Professional Documents
Culture Documents
(ASIDI-ALKALIMETRI)
Disusun Oleh : 1. Ela Bintang Bahari 2. Alfian Regard R. 3. M. Norazwan 4. Galang Parameswara (XI IPA 4 / 03) (XI IPA 4 / 07) (XI IPA 4 / 11) (XI IPA 4 / 15)
I.
JUDUL Menentukan konsentrasi larutan H2SO4 dan konsentrasi larutan CH3COOH dengan titrasi asam basa (asidi-alkalimetri)
II.
TUJUAN 1. Menentukan konsentrasi larutan H2SO4 x M dengan cara titrasi asam basa. 2. Menentukan konsentrasi larutan CH3COOH x % dengan cara titrasi asam basa.
III.
ALAT DAN BAHAN a. Alat : 1. Buret 2. Labu Erlenmeyer 3. Gelas ukur 10 ml 4. Pipet tetes 5. Botol semprot b. Bahan : 1. Aquades 2. Larutan NaOH 0,1 M 3. Larutan H2SO4 x M 4. Larutan CH3COOH x % 5. Indikator PP
IV.
DASAR TEORI Titrasi merupakan suatu reaksi yang menggunakan prinsip reaksi asambasa. Tujuan dari titrasi adalah menentukan konsentrasi asam atau basa. Dalam hal ini, zat yang direaksikan adalah asam kuat (HCl) dan basa kuat (NaOH) sehingga disebut reaksi penetralan. Reaksi antara asam kuat dan basa kuat disebut penetralan, sehingga terjadi reaksi berikut : Asam kuat + Basa kuat Garam + H2O Dalam hal ini, titrasi dilakukan dengan menambahkan tetes demi tetes basa ke dalam asam dengan indikator PP hingga tercapai titik akhir titrasi. Titik akhir titrasi adalah titik di mana indikator mulai berubah warna. Sedangkan untuk menghitung konsentrasi asam atau basa, digunakan prinsip titik ekivalen, yaitu dengan rumus : mol H+ = mol OH-
b. Larutan Asam Cuka (CH3COOH) 7. Mengukur 2 ml larutan CH3COOH dengan menggunakan gelas ukur lalu memasukan larutan tersebut ke dalam labu Erlenmeyer. Kemudian menambahkan 18 ml aquades ke dalam larutan Asam Cuka. 8. Menambahkan 2-3 tetes indikator PP kedalam larutan tersebut. 9. Memasukan larutan NaOH 0,1 M sebagai zat peniter ke dalam buret. Di lanjutkan dengan mencatat skala awal dari larutan NaOH (sebaiknya dari skala 0) 10. Meneteskan larutan NaOH sedikit demi sedikit kedalam labu Erlenmeyer sambil menggoyang-goyangkan sampai mulai terjadi perubahan warna yang tetap. 11. Mencatat volume larutan NaOH yang digunakan/keluar dari buret. 12. Mengulangi langkah 7-11 sebanyak 2 kali.
VI.
Percobaan 1. 2. 3.
H2SO4 x M 10 ml 10 ml 10 ml
CH3COOH 20 ml 20 ml 20 ml
VII.
PEMBAHASAN Dari dasar teori telah dituliskan bahwa titrasi adalah penetapan kadar larutan
asam dan basa yang dilakukan melalui suatu prosedur percobaan. Dilihat dari tabel Data Pengamatan, kita dapat mengetahui bahwa titik ekivalen reaksi antara H2SO4 dan NaOH 0,1 M dan antara CH3COOH dan NaOH 0,1 M terjadi saat penambahan NaOH sedikit demi sedikit hingga mencapai volume 10-10,5 ml dan 2-2,5 ml. Dari hal tersebut kita dapat menghitung berapa konsentrasi H2SO4 dengan membandingkannya dengan konsentrasi dan volume dari NaOH yang sudah diketahui dan menghitung dengan rumus dari Dasar Teori. Yaitu : 1. Val a . Ma . Va = Val b . Mb . Vb 1 . Ma . 10 ml = 1 . 0,1 M . 10,1 ml 10 . Ma = 1,01 Ma = 0,101 M 2. Val a . Ma . Va= Val b . Mb . Vb 1 . Ma . 20 = 1 . 0,1 . 2,4 ml 20 . Ma = 0,24 Ma = 0,012 M
Dalam percobaan ini kami mengalami kendala yaitu warna yang timbul di Analit dalam erlenmeyer mengalami perubahan yang terlalu mencolok karena terlalu banyaknya NaOH yang tercampur kedalam Analit. VIII. KESIMPULAN Kesimpulan dari Percobaan tersebut adalah, mengitung nilai konsentrasi larutan H2SO4 x M dan konsentrasi larutan CH3COOH x % dapat dilakukan dengan cara titrasi asam basa. Dengan membandingkan konsentrasi dan volume dari Basa (NaOH ) yang diketahui, kita dapat menghitung konsentrasi asam dengan rumus dan hasilnya yaitu : 1. Konsentrasi larutan H2SO4 = 0,10 M 2. Konsentrasi larutan CH3COOH = 7,26 %
IX.
JAWABAN PERTANYAAN 1. Titrasi adalah suatu mode atau cara menentukan konsentrasi suatu larutan dengan membandingkan terhadap larutan standar (larutan yang sudah dikatahui konsentrasinya). 2. Titrasi Asidi-Alkalimetri atau disebut juga titrasi asam-basa adalah salah satu analisis titrimetri yang melibatkan asam basa. 3. Titik akhir titrasi adalah titik dimana indikator mulai berubah warna (pH saat indikator berubah warna). Titik ekivalen adalah titik dimana larutan yang mengalami titrasi tepat ekivalen atau penanda proses titrasi akan berhenti. 4. a) pers. reaksi 2NaOH(aq) + H2SO4(aq) (Na)2SO4(aq) + 2H2O(l) r. ionisasi ion bersih 2Na+ + 2OH- +2H+ + SO42- 2Na+ + SO42- + 2H2O 2OH- + 2H+ 2H2O Na+ + OH- + CH3COO- + H+ CH3COO- + Na+ + H2O OH- + H+ H2O
= = 1,21 M M1 =
1,21
= = 7,26 %
6. Sket Grafik Titrasi Asam Basa Asam kuat dan Basa lemah
X.
DAFTAR PUSTAKA Purba, Michael. 2007. kimia untuk SMA kelas XI. Jakarta: Erlangga http://google.com/grafiktitrasiasambasa http://dc150.4shared.com/doc/4Ow4-kcD/preview.html http://blogkita.info/asidi-alkalimetri/ Buku catatan kimia kelas XI IPA 4 semester II tentang Titrasi Asam-Basa.