Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
TIM HISTOLOGI dr. H. Achmad Azhari, DAHK dr. Nia Ayu Saraswati
2009
Pada blok kali ini yang akan dibahas adalah mengenai jaringan dasar dalam tubuh manusia, yaitu Jaringan epitel Jaringan pengikat Jaringan muskuler Jaringan syaraf
Namun untuk jaringan syaraf akan dibahas pada blok neuromuskuloskeletal, dan untuk otot, hanya otot polos yang akan dipelajari. Otot rangka dan jantung akan di bahas pada blok tersendiri.
JARINGAN IKAT
Berbagai jenis jaringan ikat membentuk dan mempertahankan bentuk dalam tubuh. Fungsi mekaniknya adalah menyediakan matriks yang menghubungkan dan mengikat sel-sel, organ-organ, dan akhirnya menunjang seluruh tubuh. Secara struktural jaringan ikat terdiri atas 3 golongan komponen, yaitu sel, serat dan substansia dasar. Berbeda dengan jaringan dasar lain (epitel, otot dan syaraf) yang terutama terdiri atas sel, unsur pembentuk utama jaringan ikat adalah matriks ekstrasel. Matriks ini terdiri dari kombinasi serat protein (kolagen, elastin dan retikulin) dan substansia dasar. Jaringan ikat berkembang dari sel-sel mesenkim, yaitu jaringan embrional yang terdiri dari sel-sel mesenkim. Selain menjadi asal dari seluruh jenis sel jaringan ikat, mesenkim juga berkembang menjadi sel-sel lain yaitu sel darah, sel endotel dan sel otot polos. Secara garis besar ada yang menggolongkan jaringan ikat dalam 3 golongan besar, yaitu : 1. Jaringan ikat areolar : Jaringan ikat mesenkim (jaringan mesenkim) Jaringan ikat gelatinosa
Jaringan ikat longgar (jaringan ikat sejati) Jaringan ikat lemak (jaringan lemak) Jaringan ikat retikular (jaringan retikular)
1. JARINGAN MESENKIM
: : :
Mahasiswa dapat mengenali ciri histologis jaringan mesenkim (sel mesenkim, matriks ekstrasel)
Uraian
Jaringan ini berasal dari mesoderm. Terutama dapat ditemukan pada embrio.
Ciri histologis
Terdiri dari sel-sel mesenkim yang berbentuk bintang (stelate), terletak diantara organ atau bakal organ. Sitoplasma sel tidak mudah terlihat, jika terlihat akan tampak kebiruan, pucat dan banyak cabang ramping sehingga seperti bintang. Cabang anatara tiap sel saling berhubungan. Inti sel mesenkim berbentuk bulat atau lonjong, berwarna biru dengan kromatin halus. Matriks atau zat antar sel terlihat pucat dan homogen karena unsur seratnya yang masih sedikit dan sangat halus.
Mahasiswa dapat mengenali ciri histologis jaringan ikat gelatinosa (fibroblas dan matriks ekstrasel berupa serat kolagen halus)
Uraian
Jaringan ini disebut juga jaringan ikat mukosa. Dapat ditemukan pada tali pusat (umbilical cord). Pada sediaan perhatikan jaringan disekitar pembuluh darah umbilicus (2 arteri dan 1 vena), pada daerah tersebutlah jaringan ikat ini ditemukan.
Gambaran histologis
Sepintas tampak seperti jaringan mesenkim, namun sitoplasma sel-sel nya lebih kemerahan dan tidak banyak cabang. Sel-selnya merupakan sel fibroblas. Sel ini berbentuk lonjong, berwarna biru, berkromatin halus. Matriks ekstraselnya terdiri dari serat kolagen halus, yang dihasilkan oleh sel fibroblas tersebut. Inti selnya biasanya bulat, berwarna biru dan umumnya terletak ditengah. Sitoplasma berwarna merah
: : Subcutis :
Mahasiswa dapat mengenali setiap ciri histologis jaringan ikat longgar Mahasiswa mampu mengenali sel-sel yang terdapat didalam jaringan gelatinosa (fibroblas, fibrosit, sel lemak, histiosit, sel mast, perisit) Uraian
Jaringan paling baik diamati pada sediaan subkuits (dibawah kulit). Temukan unsur sel-sel dan seratnya.
Ciri Histologis
Fibroblas : merupakan sel berbentuk lonjong, biru, pucat dan berkromatin halus. Inti jelas terlihat. Sitoplasmanya yang sulit dilihat, jika terlihat berwarna merah pucat dan sedikit bercabang. Fibrosit : merupakan sel fibroblas yang sudah tua. Intinya lonjong, berwarna biru tua. Sitoplasma berwarna merah pucat, dapat bercabang ataupun tidak, dan sukar dilihat.
Sel lemak : merupakan sel yang tampak besar, seperti gelembung, berbentuk bulat, lonjong ataupun poligonal. Sitoplasma bervakuol besar, biasanaya hanya satu atau kadang juga bervakuol dua atau lebih. Histiosit : Disebut juga makrofag jaringan atau makrofag terikat (fixed macrophage). Sel ini agak sukar dicari. Carilah pada daerah yang banyak pembuluh darah. Terlihat hanya inti besar, lonjong, dengan kromatin kasar. Sel biasanya tidak rata. : Terletak didekat pembuluh darah, besar, dan berkelompok. Sitoplasma penuh dengan granula kasar berwarna merah. Bentuk sel bulat atau lonjong. Inti kecil berwarna biru, jarang terletak di tengah dan berkromatin padat. : Ditemukan pada dinding kapiler Sangat mirip dengan sel endotel, namun sel ini melekat ke sisi luar dinding kapiler, sehingga intinya tampak menonjol keluar dinding kapiler, sedangkan inti sel endotel menonjol kedalam lumen.
Sel mast
Perisit
Unsur matriks ekstrasel pada jaringan ikat ini adalah serat kolagen dan elastin. Serat kolagen tampak seperti pita tebal, berserat, bergelombang. Serat elastin tampak lebih langsing, tidak berserat, halus dan bercabang.
4. JARINGAN LEMAK
No preparat
: :
Mahasiswa dapat mengenali dan membedakan setiap ciri histologis dari sel lemak monovakuoler dan multivakuoler
Uraian
Pada sediaan dapat ditemukan dua jenis sel lemak, yaitu monovakuoler dan multivakuoler. Sel lemak monovakuoler dikenal juga dengan jaringan lemak putih atau kuning, sedangkan multivakuoler disebut jaringan lemak coklat (brown fat) .Kenali dan bedakan keduanya.
Ciri histologis
Sel lemak monovakuoler o Sel berbentuk bulat, lonjong atau poligonal o Sitoplasmanya terdapat satu vakuola besar, sehingga sitoplasma hanya terlihat seperti garis saja dengan penebalan didaerah yang ada intinya. o Inti berbentuk gepeng , berwarna biru dan terdesak ke tepi.
Sel lemak multivakuoler o Sel berbentuk poligonal o Diantara sel terdapat jaringan ikat longgar yang kaya pembuluh darah. o Sitoplasma nya terdapat vekuol-vekuol yang lebih kecil dan lebih dari satu.
o
10
Diperbesar
11
: : :
Uraian
Pada jaringan ikat ini, unsur matriks antarselnya terutama berupa serat retikulin. Dapat ditemukan pada limpa, limfonodus dan hati, yang dapat jelas terlihat pada sediaan dengan pewarnaan pengendapan perak.
Ciri histologis
Praktikum Histologi Blok 4 12
Akan tampak serat-serat retikulin seperti kawat-kawat halus yang berjalin satu sama lain yang berwarna kehitaman.. Unsur sel tidak dapat terlihat baik dengan pewarnaan ini.
: : :
13
2. Mahasiswa dapat mengenali sel fibrobls dan fibrosit Uraian Jaringan ini dalam keadaan segar berwarna kuning, tetapi pada pewarnaan HE berwarna merah. Ciri histologis Pada potongan memanjang o terdiri atas serat-serat yang tersusun tidak terlalu padat. Serat-serat tampak bercabang.
o Ditemukan fibrosit dan fibroblas pada celah antara serat.Sel ini berbentuk lonjong atau gepeng, berwarna biru, sitoplasma tidak jelas terlihat. Pada potongan melintang o serat elastin hanya terlihat seperti bintik bintik bulat. o diantarnya terdapat sel fibrolas dan fibrosit yang tampak berinti sebagai titik-titik biru.
14
15
: : :
1. Mahasiswa dapat mengenali dan menjelaskan ciri histologis jaringan ikat padat
Jaringan ini berwarna putih dalam keadaan segar, dengan sediaan pewarnaan HE berwarna merah pucat. Bedakan dengan jaringan ikat elastin.
Terlihat serat-serat halus yang tersusun padat dari pada serat elastin Serat-serat kolagen tidak bercabang Diantara serat terdapat inti-inti fibrosit yang berbentuk amat gepeng karena terjepit berkas serat padat, dan berwarna biru.
Pada potongan ini, karena serat nya padat sehingga tidak bercelah, maka agak sulit melihat berkasnya satu-persatu. Inti fibrosit masih dapat dilihat sebagai sel bersayap, karena adanya sitoplasmanya yang juga terjepit berkas.
16
8. OTOT POLOS
17
: : :
Mahasiswa dapat mengenali dan menjelaskan ciri histologis otot polos Uraian Jaringan otot terdiri dari otot polos, rangka dan jantung. Namun pada praktikum kali ini hanya akan dibahas oto polos saja. Jaringan otot polos dapat ditemukan pada dinding saluran pencernaan. Berbeda dengan otot rangka dan jantung, otot polos tidak memiliki guratan melintang disepanjang seratnya. Kenalilah pada sediaan otot polos dengan potongan melintang dan memanjang.
Terlihat bentuk gelondong otot, yang melebar pada bagian tengah dan runcing pada kedua ujungnya. Pada bagian tengah yang tebal terlihat inti sel berbentuk lonjong, biru dengan kromatin padat. Diantara serat otot ditemukan juga sel dan matriks jaringan ikat.
Karena inti sel terletak dibagian tengah gelondong yang lebar, maka tidak semua potongan sel otot mengandung inti pada potongan melintang ini. Tampak bulatan-bulatan kecil dengan sitoplasma yang terpulas merah homogen. Bulatan tampak dengan ukuran beranekaragam, dari kecil hingga besar. Yang paling besar mengandung initi yang juga terlihat bulat, berwarna biru dan berkromatin padat.
19
JARINGAN EPITEL
Pada blok kali ini yang akan dibahas adalah mengenai jaringan dasar dalam tubuh manusia, yaitu Jaringan epitel
20
: : Ginjal :
1. Mahasiswa dapat mengenali ciri histologis epitel squamosum simplex pada kapsula bowman lapisan parietal
Uraian
Epitel squamosum simplex disebut juga epitel selapis gepang. Epitel ini biasanya membentuk membran atau selaput, membatasi sebuah ruang atau meliputi sebuah bangunan atau organ. Epitel ini dapat ditemukan antara lain, pada endotel pembuluh darah, kapsula bowman lapisan parietal pd glomerulus ginjal dan perikardium.
Pada sediaan carilah bagian cortex ginjal yang biasanya terletak dibagian tepi sediaan. Temukan glomerulus, dan perhatikan kapsula bowman nya. Pada lapisan parietal kapsula bowman dilapisi oleh epitel selapis gepeng.
Ciri histologis
21
Terdiri dari satu lapisan sel, berbentuk gepeng. Inti sel berbentuk gepeng, tampak menonjol ke permukaan dan berwarna biru. Sitoplasma sel berwarna kemerahan dan biasanya hanya terlihat sebagai garis yang menghubungkan inti sel satu dengan yang lainnya.
22
Mahasiswa dapat mengenali ciri histologis epitel cuboidal simplex yang menjadi dinding ductus colligentes.
Uraian
Epitel ini dikenal juga dengan sebutan epitel kuboid selapis. Dalam sajian tampak berderet melapisi ruangan, lumen atau meliputi permukaan sebuah bangunan ataupun organ. Dapat ditemukan antara lain pada ovarium, duktus koligens pada ginjal, saluran keluar kelenjar liur (kelenjar parotis, sublingual, dan submandibular) dan kelenjar tiroid.
Pada sediaan ini, carilah medula ginjal , kemudian temukan duktus coligentes. Dinding pada saluran ini terdiri dari epitel selapis kubus.
Gambaran histologis
Epitel ini terdiri dari selapis sel berbentuk kuboid. Inti selnya biasanya bulat, berwarna biru dan umumnya terletak ditengah. Sitoplasma berwarna merah
23
: : Jejenum :
Mahasiswa dapat mengenali setiap ciri histologis dari epitel columnar simplex pada mukosa jejenum (brush-border dan sel goblet) Uraian
Praktikum Histologi Blok 4 24
Epitel columnar biasanya terdapat pada lapisan mukosa (lapisan yang menghadap lumen). Epitel ini dikenal juga dengan epitel selapis silindris atau epitel thoraks. Dapat ditemukan antara lain pada lapisan mukosa gaster, yeyenum, dan vesica velea
Pada sediaan, carilah sel epitel selapis silindris yang melapisi vili-vili yeyenum.
Ciri Histologis Epitel ini terdiri dari selapis sel berbentuk silindris. Inti selnya lonjong, terletak tegak, berwarna biru dan tampak berderet beraturan. Jika diperhatikan inti-inti tampak terletak pada satu garis. Pada sediaan ini akan ditemukan sel goblet atau sel piala diantara sel-sel silindris. Sel ini tampak lebih jernih karena banyak mengandung musin. Intinya terdesak ke bagian basal, sehingga tampak gepeng mendatar. Selain itu juga pada sediaan yeyenum ini, tampak mikrovillus yang banyak tesusun padat menyerupai bangunan mirip sikat, sehingga dikenal sebagai brush-border. Tepat dibawah brush-border ini dapat dijumpai terminal web. Sehingga pada yeyenum, epitel ini dikenal sebagai epitel silindris selapis bersilia.
25
4. EPITEL PSEUDOSTRATIFIED CILIATED COLUMNAR No preparat Nama preparat Tujuan praktikum : : Duktus epididimis :
26
ciri
histologis
dari
epitel
Uraian
Epitel ini mirip dengan epitel silindris berlapis, seolah-olah terdiri atas beberapa lapis sel, tetapi sebenarnya merupakan epitel selapis. Terdapat pada trakea, bronkus, dan duktus epididimis.
Ciri histologis
Terdiri dari selapis sel berbentuk silindris. Inti tampak berada di berbagai tingkat, karena tidak semua sel mencapai permukaan, namun semua sel melekat pada membran basal. Pada sediaan duktus epididimis tampak silia yang panjang, tidak dapat bergerak sehingga disebut stereosilia.
27
28
: : vagina :
Mahasiswa dapat mengenali lapisan sel pada epitel squamosum compleks non cornifikans
Uraian
29
Epitel ini dikenal juga dengan sebutan epitel gepeng berlapis tidak bertanduk. Dapat ditemukan pada esofagus, laring, vagina dan canal anus.
Ciri histologis
Terdiri dari berlapis-lapis sel dengan sel yang makin dekat dengan permukaan berbentuk semakin gepeng. Mendekati basal sel semakin berbentuk poligonal, kuboid atau silindris. Intinyanya pun semakin gepeng dan keriput mendekati permukaan. Inti berwarna biru kehitaman. Sumbu panjang inti sel searah dengan permukaan epitel. Lapisan paling atas tidak memiliki keratin dan selnya tetap berinti.
30
Mahasiswa dapat mengenali dan menjelaskan ciri histologis epitel squamosum kompleks konifikans : 1. Mengenali tiap lapisan 2. Mengenali zat tanduk Uraian Epitel ini disusun oleh berlapis-lapis sel yang membentuk lapisan epidermis kulit. Dapat ditemui pada kulit jari, kulit tipis dan kulit telapak kaki.
Ciri histologis Terdiri dari beberapa lapisan , dengan urutan dari basal ke permukaan :
31
Stratum basalis : terdiri dari sel bentuk kuboid atau silindris, berinti lonjong atau bulat dan berwarna biru. Sitoplasma kebiruan. Stratum spinasum : terdiri sel berbentuk poligonal dengan inti lonjong berwana biru dan sitoplasma kemerahan Stratum granulosum :sel semakin berbentuk poligonal Stratum lusidum : tidak jelas terlihat Stratum korneum : terdiri dari sel-sel yang sangat gepeng, tipis dan pipih, tidak berinti, sitoplasma tak tampak lagi. Gambarannya seperti sisik dan membentuk lapisan zat tanduk (keratin) yang pada sediaan tampak homogen berwarna merah.
32
2. Mahasiswa dapat mengenali dan menjelaskan ciri histologis epitel transisional 3. Mahasiswa mampu mengenali ciri khas sediaan, dengan mengenali sel payung Uraian Epitel ini terdapat pada vesika urinaria dan ureter. Sangat mirip dengan epitel gepeng berlapis.
33
Ciri histologis
Terdiri dari beberapa lapis sel . Seluruh lapisan terdiri dari sel yang mengandung inti dengan kromatin yang jelas, tidak keriput. Pada sediaan ini, bentuk sel hampir seluruhnya berbentuk poligonal, jika dalam keadaan kosong. Pada permukaan ada yang disebut dengan sel payung. Sel ini dekat lumen, tampak besar, berbentuk khas seperti labu, cembung pada permukaannya, dan kadang berinti dua. Jika diperhatikan pada semua sel permukaan tersebut, sitoplasmanya memekat didaerah permukaan bebas, yang sering disebut sebagai krusta.
34
35
Disusun oleh : TIM HISTOLOGI dr. H. Achmad Azhari, DAHK dr. Nia Ayu Saraswati
KETERANGAN
KETERANGAN
37
KETERANGAN
KETERANGAN
38
KETERANGAN
KETERANGAN
39
KETERANGAN
KETERANGAN
40
KETERANGAN
KETERANGAN
41
KETERANGAN
KETERANGAN
42
KETERANGAN
KETERANGAN
43
KETERANGAN
KETERANGAN
44
KETERANGAN
KETERANGAN
45