm 1,08631 =, b = 0,87044 nm, c = 0,77624 nm, = 102,938 . Ukuran biasa kemurnian sukrosa adalah dengan polarimetri - pengukuran cahaya rotasi pesawat-terpolarisasi oleh larutan gula. Rotasi spesifik pada 20 C dengan menggunakan kuning "natrium-D" light (589 nm) adalah 66,47 . Komersial sampel gula yang diuji dengan menggunakan parameter ini. Sukrosa tidak rusak oleh udara. Termal dan degradasi oksidatif Sukrosa terurai seperti meleleh pada 186 C (367 F) untuk membentuk karamel. Seperti karbohidrat lain, combusts menjadi karbon dioksida dan air. Sebagai contoh, dalam propelan motor roket amatir disebut permen roket itu adalah bahan bakar bersama dengan kalium nitrat senyawa oksidator. 48 KNO3 + 5 C12H22O11 24 K2CO3 + 24 N2 + 55 H2O + 36 CO2 Sukrosa luka bakar dengan asam klorida, dibentuk oleh reaksi asam sulfat dan kalium klorat: 8 HClO3 + C12H22O11 11 H2O + 12 CO2 + 8 HCl Sukrosa bisa dehidrasi dengan asam sulfat untuk membentuk hitam, kaya karbon padat, seperti yang ditunjukkan dalam persamaan ideal sebagai berikut: H2SO4 (katalis) + C12H22O11 12 C + 11 H2O + panas dan H2O + SO3 sebagai akibat panas Hidrolisis Istirahat hidrolisis ikatan glikosidik, mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa. Hidrolisis, bagaimanapun, jadi lambat bahwa solusi dari sukrosa bisa duduk selama bertahun-tahun dengan perubahan diabaikan. Jika sucrase enzim menambahkan, bagaimanapun, reaksi akan berlangsung cepat. Hidrolisis juga dapat dipercepat dengan asam, seperti cream of tartar atau jus lemon, kedua asam lemah. Demikian pula keasaman lambung mengkonversi sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa selama proses pencernaan. Sintesis dan biosintesis sukrosa Hasil biosintesis sukrosa melalui prekursor UDP-glukosa dan fruktosa 6-fosfat, dikatalisis oleh sukrosa sintase-6-fosfat enzim. Energi untuk reaksi diperoleh oleh pembelahan difosfat uridin (UDP). Sukrosa dibentuk oleh tanaman dan cyanobacteria tetapi tidak oleh organisme lain. Sukrosa ditemukan secara alami pada tanaman makanan banyak bersama dengan monosakarida fruktosa. Dalam buah-buahan, seperti nanas dan aprikot, sukrosa adalah gula utama. Pada orang lain, seperti anggur dan pir, fruktosa adalah gula utama. Sintesis kimia Model molekul sukrosa. Meskipun sukrosa adalah selalu terisolasi dari sumber-sumber alam, sintesis kimia pertama kali dicapai pada tahun 1953 oleh Raymond Lemieux.

Sebagai makanan Artikel utama: Sejarah gula Gula murni awalnya mewah, tapi akhirnya menjadi cukup murah dan cukup umum untuk mempengaruhi masakan standar. Inggris dan kepulauan Karibia telah masakan dimana penggunaan gula menjadi sangat menonjol. Gula membentuk elemen utama dalam gula-gula dan makanan penutup. Cooks menggunakannya untuk pemanis-komponen fruktosa, yang telah hampir dua kali lipat manisnya glukosa, sukrosa membuat khas manis dibandingkan dengan makanan karbohidrat lainnya. Hal ini juga dapat bertindak sebagai pengawet makanan bila digunakan dalam konsentrasi yang cukup. Sukrosa adalah penting untuk struktur banyak makanan, termasuk biskuit dan kue, kue dan kue, permen, dan es krim dan sorbets. Ini adalah bahan umum di banyak diolah dan apa yang disebut "makanan sampah." Metabolisme sukrosa Pada mamalia, sukrosa ini mudah dicerna di dalam perut menjadi gula komponennya, oleh hidrolisis asam. Langkah ini dilakukan oleh hidrolase glikosida, yang mengkatalisis hidrolisis sukrosa kepada glukosa dan fruktosa monosakarida. Glukosa dan fruktosa dengan cepat diserap ke dalam aliran darah di usus kecil. Tercerna sukrosa melewati ke usus juga diuraikan oleh glikosida hidrolisis sucrase atau isomaltase, yang terletak di membran mikrovili lapisan duodenum. Produkproduk ini juga ditransfer dengan cepat ke dalam aliran darah. Sukrosa dicerna oleh enzim invertase pada bakteri dan beberapa hewan. Sukrosa merupakan makronutrien mudah berasimilasi yang menyediakan sumber energi cepat, memprovokasi kenaikan cepat glukosa darah setelah konsumsi. Berlebihan sukrosa telah dikaitkan dengan efek kesehatan yang merugikan. Yang paling umum adalah karies gigi atau kerusakan gigi, di mana bakteri mulut mengubah gula (termasuk sukrosa) dari makanan menjadi asam yang menyerang enamel gigi. Sukrosa, sebagai karbohidrat murni, memiliki kandungan energi 3,94 kilokalori per gram (atau 17 kilojoule per gram). Ketika jumlah besar makanan yang mengandung persentase yang tinggi sukrosa dikonsumsi, nutrisi menguntungkan dapat dipindahkan dari makanan, yang dapat berkontribusi terhadap peningkatan risiko penyakit kronis. Ia telah mengemukakan bahwa minuman yang mengandung sukrosa dapat dihubungkan dengan perkembangan obesitas dan resistensi insulin. Kecepatan dengan yang sukrosa meningkatkan glukosa darah dapat menimbulkan masalah bagi orang yang menderita cacat metabolisme glukosa, seperti orang dengan hipoglikemia atau diabetes melitus. Sukrosa dapat berkontribusi bagi perkembangan sindrom metabolisme. Dalam sebuah percobaan dengan tikus yang diberi makan diet sepertiga yang sukrosa, yang sukrosa darah pertama tingkat tinggi trigliserida, yang disebabkan ketahanan lemak dan akhirnya menghasilkan insulin visceral Penelitian lain menemukan bahwa tikus yang diberi diet sukrosa kaya dikembangkan trigliserida tinggi, hiperglikemia, dan resistensi insulin.. Kesehatan manusia Manusia telah lama mencari gula, tapi selain dari madu liar, tidak memiliki akses ke jumlah besar yang menjadi ciri pola makan modern. Penelitian telah menunjukkan hubungan potensial antara bahaya gula konsumsi dan kesehatan diproses, termasuk obesitas dan kerusakan gigi. John Yudkin menunjukkan bahwa konsumsi pemanis gula dan halus sangat erat kaitannya dengan penyakit jantung koroner. Hal ini juga dianggap sebagai sumber proses glikasi endogen. Kerusakan gigi Kerusakan gigi tak diragukan lagi memiliki menjadi bahaya kesehatan yang paling menonjol terkait dengan konsumsi gula. bakteri oral seperti Streptococcus mutans hidup di plak gigi dan memetabolisme gula apapun (tidak hanya sukrosa, tetapi juga glukosa, laktosa, fruktosa, atau pati dimasak ) menjadi asam laktat. Konsentrasi tinggi dari asam dapat berakibat pada permukaan gigi, yang menyebabkan demineralisasi gigi. Semua 6-karbon gula dan disakarida yang didasarkan pada gula 6-karbon dapat dikonversi oleh bakteri plak gigi menjadi asam yang demineralizes gigi. Tapi mungkin sukrosa unik berguna

untuk mutans Streptococcus. Mungkin sukrosa gula yang paling efisien diubah menjadi dekstran, dengan yang lem bakteri itu sendiri ke permukaan gigi. Dengan demikian, sukrosa dapat memungkinkan Streptococcus mutans untuk mematuhi lebih kuat dan menolak upaya penghapusan. Para dekstran sendiri juga bertindak sebagai suplai cadangan makanan bagi bakteri. Seperti peran khusus sukrosa dalam pembentukan kerusakan gigi lebih signifikan dalam terang menggunakan hampir universal sukrosa sebagai agen pemanis yang paling diinginkan. Indeks glisemik Sukrosa memiliki indeks glikemik cukup tinggi dari 64, hampir sama seperti madu,, 62 tetapi tidak hampir bahwa maltosa, 105 , yang, pada gilirannya, menyebabkan respon langsung dalam sistem pencernaan tubuh. Seperti gula-gula lain, sukrosa dicerna menjadi glukosa (gula darah) dan diangkut ke dalam darah. Seperti gula-gula lain, berlebihan dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah dari normal 90 mg / dL menjadi di atas 150 mg / dL. Diabetes Diabetes, penyakit yang menyebabkan tubuh untuk memetabolisme gula buruk, terjadi ketika baik: 1. tubuh menyerang sel-sel memproduksi insulin, senyawa kimia yang memungkinkan metabolisme gula dalam sel-sel tubuh (Tipe 1 diabetes); atau 2. menunjukkan sel-sel tubuh gangguan respon terhadap insulin (diabetes tipe 2). Ketika glukosa menumpuk dalam aliran darah, bisa menyebabkan dua masalah: 1. dalam jangka pendek, sel-sel menjadi haus untuk energi karena mereka tidak memiliki akses ke glukosa; 2. dalam jangka panjang, glukosa sering membangun-up meningkatkan keasaman darah, merusak banyak organ tubuh, termasuk mata, ginjal, saraf dan / atau jantung. Pihak berwenang menyarankan penderita diabetes untuk menghindari makanan kaya gula untuk mencegah reaksi yang merugikan. Kegemukan Kesehatan dan Gizi Ujian Nasional Survei I dan terus-menerus menunjukkan bahwa penduduk di Amerika Serikat telah meningkat proporsinya konsumsi energi dari karbohidrat dan penurunan proporsi dari total lemak sedangkan obesitas telah meningkat. Ini berarti, bersama dengan laporan PBB yang dikutip di bawah ini, obesitas yang mungkin berkorelasi lebih baik dengan konsumsi gula dibandingkan dengan konsumsi lemak, dan mengurangi konsumsi lemak sementara konsumsi gula meningkatkan sebenarnya meningkatkan tingkat obesitas. Tabel berikut merangkum studi ini (berdasarkan proporsi asupan energi dari sumber makanan yang berbeda untuk Dewasa US 20-74 tahun, seperti yang dilakukan oleh US Department of Health and Human Services, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, Pusat Nasional Statistik Kesehatan, Hyattsville, MD ): tabel Sebuah studi tahun 2002 yang dilakukan oleh US National Academy of Sciences menyimpulkan: "Tidak ada hubungan yang jelas dan konsisten antara peningkatan konsumsi gula ditambahkan dan BMI." (BMI, atau "indeks massa tubuh," adalah ukuran berat dan tinggi digunakan untuk memperkirakan lemak tubuh.) Encok Terjadinya encok dihubungkan dengan kelebihan produksi asam urat. Diet kaya sukrosa dapat menyebabkan asam urat karena meningkatkan tingkat insulin, yang mencegah ekskresi asam urat dari tubuh. Sebagai konsentrasi asam urat dalam tubuh meningkat, demikian juga konsentrasi asam urat dalam cairan sendi dan di luar konsentrasi kritis, asam urat mulai mengendap ke dalam kristal. Para peneliti telah terlibat minuman manis tinggi fruktosa dalam gelombang dalam kasus encok.

PBB saran gizi Pada tahun 2003, empat badan PBB (termasuk Organisasi Kesehatan Dunia dan Organisasi Pangan dan Pertanian) menugaskan laporan yang disusun oleh sebuah panel 30 pakar internasional. Panel tersebut menyatakan bahwa jumlah gula bebas (semua monosakarida dan disakarida ditambahkan ke makanan oleh produsen, memasak atau konsumen, ditambah gula alami terdapat dalam madu, sirup, dan jus buah) tidak harus mempertimbangkan lebih dari 10% dari asupan energi diet sehat, sedangkan karbohidrat total harus mewakili antara 55% dan 75% dari asupan energi. Debat pada gula ekstrinsik Argumen terus untuk nilai gula ekstrinsik (gula ditambahkan ke dalam makanan) dibandingkan dengan gula intrinsik (alami terdapat dalam makanan). Menambahkan gula untuk makanan sweetens selera, tetapi meningkatkan jumlah kalori, antara efek negatif lainnya pada kesehatan dan fisiologi. Di AS, gula telah menjadi semakin nyata dalam produk-produk makanan, sebagai produsen makanan lebih menambahkan gula atau sirup jagung fruktosa tinggi untuk berbagai bahan habis. Candy bar, minuman ringan, keripik kentang, makanan ringan, jus buah, selai kacang, sup, es krim, selai, jeli, yoghurt, dan roti yang mungkin telah menambahkan gula. Keprihatinan vegetarian dan vegan Industri pemurnian gula sering menggunakan tulang char (tulang hewan dikalsinasi) untuk decolorizing. Sekitar 25% dari gula yang diproduksi di Amerika Serikat diproses menggunakan arang tulang sebagai filter, sisa yang diproses dengan karbon aktif. Sebagai tulang char tampaknya tidak tetap di gula selesai, para pemimpin agama Yahudi mempertimbangkan gula disaring melalui itu menjadi parve / halal. Sebaliknya, Muslim menganggap gula disaring menjadi haram karena binatang mungkin telah benar disembelih atau tulang arang mungkin berisi daging babi tetap. Produksi Tabel gula (sukrosa) berasal dari sumber tanaman. Dua tanaman gula yang sangat penting mendominasi: tebu (. Saccharum spp) dan gula bit (Beta vulgaris), di mana gula dapat menjelaskan 12% sampai 20% dari berat kering tanaman. tanaman Minor gula komersial termasuk kurma (Phoenix dactylifera), sorgum (Sorghum vulgare), dan gula maple (Acer saccharum). Pada tahun 2001/2002 keuangan [klarifikasi diperlukan], produksi gula di seluruh dunia sebesar 134,1 juta ton . Sukrosa diperoleh dengan ekstraksi tanaman ini dengan air panas, konsentrasi ekstrak memberikan sirup, dari mana sukrosa padat dapat mengkristal. Produksi pertama dari gula dari tebu terjadi di India. sahabat Alexander Agung melaporkan melihat "madu diproduksi tanpa intervensi dari lebah," dan itu tetap eksotis di Eropa sampai Arab mulai memproduksi di Sisilia dan Spanyol. Hanya setelah Perang Salib melakukannya mulai saingan madu sebagai pemanis di Eropa. Para Spanyol mulai menanam tebu di Hindia Barat pada 1506 (dan di Kuba pada 1523). Portugis pertama kali dibudidayakan tebu di Brasil pada 1532. Sebagian besar tebu berasal dari negara-negara dengan iklim hangat, seperti Brasil, India, Cina, Thailand, Meksiko, dan Australia, negara-negara penghasil gula terbaik di dunia Brasil. membayangi sebagian besar negara, dengan sekitar 30 juta ton tebu gula yang diproduksi pada tahun 2006, sedangkan India memproduksi 21 juta, Cina 11 juta, dan Thailand dan Meksiko sekitar 5 juta masing-masing. Dilihat menurut wilayah, Asia mendominasi dalam produksi tebu, dengan kontribusi besar dari Cina, India dan Thailand dan negara-negara lain menggabungkan untuk memperhitungkan 40% dari produksi global pada tahun 2006. Amerika Selatan datang di tempat kedua dengan 32% dari produksi global, Afrika dan Amerika Tengah masing-masing menghasilkan 8% dan Australia 5%. Amerika Serikat, Karibia dan Eropa membentuk sisanya, dengan sekitar 3% masing-masing. bit gula berasal dari daerah dengan iklim dingin: barat laut dan timur Eropa, Jepang utara, ditambah beberapa daerah di Amerika Serikat (termasuk California). Di belahan bumi utara, musim bit-tumbuh berakhir dengan dimulainya panen sekitar bulan September. Pemanenan dan pemrosesan berlanjut sampai Maret di beberapa kasus. Ketersediaan kapasitas pabrik pengolahan, dan cuaca baik mempengaruhi durasi panen dan pengolahan - industri dapat lay up bit dipanen sampai diproses, tetapi bit beku-rusak menjadi efektif unprocessable.

Uni Eropa (UE) telah menjadi eksportir gula kedua terbesar di dunia. Common Kebijakan Pertanian Uni Eropa menetapkan kuota maksimum produksi anggota untuk menyesuaikan penawaran dan permintaan, dan harga. Eropa kuota ekspor kelebihan produksi (sekitar 5 juta ton pada tahun 2003). Bagian dari ini, "kuota" gula, mendapat subsidi dari retribusi industri, sisanya (sekitar setengah) menjual sebagai "C kuota" gula pada harga pasar tanpa subsidi. Ini subsidi dan tarif impor yang tinggi membuat sulit bagi negara-negara lain untuk ekspor ke negara-negara Uni Eropa, atau untuk bersaing dengan orang Eropa di pasar dunia. Amerika Serikat menetapkan harga gula tinggi untuk mendukung produsen, dengan efek bahwa konsumen banyak mantan gula telah beralih ke sirup jagung (pembuat minuman) atau pindah dari negara (candymakers). Harga rendah sirup glukosa yang dihasilkan dari gandum dan jagung (jagung) mengancam pasar gula tradisional. Digunakan dalam kombinasi dengan pemanis buatan, mereka dapat memungkinkan produsen minuman untuk memproduksi barang sangat rendah-biaya. Politik HFCS vs gula Artikel utama: sirup jagung tinggi fruktosa Sukrosa telah sebagian diganti dalam produksi makanan Amerika industri dengan pemanis lain seperti sirup fruktosa atau kombinasi bahan fungsional dan pemanis intensitas tinggi. Pergeseran ini disebabkan subsidi pemerintah jagung AS dan tarif impor pada gula asing, menaikkan harga sukrosa ke tingkat di atas orang-orang dari seluruh dunia Karena harga artifisial ditinggikan dari sukrosa., HFCS adalah biaya yang efisien untuk aplikasi pemanis banyak. Tebu Artikel utama: Tebu Sejak abad ke-6 SM, produsen gula tebu telah hancur bahan sayuran dipanen dari tebu dalam rangka untuk mengumpulkan dan menyaring jus. Mereka kemudian memperlakukan cairan (sering kali dengan kapur (kalsium oksida)) untuk menghilangkan kotoran dan kemudian menetralkan itu. Perebusan jus kemudian memungkinkan sedimen untuk menyelesaikan ke bawah untuk pengerukan keluar, sementara sampah naik ke permukaan untuk skimming off. Dalam pendinginan, cairan mengkristal, biasanya dalam proses pengadukan, untuk menghasilkan kristal gula. Sentrifugal biasanya menghapus sirup uncrystallized. Para produsen dapat maka baik menjual gula yang dihasilkan, seperti, untuk digunakan atau proses lebih lanjut untuk menghasilkan nilai lebih ringan. proses ini dapat berlangsung di pabrik lain di negara lain. Tebu muncul keempat dalam daftar untuk pertanian di Cina. Bit Gula bit Artikel utama: Bit gula produsen gula bit slice bit dicuci, kemudian ekstrak gula dengan air panas dalam "diffuser". Suatu larutan alkali ("susu kapur" dan karbon dioksida dari kiln kapur) maka berfungsi untuk mengendapkan kotoran (lihat karbonatasi). Setelah [klarifikasi diperlukan] filtrasi, penguapan jus berkonsentrasi ke isi padatan sekitar 70%, dan dikendalikan kristalisasi ekstrak gula. centrifuge Sebuah menghapus kristal gula dari cairan, yang akan didaur ulang pada tahap pengkristal. Ketika kendala ekonomi mencegah penghapusan gula lebih, produsen membuang cairan yang tersisa, sekarang dikenal sebagai molase, atau menjualnya ke produsen pakan ternak. Sieving gula putih yang dihasilkan menghasilkan nilai yang berbeda untuk penjualan. Cane versus Bit Sulit untuk membedakan antara gula rafinasi sepenuhnya dihasilkan dari bit dan yang dari tebu. Salah satu cara adalah dengan analisis isotop karbon. Tebu menggunakan fiksasi karbon C4, dan fiksasi karbon C3 bit, menghasilkan berbagai rasio isotop 13C dan 12C dalam sukrosa tersebut. Tes digunakan untuk mendeteksi penyalahgunaan penipuan atau subsidi Uni Eropa untuk membantu dalam deteksi jus buah dicampur. Produksi tebu kira-kira empat kali kebutuhan air sebanyak produksi gula bit, karena itu beberapa negara yang secara tradisional dihasilkan gula tebu (seperti Mesir) telah melihat pembangunan pabrik gula bit baru baru-baru ini [update]. Di sisi lain, tebu mentolerir iklim panas

yang lebih baik. Beberapa pabrik gula proses kedua bit gula tebu dan gula dan memperpanjang jangka waktu pemrosesan mereka dengan cara itu. Produksi hasil gula dalam residu yang berbeda secara substansial tergantung pada bahan baku yang digunakan dan di tempat produksi. Sementara koki sering menggunakan tebu dalam persiapan makanan, manusia menemukan molase dari bit gula enak, dan, oleh karena itu, akhirnya sebagian besar sebagai bahan baku industri fermentasi (misalnya di distilleries alkohol), atau sebagai pakan ternak. Setelah kering, kedua jenis molase dapat berfungsi sebagai bahan bakar untuk pembakaran. gula bit murni adalah sulit ditemui di pasar. Meskipun beberapa merek label produk mereka dengan jelas sebagai "gula tebu murni", gula bit hampir selalu dicap hanya sebagai gula atau gula murni. Wawancara dengan 5 perusahaan besar bit gula-memproduksi mengungkapkan bahwa banyak merek-merek toko atau "swasta label" produk gula adalah gula bit murni. Kode banyak dapat digunakan untuk mengidentifikasi perusahaan dan tanaman dari mana gula itu datang, sehingga memungkinkan pembelanja cerdas untuk mengidentifikasi gula bit di toko. Kuliner gula gula mentah Jadi yang disebut terdiri kuning untuk gula coklat yang dibuat oleh mengklarifikasi sumber sirup direbus dan pengeringan dengan panas, sampai menjadi sebuah proses kimia kristal padat, dengan minimal. Baku bit gula hasil dari pengolahan jus gula bit , tetapi hanya sebagai perantara dalam perjalanan ke gula putih. Jenis gula mentah termasuk gula merah, muscovado, dan turbinado. Mauritius dan Malawi ekspor jumlah yang signifikan gula khusus tersebut. Produsen kadang-kadang mempersiapkan gula mentah sebagai roti bukan sebagai bubuk kristal, dengan menuangkan gula dan tetes tebu bersama-sama ke dalam cetakan dan memungkinkan campuran untuk kering. Hal ini menyebabkan gula-kue atau roti, jaggery dipanggil atau gur di India, bau amis pingbian di Cina, dan panela, panocha, tiang, piloncillo dan pao-deacar di berbagai bagian Amerika Latin. Di Amerika Selatan, benar-benar gula mentah, dipanaskan dan dibuat dari tebu ditanam di pertanian, tidak memiliki pangsa pasar-besar. Mill gula putih, juga disebut perkebunan putih, gula kristal, atau gula unggul, terdiri dari gula mentah dimana proses produksi tidak mengeluarkan kotoran berwarna, melainkan pemutih mereka putih oleh paparan belerang dioksida. Meskipun bentuk paling umum dari gula tebu di daerah-berkembang, produk ini tidak menyimpan atau kapal baik; setelah beberapa minggu, kotoran yang cenderung untuk mempromosikan perubahan warna dan menggumpal. Blanco directo, gula putih umum di India dan negara-negara Asia selatan, berasal dari pengendapan banyak kotoran keluar dari jus tebu dengan menggunakan Fosfatasi-pengobatan dengan asam fosfat dan kalsium hidroksida mirip dengan teknik karbonatasi digunakan dalam pemurnian gula bit. Dalam hal kemurnian sukrosa, blanco directo lebih murni dari pabrik putih, tetapi kurang murni dari gula halus putih. gula putih halus telah menjadi bentuk gula yang paling umum di Amerika Utara dan juga di Eropa. Gula murni dapat dibuat dengan melarutkan gula mentah dan memurnikan itu dengan metode asam fosfat yang serupa dengan yang digunakan untuk blanco directo, proses karbonatasi melibatkan kalsium hidroksida dan karbon dioksida, atau dengan berbagai strategi filtrasi. Hal ini kemudian lebih lanjut dimurnikan dengan penyaringan melalui tidur karbon aktif atau arang tulang tergantung di mana proses berlangsung. Bit pabrik gula memproduksi gula halus putih langsung tanpa perantara baku [klarifikasi diperlukan] panggung. Gula putih halus biasanya dijual sebagai gula pasir, yang telah dikeringkan untuk mencegah penggumpalan. Butiran gula kristal datang dalam berbagai ukuran-untuk rumah dan industri menggunakantergantung pada aplikasi: * Kasar-butiran gula, seperti gula pengamplasan (juga disebut "gula mutiara", "gula dekorasi", gula nibbed atau nibs gula) menambahkan "kilauan" dan rasa untuk dekorasi untuk dipanggang, permen, cookies / biskuit dan makanan penutup lainnya. Efek berkilau terjadi karena gula bentuk kristal besar yang memantulkan cahaya. gula Sanding, sebuah gula besar-kristal, berfungsi untuk membuat dekorasi dapat dimakan. Ini memiliki butiran yang lebih besar yang berkilau ketika ditaburkan di makanan yang dipanggang dan permen dan tidak akan larut ketika mengalami panas.

* Normal gula pasir untuk menggunakan tabel: Mereka memiliki ukuran butir sekitar 0,5 mm di * Nilai hasil yang lebih halus dari selektif pengayak gula pasir * Kastor (atau jarak ) (0,35 mm), yang biasa digunakan dalam baking, awalnya dibersihkan dari sebuah kastor. Castor atau gula kastor adalah nama sebuah gula yang sangat halus di Inggris, dinamakan demikian karena butir yang cukup kecil untuk masuk melalui "kastor" gula atau sprinkler. Hal ini dijual sebagai gula "prima" di Amerika Serikat. Karena kehalusan, ia larut lebih cepat dibandingkan gula putih biasa, dan, jadi, sangat berguna dalam meringues dan cairan dingin. Hal ini tidak sehalus gula manisan, yang telah dihancurkan secara mekanis (dan dicampur dengan sedikit tepung agar tidak menggumpal). Castor gula dapat dibuat di rumah dengan menggiling gula pasir selama beberapa menit dalam food processor. * prima o gula, juga disebut gula tukang roti, gula berry, atau gula bar - disukai untuk pemanis minuman atau untuk mempersiapkan meringue * Finest nilai o gula bubuk, gula 10X, gula manisan's (0,060 mm), atau gula icing (0,024 mm), yang dihasilkan oleh penggilingan gula menjadi bubuk halus. Produsen dapat menambahkan sejumlah kecil anticaking agen untuk mencegah penggumpalan - baik tepung maizena (1% sampai 3%) atau tri-kalsium fosfat. Pengecer juga menjual gula batu atau benjolan untuk konsumsi nyaman jumlah standar. Pemasok sugarcubes membuat mereka dengan kristal gula bercampur dengan sirup gula. Jakub Krystof Rad sugarcubes diciptakan pada tahun 1841 di Kekaisaran Austria (yang sekarang Republik Ceko) Brown gula berasal dari tahap akhir penyulingan gula, ketika gula bentuk kristal halus dengan konten molase signifikan, atau dari lapisan gula halus putih dengan sirup tetes tebu. warna mereka dan rasa menjadi lebih kuat dengan meningkatnya kadar molase, seperti halnya mereka penahan kelembaban properti. gula Brown juga cenderung mengeras jika terkena atmosfer, meskipun penanganan yang tepat dapat membalikkan ini. Kadar gula terlarut Para ilmuwan dan industri gula menggunakan derajat Brix (simbol Bx), diperkenalkan oleh Antoine Brix, sebagai unit pengukuran perbandingan massa zat terlarut untuk air dalam cairan. Sebuah solusi sukrosa 25 Bx memiliki 25 gram sukrosa per 100 gram cair, atau, dengan kata lain, 25 gram gula sukrosa dan 75 gram air yang ada dalam 100 gram larutan. Derajat Brix diukur menggunakan sensor inframerah. Pengukuran ini tidak sama dengan Brix derajat dari kepadatan atau pengukuran indeks bias, karena secara khusus akan mengukur kadar gula terlarut ganti semua padatan terlarut. Bila menggunakan refractometer, kita harus melaporkan hasil sebagai "substansi kering refractometric" (RDS). Orang mungkin berbicara tentang cairan mempunyai RDS 20 Bx. Hal ini mengacu pada ukuran persen berat dari padatan total dan kering, meskipun tidak secara teknis sama dengan derajat Brix ditentukan melalui metode inframerah, membuat pengukuran akurat kadar sukrosa, karena sukrosa dalam bentuk fakta mayoritas padatan kering. Munculnya in-line inframerah Brix sensor pengukuran dilakukan pengukuran jumlah gula yang terlarut dalam produk ekonomis menggunakan pengukuran langsung. Roti berat / hubungan massa volume gula kuliner yang berbeda memiliki kerapatan yang berbeda karena variasi dalam ukuran partikel dan pemasukan kelembaban. The Domino Gula Perusahaan telah membentuk volume berikut untuk konversi berat badan: * Brown gula 1 gelas = 48 sendok teh ~ 195 g = 6,88 oz * Gula 1 gelas = 48 sendok teh Granular ~ 200 g = 7,06 oz * Gula 1 gelas = 48 sendok teh bubuk ~ 120 g = 4,23 oz

Sejarah gula (sukrosa) Produksi Artikel utama: Sejarah gula Orang-orang yang digunakan untuk mengunyah tebu mentah untuk mengambil manisnya. India menemukan cara untuk mengkristalkan gula selama dinasti Gupta, sekitar tahun 350. Tebu pada awalnya dari Asia Selatan dan Asia Tenggara tropis. spesies yang berbeda mungkin berasal di lokasi yang berbeda dengan S. barberi berasal di India dan edule S. dan S. officinarum berasal dari New Guinea . Selama Revolusi Pertanian Muslim, pengusaha Arab mengadopsi teknik produksi gula dari India dan kemudian disempurnakan dan mengubah mereka menjadi industri skala besar. Arab mendirikan pabrik gula berskala besar pertama, kilang, pabrik-pabrik dan perkebunan. Tahun 1930-an, melihat perkembangan pers yang lebih baik, yang dua kali lipat jus diperoleh dari tebu. Ini ekspansi ekonomi diizinkan perkebunan gula ke Andalusia dan Algarve. The 1420s melihat produksi gula diperluas ke Kepulauan Canary, Madeira dan Azores. Portugis mengambil gula ke Brazil. Hans Staden, diterbitkan pada tahun 1555, menulis bahwa dengan 1540 Santa Catarina Pulau memiliki 800 pabrik gula dan bahwa pantai utara Brasil, Demarara dan Suriname memiliki 2.000 lain. Sekitar 3.000 pabrik kecil dibangun sebelum 1550 di Dunia Baru menciptakan permintaan yang luar biasa untuk gigi besi tuang, tuas, as dan mengimplementasikan lainnya. perdagangan Spesialis dalam pembuatan cetakan dan pengecoran besi dikembangkan di Eropa karena perluasan produksi gula. pembangunan pabrik Gula mengembangkan keterampilan teknologi yang dibutuhkan untuk sebuah revolusi industri baru lahir di awal abad ke-17. Setelah 1625, Belanda membawa tebu dari Amerika Selatan ke pulau-pulau Karibia - di mana ia menjadi tumbuh dari Barbados ke Kepulauan Virgin Dengan kolonisasi Eropa di Amerika, Karibia menjadi sumber terbesar di dunia gula.. Pulau-pulau ini bisa memasok tenaga kerja budak tebu menggunakan dan menghasilkan gula dengan harga yang jauh lebih rendah dibandingkan gula tebu diimpor dari Timur. Selama abad kedelapan belas, gula menjadi sangat populer dan pasar gula pergi melalui serangkaian booming. Sebagai Eropa didirikan perkebunan gula di pulau Karibia yang lebih besar, harga turun, terutama di Inggris. Pada abad kedelapan belas, semua lapisan masyarakat telah menjadi konsumen umum dari produk mewah bekas. Pada gula paling pertama di Inggris masuk ke teh, tetapi kemudian permen dan coklat menjadi sangat populer. Pemasok biasanya dijual gula dalam kerucut padat dan konsumen membutuhkan nip gula, alat tang-seperti, untuk memutuskan potongan. Dimulai pada akhir abad 18, produksi gula menjadi semakin mekanik. Mesin uap pertama bertenaga sebuah pabrik gula di Jamaika tahun 1768, dan segera setelah itu, uap menggantikan menembak langsung sebagai sumber panas proses. Selama abad yang sama, Eropa mulai bereksperimen dengan produksi gula dari tanaman lain. Andreas Marggraf diidentifikasi sukrosa pada akar bit dan muridnya Franz Achard membangun pabrik pengolahan gula bit di Silesia (Polandia). Namun, industri gula bit-sangat luar biasa selama Perang Napoleon, ketika Perancis dan benua terputus dari gula caribbean. Saat ini 30% dari gula dunia dihasilkan dari bit. Saat ini, sebuah kilang bit besar memproduksi sekitar 1.500 ton gula per hari membutuhkan tenaga kerja tetap sekitar 150 untuk produksi 24-jam. Perdagangan dan ekonomi Secara historis salah satu komoditas yang paling banyak diperdagangkan di dunia, gula menyumbang sekitar 2% dari pasar kargo global kering . International harga gula menunjukkan volatilitas yang besar, mulai dari sekitar 3 sampai lebih dari 60 sen per pon di masa lalu [update] 50 tahun. Sekitar 100 dari 180 negara di dunia menghasilkan gula dari bit atau tebu, beberapa lebih menyempurnakan gula mentah untuk memproduksi gula putih, dan semua negara mengkonsumsi gula. Konsumsi gula berkisar dari sekitar 3 kilogram per orang per tahun di Ethiopia menjadi sekitar 40 kg / orang / tahun di Belgia Konsumsi per kapita meningkat dengan pendapatan per kapita hingga dataran tinggi mencapai sekitar 35 kg per orang per tahun. di negara-negara berpendapatan menengah.

Harga gula mentah dunia 1960-2006. Banyak negara mensubsidi produksi gula berat. Uni Eropa, Amerika Serikat, Jepang dan negara-negara berkembang mensubsidi produksi dalam negeri dan mempertahankan tarif tinggi pada impor. Harga gula di negara-negara seringkali melebihi harga di pasar internasional hingga tiga kali, hari ini [update], dengan dunia futures pasar harga gula saat ini [update] kuat, harga seperti biasanya melebihi harga dunia dua kali. Dalam badan perdagangan internasional, khususnya di Organisasi Perdagangan Dunia, yang "G20" negara-negara yang dipimpin oleh Brazil telah lama berpendapat bahwa karena pasar ini pada dasarnya tidak termasuk impor gula tebu, produsen gula G20 menerima harga yang lebih rendah daripada mereka akan di bawah perdagangan bebas. Sementara kedua Uni Eropa dan Amerika Serikat mempertahankan perjanjian perdagangan dimana sebagian negara berkembang dan kurang berkembang (LDC) dapat menjual jumlah tertentu gula ke pasar mereka, bebas dari tarif impor biasa, negara-negara di luar rezim perdagangan disukai mengeluh bahwa pengaturan ini melanggar "yang paling disukai bangsa" prinsip perdagangan internasional. Hal ini menimbulkan berbagai tarif dan pungutan di masa lalu. Pada tahun 2004, WTO sisi dengan sekelompok tebu mengekspor bangsa-bangsa (dipimpin oleh Brazil dan Australia) dan menguasai gula Uni Eropa-rezim dan ACP-Uni Eropa atas Gula Protocol (dimana kelompok Afrika, Karibia, dan negara-negara Pasifik menerima istimewa akses ke pasar gula Eropa) ilegal. Dalam menanggapi ini dan keputusan lain WTO, dan karena tekanan internal pada rezim gula Uni Eropa, Komisi Eropa yang diusulkan pada tanggal 22 Juni 2005, sebuah reformasi radikal dari Uni Eropa gula-rezim, pemotongan harga sebesar 39% dan menghilangkan semua ekspor gula Uni Eropa . Afrika, Karibia, Pasifik dan eksportir negara kurang berkembang gula bereaksi dengan cemas ke proposal gula Uni Eropa. 25 Pada November 2005, Dewan Uni Eropa setuju untuk memotong harga gula Uni Eropa sebesar 36% sejak tahun 2009. Pada tahun 2007, tampaknya bahwa AS Gula Program bisa menjadi target berikutnya untuk reformasi. Namun, beberapa komentator diharapkan melobi berat dari industri gula AS, yang menyumbangkan $ 2.700.000 menjadi US DPR dan Senat AS mapan dalam pemilihan presiden AS 2006, lebih dari kelompok lain dari petani makanan AS- Terutama. Pelobi terkemuka termasuk The Fanjul Brothers, "baron gula" yang disebut yang membuat [update] terbesar kontribusi individu uang lunak untuk kedua partai Demokrat dan Republik dalam sistem politik Amerika Serikat . Sejumlah kecil gula, khususnya kelas khusus gula, mencapai pasar komoditas 'fair trade' sebagai; sistem perdagangan yang adil memproduksi dan menjual produk ini dengan pengertian bahwa sebagian besar dari biasanya pendapatan tersebut akan mendukung para petani kecil di negara berkembang. Namun, sementara Yayasan Fairtrade menawarkan premi sebesar $ 60,00 per ton kepada petani kecil untuk gula merek sebagai "Fairtrade", skema pemerintah seperti AS Gula Program dan ACP Gula premi menawarkan Protokol sekitar $ 400,00 per ton di atas harga pasar dunia . Namun, Uni Eropa mengumumkan pada tanggal 14 September 2007 bahwa mereka telah menawarkan "untuk menghilangkan semua tugas dan kuota atas impor gula ke dalam Uni Eropa". Asosiasi Gula AS telah meluncurkan sebuah kampanye untuk mempromosikan gula lebih dari pengganti buatan. Asosiasi sekarang [update] agresif tantangan kepercayaan yang umum mengenai efek samping negatif dari konsumsi gula. Kampanye tersebut disiarkan televisi highprofile komersial selama Primetime Emmy Awards 2007 di televisi FOX. Asosiasi Gula menggunakan tagline merek dagang "Gula:. Manis oleh alam" Maltosa , atau gula malt, adalah disakarida terbentuk dari dua unit glukosa bergabung dengan sebuah (1 4) obligasi. Isomer "isomaltose" memiliki dua molekul glukosa yang dihubungkan melalui suatu (1 6) obligasi. Maltosa adalah anggota kedua dari seri biokimia penting dari rantai glukosa. Maltosa adalah disakarida diproduksi istirahat amilase ketika turun pati. Hal ini ditemukan dalam biji berkecambah seperti jelai mereka mendobrak toko pati mereka digunakan untuk makanan. Hal ini juga dihasilkan saat glukosa karamel. Penambahan lain menghasilkan glukosa unit maltotriose;. tambahan lebih lanjut akan menghasilkan dekstrin (juga disebut maltodekstrin) dan akhirnya pati (polimer glukosa)

Maltosa bisa dipecah menjadi dua molekul glukosa oleh hidrolisis. Dalam organisme hidup, enzim maltase dapat mencapai ini dengan sangat cepat. Di laboratorium, pemanasan dengan asam kuat selama beberapa menit akan menghasilkan hasil yang sama. Isomaltose rusak oleh isomaltase. Produksi maltosa dari serealia berkecambah, seperti jelai, adalah bagian penting dari proses pembuatan bir. Ketika jelai adalah malt, itu dibawa ke dalam suatu kondisi dimana konsentrasi amilase maltosa menghasilkan telah dimaksimalkan. Menumbuk adalah proses yang mengkonversi pati amilase ini sereal ke dalam maltosa. Metabolisme maltosa oleh ragi selama fermentasi kemudian mengarah pada produksi etanol dan karbon dioksida. Maltosa sebagai makanan Maltosa polos memiliki rasa manis, sekitar setengah semanis glukosa dan sekitar seperenam semanis fruktosa. Maltose syrup Di Cina Selatan, Taiwan, Hong Kong dan Makau, maltosa adalah bahan umum di gula-gula. Cara yang paling umum untuk mengkonsumsi itu adalah untuk meletakkan lapisan maltosa antara dua potong biskuit (biasanya kerupuk). Selulosa (C6H10O5)n adalah polimer berantai panjang polisakarida karbohidrat, dari betaglukosa. Selulosa merupakan komponen struktural utama dari tumbuhan dan tidak dapat dicerna oleh manusia.

Selulosa merupakan senyawa organik dengan rumus (C6H10O5) n, sebuah polisakarida terdiri dari rantai linear ratusan hingga lebih dari sepuluh ribu (1 4) terkait D-glukosa unit. Selulosa merupakan komponen struktural dari dinding sel utama tanaman hijau, banyak bentuk ganggang dan Oomycetes. Beberapa spesies bakteri mengeluarkan untuk membentuk biofilm. Selulosa merupakan senyawa organik yang paling umum di Bumi. Sekitar 33% dari seluruh materi tanaman adalah selulosa (isi selulosa kapas adalah 90% dan bahwa kayu adalah 4050%). Untuk keperluan industri, selulosa terutama diperoleh dari pulp kayu dan kapas. Hal ini terutama digunakan untuk menghasilkan karton dan kertas, untuk sebagian kecil itu diubah menjadi berbagai macam produk derivatif seperti selofan dan rayon. selulosa Konversi dari tanaman energi ke biofuel seperti etanol selulosa sedang diselidiki sebagai sumber bahan bakar alternatif. Beberapa hewan, khususnya ruminansia dan rayap, dapat mencerna selulosa dengan bantuan simbiotik mikro-organisme yang hidup dalam usus mereka. Manusia dapat mencerna selulosa sampai batas tertentu, namun sering disebut 'serat' atau 'serat' (misalnya kulit luar jagung) dan bertindak sebagai agen bulking hidrofilik untuk kotoran. Sejarah Selulosa ditemukan pada tahun 1838 oleh kimiawan Perancis Anselme Payen, yang terisolasi dari materi tanaman dan menentukan rumus kimia Selulosa ini. Digunakan untuk menghasilkan polimer termoplastik pertama yang berhasil, seluloid, oleh Hyatt Perusahaan Manufaktur pada tahun 1870. Hermann Staudinger menentukan struktur polimer selulosa pada tahun 1920. senyawa kimia pertama kali disintesis (tanpa menggunakan setiap enzim biologis berasal) pada tahun 1992, oleh Kobayashi dan Shoda. Produk Komersial Lihat juga: pulp larut dan pulp (kertas) Selulosa merupakan komponen utama dari kertas, kertas karton, dan stok kartu dan tekstil yang terbuat dari katun, linen, dan serat tanaman lainnya. Selulosa dapat dikonversi menjadi kertas kaca, film tipis transparan, dan ke rayon, sebuah serat penting yang telah digunakan untuk tekstil sejak awal abad ke-20. Kedua kertas kaca dan rayon dikenal sebagai "serat selulosa diregenerasi", mereka identik dengan selulosa dalam struktur kimia dan biasanya terbuat dari melarutkan pulp melalui viscose. Sebuah metode yang lebih baru dan ramah lingkungan untuk menghasilkan rayon adalah proses lyocell. Selulosa adalah bahan baku dalam pembuatan nitroselulose (nitrat selulosa) yang secara historis digunakan dalam mesiu tanpa asap dan sebagai bahan dasar untuk seluloid digunakan untuk film fotografi dan film sampai pertengahan tahun 1930-an. Selulosa yang digunakan untuk membuat perekat yang larut dalam air dan bahan pengikat seperti metil selulosa dan selulosa karboksimetil yang digunakan dalam pasta wallpaper. Mikrokristalin selulosa (E460i) dan selulosa bubuk (E460ii) digunakan sebagai bahan pengisi aktif dalam tablet dan sebagai pengental dan stabilisator dalam makanan olahan. bubuk selulosa misalnya digunakan dalam keju Kraft Parmesan untuk mencegah caking di dalam tabung. Selulosa digunakan di laboratorium sebagai fase diam untuk kromatografi lapis tipis. serat selulosa juga digunakan dalam filtrasi cairan, kadang dikombinasikan dengan tanah diatom atau media filtrasi lainnya, untuk menciptakan tempat tidur filter bahan inert. Selulosa lebih lanjut digunakan untuk membuat spons hidrofilik dan daya serap tinggi. isolasi Selulosa terbuat dari kertas daur ulang menjadi populer sebagai bahan lingkungan lebih baik untuk isolasi bangunan. Hal ini dapat diobati dengan asam borat sebagai penghambat api. Selulosa dan tanaman sumber energi Artikel utama: Energi tanaman Komponen terbakar utama tanaman energi non-makanan adalah selulosa, dengan kedua lignin. Non-tanaman pangan energi lebih efisien daripada tanaman energi dimakan (yang memiliki komponen pati besar), namun masih bersaing dengan tanaman pangan untuk lahan pertanian dan sumber daya air. Khas non-tanaman pangan energi meliputi ganja industri, switchgrass, miskantus , Salix (willow), dan Populus (poplar) spesies.

Beberapa bakteri dapat mengubah selulosa menjadi etanol yang kemudian dapat digunakan sebagai bahan bakar, lihat ethanol selulosa. Struktur dan sifat Selulosa tidak memiliki rasa, tidak berbau, adalah hidrofilik dengan sudut kontak dari 20-30, tidak larut dalam air dan sebagian besar pelarut organik, adalah kiral dan biodegradable. Hal ini dapat dipecah menjadi unit-unit glukosa kimia dengan perawatan dengan asam terkonsentrasi pada suhu tinggi. Selulosa berasal dari unit D-glukosa, yang mengembun melalui (1 4) obligasiglikosidik. Ini motif linkage kontras dengan bahwa untuk (1 4) obligasi-glikosidik hadir di pati, glikogen, dan karbohidrat lainnya. Selulosa merupakan polimer rantai lurus: tidak seperti pati, tidak melingkar atau percabangan terjadi, dan molekul yang mengadopsi konformasi batang seperti diperpanjang dan agak kaku, dibantu oleh konformasi khatulistiwa dari residu glukosa. The hidroksil beberapa kelompok pada glukosa dari satu ikatan rantai bentuk hidrogen dengan molekul oksigen yang sama atau pada rantai tetangga, memegang rantai kuat bersama-sama dengan sisi-sisi dan membentuk mikrofibril dengan kekuatan tarik tinggi. Kekuatan ini adalah penting dalam dinding sel, di mana mikrofibril adalah menyatu ke dalam kekakuan, matriks karbohidrat conferring ke sel tanaman. Dibandingkan dengan pati, selulosa juga jauh lebih kristal. Sedangkan pati mengalami kristal untuk transisi amorf ketika dipanaskan melampaui 60-70 C dalam air (seperti dalam memasak), selulosa memerlukan suhu 320 C dan tekanan 25 MPa untuk menjadi amorf dalam air. Beberapa struktur kristal yang berbeda dari selulosa diketahui, sesuai dengan lokasi ikatan hidrogen antara dan di dalam untaian. selulosa Alam adalah selulosa saya, dengan struktur I dan I. Selulosa dihasilkan oleh bakteri dan ganggang diperkaya dalam I sedangkan selulosa dari tumbuhan tingkat tinggi sebagian besar terdiri dari I. Selulosa dalam serat selulosa diregenerasi adalah II selulosa. Konversi selulosa selulosa I ke II tidak dapat diubah, menunjukkan selulosa yang metastabil I dan II selulosa stabil. Dengan perawatan berbagai reaksi kimia adalah mungkin untuk menghasilkan struktur selulosa selulosa III dan IV. Banyak properti selulosa tergantung pada panjang rantai atau tingkat polimerisasi, jumlah unit glukosa yang membentuk satu molekul polimer. Selulosa dari pulp kayu panjang rantai khas antara unit 300 dan 1700; kapas dan serat tanaman lainnya serta selulosa bakteri memiliki panjang rantai berkisar dari 800 hingga 10.000 unit Molekul dengan panjang rantai yang sangat kecil yang dihasilkan dari pemecahan selulosa. dikenal sebagai cellodextrins, berbeda dengan selulosa rantai panjang, cellodextrins biasanya larut dalam air dan pelarut organik. Tanaman yang berasal dari selulosa biasanya ditemukan dalam campuran dengan hemiselulosa, lignin, pektin dan zat-zat lainnya, sedangkan selulosa mikroba cukup murni, memiliki kadar air jauh lebih tinggi, dan terdiri dari rantai panjang. Selulosa larut dalam cupriethylenediamine (CED), cadmiumethylenediamine (Cadoxen), Nmethylmorpholine N-oksida dan klorida lithium / dimetilformamida. ini digunakan dalam produksi selulosa diregenerasi (seperti viscose dan plastik) dari melarutkan pulp. Pengujian Material Selulosa mengandung Mengingat bahan yang mengandung selulosa, bagian karbohidrat yang tidak larut dalam larutan 17,5% natrium hidroksida pada 20 C adalah selulosa , yang adalah selulosa benar. Pengasaman ekstrak presipitat selulosa . Bagian yang larut dalam basis tetapi tidak endapan dengan asam adalah selulosa . Selulosa dapat diuji dengan menggunakan metode yang dijelaskan oleh Updegraff pada tahun 1969, di mana serat dilarutkan dalam asam asetat dan asam nitrat untuk menghilangkan lignin, hemiselulosa, dan xylosans. Selulosa dihasilkan diperbolehkan untuk bereaksi dengan anthrone dalam asam sulfat. Senyawa berwarna yang dihasilkan diuji secara spektrofotometri pada panjang gelombang sekitar 635 nm. Selain itu, selulosa diwakili oleh perbedaan antara serat deterjen asam (ADF) dan asam lignin deterjen (ADL). Biosintesis

Dalam tumbuhan vaskular selulosa disintesis pada membran plasma dengan kompleks terminal roset (RTCs). Para RTCs adalah struktur protein hexameric, kira-kira 25 nm diameter, yang mengandung enzim sintase selulosa yang mensintesis rantai selulosa individu. Setiap RTC mengapung di membran plasma sel dan "berputar" sebuah mikrofibril ke dalam dinding sel. RTCs mengandung setidaknya tiga synthases selulosa yang berbeda, dikodekan oleh gen Cesa, dalam stoikiometri tidak diketahui terpisah set gen Cesa adalah. Terlibat dalam biosintesis sel primer dan sekunder dinding. Selulosa membutuhkan inisiasi sintesis rantai dan perpanjangan, dan dua proses terpisah. Cesa inisiat glukosiltransferase polimerisasi selulosa menggunakan primer steroid, sitosterol-betaglukosida, dan UDP-glukosa. sintase selulosa menggunakan prekursor UDP-D-glukosa untuk memanjangkan rantai selulosa tumbuh. selulase mungkin berfungsi untuk membelah primer dari rantai matang. Breakdown (cellulolysis) Cellulolysis adalah proses memecah selulosa menjadi polisakarida yang lebih kecil cellodextrins disebut atau sepenuhnya menjadi unit-unit glukosa, ini adalah reaksi hidrolisis. Karena mengikat molekul selulosa kuat satu sama lain, cellulolysis relatif sulit dibandingkan dengan pemecahan polisakarida lainnya. Proses memang ada namun atas kerusakan selulosa seperti proses lyocell yang menggunakan kombinasi air panas dan aseton untuk memecah selulosa helai. Sebagian besar mamalia hanya memiliki kemampuan yang sangat terbatas untuk mencerna serat makanan seperti selulosa. Beberapa ternak seperti sapi dan domba mengandung bakteri anaerob tertentu simbiosis (seperti Cellulomonas) dalam flora dari rumen, dan bakteri ini menghasilkan enzim yang disebut enzim selulase yang membantu mikroorganisme untuk memecah selulosa; produk pemecahan kemudian digunakan oleh bakteri untuk proliferasi. Massa bakteri kemudian dicerna oleh ruminansia di sistem pencernaannya (lambung dan usus kecil). Demikian pula, lebih rendah mengandung rayap di protozoa menyalahi hindguts tertentu mereka yang memproduksi enzim tersebut; rayap yang lebih tinggi mengandung bakteri untuk pekerjaan itu. Beberapa rayap juga dapat menghasilkan selulase mereka sendiri . Fungi, yang bersifat bertanggung jawab untuk daur ulang nutrisi, juga bisa untuk memecah selulosa. Enzim yang digunakan untuk membelah hubungan glikosidik di glikosida hidrolisis selulosa termasuk endo-acting selulase dan glucosidases exo-akting. enzim tersebut biasanya dikeluarkan sebagai bagian dari kompleks multienzim yang mungkin termasuk dockerins dan selulosa modul mengikat. Hemiselulosa Artikel utama: hemiselulosa Hemiselulosa adalah polisakarida terkait dengan selulosa yang terdiri ca. 20% dari biomass tanaman yang paling. Berbeda dengan selulosa, hemiselulosa berasal dari beberapa gula selain glukosa, khususnya xylose tetapi juga termasuk mannose, galaktosa, rhamnosa, dan arabinose. Hemiselulosa terdiri dari rantai lebih pendek - sekitar 200 unit gula. Selanjutnya, hemiselulosa adalah bercabang, sedangkan selulosa tidak bercabang. Derivatif Kelompok-kelompok hidroksil (-OH) dari selulosa dapat bereaksi sebagian atau seluruhnya dengan berbagai reagen mampu derivatif dengan sifat yang berguna seperti terutama selulosa ester dan eter selulosa (-OR). Pada prinsipnya, meskipun tidak selalu dalam praktek industri saat ini, polimer selulosa merupakan sumberdaya terbarukan. derivatif Ester meliputi: tabel Selulosa asetat dan selulosa triasetat film dan bahan serat-membentuk yang menemukan berbagai penggunaan. nitroselulosa ini awalnya digunakan sebagai bahan peledak dan merupakan film awal berdirinya material. Dengan kapur barus, nitroselulosa memberikan seluloid.

derivatif Eter meliputi: tabel Selulosa karboksimetil natrium bisa cross-linked untuk memberikan natrium croscarmellose (E468) untuk digunakan sebagai disintegrant dalam formulasi farmasi. Oligosakarida merupakan gabungan dari molekul-molekul monosakarida yang jumlahnya antara 2 (dua) sampai dengan 8 (delapan) molekul monosakarida. Sehingga oligosakarida dapat berupa disakarida, trisakarida dan lainnya. Oligosakarida secara eksperimen banyak dihasilkan dari proses hidrolisa polisakarida dan hanya beberapa oligosakarida yang secara alami terdapat di alam. Oligosakarida yang paling banyak digunakan dan terdapat di alam adalah bentuk disakarida seperti maltosa, laktosa dan sukrosa. Sering terjadi salah kaprah dalam mengenal definisi gula, karena umumnya gula bagi masyarakat adalah gula pasir. Padahal gula pasir adalah suatu disakarida. Molekul disakarida yang disusun oleh dua molekul monosakarida yang dihubungkan oleh ikatan glikosida. Ikatan glikosida terjadi dari kondensasi gugus hidroksil dua molekul monosakarida, yaitu berasal dari gugus hidroksil dari atom Carbon yang pertama dengan salah satu gugus hidroksil pada atom karbon nomor 2, 4, atau 6, yang berasal dari monosakarida yang kedua. Kita ambil contoh bagaimana sebuah DGlukosa dan DGlukosa membentuk disakarida, Pada kedua molekul ini ikatan glikosida atom karbon nomor 1 dari - D-glukosa dan atom karbon nomor 4 dari -D-glukosa lain. Ikatan yang terbentuk dinamakan ikatan 1- 4 glikosida, perhatikan Bagan 14.12. Secara umum reaksi ini dapat digambarkan dengan sederhana dengan pola reaksi berikut ini:

Bagan 14.12. Ikatan glikosida pada molekul maltosa Pembentukan ikatan glikosida merupakan jembatan oksigen yaitu R-OR, reaksi ini juga selalu diikuti dengan pelepasan molekul air. Disakarida yang banyak terdapat di alam seperti maltosa yang terbentuk dari 2 molekul glukosa melalui ikatan glikosida. Pada maltosa, jembatan oksigen terbentuk antara atom karbon nomor 1 dari D-glukosa dan atom karbon nomor 4 dari D-glukosa lain. Ikatan yang terbentuk dinamakan ikatan (14) glikosida, secara lengkap dinyatakan dengan -D-glukopiranosil (14)E-D-glukopiranosa. Dalam bentuk sederhana Glc(14)Glc, perhatikan lagi Bagan 14.12. Maltosa diperoleh dari hasil hidrolisa pati dan banyak dimanfaatkan sebagai pemanis. Sukrosa (gula pasir) terbentuk dari satu molekul -D-glukosa dan -D-fruktosa, yaitu -Dfruktofuranosil (21) -D-glukopiranosa atau Fru(21)Glc seperti yang ditunjukan pada Gambar 14.13. Gambar 14.13. Ikatan glikosida pada molekul sukrosa Sukrosa biasa diperoleh di alam sebagai gula tebu dan gula bit. Khususnya pada pada ekstrak gula dari bit, sukrosa tidak murni melainkan bercampur dengan oligosakarida yang lain seperti rafinosa dan stakiosa. Secara alami, laktosa terdapat pada air susu dan sering disebut dengan gula susu. Molekul ini tersusun dari satu molekul D-glukosa dan satu molekul D-galaktosa melalui ikatan (14) glikosidik, untuk struktur ikatannya dapat dilihat pada Gambar 14.14. Laktosa yang terfermentasi akan berubah menjadi asam laktat. Dalam tubuh Laktosa dapat menstimulasi penyerapan kalsium. Gambar 14.14. Ikatan glikosida pada molekul laktosa. Monosakarida dan oligosakarida serta poli alkohol lainnya umumnya memiliki rasa manis. Sukrosa memiliki rasa manis dan terasa nyaman di lidah kita, walaupun kita menggunakannya dalam konsentrasi tinggi. Berbeda dengan D mannosa memiliki terasa manis

dan pahit. Sedangkan gentiobiosa memiliki rasa pahit. Bahan untuk pemanis yang sering digunakan oleh industri adalah sukrosa, starch syrup (campuran glukosa, maltosa dan malto oligosakarida), glukosa, gula invert, fruktosa, laktosa dan gula alkohol (sorbitol, mannitol, xylitol). Jika kita membandingkan rasa manis diantara molekul oligosakarida dan monosakarida, apabila kita gunakan standart 100 adalah sukrosa maka dapat kita susun tabel tingkat kemanisan sebagai berikut. Tabel 14.1 Tingkat Kemanisan Relatif beberapa Gula terhadap Sukrosa. Polisakarida adalah polimer dengan beberapa ratus hingga ribu monosakarida yang dihubungkan dengan ikatan glikosidik. Polisakarida dibedakan menjadi dua jenis, yaitu polisakarida simpanan dan polisakarida struktural. Polisakarida simpanan berfungsi sebagai materi cadangan yang ketika dibutuhkan akan dihidrolisis untuk memenuhi permintaan gula bagi sel. Sedangkan polisakarida struktural berfungsi sebagai materi penyusun dari suatu sel atau keseluruhan organisme. Arsitektur dan fungsi suatu polisakarida ditentukan oleh jumlah monomer gula dan posisi ikatan glikosidiknya. Polisakarida Simpanan Pati Pati adalah polisakarida simpanan dalam tumbuhan. Monomer-monomer glukosa penyusunnya dihubungka dengan ikatan alfa 1-4. Bentuk pati yang paling sederhana adalah amilosa, yang hanya memiliki rantai lurus. Sedangkan bentuk pati yang lebih kompleks adalah amilopektin yang merupakan polimer bercabang dengan ikatan alfa 1-6 pada titik percabangan. Glikogen Glikogen adalah polisakarida simpanan dalam tubuh hewan. Struktur glikogen mirip dengan amilopektin, namun memiliki lebih banyak percabangan. Manusia dan vertebrata lainnya menyimpan glikogen pada sel hati dan sel otot. Glikogen dalam sel akan dihidrolisis bila terjadi peningkatan permintaan gula dalam tubuh. Hanya saja, energi yang dihasilkan tidak seberapa sehingga tidak dapat diandalkan sebagai sumber energi dalam jangka lama. Dekstran Dekstran adalah polisakarida pada bakteri dan khamir yang terdiri atas poli-D-hlukosa rantai alfa 1-6, yang memiliki cabang alfa 1-3 dan beberapa memiliki cabnga alfa 1-2 atau alfa 1-4. Plak di permukaan gigi yang disebabkan oleh bakteri diketahui kayak akan dekstran. Dekstran juga telah diproduksi secara kimia menghasilkan dekstran sintetis. Polisakarida Struktural Selulosa Selulosa adalah komponen utama penyusun dinding sel tumbuhan. Selulosa adalah senyawa paling berlimpah di bumi, yaitu diproduksi hampir 100 miliar ton per tahun. Ikatan glikosidik selulosa berbeda dengan pati yaitu monomer selulosa seluruhnya terdapat dalam konfigurasi beta. Kitin Kitin adalah karbohidrat penyusun eksoskeleton artropoda (serangga, laba-laba, krustase). Kitin terdiri atas monomer glukosa dengan cabang yang mengandung nitrogen. Kitin murni menyerupai kulit, namun akan mengeras ketika dilapisi dengan kalsium karbonat. Kitin juga ditemukan pada dinding sel cendawan. Kitin telah digunakan untuk membuat benang operasi yang kuat dan fleksibel dan akan terurai setelah luka atau sayatan sembuh. Pati atau amilum (CAS# 9005-25-8) adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting. Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi. Penjelasan untuk gejala ini belum pernah bisa tuntas dijelaskan Terminologi

Dalam bahasa sehari-hari (bahkan kadang-kadang di khazanah ilmiah), istilah "pati" kerap dicampuradukkan dengan "tepung" serta "kanji". "Pati" (bahasa Inggris starch) adalah penyusun (utama) tepung. Tepung bisa jadi tidak murni hanya mengandung pati, karena ter-/dicampur dengan protein, pengawet, dan sebagainya. Tepung beras mengandung pati beras, protein, vitamin, dan lainlain bahan yang terkandung pada butir beras. Orang bisa juga mendapatkan tepung yang merupakan campuran dua atau lebih pati. Kata 'tepung lebih berkaitan dengan komoditas ekonomis. Kerancuan penyebutan pati dengan kanji tampaknya terjadi karena penerjemahan. Kata 'to starch' dari bahasa Inggris memang berarti 'menganji' ('memberi kanji') dalam bahasa Melayu/Indonesia, karena yang digunakan memang tepung kanji. Kegunaan Pati digunakan sebagai bahan yang digunakan untuk memekatkan makanan cair seperti sup dan sebagainya. Dalam industri, pati dipakai sebagai komponen perekat, campuran kertas dan tekstil, dan pada industri kosmetika. Biasanya kanji dijual dalam bentuk tepung serbuk berwarna putih yang dibuat dari ubi kayu sebelum dicampurkan dengan air hangat untuk digunakan. Kanji juga digunakan sebagai pengeras pakaian dengan menyemburkan larutan kanji cair ke atas pakaian sebelum disetrika. Kanji juga digunakan sebagai bahan perekat atau lem. Selain itu, serbuk kanji juga digunakan sebagai penyerap kelembapan, sebagai contoh, serbuk kanji disapukan pada bagian kelangkang bayi untuk mengurangi gatal-gatal. Kanji lebih efektif dibandingkan bedak bayi karena kanji menyerap kelembapan dan menjaga agar pelapis senantiasa kering. Tes kanji dilakukan untuk mengetes adanya iodin. Galeri Struktur amilosa Struktur amilopektin Bintik pati yang telah diberi iodin Glikogen adalah salah satu jenis polisakarida simpanan dalam tubuh hewan. Pada manusia dan vertebrata lain, glikogen disimpan terutama dalam sel hati dan otot. Glikogen terdiri atas subunit glukosa dengan ikatan rantai lurus (14) dan ikatan rantai percabangan (16). Glikogen memiliki struktur mirip amilopektin (salah satu jenis pati) tetapi dengan lebih banyak percabangan, yaitu setiap 8-12 residu. Ketika permintaan gula dalam tubuh meningkat maka glikogen akan dihidrolisis oleh sel. Namun, cadangan energi ini tidak dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi dalam jangka lama. Misalnya pada manusia, glikogen simpanan akan terkuras habis dalam waktu satu hari kecuali bila dipulihkan dengan mengonsumsi makanan. Granula Glikogen paling banyak ditemukan dalam sel hati, yaitu sebanyak 7% dari berat basahnya. Di dalam sel hati, glikogen ditemukan dalam granula berukuran besar yang terdiri atas granula yang disusun oleh beberapa juta molekul glikogen dengan percabangan yang banyak sekali. Di dalam granula-granula yang sangat padat tersebut juga terdapat berbagai enzim yang berfungsi untuk sintesis dan degradasi glikogen. Penyimpanan Glukosa Glukosa pada tubuh organisme umumnya tidak disimpan dalam bentuk monomer. Di dalam sel hati, jumlah glikogen yang disimpan setara dengan glukosa dengan konsentrasi 0,4 M. Konsentrasi sebenarnya dari glikogen yang tidak larut dan sedikit berkontribusi pada osmolaritas sitosol adalah sebanyak 0.01 M. Bila pada sitosol terdapat glukosa sebanyak 0.4 M maka akan terjadi peningkatan osmolaritas yang berakibat pada masuknya air ke dalam sel untuk menyeimbangkan konsentrasi. Hal tersebut dapat berujung pada pecahnya sel. Selain itu, bila konsentrasi glukosa intraselular adalah 0.4 M sedangkan konsentrasi eksternal pada darah mamalia

hanya 5mM maka pertukaran energi-bebas yang dibutuhkan menjadi sangat besar. Dekstran ialah suatu polimer glukosa yang bercabang-cabang dan larut air. Rantai linearnya mempunyai ikatan glikosida -1:6 sementara titik cabangnya diikat oleh ikatan glikosida -1:3 dan -1:4. Sintesis dekstran tidak melibatkan bahan perantara terfosforil atau sebatian bertenaga tinggi. Justeru, pempolimeran dalam sintesis dekstran adalah berbeza daripada sintesis glikogen. Dekstran dibentuk daripada sukrosa oleh enzim dekstransukrase. Kitin adalah polisakarida struktural yang digunakan untuk menyusun eksoskleton dari artropoda (serangga, laba-laba, krustase, dan hewan-hewan lain sejenis). Kitin tergolong homopolisakarida linear yang tersusun atas residu N-asetilglukosamin pada rantai beta dan memiliki monomer berupa molekul glukosa dengan cabang yang mengandung nitrogen. Kitin murni mirip dengan kulit, namun akan mengeras ketika dilapisi dengan garam kalsium karbonat. Kitin membentuk serat mirip selulosa yang tidak dapat dicerna oleh vertebrata. Kitin adalah polimer yang paling melimpah di laut. Sedangkan pada kelimpahan di muka bumi, kitin menempati posisi kedua setelah selulosa. Hal ini karena kitin dapat ditemukan di berbagai organisme eukariotik termasuk serangga, moluska, krustase, fungi, alga, dan protista. Kitin sebagai Polisakarida Struktural Kitin pada Cendawan Kitin adalah komponen struktural utama dinding sel khamir dan cendawan berfilamen. Jumlah kitin pada khamir dan cendawan berfilamen cukup jauh berbeda. Kitin pada khamir Saccharomyces cerevisiae mencapai 1-2% dari bobot kering dinding sel, sedangkan proporsi pada cendawan berfilamen bervariasi antara 10-30% dari bobot kering dinding sel. Kitin sintase Kitin sintase adalah gabungan berbagai enzim yang digunakan oleh semua organisme penghasil kitin untuk membentuk polimer dari rantai beta 1-4 N-asetilglukosamin. Kemiripan enzim kitin sintase ini pada berbagai organisme menunjukkan adanya kesamaan nenek moyang organisme eukariotik. Enzim kitin sintase terdapat di dalam membran sel dan persimpangan membran sehingga monomer N-asetilglukosamin dapat ditambahkan membentuk polimer sambil ditransportasikan melewati membran. Analisis filogenetik menunjukkan bahwa kitin sintase menghasilkan kitin pada berbagai lokasi sel dan untuk berbagai fungsi. Oleh karena itu, suatu organisme dapat memiliki beberapa jenis enzim kitin sintase. Kitosan Kitosan (bahasa Inggris: Chitosan), pertama kali ditemukan oleh Rouget pada 1859, adalah biopolimer polisakarida penting dan sangat melimpah. Kitosan dihasilkan oleh deasetilasi molekul basa N (nitrogen) parsial pada kitin, yang secara komersil diekstrak dari kulit udang dan kerang. Deasetilasi tersebut berlangsung secara enzimatis dibantu oleh kitin deasetilase (EC 3.5.1.41). Polimer kitosan dapat terbentuk dari berbagai tingkat deasetilasi. Kitosan secara alami ditemukan paada dinding sel fungi kelas Zygomycetes dan pada kutikula serangga.Informasi mengenai peran biologis kitosan didapat dari penelitian menggunakan model khamir Saccharomyces cerevisiae. Produksi komersial dan kegunaan Kitosan diproduksi secara komersil dalam skala besar di berbagai belahan dunia, termasuk Jepang, Amerika Utara, Polandia, Italia, Rusia, Norwegia, dan India. Banyaknya permintaan akan kitosan dipicu fakta akan keunikan karakteristik biologisnya seperti biodegradabilitas, biokompabilitas, dan tidak beracun, sehingga memungkinkan aplikasi di berbagai bidang. Meskipun sangat berlimpah di alam, namun pemanfaatan kitosan baru berkembang pada dua dekade terakhir. Kini kitosan banyak digunakan di bidang pangan, farmasi, medis, tekstil, pertanian, dan industri lain misalnya purifikasi limbah. Beberapa tahun terakhir, kitosan menarik banyak perhatian karena menunjukkan aktivitas antimikrobial terhadap fungi, bakteri, dan virus. Aplikasi komersil dari aktivitas komersil kitosan antara lain penggunaan sebagai pengawet makanan, obat anti infeksi, dan tekstil bebas mikroba.

Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomermonomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus. Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof). Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan oleh Jns Jakob Berzelius pada tahun 1838. Biosintesis protein alami sama dengan ekspresi genetik. Kode genetik yang dibawa DNA ditranskripsi menjadi RNA, yang berperan sebagai cetakan bagi translasi yang dilakukan ribosom. Sampai tahap ini, protein masih "mentah", hanya tersusun dari asam amino proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah protein yang memiliki fungsi penuh secara biologi. Struktur Struktur tersier protein. Protein ini memiliki banyak struktur sekunder beta-sheet dan alphahelix yang sangat pendek. Model dibuat dengan menggunakan koordinat dari Bank Data Protein (nomor 1EDH). Struktur protein dapat dilihat sebagai hirarki, yaitu berupa struktur primer (tingkat satu), sekunder (tingkat dua), tersier (tingkat tiga), dan kuartener (tingkat empat): struktur primer protein merupakan urutan asam amino penyusun protein yang dihubungkan melalui ikatan peptida (amida). Frederick Sanger merupakan ilmuwan yang berjasa dengan temuan metode penentuan deret asam amino pada protein, dengan penggunaan beberapa enzim protease yang mengiris ikatan antara asam amino tertentu, menjadi fragmen peptida yang lebih pendek untuk dipisahkan lebih lanjut dengan bantuan kertas kromatografik. Urutan asam amino menentukan fungsi protein, pada tahun 1957, Vernon Ingram menemukan bahwa translokasi asam amino akan mengubah fungsi protein, dan lebih lanjut memicu mutasi genetik. struktur sekunder protein adalah struktur tiga dimensi lokal dari berbagai rangkaian asam amino pada protein yang distabilkan oleh ikatan hidrogen. Berbagai bentuk struktur sekunder misalnya ialah sebagai berikut: alpha helix (-helix, "puntiran-alfa"), berupa pilinan rantai asam-asam amino berbentuk seperti spiral; beta-sheet (-sheet, "lempeng-beta"), berupa lembaran-lembaran lebar yang tersusun dari sejumlah rantai asam amino yang saling terikat melalui ikatan hidrogen atau ikatan tiol (S-H); beta-turn, (-turn, "lekukan-beta"); dan gamma-turn, (-turn, "lekukan-gamma"). struktur tersier yang merupakan gabungan dari aneka ragam dari struktur sekunder. Struktur tersier biasanya berupa gumpalan. Beberapa molekul protein dapat berinteraksi secara fisik tanpa ikatan kovalen membentuk oligomer yang stabil (misalnya dimer, trimer, atau kuartomer) dan membentuk struktur kuartener. contoh struktur kuartener yang terkenal adalah enzim Rubisco dan insulin. Struktur primer protein bisa ditentukan dengan beberapa metode: (1) hidrolisis protein dengan asam kuat (misalnya, 6N HCl) dan kemudian komposisi asam amino ditentukan dengan instrumen amino acid analyzer, (2) analisis sekuens dari ujung-N dengan menggunakan degradasi

Edman, (3) kombinasi dari digesti dengan tripsin dan spektrometri massa, dan (4) penentuan massa molekular dengan spektrometri massa. Struktur sekunder bisa ditentukan dengan menggunakan spektroskopi circular dichroism (CD) dan Fourier Transform Infra Red (FTIR). Spektrum CD dari puntiran-alfa menunjukkan dua absorbans negatif pada 208 dan 220 nm dan lempeng-beta menunjukkan satu puncak negatif sekitar 210-216 nm. Estimasi dari komposisi struktur sekunder dari protein bisa dikalkulasi dari spektrum CD. Pada spektrum FTIR, pita amida-I dari puntiran-alfa berbeda dibandingkan dengan pita amidaI dari lempeng-beta. Jadi, komposisi struktur sekunder dari protein juga bisa diestimasi dari spektrum inframerah. Struktur protein lainnya yang juga dikenal adalah domain. Struktur ini terdiri dari 40-350 asam amino. Protein sederhana umumnya hanya memiliki satu domain. Pada protein yang lebih kompleks, ada beberapa domain yang terlibat di dalamnya. Hubungan rantai polipeptida yang berperan di dalamnya akan menimbulkan sebuah fungsi baru berbeda dengan komponen penyusunnya. Bila struktur domain pada struktur kompleks ini berpisah, maka fungsi biologis masing-masing komponen domain penyusunnya tidak hilang. Inilah yang membedakan struktur domain dengan struktur kuartener. Pada struktur kuartener, setelah struktur kompleksnya berpisah, protein tersebut tidak fungsional. Kekurangan Protein Protein sendiri mempunyai banyak sekali fungsi di tubuh kita. Pada dasarnya protein menunjang keberadaan setiap sel tubuh, proses kekebalan tubuh. Setiap orang dewasa harus sedikitnya mengonsumsi 1 g protein pro kg berat tubuhnya. Kebutuhan akan protein bertambah pada perempuan yang mengandung dan atlet-atlet. Kekurangan Protein bisa berakibat fatal: Kerontokan rambut (Rambut terdiri dari 97-100% dari Protein -Keratin) Yang paling buruk ada yang disebut dengan Kwasiorkor, penyakit kekurangan protein. Biasanya pada anak-anak kecil yang menderitanya, dapat dilihat dari yang namanya busung lapar, yang disebabkan oleh filtrasi air di dalam pembuluh darah sehingga menimbulkan odem.Simptom yang lain dapat dikenali adalah: hipotonus gangguan pertumbuhan hati lemak Kekurangan yang terus menerus menyebabkan marasmus dan berkibat kematian. Sintese protein Artikel utama: Proteinbiosynthese Dari makanan kita memperoleh Protein. Di sistem pencernaan protein akan diuraikan menjadi peptid peptid yang strukturnya lebih sederhana terdiri dari asam amino. Hal ini dilakukan dengan bantuan enzim. Tubuh manusia memerlukan 9 asam amino. Artinya kesembilan asam amino ini tidak dapat disintesa sendiri oleh tubuh esensiil, sedangkan sebagian asam amino dapat disintesa sendiri atau tidak esensiil oleh tubuh. Keseluruhan berjumlah 21 asam amino. Setelah penyerapan di usus maka akan diberikan ke darah. Darah membawa asam amino itu ke setiap sel tubuh. Kode untuk asam amino tidak esensiil dapat disintesa oleh DNA. Ini disebut dengan DNAtranskripsi. Kemudian karena hasil transkripsi di proses lebih lanjut di ribosom atau retikulum endoplasma, disebut sebagai translasi. Sumber Protein Daging Ikan Telur Susu, dan produk sejenis Quark Tumbuhan berbji Suku polong-polongan Kentang

Studi dari Biokimiawan USA Thomas Osborne Lafayete Mendel, Profesor untuk biokimia di Yale, 1914, mengujicobakan protein konsumsi dari daging dan tumbuhan kepada kelinci. Satu grup kelinci-kelinci tersebut diberikan makanan protein hewani, sedangkan grup yang lain diberikan protein nabati. Dari eksperimennya didapati bahwa kelinci yang memperoleh protein hewani lebih cepat bertambah beratnya dari kelinci yang memperoleh protein nabati. Kemudian studi selanjutnya, oleh McCay dari Universitas Berkeley menunjukkan bahwa kelinci yang memperoleh protein nabati, lebih sehat dan hidup dua kali lebih lama. Keuntungan Protein Sumber energi Pembetukan dan perbaikan sel dan jaringan Sebagai sintesis hormon,enzim, dan antibodi Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel Metode Pembuktian Protein Tes UV-Absorbsi Reaksi Xanthoprotein Reaksi Millon Reaksi Ninhydrin Reaksi Biuret Reaksi Bradford Tes Protein berdasar Lowry Tes BCA-

You might also like