Professional Documents
Culture Documents
Pencemaran lingkungan
Gol Fisik : Energi Kebisingan,Radiasi,Cuaca panas, dll Gol Kimia : Pestisida, asap rokok, lmbh pabrik Gol Biologi : Spora jamur, bakteri, cacing dll Gol Psikososial : Hub antar tetangga, bwhan atasan, pesaing dll
Sumber pencemaran
Udara (NO sbg sumber utama) Air (yg tercemar) Tanah (sulfur dr batu bara,telur cacing, bakteri) Zat kimia (Amoniak)
Rokok
Rokok asal dr bgs Indian AZTEC (1500) seluruh dunia 1 milyar btg rokok diisap pddk dunia/hari, 80 % di negara berkembang Indonesia peringkat ke-3 di dunia perokok setelah Cina dan India
Akibat merokok
> 3.000.000 meninggal ~ 2.000.000 dinegara berkembang sama dg jmlh perokok Dibutuhkan jumlah yang sama untuk menggantikan Penambahan perokok baru Target : GENERASI MUDA
MENGAPA BERBAHAYA
Mengandung 4000 zat kimia Komponen gas dan padat Nikotin : KETAGIHAN KETERGANTUNGAN TAR: Menyebabkan kanker Makin tinggi kadarnya BERBAHAYA Makin lama merokok BERBAHAYA
ASAP ROKOK
4000 BAHAN KIMIA TERBAGI DUA : Asap Rokok Utama Main Stream Smoke Keluar dr pangkal Rokok Asap rokok sampingan Side stream Smoke Keluar dr ujung rokok
PEROKOK PASIF
Kanker paru 20-30% Peny, Jantung koroner23% Orang Tua merokok17.000 perawatan balita di RS(inggris) Ibu merokokSKBM70% Faktor risiko asma, infeksi telinga,bronkitis & Pneumonia Kanker hidung,kanker mulut rahim, dll
2. Karsinoma Sel Kecil (Small Cell Carcinoma), terdiri atas Karsinoma sel oat (oat cell Ca) Jenis sel intermedia (intermediate cell type) Kombinasi karsinoma sel oat (combine oat cell Ca)
3. Karsinoma Kelenjar (AdenomaCarcinoma), terdiri atas a. Karsinoma kelenjar asiner b. Karsinorna kelenjar papiler c. Karsinoma bronkiolo alveolar d. Karsinoma padat dengan pembentukan mukus (solid Ca with mucous formation)
4.Karsinoma Sel Besar (Large Cell Carcinoma) Karsinoma sel datia (giant cell Ca) Karsinoma sel jernih (clear cell Ca) 5. Karsinoma Kelenjar Skuamus (Adeno Squamous Carcinoma) 6. Tumor Karsinoid (carcinoid Tumor)
Insiden kanker pr
EPIDEMIOLOGI
Berhungan erat dengan Asbes Asbes berpengaruh : >90% Perokok pada pekerja(Asbes): risiko sgt tinggi Termasuk jarang terjadi 2000-3000 kasus baru/tahun di AS Di RS Persahabatan : < 1 kasus/tahun
GEJALA
Nyeri dada Sesak napas (tidak dipengaruhi aktivitas) Nyeri & Sesak : hilang timbul tapi tdk pernah membaik Batuk-batuk Berat Badan turun Kadang disertai demam
bagaimana
BERHENTI MEROKOK
Sulit karena : ketagihan (adiksi) nikotin Berhenti tiba tiba Withdrawl Symptoms Cara lain : Plester nikotin Permen nikotin Hipnotis Akupuntur Paling Penting NIAT (MOTIVASI)
Berhenti Merokok
Motivasi !!! Kenali Bahaya Merokok Ubah Kebiasaan Berangsur
Strategi Target & penurunan berencana Libatkan orang lain
MENGURANGI BAHAYA
Kurangi jumlah rokok Kurangi dalam isapan Kurangi lama isapan Matikan rokok setelah 1/2nya
SARAN PRAKTIS
Buang asbak, korek api, bekas rokok Buat daftar keuntungan dan kerugian Pilih teman yang tidak perokok Bentuk organisasi mantan perokok Perlu dukungan keluarga
TOKSIKOLOGI LINGKUNGAN
Klasifikasi bhn toksik (gas, debu.cair) Karakteristik Pemaparan:
Jlr msk & tmpt pemaparan sal. Cerna Jgk wkt & frekuensi pemaparan 24 jam
Interaksi bahan kimia : melalui sjmlh mekanisme sep. Perubhn dlm absorpsi,pe protein, biotransformasi / ekskresi dr st / kedua zat toksik yg terinfeksi Dosis respon : karakteristik pemaparan dan spektrum efek scr bersamaan membtk hub korelasi yg dikenal sbg hub dosis - respons
Polusi udara merupakan masalah kesehatan lingkungan di dunia Polusi udara tdd. Indoor air pollution dan outdoor air pollution 5 % dari 55 juta kematian / th di Indonesia akibat polusi udara 30 40 % penyebab asma dan ppok 20 30 % penyebab ISPA terutama anak
39
80 % kegiatan manusia berada dlm ruangan ( rumah, kendaraan, kantor, restoran, mall, sekolah, rumah sakit, dll. ) Pemakaian AC yg banyak Banyak sumber polusi dlm ruangan
41
Partikel SO2, OZON, NO2, CO, CO2 Radon Formaldehid Serat-serat sintetis
42
10 700 g / m3 5 50 ppm 600 3000 ppm 10 1000 g / m3 0,01 4 pCi / L 0,01 4 ppm 0 1 serat / ml
43
Work 26 % Home 29 %
45
Mengandung 4000 zat kimia / btg rokok Komponen gas dan padat Nikotin : ketagihan dan ketergantungan TAR : menyebabkan kanker (karsinogen) CO : Penyakit jantung dan kardiovaskuler Makin tinggi kadarnya BERBAHAYA Makin lama merokok BERBAHAYA
46
Defenisi : Penyakit paru kronik ditandai hambatan aliran udara disaluran napas yang tidak sepenuhnya reversibel bersifat progresif dan berhubungan dengan respons inflamasi paru thdp partikel atau gas yang beracun / berbahaya Gejala Klinis : batuk, produksi sputum, sesak napas dan aktivitas terbatas
48
49
: mata berair, pedih, merah : bersin , gatal : sakit menelan, gtl, batuk : sakit kepala, mdh tersinggung, sulit konsentrasi : batuk, mengi, sesak, rasa berat di dada : kering, gatal
: diare
51
3
12
52
53
54
1. Polusi udara sangat mengganggu kesehatan lingkungan 2. Ada dua jenis polusi udara (outdoor & indoor) 3. Polusi udara dalam ruangan dapat dicegah dengan penjernih udara 4. Kemajuan teknologi dampak positif dan negatif
56
Penyakit paru obstruksi kronik masalah kesehatan utama di Amerika Serikat dan Eropa USA - 15 juta kasus PPOK - Penyebab kematian ke-4 - 1,5 juta kasus baru pertahun
INDONESIA (SKRT 1992) -Penyebab kematian ke-6 Jumlah kasus PPOK meningkat -Peningkatan usia harapan hidup -Prevalensi merokok semakin tinggi -Peningkatan polusi udara
DEFINISI PPOK (GOLD 2003) Perlambatan aliran udara yang reversibel sebagian Bersifat progresif Respon inflamasi paru terhadap partikel atau gas yang berbahaya
PATOGENESIS
Perlambatan / obstruksi terjadi akibat : Hipertrofi otot polos bronkus Pembesaran kelenjar mukosa bronkus Metaplasia sel goblet Destruksi sel endotel alveoli Proses inflamasi
FAKTOR RISIKO
FAKTOR HOST - Genetik : defisiensi alfa-1 antitrypsin - Hipereaktifitas bronkus (Hbr) - Usia > 40 tahun
FAKTOR PAJANAN (EXPOSURE)
FAKTOR PAJANAN
Kebiasaan merokok (aktif/pasif) Polusi udara (indoor/outdoor polution) Debu atau bahan kimia lingkungan kerja Status sosioekonomi Infeksi saluran nafas bawah berulang
KLASIFIKASI
Dasar klasifikasi : gejala dan spirometri Stadium 0 : berisiko PPOK(spirometri N ) Stadium 1 : PPOK ringan (VEP1 60-75 %) Stadium 2 : PPOK sedang (VEP1 30-60%) Stadium 3 : PPOK berat ( VEP1 < 30 %)
PENATALAKSANAAN
TUJUAN Mencegah progresifitas penyakit Mengurangi dan menghilangkan gejala Mencegah dan mengatasi eksaserbasi akut Mencegah dan mengatasi komplikasi Meningkatkan kualiti hidup Mengurangi kematian
PENATALAKSANAAN
STRATEGI : Menilai dan memonitor perjalanan penyakit Mengurangi faktor risiko Penanganan PPOK stabil Penanganan eksaserbasi akut
BRONKODILATOR
ANTIKOLINERGIK
Blokade efek antikolinergik reseptor M3 pada bronkus Short acting : Ipratropium bromide Long acting : Tiotropium bromide (Spiriva)
Terapi pilihan PPOK Selektif pada reseptor M3 Meningkatkan faal paru Meningkatkan kualiti hidup Potensi 10 X lebih kuat dibandingkan dg ipratropium bromide
PENUTUP
PP0K penyakit kronik yang bersifat progresif Terdapat peningkatan prevalensi PPOK Merokok faktor utama penyebab PPOK Berhenti merokok bermanfaat dalam menghentikan laju penyakit
PENUTUP
Bronkodilator obat utama PPOK Tiotropium bromide inhalasi memberikan efek bronkodilatasi yang lebih baik dibandingkan plasebo dan Ipratropium Tiotropium bromide ditoleransi dg baik : - mengurangi sesak napas - mengurangi eksaserbasi dan pemakaian obat pelega - meningkatkan kualiti hidup pasien PPOK
CONTOH RESEP
Combo Spiriva -------- I Refil Spiriva 18 ug No. XXX Signa 1 dd via handihaler
AS