You are on page 1of 24

BIOKIMIA

Metabolisme Karbohidrat
Disusun oleh Kelompok 1

FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2011

I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Karbohidrat atau istilah kimianya sakarida merupakan zat yang sangat penting untuk makhluk hidup. Zat ini digunakan oleh tubuh untuk bahan bakar, cadangan makanan, serta bahan/materi pembangun. Berdasarkan bentuk molekulnya, karbohidrat dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu monosakarida, disakarida, polisakarida. Tumbuhan hijau juga memerlukan karbohidrat yang diperoleh dari karbon dioksida pada proses fotosintesis. Meskipun begitu, sebagian orang ternyata mempunyai pantangan dalam mengonsumsi karbohidrat, terutama bagi mereka yang sedang melakukan diet atau menderita penyakit diabetes. Meskipun begitu, bukan berarti kita yang masih sehat juga harus ikut menghindari karbohidrat. Mengonsumsi karbohidrat tidak akan

membahayakan kesehatan kita jika kita mengetahui cara memilih karbohidrat yang benar. Tubuh kita memang perlu karbohidrat, bahkan beberapa jenis karbohidrat sangat baik untuk tubuh dan dapat menjadi pengontrol berat badan. Secara umum definisi karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung atomKarbon, Hidrogen dan Oksigen, dan pada umumnya unsur Hidrogen clan oksigen dalamkomposisi menghasilkan H2O. Di dalam tubuh karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asamamino dan sebagian dari gliserol lemak. Akan tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari, terutama sumber bahan makan yang berasal daritumbuh-tumbuhan.Sumber karbohidrat nabati dalam glikogen bentuk glikogen, hanya dijumpai pada ototdan hati dan karbohidrat dalam bentuk laktosa hanya dijumpai di dalam susu. Pada tumbuh-tumbuhan, karbohidrat di bentuk dari basil reaksi CO2 dan H2O melalui proses foto sintese

didalam sel-sel tumbuh-tumbuhan yang mengandung hijau daun (klorofil). Matahari merupakansumber dari seluruh kehidupan, tanpa matahari tanda-tanda dari kehidupan tidak akan dijumpa

1.2 Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memaparkan tentang pengertian dari karbohidrat, jenis-jenis karbohidrat, dan sifat kimia dari karbohidrat seta memaparkan tentang metabolism karbohidrat.

II TINJAUAN PUSTAKA

Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam, karena merupakan sumber energi utama bagi manusia dan hewan yang harganya relatif murah. Semua karbohidrat berasal dari tumbuh-tumbuhan. Melalui fotosintesis, klorofil tanaman dengan bantuan sinar matahari mampu membentuk karbohidrat dari karbondioksida (CO2) berasal dari udara dan air (H2O) dari tanah. Karbohidrat yang dihasilkan adalah klarbohidrat sederhana glukosa. Di samping itu dihasilkan oksigen (O2) yang lepas di udara. Sinar matahari klorofil 6 CO2 + 6 H2O C6H12O6 + 6 O2 Karbohidrat Produk yang dihasilkan terutama dalam bentuk gula sederhana yang mudah larut dalam air dan mudah diangkut ke seluruh sel-sel guna penyediaan energi. Sebagian dari gula sederhana inmi kemudian mengalami polimerisasi dan membentuk polisakarida. Ada dua jenis polisakarida tumbuh-tumbuhan, yaitu pati dan nonpati. Pati adalah bentuk simpanan karbohidrat berupa polimer glukosa yang dihubungkan dengan ikatan glikosidik (ikatan antara gugus hidroksil atom C nomor 1 pada molekul glukosa dengan gugus hiodroksil atom nomor 4 pada molekul glukosa lain dengan melepas 1 mol air). Polisakarida nonpati membentuk struktur dinding sel yang tidak larut dalam air. Struktur polisakarida nonpati mirip pati, tapi tidak mengandung ikatan glikosidik. Serelia, seperti beras, gandum, dan jagung serta umbi-umbian merupakan sumber pati utama di dunia. Polisakarida nonpati merupakan komponen utama serat makanan.

Di negara-negara sedang berkembang kurang lebih 80% energi makanan berasal dari karbohidrat. Di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Eropa Barat, angka ini lebih rendah, yaitu rata-rata 50%.

JENIS-JENIS KARBOHIDRAT 1. Karbohidrat Sederhana Karbohidrat sederhana terdiri dari: A. Monosakarida Sebagian besar monosakarida dikenal sebagai heksosa, karena terdiri atas 6rantai atau cincin karbon. Atom-atom hidrogen dan oksigen terikat pada rantai atau cincin ini secara terpisah atau sebagai gugus hidroksil (OH). Ada tiga jenis heksosa yang penting dalam ilmu gizi, yaitu glukods, fruktosa, dan galaktosa. Ketiga macam monosakarida ini mengandung jenis dan jumlah atom yang sama, yaitu 6 atom karbon, 12 atom hidrogen, dan 6 atom oksigen. Perbedaannya hanya terletak pada cara penyusunan atom-atom hidrogen dan oksigen di sekitar atom-atom karbon. Perbedaan dalam susunan atom inilah yang menyebabkan perbedaan dalam tingkat kemanisan, daya larut, dan sifat lain ketiga monosakarida tersebut. Monosakarida yang terdapat di alam pada umumnya terdapat dalam bentuk isomer dekstro (D). gugus hidroksil ada karbon nomor 2 terletak di sebelah kanan. Struktur kimianya dapat berupa struktur terbuka atau struktur cincin. Jenis heksosa lain yang kurang penting dalam ilmu gizi adalah manosa. Monosakarida yang mempunyai lima atom karbon disebut pentosa, seperti ribosa dan arabinosa.

Macam-macam Monosakarida: Glukosa Dinamakan juga dekstrosa atau gula anggur, terdapat luas di alam dalam jumlah sedikit, yaitu di dalam sayur, buah, sirup jagung, sari pohon, dan bersamaan dengan fruktosa dalam madu. Glukosa memegang peranan sangat penting dalam ilmu gizi. Glukosa merupakan hasil akhir pencernaan pati, sukrosa, maltosa, dan laktosa pada hewan dan manusia. Dalam proses metabolisme, glukosa merupakan bentuk karbohidrat yang beredar di dalam tubuh dan di dalam sel merupakan sumber energi. Fruktosa Dinamakan juga levulosa atau gula buah, adalah gula paling manis. Fruktosa mempunyai rumus kimia yang sama dengan glukosa, C6H12O6, namun strukturnya berbeda. Susunan atom dalam fruktosda merangsang jonjot kecapan pada lidah sehingga menimbulkan rasa manis. Galaktosa Tidak terdapat bebas di alam seperti halnya glukosa dan fruktosa, akan tetapi terdapat dalam tubuh sebagai hasil pencernaan laktosa. Manosa Jarang terdapat di dalam makanan. Di gurun pasir, seperti di Israel terdapat di dalam manna yang mereka olah untuk membuat roti. Pentosa Merupakan bagian sel-sel semua bahan makanan alami. Jumlahnya sangat kecil, sehingga tidak penting sebagai sumber energi.

B. Disakarida Ada empat jenis disakarida, yaitu sukrosa atau sakarosa, maltosa, laktosa, dan trehaltosa. Trehaltosa tidak begitu penting dalam ilmu gizi, oleh karena itu akan dibahas secara terbatas. Disakarida terdiri atas dua unit monosakarida yang terikat satu sama lain melalui reaksi kondensasi. kedua monosakarida saling mengikat berupa ikatan glikosidik melalui satu atom oksigen (O). ikatan glikosidik ini biasanya terjadi antara atom C nomor 1 dengan atom C nomor 4 dan membentuk ikatan alfa, dengan melepaskan satu molekul air. hanya karbohidrat yang unit monosakaridanya terikat dalam bentuk alfa yang dapat dicernakan. Disakarida dapat dipecah kembali mejadi dua molekul monosakarida melalui reaksi hidrolisis. Glukosa terdapat pada ke empat jenis disakarida; monosakarida lainnya adalah fruktosa dan galaktosa. Sukrosa atau sakarosa dinamakan juga gula tebu atau gula bit. Secara komersial gula pasir yang 99% terdiri atas sukrosa dibuat dari keuda macam bahan makanan tersebut melalui proses penyulingan dan kristalisasi. Gula merah yang banyak digunakan di Indonesia dibuat dari tebu, kelapa atau melalui proses penyulingan tidak sempurna. Sukrosa juga terdapat di dalam buah, sayuran, dan madu. Maltosa (gula malt) tidak terdapat bebas di alam. Maltosa terbentuk pada setiap pemecahan pati, seperti yang terjadi pada tumbuh- tumbuhan bila benih atau bijian berkecambah dan di dalam usus manusia pada pencernaan pati. Laktosa (gula susu) hanya terdapat dalam susu dan terdiri atas satu unit glukosa dan satu unit galaktosa. Kekurangan laktase ini menyebabkan ketidaktahanan terhadap laktosa. Laktosa yang tidak dicerna tidak dapat diserap dan tetap tinggal dalam saluran pencernaan. Hal ini mempengaruhi jenis mikroorgnaisme yang tumbuh, yang menyebabkan gejala kembung, kejang perut, dan diare.

Ketidaktahanan terhadap laktosa lebih banyak terjadi pada orang tua. Mlaktosa adalah gula yang rasanya paling tidak manis (seperenam manis glukosa) dan lebih sukar larut daripada disakarida lain. Trehalosa seperti juga maltosa, terdiri atas dua mol glukosa dan dikenal sebagai gila jamur. Sebanyak 15% bagian kering jamur terdiri atas trehalosa. Trehalosa juga terdapat dalam serangga.

C. Gula Alkohol Gula alkohol terdapat di dalam alam dan dapat pula dibuat secara sintesis. Ada empat jenis gula alkohol yaitu sorbitol, manitol, dulsitol, dan inositol. Sorbitol, terdapat di dalam beberapa jenis buah dan secara komersial dibuat dari glukosa. Enzim aldosa reduktase dapat mengubah gugus

aldehida (CHO) dalam glukosa menjadi alkohol (CH2OH). Sorbitol banyak digunakan dalam minuman dan makanan khusus pasien diabetes, seperti minuman ringan, selai dan kue-kue. Tingkat kemanisan sorbitol hanya 60% bila dibandingkan dengan sukrosa, diabsorpsi lebih lambat dan diubah di dalam hati menjadi glukosa. Pengaruhnya terhadap kadar gula darah lebih kecil daripada sukrosa. Konsumsi lebih dari lima puluh gram sehari dapat menyebabkan diare pada pasien diabetes. Manitol dan Dulsitol adalah alkohol yang dibuat dari monosakarida

manosa dan galaktosa. Manitol terdapat di dalam nanas, asparagus, ubi jalar, dan wortel. Secara komersialo manitol diekstraksi dari sejenis rumput laut. Kedua jenis alkohol ini banyak digunakan dalam industri pangan.

Inositol merupakan alkohol siklis yang menyerupai glukosa. Inositol terdapat dalam banyak bahan makanan, terutama dalam sekam serealia.

D. Oligosakarida Oligosakarida terdiri atas polimer dua hingga sepuluh monosakarida. Rafinosa, stakiosa, dan verbaskosa adalah oligosakarida yang terdiri atas unit-unit glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Ketiga jenis oligosakarida ini terdapat du dalam biji tumbuh-tumbuhan dan kacang-kacangan serta tidak dapat dipecah oleh enzim-enzim perncernaan. Fruktan adalah sekelompok oligo dan polisakarida yang terdiri atas beberapa unit fruktosa yang terikat dengan satu molekul glukosa. Fruktan terdapat di dalam serealia, bawang merah, bawang putih, dan asparagus. Fruktan tidak dicernakan secara berarti. Sebagian ebsar di dalam usus besar difermentasi.

2. Karbohidrat Kompleks A. Polisakarida Karbohidrat kompleks ini dapat mengandung sampai tiga ribu unit gula sederhana yang tersusun dalam bentuk rantai panjang lurus atau bercabang. Jenis polisakarida yang penting dalam ilmu gizi adalah pati, dekstrin, glikogen, dan polisakarida nonpati. Pati merupakan simpanan karbohidrat dalam tumbuh-tumbuhan dan merupakan karbohidrat utama yang dimakan manusia di seluruh dunia. Pati terutama terdapat dalam padi-padian, biji-bijian, dan umbi-umbian. Jumlah unit glukosa dan susunannya dalam satu jenis pati berbeda satu sama lain, bergantung jenis tanaman asalnya. Bentuk butiran pati ini

berbeda satu sama lain dengan karakteristik tersendiri dalam hal daya larut, daya mengentalkan, dan rasa. Amilosa merupakan rantai panjang unit glukosa yang tidak bercabang, sedangkan amilopektin adfalah polimer yang susunannya bercabang-cabang dengan 15-30 unit glukosa pada tiap cabang. Dekstrin merupakan produk antara pada perencanaan pati atau dibentuk melalui hidrolisis parsial pati. Dekstrin merupakan sumber utama karbohidrat dalam makanan lewat pipa (tube feeding). Cairan glukosa dalam hal ini merupakan campuran dekstrin, maltosa, glukosa, dan air. Karena molekulnya lebih besar dari sukrosa dan glukosa, dekstrin mempunyai pengaruh osmolar lebih kecil sehingga tidak mudah menimbulkan diare. Glikogen dinamakan juga pati hewan karena merupakan bentuk simpanan karbohidrat di dalam tubuh manusia dan hewan, yang terutama terdapat di dalam hati dan otot. Dua pertiga bagian dari glikogen disimpan dalam otot dan selebihnya dalam hati. Glikogen dalam otot hanya dapat digunakan untuk keperluan energi di dalam otot tersebut, sedangkan glikogen dalam hati dapat digunakan sebagai sumber energi untuk keperluan semua sel tubuh. Kelebihan glukosa melampaui kemampuan menyimpannya dalam bentuk glikogen akan diubah menjadi lemak dan disimpan dalam jaringan lemak. B. Polisakari dan Nonpati/Serat Serat akhir-akhir ini banyak mendapat perhatian karena peranannya dalam mencegah berbagai penyakit. Ada dua golongan serat yaitu yang tidak dapat larut dan yang dapat larut dalam air. Serat yang tidak larut dalam air adalah

selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Serat yang larut dalam air adalah pektin, gum, mukilase, glukan, dan algal.

Sumber Karbohidrat Sumber karbohidrat adalah padi-padian atau serealia, umbi-umbian, kacangkacang kering, dan gula. Hasil olah bahan-bahan ini adalah bihun, mie, roti, tepungtepungan, selai, sirup, dan sebagainya. Sebagian besar sayur dan buah tidak banyak mengandung karbohidrat. Sayur umbi-umbian, seperti wortel dan bit serta kacangkacangan relatif lebih banyak mengandung karbohidrat daripada sayur daun-daunan. Bahan makanan hewani seperti daging, ayam, ikan, telur, dan susu sedikit sekali mengandung karbohidrat. Sumber karbohidrat yang banyak dimakan sebagai makanan pokok di Indonesia adalah beras, jagung, ubi, singkong, talas, dan sagu.

III PEMBAHASAN Metabolisme Karbohidrat 1. Glikolisis Baik dalam keadaan anaerob maupun aerob, glukosa diubah menjadi privatmelalaui serangkaian reaki glikolisis. Dalam keadaan anaerob piuvat dikonversimenjadi asam lakta atau alkohol sedangkan dalam keadaan aerob piravat dikonversimenjadi asetil KoA yang kemudian masuk dalam jalur asam trikarboksilat.Sedangkan serangkaian reaksi yang terjadi berurutan dalam jalur EMP untuk mengkonversi glukosa menjadi asam privat yang secara garis besar dapatdikelompokkan dalam dua tahap, yaitu tahap perubahan glukosa menjadi triosa fosfat(yang memerlukan energi kemia) dan tahap perubahan triofo fosfat menjadi asam privat sambil melepaskan energi kimia ke lingkungannya. a. Isomerasi Glukosa 6-Fosfat Reaksi berikutnya adalah reaksi isomerasasi glukosa menjadi frutkosa 6faosfat.Reaksi ini dan sebaliknya dikatalisis enzim fosfo glukoisomerase (G = + 1400 kalori, pH 7) Kkstb = 0,5. b. Fosforealasi Frutkosa -6-Fosfat Menjadi Frutkosa 1,6 Difosfat Pada reaksi tahap ketiga ini dikatalisis oleh fosfo-fruktosakinase.Tahap ini merupakan tahap reaksi penting untuk pengendalian metabolismekarena enzim ini adalah enzim allosterik yang dapat dipengaruhi oleh beberapametabolit umum. Kelebihan ATP ataupun asam sitrat dapat menghambat enzimfosfofruktokinase ini. Sebaliknya AMP, ADP, dan Fruktosa 6-P dapat menstimulasienzim. Enzim ini memerlukan ion Mg 2+ sebagai kfaktor dan memiliki berat molekulyang sangat tinggi ( 360.000) dan terdiri dari 4 sub unit).

c. Pembentukan Trio Fosfat Reaksi berikutnya menyangkut pemotongan glukosa 1,6 difosfat denganmembentuk dua triosa fosfat: dihidroksi aseton fasfat dan D-gliseraldehida 3- fosfat.Enzim yang mengkatalisis reaksi ini adalah aldolase, yang diisolasi pertama kali olehWarburg kini diketahui banyak ditemukan di alam.Garapan yang didapat dari oksidasi aldehida menjadi asam karboksilat disimpandalam bentuk gugus asil fosfat:1-3 difosfogliserat. Enzim yang berperan adalah gliseraldehida-3fosfatdehidrogenase. Berat molekul enzim ini 145.000 dan terdiri atassuatu tetramer dengan berat molekul masing-masing sebunit 35.000 dan terikat eratdengan NAD+ , jadi seluruhnya ada 4 NAD + d. Interkonversi Asam 3-Fosfogliserat Menjadi 2-Fosfogliserat Fosfogliseril asamFosfogliserat. e. Pembentukan Asam Fosfoenol Piruvat Reaksi berikutnya dikatalisis oleh enzim enolase:Tetapan setimbang (K Stb ) reaksi ini sama dengan 3. hal ini berarti bahwa reaksidiatas berjalan secara reversible. Asam fosfoenol piravat (PED) merupakan molekul berenergi tinggi. Hidrolisis molekul ini menghasilkan G=-14.800 kalori. f. Hidrolisis Asam Fosfoenol Piravat Menjadi Piravat Gugus fosfat dari PEP dipindahkan kepada ADP sehingga terbentuk ATP.Reaksi ini dikatalisis leh enzim piravat kinase dan menghasilkan energi sebesar 61000kalori.Taoutomerisasi dari bentuk enol menjadi keto dapat memberikan cukup energiuntuk membentuk ATP mutase mengkatkalisis interkonvensi dua macam

2. Siklus krebs Siklus Krebs adalah tahapan selanjutnya dari respirasi seluler. Siklus Krebsadalah reaksi antara asetil ko-A dengan asam oksaloasetat, yang kemudian membentuk asam sitrat. Siklus Krebs disebut juga dengan siklus asam sitrat, karenamenggambarkan langkah pertama dari siklus tersebut, yaitu penyatuan asetil ko-Adengan asam oksaloasetat untuk membentuk asam sitrat.Pertama-tama, asetil ko-A hasil dari reaksi antara (dekarboksilasi oksidatif)masuk ke dalam siklus dan bergabung dengan asam oksaloasetat membentuk asamsitrat. Setelah "mengantar" asetil masuk ke dalam siklus Krebs, ko-A memisahkan diridari asetil dan keluar dari siklus. Kemudian, asam sitrat mengalami pengurangan dan penambahan satu

molekul air sehingga terbentuk asam isositrat . Lalu, asam isositratmengalami oksidasi dengan melepas ion H+ , yang kemudian mereduksi NAD+

menjadi NADH, dan melepaskan satu molekul (CO2) dan membentuk asam a-

ketoglutarat (baca: asam alpha ketoglutarat). Setelah itu, asam a-ketoglutarat kembali melepaskansatu molekul (CO2), dan teroksidasi dengan melepaskan satu ion H+ yang kembalimereduksi NAD+ menjadi NADH. Selain itu, asam aketoglutarat mendapatkantambahan satu ko-A dan membentuk suksinil ko-A . Setelah terbentuk suksinil ko-A,molekul ko-A kembali meninggalkan siklus, sehingga terbentuk asam suksinat .Pelepasan ko-A dan perubahan suksinil ko-A menjadi asam suksinat menghasilkancukup energi untuk menggabungkan satu molekul ADP dan satu gugus fosfat anorganik menjadi satu molekul ATP. Kemudian, asam suksinat mengalami oksidasi danmelepaskan dua ion H+, yang kemudian diterima oleh FAD dan membentuk FADH2 ,dan terbentuklah asam fumarat. Satu molekul air kemudian ditambahkan ke asamfumarat dan menyebabkan perubahan susunan (ikatan) substrat pada asam fumarat,karena itu asam fumarat berubah menjadiasam malat . Terakhir, asam malatmengalami oksidasi dan kembali melepaskan satu ion H+, yang kemudian diterima oleh NAD+ dan membentuk NADH, dan asam oksaloasetat kembali terbentuk. Asamoksaloasetat ini kemudian akan kembali mengikat asetil ko-A dan kembali menjalanisiklus Krebs.Dari siklus Krebs ini, dari setiap molekul glukosa akan dihasilkan 2 ATP, 6NADH, 2 FADH2, dan 4 CO2. Selanjutnya, molekul NADH dan FADH2 yang terbentuk akan menjalani rangkaian terakhir respirasi aerob, yaitu rantai transpor elektron.

3.Glikogenesis Gugus fosfat dan energi yang diperlukan dalam reaksi pembentukan glukosa6-fosfat dsari glukosa diberikan oleh ATP yang berperan sebagai senyawa kimia berenergi tinggi. Sedang enzim yang mengkatalisnya adalah glukokinase.

Selanjutnya,dengan fosfoglukomutase, glukosa 6-fosfat mengalami reaksi isomerasi menjadiglukosa 1-fosfat Glukosa 1-fosfat bereaksi dengan uridin tri fosfat (UTP) dikatalis oleh glukosa1-fosfat uridil transferase menghasilkan uridin difosfat glukosa (UDPglukosa)dan pirofosfat (PPi).Mekanisme reaksi glikogenesis juga merupakan jalur metabolisme umumuntuk biosintesis disakarida dan polisakarida. Dalam berbagai tumbuhan sepertitanaman tebu, disakarida sukrosa dihasilkan dari glukosa dan fruktosa melaluimekanisme biosintesis tersebut. Dalam hal ini UDP-glukosa abereaksi dengan fruktosa6-fosfat, dikatalis oleh sukrosa fosfat sintase, membentuk sukrosa 6-fosfat yangkemudian dengan enzim sukrosa fosfatase dihidrolisis menjadi sukrosa. 4. Jalur kata bolisme melalui jalur HMP Jalur HMP sangat penting untuk menghasilkan pentose yang diperlukan untuk sintesis asam nukleat dan nukleotida yang mengandung gugus prostetik, juga sebagai penghasil materi awal untuk sintesis asam amino aromatic dan vitamin,dan juga berperan dalam beberapa reaksi biosintesis.Pola jalur HMP dapat dilihat disini terlihat adanya penambahan fragmen C2 dan C3 yang diperkirakan diperlukan untuk biosintesisintermediate seperti leusin, isoleusin dan valin.Jalur HMP mempunyai beberapa macam pola modifikasi dan campurandiantaranya: Modifikasi campuran EMP dan HMP. Pola ditemui pada kelompok mikroorganisme Hidrolaktat fermentatife basillus. Pola jalur modifikasi ini dapatdilihat pada (gambar ). Dalam jalur modifikasi terjadi perbedaan pada tahap perubahan glukosa -6P. Pada alur glikolisis terlihat pada perubahan glukosa -6-P.Diubah menjadi fruktosa -6P dan selanjutnya mengalami isomerisasi dan dirubah lagi oleh enzim aldolase menjadi gliseraldehida-3P dan dihidroksiaseton P.Sedangkan pada jalur HMPnya terlihat

glukosa -6-P diubah menjadi 6-fosfoglukonat dan selanjutnya membentuk ribolus A-5-fosfat.

Metabolisme saat Puasa Puasa pada bulan Ramadan adalah wajib hukumnya bagi umat Islam. Artinya, siapa pun orangnya puasa Ramadan tidak boleh ditinggalkan. Secara keyakinan mungkin tidak perlu diragukan lagi, akan tetapi sebenarnya adakah rahasia yang terkandung di dalam puasa tersebut?Mari kita telaah lebih dalam lagi tentang apa yang sebenarnya terjadi dalam tubuhkita saat berpuasa. Dalam keadaan normal, tubuh mendapatkan energi dari luar melaluimakanan dan minuman atau dari dalam tubuh melalui pembakaran sistem metabolismelemak dan protein.Dalam keadaan puasa, tubuh tidak disibukkan untuk melakukan penyerapanmakanan dari usus sebagai sumber energi dari luar, tetapi tubuh sendiri menyediakansekaligus menggunakan energi dari hasil proses metabolisme tubuh sendiri, yaitu denganmembentuk gula darah dari glikogen yang berada di sel-sel hati dan siap pakai sebagaisumber energi alami. Diawali dengan makan sahur, tiga jam setelahnya tubuh kita akan menyimpankelebihan kalori dalam bentuk sumber tenaga cadangan berupa glikogen, asam amino, danlemak. Sumber energi ini akan digunakan dalam pergantian sel mati, perbaikan sel rusak,dan pembentukan sel yang baru dengan kualitas yang baik.Yang menarik, dalam keadaan puasa proses metabolisme ini selain menghasilkanenergi tadi, juga menghasilkan sisa-sisa metabolisme yang berbahaya, tetapi sekaligus akansegera dibersihkan oleh sel-sel hati yang selanjutnya akan dibuang keluar tubuh.

Dalam keadaan puasa, kita melakukan pembatasan asupan kalori dari luar, pembatasan ini meningkatkan zat yang bermanfaat berupa antioksidan. Antioksidan inidapat membersihkan zat yang bersifat racun, sekaligus

mengeluarkannya dari dalam tubuh,sehingga tubuh terhindar dari zat-zat yang berbahaya.Selain itu, puasa juga meningkatkan jumlah sel darah putih untuk menangkalserangan penyakit infeksi, sehingga terjadi peningkatan sistem kekebalan dalam tubuh.Dan, yang mencengangkan dari puasa adalah sebagai upaya tubuh menyeimbangkan asam basa tubuh yang diperlukan dalam proses metabolisme agar tetap berjalan sesuai denganrambu rambu. Dalam keadaan puasa, energi yang berasal dari makanan dan minuman saat sahur akan digunakan secara hemat untuk aktivitas sistem kekebalan tubuh dan proses berpikir oleh otak karena gula darah yang tersedia dari pencernaan sangat mudah untuk mengalami proses metabolisme sistem kekebalan tubuh dan proses berpikir tidak memerlukan hormoninsulin.Selain itu, puasa juga dapat mencegah penyakit yang timbul karena pola makanyang berlebihan. Makanan yang berlebihan gizi belum tentu baik untuk kesehatan seseorang. Kelebihan gizi atau overnutrisi dapat menyebabkan kegemukan. Kegemukan inimerupakan sumber berbagai penyakit seperti kelainan lemak kolesterol dan trigliseridatinggi, jantung koroner, kencing manis (diabetes mellitus), dan lain-lain. Dengan demikian,sudah sepatutnya saat berbuka puasa tidak dianjurkan makan secara berlebihan. Bahaya!Dapatlah digarisbawahi bahwa puasa secara ilmiah tidak hanya suatu upaya ibadahwajib yang semata menahan lapar, dahaga, dan nafsu. Akan tetapi, mempunyai rahasiakesehatan dalam meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit yang berbahaya.

Fungsi Karbohidrat 1. Sumber Energi Fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energi bagi tubuh. Karbohidrat merupakan sumber utama energi bagi penduduk di seluruh dunia, karena banyakdi dapat di alam dan harganya relatif murah. Satu gram karbohidrat menghasilkan 4 kkalori. Sebagian karbohidrat di dalam tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan energi segera; sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati dan jaringan otot, dan sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi di dalam jaringan lemak. Seseorang yang memakan karbohidrat dalam jumlah berlebihan akan menjadi gemuk. 2. Pemberi Rasa Manis pada Makanan Karbohidrat memberi rasa manis pada makanan, khususnya mono dan disakarida. Gula tidak mempunyai rasa manis yang sama. Fruktosa adalah gula yang paling manis. Bila tingkat kemanisan sakarosa diberi nilai 1, maka tingkat kemanisan fruktosa adalah 1,7; glukosa 0,7; maltosa 0,4; laktosa 0,2. 3. Penghemat Protein Bila karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka protein akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi, dengan mengalahkan fungsi utamanya sebagai zat pembangun. Sebaliknya, bila karbohidrat makanan mencukupi, protein terutama akan digunakan sebagai zat pembangun. 4. Pengatur Metabolisme Lemak

Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna, sehingga menghasilkan bahan-bahan keton berupa asam asetoasetat, aseton, dan asam beta-hidroksi-butirat. Bahan-bahan ini dibentuk menyebabkan

ketidakseimbangan natrium dan dehidrasi. pH cairan menurun. Keadaan ini menimbulkan ketosis atau asidosis yang dapat merugikan tubuh. 5. Membantu Pengeluaran Feses Karbohidrat membantu pengeluaran feses dengan cara emngatur peristaltik usus dan memberi bentuk pada feses. Selulosa dalam serat makanan mengatur peristaltik usus. Serat makanan mencegah kegemukan, konstipasi, hemoroid, penyakit-penyakit divertikulosis, kanker usus besar, penyakiut diabetes mellitus, dan jantung koroner yang berkaitan dengan kadar kolesterol darah tinggi. Laktosa dalam susu membantu absorpsi kalsium. Laktosa lebih lama tinggal dalam saluran cerna, sehingga menyebabkan pertumbuhan bakteri yang menguntungkan.

Pencernaan Karbohidrat Tujuan akhir pencernaan dan absorpsi karbohidrat adalah mengubah karbohidrat menjadi ikatan-ikatan lebih kecil, terutama berupa glukosa dan fruktosa, sehingga dapat diserap oleh pembulu darah melalui dinding usus halus. Pencernaan karbohidrat kompleks dimulai di mulut dan berakhir di usus halus. Pencernaan karbohidrat : 1. Mulut Pencernaan karbohidrat dimulai di mulut. Bola makanan yang diperoleh setelah makanan dikunyah bercampurn dengan ludah yang mengandung enzim amilase (sebelumnya dikenal sebagai ptialin). Amilase menghidrolisis pati atau

amilum menjadi bentuk karbohidrat lebih sederhana, yaitu dekstrin. Bila berada di mulut cukup lama, sebagian diubah menjadi disakarida maltosa. Enzim amilase ludah bekerja paling baik pada pH ludah yang bersifat netral. Bolus yang ditelan masuk ke dalam lambung. 2. Usus Halus Pencernaan karbohidrat dilakukan oleh enzim-enzim disakarida yang dikeluarkan olej sel-sel mukosa usus halus bnerupa maltase, sukrase, dan laktase. Hidrolisis disakarida oleh enzim-enzim ini terjadi di dalam mikrovili dan monosakarida yang dihasilkan adalah sebagai berikut : Maltase Maltosa Sukrase Sakarosa Laktase Laktosa 1 mol glukosa + 1 mol galaktosa 1 mol glukosa + 1 mol fruktosa 2 mol glukosa

Monosakarida glukosa, fruktosa, dan galaktosa kemudian diabsorpsi melalui sel epitel usus halus dan diangkut oleh sistem sirkulasi darah melalui vena porta. Bila konsentrasi monosakarida di dalam usus halus atau pada mukosa sel cukup tinggi, absorpsi dilakukan secara pasif atau fasilitatif. Tapi, bila konsentrasi turun, absorpsi dilakukan secara aktif melawan gradien konsentrasi dengan menggunakan energi dari ATP dan ion natrium.

3. Usus Besar Dalam waktu 1-4 jam setelah selesai makan, pati nonkarbohidrat atau serat makanan dan sebagian kecil pati yang tidak dicernakan masuk ke dalam

usus besar. Sisa-sisa pencernaan ini merupakan substrat potensial untuk difermentasi oleh mikroorganisma di dalam usus besar. Substrat potensial lain yang difermentasi adalah fruktosa, sorbitol, dan monomer lain yang susah dicernakan, laktosa pada mereka yang kekurangan laktase, serta rafinosa, stakiosa, verbaskosa, dan fruktan. Produk utama fermentasi karbohidrat di dalam usus besar adalah karbondioksida, hidrogen, metan dan asam-asam lemak rantai pendek yang mudah menguap, seperti asam asetat, asam propionat dan asam butirat.

IV KESIMPULAN 1. Karbohidrat merupakan suatu molekul yang tersusun dari unsur-unsur karbon, hydrogen, dan oksigen. Rumus umumnya adalah CnH2nOn. 2. Fungsi primer dari karbohidrat adalah sebagai cadangan energy jangka pendek ( gula merupakan sumber energy) dan Sumber karbohidrat antara lain padi, gandum, jagung, ubi jalar, talas, ketela, kentang dan sagu dll. 3. Karbohidrat dapat digolongkan berdasarkan: Jumlah molekulnya, yaitu

monosakarida (glukosa, fruktosa, dan galaktosa), disakarida (sukrosa, maltosa, laktosa), dan polisakarida (amilum, dekstrin, glikogen). 4. Karbohidrat memiliki beberapa fungsi, utamanya yaitu sebagai sumber energi, pemberi rasa manis pada makanan, penghemat protein, pengatur metabolisme lemak, membantu pengeluaran feses. 5. Metabolisme karbohidrat mencakup sintesis anabolisme dan penguraian katabolisme molekul kompleks. Metabolisme biasanya terdiri atas tahapan-tahapan yang melibatkan enzim, yang dikenal pula sebagai metabolisme

DAFTAR PUSTAKA

Achmad Djaeni Sediaoetama: Ilmu Gizi, Penerbit Dian Rakyat , Jakarta 1989Bagian Gizi R.S Dr. Cipto Mangunkusomo dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia, Penuntun Diit ,Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Edisi kedua, Jakarta 1996
K. Murray, Robert, dkk. 2003. Biokimia Harper. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

http://www.news-medical.net/health/Carbohydrate-Monosaccharides%28Indonesian%29.aspx http://www.scribd.com/doc/23224854/Metabolisme-Karbohidrat-Bio-Chem-Ogi-NH

You might also like