Professional Documents
Culture Documents
KONDISI INFRASTRUKTUR
Jalan Kabupaten/Kota yang rusak 47,4% dari sekitar 322.000 km, abupaten/K 47, 322. Jalan Propinsi yang rusak 46% dari sekitar 47.600 km, 46% 47. Luas areal irigasi 6,77 juta ha, sekitar 1,67 juta ha belum berfungsi
optimal dan irigasi rawa dengan luas sekitar 1,8 juta ha, baru 0,8 juta ha, ha berfungsi (Irigasi d h b f dan Rawa). Sekitar 30 % l Rawa) k luas d dari daerah irigasi d h fungsional kondisinya rusak. rusak.
Air minum baru melayani 39,9% penduduk perkotaan dan 7% penduduk 39,
perdesaan; perdesaan;
Air limbah 63,5% penduduk dan hanya 30% terolah IPLT;; 63, p y 30% IPLT Pelayanan persampahan perkotaan hanya 18,1 juta jiwa dan drainase 18,
2,5 juta jiwa; jiwa;
2003
842.5 338.5 1,269.0
2010
2,810.2 968.4 357.2 357.2 4,493.0
3
5,032.7 6,684.2
Grafik Perkembangan Alokasi DAK Bidang Infrastruktur Tahun 2003-2010 20038000 7000 6000 5000 4000 3000 2000 1000 0
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
JALAN
IRIGASI
AIRMINUM
SANITASI
TOTAL
4
2008
Jml Alokasi Jml
2009
Alokasi
2010
Jml 31 458 31 387 Alokasi
421.531
Uraian
Jml Alokasi
1 2 3 4
Jalan Provinsi Jalan Kab/Kota Irigasi Provinsi Irigasi Kab/Kota Air Minum Kab/Kota Sanitasi Kab/Kota
25
255.968
26
705.968
434
3.113.000
450
3.788.713
415
3.794.949
2.388.676
24
466.538
26
516.538
290.521
364
857.000
396
1.030.692
369
1.032.442
677.881
5 6
452
434 1.602.000 450 1.142.290 431 1.142.290
357.231,5 357.231,5
449
5.032.700 6.684.200 7.192.100
TOTAL
5 4.493.072
PERAN DEPARTEMEN PU
BerdasarkanPPNo.55Tahun2005,peranDepartemenPUmencakup: Berdasarkan PP No 55 Tahun 2005 peran Departemen PU mencakup: 1. MengusulkankegiatankhususyangakandidanaiolehDAKBidang Infrastruktur.KegiatanKhususbidanginfrastrukturadalah Infrastruktur. Kegiatan Khusus bidang infrastruktur adalah prasaranaJalan,prasaranaIrigasi,danprasaranadansaranaAir BersihdanSanitasi. 2. Menyusundanmenyampaikankriteriateknisuntukpengalokasian danpenggunaandanaDAKBidangInfrastruktur. 3. 3 MenyusundanmenetapkanPetunjukTeknisPenggunaanDAK d k j k k i sebagaipedomanbagiDaerahdalammenyusunRencanaKegiatan. 4. Melakukanpemantauandanevaluasiterhadappemanfaatandan 4 Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pemanfaatan dan teknispelaksanaankegiatanyangdidanaidariDAK. 5. Menteri Teknis menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan DAK. MenteriTeknismenyampaikanlaporanpelaksanaankegiatanDAK.
ARAH KEBIJAKAN
Jalan dan Jembatan, J l d J b
diarahkan untuk mempertahankan/meningkatkan tingkat pelayanan prasarana jalan provinsi/kabupaten/kota dan meningkatkan integrasi fungsi jaringan jalan, dalam rangka memperlancar distribusi penumpang, barang, dan jasa, terutama untuk meningkatkan aksesakses ke daerah potensial seperti pertanian ind stri dan pari isata memb ka daerah pertanian, industri, pariwisata, membuka terisolasi dan terpencil, serta mendukung pengembangan kawasan perbatasan sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi regional.
Irigasi,
diarahkan untuk mempertahankan dan meningkatkan tingkat pelayanan prasarana sistem jaringan irigasi termasuk jaringan reklamasi rawa dan jaringan irigasi desa yang menjadi urusan provinsi/kabupaten/kota y g p g gg khususnya di daerah lumbung pangan nasional dan daerah tertinggal dalam rangka mendukung program ketahanan pangan.
10
ARAH KEBIJAKAN
Air Minum i i
diarahkan untuk meningkatkan cakupan dan kehandalan pelayanan air minum dan memberikan akses pelayanan sistem penyediaan air minum kepada masyarakat berpenghasilan rendah di perdesaan dan kawasan kumuh perkotaan termasuk daerah pesisir dan permukiman nelayan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
Sanitasi, Sanitasi
diarahkan untuk meningkatkan pelayanan penyehatan lingkungan (air limbah, persampahan, dan drainase) dan memberikan akses pelayanan sanitasi kepada masyarakat berpenghasilan rendah di perdesaan dan kawasan kumuh perkotaan termasuk daerah pesisir dan permukiman nelayan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. 11
JALAN
Kegiatan pemeliharaan berkala/rehabilitasi dan peningkatan jalan serta pemeliharaan berkala/rehabilitasi dan penggantian jembatan. Ruas jalan provinsi dan kabupaten/kota yang dapat diusulkan dalam Rencana Kegiatan adalah ruas-ruas jalan sebagaimana yang telah ditetapkan atau dalam proses penetapan Keputusan Gubernur/Bupati/Walikota tentang Penetapan Ruas-ruas Jalan sebagai Jalan Provinsi dan Jalan Kabupaten/Kota. g
12
IRIGASI
Kegiatan rehabilitasi dan peningkatan sistem jaringan irigasi termasuk sistem jaringan reklamasi rawa berikut bangunan pelengkapnya yang menjadi wewenang provinsi dan kabupaten/kota untuk mendukung program ketahanan pangan. Peningkatan sistem jaringan irigasi adalah untuk meningkatkan fungsi dan kondisi atau menambah luas areal pelayanan jaringan yang sudah ada. Pada daerah Rawa tidak ada kegiatan peningkatan j i i k t jaringan reklamasi rawa. S d kl i Sedangkan rehabilitasi merupakan k h bilit i k kegiatan perbaikan sistem jaringan Irigasi guna mengembalikan fungsi dan pelayanan irigasi seperti desain semula, atau untuk mencapai pelayanan maksimum yang pernah dicapai Kegiatan operasi dan pemeliharan (OP) dicapai. diharapkan tidak didanai dengan DAK Bidang Infrastruktur.
13
SANITASI
Kegiatan Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat (SLBM) yang prioritas pertamanya adalah kegiatan pengembangan prasarana dan sarana air limbah komunal berbasis masyarakat dalam rangka menghilangkan kebiasaan masyarakat Buang Air Besar Sembarangan (BABS). Apabila prioritas pertama sudah dipenuhi (tidak ada BABS), maka prioritas kegiatan selanjutnya adalah pengembangan fasilitas pengurangan sampah berbasis masyarakat dengan pola 3R serta pengembangan prasarana dan sarana drainase mandiri yang berwawasan lingkungan.
14
KRITERIATEKNIS
KRITERIA TEKNIS
SUBBIDANG IRIGASI
2009
Luas Daerah Irigasi DaerahIrigasi Daerah Kondisi prasarana irigasi Kepedulian pemda terhadap prasarana SDA Kepatuhan dalam pelaporan
2010
Luas Daerah Irigasi DaerahIrigasi Daerah Kondisi DaerahIrigasi DaerahIrigasi Luas Wilayah Jumlah Penduduk
16
Ilw
Ijp
KRITERIA TEKNIS
SUBBIDANG JALAN 2009
Panjang jalan Panjang jalan kondisi tidak mantap Kepedulian pemda terhadap prasarana jalan Kepatuhan dalam pelaporan
2010
Panjang jalan Panjang jalan kondisi tidak mantap Luas wilayah Jumlah penduduk
18
19
KRITERIA TEKNIS
SUBBIDANG AIR MINUM 2009
Jumlah penduduk miskin (MBR) Jumlah desa rawan air Jumlah penduduk l luas wilayah il h Kepedulian pemda terhadap prasarana air minum Kepatuhan dalam pelaporan
2010
Jumlah penduduk miskin (MBR) Jumlah desa rawan air Jumlah penduduk luas wilayah
20
21
KRITERIA TEKNIS
SUBBIDANG SANITASI 2009
Kondisi sanitasi Jumlah penduduk luas wilayah Luas Wil h K L Wilayah Kumuh h Kepedulian pemda terhadap prasarana sanitasi Kepatuhan dalam pelaporan
2010 Kondisi sanitasi Luas Wilayah Kumuh Luas Wilayah Jumlah penduduk
22
Ijp
Ikmh
DATA TEKNIS
DASAR
Surat Sekjen atas nama Menteri PU No. KU.03.01-Mn/295, tgl 6 Mei 2008,
KONDISI DATA
Data diperoleh dari berbagai sumber, diantaranya dari Usulan Daerah, Laporan Daerah, BPS, Depdagri, dan Depkeu. Sebagian data yang masuk sulit dikompilasi, antara lain karena satuan yang tidak sama, tidak lengkap, tidak masuk akal, yang mungkin disebabkan pemahaman pengisi data masih kurang. Diharapkan melalui Kegiatan Pemantauan dan Pengendalian Pemanfaatan DAK Bidang Infrastruktur diperoleh data terbaru yang akurat. D t t k i t Data teknis tersebut dik b t dikompile b il bersama antara Bi PKLN d t Biro dan S t i k l Satminkal, dan dikonsolidasikan sebelum disampaikan ke Depkeu. sampaikan Depkeu.
24
Fenomena Penyelenggaraan
Ada kecenderungan daerah mengurangi alokasi APBD untuk bidang infrastruktur, g , Sebagian daerah belum siap dengan sistem data base untuk proses perencanaan yang optimal, Sebagian k i t S b i kegiatan masih b l ih belum mengikuti k id h k id h ik ti kaidah-kaidah perencanaan yang baik dan benar, Adanya keterbatasan SDM pelaksana proses perencanaan, terutama untuk daerah-daerah pemekaran, Masih adanya perbedaan prioritas antara para pemangku kepentingan, Penentuan program (paket, lokasi, dan besaran biaya), belum melalui justifikasi teknis dan ekonomis yang semestinya, Sangat bervariasinya kondisi dan kebutuhan daerah, S 26 Masih ada kegiatan yang kurang efektif (tidak segera fungsional). fungsional)
Masih terdapat kegiatan yang tidak sesuai dengan petunjuk teknis, teknis, Penggunaan DAK dirasakan masih belum optimal, Masih ada daerah yang kesulitan menyediakan dana pendamping, ang pendamping, Jenis pekerjaan kurang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lapangan, lapangan, Masih terdapat kegiatan yang tidak selesai pada waktunya, waktunya, Kualitas pekerjaan masih substandar, substandar, Kualitas dan substansi pelaporan kurang memadai, memadai, Waktu pelaporan terlambat terlalu jauh dari yang semestinya, sehingga semestinya, sulit dievaluasi, dievaluasi, Monev masih sulit dilakukan (kemampuan pusat terbatas sedang jumlah daerah terlalu banyak), banyak), y Peran provinsi dalam koordinasi dan monev kurang optimal. optimal.
27
Terus Bagaimana?
Hanya untuk menyeimbangkan fiskal?
M l Melengkapi pe-UU-an k i pe-UU-
DAK Ke Depan?
Menyeimbangkan Fiskal Mendukung RPJM g Bersinergi dengan Program Pusat dan Daerah Peningkatan Kapasitas Pemda dan sarana pembinaan Meningkatkan efektifitas penggunaannya, gg
Meningkatkan Koordinasi di Pusat, Bappenas Mengkoordinasikan Monev, Mengoptimalkan Peran Departemen Teknis Meningkatkan Peran Provinsi, dll
29
Usulan Perbaikan
Perlu dilakukan mapping dan update database yang lebih baik mengenai kebutuhan daerah sehingga kegiatan yang didanai dari DAK sesuai dg kondisi dan kebutuhan, kebutuhan, Menyempurnakan petunjuk teknis yang lebih lengkap, sederhana, dan mudah lengkap, sederhana, diimplementasikan, diimplementasikan, Mengintensifkan sosialisasi dan desiminasi Petunjuk Teknis dan proses perencanaan, perencanaan, Mengintensifkan pembinaan meningkatkan kapasitasnya, kapasitasnya, Diatur lebih lanjut mengenai : Mekanisme penentuan program/kegiatan, agar penggunaan DAK lebih optimal, program/kegiatan, Mekanisme pemantauan, monitoring, dan evaluasi, pemantauan, evaluasi, Peningkatan peran Pemerintah Provinsi, Provinsi, Mekanisme pemberian insentif dan disinsentif bagi daerah; daerah; teknis terhadap SDM-SDM SDMdi daerah untuk
Mengoptimalkan institusi fungsional pengawas/pemeriksa dalam pelaksanaan DAK, Penyederhanaan format pelaporan, dan pemberian insentif/disinsentif. pelaporan, insentif/disinsentif. Memanfaatkan teknologi i f M f tk t k l i informasi seperti e-monitoring, sehingga pelaporan lebih i ti it i hi l l bih mudah, cepat, mudah, cepat, dan murah. murah. 30
DAK 2010
Sanitasi menjadi Subbidang sendiri, terpisah dari Air sendiri, Minum dan Sanitasi; Sanitasi; Ada usulan agar penyediaan dana pendamping dibuat agak fleksibel, untuk membantu daerah fleksibel, daerah daerah yang PADnya sangat terbatas; terbatas;
31
1 IRIGASI PROVINSI 2 IRIGASI KAB/KOTA 3 JALAN PROVINSI J O S 4 JALAN KAB/KOTA 5 AIR MINUM 6 SANITASI INFRASTRUKTUR
Satuan
Luas
Keterangan Alokasi sektor irigasi dalam APBD seluruh Provinsi adalah Rp. 827.605 juta, 827 605 juta sehingga masih kurang sekitar Rp. 4.011.345 juta
Ha Ha Ha Ha
Peningkatan (10%)
B 1 2 3 4
IRIGASI KAB/KOTA - Total Luas Jaringan Irigasi - Luas dalam kondisi rusak - Rehabilitasi (20%)
-
Alokasi sektor irigasi dalam APBD seluruh Kab/Kota adalah Rp. 1.272.832 juta, sehingga masih kurang sekitar Rp. 9.592.103 juta
Peningkatan ( g (10%) )
34
A
1 2 3 4 5 6 7
JALAN PROVINSI - Panjang Total Jalan - Peningkatan Jalan (10%) - Pemeliharaan Berkala Jalan (20%)
-
Alokasi sektor jalan j dalam APBD seluruh Provinsi adalah Rp. 4.319.325, sehingga masih kurang sekitar Rp. 12.225.000 juta
B
1 2 3 4 5 6 7
- Panjang Total Jalan - Peningkatan Jalan (10%) - Pemeliharaan Berkala Jalan (20%)
-
A 1 2 3
AIR MINUM KAB/KOTA - Jumlah Desa / Kelurahan - Jumlah Desa/Kel rawan air bersih - Optimalisasi dan Pembangunan baru sarana air minum (20%)
Alokasi air minum dalam APBD seluruh Kab/Kota adalah Rp. 838.234 juta, sehingga masih kurang sekitar Rp. 5.731.766 juta
B 1 2 3 4 5
9.261.950 Bh Ha Ha Ha Ha 72.690 168.396 33.679 16.840 8.420 8 420 50 200 500 1.683.950 3.368.000 4.210.000 4 210 000
Alokasi sektor Sanitasi dalam APBD seluruh Kab/Kota adalah Rp. juta, sehingga masih kurang sekitar Rp. 9.261.950 juta
37
GUBERNUR
Balai/Satker PSDA
Satker P2JJ
BUPATI / WK
Tim Koordinasi Penyelenggaraan DAK Bidang Infrastruktur Kabupaten/Kota SKPD DAK Kabupaten/Kota K b t /K t
39
Mekanisme Koordinasi
a. SKPD DAK tingkat Kabupaten/Kota sebagai anggota Kabupaten/Kota
Tim Koordinasi Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam menyusun laporan DAK Daerah Kabupaten/Kota; Kabupaten/Kota; Koordinasi Provinsi melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam menyusun laporan DAK Provinsi; Provinsi;
c. Tim
Teknis Sub Bidang sebagai anggota Tim Koordinasi Pusat melakukan koordinasi dalam menyusun laporan Pemanfaatan DAK Bidang Infrastruktur ;
44
MONEV
SEB Kepala Bappenas, Menkeu dan Bappenas, Mendagri No. 0239/M.PPN/11/2008 tanggal 21 November 2008 perihal Petunjuk Pelaksanaan Pemantauan Teknis Pelaksanaan dan Evaluasi Pemanfaatan DAK.
45
46
47
Pelaporan
a. Laporan di disampaikan secara b k l triwulanan: ik berkala triwulanan: i l
Triwulan I pada minggu ke dua bulan April Triwulan ke II pada minggu ke dua bulan Juli Triwulan ke III pada minggu ke dua bulan Oktober Triwulan ke IV pada minggu ke dua bulan Januari tahun berikutnya b. Substansi Laporan: Laporan: Data Umum (1 Kali kecuali berubah) berubah) Data Dasar (1 Kali kecuali berubah) berubah) Data Kesesuaian Program (1 Kali setahun) setahun) Data Pelaksanaan Pekerjaan (Triwulanan) j Triwulanan) Data Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan (Triwulanan) Triwulanan) Masalah dan Upaya Pemecahan (Triwulanan) Triwulanan) c. Penyampaian Laporan Triwulanan: Triwulanan: SKPD kepada Bupati/Walikota tembusan Tim Koordinasi Provinsi Bupati/ Bupati/ Bupati/Walikota kepada Menteri cq. Sekretaris Jenderal cq. Tim Koordinasi Provinsi kepada Tim Teknis Eselon I terkait Gubernur k G b kepada Menteri cq. S k t i J d l d M t i cq. Sekretaris Jenderal
48
b. Pelaksanaan
Kesesuaian Pekerjaan dengan RK Kesesuaian hasil dengan NSPM Pencapaian Sasaran
c.
Pelaporan
TingkatKepatuhan TingkatKepatuhan Substansi Laporan sesuai Format dalam Juknis Formatdalam Format
d. Evaluasi
Evaluasi Dampak dan Manfaat p Evaluasi Kinerja
49
50
Irigasi
232
158
68
341
205
60
364
253
69
420
379
90
395
367
93
259
148
57
433
235
54
434
341
78
450
271
60
431
275
64
Infrastruktur
779
548
70
1208
716
59
1232
973
79
1345
1087
81
1267
1056
83
51
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Jalan
1,052
538
51
38
1,786
1,278
71
71
3,497
1,95
55
62
4,435
2,97
67
76
4,996
3,809
76
84
Irigasi g
426
245
57
43
412
412
76
76
956
339
35
36
1,63 ,
1,533 ,
94
94
1,696 ,
1,604 ,
95
95
228
99 882
43 51
25 38
372 2,571
372 1,844
67 71
67 71
1,186 5,64
422 2,711
35 48
37 52
1,222 7,283
561 5,065
46 69
54 76
1,225 7,917
0,523 5,936
43 75
52
45 80
Infrastruktur 1,707
Pelaksanaan DAK Bidang Infrastruktur TA. 2009 Rekapitulasi Pelaporan Status : 17 Maret 2010
Bidang
Progress Pelaporan Triwulanan I Jumlah (%) 365 313 97 775 92 71 23 61 II Jumlah 364 273 84 721 (%) 92 62 20 57 III Jumlah 203 374 136 713 (%) 51 85 32 56 IV Jumlah 364 238 154 756 (%) 92 54 36 60
Pelaksanaan DAK Bidang Infrastruktur TA. 2009 Progress Pencapaian g p Status : 17 Maret 2010
(dalam Rp. Milyar) (d l R Mil ) Prov/Kab/Kota Pengirim Laporan Bidang Jumlah Jumlah Prov/Kab/Kota Prov/Kab/Kota Penerima DAK Jumlah Irigasi Jalan Air Minum dan Sanitasi Total Bidang g Infrastruktur 395 441 431 1267 367 414 275 1056 (%) 93 94 64 83 1.549 4.501 1.442 7.492 7 492 151 495 82 728 1.700 4.996 1.224 7.920 7 920 1.604 3.809 523 5.936 5 936 Pagu Pencapaian DAK Pendamping p g Total Progress Keuangan Fisik g (%) 95 76 43 75 (%) 94 84 45 80