You are on page 1of 12

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Medium adalah bahan yang terdiri dari campuran zat-zat untuk menambahkan mikroba. Selain itu juga berguna untuk isolasi sifat-sifat fisiologi dan perhitungan jumlah mikroba dalam suatu bahan. Begitu tersedia kodisi yang memuaskan untuk kultivasi, maka reproduksi dan pertumbuhan bakteri dapat diamati dan diukur, untuk menentukan pengaruh berbagai kondisi baik terhadap reproduksi dan pertumbuhan bakteri tersebut, dan untuk menentukan perubahan-perubahan apa saja yang dihasilkan oleh bakteri di dalam lingkngan tumbuhnya. Mikrobiologi adalah satu ilmu yang mempelajari kehidupan dan mikroba organisme hidup yang berukuran mikro atau sangat renik. Mikroorganisme ini sangaterat kaitannya denga kehidupan, baik yang bermanfaat atau merugikan makhluk hidup yang lainnya. Ada diantara mereka yang hidup dalam media agar yang dapat menyebabkan penyakit ataupun menguntungkan misalnya dalam proses pembutan anggur, keju, yogurt, produksi penisilin dan proses pembuangan limbah (Tortora, 1992 : 22). Untuk menelaah bakteri di laboratorium kita harus dapat menumbuhkan bakteri dalam biakan murni.Untuk melakukan hal itu, haruslah mengerti jenis-jenis nutrient yang disyaratkan oleh bakteri dan juga macam lingkngan fisik yang menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhannya. Dalam pembuatan medium harus ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi yaitu sebagai berikut : 1. Mengandung semua zat yang mudah digunakan oleh mikroba. 2. Tidak mengandung zat penghambat pertmubuhan. 3. Mempunyai tekanan osmose dan tekanan muka. 4. Mempunyai derajat keasaman (pH) yang sesuai. 5. Dan dalan keadaam seteril. Medium dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu : 1. 2. 3. Berdasarkan susunan kimianya, yaitu medium organic, medium anorganik, mediu sintetik dan medium nonsintetik. Berdasarkan konsistensi medium yaitu medium cair, padat dan semi padat. Berdasarkan fungsi yaitu diperkaya, spesifik, perhitungan penguji dan khusus.

Dalam pembuatan media agar ini, dilakukan dengan pembuatan Media agar OF, Media agar TS, Media agar MR, Media agar TSI, dan Media uji agar indole, yang telah disiapkan dan diseterilkan. Setelah disterilkan semua media tersebut didapatkan berbagai warna, seperti : Media agar OF berwarna hijau, Media agarTS berwarna kuning. Mikroorganisme seperi bakteri yang terdapat di ikan atau lingkungan budidaya, umumnya terdapat dalam populasi campuran. Untuk keperluan identifikasi diperlukan suatu biakan murni sehingga teknik isolasi mutlak diperlukan. Mikroorganisme yang telah diisolasi ini belum dapat ditentukan sifat atau jenis bakterinya. Pengamatan mengenai bentuk morfologi, sifat gram, dan pola penataan sel dapat diketahui dengan cara pewarnaan gram. Akan tetapi, untuk mengetahui jenis bakteri tidak cukup hanya dengan metode pewarnaan gram. Seperti halnya mikroorganisme lainnya bakteri mempertahankan kehidupannya melalui penyesuaian diri terhadap lingkungan demi kelanjutan generasinya. Untuk itu, bakteri mampu merombak dan menggunakan bahan kimia (dalam bentuk larutan) yang ada di linkungannya sebagai sumber energi dan zat pembangunan. Setiap jenis spesies bakteri mempunyai karakterisasi sifat biokimia dan fisiologi yang khas. Sifat-sifat ini dapat dijadikan acuan dalam proses identifikasi. Oleh karena itu dalam praktikum kali ini dilakukan uji enzimatik untuk mengetahui karakteristik sifat dari bakteri.

B. TUJUAN

Membuat media agar untuk bakteri dan jamur Mengetahui organ penyakit dari organ dan luka Mempelajari karakteristik sifat biokimia dan fisiologi bakteri sehingga dapat melakukan identifikasi bakteri

BAB II METODOLOGI

A. Waktu dan Tempat Hari/ tanggal Pukul Tempat B. Alat dan Bahan Alat : Bahan : Aquades TCBS OF 1,1 gr TSA GELATIN TSA + NaCl 1,5% Ikan nila H2O2 KOH Paraffin cair Biakan bakteri (otak) : : : Selasa/ 24 April 2012 09.00 selesai Lab. Hama dan Penyakit

Cawan petri Erlemeyer Timbangan analitik Mesin autoklaf Alumunium foil Gelas piala Ose Incubator Media SIM Media OF Kertas sitokrom Media gelatin Pipet micron

C. Prosedur kerja a. Pembutan media agar 1. Bahan masing-masing media dimasukkan kedalam erlenmeyer, dilarutkan dengan aquadest lalu ditutup dengan aluminium foil. 2. Kemudian masukkan kedalam wadah yang berisi air kemudian dimasak hingga mendidih/ bening. 3. Bila sudah larut dan bening kemudian dimasukkan dalam autoklaf namun ada juga media yang tidak perlu di autoklaf 4. Setelah steril, didapatkan berbagai media dengan berbagai warna, kemudian media didinginkan hingga suhu 50o C lalu dimasukkan kedalam cawan petri dan ditutup.

b. Kultur penyebab penyakit 1. Siapkan alat dan bahan 2. Bersihkan meja dengan alcohol 3. Potong sirip ekor ikan nila 4. Nyalakan Bunsen 5. Masukkan sirip ekor ikan nila kedalam cawan petri 6. Beri larutan fisiologis 7. Homogenkan dan diamkan beberapa menit 8. Ambil larutan fisiologis tadi dengan menggunakan pipet 9. Tuangkan kedalam media PCA 10. Tutup media PCA dan rekatkan dengan menggnakan parafilm 11. Beri label, dengan format tanggal,nama kelompok, jenis ikan dan organ yang digunakan 12. Inkubasi selama 24 jam dengan posisi terbalik. c. Isolasi penyebab penyakit 1. Ambil koloni biakanbakteri yang telah diinkubasi dengan menggunakan ose 2. Inokulasi biakan bakteri kedalam media PCA dengan menggunakan metode gores 3. Inkbunasi selama 24 jam 4. Apabila sudah didapatkan biakan yang murni, ambil sedikit hasil biakan kemudian inokulasi kembali pada media miring dengan menggoreskan pada permukaan media dengan cara siksak. 5. Tutup tabung tabung reaksi 6. Inkubasi lagi selama 24 jam Uji biokimia a. Uji KOH 1. Ambil biakan bakteri dari media miring dengan menggunakan ose 2. Simpan biakan pada objek gelas 3. Tetesi dengan larutan KOH 4. Kemudian homogenkan, lalu angkat b. Uji katalase 1. Ambil biakan bakteri dari media miring dengan menggunakan ose 2. Simpan biakan dalam objek gelas 3. Tetesi dengan larutan H2O2 4. Homegenkan,

5. Amati perubahan yang terjadi c. Uji motil 1. Ambil biakan bakteri dengan ose lurus 2. Masukkan kedalam media SIM dengan cara menusukkan ose secara vertical sampai kedasar tabung 3. Tutup tabung reaksi 4. Inkubasi selama 24 jam d. Uji oksidasi 1. Ambil biakan bakteri dengan menggunaka ose 2. Taruh kedalam objek gelas tambahkan aquades 3. Homogenkan 4. Ambil biakan tadi yg telah diencerkan dengan aquades ke kertas sitokrom 5. Amati yang terjadi e. Uji OF 1. Siapkan alat dan bahan 2. Beri label pada tabung A dan tabung B 3. Ambil biakan bakteri denggan menggunakan ose 4. Tusukkan kedalam media OF 5. Tabung B ditetesi dengan paraffin cair setinggi 1 cm kemudian ditutup 6. Inkubasi selama 24 jam 7. Amati perubahan yang terjadi f. Uji gelatin 1. Ambil biakan bakteri dengan ose lurus 2. Masukkan kedalam media gelatin dengan cara menusukkan ose secara vertical sampai kedasar tabung 3. Tutup tabung reaksi 4. Inkubasi selama 24 jam

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pembuatan media Agar Media TCBS OF TSA GELATIN TSA + NaCl Warna Hijau pekat Hijau bening Kuning Kuning kecoklatan Kuning

Uji biokimia Jenis uji Uji KOH 3% Uji katalase Uji oksidase Uji motil Uji gelatin Uji OF Tabung A Tabung B (paraffin cair) Hasil + + keterangan berlendir berbusa Tidak berwarna Tumbuh disemua bagian media Membeku/ padat Berwarna hijau Berwarna hijau

B. Pembahasan Pembuatan media agar Pada praktikum digunakan media agar uji TSA, Media agar uji OF, Media agar uji gelatin, Media agar uji TSA + NaCl, yang alatnya sudah disterilkan. Dan adapun medium yang digunakan nutrient agar digunakan untuk menambahkan bakteri dan plate count agar (PCA) digunakan sebagai medium untuk menumbuhkan jamur. PCA ini jarang digunakan karena tidak spesifik dan juga selain menumbuhkan bakteri, jamur juga ikut tumbuh. Jadi kita hendak salah satu harus dilakukan dengan cara isolasi terlebih dahulu.

Media yang telah ada diatas disterilkan beserta alat-alatnya. Kemudian media dicampur dengan aquadest dan dipanaskan dengan hotplate dan diaduk. Setelah diperoleh media yang telah dipanaskan tersebut dibagi kedalam beberapacawan petri yang telah tersedia.khusus untuk beberapa media dimasukkan kedalam autoklaf terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya kontaminan yang masuk. Selain itu, pada praktikum ini dilakukan pemanasan yang bertujuan untuk mencampur zat sampai menjadi homogen dan juga untuk sterilisasi. Pada praktikum ini tidak menggunakan plate count agar dikarenakan berfungsi untuk menumbuhkan bakteri dan jamur. Menurut Suryawiris (1986), salah satu persyaratan untuk menumbuhkan mikrobia adalah tekanan osmose, hal ini untuk dimasukkan karena dapat digunakan untuk medium yang padat yang tumbuh didalam media tersebut adalah bakteri aerob (membutuhkan oksigen) oleh karena itu dibutuhkan tegangan osmose agar bakteri dapat tumbuh diatas permukaan dan memperoleh oksigen yang dibutuhkan untuk hidup.

Menurut Dwiseputro (1989 : 39), mikroba adalah suatu mikroorganisme yang hidup dan melakukan aktivitas seperti halnya makhluk hidup lainnya. Salah satunya mempunyai warna media yang tidak disterilakan karena terdapat kemugkianan ada mikroorganisme yang menempel atau yang terkontaminasi oleh mikroba yang ada diudara, angina atau yang ada didalam media itu sendiri. Sedangkan yang telah mengalami sterilisasi tidak mengalami sterilisasi tidak mengalami perubahan yang sangat berarti dan kemungkianan untuk terkontaminasi juga sangat kecil karenasebagian mikroba yang ada didalamnya sudah musnah karena mengalami pemanasan dengan suhu tinggi. Uji Biokimia

Uji-uji biokimia yang biasanya dipakai dalam kegiatan identifikasi bakteri atau mikroorganisme yaitu antara lain adalah uji motil, uji katalase, uji KOH, uji OF, hidrolisis gelatin, uji oksidase dan lain-lain. Uji-uji ini sangat penting dalam identifikasi bakteri-bakteri patogen begitu pula uji yang lain sebenarnya digunakan untuk mengidentifikasi bakteri dengan karakter tertentu, yang mana dengan karakter tersebut ia dapat dibedakan dengan jelas dari bakteri-bakteri yang lain yang hidup disekitarnya (Dwidjoseputro, 1994). Uji katalase positif menunjukkan bahwa bakteri mempunyai enzim katalase untuk menguraikan H2O2 menjadi oksigen dan air. Reaksi positif ditandai dengan adanya gelebung-gelembung pada gelas objek sama halnya dengan uji KOH 3% negative karena berlendir setelah diteteskan larutan KOH.

Berdasarkan uji motilitas yang telah dilakukan didapatkan bahwa baik bakteri yang terdapat pada organ otak motil. Hal ini dapat dilihat bahwa pertumbuhan bakteri tidak hanya dibekas tusukan melainkan juga di atas medium. sedangkan Berdasarkan pengujian oksidase diketahui bahwa bakteri tersebut tidak menunjukkan reaksi yang positif karena kertas yang digunakan tidak megalami perubahan warna. Hal ini menunjukkan bahwa bakteri tersebut mempunyai enzim dehidrogenase. Media OF merupakan salah satu media yang digunakan untuk pengujian fisiometabolisme suatu bakteri yakni untuk mengetahui kemampuan memecah karbohidrat (glukosa) dalam suasana aerobic (oksidatif) atau anerobik (fermentative). Berdasarkan hasil pengujian OF didapatkan bahwa bakteri yang diambil dari organ otak tersebut tidak mampu merubah warna medium menjadi kuning dengan atau tanpa parafin. Hal ini berarti bakteri tersebut tidak mampu memecah karbohidrat (glukosa) dalam suasana aerobik ataupun anaerobik. Uji selanjutnya yaitu uji gelatin. Gelatin adalah protein yang diperoleh dari hidrolisis kolagen yaitu zat pada jaringan penghubung dan tendon dari hewan. Hasil uji menunjukan bakteri memberikan hasil negative (-). Hal ini menunjukan bakteri tersebut tidak memiliki enzim proteolitik karena gelatin membeku saat dimasukan ke lamari pendingin. Atau juga dapat dikatakan bahwa gelatin tidak terhidrolisis. Hasil pengamatan karakteristik sifat biokimia dan fisiologi bakteri dengan menggunakan beberapa uji yang kemudian dicocokkan dengan table cowan, maka dipeoleh hasil yaitu kemungkinan besar bakteri tersebut berasal dari genus Aeromanas. Aeromonas merupakan bakteri gram negatif, Bakteri gram-negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna metil ungu pada metode pewarnaan Gram. Aeromonas berbentuk batang pendek ( 1,3-2,0 x 0,8-1,3 m ), motil atau bergerak, tidak membentuk spora, fakultatif anaerob, resisten terhadap 0/129, pertumbuhan optimum pada suhu 22C, G+C ratio 57-63%, memproduksi brown pigmen yang diffusible (untuk strain typical). Koloni bakteri ini berwarna putih, kecil, bulat, dan cembung.

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan Dari hasil praktikum dapat disimpulkan : 1. Suatu media telah diketahui secara rinci komposisi yang akan digunakan tersebut disebut dengan media sintetik. 2. Media yang digunakan harus dalam keadaan steril dan media tersebut tidak di tumbuhi oleh mikroba. 3. Berdasarkan hasil uji yang telah dilakukan terhadap bakteri yang diambil dari organ
otak maka dapat disimpulkan bahwa kemungkinan besar bakteri tersebut berasal dari genus Aeromonas.

B. Saran Saran kami yaitu agar perlatan yang digunakan dalam praktikum dipersiapkan dalam keadaan steril serta berhati-hati dalam melakukan praktikum.

Daftar Pustaka

[Anonim1]. 2012. http://wahyuwazza.blogspot.com/pembutan-media-agar [25 April 2012] [Anonim1]. 2012. http://karakterisasi-sifat-biokimia-isiologi-bakteri.blogspot.html [14 mei 2012]

Dwijoseputro. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan : Jakarta Lay, et al. 1992. Mikrobiologi Dasar. Gramedia : Jakarta. Pelczar, Michael. 1996. Dasar-Dasar. Mikrobiologi. Universitas Indonesia : Jakarta. Stanier. 1982. Mikrobiologi Dasar. Erlangga : Jakarta. Tortora. 1992. Biologi Sel. Angkasa Bandung : Bandung.

LAPORAN PRAKTIKUM
MANAJEMEN KESEHATAN PEMBENIHAN IKAN

MODUL

: - Membuat Media Agar Untuk Bakteri dan Jamur - Isolasi organ penyakit - Uji Biokimia

DOSEN TEKNISI

: Suryati.,S.Pi.,M.P : Senniati., S.Pi., M.PI

OLEH KELOMPOK 2 NURFITRI RAHIM NURDIN R NURDIN NURAKBAR SYAHRUL

BUDIDAYA PERIKANAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP 2012

You might also like