Professional Documents
Culture Documents
OLEH ACHMAD RICKY FAUZAN BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (BKPP) KOTA TANGERANG
DASAR HUKUM :
1. Undang-undang Dasar 1945; 2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah; 3. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-pokok Kepegawaian; 4. Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-pokok Kepegawaian;
KETENTUAN UMUM
Yang dimaksud dengan : 1) Pegawai Negeri Sipil adalah setiap warga negara RI yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam jabatan negeri, atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku Pejabat yang berwenang adalah pejabat yang mempunyai kewenangan mengangkat, memindahkan dan memberhentikan Pegawai Negeri berdasarkan peraturan perundang undangan yang berlaku. Pejabat yang berwajib adalah pejabat yang karena jabatan atau tugasnya berwenang melakukan tindakan hukum berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku.
2)
3)
4)
Pejabat Negara/tinggi negara sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Dasar 1945 dan Pejabat Negara lainnya yang ditentukan oleh undang-undang Jabatan Negeri adalah jabatan dalam bidang eksekutif yang ditetapkan berdasarkanperaturan perundangundangan, termasuk didalamnya jabatan dalam kesekretariatan lembaga tertinggi atau tinggi negara, dan kepaniteraan pengadilan Jabatan Karier adalah jabatan struktural dan fungsional yang hanya dapat diduduki Pegawai Negeri Sipil setelah memenuhi syarat yang ditentukan
5)
6)
8. Manajemen Pegawai Negeri Sipil adalah keseluruhan upaya untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan derajat profeisonalisme penyelenggaraan tugas, fungsi dan kewajiban kepegawaian, yang meliputi perencanaan, pengadaan, pengembangan kualitas, penempatan, promosi, penggajian, kesejahteraan, dan pemberhentian
KEDUDUKAN :
1) Pegawai Negeri berkedudukan sebagai unsur aparatur negara yang bertugas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional, jujur, adil dan merata dalam penyelenggaraan tugas negara, pemerintahan, dan pembangunan; Dalam kedudukan dan tugas Pegawai Negeri harus netral dari pengaruh semua golongan dan partai politik serta tidak diskriminatif dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat; Untuk menjamin netralitas, Pegawai Negeri dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik;
2)
3)
KEWAJIBAN :
1) Setiap Pegawai Negeri wajib setia dan taat kepada Pancasila, Undang-undang dasar 1945, Negara, dan Pemerintah, serta wajib menjaga persatuan tugas dan kesatuan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia; Setiap Pegawai Negeri wajib mentaati segala peraturan perundang-undangan yang berlaku dan melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepadanya dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab; Setiap Pegawai wajib menyimpan rahasia jabatan; Setiap Pegawai Negeri hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan kepada dan atas perintah pejabat yang berwajib atas kuasa undang-undang;
2)
3) 4)
HAK
1) 2) 3) 4) Setiap Pegawai Negeri berhak memperoleh gaji yang adil dan layak sesuai dengan beban pekerjaan dan tanggung jawabnya; Gaji yang diterima oleh Pegawai Negeri harus mampu memacu produktivitas dan menjamin kesejahteraannya; Gaji Pegawai Negeri yang adil dan layak dimaksud ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah; Setiap Pegawai Negeri berhak atas cuti (PP No 24/1976)
Cuti Tahunan Cuti Besar Cuti Sakit Cuti Bersalin Cuti Karena Alasan Penting Cuti di Luar Tanggungan Negara
1)
Setiap Pegawai Negeri yang tertimpa oleh suatu kecelakaan dalam dan karena menjalankan tugas kewajibannya, berhak memperoleh perawatan;
6) Setiap Pegawai Negeri yang menderita cacat jasmani atau cacat rohani dalam dan karena menjalankan tugas kewajibannya, yang mengakibatkannya tidak dapat bekerja lagi dalam jabatan apapun juga, berhak memperoleh tunjangan; 7) Setiap Pegawai Negeri yang tewas, keluarganya berhak memperoleh uang duka; 8) Setiap Pegawai Negeri yang telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan berhak atas pensiun;
KESEJAHTERAAN
1. Untuk meningkatkan kegairahan bekerja, diselenggarakan usaha kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil. 2. Usaha kesejahteraan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), meliputi program pensiun dan tabungan hari tua, asuransi kesehatan, tabungan perumahan dan asuransi pendidikan bagi putra putri Pegawai Negeri Sipil. 3. Untuk penyelenggaraan usaha kesejahteraan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), Pegawai Negeri Sipil wajib membayar iuran setiap bulan dari penghasilannya.
4. Untuk penyelenggaraan program pensiun dan penyelenggaraan asuransi kesehatan, Pemerintah menanggung subsidi dan iuran. 5. Besarnya subsidi dan iuran sebagaimana dimaksud dalam ayat (4), ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. 6. Pegawai Negeri Sipil yang meninggal dunia, keluarganya berhak memperoleh bantuan
SANKSI/HUKUMAN ( PP No 30/1980 )
TINGKAT DAN JENIS Tingkat hukuman disiplin terdiri : Hukuman disiplin ringan ; Hukuman disiplin sedang ; Hukuman disiplin berat ;
JENIS HUKUMAN
Jenis hukuman disiplin ringan terdiri : Tegoran lisan ; Tegoran tertulis, dan Pernyataan tidak puas secara tertulis. Jenis hukuman disiplin sedang terdiri : Penundaan Kenaikan Gaji Berkala untuk paling lama 1 (satu) tahun; Penurunan gaji sebesar satu kali Kenaikan Gaji Berkala untuk paling lama 1 (satu) tahun; Penundaan Kenaikan Pangkat untuk paling lama 1 tahun.
Jenis hukuman disiplin berat terdiri : Penurunan pangkat pada pangkat yg setingkat lebih rendah untuk paling lama 1 tahun; Pembebasan dari jabatan; Pemberhentian Dengan Hormat Tidak atas permintaan sendiri sabagai PNS; Pemberhentian Tidak Dengan Hormat sebagai PNS.
UJIAN DINAS
PNS YANG DIKECUALIKAN DARI UJIAN DINAS : PRESTASI KERJA YANG LUAR BIASA BAIKNYA MENEMUKAN PENEMUAN BARU YANG BERMANFAAT BAGI NEGARA MENINGGAL DUNIA BATAS USIA PENSIUN OLEH TIM PENGUJI KESEHATAN DINYATAKAN CACAT DAN TIDAK DAPAT BEKERJA DALAM JABATAN NEGERI TELAH MINGIKUTI DIKLATPIM (TK. IV DAN TK.III) TELAH MEMPEROLEH IJAZAH (S1) ATAU D.IV UNTUK UJIAN DINAS TK.I IJAZAH DOKTER, APOTEKER, MAGISTER (S2) DAN IJAZAH LAIN YANG SETARA ATAU DOKTER (S3), UNTUK UJIAN DINAS Tk. I DAN TK. II
Jabatan Karier adalah jabatan struktural dan jabatan fungsional yang hanya diduduki pegawai negeri sipil; Jabatan Struktural adalah suatu kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang PNS dalam rangka memimpin suatu satuan organisasi negara; Eselon adalah tingkatan jabatan struktural. Untuk lebih menjamin obyektifitas dalam mempertimbangkan pengangkatan dalam jabatan dan kenaikan pangkat diadakan penilaian prestasi kerja".
Pegawai Negeri Sipil diangkat dalam jabatan dan pangkat tertentu. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam suatu jabatan dilaksanakan berdasarkan prinsip profesionalisme sesuai dengan kompetensi, prestasi kerja, dan jenjang pangkat yang ditetapkan untuk jabatan itu serta syarat obyektif lainnya tanpa membedakan jenis kelamin, suku, agama, ras, atau golongan. Untuk kepentingan pelaksanaan tugas kedinasan dan dalam rangka pembinaan Pegawai Negeri Sipil dapat diadakan perpindahan jabatan, tugas, dan/atau wilayah kerja.
Disamping persyaratan sebagaimana tersebut perlu memperhatina faktor senioritas dalam kepangkatan, usia, pendidkan dan pelatihan jabatan, dan pengalaman yang dimiliki; PNS yang diangkat dalam jabatan struktural belum mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan kepemimpinan seuai dengan tingkat jabatan struktural wajib mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan kepemimpinan selambat-lambatnya 12 (dua belas) bulan sejak yang bersangkutan dilantik; PNS yang menduduki jabatan struktural tidak menduduki jabatan rangkap, baik dengan jabatan struktural maupun dengan jabatan fungsional.
f.
Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota Badan Pemeriksa Keuangan; g. Menteri dan jabatan yang setingkat menteri; h. Kepala Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri yang berkedudukan sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh; i. Gubernur dan Wakil Gubernur; j. Bupati/Walikota dan Wakil Bupati/Wakil Walikota; k. Pejabat Negara lainnyayang ditentukan oleh undang-undang;
Pegawai Negeri yang diangkat menjadi Pejabat Negara diberhentikan dari jabatan organiknya selama menjadi Pejabat Negara tanpa kehilangan statusnya sebagai Pegawai Negeri; Pegawai Negeri yang diangkat menjadi Pejabat Negara tertentu tidak perlu diberhentikan dari jabatan organiknya; Pegawai Negeri yang menjadi Pejabat Negara setelah selesai menjalankan tugasnya dapat diangkat kembali dalam jabatan organiknya.
4. Komisi Kepegawaian Negara sebagaimana dimaksud dalam ayat (3), terdiri dari 2(dua) Anggota tetap yang berkedudukan sebagai Ketua dan Sekretaris Komisi, serta 3(tiga) Anggota Tidak Tetap yang kesemuanya diangkat dan diberhentikan oleh Presiden. 5. Ketua dan Sekretaris Komisi Kepegawaian Negara sebagaimana dimaksud dalam ayat (4), secara ex officio menjabat sebagai Kepala dan Wakil Kepala Badan Kepegawaian Negara. 6. Komisi Kepegawaian Negara mengadakan sidang sekurangkurangnya sekali dalam satu bulan."