You are on page 1of 28

BUSINESS PLAN

Industri Susu Ultra High Temperature (UHT)

PT. GREAT MILK INDONESIA

BAYU ARISANDI (P2DA10009)

PT. Great Milk Indonesia Jl. Soekarno - Hatta km 46 Kuningan - Jawa Barat Indonesia

Executive Summary
PT. GREAT MILK INDONESIA merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang usaha pengolahan susu (agroindustri), dengan produk utama yaitu susu UHT (Ultra High Temperature). Pendirian perusahaan ini dilatar belakangi oleh permintaan masyarakat terhadap produk susu segar (UHT) yang setiap tahunnya semakin meningkat dikarenakan kesadaran masyarakat akan pemenuhan gizi yang semakin tinggi, serta ditunjang dengan tingkat daya beli masyarakat yang

semakin membaik, maka memberikan suatu potensi usaha yang menjanjikan untuk memenuhi
kebutuhan 220 juta jiwa penduduk Indonesia akan kebutuhan produk susu segar (UHT). Produk susu UHT yang dipasarkan yaitu dengan kemasan ukuran 200ml, mengingat keunggulan ukuran produk yang juga lebih disukai oleh masyarakat. Dan daerah yang menjadi tujuan pemasaran produk meliputi daerah priangan timur (Kuningan, Majalengka, Ciamis, Banjar, Tasik), dan daerah pantai utara (Cirebon, Brebes, Tegal). Dengan target pasar semua kalangan dari usia anak-anak sampai dewasa. Perusahaan ini mempekerjakan 50 orang karyawan yang terdiri dari 1 orang manager, 4 orang supervisor, 16 orang staff produksi, 22 orang pada bagian pemasaran, 3 orang operator produksi, dan 4 orang tenaga keamanan. Bedasarkan analisis ekonomi diketahui pendirian perusahaan ini membutuhkan dana investasi sebesar Rp. 5,104,000,000.00 yang akan digunakan sebagai dana awal untuk pendirian perusahaan, yang terdiri dari pengadaan infrastruktur perusahaan, produksi, dll. Pada tahap awal produksi, perusahaan akan memproduksi susu UHT dengan kapasitas produksi sarana dan prasarana

720.000 lt/tahun, yang akan membutuhkan biaya produksi sebesar Rp. 5,983,050,000.00. Dan
akan menghasilkan 3.249.000 kemasan produk susu UHT 200 ml yang dijual dengan harga Rp. 2.800,- per kemasan. Senilai dengan Rp. 9,097,200,000.00, dan menghasilkan net income sebesar Rp. 1,296,400,000.00 per tahun. Berdasarkan hasil analisis finansial, pendirian PT GREAT MILK INDONESIA dinyatakan layak untuk dijalankan. Nilai Net Present Value (NPV) menunjukan Rp. 3,270,299,911.32, Internal Rate of return yang diperoleh mencapai 10.05% diatas suku bunga yang berlaku saat ini 7.40%, dengan pengembalian investasi yang cukup cepat yaitu dalam jangka waktu 5 tahun 4 bulan, serta hasil analsis R/C rasio PT GREAT MILK INDONESIA menghasilkan nilai 1,17.

Daftar Isi
I. A. B. C. II. A. B. C. D. III. A. B. C. D. IV. A. B. C. D. E. V. A. B. C. D. E. VI. A. B. VII. VIII. IX. A. B. C. D. E. X. XI. Overview of The Business ................................................................................... Latar Belakang ..................................................................................................... Tujuan.................................................................................................................. Rancangan Perusahaan ....................................................................................... ASPEK PASAR DAN PEMASARAN ......................................................................... Pasar Potensial .................................................................................................... Permintaan dan Penawaran................................................................................ Kebutuhan Pasar ................................................................................................. Strategi Pemasaran ............................................................................................. ASPEK TEKNIK DAN TEKNOLOGI .......................................................................... Lokasi dan Lahan ................................................................................................. Skala Produksi ..................................................................................................... Teknologi, Mesin dan Peralatan ......................................................................... Teknis Tahapan Produksi .................................................................................... ASPEK MANAJEMEN ............................................................................................ Struktur Organisasi ............................................................................................. Kebutuhan Tenaga Kerja ..................................................................................... Sumber Tenaga Kerja .......................................................................................... Balas Jasa Tenaga Kerja....................................................................................... Job Discription..................................................................................................... ASPEK EKONOMI, SOSIAL, DAN POLITIK ............................................................. Pendapatan Perkapita Masyarakat ..................................................................... Penyerapan Tenaga Kerja ................................................................................... Penambahan Devisa............................................................................................ Keuntungan Transfer Pengetahuan/Teknologi................................................... Persepsi dan Sikap Masyarakat Terhadap Proyek .............................................. ASPEK REGULASI DAN LEGALITAS ....................................................................... Sistem Hukum Yang Berlaku Untuk Pendirian Usaha ......................................... Persyaratan Administrasi Pendirian Usaha......................................................... ASPEK LINGKUNGAN ........................................................................................... ANALISIS RESIKO ................................................................................................. ASPEK FINANSIAL ................................................................................................ Investasi .............................................................................................................. Estimasi Penjualan .............................................................................................. Estimasi Biaya Produksi....................................................................................... Proyeksi Neraca Untung-Rugi ............................................................................. Kriteria Investasi (NPV, IRR, B/C rasio, PBP) ....................................................... KESIMPULAN DAN REKOMENDASI...................................................................... LAMPIRAN ........................................................................................................... 1 1 2 3 4 4 4 5 5 7 7 7 7 8 10 10 10 10 11 11 14 14 14 14 14 15 16 16 16 17 18 19 19 19 20 20 21 22 23

I. Overview of The Business A. Latar Belakang Susu merupakan bahan makanan yang bernilai gizi tinggi yang diperoleh dari hasil pemerahan hewan seperti sapi, kerbau, kuda, kambing dan unta. Komponen penting dalam susu adalah protein, lemak, vitamin, mineral, laktosa serta enzim-enzim dan beberapa jenis mikroba yang bermanfaat bagi kesehatan sebagai probiotik. Komposisi susu sapi sangat beragam tergantung pada beberapa faktor antara lain bangsa sapi, tingkat laktasi, pakan, interval pemerahan, suhu dan umur sapi, tetapi angka rata-rata untuk semua jenis kondisi dan jenis sapi perah adalah 87,1% kadar air, 3,9% lemak, 3,4% protein, 4,8% laktosa, 0,72% abu dan beberapa vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin A, D, E dan K. Akan tetapi hal ini tidak ada artinya bila susu tidak aman dikonsumsi atau tidak aman bagi kesehatan. Dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan, kualitas susu perlu mendapat perhatian termasuk faktor keamanan produk yang bersangkutan, antara lain bebas dari cemaran mikrobiologis. Keamanan pangan asal ternak adalah interaksi antara status gizi, toksisitas mikrobiologis dan kimiawi yang saling berkaitan erat dan saling mempengaruhi. Susu harus memenuhi syarat-syarat kesehatan dan kebersihan, karena susu merupakan media yang baik bagi pertumbuhan mikroba. Susu juga mudah rusak bila penanganannya kurang baik, sehingga mempunyai masa simpan relatif singkat. Untuk menangani kelebihan produksi susu, langkah yang paling tepat adalah dengan mengawetkan susu untuk memperpanjang masa simpan melalui proses pengolahan antara lain melalui proses pemanasan. Walaupun kondisi susu masih segar dan berasal dari sapi sehat tetapi tidak menjamin aman dikonsumsi. Susu mudah terkontaminasi oleh bakteri patogen dari lingkungan, peralatan perah, atau dari sapi. Namun demikian, susu yang telah mengalami proses pemanasan melalui proses UHT (Ultra High Temperature), atau sterilisasi merupakan susu yang aman untuk dikonsumsi. UHT merupakan salah satu cara pengolahan susu dengan cara pemanasan untuk mempertahankan mutu dan keamanan susu. Susu UHT siap minum merupakan salah satu produk susu yang telah banyak diminati oleh konsumen. Susu UHT merupakan bentuk lain dari susu segar dan merupakan salah satu cara untuk memperpanjang daya tahan susu segar. Menurut SNI 01-3950-1998, susu UHT adalah produk susu yang diperoleh dengan cara mensterilkan susu minimal pada suhu 135C selama dua detik, dengan atau tanpa 1

penambahan bahan makanan dan bahan tambahan makanan yang diizinkan, serta dikemas secara aseptik. Dalam proses pemanasan susu UHT susu dialirkan secara kontinyu dan dipanaskan secara cepat dan langsung steril. Pada susu UHT, pemanasan dengan suhu tinggi dan dalam waktu yang singkat dimaksudkan untuk membunuh seluruh mikroba baik pembusuk maupun patogen dan sporanya, sehingga memiliki mutu yang sangat baik. Kontak panas yang sangat singkat pada proses UHT menyebabkan mutu sensori (warna, aroma dan rasa khas susu segar) dan mutu gizinya relatif tidak berubah. Faktor utama penentu mutu susu UHT adalah bahan baku, proses penanganan dan pengolahan dan pengemasan. Jaminan kualitas dan keamanan pada susu UHT diharapkan akan dapat meningkatkan konsumsi susu secara umum, dan secara tak langsung akan mendorong upaya peningkatan produksi susu. Peningkatan konsumsi susu yang diharapkan adalah peningkatan konsumsi susu segar atau susu murni, bukan susu bubuk dalam kaleng. Konsumsi susu masyarakat Indonesia terjadi peningkatan setiap tahunnya, ini dikarenakan terjadi pertumbuhan ekonomi serta didukung oleh kesadaran gizi masyarakat yang semakin membaik. Kemudian tingginya tingkat pendidikan masyarakat juga memberikan dampak positif terhadap pentingnya mengkonsumsi makanan yang bergizi, termasuk diantaranya mengkonsumsi susu. Dengan demikian, terbuka peluang pasar yang prosperktif untuk memenuhi kebutuhan konsumsi susu guna mencukupi kebutuhan gizi melalui pengembangan industri pengolahan susu. Salah satu upaya pemenuhan kebutuhan konsumsi susu yakni dengan mengembangkan Industri pengolahan susu melalui PT. GREAT MILK INDONESIA. Perusahaan yang bergerak di bidang industri pengolahan susu UHT ini diyakini mampu memenuhi kebutuhan konsumsi susu segar (fresh milk) di wilayah Kabupaten Kuningan dan sekitarnya. B. Tujuan 1. Mensosialisasikan hidup sehat dengan minum susu. 2. Mampu memenuhi kebutuhan konsumsi susu UHT Indonesia.

C. Rancangan Perusahaan Nama Perusahaan Perusahaan ini akan bernama PT. GREAT MILK INDONESIA Alamat Perusahaan Kantor dan lokasi produksi PT. GREAT MILK INDONESIA akan bertempat di Jl. Soekarno - Hatta km. 46 Kuningan Jawa Barat. Pemilik Perusahaan Bayu Arisandi Telepon Perusahaan Telp: 0232 531111 ex: 12 fax: 0232 - 225555 Berdirinya perusahaan ini juga memiliki manfaat sosial bagi masyarakat sekitar diantaranya: Menciptakan lapangan usaha baru bagi masyarakat sekitar. Perusahaan ini juga menganggarkan biaya untuk penghijauan daerah sekitar. Membantu petani yang kurang mampu untuk pengadaan pemupukan. Menjadi sarana belajar bagi mahasiswa dan masyarakat

Bidang Usaha PT. GREAT MILK INDONESIA merupakan badan usaha yang bergerak di bidang Industri pengelolaan susu, dengan mengedepankan manajemen terpadu, serta berorientasi teknologi mutu. Usaha yang akan kami kembangkan adalah : Usaha Pengolahan Susu dengan produk utama susu UHT (Ultra High Temperature).

II. A. Pasar Potensial

ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

Wilayah pasar untuk memenuhi kebutuhan lokal dan kota lain terdekat seperti, Cirebon, Majalengka, Indramayu, Banjar, Ciamis, Tasikmalaya, Sumedang, JABODETABEK. Selain itu, wilayah Jawa Tengah merupakan wilayah potensial untuk jangkauan pemasaran yang lebih luas. Dalam memasarkan produk susu UHT akan melibatkan beberapa stakeholder terpilih sebagai pihak penjual langsung dan membuat outlet-outlet penjualan di beberapa lokasi strategis di wilayah Parahyangan Timur dan wilayah pantai utara. B. Permintaan dan Penawaran Permintaan susu semakin meningkat setiap hari. Berdasarkan data yang diperoleh dari Departemen Kesehatan, pada tahun 2005 konsumsi susu di Indonesia sebesar 6 liter perkapita pertahun, pada tahun 2006 meningkat menjadi 7,7 liter perkapita pertahun, dan pada tahun 2007 tingkat konsumsi susu mencapai 9 liter perkapita pertahun. Meningkatnya kebutuhan konsumsi susu masyarakat setiap tahunnya dikarenakan terjadinya pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus meningkat, dan meningkatnya kesadaran masyarakat akan gizi. Dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia diharapkan akan

meningkatkan pendapatan dan dampaknya akan terjadi meningkatnya daya beli masyarakat. Hingga saat ini Indonesia hanya menjadi Net Consumer akan produk susu, dikarenakan produksi susu Indonesia hanya mampu memenuhi 20-25% kebutuhan susu Nasional, dan sisanya dipenuhi melalui Impor (75-80%). Menurut detik health (2010), trend susu di Indonesia masih didominasi oleh produk susu bubuk dan susu kental manis dengan angka persentase masing-masing produk sebagai berikut: susu bubuk 48,2%, susu kental manis 43,3%, UHT 4,6%, susu steril 2,7%, dan susu pasteurisasi 1,2%. Namun, di negaranegara maju khususnya di Eropa dan Amerika produk yang banyak dikonsumsi adalah produk susu segar (UHT, Pasteurisasi, dan Steril). International Finance Corporation (2011), memprediksikan pada tahun-tahun berikutnya seiring semakin tingginya pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang (termasuk Indonesia) trend konsumsi susu juga akan mengalami pergesaran ke arah susu segar.

Maka, dengan jumlah penduduk yang mencapai 220 juta jiwa dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi Indonesia merupakan pasar yang sangat potensial untuk pengembangan olahan produk susu berupa susu segar (UHT). C. Kebutuhan Pasar Selama 5 tahun terakhir produksi susu segar Indonesia secara bertahap terus meningkat dari 126.923 ton di tahun 2004 menjadi 282.080 ton di tahun 2009. Dan ratarata peningkatannya sebesar 17,4%. Peningkatan produksi susu segar diikuti juga dengan peningkatan konsumsi susu segar masyarakat Indonesia meningkat dari 16,3% menjadi 20,6%. Pada tahun 2009 konsumsi susu segar masyarakat Indonesia sebesar 283.810 ton yang bernilai Rp. 4 triliun. Dengan seiring perubahan trend konsumsi produk susu yang berkembang di masyarakat, kebutuhan pasar akan produk susu UHT semakin tinggi. Melihat kondisi tersebut, merupakan sebuah peluang besar yang harus ditindak lanjuti dan merupakan usaha yang menjanjikan. D. Strategi Pemasaran Berbicara rencana pemasaran tidak terlepas dari 4 unsur marketing mix yang biasa disebut sebagi 4 P, yaitu Produk, Price, Placement dan Promotion. 1. Produk Produk yang dijual PT GREAT MILK INDONESIA ialah Produk susu kemasan yang merupakan hasil pengolahan secara UHT. Susu merupakan bahan pangan bergizi tinggi. Di dalam susu segar setiap Setiap 100 ml susu terkandung kalori sebesar 70.5 kilokalori, protein sebanyak 3.4 gram, lemak 3.7 gram, mengandung kalsium sebesar 125 miligram, sementara prosentase penyerapan dalam tubuh sebesar 98% 100%. Susu mengkandung vitamin B2 dan vitamin A, selain protein juga terdapat macammacam asam amino yang penting untuk pertumbuhan tubuh. Sekarang, susu sapi dijuluki sebagai bahan makanan dengan kandungan vitamin lengkap, juga sebagai darah putih yang membantu kesehatan tubuh manusia. Dengan mengkonsumsi minimal segelas setiap hari, maka konsumen akan mendapatkan banyak manfaat bagi tubuh, Seperti : 5

Kandungan potassiumnya dapat menggerakan dinding pembuluh darah sehingga mampu menjaganya agar tetap stabil. Sehingga Anda jauh dari penyakit darah tinggi serta penyakit jantung. Kandungan yodium, seng dan leticin-nya dapat meningkatkan secara drastis keefisiensian kerja otak besar. Zat besi, tembaga dan vitamin A dalam susu mempunyai fungsi terhadap kecantikan, yaitu dapat mempertahankan kulit agar tetap bersinar. Kandungan tyrosine dalam susu dapat mendorong hormon kegembiraan dan membuat tidur seseorang menjadi lebih nyenyak. Kalsium susu dapat menambah kekuatan tulang, mencegah tulang menuyusut dan patah tulang. Kandungan magnesium dalam susu dapat membuat jantung dan sistem syaraf tahan terhadap kelelahan. Kandungan Seng pada susu sapi dapat menyembuhkan luka dengan cepat. 2. Price Dalam menentukan harga ada beberapa faktor yang berpengaruh, seperti, biaya variabel, biaya tetap, jumlah pesaing dsb. Kami secara sederhana menetapkan harga seperti yang terlampir dalam proyeksi keuangan pada BAB IX. Adapun Harga yang ditetapkan oleh PT GREAT MILK INDONESIA mampu bersaing dengan perusahaan lain dengan harga jual yang terjangkau untuk seluruh lapisan masyarakat. Adapun harga distributor susu UHT untuk setiap kemasan 200ml sebesar Rp. 2.800,3. Placement Target pemasaran produk PT GREAT MILK INDONESIA adalah memenuhi kebutuhan susu untuk seluruh wilayah Jawa Barat dan sekitarnya. 4. Promotion Promotion yang dilakukan PT GREAT MILK INDONESIA diantaranya adalah dengan pemasangan iklan baik melalui media elektronik maupun media cetak. Untuk menjalankan 4P sangat dibutuhkan tim marketing yang sangat solid. Tim marketing akan sangat aktif melakukan promotion sehingga kedepannya dapat membangun sistem jaringan marketing yang bisa mendukung penjualan produk PT GREAT MILK INDONESIA.

III. A. Lokasi dan Lahan

ASPEK TEKNIK DAN TEKNOLOGI

Lokasi usaha akan direncanakan di wilayah Kabupaten Kuningan. Kabupaten Kuningan merupakan daerah yang memiliki suhu udara dan iklim yang baik untuk pendirian usaha pengolahan susu, juga ditunjang dengan iklim investasi yang baik, dan adanya kemudahan dalam perizinan usaha. Akses transportasi yang tidak sulit didukung dengan ketersediaan lahan industri yang masih banyak memudahkan pendirian tempat usaha di wilayah Kabupaten Kuningan. Selain itu, letak wilayah strategis dan memiliki prospek pasar yang cukup baik serta didukung dengan cukup tersedianya bahan baku (susu) dari banyak peternak sapi perah di Kabupaten Kuningan dan sekitarnya. B. Skala Produksi Usaha susu UHT ini berskala industri dengan total produksi susu UHT mencapai 720.000 liter per tahun. Adapun bahan baku yang digunakan yakni susu segar yang berasal dari peternak sapi perah lokal yang berada di wilayah Kabupaten Kuningan dan didukung oleh koperasi di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah. C. Teknologi, Mesin dan Peralatan Susu UHT adalah susu yang telah mengalami proses UHT atau pemanasan, yakni proses yang dilakukan melalui pemanasan setiap komponen (partikel) dalam susu pada suhu 137-140C selama 2 detik, yang segera diikuti dengan proses pendinginan. Adapun penerapan teknologi pada Industri susu UHT ialah dengan mempergunakan suhu yang sangat tinggi dan mempersingkat waktu pemanasan susu. Peralatan berteknologi tinggi dapat membantu proses UHT susu seperti penggunaan mesin UHT yang mampu memperkecil kemungkinan kontaminasi bakteri selama proses produksi. Susu yang telah melalui proses UHT kemudian diberi inovasi melalui berbagai varian seperti penambahan rasa. Produk Fresh milk ini dikemas dalam kemasan aseptis siap minum yang tersedia dalam kemasan ukuran 200 ml. Proses pengemasan dilakukan menggunakan mesin packaging yang berstandar tingkat higienis yang tinggi serta ramah lingkungan. Adapun kemasan yang digunakan berasal dari bahan yang telah berstrandar nasional (SNI) sehingga aman digunakan sebagai kemasan minuman atau makanan. Dengan aplikasi

inovasi tersebut diharapkan mampu meningkatkan konsumsi susu cair segar dalam hal ini susu UHT di masyarakat. D. Teknis Tahapan Produksi Proses pembuatan susu pada setiap industri sangat bervariasi tergantung dari jenis produk yang dihasilkan. Secara garis besar proses produksi pengolahan susu terdiri dari kegiatan penerimaan dan penyimpanan bahan baku, penyiapan bahan baku, proses produksi, pengemasan dan penyimpanan. Untuk menjamin kualitas produk dari pengaruh zat-zat lain, proses pengolahan susu dilakukan dengan sistem tertutup (close system) yang dikontrol/dioperasikan dari ruangan khusus. Tahapan produksi susu sebagai berikut: 1. Pengujian mutu Uji mutu adalah kegiatan pertama yang dilakukan sebelum susu diproses. Pengujian bertujuan untuk memeriksa kualitas bahan baku meliputi rasa, kandungan bakteri dan komposisi protein dan lemak. Setelah susu dinyatakan memenuhi kualitas yang disyaratkan, proses selanjutnya adalah penyaringan. 2. Penyaringan (penjernihan) Proses penyaringan susu bertujuan memisahkan benda-benda pengotor susu yang terbawa saat proses pemerahan. Penyaringan juga bertujuan untuk menghilangkan sebagian leukosit dan bakteri yang dapat menyebabkan kerusakan susu selama penyimpanan. 3. UHT Dari tangki penampungan, susu diUHT dengan cara dipanaskan untuk membunuh bakteri pathogen. Teknis UHT dapat dilakukan dengan cara High Temperature Short Time (HTST) yaitu UHT dilakukan pada suhu tinggi dengan waktu yang sangat pendek dan UHT yang dilakukan pada suhu rendah dengan waktu yang cukup lama. 4. Evaporasi Evaporasi dilakukan untuk mengurangi kandungan air dengan failing film yang terdapat pada alat evaporasi, sehingga penguapan dapat dilakukan dengan tepat dan waktu kontak dengan media pemanas singkat. Alat pemanas yang digunakan adalah steam

yang bekerja pada tekanan vakum, agar penguapan air dalam susu dapat berlangsung pada temperatur yang tidak terlalu tinggi sehingga tidak merusak susu. 5. Pencampuran Dari tangki penyimpanan susu dipanaskan sebelum dialirkan ke tangki pencampur yang berisi bahan-bahan tambahan seperti perasa, gula, dan lain-lain. Tujuan pemanasan adalah menurunkan viskositas susu sehingga mempermudah proses pencampuran. 6. Homogenisasi Homogenisasi adalah perlakuan mekanik (mechanical treatment) pada butiran lemak dalam susu dengan tekanan tinggi melalui sebuah lubang kecil. Homogenisasi bertujuan untuk menyeragamkan ukuran globula-globula lemak susu menjadi rata-rata 2 mikron, menggunakan sistem High Presure Pump (HPP) yang melewati sebuah lubang kecil dengan alat homogenizer. 7. Finishing dan Pengemasan Pada proses ini susu UHT dikemas dalam kemasan siap minum sesuai ukuran yang ditetapkan menggunakan mesin packaging.

IV. A. Struktur Organisasi

ASPEK MANAJEMEN

HEAD MANAGER
HRD (spv)
Administration (staff) Acounting (staff)

Operational (staff)

Security

Marketing (spv)
Promotion (staff) Coorporation (staff) Distribution (staff)

Production (spv)
Supply Chain (staff) Engineering (staff) UHT (opr)
Purchasing (opr) Storage (opr)

Quality Control (spv)


Laborat (staff)

sales direct (outshorse)

Panelis (staff)

Outlet (outshorse)

B. Kebutuhan Tenaga Kerja Tenaga kerja yang akan diperkerjakan oleh PT GREAT MILK INDONESIA sebanyak 50 orang tenaga kerja yang terlatih dan handal. Jumlah tenaga kerja terdiri atas 1 orang manager, 4 orang supervisor, dan 16 orang staff yang akan menangani proses produksi susu UHT. Sedangkan untuk bagian pemasaran atau marketing akan memperkerjakan 22 orang, kemudian didukung tenaga operator produksi 3 orang dan security sebanyak 4 orang. C. Sumber Tenaga Kerja Banyaknya tenaga kerja yang dibutuhan oleh perusahaan diharapkan mampu menyerap tenaga professional yang handal, energik dan penuh dedikasi. Adapun sumber tenaga kerja akan diprioritaskan berasal dari wilayah Kabupaten Kuningan dan sekitarnya. 10

Kebutuhan tenaga kerja diupayakan diserap dari tenaga ahli. Selain itu, perusahaan juga memberikan kesempatan kerja untuk umum sebagai tenaga marketing dan outlet yang akan ditempatkan di wilayah kerja PT GREAT MILK INDONESIA. D. Balas Jasa Tenaga Kerja Bentuk apresiasi dan balas kerja atas kinerja yang dilakukan oleh seluruh staff/karyawan di PT GREAT MILK INDONESIAberupa gaji pokok, asuransi dan insentif yang proporsional. Adapun rincian gaji pokok yang dikeluarkan PT GREAT MILK INDONESIA ialah sebagai berikut. Manager Supervisor Staff Operator Security Tenaga Lepas E. Job Discription Untuk menjelaskan masing-masing jabatan dalam struktur , maka diperlukan suatu uraian pekerjaan sebagai berikut: 1) Nama Jabatan : Head Manager Ringkasan Pekerjaan : Head Manager memimpin beberapa unit bidang fungsi : Rp. 4.000.000,00 : Rp. 2.500.000,00 : Rp. 1.800.000,00 : Rp. 1.250.000,00 : Rp. 1.250.000,00 : Rp. 900.000,00

pekerjaan yang mengepalai beberapa atau seluruh manajer fungsional . Tugas dan tanggung jawab : a. Membuat perencanaan, strategi, dan kebijakan yang menyangkut operasional perusahaan b. Menyusun anggaran perusahaan dan program kerja c. Menjamin operasional produksi. d. Melakukan kontrol secara keseluruhan atas produksi. e. Memegang kendali atas keputusan penting yang bersifat umum atau berkaitan dengan masalah regulasi dan finansial f. Bertanggung jawab dalam memajukan usaha g. Menangani hubungan eksternal dengan stakeholder seperti halnya kerjasama, negosiasi antar korporat, pemerintah dan pihak-pihak luar yang secara langsung atau tidak langsung dapat mempengaruhi kondisi perusahaan. 11

2) Nama Jabatan : spv Pemasaran (Marketing) Ringkasan Pekerjaan : Supervisor pemasaran berwenang mengelola pemasaran perusahaan secara menyeluruh. Tugas dan tanggung jawab : a. Menyusun perencanaan, strategi pemasaran yang jitu, penjualan, harga, promosi, yang menyangkut kepentingan perusahaan b. Mengembangkan strstegi pemasaran secara rinci c. Menjamin kelangsungan pemasaran selama kegiatan usaha perusahaan berjalan. d. Mengawasi kelangsungan secara keseluruhan pemasaran e. Melakukan yang dapat memaksimalkan perolehan / keuntungan dalam lingkup pemasaran f. Menjalankan tugas yang diberikan oleh Manajer untuk melakukan kegiatan keuangan dalam pencapaian tujuan perusahaan g. Dapat melihat suatu peluang yang ada di pasar yang dapat digunakan untuk memajukan pemasaran Susu UHT. 3) Nama Jabatan : spv Produksi (Production) Ringkasan Pekerjaan : Supervisor Produksi berwenang mengelola produk dan proses produksinya dari awal hingga akhir secara menyeluruh. Tugas dan tanggung jawab : a. Pengatur strategi produksi. Melakukan rencana strategi produk dan inovasi baru, melibatkan makanan dan karyawan. b. Mengatur pengadaan inventory produk c. Pemapar strategi bisnis perusahaan. Memberi dukungan pada manajemen dan berjalan sinergi dengan bagian keuangan dan marketing d. Melakukan pengembangan produk disertai analisis pasar. 4) Nama Jabatan : Accounting Ringkasan Pekerjaan : accounting atau bagian keuangan berwenang mengelola keuangan perusahaan secara menyeluruh. Tugas dan tanggung jawab : a. Melaporkan secara berkala mengenai penggunaan dan pemasukan dana perusahaan b. Mencatat pengadaan dana secara utuh dan tetap pada waktunya c. Membuat laporan keuangan tahunan d. Mengatur A/R dan A/P perusahaan serta pembayaran pajak 12

e. Menjalankan tugas yang diberikan oleh Manajer untuk melakukan kegiatan keuangan dalam pencapaian tujuan perusahaan f. Mengelola dana anggaran perusahaan untuk disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan g. Mengkaji biaya produksi yang tinggi h. Menghitung gaji bulanan karyawan i. Membayar pembelian persediaan barang, perlengkapan dan peralatan kantor. 5) Nama Jabatan : Quality Control Ringkasan Pekerjaan : Mengawasi dan melakukan control terhadap kualitas dan kuantitas mulai dari pemilihan bahan baku hingga produk yang siap dipasarkan.

13

V.

ASPEK EKONOMI, SOSIAL, DAN POLITIK

A. Pendapatan Perkapita Masyarakat Pendapatan perkapita masyarakat Indonesia yang diperoleh dari Badan Statistika Nasional tahun 2011 menyebutkan sebesar 27 juta. Dengan demikian, pendapatan perkapita masyarakat cukup tinggi. Meningkatnya pendapatan masyarakat ini mampu mempengaruhi perubahan pola konsumsi makan menjadi pola konsumsi makanan sehat. Perubahan pola konsumsi ini diharapkan mampu meningkatkan konsumsi susu sebagai sumber pangan bergizi tinggi. Industri susu UHT melalui PT GREAT MILK INDONESIA berperan dalam pemenuhan kebutuhan konsumsi susu UHT masyarakat. B. Penyerapan Tenaga Kerja Berdirinya PT GREAT MILK INDONESIAmemberikan dampak positif terhadap kondisi sosial masyarakat melalui penyerapan tenaga kerja. Melalui penyerapan tenaga kerja local di sekitar pabrik diharapkan mampu menurunkan angka pengangguran di Kabupaten Kuningan dan sekitarnya. Penyerapan tenaga kerja lokal akan meningkatkan kepercayaan masyarakat akan eksistensi industri karena masyarakat merasa terbantu dalam aspek ekonomi, mensejahterakan masyarakat lokal yang tergabung dalam perusahaan. C. Penambahan Devisa Pertumbuhan ekonomi melalui pertumbuhan sector perindustrian di Indonesia memberikan kontribusi cukup besar dalam pembangunan negara. Berdirinya industri susu UHT yaitu, PT GREAT MILK INDONESIA di Kabupaten Kuningan memberikan dampak positif terhadap penambahan devisa daerah maupun nasional secara lebih luas. Hal ini sesuai amanat pemerintah yang mendukung pertumbuhan industri lokal dan pertumbuhan perusahan-perusahaan baru dalam negeri sebagai ladang devisa yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat melalui program pembangunan. D. Keuntungan Transfer Pengetahuan/Teknologi Pendekatan aspek sosial masyarakat dengan berdirinya Industri susu UHT PT GREAT MILK INDONESIA melalui transfer ilmu pengetahuan atau teknologi industri pengolahan susu. Penerapan teknologi dan sains dalam memproduksi susu UHT secara modern diharapkan mampu memberikan rangsangan positif dalam pengembangan pengetahuan 14

masyarakat akan kemajuan teknologi. Aplikasi teknologi pengolahan susu juga diharapkan dapat dipelajari oleh tenaga kerja sehingga secara tidak langsung tenaga kerja/masyarakat memperoleh transfer pengetahuan dan teknologi mengenai Industri tersebut. Selain itu, pengetahuan mengenai manfaat mengkonsumsi susu UHT diharapkan mampu terserap secara tidak langsung di tengah masyarakat setelah mengetahui keberaaan industri susu UHT di lingkungan masyarakat. E. Persepsi dan Sikap Masyarakat Terhadap Proyek Pendirian perusahaan ini memberikan respon positif terhadap masyarakat di sekitar lokasi industri. Tidak hanya berdampak pada meningkatnya atau semakin baik nya kondisi lingkungan fisik tetapi juga kondisi lingkungan psikis masyarakat. Peningkatan kondisi lingkungan fisik terjadi pada pembangunan fisik sepeti pembangunan/perbaikan jalan, jembatan, akses informasi, jaringan telepon yang mampu memberi manfaat positif untuk masyarakat. Selain itu, persepsi dan sikap positif masyarakat juga ditunjukkan dari bentuk kerjasama masyarakat dengan perusahaan melalui keikutsertaan masyarakat dalam proses produksi sebagai tenaga kerja.

15

VI.

ASPEK REGULASI DAN LEGALITAS

A. Sistem Hukum Yang Berlaku Untuk Pendirian Usaha Kebijakan pemerintah yang mengatur tentang investasi dan perijinan industri pengolahan susu daiantaranya adalah Paket Kebijakan Pemerintah tanggal 23 Mei 1995, berisi tentang DNI (Daftar Negatif Investasi). Penjelasan tentang kebijakan ini adalah Industri pengolahan susu dalam negeri ditetapkan sebagai industri yang tertutup bagi penanaman modal kecuali memenuhi persyaratan terpadu dengan peternakan. Perpaduan antara industri pengolahan susu dengan industri peternakan sapi perah diharapkan mampu mendorong terbentuknya sistem agroindustri susu Indonesia berbasis sumber daya lokal. B. Persyaratan Administrasi Pendirian Usaha Persyaratan admnistrasi untuk memperoleh persetujuan atau ijin yang dikeluarkan pemerintah Kabupaten Kuningan sesuai dasar hukum : Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia No. 590/MPP/Kep/10/99 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Usaha Industri, Izin Usaha Perluasan dan Tanda Daftar Industri, ialah sebagai berikut. 1. Formulir permohonan (ijin industri SP 1 dan Pm II) yang telah diisi lengkap dan benar; 2. Foto copy akte pendirian perusahaan dan foto copy surat keputusan berwenang untuk Perusahaan Perseroan; 3. Foto copy akta pendirian koperasi yang telah mendapatkan pengesahan dari instansi yang berwenang untuk perusahaan yang berbentuk koperasi; 4. Foto copy akta pendirian perusahaan yang telah didaftarkan pada pengadilan negeri untuk perusahaan persekutuan; 5. Foto copy KTP penanggungjawab Perusahaan/Koperasi; 6. Foto copy izin gangguan/AMDAL bagi kegiatan usaha perdagangan yang dipersyaratkan; 7. Neraca awal perusahaan; 8. Pas foto penanggungjawab ukuran 4x6 sebanyak 2 lembar. Berkaitan dengan aspek regulasi dan legalitas tersebut, PT GREAT MILK INDONESIA memiliki kekuatan hukum berdasarkan kelengkapan berkas persyaratan administrasi pendirian usaha, dan perizinan berdasarkan Peraturan Perundang-undangan melalui keputusan Kementerian Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia. 16

VII.

ASPEK LINGKUNGAN

Aspek lingkungan merupakan bagian yang tidak bias dipisahkan dalam suatu rencana pendirian industry. Aspek lingkungan yang meliputi aspek pengelolaan limbah adalah kegiatan terpadu yang meliputi kegiatan pengurangan (minimization), segregasi

(segregation), penanganan (handling), pemanfaatan dan pengolahan limbah. Pengelolaan limbah di industri pengolahan susu yakni menjalankan secara terintergrasi kegiatan pengurangan, segregasi dan handling llimbah sehingga menekan biaya dan menghasilkan output limbah yang lebih sedikit serta minim tingkat pencemarnya. Integrasi dalam pengelolaan limbah tersebut kemudian dibuat menjadi berbagai konsep seperti: produksi bersih (cleaner production), atau minimasi limbah (waste minimization). Karakteristik limbah cair industri susu tidak jauh berbeda dengan limbah cari industri makanan. Tetapi limbah cair yang berasal dari industri susu mempunyai karakteristik khas yaitu kerentanannya terhadap bakteri pengurai sehingga mudah terjadi pembusukan. Karakter air limbah industri susu mengandung kadar organik yang cukup tinggi tetapi mudah terurai. Kadar BOD pada air limbah susu + 4000 mg/L dan COD + 2000 mg/L. Perbandingan BOD dan COD setiap pabrik bervariasi namun secara umum adalah 1.75:1. Sedangkan kadar padatan tersuspensi (TSS) air limbah susu adalah + 800 mg/L. Sumber utama air limbah pada proses pembuatan susu sebagian besar berasal dari produk yang hilang yang ikut selama proses pencucian dan dihasilkan dari tumpahan/ kebocoran selama proses produksi. Produk yang hilang selama proses produksi diperkirakan mencapai 0.1%-3%. Kehilangan produk juga disebabkan oleh manajemen house keeping dan sistem operasional yang kurang baik terjadi saat pemindahan pipa saluran produksi, mesin evaporasi, proses pengisian dan sisa bahan baku yang rusak. Air limbah yang cukup besar juga dihasilkan dari air pendingin dan kondensat. Penanganan air buangan pendingin tersebut biasanya dapat diatasi dengan melakukan recycle melalui sistem tertutup sehingga dapat digunakan kembali. Volume air limbah yang dihasilkan setiap pabrik susu sangat bervariasi. Namun di beberapa negara maju tingkat efisiensi sudah cukup baik, volume air limbah yang dihasilkan dari pabrik susu dasar adalah 3.9 ltr/kg produk susu dan untuk pabrik susu terpadu adalah 11.2 ltr/ kg produk. Untuk Indonesia rata-rata volume yang dihasilkan dari sebuah pabrik susu adalah 2 ltr/kg produk susu. 17

VIII.

ANALISIS RESIKO

Analisis resiko usaha merupakan salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam mengurangi tingkat kerugian suatu perusahaan. Analisis resiko yang dilakukan yakni dengan mengamati indiKator vital dalam proses produksi. Indikator yang diamati meliputi : a. Kenaikan harga bahan baku b. Kenaikan upah tenaga kerja c. Penurunan penjualan d. Kerusakan alat-alat produksi Berdasarkan asumsi indicator tersebut , PT GREAT MILK INDONESIA memiliki langkah antisipasi dalam mengatasi kemungkinan terbutuk atau resiko usaha. Adapun antisipasi resiko usaha tersebut sebagi berikut. 1. Pembelian Stock Bahan Bahan Baku dan Bahan Penolong Perusahaan akan membeli stok bahan baku melalui kontrak kerjasama dengan perusahaan rekanan membuat MoU yang saling menguntungkan. Untuk menghindari kenaikan harga secara tiba-tiba, kontrak kerjasama pemenuhan kebutuhan bahan baku selama satu tahun. Khusus bahan baku susu, perusahaan juga memberlakukan kerjasama saling menguntungkan dengan peternak. 2. Membuat Kontrak Dengan Tenaga Kerja Kontrak dengan tenaga kerja dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan upah tenaga kerja. 3. Memperluas Saluran Distribusi Pemasaran 4. Membuat Inovasi Baru dan Promosi Produk Salah satu indicator penurunan daya beli masyarakat yakni titik jenuh masyarakat dalam mengkonsumsi produk yang sama tanpa ada inovasi. Sebagai bentuk antisipasi penurunan daya beli masyarakat, PT GREAT MILK INDONESIA membuat inovasi produk dengan menghimpun permintaan konsumen sehingga perusahaan mampu memberikan produk unggulan yang sesuai dengan keinginan konsumen. 5. Melakukan Maintenance Secara Berkala Hal ini sangat penting dilakukan untuk mengantisipasi kerusakan alat-alat produksi. Maintenance yang dilakukan secara berkala akan membantu perusahaan dalam mengoptimalkan kinerja alat produksi sehingga dapat memperpanjang usia produksi. 18

IX.

ASPEK FINANSIAL

A. Investasi Estimasi investasi yang dikeluarkan PT GREAT MILK INDONESIA tersaji dalam tabel estimasi proyeksi investasi sebagai berikut:
No Item Jumlah Nilai Ket Jumlah TOTAL

A INVESTASI 1 Pendirian Bangunan a Pabrik b Kantor (2 lantai) c Quality Control 2 Peralatan a Mesin UHT b Mesin Packaging c Mesin Cooling d Peralatan Kantor 3 Kendaraan a Tangki Susu b Truk b Pick UP c Mobil d Sepeda Motor TOTAL

500.00 m2 300.00 m2 270.00 m2

1,500,000.00 3,000,000.00 1,500,000.00

750,000,000.00 900,000,000.00 405,000,000.00 2,055,000,000.00

1.00 unit 1.00 unit 2.00 unit

400,000,000.00 300,000,000.00 200,000,000.00

400,000,000.00 300,000,000.00 400,000,000.00 200,000,000.00 1,300,000,000.00

1.00 4.00 8.00 1.00 2.00

unit unit unit unit unit

125,000,000.00 150,000,000.00 110,000,000.00 120,000,000.00 12,000,000.00

125,000,000.00 600,000,000.00 880,000,000.00 120,000,000.00 24,000,000.00 1,749,000,000.00 5,104,000,000.00

B. Estimasi Penjualan Penjualan susu UHT dijual sesuai dengan segmentasi dan kebutuhan pasar. Berdasarkan pengamatan pasar, kesukaan masyarakat dalam mengkonsumsi susu kemasan siap minum adalah pada produk berukuran 200ml. Dikarenakan produk dengan ukuran ini cukup untuk memenuhi konsumsi susu harian dan mudah dibawa. Melihat hasil pengamatan tersebut, maka PT GREAT MILK INDONESIA memprioritaskan produksi pada produk kemasan ukuran 200ml. Adapun estimasi penjualan sebagai berikut:
PRODUCT ASUMPTION Kerusakan Susu Segar Kerusakan Susu UHT 5% 5% Susu Segar Susu Segar

Produksi Susu UHT 200 ml (dalam kemasan)

biaya produksi (rupiah) 12.00 /ml 2,400.98 /kemasan

Profit (%)
16.62

Harga Jual (Rp) 2,800.00 (Rp/ml) 14.00

Produksi (kemasan/week) 67,687.50

19

C. Estimasi Biaya Produksi Estimasi biaya produksi dihitung berdasarkan biaya operasional dalam memperoduksi susu UHT. Besarnya estimasi biaya produksi sebesar Rp 5,983,050,000.00 adapun rincian estimasi biaya produksi ditampilkan pada tabel berikut:
PROCEDURAL ASUMPTION Waktu Produksi Susu UHT Kerusakan Susu Pemakaian Gula (pemanis) Pemakaian Perasa 180 5% 4% 0.5 % Hari/tahun Total susu segar Total susu segar Total susu segar

No 1 a b c 2 3 4 5

Item Bahan Baku Susu Segar Gula Pasir Perasa

Jumlah 4,000.00 160.00 20.00 lt/hr kg/hr kg/hr

Nilai 4,300 10,000 15,000 720,000.00 48,000.00 6,000.00

Jumlah 3,096,000,000.00 480,000,000.00 90,000,000.00

TOTAL

3,666,000,000.00 Kemasan 200 ml Listrik Bahan Bakar Promosi 3,249,000.00 10,000,000.00 150.000.00 5,000,000.00 kmsn /bln lt/th /bln TOTAL 450 12 4,500 12 /kemasan bln /liter bln 1,462,050,000.00 120,000,000.00 45,000,000.00 60,000,000.00 1,462,050,000.00 120,000,000.00 675,000,000.00 60,000,000.00 5,983,050,000.00

D. Proyeksi Neraca Untung-Rugi Proyeksi untung-rugi berdasarkan estimasi penjualan susu pasteurisasi dan estimasi biaya produksi ialah sebagai berikut:
INCOME (PEMASUKAN) Penjualan Susu UHT TOTAL COST A B BIAYA TETAP BIAYA OPERASIONAL 1,817,750,000.00 5,983,050,000.00 7,800,800,000.00 NET INCOME 1,296,400,000.00 9,097,200,000.00

20

E. Kriteria Investasi (NPV, IRR, B/C rasio, PBP) Kriteria investasi disesuaikan dengan nilai NPV (Net Provit Value), IRR (Rentabilitas), B/C ratio (Benevit per Cost ratio) dan PBP (Payback Period) sebagai pertimbangan fnansial perusahaan. Hasil analisis financial disajikan pada data table berikut:
NPV Interest Rest (suku Bunga) IRR (Rentabilitas) 3,270,299,911.32 7.40 rupiah % % tahun rupiah rupiah liter

10.05 Payback Period 5.34 R/C 1.17 Biaya Variabel /satuan 1,841.51 BEP (rupiah) 20,220,138,432.64 BEP (produk) 7,221,478.01

Berdasarkan hasil analisis, nilai Net Present Value (NPV) cukup tinggi. NPV adalah nilai sekarang dari arus kas usaha pada masa yang akan datang yang didiskontokan dengan biaya modal rata-rata yang digunakan kemudian dikurangai dengan nilai investasi yang telah dikeluarkan. Penghitungan analisis PT GREAT MILK INDONESIA dilakukan pada nilai bunga 7.40% merupakan rata-rata bunga pinjaman yang berlaku sekarang ini. Penghitungan yang dilakukan menunjukan bahwa nilai NPV sebesar Rp. 3,270,299,911.32. Hal ini bernilai positif oleh karena itu maka dari sisi NPV dapat dipastikan bahwa usaha ini layak. IRR merupakan salah satu indikator aspek kelayakan usaha. Penghitungan IRR menggunaan batasan bunga sebesar 15% sebagai batas NPV positif dan 50% sebagai batas NPV negatif. IRR pada tabel menunjukkan nilai 10.05%. Hasil tersebut menunjukan bahwa PT GREAT MILK INDONESIA memenuhi aspek kelayakan jika dibandingkan dengan suku bunga bank saat ini yakni 7.40%. Artinya, lebih baik menginvestasikan modal untuk PT GREAT MILK INDONESIA dari pada diinvestasikan di bank karena profit investasi lebih besar dari suku bunga bank. Payback period menunjukkan lama waktu pengembalian modal awal yang dikeluarkan perusahaan. Payback period pada industri pengolahan susu PT GREAT MILK INDONESIA yakni dalam jangka waktu 5 tahun 4 bulan. Hasil analsis R/C rasio PT GREAT MILK INDONESIA menghasilkan nilai 1.17. Hasil tersebut bernilai positif maka dapat disimpulkan bahwa usaha layak. Hal ini sesuai dengan kriteria kelayakan dimana Usaha yang layak memiliki nilai R/C rasio sebesar sama dengan 1 21

atau lebih dari 1. Dengan demikian usaha industri susu UHT ini menguntungkan jika dijalankan dan mampu bersaing di tengah maraknya industri pengolahan susu.

X.

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Berdasarkan uraian dan analisa studi kelayakan yang telah dijabarkan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Segi pasar, seiring dengan pergeseran trend konsumsi susu di Negara berkembang yang akan beralih ke konsumsi susu segar maka permintaan akan susu UHT akan semakin meningkat pada tahun-tahun mendatang. 2. Segi perekonomian, Berdirinya PT GREAT MILK INDONESIA dapat meningkatkan minat masyarakat terhadap susu UHT. Sehingga dapat mampu mendorong perkembangan agribisnis persusuan di Indonesia. 3. Segi hukum, kami memiliki izin yang kuat dan diakui oleh hukum sebagai sebuah Perseroan Terbatas (PT) sehingga perusahaan dapat berkembang lebih efisien dan efektif. 4. Segi produk, bahan baku yang kami gunakan berasal dari peternak lokal dengan kualitas tinggi, mutu terjamin melalui tahap penguian bahan baku. 5. Segi teknologi, kami menggunakan mesin-mesin berteknologi tinggi dan telah memenuhi syarat sebagai mesin yang berstandar nasional maupun internasional. 6. Segi lokasi, lokasi pendirian perusahaan berada pada kawasan strategis. 7. Segi manajemen SDM, memperkerjakan tenaga kerja yang telah ahli di bidangnya dengan upah yang telah disesuaikan dengan latar belakang, pengalaman serta anggaran perusahaan. 8. Segi keuangan, biaya-biaya, kewajiban-kewajiban dan harta yang kami gunakan diseimbangkan dengan modal yang ada. Modal yang kami gunakan: modal sendiri 51% dan modal pinjaman 49%. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa kami mempunyai keyakinan bahwa PT GREAT MILK INDONESIA yang berlokasi di Kuningan Jawa Barat akan dapat berkembang dengan baik. Kami merekomendasikan untuk bekerjasama menanamkan investasi. Bersama PT GREAT MILK INDONESIA menyehatkan dan mencerdaskan bangsa Indonesia melalui susu UHT (Ultra High Temperature).

22

XI.
No Item Jumlah

LAMPIRAN
Nilai Ket Jumlah TOTAL

A INVESTASI 1 Pendirian Bangunan a Pabrik b Kantor (2 lantai) c Quality Control 2 Peralatan a Mesin UHT b Mesin Packaging c Mesin Cooling d Peralatan Kantor 3 Kendaraan a Tangki Susu b Truk b Pick UP c Mobil d Sepeda Motor TOTAL B BIAYA TETAP 1 Sewa Lahan 2 Tenaga Kerja a Manager b Supervisor c Staff/Karyawan d Operator e Security f Tenaga Lepas 3 Penyusutan a Peralatan b Kendaraan c Bangunan 4 Bunga Pinjaman C BIAYA VARIABEL (OPERASIONAL) 1 Bahan Baku a Susu Segar b Gula Pasir
(asumsi pemakaian gula 4%)

500.00 m2 300.00 m2 270.00 m2

1,500,000.00 3,000,000.00 1,500,000.00

750,000,000.00 900,000,000.00 405,000,000.00 2,055,000,000.00

1.00 unit 1.00 unit 2.00 unit

400,000,000.00 300,000,000.00 200,000,000.00

400,000,000.00 300,000,000.00 400,000,000.00 200,000,000.00 1,300,000,000.00

1.00 4.00 8.00 1.00 2.00

unit unit unit unit unit

125,000,000.00 150,000,000.00 110,000,000.00 120,000,000.00 12,000,000.00

125,000,000.00 600,000,000.00 880,000,000.00 120,000,000.00 24,000,000.00 1,749,000,000.00 5,104,000,000.00

1,500.00 m2 1.00 4.00 16.00 3.00 4.00 22.00 orang orang orang orang orang orang

10,000.00 /bulan 4,000,000.00 2,500,000.00 1,800,000.00 1,250,000.00 1,250,000.00 900,000.00 /bulan /bulan /bulan /bulan /bulan /bulan

180,000,000.00 48,000,000.00 120,000,000.00 345,600,000.00 45,000,000.00 60,000,000.00 237,600,000.00

180,000,000.00

856,200,000.00 10.00 tahun 5.00 tahun 10.00 tahun 10.00 % 1,100,000,000.00 1,749,000,000.00 1,650,000,000.00 5,104,000,000.00 550,000,000.00 874,500,000.00 1,237,500,000.00 55,000,000.00 174,900,000.00 41,250,000.00 510,400,000.00 TOTAL 271,150,000.00 510,400,000.00 1,817,750,000.00

(asumsi produksi susu UHT adalah 180 hari per tahun)

3,666,000,000.00 4,000.00 lt/hr 160.00 kg/hr 20.00 kg/hr 4,300 10,000 15,000 720,000.00
684,000.00

3,096,000,000.00
liter/th

(asumsi kerusakan susu sebelum diproses 5%)

48,000.00
48,000.00

480,000,000.00
kg/th

c Perasa
(asumsi pemakaian perasa 0,5%)

6,000.00
6,000.00 kg/th

90,000,000.00 1,462,050,000.00

2 Kemasan 200 ml 3 Listrik 4 Bahan Bakar 7 Promosi

3,249,000.00 10,000,000.00 150,000.00 5,000,000.00

kemasan /bln lt/th /bln

450 12 4,500 12

/kemasan bln /liter bln

1,462,050,000.00 120,000,000.00 675,000,000.00 60,000,000.00 TOTAL

120,000,000.00 675,000,000.00 60,000,000.00 5,983,050,000.00

COST RESUME
A EQUITY (ASSET) B FIX COST
Nilai Investasi Biaya tetap

12,904,800,000.00 5,104,000,000.00 1,817,750,000.00 TOTAL 1,817,750,000.00 5,983,050,000.00 TOTAL

6,921,750,000.00

C TOTAL COST
Biaya Tetap Biaya Variabel (Operasional)

7,800,800,000.00

23

INCOME (PENDAPATAN)
Penjualan Susu UHT Total Produksi dalam satuan ml Total Penjualan Produk UHT (200ml) 649,800.00 lt/th 649,800,000.00 ml/th 3,249,000.00 kemasan/th
(asumsi kerusakan susu setelah prosesing 5%)

2,800.00 /kemasan

9,097,200,000.00 TOTAL

9,097,200,000.00 1,296,400,000.00

NET INCOME

PROFIT MARGIN
Produksi Susu UHT 200 ml (dalam kemasan) biaya produksi (rupiah) 12.00 /ml 2,400.98 /kemasan

Profit (%)
16.62

Harga Jual (Rp) 2,800.00 (Rp/ml) 14.00

Produksi (kemasan/week) 67,687.50

FINANCIAL ANALYSIS
NPV (Net Provit Value)
Interest Rest (suku Bunga) 3,270,299,911.32 rupiah

7.40 % 10.05 % 5.34 tahun 1.17 1,841.51 rupiah/kemasan


20,220,138,432.64 rupiah/kemasan

IRR (Rentabilitas) PBP (Payback Period) R/C (efficiency ratio)


Biaya Variabel per Satuan

BEP (dalam rupiah) BEP (dalam Produk)

7,221,478.01 kemasan

24

CASH FLOW Statement and financial analysis


No

items

Tahun

1
9,097,200,000.00

2
10,006,920,000.00

3
11,007,612,000.00

4
12,108,373,200.00

5
13,319,210,520.00

6
14,651,131,572.00

7
16,116,244,729.20

8
17,727,869,202.12

9
19,500,656,122.33

10
21,450,721,734.57

PEMASUKAN 1 total penerimaan 2 modal awal 12,904,800,000.00 12,904,800,000.00 9,097,200,000.00 10,006,920,000.00 11,007,612,000.00 12,108,373,200.00 13,319,210,520.00 14,651,131,572.00 16,116,244,729.20 17,727,869,202.12 19,500,656,122.33 21,450,721,734.57

Total Cash Inflow


PENGELUARAN 1 investasi 2 total biaya Total

5,104,000,000.00 7,800,800,000.00 12,904,800,000.00 7,800,800,000.00 7,800,800,000.00 1,296,400,000.00 8,580,880,000.00 8,580,880,000.00 1,426,040,000.00 9,438,968,000.00 9,438,968,000.00 1,568,644,000.00 10,382,864,800.00 10,382,864,800.00 1,725,508,400.00 11,421,151,280.00 11,421,151,280.00 1,898,059,240.00 12,563,266,408.00 12,563,266,408.00 2,087,865,164.00 13,819,593,048.80 13,819,593,048.80 2,296,651,680.40 15,201,552,353.68 15,201,552,353.68 2,526,316,848.44 16,721,707,589.05 16,721,707,589.05 2,778,948,533.28 18,393,878,347.95 18,393,878,347.95 3,056,843,386.61

surplus
3 tax (Pajak)

129,640,000.00 7,930,440,000.00 1,166,760,000.00

142,604,000.00 8,723,484,000.00 1,283,436,000.00

156,864,400.00 9,595,832,400.00 1,411,779,600.00

172,550,840.00 10,555,415,640.00 1,552,957,560.00

189,805,924.00 11,610,957,204.00 1,708,253,316.00

208,786,516.40 12,772,052,924.40 1,879,078,647.60

229,665,168.04 14,049,258,216.84 2,066,986,512.36

252,631,684.84 15,454,184,038.52 2,273,685,163.60

277,894,853.33 16,999,602,442.38 2,501,053,679.96

305,684,338.66 18,699,562,686.61 2,751,159,047.95

Total Cash Outflow Cumulatif Finish Chas

25

You might also like