You are on page 1of 10

Anggota Kelompok : (1) Lulutiana Pisani (2) Grace Kristiana -109114047-109114049-

(3) Yovidia Yofran V. A -109114052(4) Maria Fiona Ratih Soal Pilihan Ganda 1. Berikut adalah komponen pembelajaran yang perlu ada pada sosok guru, kecuali . a. Kemampuan memutuskan interpersonal b. Kemampuan berpikir kritis c. Keterampilan dalam komunikasi 2. Prinsip sederhana yang telah teruji dan ditemukan untuk diterapkan dalam situasi bervariasi dan luas disebut . a. Teori b. Prinsip c. Hukum 3. Dalam kegiatan mengajar, terdapat empat hal pokok di bawah ini, kecuali . a. Mengajar sebagai sebuah proses b. Selalu disengaja c. Untuk mencapai tujuan 4. Keberagaman siswa dapat dilihat dari beberapa hal berikut ini, yakni . a. Kreativitas siswa d. Afeksi siswa d. Melibatkan aktivitas interpersonal d. Hakikat e. Asas e. Mengetahui sumber sumber belajar d. Kemampuan membangun hubungan -109114053-

e. Memakai prinsip obyektivitas

b. Kognisi siswa

e. Perkembangan fisik dan sosioemosi siswa

c. Perkembangan dan psikologis siswa 5. Berikut ini adalah karakter karakter siswa yang dapat mempengaruhi belajar, kecuali . a. Perbedaan gaya belajar b. Perbedaan gender c. Perbedaan budaya 6. Pada saat pembelajaran di kelas, Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) sering memperlihatkan beberapa perilaku di bawah ini, kecuali . a. Hiperaktif d. Kehilangan koordinasi e. Kesulitan mengingat simbol d. Perbedaan disabilitas e. Perbedaan psikologis

b. Memperlihatkan ekspresi datar c. Agresif

7. Perspektif Behaviorisme berkembang pada tahun . a. 1950 1970 b. 1980 1990 c. 1900 1940 8. Berikut ini adalah komponen proses pengetahuan menurut Piaget (Piaget, 1971), kecuali . a. Elaborasi b. Asosiasi c. Ekuilibrasi 9. Dua kata yang dapat menggambarkan Anak Zaman Sekarang adalah . a. Demokratis dan Otonomi d. Kritis dan Berani d. Asimilasi e. Akomodasi d. 1910 1930 e. 1930 1960

b. Otonomi dan Interaktif c. Kreatif dan Kritis

e. Demokratis dan Interaktif

10.Di bawah ini yang bukan elemen dari suatu kompetensi adalah . a. Perspektif pembelajaran b. Sikap c. Pengetahuan 11.Pemrosesan mental yang memfokuskan pada stimuli tertentu untuk d. Kecakapan e. Tata nilai

dipindahkan ke dalam Working Memory disebut . a. Memori Jangka Pendek b. Sensory Register c. Memori Jangka Panjang 12.Di bawah ini yang bukan penyebab seorang siswa kadang kadang lupa . a. Kegagalan untuk memanggil kembali b. Kesalahan rekonstruksi c. Interferensi d. Kerusakan e. Latihan yang sering 13.Serangkaian fakta yang terorganisasi secara ketat terkait suatu obyek atau fenomena dikenal sebagai . a. Skrip b. Skema c. Teori d. Eksemplar e. Pendangan Dunia d. Atensi e. Rehearsal

14.Suatu fenomena di mana sesuatu yang dipelajari pada suatu waktu memfasilitasi pembelajaran atau performa pada kesempatan lain di kemudian hari disebut sebagai . a. Transfer positif b. Transfer spesifik c. Transfer negatif 15.Contoh Transfer di mana tugas belajar yang asli dan tugas transfer tumpang tindih dalam hal isinya merupakan . a. Transfer umum b. Transfer konteks c. Transfer negatif 16.Fenomena di mana sesuatu yang dipelajari pada suatu waktu mengganggu pembelajaran atau performa pada kesempatan lain di kemudian hari. Hal ini merupakan definisi dari . a. Transfer konteks b. Transfer negatif c. Transfer positif 17.Di bawah ini yang bukan merupakan Strategi Belajar yang efektif, yaitu . a. Mengidentifikasi informasi penting b. Membuat ringkasan c. Membuat catatan d. Mengorganisasikan informasi e. Melatih pemikiran kritis d. Transfer spesifik e. Transfer umum d. Transfer positif e. Transfer spesifik d. Transfer umum e. Transfer konteks

18.Strategi umum yang memfasilitasi pemecahan masalah tetapi tidak selalu menghasilkan suatu pemecahan masalah disebut . a. Encoding b. Algoritma c. Heuristik 19.Di bawah ini yang bukan merupakan bentuk penguat . a. Penguat primer b. Penguat negatif c. Penguat sosial 20.Di bawah ini yang merupakan Bentuk Hukuman yang efektif, kecuali . a. Teguran Verbal b. Time-out c. Skors di sekolah d. Hukuman Psikologis e. Konsekuensi Logis Soal Uraian 1. Mengapa perlu menerapkan pendekatan PAIKEM pada pembelajaran bagi siswa? 2. Sebutkan perbedaan karakteristik antara perbedaan tradisional dan d. Penguat sekunder e. penguat positif d. Kreativitas e. Berpikir kritis

pendekatan PAIKEM? 3. Jelaskan perbedaan antara paradigma Behaviorisme, Kognitifisme dan

Konstruktivisme dalam pembelajaran! 4. Sebut dan jelaskan jenis jenis hukuman yang tidak efektif! 5. Sebutkan faktor faktor yang mendorong berkembangnya kreativitas!

Kunci Jawaban Pilihan Ganda : 1. D 2. C 3. E 4. C 5. E Uraian : 1. Karena : Menganut paradigma konstruktivisme Adanya fenomena Anak Zaman Sekarang Adanya perkembangan kompetensi Adanya kecerdasan majemuk yang dimiliki siswa Berkembangnya cara kerja otak Adanya confusius yaitu I hear and I forget, I see and I remember, I do and I understand 6. B 7. C 8. A 9. E 11. D 16. B 12. E 17. E 13. B 18. C 14. A 19. C

10. A 15. E 20. D

2. Pendekatan Tradisional Pendekatan PAIKEM - Guru banyak menerangkan - Guru sedikit menerangkan materi Guru adalah satu satunya sumber belajar Siswa mendengarkan lalu Siswa individual Tempat duduk menghadap satu arah belajar secara mencatat Siswa menghafalkan materi Guru siswa menilai gaya serap materi Sumber belajar bermacam macam Siswa mengalami interaksi, berkomunikasi Siswa memecahkan masalah Guru Siswa Susunan divariasi menilai belajar tempat ketuntasan secara duduk kompetensi individual dan kelompok

3. Behaviorisme Belajar merupakan perubahan perilaku Hasil eksperimen Pelajar merespon stimulus Pengajar mengelola stimulus (teachercentered) pada hewan Kognitivisme Belajar merupakan pemerolehan pengetahuan Hasil eksperimen pada manusia di laboratorium Pelajar menghafal stimulus Pengajar menyajikan informasi (contentcentered) Pelajar membangun makna Pengajar memfasilitasi proses membangun makna (studentcentered) Kontruktivisme Belajar merupakan kontruksi pengetahuan Hasil dalam realistik eksperimen setting

4. Jenis Hukuman yang tidak efektif : Hukuman Fisik

Ada hukuman fisik yang ringan, seperti memukul atau menampar dengan penggaris. Bentuk hukuman seperti itu dapat menimbulkan efek efek seperti timbulnya rasa benci terhadap guru, kurangnya perhatian terhadap tugas tugas, berbohong, agresi, vandalism, menghindar dari tugas tugas sekolah, dan bolos. Ada pula hukuman fisik yang berat yaitu bentuk kekerasan terhadap anak dapat yang dapat menyebabkan gangguan fisik jangka panjang, masalah psikologis, atau kedua duanya. Hukuman Psikologis Yaitu setiap konsekuensi diri yang secara siswa serius mengancam ini rasa tidak

kepantasan

(self-worth)

dan

hukuman

direkomendasikan. Hukuman yang dimaksud adalah menakut nakuti, pernyataan yang membuat malu, dan penghinaan di depan orang banyak yang dapat menimbulkan efek-efek yang sama dengan hukuman fisik dan dapat menyebabkan gangguan psikologis jangka panjang. Dengan menjatuhkan harga diri siswa, hukuman psikologis dapat juga menurunkan ekspektasi mereka akan performanya di waktu waktu selanjutnya dan motivasi mereka untuk belajar dan berprestasi. Tugas Kelas Ekstra Berupa menyuruh siswa mengerjakan tugas kelas ekstra atau PR melampaui yang disyaratkan bagi siswa siswa lain tidak tepat bila tugas tersebut diberikan hanya dengan maksud menghukum seorang siswa karena berperilaku tidak sesuai. Hukuman semacam itu dapat menimbulkan efek samping: mengomunikasikan pesan bahwa pekerjaan sekolah itu tidak menyenangkan. Skors tidak boleh sekolah (out-of-school suspension) Para guru dan pengurus sekolah secara negatif diberi penguatan ketika mereka menskors seorang siswa bermasalah. Sebab, mereka bebas dari sesuatu yang tida mereka inginkan yaitu masalah! Namun, skors tidak boleh sekolah biasanya bukan cara yang efektif untuk mengubah

perilaku siswa. Pertama, diskors dari sekolah bisa saja menjadi keinginan siswa, sehingga perilakunya yang tidak sesuai malah diberi penguatan atau diberi hukuman. Kedua, karena banyak siswa yang mengalami masalah perilaku kronis juga cenderung menunjukkan hasil buruk dalam tugas sekolah mereka, skors menyebabkan hilangnya waktu belajar-mengajar yang bernilai dan mengganggu kedekatan psikologis siswa dengan sekolah. Hal ini pada gilirannya semakin menurunkan peluang siswa untuk sukses secara akademis dan sosial dan meningkatkan kemungkinan siswa tersebut drop out sebelum tamat.

You might also like