You are on page 1of 15

MULTIMEDIA CENTER SMA NEGERI 1 PARE Oleh Heru Bin Adhisetiawan

A. Latar Belakang Proses belajar mengajar atau proses pengajaran merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan, agar dapat mempengaruhi siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dalam pembelajaran diperlukannya bahan ajar / media Pengajaran, menurut Nana Sudjana (2010:2) karena media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Media dalam dunia pendidikan merupakan salah satu komponen yang integral dalam sebuah sistem instruksional. Dengan adanya suatu media diharapkan proses pendidikan dapat berlangsung secara efektif serta terciptnya susasana belajar yang kondusif. Perkembangan zaman dimasa sekarang semakin pesat perkembangannya

sehingga memberikan pengaruh diberbagai lini kehidupan salah satunya adalah dunia pendidikan, dengan demikian dunia pendidikan pun dituntut untuk lebih inovatif dalam kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu diperlukan sarana dan prasarana yang mendukung untuk membantu peningkatan kemampuan individu. Sekarang ini banyak sekolah-sekolah yang menggalakkan peningkatan sumber daya manusia yaitu sumber belajar yang berbasis multimedia. Dikembangkannya pusat sumber belajar ini 1

SMASA Multimedia Center

diharapkan memberikan tambahan ilmu pengetahuan yang baru bagi siswa serta lebih dapat meningkatkan interaksi siswa dalam proses belajar mengajar. SMA Negeri 1 Pare merupakan sekolah yang terletak di kota Pare serta merupakan sekolah yang akan menjadi RSBI dimana menurut paduan SBI, depdiknas, 2007 pelaksanaan RSBI perlu didukung : a. Sumber belajar dan perpustakaan b. Laboratorium bahasa c. Laboratorium IPA d. Laboratorium Multimedia e. Laboratorium komputer f. Laboratorium IPS g. Teacher Resource dan Reference Berdasarkan dari keterangan diatas maka diperlukannya pengembangan multimedia center guna mendukung pelaksanaan RSBI, selain itu supaya siswa dapat belajar sekaligus juga praktek mengenai penggunaan berbagai macam media serta tersedia perpustakaan digital yang nantinya dapat mempermudah siswa dalam mencari literatur untuk kebutuahn pembelajaran. B. Visi dan Misi Visi dan Misi SMA Negeri 1 Pare adalah MENJADI SEKOLAH YANG MENGHASILKAN SISWA MENGUASAI IMTAQ DAN IPTEK, BERPRESTASI YANG BERBUDI PEKERTI LUHUR. Supaya Visi dan Misi dapat tercapai banyak hal yang harus dilakukan diantaranya yaitu diperlukannya penambahan sarana dan prasarana untuk mendukung tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan. Supaya pembelajaran dapat efektif diperlukannya pembelajaran yang inovatif diantaranya menggunakan media dalam proses pembelajaran, karena media berguna 1

SMASA Multimedia Center

untuk lebih mempercepat proses belajar mengajar berlangsung secara baik. Pusat Sumber Belajar dikelola dan dikembangkan untuk membantu meningkatkan efektititas, efisiensi, dan kualitas belajar manusia. Salah satu bentuk dari Pusat Sumber Belajar yang ingin dikembangkan adalah Multimedia Center.

C. Tujuan Multimedia Center 1. Menambah sumber bahan ajar Dengan adanya multimedia center diharapkan proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar dan menyenangkan karena guru dapat menggunakan berbagai media dalam proses belajar mengajar. Sehingga materi yang diajarkan dapat diterima dengan mudah oleh siswa 2. Memberikan kontribusi kepada guru mata pelajaran Adanya multi media center guru dapat memanfaatkan media dalam proses kegiatan pembelajaran, baik guru SMA N 1 Pare maupun guru dari luar sekolah yang ingin bekerja sama dan memanfaatkan Multimedia Center 3. Melengkapi sarana dan prasarana Sesuai dengan misi sekolah SMA N 1 Pare diantaranya yaitu Menambah sarana prasarana sekolah secara optimal, hal ini diharapkan dapat memacu sekolah untuk selalu melakukan pembaruan teknologi dan bahan ajar serta dapat meningkatkan kemampuan pemahaman siswa sehingga menjadi lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing dibidang akademik. 4. Memajukan usaha penelitian yang perlu tentang penggunaan media pendidikan Multimedia center ini diupayakan dapat digunakan untuk sarana dan prasarana dalam memenuhi keperluan penelitian jika dalam suatu penelitian dibutuhkan suatu media. 1

SMASA Multimedia Center

D. Fungsi Multimedia Center 1. Fungsi Pengembangan Sistem Instruksional Fungsi ini mencakup beberapa kegiatan yang berkaitan dengan perencanaan, pengembangan, implementasi dan evalusai program Multimedia yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar. Fungsi ini meliputi: a. Perencanaun kurikulum; b. c. d. e. Identifikasi pilihan program instruksional; Seleksi peralatan, dan bahan; Perkiraan biaya; Penataran tentang pengembangan sistem instruksional bagi staf

pengajar; f. g. h. Perencanaan program; Prosedur evaluasi; Revisi program.

2. Fungsi Pelayanan Media Fungsi ini berhubungan dengan pembuatan rencana program media dan pelayanan pendukung yang dibutuhkan oleh staf pengajar dan pelajar, meliputi: a. Sistem penggunaan media untuk kelompok besar, b. c. d. e. f. Sistem penggunaan media untuk kelompok kecil, Fasilitas dan program belajar sendiri, Pelayanan perpustakaan media/bahan pengajaran, Pelayanan pemeliharaan dan penyampaian, Pelayanan pembelian bahan-bahan dan peralatan.

3. Fungsi Produksi Fungsi ini berhubungan dengan penyediaan materi atau bahan instruksional yang tidak dapat diperoleh melalui sumber kornersial. Fungsi ini meliputi: a. Penyiapan karya seni asli (original artwork) untuk tujuan instruksional; b. c. Produksi transparansi untuk OHP; Produksi Grafis 1

SMASA Multimedia Center

d. e. f. digital; g. sekolah. h.

Produksi fotografi (slide, filmstrip, dan lain-lain); Pelayanan reproduksi fotografi analog maupun digital; Pemrograman, pengeditan, dan reproduksi rekaman pita suara maupun

Pemrograman, pemeliharaan, dan pengembangan sistem televisi di

Pemrograman, pemeliharaan, dan pengembangan sistem pembelajaran

berbasis komputer. 4. Fungsi Administratif Fungsi ini berhubungan dengan cara-cara bagaimana tujuan dan prioritas program dapat tercapai. Fungsi ini berhubungan dengan semua segi program yang dilaksanakan dan akan melibatkan semua staf dan pemakai di dalam cara-cara yang cocok. Fungsi ini meliputi beberapa kegiatan sebagai berikut: a. Supervisi personalia untuk media; b. c. d. e. f. fasilitas. Pengembangan koleksi media untuk program pengajaran; Pengembangan spesifikasi pendidikan untuk fasilitas baru; Pengembangan sistem penyampaian; Pemeliharaan kelangsungan pelayanan produksi baban pembelajaran; Penyediaan pelayanan untuk pemeliharaan bahan, peralatan, dan

E. Program / Kegiatan 1. Pelayanan media Kegiatan ini merupakan salah satu implementasi dari keberadaan Pengembangan MULTIMEDIA CENTER yang terdapat pada SMA N 1 Pare. 2. Produksi media pembelajaran Kegiatan difokuskan pada penciptaan berbagai bentuk media sebagai sarana pembantu dalam proses belajar mengajar. Khususnya MULTIMEDIA 1

pembelajaran pada SMA N 1 Pare.

SMASA Multimedia Center

3. Pelatihan di bidang media pembelajaran Tercapainya tujuan pembelajaran merupakan hal terpenting untuk meningkatkan kualitas hidup manusia, Pelatihan yang dimaksud disini adalah pelatihan bagi guruguru, khususnya bagi guru SMA N 1 Pare yang akan menggunakan produk PENGEMBANGAN MULTIMEDIA CENTER, tetutama pelatihan penggunaan alat-alat berbasis komputer, pelatihan pemakaian aplikasi komputer yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. 4. Pusat studi berbasis media Selain ketiga kegiatan point di atas, PENGEMBANGAN MULTIMEDIA CENTER ini digunakan juga sebagai pusat berbagai sumber kajian atau studi yang memanfaatkan media pembelajaran dalam proses kegiatan belajar mengajarnya.

F. Sarana dan Prasarana Beberapa sarana dan prasarana yang dapat menunjang kelangsungan semua kegiatan di pusat pengembangan multimedia pembelajaran tersebut, berikut fasilitas sarana dan prasarana yang disediakan adalah: a. Gedung b. Perangkat komputer c. Wifi d. Laptop e. LCD f. Scan g. Printer h. Kamera digital dan anlog i. Peralatan Audio j. Peralatan video k. Handycam l. Atk 1

SMASA Multimedia Center

G. Desain Multimedia Center 1. Desain luar gedung Multimedia center tampak depan

2. Desain luar gedung Multimedia center tampak samping

3. Denah gedung lantai 1 1

SMASA Multimedia Center

RUANG PRODUKSI DAN PELATIHAN GRAFIS

RUANG DISPLAY GRAFIS/FOTO/ VIDEO

RUANG PRODUKSI DAN PELATIHAN FOTO/VIDEO

STUDIO REKAMAN AUDIO

STUDIO

KOMPUTER KATALOG BUKU

LOBBY

P. BARANG

4. Denah gedung lantai 2

LAB KOMPUTER/I NTERNET

MUSHOLA

LAB MULTIMEDIA

E-LEARNING CENTER

AUDITORIUM/MU LTIMEDIA CENTER

LAB BAHASA

H. Sasaran Multimedia Center 1. Guru Sasaran utama dari pendirian PENGEMBANGAN MULTIMEDIA CENTER ini adalah Guru, karena guru merupakan komponen penting dalam pelaksanaan pembelajaran berhasil tidaknya pembelajaran tergantung kepada bagaimana metode guru dalam menyampaikan pembelajaran. Artinya pengguna produk dari 1

SMASA Multimedia Center

PERPUSTAKAAN DIGITAL

PIMPINAN MULTIMEDI A CENTER

TOILET
BAG. INFORMASI

INFORMASI/ TATA USAHA

TIM AHLI

LOBBBAG. PENGEMBANGAN INSTRUKSIONAL Y

BAG SIRKULASI DAN LAYANAN

BAG PROD DAN LATIHAN

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA CENTER ini adalah guru yang dapat memakai fasilitas dari PENGEMBANGAN MULTIMEDIA CENTER yaitu pemakaian produk untuk proses pembelajaran baik pembelajaran di kelas, di laboratorium, di ruang gambar, maupun di bengkel kerja, dengan harapan supaya tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran dapat tercapai. 2. Siswa Peranan Siswa dalam pengembangan MULTIMEDIA CENTER adalah sebagai obyek sekaligus sebagai subyek pengembangan berbagai produk multimedia pembelajaran, yang akan digunakan untuk lebih meningkatkan efisiensi dan efektifitas siswa dalam memperoleh pengalaman belajar yang dapat memberikan pengetahuan lebih tentang media-media pembelajaran, dimana natinya siswa mampu menguasai atau menggunakan media dengan baik. 3. Masyarakat Produk hasil dari perencanaan dan pengembangan multimedia dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara luas sebagai bahan ajar serta dapat dimanfaatkan juga oleh instansi-instansi lain.

I. Bentuk Pengorganisasian / Pengelolaan Dalam pengembangan Multimedia Center di SMA Negeri 1 Pare ini menggunakan pola pengorganisasian hybrid karena pola ini adalah kombinasi dari pola terpisah dan terpusat. Karena kedua pola terdahulu mengandung kelebihan dan

kekurangan, maka pola hybrid ini dapat diterapkan sebagai alaternatif lain. Kekurangan dari pola terpusat ialah mungkin gedung pusat sumber belajar yang merupakan kumpulan dari media cetak, peralatan, bahan, studio, laboratorium, ruang perkantoran, bagian perbaikan (teknisi) adalah suatu bangunan yang relatif besar dan berdiri sendiri. Oleh karenanya tidak jarang memerlukan lokasi tersendiri yang kadang-kadang terpisah dengan ruang kelas. Adanya jarak ini menimbulkan kesulitan, terutama dalam melayani siswa yang volume permintaannya sangat padat dan membutuhkan pelayanan yang cepat. 1

SMASA Multimedia Center

Kesulitan inilah yang hendak diatasi oleh pola hybrid ini. Pola hybrid membenarkan sistem kerja pola terpusat tapi tidak seluruhnya. Staf pengajar dan siswa tentunya memerlukan literatur , bahan, perlatan, dan pelayanan khusus, sesuai dengan kebutuhannya, dan sering harus segera dilayani. Apa yang dibutuhkan tidak sama dengan kebutuhan dari setiap staf pengajar dan siswa. Karena desakkan inilah maka pola terpusat ditamah dengan satelit. Yang nantinya seluruh satelit harus menyerahkan seluruh informasi program, bahan, belajar, peralatan, pelayanan dan latihan dari satelit (unit) masing-masing kepada pusat sumber belajar/ multimedia center. Hal ini memudahkan bagi pengunjung (pemakai) dari dalam sekolah maupun luar sekolah Kepala Sekolah untuk mengetahui seluruh pelayanan yang diberikan oleh Multimedia Center SMA Negeri 1 Pare. Pimpinan Multimedia Center

Sekretariat

Bagian Pusat Informasi

Bagian Sirkulasi dan Pelayanan

Bagian Produksi dan Latihan

Bagian Pengembangan Instruksonal

Perpusatakaan

Peminjaman, Penyimpanan, Pemeliharaan & Perbaikan Peralatan

Audio Visual

Garfis

Percetakan

1 J. Struktur Organisasi Audio Visual Fotografi TV/ Video

SMASA Multimedia Center


Lab. Bahasa

K. Deskripsi Tugas Personalia 1. Kepala Sekolah

SMASA Multimedia Center

Sebagai pimpinan sekolah, mempunyai wewenang untuk mengetahui serta memberikan persetujuan setiap program maupun kegiatan yang ada. Semua staff bertanggung jawab kepada kepala sekolah, termasuk pimpinan Pusat Sumber Belajar. 2. Pimpinan Multimedia Center Multimedia Center harus seorang yang berlatar belakang akademis yang kuat. Secara struktural, dia bertanggung jawab langsung kepada kepala sekolah. Harus menguasai bidang pengembangan instruksional, ahli media, dan sekaligus teknisi untuk dapat mengatur bawahannya secara menyeluruh dan mendalam, tidak sekedar sebagai koordinator. Tetapi apabila hal tersebut tidak mungkin, maka pilihan hendaknya kembali tertuju kepada orang yang mempunyai latar belakang akademis dan pengalaman yang cukup di dalam bidang akademis, khusunya sebagai pengembangan instruksional daripada yang lain. 3. Pengembang Instruksional Kompetensi pengembang yaitu memiliki kompetensi dalam bidang

pengembangan sistem instruksional. Hal ini dapat membantu sekolah dan staff pengajar secara individual di dalm membuat rancangan (desain) dan pemilihan options (pilihan) untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses belajar mengajar. Pengembang instruksional hendaknya telah memperoleh pendidikan dan latihan khusus, memiliki pengalaman yang cukup, pengetahuan yang luas, penampilan yang meyakinkan, dan menguasai bidang evaluasi. 4. Ahli Media (media professional) Ahli media tidak hanya menguasai teori, tetapi juga harus terampil memproduksi . Keterampilan memproduksi media dalam suatu pusat sumber belajar sekurang-kurangnya meliputi produksi berbagai macam media. Ahli media tidak hanya ahli di dalam bidang media saja dan berdiri sendiri, melainkan harus memahami kaitannya dengan bidang pendidikan dan pengajaran. 1

SMASA Multimedia Center

5. Tenaga Pelayanan Peminjaman dan Penyimpanan Tenaga pelayanan peminjaman mempunyai tugas berhubungan dengan pembuatan rencana program media dan pelayanan pendukung yang dibutuhkan oleh guru dan siswa. Tugas yang lain yaitu mengatur organisasi dan administrasi peminjamanbahan belajarsepraktis-praktisnya dan seefisien-efisiennya, sehingga tidak mengurangi nilai pelayanan yang disajikan. System prosedur yangsederhana, tetapi cukup rapi dari segi pengamanan dan ketelitian tanpa mempersulit si peminjam, serta pengontrolan yang efektif. Sedangkan tugas tenaga penyimpanan yaitu menyimpan bahan-bahan tersebut secara verticalfile (dimasukkan ke dalam folder map dengan desertai label penunjuk subyeknya. Disusun alfabetis menurut urutan subyeknya) dan disimpan dalam kotak-kotak (pada punggung kotak ditempelkan label yang menyertakan subject heading-nya). 6. Teknisi Yang dimaksud teknisi disini adalah teknisi yang khusus dalam media yang telah dilatih dan memiliki cukup pengalaman kerja teknis media. Status teknisi adalah sebagai pembantu dan bertanggung jawab kepada ahli media. 7. Tenaga Administrasi Tugas tenaga administrasi berhubungan dengan cara-cara bagaimana tujuan dan prioritas program dapat tercapaiserta berhubungan dengan semua segi program yang dilaksanakan dan akan melibatkan semua staff dan pemakai dengan cara yang sesuai. Hal ini meliputi supervisi personalia untuk media, pengembangan koleksi media untuk program pengajaran, pengembangan spesifikasi pendidikan untuk fasilitas baru, pengembangan sistem penyampaian, pemeliharaan kelangsungan pelayanan untuk pemeliharaan bahan, peralatan, dan fasilitas. 8. Tenaga Bantu Yang disebut tenaga bantu disini adalah staff atau petugas yang bekerja dalam bidang administrasi, pelayanan, dan pembantu produksi. Statusnya adalah pembantu, dan tingkatannya lebih rendah dibanding dengan teknisi. Tugasnya berhubungan dengan tugas-tugas korespondensi, pembuatan laporan, pembuatan bibilografi, 1

SMASA Multimedia Center

pembukuan, inventarisasi, pengetikan, pencatatan, dan lain-lain yang sejenis. Disamping itu, tenaga bantu juga dapat membantu dalam produksi media seperti membantu teknis, artis grafis, produser televisi, produser audiotape, dan lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA

SMASA Multimedia Center

Mudhoffir, 1992. Prinsip-prinsip pengelolaan pusat Sumber Belajar. Bandung : PT REMAJA ROSDAKARYA Sadiman, Arif. 2003. Media pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Seels, C,Barbara. 1994. Instruksional Technology : The Definition and Domains Of The Field. UNJ Wiryokusumo Iskandar & Sugito. 2010. Bahan Ajar Organisasi Sumber Belajar. Program Pasca Sarjana Adi Buana Surabaya

SMASA Multimedia Center

You might also like