You are on page 1of 14

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Bagaimana suatu bangsa dapat mengenal bangsa lain? Ada beberapa cara yang menyebabkan suatu suku, bangsa, atau negara dapat mengenal budaya di luar suku, bangsa, atau negaranya sendiri. Pertama, melalui sarana perniagaan atau kehidupan ekonomi. Kontak perdagangan ini merupakan kondisi tak terelakkan dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat yang kian berkembang, saling memerlukan barang dan jual-beli benda. kontak ini merupakan awal terjadinya interaksi antar bangsa, terlebih setelah pesatnya kemajuan teknologi komunikasi dan sarana alat transformasi. Kedua, melalui penaklukan atau peperangan. Umumnya bangsa pemenang akan tampil sebagai penguasa, kadangkala diikuti dengan perubahan mendasar dalam hal sistem kebijakan pendidikan yang berlaku sebelumnya di negara yang ditaklukkan, meskipun kadang-kadang sistem dan kebijakan pendidikan sebelumnya ada yang tetap dipertahankan. Ketika terjadi imperialisme bangsa Barat terhadap negara berkembang, upaya pengenalan pendidikan kolonial dilakukan dengan tujuan asosiasi budaya, seperti yang pernah diterapkan olah Belanda terhadap Indonesia, Perancis terhadap Mesir, atau Inggris terhadap India, Malaysia, dan lainnya. Ketiga, adanya kontak antar negara melalui kerja sama bilateral yang bersifat mutual-cooperation, baik dalam bentuk pertukaran para ahli maupun pengembangan di bidang pengetahuan. Termasuk jalur ini adalah pertukaran diplomatik, budaya, pelajar, mahasiswa, guru, dosen, atau kerja sama luar negeri di bidang pendidikan.1
Abd. Rachman Assegaf, Internasionalisasi Pendidikan: Sketsa Perbandingan Pendidikan di Negara-Negara Islam dan Barat, (Yogyakarta: Gama Media. 2003), hlm. 24-25.
1

Kontak antar negara dalam bentuk kerja sama pengembangan pendidikan secara langsung maupun tidak langsung akan sangat bermanfaat untuk memperluas cakrawala terhadap pendidikan nasional dan diharapkan dapat mengambil nilai-nilai positif dari negara tertentu untuk menunjang usaha peningkatan suatu kualitas pendidikan nasional.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah yaitu : 1. Bagaimana sistem pendidikan yang dikembangkan di Inggris ?
2. Bagaimana pula perbandingan sistem pendidikan antara Inggris

dan Indonesia ?

C. Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :


1. Agar dapat mengetahui tentang sistem - sistem pendidikan yang

ada di Inggris. 2. Agar dapat mengetahui perbandingan antara sistem pendidikan di Inggris dengan sistem pendidikan di Indonesia.

D. Alasan Memilih Judul Makalah Adapun alasan kami memilih negara Inggris karena seperti yang kita ketahui bersama bahwa negara Inggris adalah satu-satunya negara yang 2

tidak pernah dijajah melainkan mereka selalu menjajah negara-negara lain. Selain itu Inggris dikenal dengan standar pendidikannya yang tinggi, sistem pendidikan Inggris telah banyak mempengaruhi banyak negara dan adalah rumah untuk beberapa Universitas terkenal. Jadi, dapat ditarik kesimpulan apa yang menyebabkan negara Inggris ini tidak pernah terjajah sedikitpun dan seberapa besar pengaruhnya kepada negara bekas jajahan Inggirs ini. Perbandingan ini berguna untuk melihat persamaan dan perbedaan sistem pendidikan yang dikembangkan di kedua negara tersebut. Apabila terdapat perbedaan maka perbedaan itu dapat kita pertimbangkan untuk bisa digunakan di negara Indonesia sebagai langkah awal untuk kemajuan pendidikannya.

BAB II PEMBAHASAN

A. Sistem Pendidikan di Inggris

1. Profil Negara Inggris

Sebelum kita membahas tentang pendidikan di Inggris, ada baiknya jika kita membahas tentang profil dari negara tersebut. Inggris adalah salah satu kerajaan yang tergolong tertua di benua Eropa. Dalam sejarah perkembangannya Inggris telah berhasil membina bangsanya menjadi salah satu bangsa yang dapat menguasai tujuh samudra dengan semboyannya Rule the Waves (kuasai gelombang samudera). Inggris adalah bangsa bahari yang mampu menguasai tujuh samudera itu dengan armada kapalkapal dagangannya, juga kapal perangnya di masa silam.2 Inggris adalah negara bagian terbesar dan terpadat penduduknya dari negara-negara bagian lain yang membentuk menjadi satu dalam persatuan kerajaan Britania Raya (United Kingdom of Great Britain). Selain Inggris dalam Britania Raya tersebut terdapat pula negara lain yaitu: Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara, sehingga sering kali nama Inggris disamakan dengan keseluruhan negara tegrsebut atau disamakan dengan United
Mahmud Junus, Perbandingan Pendidikan Modern Islam dan Intisari Pendidikan Barat, (Djakarta: Al-Hidajah, 1968), hlm. 150-152.
2

Kingdom. Secara geografis, wilayah Inggris meliputi dua pertiga dari Britania yang berbatasan dengan Skotlandia disebelah utara dan berbatasan dengan wales disebelah barat, serta dengan Prancis disebelah selatan yang dipisahkan oleh selat Inggris. Letak astronomis negara Inggris berada pada posisi 50 derajat sampai 60 derajat lintang utara dan 11 derajat-15 derajat bujur barat dengan luas wilayahnya 130.395 km. Negara ini pernah beberapa kali dikuasai oleh bangsa lain dan orang mempersatukan bangsa inggris sejak abad ke-9 adalah Egbert dari Wessex.3 Wilayah Inggris terbagi atas 9 (sembilan) bagian wilayah yang disebut propinsi, yaitu: Greater London, North East England, Nort West England, East of England, Yorksire and The Humber, West Midlans, South West England and terakhir adalah South East England. Sedangkan kota-kota besar di Inggris ada 8 yaitu: London, Birmingham, Manchester, Bristol, Liverpool, Leeds, Newcastle upon Tyne, dan Sheffield. Bangsa yang berjiwa bahari dan memiliki sifat- sifat kesombongan (arogansi) itu ditempa melalui pendidikan yang menitik beratkan pada pembentukan kepribadian yang khas kepada generasi mudanya. Di setiap jenis sekolah, selalu nampak ciri- ciri pendidikan pribadi siswa- siswanya antara lain dengan memberikan kedaulatan sendiri (self- goverment) untuk bertanggung jawab mengatur sekolahnya sendiri yang berlangsung secara kolektif dari sejak tingkat dasar sampai tingkat tinggi, hal ini benar- benar merupakan metode pendidikan yang dapat memberikan corak khas kepribadian mandiri pada masa dewasanya.4

M. Said, Pendidikan Abad Ke-20 dengan LB Kebudayaannya, (Jakarta: Mutiara, 1995),

hlm. 137.
4

M. Said, Pendidikan Abad Ke-20 dengan LB Kebudayaannya . . . hlm. 138.

Mereka dididik untuk mampu mengembangkan ilmu pengetahuan yang diperoleh melalui berbagai penelitian (discovery) dalam lingkungan hidupnya tanpa adanya rasa takut atau pun rasa malas. Akan tetapi sebaliknya, mereka dididik untuk berani meneliti dan menemukan hal- hal baru. Penjurusan dalam pendidikan keahlian dan keterampilan merupakan suatu cara yang dapat menjadikan siswa lebih memperdalam ilmu yang menjadi jurusannya. Sikap pendalaman kekhususan ilmu pengetahuan mereka dilandasi dengan pendidikan agama Kristen untuk memperkuat kepribadiannya. Dalam sistem kependidikan Inggris sebagaimana yang tercermin dalam berbagai jenis dan jenjang sekolah yang dikembangkan adalah menunjukkan bahwa pendidikan di Inggris lebih mementingkan spesialisasi keahlian dan keterampilan dalam berbagai lapangan hidup sesuai dengan bakat dan kemampuan murid- muridnya pada pendidikan tingkat menengah. Pengembangan bidang teknologi praktis di tingkat menengah dan teknologi akademis di tingkat akademi dan perguruan tinggi benar- benar telah di mulai secara terarah pada tingkat sekolah dasar dan menengah. Pengarahan demikian akan mempermudah siswasiswa untuk memilih langsung terjun ke dunia kerja atau meneruskan ke tingkat pendidikan tinggi. Demikian pula pengembangan bidang- bidang disiplin ilmu sosial dan humaniora serta arts (seni budaya) atau bahasa.5 Pemerintah di Inggris mula-mula enggan terlibat dalam pengelolaan pendidikan.Pemerintah Inggris pertama kali ikut mengelola bidang pendidikan baru terjadi pada tahun 1833. Permulaan mengelola bidang pendidikan tersebut dilakukan
5

M. Said, Pendidikan Abad Ke-20 dengan LB kebudayaannya . . . hlm. 140.

pemerintah dengan memberikan sejumlah kecil dana bantuan pada dua perkumpulan sekolah amal. Sebelumnya pemerintah telah mengijinkan berdirinya yayasan pendidikan swasta dan sekali-kali memberikan bantuan dana kepada mereka. Wewenang untuk menilai dan memberikan lisence melalui proses sertifikasi kepada guru-guru dan mengawasi pelaksanaan pembelajaran disekolah-sekolah diserahkan kepada gereja Inggris. Perhatian pemerintah terhadap penyelenggaraan pendidikan ini selanjutnya membawa kepada upaya penetapan aneka peraturan yang menjamin keberadaan kepercayaan ortodoks dan kesetiaan kepada golongan yang berkuasa. (IN. Tud and Don Adams, 2005) Lebih lanjut dijelaskan bahwa pemberian dana publik untuk tujuan pendidikan dapat mempercepat perubahan kebijakan pemerintah. Sejak awal sumbangan hanya diberikan kepada sekolahsekolah yang direkomendasikan secara khusus oleh The National Society dan disetujui oleh institusi yang mendistribusikan dana tersebut. Ketika jumlah sumbangan tahunan ditingkatkan, maka dibentuklah Select Committee of The Privy Council. Dalam pelaksanaan demokratis dalam kependidikan, Inggris memberikan kebebasan kepada organisasi keagamaan untuk mendirikan sekolah dengan ciri- ciri khasnya masing- masing secara otonom (mengatur dirinya sendiri). Namun pada akhirnya pemerintah berhak mengawasi dan mencampurinya bilamana perlu, yaitu terbatas pada tingkat dasar atau menengah. Pada pendidikan universitas, baik negeri maupun swasta, masing- masing berdiri sendiri, bebas dari campur tangan pemerintah pusat maupun dewan pendidikan daerah atau kementrian pendidikan dan urusan pendidikan daerah. Universitas bukanlah termasuk wilayah pemerintah.oleh karena universitas di Inggris langsung didirikan

oleh raja dengan keputusan raja (Royal Charter), yang merupakan lembaga yang otonom. Sistem sekolahan di Inggris banyak terpengaruh oleh sistem pendidikan di daratan Eropa. Terutama Jerman, banyak bermunculan ahli- ahli kependidikan terkenal seperti Frobel, Pestalozzi, Herbart, dan sebagainya.6 2. Sistem Pendidikan di Inggris a. Kalender Pendidikan Di negara kerajaan ini tahun ajaran berlangsung dari akhir September sampai akhir Juli dengan 2 bulan libur selama musim panas. b. Pendidikan Wajib Pendidikan wajib di Inggris meliputi sekolah dasar dan sekolah menengah. Sekolah dasar di mulai dari usia 5 sampai 11 tahun dalam kurun waktu 6 tahun. Tahun pertama dan kedua disebut infants dan tahun ketiga sampai ke enam disebut Junior. Pada level sekolah dasar ini tidak di adakan ujian bagi siswa mulai dari kelas satu sampai dengan kelas enam, kecuali ujian kemampuan yang dilaksanakan ketika anak berusia tujuh tahun. Penekanan ada pada belajar secara praktikal dibandingkan menghafal. Siswa belajar mata pelajaran inti seperti Bahasa Inggris, Matematika dan Sains. Juga ada pelajaran dasar seperti Sejarah, Geografi, Musik, Seni dan Olahraga.7
6

M. Said, Pendidikan Abad Ke-20 dengan LB kebudayaannya . . . hlm. 145.

Mahmud Junus, Perbandingan Pendidikan Modern Islam dan Intisari Pendidikan Barat . . . hlm. 158.

Sekolah menengah dimulai dari umur 11 sampai 16 tahun dalam kurun waktu normal 5 tahun. Di setiap jenjang siswa memperdalam pelajaran mereka pada mata pelajaran inti dan ditambah setidaknya satu pelajaran bahasa asing. Pada tahun ke-4 barulah mereka mempersiapkan diri untuk mengikuti ujianujian yang disebut General Certificate menyelesaikan of Secondary GCSE, Education atau GCSE. Setelah ujian

siswa sekolah menengah dapat meninggalkan sekolah untuk bekerja, mengikuti program training di sekolah kejuruan atau teknik, atau melanjutkan 2 tahun lagi untuk menyiapkan diri bagi ujian masuk universitas, yang dikenal dengan A Levels. 8 c. Pendidikan Pilihan 1) A levels A Levels adalah lanjutan dari sekolah menengah atas jika mereka ingin masuk ke bangku universitas. Ditempuh selama 2 tahun. Dalam jenjang ini siswa akan belajar 3 sampai 4 subjek untuk ujian A Levels. 2) Program Sarjana Ditingkat sarjana, siswa di Inggris dapat memilih jurusan art dan sciences. Program ini biasanya berlangsung selama tiga tahun dimana selama itu siswa dapat menyelesaikan pelajaran dan tutorial di bidang masingmasing. Siswa yang akan lulus biasanya harus mengikuti ujian akhir. 3) Pasca Sarjana dan Doktoral
Mahmud Junus, Perbandingan Pendidikan Modern Islam dan Intisari Pendidikan Barat . . . hlm. 161-162.
8

Jenjang ini dilaksanakan 1 sampai 2 tahun. Gelar yang mereka peroleh adalah Master Arts (MA) atau Master Science (MSc) dan Master setelah studinya, mereka in Business menyelesaikan tesis dan Administration (MBA) menyelesaikan semua

studinya. Seperti di Indonesia, di jenjang ini siswa harus membuat mengikuti ujian akhir. Siswa pasca sarjana juga dapat meneruskan program doktoral atau PhD. Meskipun Inggris tergolong Negara maju dalam industry dan teknologi, namun dalam masalah kependidikan juga masih dirasakan adanya problema- problema yang tidak mudah dipecahkan.9 3. Problem Problem Pendidikan di Inggris Problem problem pendidikan di Inggris pernah dilaporkan oleh Persatuan Nasional Guru Inggris dan Wales yang pokok pokoknya dikemukakan dalam kongres ke 27 di Jakarta sebagai berikut : a. Bagaimana hubungan antara pendidikan dan pekerjaan sebagaimana menyiapkan peralihan dari sekolah ke dunia kerja. Orang Inggris masih belum merasa puas tentang keharusan adanya hubungan antara sekolah dengan kebutuhan praktis bagi siswa- siswanya dalam memasuki dunia kerja. Oleh karena itu diusahakan agar hubungan antara sekolah dengan dunia kerja dipererat, misalnya dengan perusahaan- perusahaan, holding company, dan sebagainya, meskipun tugas pokok sekolah (menurut pandangan mereka) bukanlah memberikan pendidikan
Mahmud Junus, Perbandingan Pendidikan Modern Islam dan Intisari Pendidikan Barat . . . hlm. 162.
9

10

kekaryaan yang berkaitan dengan lapangan kerja di perusahaan- perusahaan. Sekolah hanya membantu siswasiswanya bagaimana cara memecahkan masa peralihan yang sering menyulitkan itu. b. Rasa keterikatan dengan pendidikan sepanjang hayat. Sehubungan dengan strategi ini, yang perlu dipecahkan ialah bagaimana agar pendidikan sepanjang hayat tersebut benar- benar dapat dilaksanakan secara merata sampai kepada orang- orang berusia lanjut atau dewasa yang pada masa kanak- kanaknya tidak mendapatkan kesempatan memperoleh pendidikan. c. Pengembangan sarana pendidikan. Pengembangan fasilitas atau sarana kependidikan ini akan memakan banyak biaya, terutama bila di sejajarkan dengan pesatnya kemajuan ilmu dan teknologi tersebut di satu pihak akan mengurangi tenaga guru itu sendiri, yakni banyak guru yang menganggur, dan dilain pihak bila fasilitas itu dikurangi, maka akan menimbulkan hambatan belajar dari siswa, juga akan membatasi pertumbuhan ekonomi di masa datang. d. Pendidikan guru untuk hari esok. Sehubungan dengan masalah ini, pendidikan guru harus ditingkatkan lagi mutunya. Hal ini menyangkut sistem dan metodenya, sehingga harapan masyarakat luas untuk mendapatkan hasil kependidikan anaknya semakin dapat terpenuhi. Profesi keguruan harus dipersiapkan secara matang melalui sistem pendidikan tinggi yang lamanya 4 tahun. Guru untuk hari esok harus mampu menjabarkan pengertian bagi siswanya tentang adanya kenyataan yang ada di dalam masyarakat bahwa di sana terdapat berbagai kepentingan yang terlatar belakang multirasial dan multikultural. Siswa 11

harus menjadi orang dewasa yang benar- benar matang pandangan berfikirnya tentang masalah hak asasi manusia dan sebagainya.10

B. Perbandingan Sistem Pendidikan antara Indonesia dan Inggris

Di dalam sistem pendidikan Indonesia dan Inggris terdapat jelas perbedaan. Perbedaan tersebut terletak pada masa studi, jam efektif, jumlah mata pelajaran, rasio guru dan konsekuensi yang harus diambil siswa jika tidak lulus Ujian Nasional. Perbedaan pada masa belajar dan jumlah pelajaran pada kedua negara tidak menjadi penyebab bebas buta aksara. Negara Inggris lebih baik dibanding dengan negara Indonesia. Yang menjadi salah satu faktor kenapa negara Inggris lebih baik dari negara kita yaitu Indonesia ( ditinjau dari bebas buta aksara ) adalah rasio antara guru dan murid. Perbedaan jumlah guru dan murid ini dapat mempengaruhi proses pendidikan yang dilaksanakan pada masing masing negara. Proses pendidikan yang dilakukan oleh Inggris tentunya akan lebih efektif jika dibandingkan dengan negara Indonesia.11

Adapun perbandingan sistem antara negara Inggris dan Indonesia dapat diambil dua point yaitu sebagai berikut :

http://www.kurvaku.co.cc/2010/01/sistem-pendidikan-di-inggris.html diakses : Minggu, 25 Maret 2012 Pukul 11.02 WIT. Arief Rahman, Pendidikan Komperatif: Menuju Ke Arah Metode Perbandingan Pendidikan Antar Bangsa, (Yogyakarta: Laksbang Grafika, 2010), hlm. 164.
11

10

12

a. Biaya pendidikan di Indonesia padahal sudah gratis

tetapi masih ada saja yang bayar sampai saat ini sedangkan di Inggris biaya sekolah sepenuhnya dibiayai oleh pemerintah.
b. Kalau di Indonesia siswa SD baru diperkenalkan

dengan komputer itupun belum semuanya, sedangkan di negeri Putri Diana ini anak SD sudah diharuskan belajar jejaring sosial seperti twitter dan ensiklopedia online wikipedia.12

12

Tajab, Perbandingan Pendidikan,( Surabaya: Karya Abdi Tama, 1994) , hlm. 37.

13

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dalam pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Sistem pendidikan di Inggris sangat berbeda dengan Indonesia, walaupun ada yang sama tetapi jika dilihat dari segi masa studi, jumlah pelajaran dan sebagainya maka Inggris jauh lebih unggul daripada Indonesia.
2. Adapun perbandingan sistem pendidikan antara Indonesia dan

Inggris, Indonesia juga sudah jauh tertinggal. Di Inggris anak anak yang berada di bangku SD misalnya, mereka sudah diajarkan dengan yang namanya komputer serta cara penggunaannya, bahkan mereka juga sudah diajarkan dengan yang namanya internet. Sedangkan di Indonesia memang sudah ada di bangku SD diajarkan tentang komputer, tetapi itu hanya sebagian saja siswa yang diajarkan. Misalnya hanya siswa dari kelas 4 sampai saja yang diajarkan tentang komputer. Dan bahkan hanya beberapa sekolah saja yang mengajarkan hal tersebut di tiap kecamatannya. B. Saran Sebaiknya, kita sebagai mahasiswa yang nantinya akan terjun kedunia pendidikan sebagai seorang pendidik maka dapat menerapkan beberapa hal yang dilakukan oleh Inggris dalam pendidikannya. 14

You might also like