You are on page 1of 3

TUGAS AKHIR KONVERSI ENERGI

TUGAS AKHIR KONVERSI ENERGI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian tentang aliran internal saat ini mulai banyak dilakukan dan terus dikembangkan, salah satunya mengenai aliran yang melintasi fitting perpipaan berupa elbow 90. Elbow 90 merupakan salah satu jenis sambungan pada sistem perpipaan berbentuk melengkung. Saat ini pemanfaatanya hampir disemua bidang perindustrian, misalkan pada industri pembangkit listrik, kilang minyak, sistem perkapalan bahkan sampai industri perangkat otomotif. Aliran fluida yang melintasi elbow 90 mengalami pressure drop lebih besar dari pada melintasi pipa lurus dengan kecepatan free stream yang sama, sehingga akan terjadi kerugian energy (headloss) yang lebih besar. Presure drop pada elbow diakibatkan oleh gesekan (friction loss) dan separasi aliran (separation loss) serta secondary flow. Friction loss terjadi karena adanya gesekan yang antara fluida dengan inner surface elbow 90. Separasi aliran terjadi karena ketidakmampuan aliran melawan adverse pressure gradient (APG), sehingga sebagian aliran akan terpisah dan berbalik arah dari aliran utamanya, dengan demikian akan mengurangi energi aliran. Secondary flow terjadi karena perbedaan distribusi energi antara daerah inner dan outer. Hal ini didukung oleh kontur elbow 90 sehingga memungkinkan partikel fluida bergerak dari sisi outer menuju inner wall. Adanya interaksi boundary layer pada endwall flow dapat menghasilkan aliran sekunder pada sisi corner. Efek yang ditimbulkan oleh aliran sekunder ini adalah penyumbatan aliran (blockage effect) sehingga mengurangi effective flow area. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai aliran yang melintasi elbow 90, sehingga didapatkan bentuk elbow yang sesuai dan dapat meminimalkan pressure drop yang terjadi. Salah satu usaha mengurangi pressure drop adalah dengan penambahan sudu-sudu pengarah (guide vanes) untuk membantu

mengarahkan aliran dengan sedikit arus pusar dan gangguangangguan yang tidak dikehendaki. Beberapa penelitian mengenai karakteristik aliran yang melalui elbow 90 pernah dilakukan oleh Kim dan Patel (1994) yang menyatakan bahwa distribusi koefisien tekanan sepanjang sisi outer elbow 90 mempunyai nilai Cp positif, sedangkan pada sisi inner mempunyai nilai Cp negatif. Hal ini menunjukkan bahwa aliran fluida mempunyai tekanan pada sisi outer lebih besar dari pada sisi inner. Pada sisi inner, daerah yang berpotensi mengalami separasi terletak di dekat inlet elbow, sedangkan pada sisi outer adalah pada bagian menuju downstream. Hasil ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Cheng (1994) dengan menginjeksikan zat warna pada aliran yang melintasi elbow 90 sehingga didapatkan sebuah visualisasi separasi yang terjadi pada sisi inner dan outer sepanjang aliran. Penelitian lainya dilakukan oleh Danbon dan Solliec (2000) untuk mengetahui profil kecepatan pada outlet elbow 90. Dari penelitian tersebut didapatkan bahwa kecepatan maksimum berada pada sisi outer. Dengan demikian menunjukkan bahwa aliran pada elbow tidak hanya mengalami ketidak uniform-an tekanan saja, tetapi pada kecepatan juga yang dapat menyebabkan fenomena terbentuknya secondary flow. Secondary flow pada sisi corner pernah diteliti oleh Purnadiana (2008), fenomena ini dikarenakan gerak kombinasi elemen fluida yang berada di dalam boundary layer, dimana elemen fluida di dalam boundary layer selain melakukan gerak translasi juga melakukan gerak rotasi. Untuk mengurangi pressure drop aliran yang melintasi elbow 90, salah satunya dengan melakukan penambahan sudu pengarah (guide vane). Dengan penambahan tersebut, diharapkan aliran akan mampu mengikuti kontur permukaan, sehingga potensi terseparasinya aliran dapat diminimalkan. Selain itu, penambahan guide vane diharapkan dapat mempersingkat suatu aliran menuju keadaan uniform akibat dari pengurangan daerah pergerakan partikel fluida pada cross section sebagai pemicu terjadinya vortek. Penelitian tentang penambahan jumlah guide vane terhadap friction factor (f) pernah dilakukan oleh Liou dan
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri ITS

Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri ITS

iv

TUGAS AKHIR KONVERSI ENERGI

TUGAS AKHIR KONVERSI ENERGI

Lee (2001). Pada angka Reynolds yang sama, penambahan satu guide vane dapat mengurangi pressure drop karena mampu mengurangi back flow. Sedangkan penambahan dua dan tiga guide vanes justru semakin meningkatkan pressure drop. Penelitian selanjutnya pernah dilakukan oleh Purnadiana (2008) dan Hakim (2008) untuk menganalisa tentang penambahan jumlah guide vane dengan variasi angka Reynolds. Pada Re 2,1x104 diketahui bahwa penambahan satu guide vane dapat mengurangi pressure drop sebanyak 33,4 %. Sedangkan penambahan dua guide vanes justru semakin memperbesar pressure drop. Pressure drop terjadi karena distribusi kecepatan dan tekanan sepanjang radial di daerah elbow tidak uniform serta adanya gesekan (friction loss). Oleh karena itu penelitian ini difokuskan untuk mengkaji fenomena aliran di dalam elbow 90 menggunkan angka Reynolds yang lebih besar dari pada penelitian sebelumnya yakni 1,2x105 dengan pengaruh penambahan dua guide vanes terhadap pressure drop aliran di dalam rectangular elbow 90, untuk mendapatkan pengaruh perubahan kecepatan terhadap distribusi tekanan dan kecepatan sepanjang sisi inner dan outer di daerah elbow 90 sebagai pendukung terjadinya pressure drop. Penelitian ini juga didukung dengan pemodelan numerik untuk memperjelas diskripsi aliran yang terjadi pada kondisi tersebut dan dapat memberikan informasi tentang adanya vortex dan secondary flow di dalam rectangular elbow 90. 1.2. Perumusan Masalah Friction effect, separasi aliran dan secondary flow merupakan faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya pressure drop. Separasi (detachment) sisi inner dapat terjadi karena adanya perubahan secara signifikan dan secara tibatiba dari arah streamline. Sedangkan pada sisi outer, separasi dapat diakibatkan karena ketidakmampuan aliran fluida melawan gaya gesek dan adanya adverse pressure gradient (APG) yang dapat menimbulkan aliran berbalik arah (back flow). Sedangkan secondary flow diakibatkan karena adanya perbedaan distribusi
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri ITS

energi sepanjang radial. Adanya interaksi boundary layer pada endwall dapat menyebabkan fenomena vortex. Dengan penambahan dua guide vanes diharapkan dapat menggurangi pressure drop karena dapat mengurangi daerah lintasan secondary flow berupa gerakan rolling, akan tetapi penambahan tersebut justru semakin memperbesar efek gesekan. Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan pada instalasi elbow tanpa guide vane dan elbow dengan penambahan dua buah guide vanes menggunakan angka Reynolds yang rendah yakni 2,1x104 dan 8,4x104, maka penelitian ini lebih difokuskan pada pengaruh angka Reynolds yang lebih besar Re 1,2x105. Hal ini dikarenakan ingin mengetahui pengaruh variasi kecepatan terhadap faktor pendukung presure drop (friction effect, separasi dan secondary flow) dan pressure drop yang terjadi apabila menggunakan geometri elbow yang sama. Selain itu dengan mengunakan nilai Re 1,2x105, aliran yang digunakan masih bersifat incompressible dan masih bisa dibaca oleh alat ukur yang akan kita gunakan serta aplikatif dalam dunia industri. Dengan peningkatan angka Reynolds, diharapakan dapat meningkatkan effisiensi dari elbow karena distribusi kecepatan yang didapatkan lebih cepat uniform pada sisi downstream sehingga akan berpengaruh pada nilai pressure drop. Hal ini dikarenakan dengan nilai Re yang semakin besar maka akan mempunyai nilai momentum yang lebih besar juga untuk melawan APG. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian secara eksperimental dan visualisasi numerik mengenai terjadinya fenomena aliran melalui elbow 90 sehingga dapat memberikan informasi secara kualitatif dan kuantitatif. 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji fenomena aliran dengan Re 1,2x105 di dalam rectangular elbow 90 serta pengaruh penambahan dua guide vanes terhadap pressure drop aliran, yang dilakukan dengan cara:

vi

Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri ITS

vii

TUGAS AKHIR KONVERSI ENERGI

1. Mengukur distribusi wall coefficient of pressure (Cp) di sepanjang inner dan outer wall searah streamline serta arah normal. 2. Mengukur profil kecepatan pada setiap cross section yang ditentukan tepat pada midspan. 3. Melakukan visualisasi numerik menggunakan program Fluent agar dapat memberi informasi kualitatif dan kuantitatif mengenai velocity profile, Cp, contour of pressure serta contour of velocity dan pathline. 1.4. Batasan Masalah Untuk lebih memfokuskan penelitian yang akan dilakukan, maka digunakan beberapa batasan masalah dibawah ini: 1. Aliran fluida yang dipakai adalah incompressible dan steady. 2. Aliran uniform pada sisi upstream elbow. 3. Kemungkinan terjadinya perpindahan panas diabaikan. 4. Kekasaran dinding saluran diabaikan. 5. Kajian eksperimen maupu numerik dilakukan pada bilangan Reynolds 1,2x105 berdasarkan Hidraulic Diameter of duct. 1.5. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui pengaruh penambahan dua guide vanes terhadap performa sebuah elbow 90. 2. Mengetahui pengaruh angka Reynolds terhadap performa elbow 90 tanpa dan dengan dua guide vanes. 3. Mendapatkan gambaran secara kualitatif aliran melalui elbow 90 tanpa dan dengan dua guide vanes. 4. Mengetahui pengaruh Re 2,1x104 dan Re 8,4x104 terhadap distribusi nilai Cp melalui perbandingan dengan hasil penelitian sebelumya menggunakan jenis elbow yang sama.

Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri ITS

viii

You might also like