You are on page 1of 27

BUSSINES PLAN MILKY COW COMPANY

SUSU SEHAT SUSU LEZAT

DISUSUN OLEH: FARIDA RIZQI FAUZIAH P2DA11007

PROGRAM PASCASARJANA FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO 2012

EXECUTIVE SUMMARY Berdasarkan analisis financial yang dilakukan diperolehlah hasil perhitungan usaha di MILKY COW COMPANY. Hasil analisis NPV sebesar Rp. 8,114,179,721.98 NPV bernilai positif oleh karena itu dapat dipastikan bahwa usaha yang dilaksanakan layak. IRR merupakan salah satu indicator aspek kelayakan usaha. IRR MILKY COW COMPANY adalah sebesar 20.97% hal ini menunjukkan bahwa indusrtri yang dijalankan layak karena nilai IRR lebih besar daripada bunga bank saat ini sebesar 6,3%. Payback period menunjukkan lama waktu pengembalian modal awal yang dikeluarkan perusahaan. Payback Period pada industri MILKY COW COMPANY ini adalah dalam jangka waktu 2 tahun 6 bulan. Hasil analsis B/C rasio MILKY COW COMPANY menghasilkan nilai 1.37. Hasil
tersebut bernilai positif maka dapat disimpulkan bahwa usaha layak. Hal ini sesuai dengan criteria kelayakan dimana Usaha yang layak memiliki nilai B/C rasio sebesar sama dengan 1 atau lebih dari 1. Dengan demikian usaha industri susu pasteurisasi ini menguntungkan jika dijalankan dan mampu bersaing di tengah maraknya industri pengolahan susu.

I. A. Latar Belakang Usaha

Pendahuluan

Susu merupakan salah satu hasil peternakan yang memiliki kegunaan yang sangat banyak bagi kehidupan manusia. Hal ini dikarenakan susu memiliki zat yang berguna bagi tubuh manusia, semua zat yang terkandung di dalam air susu sapi dapat dengan mudah diserap oleh tubuh dan pembuluh darah manusia. Susu mengandung protein, lemak, vitamin, dan mineral. Susu sapi yang berasal dari sapi yang sehat belum tentu aman dikonsumsi hal ini dikarenakan susu sangat mudah terkontaminasi oleh bakteri yang berasl dari lingkungan ketika melakukan pemerahan. Susu yang rusak akibat aktivitas mikroorganisme ditandai dengan: pengasaman dan penggumpalan akibat fermentasi laktosa menjadi asam laktat sehingga pH menurun dan kemungkinan terjasi penggumpalan kasein, berlendir akibat terjadinya pengentalan dan pembentukan lendir sebagai akibat pengeluaran bahan seperti kapsul dan bergetah oleh beberapa jenis bakteri, dan penggumpalan tanpa penurunan pH akibat aktivitas bakteri. Pengolahan susu yang paling mudah adalah dengan pasteurisasi. Pasteurisasi merupakan suatu proses pemanasan susu yang dilakukan untuk menjaga daya simpan dari susu dan keamanan susu supaya susu dapat bertahan lebih lama. Tujuan pasteurisasi susu antara lain: untuk membunuh bakteri pathogen, yaitu bakteri-bakteri yang bernahaya karena dapat menimbulkan penyakit pada manusia, untuk membunuh bakteri tertentu yaitu dengan mengatur tingginya suhu dan lamanya waktu pasteurisasi, untuk mengurangi populasi bakteri dalam bahan susu, dan untuk memperpanjang atau mempertinggi daya simpan bahan. Susu Pasteurisasi merupakan salah satu bentuk lain dari susu segar. Susu pasteurisasi dapat diberi aroma supaya lebih memiliki rasa dan meningkatkan konsumsi susu pada masyarakat.

Meningkatnya permintaan akan susu pasteurisasi akan meningkatkan produksi susu sapi. Konsumsi susu oleh masyarakat Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan dengan konsumsi susu dari negara lainnya. Konsumsi susu masyarakat Indonesia hanya 8 liter/kapita / tahun dan termasuk produk olahannya. Produksi susu segar Indonesia saat ini sebagian besar (91%) dihasilkan oleh usaha rakyat. Industri Pengolahan Susu (IPS) mempunyai peranan penting dan strategis dalam upaya penyediaan dan pencukupan gizi masyarakat. Industri ini memiliki peluang yang besar dalam upaya penyediaan produk susu bagi penduduk Indonesia. Menurut Departemen Perindustrian (2009) konsumsi rata-rata penduduk Indonesia adalah sebesar 10,47 kg/ kapita/ tahun, masih jauh di bawah Philipina 20 kg/ kapita/ tahun, Malaysia 20 kg/ kapita/ tahun, Thailand 20-25 kg/ kapita/ tahun, dan singapura 32 kg/ kapita/ tahun. Peningkatan konsumsi susu di Indonesia harus diikuti oleh peningkatan gizi yang harus dipenuhi oleh masyarakat oleh karena itu diperlukan pengolahan susu yang memiliki nilai gizi yang tinggi dan hal tersebut membuka peluang usaha pengolahan susu. Salah satunya adalah dengan mendirikan industri pengolahaan susu pasteurisasi MILKYME. Industri ini diyakini mampu memenuhi kebutuhan akan konsmsi susu di daerah Banyumas dan sekitarnya. B. Tujuan Tujuan daripada usaha yang dilakukan ini adalah untuk meningkatkan konsumsi susu masyarakat ekonomis. C. Visi dan Misi Visi: Menjadi industri pengolahan susu dengan mengoptimalkan peternakan rakyat di Kabupaten Banyumas. Indonesia khususnya masyarakat Kabupaten Banyumas dengan mengkonsumsi susu pasteurisasi yang bernilai gizi tinggi dan memiliki harga yang

Misi: a). Meningkatkan konsumsi susu masyarakat di Indonesia khususnya masyarakat Kabupaten Banyumas. b). Menciptakan lapangan pekerjaan khususnya di Kabupaten Banyumas D. Gambaran Umum Perusahaan Identitas Perusahaan a) Nama Perusahaan b) Nama Brand c) Lokasi Perusahaan d) Pemilik Perusahaan e) Telepon Perusahaan Identifikasi Produk a) Produk b) Bentuk Product c) Manfaat Produk : Susu Pasteurisasi : Dikemas dalam cup ekonomis (250 ml) : : PT MILKY COW COMPANY : Milky Cow Susu Sehat Susu Lezat : Sokaraja : Farida Rizqi Fauziah : 085642731308

Susu mengkandung vitamin B2 dan vitamin A, selain protein juga terdapat macam-macam asam amino yang penting untuk pertumbuhan tubuh.

II. A. Pasar Potensial

ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

Wilayah pasar untuk memenuhi kebutuhan lokal dan kota lain terdekat seperti, Purwokerto, Kebumen, Cilacap, Purbalingga, Banjarnegara. Wilayah Jabodetabek juga menjadi sasaran pasar potencial untuk wilayah pemasaran yang lebih luas. Industri pengolahan susu MIlKYME COW susu sehat susu lezat dalam pemasaran produknya dengan mendirikan toko yang menjual produk-prouduk susu dan dengan melibatkan beberapa pemilik usaha. B. Permintaan dan Penawaran Berdasarkan data yang diperoleh dari Departemen Kesehatan, pada tahun 2005 konsumsi susu di Indonesia sebesar 6 liter perkapita pertahun, pada tahun 2006 meningkat menjadi 7,7 liter perkapita pertahun, dan pada tahun 2007 tingkat konsumsi susu mencapai 9 liter perkapita pertahun. Hal ini menunjukkan bahwa permintaan susu di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ketahun. Koperasi Susu terbesar di Kabupaten Banyumas (Pesat) tiap hari bisa menerima susu segar sebanyak 1500 liter dengan harga Rp. 3.000.00 per liter dan dari Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul Sapi Perah mampu menghasilkan susu sebanyak 2000 liter per hari. Susu Pasteurisasi yang dihasilkan oleh MILKY COW COMPANY adalah sebanyak 2000 liter per hari. C. Kebutuhan Pasar Meningkatnya permintaaan akan konsumsi susu di Kabupaten Banyumas membuat produksi susu juga semakin meningkatkan produksi susu. Produksi susu yang besar tidak didukung oleh jumlah susu yang dihasilkan oleh peternakan sapi perah di Kabupaten Banyumas sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan akan susu, oleh

karena itu perusahaan juga mengambil susu dari daerah Jawa Barat yaitu Kabupaten Bandung. D. Srategi Pemasaran Dalam melakukan Pemasaran kita harus memperhatikan banyak hal yang perlu diperhatikan dalam pemasaran adalah sasaran yang akan dituju, selain itu ada 4 hal dalam pemasaran yang perlu diperhatikan yaitu: Produk, Price, Placement dan Promotion. Dalam usaha menjalankan pemasaran supaya berjalan dengan baik dibutuhkan teamwork yang sangat baik supaya pemasaran dapat berjalan dengan baik. Strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan usaha MILKY COW COMPANY adalah dengan menarik warga sekitar sebagai pegawai dan buruh di perusahaan tersebut.

III. ASPEK TEKNIK DAN TEKNOLOGI A. Lokasi dan Lahan Lokasi usaha akan didirikan di Kabupaten Banyumas yaitu di daerah Sokaraja. Dalam pendirian perusahaan izin yang didapatkan cukup mudah sehingga tidak terlalu sulit dalam pendiriannya. Akses transportasi yang mudah dan tersedianya lahan mempermudah dalam pendirian industri pengolahan susu MILKY COW COMPANY. B. Skala Produksi Total susu yang produksi adalah sebanyak 600.000 liter per tahun. Bahan baku susu yang digunakan adakah berasal dari peternak susu sapi perah di Kabupaten Banyumas dan koperasi susu dari Bandung Selatan. C. Denah dan Tata Letak Usaha

Pom bensin sokaraja

lokasi si

D. Teknologi, Mesin dan Peralatan Susu pasteurisasi adalah susu yang telah mengalami proses pemanasan yang dimaksudkan untuk membunuh mikroorganisme dan bakteri yang terdapat dalam susu. Pemanasan susu pada suhu 62oC selama 30 menit, atau pemanasan pada suhu 72oC selama 15 detik, yang segera diikuti dengan proses pendinginan. Susu yang telah di pasteurisasi kemudian diberi beberapa macam rasa seperti coklat, vanilla, melon, strawberry. Produk yang sudah selesai di pasteurisasi dan diberi tambahan aroma kemudian di kemas dalam cup berukuran 250 ml. kemasan cup yang digunakan adalah kemasan cup yang sesuai dengan Standard Nasional Indonesia sehingga kemasan tersebut aman untuk digunakan. Pengemasan susu menggunakan mesin untuk mengepak susu sehingga susu menjadi lebih menarik penampilannya. E. Teknis Tahapan Produksi Pasteurisasi yang dilakukan di MILKY COW COMPANY menggunakan alat pasteurigama untuk melakukan proses pasteurisasi susu. Jumlah alat yang digunakan sebanyak 1 unit, dengan kapasitas 500 liter. Pengolahan susu segar menjadi susu pasteurigama menggunakan suhu 72C selama 15 detik. Proses pengolahan pasteurisasi menggunakan suhu 72C selama 15 detik disebut juga dengan proses HTST (High Temperature Short Time). Pengolahan susu pasteurisasi di MILKY COW COMPANY yaitu dengan memasukkan air susu sebanyak 500 liter yang kemudian dicampur dengan 50 kg gula pasir yang diaduk secara homogeny. Penambahan gula bertujuan untuk memberikan rasa manis dan sebagai bahan pengawet untuk memperpanjang masa simpan. Mesin pasteurisasi yang digunakan adalah mesin pasteurisasi yang memiliki satu tempat masukan dan satu tempat hasil yang sudah dingin. Sehingga proses pengerjaan pasteurisasi akan lebih mudah karena hanya dilakukan dalam satu waktu. Penambahan flavor dengan rasa coklat, vanilla, melon, dan strawberry dimaksudkan untuk meningkatkan citarasa daripada susu tersebut. Susu yang telah diberi flavor

kemudian disaring agar susu pasteurisasi yang diperoleh bersih. Proses penyaringan dilakukan dengan menggunakan kain putih bersih dan saringan plastik. Susu pasteurisasi yang telah disaring kemudian dikemas dengan menggunakan alat yaitu cup sealer. Kemampuan mesin ini adalah mampu mengemas sebanyak 3.600 cup/ jam. Sehingga proses produksi dapat berjalan efektif dan efisien.

Susu 500 L dimasukkan kedalam mesin pasteurigama (72C 15 detik) Pasteurigama Gula pasir 50 Diberi Perasa Disaring Dikemas 250 ml
Gambar 1. Diagram Alir Pembuatan Susu Pasteurisasi

IV. A. Struktur Organisasi

ASPEK MANAJEMEN

MANAGER

Security
Marketing (spv) Production (spv)

Panelis (staff)
Engineering (staff)

Promotion (staff)

Supply Chain (staff)

Coorporation (staff)

Pasteurisasi (opr)

Distribution (staff)

Purchasing (opr)

B. Kebutuhan Tenaga Kerja Tenaga kerja yang dibutuhkan di perusahaan MILKY COW COMPANY adalah sebanyak 16 orang. Jumlah tenaga kerja terdiri dari 1 orang manager, 2 orang supervisor, 10 orang staf, 2 orang operator produksi, dan 1 orang satpam.

C. Sumber Tenaga Kerja Tenaga kerja yang di butuhkan MILKY COW COMPANY cukup banyak oleh karena itu perusahaan akan melakukan pemilihan karyawan secara lebih selektif dimana akan mempertimbangkan aspek ketrampilan, pengalaman, dan pendidikan. Perusahaan akan membuka lowongan bagi lulusan mahasiswa fakultas peternakan dan lulusan semua jurusan untuk menangani bagian administrasi, pemasaran, dan produksi. D. Balas Jasa Tenaga Kerja Balas jasa tenaga kerja merupakan suatu cara yang dilakukan oleh suatu perusahaan kepada para pegawainya atas kinerja yang telah disumbangkan kepada perusahaan. Biasanya balas jasa ini berupa peberian gaji kepada para pegawainya sesuai dengan jabatan. Adapun balas jasa yang diberikan kepada pegawai MILKY COW COMPANY adalah: Manager Supervisor Staff Operator Security E. Job Discription Job Description berguna untuk menjelaskan daripada tugas dari masing-masing bagian yang bekerja di MILKY COW COMPANY. a). Manager Tugas dan tanggung jawab : 1. Manajer bekerja dengan dan melalui orang lain. 2. Manajer memadukan dan menyeimbangkan tujuan-tujuan yang saling bertentangan dan menetapkan prioritas-prioritas. 3. Manajer bertangung jawab dan mempertanggung jawabkan. : Rp. 3.500.000,00 : Rp. 2.300.000,00 : Rp. 1.600.000,00 : Rp. 1.300.000,00 : Rp. 1.200.000,00

4. Manajer harus berpikir secara analisis dan konseptual. 5. Manajer adalah seorang mediator. 6. Manajer adalah seorang politisi. 7. Manajer adalah seoran diplomat. 8. Manajer harus mampu mengambil keputusan yang sulit. b). Supervisor Marketing Tugas dan tanggung jawab : 1. Mengontroll kerja para salesman. 2. Membuat suatu perencanaan dan strategi pemasaran. 3. Memastikan semua sistem dalam pekerjaan berjalan sebagaimana mestinya. 4. Mengatur pembagian tugas, wilayah, dantarget penjualan c). Supervisor Produksi (Production) Supervisor Produksi berwenang mengelola produk dan proses produksinya dari awal hingga akhir secara menyeluruh.

V. ASPEK EKONOMI, SOSIAL DAN POLITIK A. Pendapatan Perkapita Masyarakat Menurut Badan Pusat Statistik (2011) pendapatan perkapita penduduk Indonesia mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar US$ 3500-3600, disbanding dengan tahun sebelumnya yang hanya sebesar US$ 3000, karena meningkatnya pendapatan perkapita penduduk Indonesia Perusahaan MILKY COW COMPANY berusaha meningkatkan tingkat gizi masyarakat dengan mengkonsumsi susu pasteurisasi. B. Penyerapan Tenaga Kerja Perusahaan MILKY COW COMPANY dalam hal penyerapan tenaga kerja dengan mengikut sertakan warga sekitar tempat industri hal ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan keluarga di daerah produksi. Selain itu perusahaan juga menyerap tenaga ahli dari luar daerah dengan memperhatikan kompetensi daripada calon tenaga kerja tersebut. C. Penambahan Devisa Pendirian usaha MILKY COW COMPANY ini dapat meningkatkan devisa bagi daerah yang didirikan usahanya. Disini Kabupaten Banyumas akan memiliki penambahan devisa daerah sehingga pembangunan daerah dapat lebih ditingkatkan. Selain itu dengan pendirian MILKY COW COMPANY dapat memberikan contoh bagi para calon pengusaha untuk mendirikan usahanya di Kabupaten Banyumas. D. Keuntungan Transfer Pengetahuan dan Teknologi Keuntungan yang diperoleh dari pendirian MILKY COW COMPANY adalah adanya transfer pengetahuan dan teknologi yang positif kepada masyarakat sekitar, dengan adanya transfer ini diharpkan penduduk sekitar diharapkan penduduk dapat lebih

mengerti tentang manfaat konsumsi susu sehingga tingkat konsumsi susu dapat meningkat dan perusahaan mampu memproduksi susu dalamm jumlah yang lebih banyak lagi. E. Persepsi dan Sikap Masyarakat terhadap Proyek Pendirian usaha ini diharapkan mampu memberikan respon yang baik terhadap penduduk di sekitarnya. Sikap ini dapat ditunjukkan dengan penerimaan masyarakat terhadap usaha yang dijalankan dan perusahaan membuka peluang lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan mengurangi pengangguran. F. Keamanan Lingkungan Keamanan lingkungan produksi dan keamanan lingkungan masyarakat akan dapat selaras apabila terdapat hubungan timbal balik dari kedua pihak. Hal ini dapat direalisasikan dengan adanya peluang lapangan pekerjaan bagi para penduduk sekitar sehingga mereka dapat bekerja di perusahaan tersebut. Dengan adanya hal ini dapat memperkecil kerusuhan yang terjadi di masyarakat dan keharmonisan akan terjaga antara perusahaan dan masyarakat.

VII.

ASPEK REGULASI DAN LEGALITAS

A. Sistem Hukum Yang Berlaku Untuk Pendirian Usaha Bentuk badan usaha yang akan didirikan di Kabupaten Banyumas adalah badan usaha PT (Perseroan Terbatas) karena badan hukum ini paling banyak digunakan dan diminati oleh para oengusaha. Hal ini dikarenakan badan hukum PT memiliki banyak kelebihan jika dibandingkan dengan badan hokum lainnya. Kelebihannya antara lain adalah luasnya bidang usaha yang dimiliki, kewenangan, dan tanggung jawab yang dimiliki terbatas kepada modal yang disetor. Selain itu bentuk PT lebih menjaga keamanan para pemegang saha/ pemilik modal dalam berusaha. Dasar hokum yang utama tentang pendirian Perseroan Terbatas adalah Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Peraturan Pemerintah No. 26 tahun 1998 tentang Pemakaian Nama PT- Perseroan Terbatas. B. Persyaratan Administrasi Pendirian Usaha Sebelum mendirikan usaha terdapat persyaratan administrasi yang perlu dilengkapi oleh para calon pendiri usaha, antara lain: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Copy KTP para pemegang saham dan pengurus, minimal 2 orang Copy KK penanggung jawab Nomor NPWP penanggung jawab Pas foto penanggung jawab ukuran 3 x 4 sebanyak 2 lembar dan berwarna Copy PBB tahun terakhir sesuai domisili peruasahaan Copy Surat Kontrak/ Sewa Kantor atau bukti kepemilikan tempat usaha Surat Keterangan RT/ RW

VIII. ASPEK LINGKUNGAN Aspek lingkungan merupakan salah satu aspek yang tidak dapat dipisahkan dalam usaha perindustrian.Sumber limbah dalam industri susu adalah tumpahan susu cair, kebocoran peralatan seperti pompa, tempat pemanas dan pendingin, penjernihan, separator serta peralatan tambahan, meluapnya tangki penerima dan penampung, pasteurizer, kesalahan dalam mengoperasikan freezer dan tidak adanya pemanfaatan hasil samping, limbah yang tertinggal dari produk dan menempel pada dinding-dinding tangki, pipa dan peralatan pengolahan lain yang berpotensi mencemari lingkungan. Limbah susu mengandung gula terlarut dan protein, lemak dan mungkin residu aditif. Parameter-parameter yang penting yang harus diperhatikan dalam industri persusuan adalah: a. BOD dengan rata-rata berkisar 0,8-2,5 kilogram per metric ton (kg/t) susu dalam limbah yang belum di treatment b. COD yang biasanya sekitar 1,5 kali kadar BOD c. Total padatan tersuspensi di 100-1,000 miligram per litr (mg/ l) d. Total padatan terlarut fosfor (10-100 mg /l), dan nitrogen sekitar 6% dari tingkat BOD. Air limbah dapat mengandung zat pathogen dari bahan yang terkontaminasi atau proses produksi. Susu sering menghasilkan baud an debu (dalam beberapa kasusu) yang perlu dikontrol. Sebagian besar limbah padat dapat diolah menjadi produk lain. Terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan untuk melakukan pencegahan pencemaran dalam industri susu antara lain: 1. 2. 3. 4. Pengurangan produksi berlebihan oleh Kontrol produksi yang lebih baik. Penggunaan kemasan sekali pakai Pengumpulan produk limbah untuk pembuatan pakan ternak. Optimalisasi penggunaan air dan bahan kimia pembersih, resirkulsi air pendingin.

5. 6. 7.

Pemisahan limbah dari instalasi system sanitasi, pengolahan, dan pendinginann (termasuk kondensasi) Penggunaan tekanan tinggi nozel untuk meminimalkan penggunaan air. Menghindari penggunaan fosfor sebagai agen pembersih. Pemerikasaan sampel secara terus menerus dan mengukur parameter penting

dalam proses produksi memungkinkan kelebihan produksi dapat teridentifikasi dan dikurangi, sehingga mengurangi beban limbah. Masalah bau dapat dicegah dengan menjaga kebersihan dengan baik dan melakukan penyimpanan yang benar. Karena polutan yang dihasilka oleh industri menimbulkan kerugian yang sangat besar dalam produksi, disarankan meningkatkan efisiensi produksi untuk mengurangi polutan. Beban air limbah biasanya 1-2meter kubik per metric ton (m3/t).

IX.

ANALISIS RESIKO

Analisis resiko adalah suatu cara yang dilakukan suatu pengusaha untuk menghadapi resiko yang mungkin dihadapi dalam menjalankan usahanya terdapat beberapa resiko yang mungkin terjadi. Resiko yang terjadi bias berasal dari dalam dan bias juga dari luar. Secara garis besar terdapat beberapa macam resiko, antara lain: 1. Resiko Teknis, resiko ini terjadi akibat kekurang mampuan wirausaha/ manajer dalam mengambil keputusan. Penyebabnya antara lain biaya produksi yang tinggi, pemakaian SDM yang tidak seimbang, terus mengalami kerugian karena biaya yang terus membengkak, dan penempatan tenaga kerja yang kurang kurang tepat, perencanaan dan desain yang salah. 2. Resiko Pasar, resiko ini terjadi akibat produk yang kurang laku atau tidak laku di pasaran. Penyebabnya antara lain: kesalahan mengidentifikasi pasar, kesalahan dalam mengetahui kebutuhan pelanggan dalam pasar yang dipilih, kegagalan dalam memprediksi perubahan pasar, kesalahan dalam memperhitungkan secara makro, kegagalan dalam memprediksi siklus pasar. 3. Resiko Naiknya Harga Bahan Baku, resiko ini terjadi akibat meningkatnya hargaharga bahan pokok di pasar yang mengalami peningkatan sehingga menyebabkan kenaikan harga bahan baku produksi. Resiko-resiko diatas mungkin akan terjadi pada MILKY COW COMPANY oleh sebab itu cara mencegahnya adalah dengan cara sebagai berikut: 1. Untuk menghadapi masalah resiko teknis hal yang perlu diperhatikan adalah manajer harus mampu mengambil suatu kebijakan yang tepat guna keberlangsungan usahanya. Selain itu juga harus meningkatkan pengetahuan akan masalah-masalah yang terjadi di bidang industri khususnya di industri persusuan.

2. Resiko pasar dapat diatasi dengan melakukan suatu inovsi yang baru akan produknya sehingga masyarakat tidak bosan dan mampu bersaing dengan usaha yang lain.
3. Naiknya harga bahan baku dapat diatasi dengan cara menjalin kerjasama dengan

peternak atau penyalur bahan baku sehingga apabila terjadi kenaikan harga di pasaran dapat diminimalisir.

X. ANALISIS FINANSIAL Analisis finansial yang dilakukan perusahaan adalah untuk mengetahui sejauh mana usaha yang akan dilaksanakan berjalan, dan dari sini kita mampu melihat usaha tersebut mampu untuk dijalankan atau tidak. A. Investasi Investasi perusahaan terdiri dari pendirian bangunan, peralatan dan kendaraan. Total investasi perusahaan adalah sebesar Rp. 3.790.000.000,00
No A 1 INVESTASI Pendirian Bangunan A B C Pabrik Kantor Quality Control 500.00 300.00 270.00 m2 m2 m2 1,500,000.00 3,000,000.00 1,500,000.00 750,000,000.00 900,000,000.00 405,000,000.00 2,055,000,000.00 2 Peralatan A B D Mesin Pasteurisasi Mesin Packaging Peralatan Kantor 1.00 1.00 unit unit 150,000,000.00 86,000,000.00 150,000,000.00 86,000,000.00 150,000,000.00 386,000,000.00 3 Kendaraan A B D Tangki Susu Pick UP Sepeda Motor 1.00 8.00 2.00 unit unit unit 125,000,000.00 150,000,000.00 12,000,000.00 125,000,000.00 1,200,000,000.00 24,000,000.00 1,349,000,000.00 TOTAL 3,790,000,000.00 Item Jumlah Nilai Jumlah TOTAL

B. Estimasi Penjualan Penjualan susu pasteurisasi dijual sesuai dengan segmentasi pasar. Susu pasteurisasi yang di jual di MILKY COW COMPANY adalah dalam kemasan cup 250 ml.
PRODUCT ASUMPTION Kerusakan Susu Segar Kerusakan Susu Pasteurisasi 5% 10 % Susu Segar Susu Segar

No

Item

Jumlah 615,600.00 3,420,000.00 lt/th cup/th

Nilai

TOTAL

Penjualan Susu Pasteurisasi Total Produksi Milky Cow 250 ml 2000 /cup TOTAL 6,840,000,000.00 6,840,000,000.00

Produksi
biaya produksi 180 ml Kemasan cup

Rp/ml
8.12

Rp/cup
1,461.15

Profit (%)
36.88

Harga Jual (Rp)


2000.00

(Rp/ml)
11.11

C. Estimasi Biaya Produksi Estimasi biaya produksi dapat dilihat dari besarnya biaya operasioanal melakukan industri pasteurisasi. D. Proyeksi Neraca Untung Rugi Untuk mengetahui proyeksi neraca untungrugi dapat dilihat dari estimasi penjualan dan estimasi biaya produksi. E. Kriteria Investasi Kriteria investasi disesuaikan dengan nilai NPV, IRR, B/C ratio, Payback Period. Berdasarkan hasil analisis NPV memperoleh hasil sebesar Rp. 8,114,179,721.98 NPV bernilai

positif oleh karena itu dapat dipastikan bahwa usaha yang dilaksanakan layak. IRR merupakan salah satu indicator aspek kelayakan usaha. IRR MILKY COW COMPANY

adalah sebesar 20.97% hal ini menunjukkan bahwa indusrtri yang dijalankan layak karena nilai IRR lebih besar daripada bunga bank saat ini sebesar 6,3%. Payback period menunjukkan lama waktu pengembalian modal awal yang dikeluarkan perusahaan. Payback Period pada industri MILKY COW COMPANY ini adalah dalam jangka waktu 2 tahun 6 bulan. Hasil analsis B/C rasio MILKY COW COMPANY menghasilkan nilai 1.37. Hasil
tersebut bernilai positif maka dapat disimpulkan bahwa usaha layak. Hal ini sesuai dengan criteria kelayakan dimana Usaha yang layak memiliki nilai B/C rasio sebesar sama dengan 1 atau lebih dari 1. Dengan demikian usaha industri susu pasteurisasi ini menguntungkan jika dijalankan dan mampu bersaing di tengah maraknya industri pengolahan susu.

XI.

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan penjabaran bisnis plan adalah: 1. Permintaan terhadap susu terus meningkat setiap tahunnya. MILKY COW COMPANY melihat kebutuhan akan pasar sehingga untuk meningkatkan konsumsi masyarakat dilakukan inovasi-inovasi yaitu dengan melakukan penambahan aroma sehingga mampu menarik konsumen untuk mengkonsumsinya. 2. Pembukaan usaha mampu meningkatkan perekonomian masyarakat dan mampu meningkatkan devisa Kabupaten Banyumas. 3. Perusahaan memiliki izin dalam usaha membangun Perseroan Terbatas. 4. Teknologi yang digunakan untuk mengolah bahan baku menggunakan alat-alat berteknologi tinggi sehingga proses produksi berjalan efektif dan efisien. 5. Perusahaan menggunakan pekerja yang ahli dalam bidangnya dan perusahaan membuka peluang bagi warga sekitar untuk melamar sebagai pegawainya. 6. Bahan baku yang digunakan adalah berasal dari peternak local karena tujuan dari perusahaan adalah mengembangkan peternak lokal agar lebih maju. 7. Lokasi usaha berada di Kecamatan Sokaraja dimana memiliki akses yang cukup mudah. Dengan demikian usaha MILKY COW COMPANY dapat dilaksanakan dan dapat meningkatkan konsumsi minum air susu sehingga dapat meningkatkan gizi masyarakat, oleh karena itu diharapkan masyarakat mengkonsumsi susu pasteurisasi MILKY COW COMPANY.

XII. Lampiran 1. Analisis Finansial

Lampiran

Lampiran 2.

Gambar 1. Mesin Pasteurisasi

Gambar 2. Mesin Sealer (Pengepack)

You might also like